Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Paedagogy

Volume 4 Nomor 2 2017


Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA


DENGAN SIKAP DISIPLIN SISWA

Ani Endriani
Program Studi Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram
Email: Aendriani@yahoo.com

Abstrak: Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keharmonisa
keluarga dengan sikap disiplin siswa kelas VII SMP Negeri I Janapria Lombok Tengah Tahun
pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I
Janapria yang berjumlah 174, sedangkan Sampel yang akan digunakan adalah 15% dari jumlah
populasi yakni 26 siswa, sedangkan tekhnik penentuan sampel menggunakan tekhnik proportional
random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dokumentasi, dan sedangkan
teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
hubungan keharmonisa keluarga dengan sikap disiplin siswa kelas VII SMP Negeri I Janapria adalah di
peroleh berdasarkan analisis data menggunakan rumus korelasi diperoleh hasil yakni r hitung sebesar
3,841, sedangkan nilai r tabel pada taraf signifikansi 5% dengan N = 26 tersebut diperoleh sebesar
0,388. Dengan demikian, nilai r hitung menunjukkan lebih besar dari pada nilai r tabel sebesar 3,841 >
0,388. Hasil penelitian dan analisis data tersebut menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang
mengatakan “Ada hubungan antara keharmonisan keluarga dengan sikap disiplin siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Janapria dinyatakan diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Oleh karena itu hasil penelitian
ini signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan keharmonisan keluarga dengan sikap
disiplin siswa kelas VII SMP Negeri 1 Janapria Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016.

Kata Kunci: Keharmonisan Keluarga dan Sikap Disiplin

PENDAHULUAN mengantarkan keberhasilan anak di


Keluarga harmonis (keluarga dalam mengejar pendidikan.
utuh) merupakan suatu kondisi dimana Lingkungan keluarga dalam hal
semua anggota keluarga lengkap dan ini adalah lingkungan keluarga yang
tidak bercerai berai sehingga dapat harmonis atau keluarga yang utuh
menjadikan anak didik tumbuh dan sehingga dapat menjadikan anak didik
berkembang secara normal dan mampu tumbuh dan berkembang menjadi lebih
mengembangkan potensi yang dimiliki dewasa dan lebih baik terutama pada
secara efektif sesuai dengan tingkat aspek kognitif, efektif maupun
perkembangannya. Keharmonisan psikomotoriknya. Lingkungan keluarga
keluarga juga tergantung dari hubungan khususnya orang tua sebagai tempat
kedua orang tua seperti saling pertama dan utama bagi anak didik
pengertian, kesamaan pandangan, saling dalam memperoleh pendidikan.
menyadari atas kekurangan dan Dikatakan demikian karena segala
kelebihan dari masing-masing. pengetahuan, kecerdasan, intelektual,
Keseimbangan di dalam maupun minat anak diperoleh pertama-
kehidupan keluarga perlu dipupuk dan tama dari orang tua (keluarga) dan
dijaga. Masing- masing anggota anggota keluarga lainnya. Oleh karena
keluarga hendaknya mengetahui tugas, itu orang tua harus menanamkan nilai-
kewajiban dan tanggung jawabnya. nilai yang sangat diperlukan bagi
Orang tua memiliki peranan penting perkembangan kepribadian anak-
dalam menciptakan keseimbangan anaknya, sehingga anak akan tumbuh
hubungan yang harmonis di dalam menjadi pribadi yang tangguh dan
keluarga. Dengan tanggung jawabnya. memiliki sifat-sifat kepribadian yang
Orang tua sangat berperanan dalam baik pula, seperti tidak cepat marah,
pembentukan disiplin anan, dan tidak cepat emosional, jujur, disiplin,
bertanggung jawab dan memili sikap

Halaman | 42
Jurnal Paedagogy
Volume 4 Nomor 2 2017
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

ulet. Sehingga anak dapat berinteraksi sebab siswa berada dalam kondisi yang
dan bertingkah laku dengan baik di aman dan tentram serta tidak
lingkungan sekolah maupun di mengalami tekanan dalam interaksi
lingkungan masyarakat. dengan keluarga maupun lingkungan
Keluarga sebagai pertama dan sekitarnya.
utama bagi anak didik tentu diharapkan Sikap disiplin adalah kejituan
terciptanya lingkungan keluarga yang atau ketepatan dalam mengikuti tata
harmonis. Terkait dengan keluarga tertib atau aturan main yang telah
harmonis (keluarga utuh) ini dijelaskan disepakati. Kedisiplinan adalah suatu
bahwa keluarga harmonis (keluarga kondisi yang tercipta dan terbentuk
utuh) adalah suatu keadaan atau kondisi melalui proses dari serangkaian
dimana masih lengkap struktur perilaku yang menunjukan nilai-nilai
keluarganya seperti adanya ayah, ibu, ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
dan anak (Ahmadi, 2007:239). keteraturan dan ketertiban. Kedisiplinan
Adapun kondisi keluarga siswa dalam proses pendidikan sangat di
tidaklah sama antara siswa yang satu perlukan karena bukan hanya untuk
dengan siswa yang lainnya, sebab tidak menjaga kondisi suasana belajar dan
semua siswa mengalami kondisi mengajar berjalan dengan lancar, tetapi
keluarga yang harmonis tetapi sebagian juga untuk menciptakan peribadi yang
siswa juga mengalami kondisi keluarga kuat bagi setiap siswa. Kedisiplinan
yang tidak harmonis. Kondisi keluarga membuat siswa menjadi lebih tertib dan
siswa yang tidak harmonis ini tampak teratur dalam menjalankan
dari hubungan komunikasi antara kehidupannya, serta siswa juga dapat
anggota keluarga itu sendiri yang tidak mengerti bahwa kedisiplinan itu amat
sejalan dan tidak mengalami sangat penting bagi masa depannya
kenyamanan serta tidak ada saling kelak, karena dapat membangun
pengertian atau kurang saling keperibadian siswa yang kokoh dan
memahami dan menerima kondisi bisa diharapkan berguna bagi semua
masing-masing anggota keluarga. Hal pihak, dimana masa remaja identik
ini tentu dapat menyebabkan siswa dengan ketidak kedisiplinan.
tidak dapat tumbuh dan berkembang Menurut Soekanto (1996 : 80)
seoptimal mungkin, sebab siswa dalam bahwa kedisiplinan merupakan suatu
kondisi keluarga yang tidak harmonis keadaan dimana perilaku berkembang
tersebut akan mengalami tekanan dalam diriseseorang yang
psikologis dan tidak memperoleh rasa menyesuaikan diri dengan tata tertib
aman dan tentram sehingga anak pada keputusan, peraturan, dan nilai
cendrung bersikap memberontak, tidak dari suatu pekerjaan. Peranan sekolah
jujur, tidak disiplin dan kurang sangat besar dalam membentuk
bertanggung jawab dalam kehidupan kedisiplinan siswa. Kedisiplinan yang
sehari-hari. dimiliki oleh siswa mempunyai dampak
Selain keluarga siswa yang tidak terhadap prestasi belajar siswa. Siswa
harmonis, terdapat juga sebagian yang mempunyai kedisiplinan dalam
keluarga siswa yang harmonis tersebut melakukan suatu kegiatan yang ada
dapat dilihat dari komunikasi yang baik disekolah, menunjukkan kecendrungan
dan saling pengertian, saling mempunyai prestasi belajar tinggi.
memahami dan sama-sama memiliki Namun tidak terlepas dari faktor-faktor
rasa tanggung jawab dalam membina lain yang juga dapat mempengaruhi
hubungan keluarga. Kondisi keluarga sehingga sikap siswa berbeda-beda. Ini
seperti ini akan menjadikan siswa dapat tergantung kepada cara mereka masing-
tumbuh dan berkembang menjadi baik, masing dalam menyikapi sesuatu yang

Halaman | 43
Jurnal Paedagogy
Volume 4 Nomor 2 2017
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

sedang dihadapinya. Strategi guru dan secara langsung diberikan kepada


dalam meningkatkan kedisiplina siswa siswa, dan langsung dijawab oleh
adalah menanamkan sikap disiplin responden (subyek) dan responden
kepada siswa dengan baik, sehingga (subyek) tinggal memilih jawaban yang
siswa bisa disiplin dan bisa melakukan sesuai dengan keadaan dirinya. Dalam
yang terbaik bagi diri dan orang lain penelitian ini, instrumen yang
dan mencapai prestasi belajar yang digunakan adalah berupa angket.
gemilang. Adapun angket ini merupakan alat
Berdasarkan keterangan di atas, pengumpulan data yang dilakukan
terlihat bahwa orang tua merupakan dengan cara memberi pertanyaan secara
orang yang berperan penting dalam tertulis kepada responden untuk
membentuk sikap disiplin anak. dijawab secara tertulis pula. Dalam
Sehingga dengan alasan inilah peneliti penelitian ini, angket disusun dalam
mengambil penelitian tentang hubungan bentuk sejumlah pertanyaan untuk
keharmonisan keluarga dengan dijawab oleh responden (siswa)
kedisiplinan anak siswa kelas VII SMP kaitannya dengan hubungan
Negeri 1 Janapria. keharmonisan keluarga dengan sikap
disiplin siswa kelas VII SMP Negeri 1
METODE PENELITIAN Janapria Lombok tengah, dimana dalam
Penelitian ini merupakan suatu instrumen ini terdiri dari dua variabel
penelitian korelasi atau penelitian yaitu variabel x disebut variabel bebas
hubungan adalah penelitian yang (independent variable) adalah
dilakukan untuk mengetahui tingkat keharmonisan keluarga dan dan
hubungan antara dua variabel yaitu variabel Y disebut variabel terikat
variabel X (keharmonisan keluarga) dan (Dependent Variable) adalah sikap
variabel Y (sikap disiplin), tanpa disiplin.
melakukan perubahan atau manipulasi. Adapun indikator angket
Populasi dari penelitian ini adalah keharmonisan keluarga adalah 1)
seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Adanya saling pengertian, 2) Tahu hak
Janapria sebanyak 174 orang siswa, dan kewajiban masing- masing, 3)
sedangkan sampel yang akan digunakan Saling mendukung, 4) Tidak egois, 5)
adalah sesuai dengan teknik penentuan Tidak bertindak (mau menang sendiri),
sampel apabila populasi lebih dari 100 6) Tidak cemburu berlebihan, 7) Tidak
maka populasi menggunakan dendam dan 8)Tidak cekcok.
proportinonal ramdom sampling dan Sedangkan indikator angket sikap
jika jumlah populasi kurang dari 100 disiplin adalah 1) Datang kesekolah
orang, maka lebih baik diambil tepat waktu, 2) Rajin belajar, 3)
semuanya, dan jika lebih dari 100 maka Mentaati peraturan sekolah, 4)
diambil 10% - 15% atau 20% - 25% Mengikuti upacara dengan tertib, 5)
atau tergantung dari kebutuhan dan Mengumpulkan tugas yang diberikan
kemampuan peneliti. (Suharsimi, 2009 : guru tepat waktu dan 6) Melakukan
134). Karena populasinya berjumlah tugas piket sesuai dengan jadwal.
174 maka kemudian diambil 15% dari Adapun indikator penilaian
174 sehinga menjadi 26 orang dijadikan angket yang disebarkan, dilakukan
sampel. Metode pengumpulan data dengan skala tiga yang terdiri dari 3
adalah angket sebagai metode pokok, (tiga) alternatif jawaban (option) yaitu:
sedangkan metode dokumentasi Apabila responden menjawab “a” (ya)
sebagai metode pelengkap. skor nilai = 3, Apabila responden
Instrumen yang digunakan menjawab “b” (kadang-kadang) skor
adalah dalam bentuk angket tertutup nilai = 2 dan apabila responden

Halaman | 44
Jurnal Paedagogy
Volume 4 Nomor 2 2017
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

menjawab “c” (tidak) skor nilai = 1. 1374 dan hasil data angket sikap
Data hasil angket ini kemudian diolah disiplin yaitu sebesar 1255.
dan dianalisis secara intensif dan Adapun langkah-langkah yang
sistematis atau teratur sesuai dengan ditempuh dalam analisis data adalah
keadaan yang sebenarnya. Metode sebagai berikut : a) Merumuskan
analisis data yang digunakan dalam hipotesis nihil (Ho). Sehubungan
penelitian ini adalah menggunakan dengan analisis data yang menggunakan
rumus korelasi product moment. analsis statistik, maka hipotesis
alternatif (Ha) yang diajukan berbunyi :
HASIL PENELITIAN DAN “Ada hubungan keharmonisan keluarga
PEMBAHASAN dengan sikap disiplin siswa kelas VII
Setelah dilakukan penelitian dan SMP Negeri 1 Janapria Lombok
mengumpulkan data hasil penelitian Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016”,
tentang angket hubungan keharmonisan diperlukan perubahan terlebih dahulu
keluarga dengan sikap disiplin siswa menjadi hipotesis nihil (Ho) yang
kelas VII SMP Negeri 1 Janapria berbunyi : “Tidak ada hubungan
Lombok Tengah, kemudian dilakukan keharmonisan keluarga dengan sikap
analisis untuk mendapatkan hasil dan disiplin siswa kelas VII SMP Negeri 1
gambaran dari indikator penelitain. Janapria Lombok Tengah Tahun
Berdasarkan hasil penyebaran angket Pelajaran 2015/2016. b) Membuat tabel
hubungan keharmonisan keluarga kerja. Tabel kerja untuk pengolahan
dengan sikap disiplin siswa kelas VII data yang telah dikumpulkn dengan
SMP Negeri 1 Janapria Lombok tengah metode angket tentang hubungan
dari hasil nilai data angket keharmonisan keluarga dengan sikap
keharmonisan keluarga yaitu sebesar disiplin siswa kelas VII SMP Negeri 1
Janapria Lombok Tengah.
Tabel 1.
Tabel kerja hubungan keharmonisan keluarga dengan sikap disiplin siswa
No Kode X Y x Y x2 y2 xy
Subyek
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 ASR 59 50 -6,16 -2,89 37,9456 8,3521 17,8024
2 DHI 58 43 -5,16 4,11 26,6256 16,8921 -21,2076
3 IGP 56 48 -3,16 -0,89 9,9856 0,7921 2,8124
4 INW 57 49 -4,16 -1,89 17,3056 3,5721 7,8624
5 IWS 50 50 2,84 -2,89 8,0656 8,3521 -8,2076
6 NIA 54 42 -1,16 5,11 1,3456 26,1121 -5,9276
7 RHN 50 48 2,84 -0,89 8,0656 0,7921 -2,5276
8 AAS 55 44 -2,16 3,11 4,6656 9,6721 -6,7176
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
9 ABR 53 47 -0,16 0,11 0,0256 0,0121 -0,0176
10 AAI 52 57 0,84 -9,89 0,7056 97,8121 -8,3076
11 KTE 54 54 -1,16 -6,89 1,3456 47,4721 7,9924
12 RHT 55 59 -2,16 -11,89 4,6656 141,3721 25,6824
13 SHD 53 43 -0,16 4,11 0,0256 16,8921 -0,6576
14 ISD 50 40 2,84 7,11 8,0656 50,5521 20,1924

Halaman | 45
Jurnal Paedagogy
Volume 4 Nomor 2 2017
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

15 ISML 47 42 5,84 5,11 34,1056 26,1121 29,8424


16 BKN 49 47 3,84 0,11 14,7456 0,0121 0,4224
17 LHS 54 50 -1,16 -2,89 1,3456 8,3521 3,3524
18 MNI 55 54 -2,16 -6,89 4,6656 47,4721 14,8824
19 FHR 60 40 -7,16 7,11 51,2656 50,5521 -50,9076
20 ABI 58 42 -5,16 5,11 26,6256 26,1121 -26,3676
21 RHT 47 44 5,84 3,11 34,1056 9,6721 18,1624
22 MSN 43 45 9,84 2,11 96,8256 4,4521 20,7624
23 AJD 48 48 4,84 -0,89 23,4256 0,7921 -4,3076
24 SHD 50 56 2,84 -8,89 8,0656 79,0321 -25,2476
25 APT 54 58 -1,16 -10,89 1,3456 118,5921 12,6324
26 AVW 53 55 -0,16 -7,89 0,0256 62,2521 1,2624
Jumlah N=26 1374 1255 425,3856 862,0546 23,2624
c) Memasukkan data kedalam rumus. yang berarti hasil penelitian ini adalah
Berdasarkan data pada tabel diatas, signifikan.
maka data-data tersebut dimasukkan ke e) Menarik kesimpulan analisis. Karena
dalam rumus sebagai berikut : nilai r hasil penelitian signifikan, maka
rxy = hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi
“tidak ada hubungan keharmonisan
keluarga dengan sikap disiplin siswa
= 23,2624
kelas VII SMP Negeri 1 Janapria
= 425,3856 Lombok Tengah Tahun Pelajaran
= 862,0546 2013/2014 “dinyatakan ditolak maka
sebaliknya Hipotesisi alternatif (Ha)
rxy = yang diajukan yakni “ada hubungan
keharmonisan keluarga dengan sikap
disiplin siswa kelas VII SMP Negeri 1
= Janapria Lombok Tengah Tahun
Pelajaran 2013/2014” diterima dengan
kata lain bahwa hasil penelitian ini
= adalah “signifikan”.
Keluarga yang hamonis
memIliki hubungan yang erat dengan
= 3,841
sikap disiplin, sebab keharmonisan
d) Menguji signifikansi r Product keluarga merupakan sarana pembentuk
Moment. Untuk menguji signifikansi r disiplin anak. Oleh sebab itu keluarga
product moment tentang hasil yang memiliki latar belakang yang baik
penelitian, setelah diperoleh nilai r akan mampu membimbing dan
hitung dengan N=26 dalam penelitian mengarahkan menjadi orang yang
ini adalah 3,841, sedangkan r tabel memiliki sikap disiplin dan tercapainya
dengan taraf signifikansi 5% pada cita-cita yang mereka harapkan.
N=26 menunjukkan harga r tabel 0,388. Demikian pula sebaliknya keluarga
Hal ini menunjukkan bahwa nilai r yang tidak baik atau yang tidak
hitung yang diperoleh dari hasil analisis harmonis akan sulit untuk membimbing
data lebih besar dari r pada tabel atau (r anaknya menjadi yang terbaik bagi
hitung > r tabel) yaitu (3,841 > 0,388) masa depan anaknya. Orang tua adalah
pribadi yang utama dan pertama dalam

Halaman | 46
Jurnal Paedagogy
Volume 4 Nomor 2 2017
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

hidup anak. Kepribadian orang tua, dapat dipelajari melalui imitasi. Orang
sikap dan tata cara hidup mereka meniru orang lain, terutama jika orang
merupakan unsur – unsur yang dengan lain itu merupakan orang yang kuat dan
sendirinya masuk ke dalam pribadi penting, salah satu sumber penting yang
yang tumbuh itu. jelas-jelas membentuk sikap disiplin
Melalui pengontrolan dan adalah mengadopsi sikap tersebut dari
perhatian oranag tua secara kontinyu orang lain melalui proses pembelajaran
dan tepat maka seorang anak tidak sosial (social learning).
mudah terjebak pada pengaruh Sikap disiplin anak cenderung
lingkungan yang kurang baik yang cocok dengan sikap orang tua mereka.
dapat mengkis akhlaknya sehingga anak Kedisiplinan dan perilaku anak relatif
menjadi seorang yang dapat bermanfaat lebih dominan diwarnai oleh sikap dan
bagi keluarga dan orang lain serta dapat perilaku orangtuanya. Sikap orang tua
menerapkan disiplin dalam akan dijadikan model bagi anak-
kehidupannya. Oleh karena itu, anaknya. Peran orang tua sebagai orang
kebijaksanaan orang tua dalam yang paling dekat dengan anak-anaknya
memperhatikan dan merawat anaknya terutama yang berkenaan dengan sikap,
sesuai dengan tuntutan agama sangat perhatian, kedisiplinan, dorongan, dan
dianjurkan, sebab merawat anak sesuai reaksi dalam mendidik dan
dengan tuntutan agama mengantarkan membesarkan anaknya dapat
anak menjadi lebih baik yaitu anak membentuk dan mempengaruhi
yang selalu menaati orang tua, kedisiplinan dan perilaku anak-
menjalankan perintah agama dan selalu anaknya. Dari orang tualah anak belajar
menebarkan kebajikan, mematuhi tentang nilai dan norma-norma yang
aturan, sehingga anak memiliki sikap dapat membentuk dan menentukan
disiplin, baik dilingkungan rumah sikap dan perilaku anaknya dalam
maupun sekolah. kehidupan sehari-hari.
Terdapat hubungan yang Dalam hal ini yang lebih
signifikan antara keharmonisan berperan dominan adalah orang tua,
keluarga dengan sikap disiplin siswa karena merekalah yang lebih sering
VII SMP Negeri 1 Janapria Lombok berkomunikasi dan berinteraksi dengan
Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016. anak-anaknya. Pendidikan dan
Hasil Hasil pengujian hipotesis dengan pembinaan anak dalam keluarga sangat
menggunakan rumus korelasi product menentukan perkembangannya
moment diperoleh nilai rhitung sebesar dikemudian hari, termasuk disiplin
3,841, selanjutnya dikonsultasikan dirinya, para anggota keluarga yang
dengan r tabel dengan N= 256 adalah sudah matang atau dewasa dapat
0,388. Seseorang tumbuh dan menjadi Pembina disiplin diri.
berkembang sesuai dengan rangkaian Manfaat kedisiplinan adalah
interaksi antar perorangan dalam membuat siswa menjadi lebih tertib dan
kehidupannya di dalam keluarga, teratur dalam menjalankan
dengan teman sebaya, teman akrab, kehidupannya, serta siswa juga dapat
melalui contoh-contoh yang bersifat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat
formal dan informal yang berlangsung sangat penting bagi masa depannya
relatif cukup lama. Begitu juga dengan kelak, karena dapat membangun
kedisiplinan diri seseorang. Pada kepribadian siswa yang kokoh dan bisa
umumnya, individu cenderung untuk diharapkan berguna bagi semua pihak.
memilih sikap yang konformis atau Sikap disiplin merupakan suatu proses
searah dengan sikap orang yang kegiatan yang dilakukan siswa atau
dianggapnya penting. Sikap disiplin remaja didalam upaya mencapai

Halaman | 47
Jurnal Paedagogy
Volume 4 Nomor 2 2017
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

keseimbangan pemenuhan kebutuhan tentunya memiliki disiplin diri, baik di


dan mengubah tingkah laku guna lingkungan keluarga dan sekolah.
mendapatkan hubungan yang serasi, Disiplin berkaitan dengan
harmonis, dan selaras terhadap dirinya, ketaatan dan peraturan. Sebelum disiplin
lingkungan keluarga, lingkungan diterapkan perlu dibuat peraturan atau
sekolah dan lingkungan masyarakat. tata tertib yang benar-benar realistik
Sehingga Semakin baik masa remaja menuju suatu titik, yaitu kualitas.
maka kedisiplinan akan semakin baik Selanjutnya adalah merancang bagaimana
pula. cara menerapkan aturan tersebut sehingga
Keharmonisan keluarga setiap siswa dengan sadar bisa mematuhi
merupakan keluarga yang masih utuh semua peraturan yang ada. Keluarga
dan penuh dengan kasih sayang serta yang harmonis merupakan keluarga
hubungan yang baik antara anggota yang memiliki adanya saling
keluarga yang ada. Fungsi keluarga pengertian, saling menerima kenyataan
yang harmonis ini bisa mendapatkan dan dapat memupuk rasa cinta dan
keturunan, memberikan kasih sayang, kasih sayang. Dengan keluarga yang
dukungan dan keakraban, harmonis dapat terwujud sehingga pada
mengembangkan kepribadian, mengatur akhirnya siswa memiliki sikap disiplin
pembagian tugas menanamkan dalam hidup khususnya di sekolah
kewajiban, hak dan tanggung jawab, yakni siswa siswa kelas VII kelas VII
serta mengajarkan dan meneruskan adat SMP Negeri 1 Janapria Lombok
istiadat, kebudayaan, agama, dan sistem Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016.
nilai moral kepada anak. Berdasarkan uraian
Sedangkan yang kedisiplinan pembahasan di atas, jelaskan bahwa
siswa adalah suatu pola perilaku yang keharmonisan keluarga dengan sikap
selalu terkontrol, teratur, patuh, dan disiplin siswa, semakin tinggi
taat, terhadap peraturan yang berlaku keharmonisan keluarga, maka semakin
dilingkungan sekitarnya yang tinggi sikap disiplin siswa. Dengan
berlandaskan atas kesadaran dari dalam demikian, sikap disiplin salah satu yang
diri siswa. Jadi masa remaja satu sangat mempengaruhinya adalah
periode perkembangan yang dialami keharmonisan keluarga.
individu sebagai masa transisi dan SIMPULAN DAN SARAN
untuk bagaimana agar siswa sebagai Berdasarkan analisis data
remaja memiliki perilaku yang dengan menggunakan rumus korelasi
terkontrol, teratur, patuh, dan taat product moment diperoleh rhitung
terhadap segala peraturan yang berlaku sebesar 3,841, selanjutnya
dilingkungan, sehingga disini dikonsultasikan dengan nilai r dengan
keharmonisan keluarga memiliki taraf signifikansi 5% pada N=26
hubungan dengan kedisiplinan siswa. menunjukkan harga r tabel 0,388, ini
Berdasarkan hasil penelitian di menunjukkan bahwa bilai r tabel atau (r
atas, dapat dikatakan bahwa semakin hitung > r tabel yaitu (3,841 > 0,388),
tinggi tingkat keharmonisan keluarga, yang berarti hipotesis nol (Ho) ditolak
maka perhatian dan kasih sayang orang dan hipotesis alternatif (Ha) yang
tua terhadap anaknya semakin besar diajukan diterima. Dengan demikian
pula, maka semakin besar kasih sayang dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
orang tua untuk mengontrol dan keharmonisan keluarga dengan sikap
mengawasi aktivitas serta tingkah laku disiplin siswa kelas VII SMP Negeri 1
anak dalam pergaulan sehari-hari, Janapria Lombok Tengah Tahun
sehingga anak akan terurus dan Pelajaran 2015/2016.

Halaman | 48
Jurnal Paedagogy
Volume 4 Nomor 2 2017
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Berdasarkan simpulan di atas, Didik). CV. Pustaka Setia:


maka disaran untuk kepala sekolah, Bandung
diharapkan agar terus berusaha secara Gunarsah, Singgih D dan Yulia. 2010.
sungguh-sungguh dalam membina para Psikologi Perkembangan Anak
guru supaya dapat membimbing siswa dan Remaja. Jakarta: PT. BPK
untuk lebih meningkatkan sikap disiplin Gunung Mulia
siswa. Kepada guru BK, diharapkan Hurlock E. B, 2005. Psikologi
agar terus berusaha semaksimal Perkembangan.
mungkin membantu siswa dalam Erlangga:Jakarta
meningkatkan sikap disiplin siswa. Mufidah. 2008. Psikologi Keluarga
Kepada siswa, diharapkan agar Islam Berwawasan Gender.
menyadari pentingnya memiliki sikap Yogyakarta:UIN-Malang
disiplin dan terus berusaha serta Press.
sungguh-sungguh dalam meningkatkan Siswanto, 2005. Peran dan Disiplin,
sikap disiplin. Kepada peneliti lain yang Jakarta : Pustaka Setia
berminat dalam ini lebih lanjut, Soekanto, S. 1996. Remaja dan
disarankan agar meneliti masalah ini masalah-masalahnya, Edisi
secara lebih mendalam dan lebih teliti ke-12, Yogyakarta : Kanisius
lagi, terutama pada aspek yang belum Suharsimi. A. 2010. Manajemen
terjangkau dalam penelitian ini, Penelitian. Jakarta : Renika
sehingga diperoleh hasil yang lebih Cipta.
sempurna. Tarmizi dalam
http://www.google.co.id/keluar
DAFTAR PUSTAKA ga harmonis, 2010, Senen, 11,
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Maret, 2015
PT. Rineka Cipta. Jakarta Tu’u, 2004. Peran dan Disiplin pada
Depag RI, 2005. Membina Keluarga Perilaku dan Prestasi Siswa.
Sakinah, Jakarta. Jakarta : Grasindo
Fatimah, E. 2008. Psikologi
Perkembangan
(Perkembangan Peserta

Halaman | 49

Anda mungkin juga menyukai