Anda di halaman 1dari 9

Healthcare Nursing Journal - vol. 3 no.

2 (2021) Hal 116-124

POLA PENGASUHAN ORANGTUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH : LITERATURE REVIEW
Sri Mulyanti 1, Tatang Kusmana 2, Tika Fitriani3
1,2
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya,
3
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya,
Jl. Tamansari Gobras No. 29 Mulyasari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, 46196, Indonesia
Article Information ABSTRACT
Received: April 2021
Revised: June 2021 Perkembangan anak yang optimal akan
Available online : July 2021 menghasilkan generasi yang berkualitas tinggi
dimasa yang akan datang. Diperlukan bimbingan
Keywords dan arahan dari orangtua melalui pengasuhan
Perkembangan anak usia pra sekolah, pola pengasuhan terhadap anak sedini mungkin. Orangtua dituntut
orangtua, Pre school age development, parenting untuk berperan aktif dalam proses pengasuhan
pattern anak untuk mempersiapkan generasi yang
berkualitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Correspondence hubungan pola pengasuhan orangtua terhadap
Phone: (+62) 8232 5084 752 perkembangan anak usia pra sekolah. Metode
E-mail: tikafitriani35@gmail.com penelitian ini menggunakan pendekatan literature
review dengan penelusuran artkel/jurnal melalui
Cambridge, Elsevier, EBSCO, Garuda, Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, Google scholar,
Proquest, dan Taylor and Prancis didapatkan 6
jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi. Tahapan
yang dilakukan identifikasi masalah, screening,
penilaian kualitas, analisis data dengan IMRad, dan
menulis hasil analisis. Hasil menunjukan bahwa
terdapat hubungan antara pola pengasuhan
orangtua terhadap perkembangan anak usia pra
sekolah. Secara umum pola pengasuhan orangua
yang tanggap terhadap kemauan atau kemampuan
anak serta tetap menerapkan sistem kontrol
cenderung menghasilkan anak dengan
perkembangan personal sosial, emosional,
sosialisasi, dan kemandirian yang sesuai sedangkan
orangtua yang menerapkan pola pengasuhan
dengan sistem kontrol tinggi dan tuntutan tinggi
cenderung menghasilkan anak perkembangan
personal sosial, emosional, sosialisasi, dan
kemandirian yang kurang sesuai. Disarankan agar
orangtua harus lebih memperhatikan pola
pengasuhan yang diterapkan serta dampak buruk
dan baiknya bagi perkembangan anak usia pra
sekolah.

116
PENDAHULUAN dalam kaitannya dengan perkembangan anak,
sehingga menjadi salah satu faktor yang
Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh
mempengaruhi perkembangan anak. Pola pengasuhan
keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan dan
merupakan asuhan yang diberikan ibu atau pengasuh
perkembangan yang optimal. Ketika anak mampu
lain berupa sikap, dan perilaku dalam hal kedekatannya
mencapai perkembangan yang optimal, anak akan
dengan anak seperti merawat, memberikan makan,
mempunyai pribadi dengan kualitas yang tinggi untuk
kebersihan, dan memberi kasih sayang. Selain itu,
mencapai masa depan yang lebih baik. Namun pada
kualitas hubungan antara orangtua dan anak tercermin
kenyataannya tidak semua anak mampu melewati
dari pola pengasuhan orangtua (Harjanto, 2014),
perkembangan dengan optimal karena mengalami
(Moltafet et al., 2018), (Rahmi & Husna, 2016).
gangguan pada proses perkembangannya. Akibatnya
anak tidak mampu melaksanakan tugas
Pola pengasuhan yang hangat dan responsif secara
perkembangan sesuai usianya dan sulit diterima oleh
konsisten dikaitkan dengan hasil perkembangan yang
kelompok sosialnya (Kemenkes, 2016), (Herlina Nindi
positif seperti ikatan emosional yang aman, hubungan
Akhriani, 2015).
dengan teman sebaya yang baik, harga diri yang tinggi,
Perkembangan anak merupakan perubahan yang
dan rasa moral yang kuat. Keluarga merupakan wadah
bersifat kualitatif dengan bertambahnya struktur dan pendidikan yang sangat besar pengaruhnya bagi
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan perkembangan anak. Menurut (Baker, 2017)
gerak kasar dan gerak halus, bicara dan bahasa, menyatakan bahwa anak usia dini sangat baik belajar
sosialisasi dan kemandirian. Berdasarkan UU No.20 dalam konteks hubungan yang hangat dan responsif
Tahun 2003 tentang Sisdiknas anak usia dini ialah anak dengan keluarga terutama orangtua yang terlibat
yang memiliki rentang usia 0-6 tahun. Sementara dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
Snowman dan Biecheler mengartikan anak pra sekolah perkembangannya (Harjanto, 2014).
ialah anak yang berada direntang usia 3-6 tahun. Anak
pra sekolah berada dalam golden age periode, dimana Teori perkembangan orangtua menegaskan bahwa
perkembangan ditahun awal kehidupan akan peran dari pengasuhan dimulai pada masa kanak-
kanak, berkembang seiring berjalannya waktu serta
menentukan kualitas anak dimasa depan. Sehingga
dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman pribadi,
dukungan dari keluarga dalam mendorong
norma sosial, kesehatan hubungan antara orangtua
perkembangan anak harus seoptimal mungkin agar
dan anak, dinamika keluarga, dan karakteristik anak itu
terhindar dari gangguan perkembangan (Santoso, sendiri. Pola pengasuhan terdapat tiga model yaitu
2017), (Kemenkes, 2016). pengasuhan demokratis, otoriter, dan permisif
(Maaks, 2020), (Sunarsih, 2018).
Angka keterlambatan atau gangguan perkembangan
anak terbesar di dunia terkonsentrasi di negara-negara
Penelitian yang dilakukan oleh (Yuniarti, 2017)
Afrika Sub-Sahara dimana lebih dari 60% anak-anak usia menggunakan rancangan penelitian korelasi dengan
dini beresiko tidak mencapai tugas perkembangan pendekatan cross sectional didapatkan hasil uji analisis
sesuai segmentasi umur sedangkan menurut data chi square menunjukan p-value = 0,013 < 0,05 yang
UNICEF pada tahun (2019) gangguan perkembangan di menandakan bahwa terdapat hubungan antara pola
Indonesia sebesar 11,7%. Data lain menurut Nurturing asuh orangtua dengan anak pra-sekolah. Penelitian
Care pada tahun (2015) anak-anak yang beresiko lain yang dilakukan oleh (Fatimah, 2012) dengan
mengalami perkembangan yang buruk di Indonesia metode penelitian analitik menggunakan pendekatan
sebesar 45%. Hal ini menjadi permasalahan yang harus cross sectional. Hasil uji analisis data menggunakan
segera ditangani dan harus mendapatkan perhatian rumus Kendall tau didapatkan hasil 0,002 < 0,05
serius dari keluarga dan pemerintah (UNICEF, 2019), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara pola
asuh orangtua dengan perkembangan anak pra
(Kemenkes, 2010).
sekolah.
Tingginya angka keterlambatan atau gangguan
perkembangan anak salahsatu permasalahannya Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
adalah peran aktif dari orangtua yang kurang dalam (Herminaju, 2019) dengan metode penelitian
mendukung perkembangan anak. Peran aktif ini korelasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil
khususnya pengasuhan orangtua sangat berkontribusi analisis data uji Spearman Rank diperoleh p= 0,000 <
0,05, sehingga dapat disimpukan bahwa ada hubungan

117
antara pola asuh orangtua dengan perkembangan pra sekolah, serta tahuhn terbit lebih dari 10 tahun
anak pra sekolah. Hal ini menunjukan bahwa terakhir. Sampel penelitian ini yaitu 6 jurnal yang
perkembangan anak akan optimal apabila didukung berasal dari jurnal nasional yaitu 4 jurnal bersumber
oleh pola asuh yang menjungjung keterbukaan, saling dari Garuda dan 2 jurnal bersumber dari Google scholar
bekerja sama antara anak dan orangtua, memberi yang relevan dan masuk kedalam analisis.
kebebasan terhadap anak untuk mengemukakan Literature review ini melalui beberapa tahapan agar
pendapatnya. dapat diakui kredibilitasnya yang dimulai dengan
tahapan sebagai berikut :
Berdasarkan fenomena tersebut peneliti memandang 1. Identifikasi
penting untuk melakukan literature review tentang Identifikasi merupakan tahapan awal dalam
hubungan pola pengasuhan orangtua terhadap mengkaji permasalahan dari jurnal yang sesuai
perkembangan anak usia pra sekolah mengingat dengan kriteria inklusi. Pada tahap ini peneliti
fungsi dari keluarga, kenyamanan dan kemampuan mengkaji permasalahan melalui jurnal-jurnal
keluarga dalam peran pengasuhan terhadap anak penelitian nasional yang akan dijadikan sumber
memiliki dampak yang mendalam bagi perkembangan data dikarenakan hal tersebut menentukan
anak dan kesejahteraan anak (Maaks, 2020). kualitas suatu penelitian. Hasil penelusuran
didapatkan 41 jurnal yang terdiri dari Cambridge
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola 1 judul, EBSCO 1 judul. Elsevier 6 judul, Garuda 13
pengasuhan orangtua terhadap perkembangan anak judul, Google Scholar 9 judul, PNRI 5 judul,
usia pra sekolah melalui pendekatan literature review. Proquest 4 judul Taylor and Prancis 2 judul.
2. Screening
METODE Pada tahapan screening dilakukan untuk
Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan menyaring atau memilih data yang sesuai
literature review, yaitu sebuah analisa kritis dari dengan topik penelitian dengan cara membaca
penelitian yang sedang dilakukan dari topik khusus tujuan penelitian yang ada dalam abstrak dari
atau suatu pertanyaan terhadap suatu bagian berbagai temuan jurnal kemudian
keilmuan (Agusta, 2019). Populasi dalam penelitian ini mengeliminasi jutnal yang tidak relevan dengan
adalah jurnal nasional dan internasional yang berkaitan tujuan penelitian, kemudian jurnal tersebut
dengan hubungan pola pengasuhan orangtua dapat masuk ke dalam tahapan selanjutnya
terhadap perkembangan anak usia pra sekolah dengan yaitu tahapan penilaian kualitas. Hasil screening
jumlah 41 jurnal. didapatkan 33 jurnal yang terdiri dari dari
Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu dengan Elsevier 3 judul, Garuda 12 judul, Google schoolar
melakukan penelusuran arrtikel/jurnal dengan 9 judul, PNRI 3 judul, Proquest 4 judul, Taylor and
menggunakan search engine : Cambridge, EBSCO, Prancis 2 judul.
Elsevier, Garuda, Google schoolar, PNRI (Perpustakaan 3. Penilaian kualitas
Nasional Indonesia), Proquest, Taylor and Prancis Penilaian kualitas yang dilakukan dengan
dengan menggunakan keywords atau kata kunci : melakukan penilaian sumber data yang eligible
parenting style, child development, pre school, dari jurnal penelitian primer yang ditampilkan
relationship, pola asuh orangtua, perkembangan anak full text, tidak terjadi duplikasi dan ber-ISSN
usia pra sekolah, hubungan. Artikel/jurnal dapat atau ISBN atau DOI. Dari hasil penilaian
dijadikan sampel apabila memenuhi kriteria inklusi diperoleh 6 jurnal terdiri dari Garuda 4 judul,
yang telah ditetapkan peneliti, dimana kriteria inklusi Google schoolar 2 judul.
meliputi : artikel/jurnal yang berkaitan dengan pola 4. Analisis data
pengasuhan orangtua dan perkembangan anak pra Analisis data dapat dilakukan jika semua data
sekolah, berasal dari penelitian primer, jurnal nasional yang telah memenuhi syarat telah diklasifikasi
maupun internasional, berbahasa Indonesia atau untuk semua data yang ada dan masih
Inggris, dan tahun terbit 10 tahun terakhir. Sedangkan memenuhi syarat untuk selanjutnya dianalisa
kriteria ekslusi ditetapkan sebagai cara untuk lebih jauh dan relevan. Analisis data dalam
mengeluarkan artikel/jurnal yang tidak memenuhi penelitian menggunakan analisis IMRaD
kriteria inklusi meliputi : artikel/jurnal bukan dari meliputi judul, penulis, tujuan, desain penelitian
penelitian primer, jurnal yang abstrak, tidak dan instrumen, karakteristik sampel,
ditampilkan full text, tidak berkaitan dengan pola implementasi dan hasil penelitian dan diskusi.
pengasuhan orangtua dan perkembangan anak usia 5. Menulis hasil analisis

118
Setelah seluruh artikel dimasukan kedalam HASIL PENELITIAN
tabel analisa data, penulis menyusun hasil Penelitian ini dilakukan dengan melewati proses
analisa data dengan mengecek kesamaan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mulai dari tahap
dari hasil penelitian yang ada dalam jurnal. identifikasi, screening, penilaian kualitas, analisis data,
dan menulis hasil analisis data. Berikut merupakan
bagan proses dan hasil data:

Bagan 1. Proses penelitian

Hasil penelusuran jurnal dengan


search engine Cambridge : 1 Hasil seleksi jurnal
jurnal keseluruhan : 41 jurnal
Jurnal yang tidak
Hasil penelusuran jurnal dengan sesuai dengan tujuan
search engine EBSCO : 1 jurnal penelitian dieliminasi

Hasil screening sesuai dengan


Hasil penelusuran jurnal dengan tujuan penelitian : 33 jurnal :
search engine Elsevier : 6
jurnal Elsevier : 3 judul, Garuda 11
judul, Google scholar 9 judul,
Hasil penelusuran jurnal dengan PNRI 3 judul, Proquet 4 judul, Jurnal yang tidak
search engine Garuda : 13 eligible, tidak
dan Taylor and Prancis 2 judul
jurnal ditampilkan full text,
dan tidak terjadi
Hasil penelusuran jurnal dengan duplikasi dan tidak
search engine Google Schoolar Hasil penilaian kualitas : 6 ber-ISSN/ISBN/DOI
: 9 jurnal jurnal dieliminasi

Hasil penelusuran jurnal dengan Garuda 4 judul, Google scholar


search engine PNRI : 5 jurnal 2 judul

Hasil penelusuran jurnal dengan


search engine Proquest : 4 Jurnal yang masuk dalam
jurnal kriteria analisis : 6 judul

Garuda 4 judul, Google scholar


Hasil penelusuran jurnal dengan
2 judul
search engine Taylor and
Prancis : 2 jurnal

119
Hasil analisi dari enam jurnal dapat disimpulkan secara sempurna dan secara tidak langsung akan
bahwa memiliki kesamaan membahas mengenai dijadikan pembelajaran. Masa ini merupakan
hubungan pola pengasuhan orangtua dengan periode istimewa bagi orangtua dalam menerapkan
perkembangan anak usia pra sekolah. Tujuan pola pengasuhan yang baik dan tepat bagi
penelitian yang sama yakni bertujuan untuk perkembangan anak. Pada masa ini juga merupakan
mengetahui atau menganalisa hubungan antara masa kritis yang menentukan hasil proses
pola pengasuhan orangtua dengan perkembangan perkembangan selanjutnya. Pada tahapan
anak pra sekolah. Metode penelitian yang perkembangan ini anak mulai menguasai berbagai
digunakan beragam meliputi analitik observasional, keterampilan fisik, bahasa, dan anak juga mulai
analitik korelasional, deskriptif analitik, metode memiliki kepercayaan diri untuk menggali
korelasi, kuantitatif, dan kualitatif, namun kemandiriannya (Rahmi & Husna, 2016), (Ilmiah et
umumnya menggunakan pendekatan cross al., 2019).
sectional. Pada tahapan perkembangan anak usia pra sekolah,
peran aktif orangtua dalam pengasuhan sangat
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu diperlukan. Hal ini sebagai upaya dari orangtua
anak usia pra sekolah beserta orangtua anak.Teknik dalam membangun manusia seutuhnya yang
sampling yang digunakan beragam meliputi total berkualitas dimasa depan. Pola pengasuhan
sampling, purposive sampling, simple random orangtua terhadap anak akan membentuk generasi
sampling. Umumnya penelitiannya dilakukan di dengan norma dan nilai yang baik sesuai kehidupan
institusi pendidikan seperti PAUD/RA/TK. Instrumen bermasyarakat. Pola pengasuhan merupakan
yang digunakan yaitu kuisioner untuk pola asuh asuhan yang diberikan ibu atau pengasuh lain
orangtua dan KPSP (Kuisioner Pra Skrinig berupa sikap, dan perilaku dalam hal kedekatannya
Perkembangan) atau DDST II (Denver dengan anak, seperti merawat, memberikan
Developmental Test II) untuk mengukur tingkat makan, kebersihan, dan memberi kasih sayang
perkembangan anak usia pra sekolah. Data (Rahmi & Husna, 2016), (Wulandari, 2018), (Israfil,
dianalisis dengan analisis bivariat beragam ada yang 2015).
menggunakan chi-square, Spearman Rank, dan uji Fakta dilapangan masih banyak orangtua yang
korelasi) dengan taraf signifikansi 95% (0,05). Hasil kurang berperan aktif dalam proses pengasuhan
penelitian dari enam artikel menunjukan bahwa seperti anak ditinggalkan dirumah atau dititipkan
terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ditempat penitipan anak tanpa memperhatikan
orangtua dengan perkembangan anak usia pra perkembangannya atau pemilihan pola pengasuhan
sekolah. oleh orang tua yang kurang tepat. Hal ini
dipengaruhi oleh umur orang tua, pendidikan orang
PEMBAHASAN tua, keterlibatan orang tua, hubungan orang tua
Perkembangan anak merupakan perubahan yang dan anak, stres orang tua, dan hubungan suami istri
bersifat kualitatif, sistematis dan progresif dengan yang berdampak terhadap capaian perkembangan
bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih anak itu sendiri. Data dari UNICEF tahun (2019)
kompleks dalam kemampuan gerak kasar dan gerak menyatakan bahwa 60% anak usia dini di negara-
halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan negara Afrika sub-sahara beresiko mengalami
kemandirian serta merupakan hasil kematangan gangguan perkembangan. Di Indonesia pada tahun
dari hubungan berbagai sistem tubuh. Banyak 2019 sebesar 11,7% anak mengalami gangguan
faktor yang mempengaruhi perkembangan anak perkembangan. Sedangkan data dari Nurturing Care
meliputi faktor internal dan faktor lingkungan. Pola (2019) menyatakan bahwa 45% anak di Indonesia
pengasuhan orangtua termasuk dalam faktor tahun 2015 beresiko mengalami keterlambatan
lingkungan. perkembangan (Ilmiah et al., 2019), (Alsri, 2020),
Lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling (Israfil, 2015).
penting dalam mempengaruhi perkembangan anak Data tersebut menunjukan bahwa banyak anak
khususnya anak pra sekolah, karena keluarga yang tidak mampu menguasai tugas perkembangan
merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak sesuai yang diharapkan oleh kelompoknya, seperti
terutama ibu. Anak pra sekolah merupakan anak anak tidak mampu melakukan gerak tertentu,
usia 3-6 tahun yang berada dalam golden age terhambat dalam mengakses sumber-sumber
periode dimana sel-sel otak berkembang secara eksternal serta regulasi emosi dan kecerdasan serta
pesat sehingga informasi apapun akan terekam terganggunya interaksi anak dalam bersosialisasi

120
dalam kehidupan bermasyarakat. Upaya untuk Pola pengasuhan lainnya yang memiliki dampak
mengatasi permasalahan ini dengan orangtua bagi perkembangan anak yaitu ditandai dengan
menerapkan pola pengasuhan yang baik dan kehangatan antara anak dan orangtua sangat
berperan aktif dalam proses pengasuhan, karena rendah namun kontrol terhadap anak sangat tinggi,
proses pengasuhan orangtua berdampak serta anak diperkenalkan akan batasan-batasan
mendalam bagi perkembangan dan kesejahteraan perilaku yang boleh dilakukan. Pola pengasuhan
anak (Ilmiah et al., 2019). seperti ini orangtua biasanya tidak akan toleran
Berdasarkan hasil analisa data bahwa pola terhadap perilaku anak yang tidak pantas serta
pengasuhan orangtua berhubungan dengan memaksa anak harus selalu patuh. Kemudian
perkembangan anak usia pra sekolah, karena orangtua lebih cenderung menggunakan praktik
orangtua merupakan tokoh sentral dalam disiplin hukuman dan melarang anak-anak untuk
perkembangan anak khususnya dalam pengasuhan membuat keputusan sendiri. Hal ini akan
anak. Anak adalah peniru yang ulung, segala menghambat perkembangan anak dikarenakan
informasi apapun yang mereka peroleh secara tidak kebutuhan anak akan stimulasi dan psikologis
langsung menjadi pembelajaran terhadapnya. perkembangan anak kurang baik (Yuniarti, 2017),
Peran orangtua dalam proses pengasuhan salah (Wulandari, 2018).
satunya berdampak positif terhadap kemampuan Tingkat kontrol yang tinggi dan berlebihan memiliki
personal sosial anak seperti kemandirian dan pengaruh terhadap anak dalam aspek personal
aktifitas sosial dilingkungannya. Ini menjadi alasan sosial, bicara dan bahasa, serta emosional meliputi
bahwa keluarga merupakan tempat dimana nilai, membatasi perkembangan otonomi anak, anak
norma, dan perilaku tumbuh. Sejalan yang memiliki kemampuan komunikasi yang rendah,
dikemukakan oleh Robert J. Havighurst bahwa mempengaruhi emosi dan fleksibilitas psikologis
perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor yang rendah, mempengaruhi kepercayaan diri dan
lingkungan, beliau memfokuskan keadaan rasa kompetisi terutama dalam situasi di kehidupan
lingkungan dimana anak itu tumbuh serta peran dari bermasyarakat. Pola pengasuhan yang seperti ini
orangtua (Harjanto, 2014), (Naqilah, 2015), (Alsri cenderung menghasilkan anak dengan
Windra Doni, 2020). perkembangan yang tidak sesuai. Hal ini didukung
Secara umum pola pengasuhan orangtua memiliki oleh penelitian Yuniarti, (2017) bahwa pola
hubungan dengan kesesuaian dan ketidaksesuaian pengasuhan seperti ini berdampak buruk bagi anak
perkembangan anak. Hasil analisis dari 6 jurnal, pola dalam perkembangan personal sosial, sosialisasi
pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua dan kemandirian anak seperti meningkatkan
memiliki pengaruh terhadap perkembangan anak ketergantungan pada anak, dan rasa rendah diri
dimasa yang akan datang. Orangtua yang dimata saudara dan teman-temannya, paranoid,
memberikan pola pengasuhan dengan terciptanya mudah sedih, tertekan, agresif, dan antisosial
komunikasi terbuka antara orangtua-anak yang (Sahithya et al., 2019), (Alsri Windra Doni, 2020),
baik, mendidik anak dengan baik, memberikan kasih (Israfil, 2015).
sayang, kepedulian dan perhatian namun tetap Hasil analisis data dari jurnal-jurnal umumnya para
memberikan kontrol tinggi terhadap anak, peneliti dalam mengukur tingkat perkembangan
mendorong terhadap kemampuan dan kemauan anak usia pra sekolah dengan instrumen KPSP
anak cenderung akan menghasilkan anak dengan (Kuisioner Pra-Screening Perkembangan) atau
perkembangan yang sesuai. DDST II (Denver Developmental Screening Test II)
Sesuai dengan pernyataan dari Soetjiningsih (2014) yang disarankan oleh Kementrian Kesehatan. KPSP
menyatakan bahwa semakin baik pola pengasuhan merupakan sebuah tes pemeriksaan perkembangan
yang diterapkan pada anak semakin baik pula untuk mendeteksi secara dini apabila ditemukan
perkembangan anak. Pola pengasuhan yang seperti ada kecurigaan penyimpangan atau gangguan
ini akan menghasilkan anak dengan perkembangan perkembangan. Sedangkan DDST II merupakan
kemandirian, personal sosial dan emosional yang salah satu alat skrining perkembangan, membantu
baik seperti memiliki karakteristik mandiri karena tenaga kesehatan untuk mengetahui sedini
telah belajar negosiasi, berhubungan baik dengan mungkin penyimpangan perkembangan yang
teman, mampu mengontrol diri, dan mampu terjadi pada anak dari lahir sampai usia enam tahun
menghadapi stres, dan kooperatif (Soetjiningsih., (Rivanica, 2016).
Ranuh, 2014), (Yuniarti, 2017), (Rahmi & Husna,
2016).

121
KPSP dan DDST II meskipun sama-sama untuk tahapan perkembangan anak tidak optimal, tidak
mengukur tingkat perkembangan anak namun terdeteksi dan diintervensi sejak dini maka akan
kedua instrumen ini memiliki kelebihan dan mengurangi kualitas anak dimasa depan. Pola
kekurangan tersendiri. Dalam penelitian (Khasan et pengasuhan yang tepat dan responsif sangat baik
al., 2014) Pemeriksaan menggunakan KPSP bagi anak yaitu dengan anak tetap diberikan
berdasarkan observasi orangtua atau pengasuh kebebasan untuk menentukan pilihan namun
anak, jawaban orangtua atau pengasuh anak harus orangtua tetap mengontrol dan memberikan
lebih memperhatikan kejujuran dan keterbukaan bimbingan terhadap anak sehingga anak yang
saat menjawab, pertanyan tertutup pada KPSP akan mendapatkan pola pengasuhan yang baik akan
mempengaruhi hasil permeriksaan, dan ada mendapatkan perkembangan yang sesuai.
ketentuan usia bagi anak yang akan dilakukan Sedangkan orangtua yang memberikan
pemeriksaan yaitu anak usia 3, 6, 9, 11, sampai 72 pengasuhan yang kurang baik dengan memberikan
bulan. Sedangkan DDST II lebih berdasarkan kontrol yang tinggi namun kehangatan terhadap
observasi penguji sehingga pemeriksaan lebih anak rendah, anak diperkenalkan akan batasan-
aktual dan memiliki validitas tinggi saat batasan yang boleh dilakukan serta tidak boleh
merefleksikan hasil test, serta tidak ada penentuan dibantah dan penerapan praktek hukuman
usia anak saat akan dilakukan pemeriksaan. cenderung akan menghasilkan anak dengan
Hasil pengamatan peneliti setelah menganalisis perkembangan kurang sesuai.
data dari 6 jurnal bahwa pola pengasuhan sangat
penting dan berhubungan dengan capaian tingkat KESIMPULAN
perkembangan anak usia pra sekolah. Anak usia pra Pola pengasuhan orangtua sangat penting
sekolah termasuk dalam periode keemasan, dimana terhadap perkembangan anak usia pra sekolah,
terjadi pacu kembang otak anak sebesar 70-80% karena merupakan bagian terpenting, mendasar,
sehingga segala informasi yang diperoleh anak dalam menyiapkan anak untuk menjadi masyarakat
secara tidak langsung akan menjadi pembelajaran yang baik. Berdasarkan analisis literature review
oleh anak. Pola pengasuhan dari orangtua ini dari 6 jurnal didapatkan bahwa pola pengasuhan
membantu anak dalam melewati perkembangan berhubungan terhadap perkembangan anak usia
yang optimal sesuai usianya. Orangtua dijadikan pra sekolah. Setiap pola pengasuhan yang
role of model untuk diteladani oleh anak, digunakan oleh orangtua, anak memiliki capaian
pendisiplin, pemberi perhatian dan stimulasi agar tingkat perkembangan yang berbeda-beda.
anak menjadi pribadi yang berkualitas tinggi Pola pengasuhan orangtua yang aktif dan responsif
memiliki norma dan etika yang dapat diterima seperti orangtua terlibat dalam proses pengasuhan
dalam kehidupan bermasyarakat dalam mencapai dan mengetahui akan pola pengasuhan yang baik
kedewasaan. dengan responsif akan kemauan dan kemampuan
Fakta dilapangan masih banyak orangtua yang anak namun tetap menyadari akan figurnya yang
kurang berperan aktif dalam mengasuh anak, otoritas akan menghasilkan anak dengan
kurang mengetahui akan pola pengasuhan yang perkembangan yang sesuai dengan umurnya salah
baik, yang sesuai dengan usia anak. Hal ini satunya dalam aspek personal sosial anak
disebabkan oleh salah satu faktor utamanya ialah mempunyai karakteristik mandiri, kooperatif,
pendidikan orangtua. Sejalan dengan pernyataan bertanggung jawab, dan sebagainya.
yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2012) dalam
(Wulandari, 2018) bahwa semakin tinggi pendidikan SARAN
seseorang maka semakin tinggi pula tingkat 1. Bagi institusi pelayanan kesehatan
pengetahuannya, semakin bertambah Institusi pelayanan kesehatan sebagai institusi
pengalamannya yang akan mempengaruhi sikap yang langsung memberikan pelayanan terhadap
dan perilaku orang tersebut. Sehingga pendidikan masyarakat. Diharapkan diadakannya
dan pengalaman orangtua dalam perawatan anak penyuluhan tentang pola pengasuhan orangtua
akan mempengaruhi kesiapan mereka dalam proses terhadap perkembangan anak pra sekolah
pengasuhan anak. 2. Bagi orang tua
Pencapaian perkembangan anak dalam satu Disarankan agar prang tua menerapkan pola
tahapan perkembangan menentukan langkah pengasuhan yang berperan aktif dalam proses
pencapaian perkembangan pada tahapan pengasuhan dan tanggap terhadap kemauan
perkembangan selanjutnya. Apabila dalam satu dan kemampuan anak serta menyadari akan

122
figurnya yang otoritas serta orangtua harus Mentari Desa Sambi Rampak Lor Kecamatan
menyadari akan dampak baik dan buruk dari Kota Anyar Kabupaten Probolinggo. JI-KES
pola pengasuhan yang diterapkan bagi (Jurnal Ilmu Kesehatan), 2(2), 61–67.
perkembangan anak usia pra sekolah. https://doi.org/10.33006/ji-kes.v2i2.116
3. Bagi peneliti selanjutnya Israfil. (2015). Seminar Psikologi & amp;
Disarankan hasil penelitian ini dijadikan acuan Kemanuasiaan Hubungan Pola Asuh Orang Tua
dalam pengembangan penelitian selanjutnya Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah.
agar diperdalam lagi dengan metode studi kasus 978–979. http://mpsi.umm.ac.id/files/file/175-
atau dengan penelitian kuantitatif dengan 179 Israfil.pdf
melibatkan variabel lain yang berhubungan Kemenkes, (Kementrian Kesehatan Republik
dengan pola pengasuhan orangtua terhadap Indonesia). (2010). 11.9% Yang Mengikuti
perkembangan anak usia pra sekolah. SDIDTK Mengalami Kelainan Tumbuh Kembang.
https://www.depkes.go.id/development/site/j
DAFTAR PUSTAKA kn/index.php?cid=1141&id=119%25-anak-yang-
Agusta, Y. (2019). Literature Review. Widuri. mengikuti-sdidtk-mengalami-kelainan-
https://widuri.raharja.info/index.php?title=Lit tumbuh-kembang.html
erature_review Kemenkes, (Kementrian Kesehatan Republik
Alsri Windra Doni, S. W. M. (2020). Hubungan Pola Indonesia). (2016). Stimulasi, Deteksi, dan
Asuh Orangtua dengan Pertumbuhan dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di
Perkembangan Anak Pra-Sekolah. Jurnal Tingkat Pelayanan Dasar. https://e-
Kesehatan, 7(2), 346–352. cinta.com/uploads/resource
https://doi.org/10.24252/kesehatan.v7i2.53 Khasan, U., Siska, G., & Oktiawati, A. (2014).
Perbedaan Hasil Pengukuran Perkembangan
Baker, C. E. (2017). Father involvement and early Balita Menggunakan Denver Developmental
childhood development in African American Screening Test II (Denver II) dan Kuesioner Pra
families: Implications for research, practice, Skrining Perkembangan (KPSP). 2(1), 44–51.
and policy. Advances in Race and Ethnicity in Maaks, D. L. G. (2020). Burns Pediatric Primary Care
Education, 5, 201–219. (Seventh Ed). Elsevier Clinical Care For
https://doi.org/10.1108/S2051- Nursing. http://e-
231720170000005009 resources.perpusnas.go.id/library.php?id=00
Fatimah, L. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua 066
dengan Perkembangan Anak di R.A Moltafet, G., Sadati Firoozabadi, S. S., & Pour-Raisi,
Darussalam Desa Sumber Mulyo, Jogoroto, A. (2018). Parenting Style, Basic Psychological
Jombang. Prosiding Seminas, 1(2), 6. Needs, and Emotional Creativity: A Path
https://google.schoolar.com/ Analysis. Creativity Research Journal, 30(2),
Harjanto, H. (2014). Pola Pengasuhan Keluarga 187–194.
Dalam Proses Perkembangan Anak. Sosio https://doi.org/10.1080/10400419.2018.144674
Informa, 19(200), 284–300. 8
https://www.neliti.com/publications/52850/p Naqilah. (2015). Teori Perkembangan Havighurst.
ola-pengasuhan-keluarga-dalam-proses- https://www.coursehero.com/file/29456421/t
perkembangan-anak eori-perkembangan-havighurstdocx/
Herlina Nindi Akhriani. (2015). Hubungan pola asuh Nurturing Care. (2019). Nurturing Care For Early
orang tua dengan perkembangan anak Childhood : Country Profiles. https://nurturing-
prasekolah Di pendidikan anak usia dini care.org/resources/country-profiles/
‘Aisyiyah Insan Robbani Muntilan. Rahmi, N., & Husna, A. (2016). Hubungan Status
http:googleschoolar.com/digilib.unisayogya. Ekonomi Keluarga dan Pola Asuh Orang Tua
ac.id/529/ dengan Perkembangan Anak Prasekolah di
Herminaju, Ketjuk., Kholidati, R. (2019). Hubungan Taman Kanak-Kanak Bijeeh Mata Pagar Air
Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Aceh Besar Relationship between Family
Anak Usia. 5(1), 119–123. Economic Status and Parenting with The
Ilmiah, W. S., Azizah, F. M., & Amelia, N. S. (2019). Development of Preschool Children in Bije.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Journal of Healthcare Technology and
Perkembangan Anak Pra Sekolah Di Tk Medicine, 2(1), 110–115.

123
https://doi.org/10.33143/jhtm.v2i/.354
Rivanica, Rhipiduri., Oxyandi, M. (2016). Buku Ajar
Deteksi Tumbuh Kembang dan Pemeriksaan
Bayi Baru Lahir. Salemba Medika.
Sahithya, B. R., Manohari, S. M., & Vijaya, R. (2019).
Parenting styles and its impact on children–a
cross cultural review with a focus on India.
Mental Health, Religion and Culture, 22(4), 357–
383.
https://doi.org/10.1080/13674676.2019.159417
8
Santoso, S. (2017). Perkembangan Anak Usia Pra
Sekolah Di Tk It Al-Muhajirin Sawangan
Magelang. https://googleschoolar.com/
Soetjiningsih., Ranuh, I. G. (2014). Tumbuh Kembang
Anak (E. 2 (ed.)). Buku Kedokteran EGC.
Sunarsih, T. (2018). Tumbuh Kembang Anak :
Implementasi dan Cara Pengukurannya (Anang
(ed.)). PT. Remaja Rosdakarya.
UNICEF. (2019). Development Status.
https://data.unicef.org/topic/early-childhood-
development/development-status/
Wulandari, C. (2018). Hubungan Pola Asuh Orang
Tua Dengan Perkembangan Pada Anak Usia
Dini ( 3-4 Tahun) Di Paud Dharma Wanita Desa
Pojoksari Kecamatan Sukomoro Kabupaten
Magetan. Journal of Chemical Information and
Modeling.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.00
4
Yuniarti, S. (2017). Hubungan Pola Asuh Orang Tua
Dengan Perkembangan Anak Prasekolah Di R
. A Almardiyah Rajamandala Bulan Juli 2016.
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan
Dan Teknologi Jendral Achmad Yani (SNIJA),
103–111. https://googleschoolar.com/

124

Anda mungkin juga menyukai