Abstrak
Orang tua di Manggarai, NTT cenderung mengasuh anaknya secara otoriter. Cara yang banyak mereka
gunakan dalam mendisiplinkan anak adalah dengan memberikan hukuman kepada anak. Hukuman
menyebabkan penderitaan pada anak dan merupakan kekerasan terhadap anak. Bentuk kekerasan yang
dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak di Manggarai berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis,
kekerasan verbal, penelantaran dan membiarkan anak berperilaku menyimpang. Mereka melakukannya
karena tidak memiliki pengetahuan yang memadai dalam mendisiplinkan anak. Rasa frustasi yang
disebabkan oleh kesulitan ekonomi juga menjadi pencetus bagi orang tua di Manggarai untuk
menggunakan kekerasan dan hukuman dalam mendidik anak. Kekerasan yang dilakukan oleh orang tua
menjadikan anak tidak mampu melakukan hubungan sosial, menarik diri dan takut dengan situasi sosial
serta, mengembangkan perilaku agresif, dengan orang lain. Berdasarkan kenyataan ini, orang tua di
Manggarai harus mempunyai pilihan strategi yang positif dalam mendidik dan mengasuh anak, dengan
cara memberikan kenyamanan, memberikan pengertian, melakukan komunikasi serta mengembangkan
hubungan yang hangat dengan anak
Kata Kunci: pola asuh orang tua, kekerasan terhadap anak, hukuman, dan keluarga manggarai
Abstract
Parents in Manggarai, NTT take care their children authoritatively. They using punishment in disciplining
the children. Punishment causes suffering to children.. The forms of violence perpetrated by parents in
educating children in Manggarai are distinguished by physical violence, psychological violence, verbal
violence, neglect and allowing children to behave in deviant ways. They do it because have insufficient
knowledge in disciplining children. The frustration caused by economic difficulties also triggered the
parents in Manggarai to use violence and punishment in educating children. Parental discipline practices
using punishment makes children unable to make social relations with others, become more anti social
and increased aggressive behaviour. Therefore, parents in Manggarai must have a positive strategies in
educating and nurturing children, by providing comfort, giving understanding, communicating and
developing warm relationships with children.
Keywords: parenting, violence against children, punishment, and the manggaraian family
Orang tua mempunyai peran yang sangat besar dalam mencapai kematangan dalam biologis dan emosional.
keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk Orang tua yang berusaha menanamkan nilai-nilai yang
mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya positif pada anak, penghargaan terhadap individualitas
sehingga mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak, menetapkan standar yang adil, menciptakan rasa
anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. aman dan dicintai pada anak serta selalu mendorong
Perlakuan orang tua terhadap anak secara langsung komunikasi timbal balik dengan anak membuat anak
maupun tidak langsung akan mempengaruhi sikap dan percaya bahwa mereka memiliki tanggungjawab untuk
perilaku anak. Selain itu, cara yang dipakai oleh orang mencapai kesuksesan (Hoskins, 2014).
tua dalam membesarkan anak memiliki pengaruh yang Hal yang sebaliknya terjadi pada anak jika orang tua
besar terhadap tumbuh kembang anak (Hoskins, 2014; menerapkan gaya pengasuhan yang salah dan keliru;
Rubin & Burguess, 2012). membuat anak memiliki regulasi emosi yang buruk,
Dalam teori perkembangan, cara yang biasa dipakai kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan serta
oleh orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak besar kemungkinan akan mengalami masalah-masalah
disebut dengan gaya pengasuhan orang tua. Menurut psikologis. Pengasuhan yang salah juga menyebabkan
Santrock (2012:214), pengasuhan yang baik dalam penelantaran pada anak (Papalia, dkk., 2009). Anak
keluarga membuat anak berkembang dengan baik. Orang menjadi terlantar karena orang dewasa yang bertanggung
tua yang mengasuh anaknya dengan bijak membantu jawab terhadap anak tersebut gagal menyediakan
anak mencapai keseimbangan dalam belajar dan