BAB I
PENDAHULUAN
berbagi mainan bersama teman. Prilaku yang dilakukan oleh anak, dilakukan oleh
mereka tanpa paksaan oleh guru maupun teman mereka.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengaruh gaya pengasuhan orang tua terhadap perkembangan
moral anak usia 5-7 tahun pada semester 2 tahun ajaran 2016/2017 di TKIT
Permata Mandiri Billah 2 Kabupaten Banyuwangi.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN DAN HIPOTESIS
2.2.3 Keluarga
Menurut Luther (dalam Jamal 2009: 75) Menyatakan Keluarga
merupakan pihak paling penting dalam pendidikan anak. Orang tua sebagai
penanggung jawab utama pertumbuhan dan perkembangan anak jelas memegang
kendali dari pendidikan anak usia dini, bahkan pada seluruh proses pendidikan
anak pada semua jenjangnya. Orang tua dapat memberikan contoh dan teladan
yang baik bagi anak-anaknya, maka sikap anak tidak jauh beda dari orang tua
(Asmani, 2009:74-75).
Menurut Yusuf (2008:133-134) menyatakan Sikap-sikap orang tua yang
mempengaruhi perkembangan moral anak yaitu :
1. Konsisten dalam mendidik anak
Ayah dan ibu harus memiliki sikap dan perlakuan yang sama dalam melarang
dan membolehkan tingkah laku tertentu kepada anak.
2. Sikap orang tua dalam keluarga
Secara tidak langsung, sikap orang tua terhadap anak, sikap ayah terhadap ibu
atau sebaliknya dapat mempenaruhi perkembangan moral anak, yaitu melalui
proses peniruan (imitasi). Sikap orang tua yang keras (otoriter) cenderung
melahirkan anak yang disiplin semu pada anak, sedangkan sikap yang acuh tak
acuh, atau sikap yang masa bodoh, cenderung mengembangkan sikap kurang
bertanggung jawab dan kurang mempedulikan norma pada diri anak. Sikap
yang sebaiknya dimiliki orangtua adalah sikap keterbukaan, kasih sayang,
musyawarah dan konsisten.
3. Penghayatan dan pengamalan yang dianut
Orangtua merupakan penuntun (teladan) bagi anak, termasuk disini penuntun
dalam mengamalkan ajaran agama.
4. Sikap konsisten orangtua dalam menerapkan norma
Orangtua yang tidak menghendaki anaknya berbohong, atau berlaku tidak
jujur, maka mereka harus menjauhkan dirinya dari berlaku tidak jujur.
13
Perkembangan moral anak akan lebih baik ketika ada kewajiban mutual
orang tua-anak yang melibatkan kehangatan dan tanggung jawab, ketika orang tua
menggunakan strategi proaktif dan ketika orang tua melakukan dialog
konversasional dengan anak (Santrock, 2007:135) . Menurut Yusuf (2008:134)
perkembanagn moral anak dapat berlangsung melalui beberapa cara, sebagai
berikut.
1. Pendidikan langsung, yaitu melalui penanaman pengertian dan keteladanan
tentang tingkah laku yang benar dan salah, atau baik dan buruk oleh orangtua,
guru, atau orang dewasa lainnya.
2. Identifikasi, yaitu dengan cara mengidentifikasi atau meniru penampilan atau
tingkah laku moral seseorang yang menjadi idolanya ( seperti orangtua, guru,
artis atau orang dewasa lainnya)
3. Proses coba-coba, yaitu dengan cara mengembangkan tingkah laku moral
secara coba-coaba. Tingkah laku yang mendatangkan pujian atau penghargaan
akan terus dikembangkan, sementara tingkah laku yang mendatangkan
hukuman atau celaan akan dihentikan.
Penelitian Sutriani pada tahun 2014 dengan judul pengaruh pola asuh
orang tua terhadap kemampuan psikomotorik anak usia dini. Penelitian ini
dilaksanakan di TK Tunas Bahagia Mojokumpul Kemlagi Mojokerto dengan
melibatkan 20 siswa. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil analisis data
dan pengujian hipotesis bahwa nilai x2 hasil penelitian = 6.405 sedangakn x2
dalam table = 3.84 terbukti bahwa x2 hitung lebih besar dari table, yang berarti
ada pengaruh dengan demikian hipotesis nihil yang diajukan ditolak, sebaliknya
hipotesis kerja diterima yang berarti ada pengaruh pola pengasuhan orang tua
terhadap kemampuan psikomotorik anak di TK Tunas Bahagia Mojokumpul
Kemlagi Mojokerto TAHU 2014/2015. Kemudian dari analisis koefisien
kontigensi diperorek koefisien kontingensi = 0.819. Hal ini membuktikan bahwa
ada pengaruh yang positif dari variable x terhadap variabel y.
Penelitian Wiwid Wulandari pada tahun 2015 dengan judul pengaruh pola
asuh orang tua terhadp perkembangan emosi anak usia dini. Penelitian ini
dilaksanakan di TK Pertiwi Ledokombo Jember dengan melibatkan 30 siswa usia
5-7 tahun. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil analisis data dan
pengujian hipotesis bahwa nilai x2 hasil penelitian = 8, 231 sedangakn x2 dalam
table = 3.841 terbukti bahwa x2 hitung lebih besar dari table, yang berarti ada
pengaruh dengan demikian hipotesis nihil yang diajukan ditolak, sebaliknya
hipotesis kerja diterima yang berarti ada pengaruh pola pengasuhan orang tua
terhadap perkembangan emosi anak di TK Pertiwi Ledokomdo Jember.
Penelitian Latipa pada tahun 2014 dengan judul Hubungan Pendidikan
orang tua terhadap prilaku moral anak usia dini. Penelitian ini dilaksanakan di TK
Nurul Ulum Karang Manggis Palengaan Pamekasan dengan melibatkan 28 siswa
TK B. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan orang tua
sangat berpengaruh terhadap prilaku moral anak, hal ini ditunjukkan dari nilai
yang diperoleh dari tes sikap yaitu r hitung diperoleh 0.7205 nilai ini lebih besar
dari nilai r table sebesar 0,374.sedangkan dari nilai observasi dan pengamatn r
hitung sebesar 0,829 nilai ini juga lebih besar dari pada nilai r table sebesar 0,374.
16
2.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang masih bersifat sementara,
karena masih memerlukan pembuktian-pembuktian lebih lanjut. Berdasarkan
data-data yang nyata dan bukti berdasarkan teori. Menurut Sumiharsono
(2009:38), hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau
terkaan tentang apa saja yang diamati dalam usaha untuk memahaminya.
Berdasarkan hasil kajian pustaka diatas, maka dalam penelitian ini
mengajukan hipotesis kerja (Ha) dan Hipotesis Nihil (Ho) sebagai berikut:
1. Hipotesis Kerja (Ha): Ada Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua
terhadap perkembangan Moral Anak usia 5-7 tahun pada semester 2 tahun
ajaran 2016/2017 di TKIT Permata Mandiri Billah 2 Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2017.
2. Hipotesis Nihil (Ho): Tidak Ada Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua
terhadap perkembangan Moral Anak usia 5-7 tahun pada semester 2 tahun
ajaran 2016/2017 di TKIT Permata Mandiri Billah 2 Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2017.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Metode Observasi
Metode Observasi merupakan cara yang paling efektif untuk
mengumpulkan dan memperoleh data dengan mengambil secara langsung
terhadap objek, kejadian, gerak atau proses yang sedang terjadi.
Berdasarkan pendapat di atas, maka observasi yang akan peneliti lakukan
dalam penelitian ini adalah observasi partisipan. Observasi partisipan merupakan
suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil
bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan diobservasi. Dalam obsservasi
ini, observer terjun langsung sebagai guru dalam kegiatan yang dilaksanakan di
sekolah yang diteliti. Adapun yang menjadi objek observasi adalah perkembangan
moral anak usia 5-7 tahun yang berjumlah 43 orang di TKIT Permata Mandiri
Billah 2 Kabupaten Banyuwangi Tahun Ajaran 20162017.
19
2. Metode Interview
Menurut Sumiharsono (2009:64) menyatakan bahwa wawancara atau
interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal. Jadi semacam percakapan, yang
bertujuan memperoleh informasi. Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam
keadaan temu muka atau melalui telepon. Sering interview dilakukan antar dua
orang atau lebih, dimana hubungan antara penginterview dan yang diinterview
bersifat sementara, yaitu berlangsung dalam waktu yang tertentu dan diakhiri.
Dalam interview peneliti harus menerima segala informasi yang diberikan oleh
informan tanpa membantah, atau tidak menyetujui, dengan tujuan untuk
memperoleh data yang diperoleh untuk memecahkan masalah. Wawancara atau
interview adalah percakapan yang dilakukan oleh 2 pihak yaitu pewawancara
yang memberikan pertanyaan sedang yang diwawancarai yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu.
Jadi yang dimaksud metode interview dalam penelitian ini adalah metode
untuk memperoleh data dengan cara Tanya jawab dengan orang-orang yang
berhubungan erat dengan permasalahan yang ada. Data dari interview ini
diharapkan akan lebih memberikan keakuratan hasil penelitian.
Ditinjau dari pelaksanaanya, maka interview di bedakan atas :
a. Interview bebas, dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi
mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan.
b. Interview terpimpin, yaitu yang dilakukan oleh pewawancara dengan
membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti di maksud
dalam interview terstruktur.
c. Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan
interview terpimpin (Arikunto dalam Rahayu, 2016:34)
Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan yaitu wawancara bebas
terpimpin, karena dalam pelaksanaannya pewawancara akan berpatokan pada data
yang dikumpulkan dengan membawa sederetan pertanyaan. Wawancara ini akan
ditanyakan kepada orang tua, guru kelas dan kepala sekolah. Adapun informasi
yang diperoleh melalui wawancara bebas terpimpin ini yaitu :
a. Kondisi anak yang akan di jadikan objek penelitian.
b. Jenis gaya pengasuhan yang dilakukan orang tua kepada anak.
20
3. Metode Dokumentasi
Menurut Arikunto (2002:206) Dokumentasi yaitu mencari data mengenai
hal- hal variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebaginya. Data yang diperoleh dari
dokumentasi pada penelitian ini adalah:
a. Stuktur organisasi TKIT Permata Mandiri Billah 2 Kabupaten
Banyuwangi.
b. Visi dan Misi TKIT Permata Mandiri Billah 2 Kabupaten Banyuwangi.
c. Data jumlah guru TKIT Permata Mandiri Billah 2 Kabupaten
Banyuwangi.
d. Data mengenai jumlah dan daftar nama-nama anak usia 5-7 tahun di TKIT
Permata Mandiri Billah 2 Kabupaten Banyuwangi.
e. Data sarana dan prasarana TKIT Permata Mandiri Billah 2 Kabupaten
Banyuwangi.
Keterangan:
x2 = Chi Kuadrat
𝑓0 = frekuensi yang diobservasi
𝑓ℎ = frekuensi yang diharapkan
Menurut Suharsimi (2006:291) menyatakan derajat kebebasan untuk Chi-
kuadrat adalah sebagai berikut:
(baris-1) (kolom-1)
Maka dengan baris sebanyak 2 dan kolom sebanyak 2 derajat kebebasan
(d.b) atau degree off freedom (d.f) diperoleh dari (2-1)(2-1) = 1. Ini berarti bahwa
kita bebas atau hanya perlu menghitung satu sel saja dan sel-sel yang lain akan
terisi dengan sendirinya.
24
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS DATA
b. Kepala Sekolah/Pengelola
1. Nama Pengelola : Dra. Murni, M.Si
2. Alamat : Kembang
3. Status : PNS
4. Ijazah Terakhir : S2
5. Mulai bekerja : 17 Maret 2012
c. Waktu Kegiatan
1. Pagi : 07.30-11.00
2. Tempat : Ruang kelas
25
5. Data Guru
Jumlah pendidik di lembaga PAUD Terpadu Permata Mandiri Billah 2
Kabupaten Jember yaitu berjumlah 12 orang. Adapun datanya adalah sebagai
berikut:
Tabel 2. Data guru TKIT Permata Mandiri Billah 2
No Nama TTL Jabatan Ijazah
1. Dra. Murni, M.Si Banyuwangi, 11-06-1964 Pengelola S2
2. Linda M., S. Pd. Banyuwangi, 26-04-1984 KS S1
3. Tri Meri S., S.Pd Banyuwangi, 1-05-1978 Guru S1
4. Meylana Banyuwangi, 25-05-1987 Guru SMA
5. Risky Indriani Banyuwangi,14-10- 1981 Guru MA
6 Shinta D.N. Banyuwangi,17-06- 1993 TU SMK
Sumber Data : TKIT Permata Mandiri Billah 2 Kabupaten Banyuwangi Tahun
Ajaran 2016 - 2017
6. Data Peserta Didik
Ditahun ajaran 2016-2017 jumlah keseluruhan peserta didik PAUD
Terpadu Permata Mandiri Billah 2 berjumlah 43 peserta didik yang terdiri dari 26
27
siswa kelompok A dan 17 siswa kelompok B. Data peserta didik dapat dilihat
pada daftra berikut:
Tabel 4. Data nama peserta didik usia 5-7 Tahun TKIT Permata
Mandiri Billah 2.
No Nama Nama Panggilan JK Tempat, Tanggal Lahir
1 Ageng Pamungkas Ageng L Banyuwangi, 15-06-2010
2 Ahmad Dzaki Zaki L Banyuwangi, 16-12-2011
3 Airine Kirana Kiran P Banyuwangi, 04-12-2010
4 Alifa Aiza Ghazany Alif P Banyuwangi, 23-12-2012
5 Alika Ramadhani Agustin Lika P Banyuwangi, 07-08-2011
6 Anindita Erina Ramadhani Erin P Banyuwangi, 24-07-2011
7 Anindita Putri setiowati Anin P Banyuwangi, 27-05-2011
8 Anugrah junuar tyoarta Tyo L Banyuwangi, 01-07-2011
9 Ardiyansah riski Ardi L Banyuwangi, 30-08-2011
28
33 3 5 3 3 3 5 3 4 3 3 3 4 42
34 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 50
35 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 48
36 5 5 4 4 3 4 3 4 5 4 5 3 49
37 5 4 4 5 3 4 5 3 3 4 4 4 48
38 5 5 5 3 4 4 4 4 4 3 3 5 49
39 3 4 5 4 4 4 3 3 4 3 5 4 46
40 4 5 5 4 4 5 3 4 5 4 4 3 50
41 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 3 48
42 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 43
43 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 5 4 42
Jumlah 180 183 167 171 174 166 159 134 148 183 177 155 1997
Sumber data : data diolah
19 2 2
20 3 3
21 3 3
22 3 3
23 2 2
24 3 3
25 3 3
26 1 1
27 2 2
28 2 2
29 2 2
30 2 2
31 1 1
32 1 1
33 1 1
34 2 2
35 3 3
36 2 2
37 2 2
38 3 3
39 3 3
40 2 2
41 3 3
42 3 3
43 3 3
Jumlah 4 32 69 105
Sumber data : Data Diolah
∑𝑋 ∑ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑀= atau 𝑀=
𝑁 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Keterangan:
M = Mean
X = Jumlah nilai
N = Jumlah responden (Sugiono, 2014:49)
∑𝑋 ∑ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑀= atau 𝑀=
𝑁 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Keterangan:
M = Mean
X = Jumlah nilai
N = Jumlah responden
1997
𝑀= = 45,97
43
38 5 5 5 3 4 4 4 4 4 3 3 5 49 V
39 3 4 5 4 4 4 3 3 4 3 5 4 46 V
40 4 5 5 4 4 5 3 4 5 4 4 3 50 V
41 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 3 48 V
42 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 43 V
43 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 5 4 42 V
Jumlah 180 183 167 171 174 166 159 134 148 183 177 155 1997 31 12
Sumber data : Data diolah
Keterangan:
M = Mean
X = Jumlah nilai
N = Jumlah responden
105
𝑀= = 2,44
43
5 3 3 V
6 2 2 V
7 2 2 V
8 3 3 V
9 3 3 V
10 3 3 V
11 3 3 V
12 3 3 V
13 3 3 V
14 3 3 V
15 3 3 V
16 3 3 V
17 2 2 V
18 3 3 V
19 2 2 V
20 3 3 V
21 3 3 V
22 3 3 V
23 2 2 V
24 3 3 V
25 3 3 V
26 1 1 V
27 2 2 V
28 2 2 V
29 2 2 V
30 2 2 V
31 1 1 V
32 1 1 V
33 1 1 V
34 2 2 V
35 3 3 V
36 2 2 V
37 2 2 V
38 3 3 V
39 3 3 V
40 2 2 V
41 3 3 V
42 3 3 V
43 3 3 V
Jumlah 4 32 69 105 23 20
Sumber data : Data diolah
37
4.3.3 Rekapitulasi Data Observasi Gaya Pengasuhan Orang Tua (X) dan
Perkembangan Moral (Y)
Setelah dilakukan perhitungan gaya pengasuhan orang tua dan
perkembangan moral, kemudian hasilnya di rekapitulasi menjadi satu. Hasil
rekapitulasi data observasi dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Tabel 9. Rekapitulasi data hasil observasi gaya pengasuhan orang tua (X)
dan perkembangan moral (Y).
Gaya
No Perkembangan
Pengasuhan Keterangan hubungan X - Y
Resp Moral (Y)
Orang Tua (X)
Skor Kategori Skor Kategori B-B B-K K-B K- K
1 47 B 2 K V
2 45 K 3 B V
3 46 B 2 K V
4 48 B 2 K V
5 45 K 3 B V
6 46 B 2 K V
7 48 B 2 K V
8 45 K 3 B V
9 48 B 3 B V
10 45 K 3 B V
11 46 B 3 B V
12 48 B 3 B V
13 47 B 3 B V
14 45 K 3 B V
15 48 B 3 B V
16 55 B 3 B V
17 48 B 2 K V
18 50 B 3 B V
19 47 B 2 K V
20 47 B 3 B V
21 47 B 3 B V
22 53 B 3 B V
23 48 B 2 K V
24 47 B 3 B V
25 52 B 3 B V
26 46 B 1 K V
27 56 B 2 K V
38
28 60 B 2 K V
29 35 K 2 K V
30 35 K 2 K V
31 35 K 1 K V
32 34 K 1 K V
33 42 K 1 K V
34 50 B 2 K V
35 48 B 3 B V
36 49 B 2 K V
37 48 B 2 K V
38 49 B 3 B V
39 46 B 3 B V
40 50 B 2 K V
41 48 B 3 B V
42 43 K 3 B V
43 42 K 3 B V
Jumlah 16 15 7 5
Sumber data : Data diolah
fh (BB) = 31 x 23 = 16,58
43
fh (BK) =31 x 20 14,42
43
fh (KB) = 12 x 23 = 6,42
43
fh (KK) = 12 x 20 = 5,58
43
4.3.5 Analisa Data Menghitung Nilai Chi Kuadrat
Untuk menganalisa dan sekaligus pengajuan hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini, digunakan data analisa statistik dengan rumus chi kuadrat
sebagai berikut:
fo − fh²
x2 =
fh
Berdasarkan perhitungan tabel kerja x2 diatas maka didapat angka sebesar 0,155.
1. Menentukan derajat kebebasan (db)
Derajat kebebasan untuk chi kuadrat adalah db = (baris-1) (kolom-1)
maka dengan baris sebanyak 2 dan kolom sebanyak 2 maka diperoleh nilai:
Db = (baris-1) (kolom-1)
= (2-1) (2-1)
=1
40
4.4 Diskusi
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya pengasuhan orang tua
terhadap perkembangan moral anak usia 5-7 tahun di Paud Terpadu Permata
Mandiri Billah 2 Banyuwangi, Tahun ajaran 2016-2017, maka peneliti
menggunakan tekhnik pengumpulan data dengan observasi, angket, wawancara
dan dokumentasi. Dari hasil data angket gaya pengasuhan orang tua dan data
observasi perkembangan moral yang kemudian direkap sehingga mendapatkan
hasil bahwa 37,2 % dari 43 peserta didik mendapatkan kategori BB, hal ini dapat
dilihat pada tabel rekapitulasi data hasil gaya pengasuhan orang tua dan
perkembangan moral.
41
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gaya pengasuhan orang tua tidak mempengaruhi perkembangan moral
anak. Segala gaya atau model pengasuhan orang tua tidak mempengaruhi
perkembangan moral anak.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan maka dapat
disimpulkan bahwa Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua Terhadap
Perkembangan Moral Anak Usia 5-7 Tahun di TKIT Permata Mandiri Billah 2
Tahun Ajaran 2016-2017.Dengan db = 1 dan taraf signifikansi 5 % didapat maka
x tabel = 3,84 nilai x hitung = 0,155. Dengan demikian nilai x hitung < x tabel
(0,155 < 3,84) sehingga, hipotesis kerja yang diajukan ditolak dan hipotesis nihil
diterima. Jadi Tidak ada Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua Terhadap
Perkembangan Moral Anak Usia 5-7 Tahun di TKIT Permata Mandiri Billah 2
Tahun Ajaran 2016-2017.
5.2 Saran
Dari uraian tersebut terlihat bahwa gaya pengasuhan orang tua tidak
mempunyai pengaruh dalam perkembangan moral anak usa 5-7 tahun. Oleh
karena itu, sebagai bahan pertimbangan penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi Guru
a. Dalam penerapan proses belajar mengajar guru harus lebih aktif untuk
mengetahui tumbuh kembang anak.
b. Perlu adanya komunikasi yang baik dengan orang tua mengenai
perkembangan dan pertumbuhan anak.
c. Hendaknya memperhatikan kebutuhan peserta didiknya yang berkaitan
dengan perkembangan moral.
42
2. Bagi Sekolah
a. Pembentukan moral perlu ditingkatkan pada peserta didik sehingga moral
peserta didik berkembang dengan baik.
b. Untuk menambah wawasan guru tentang berbagai metode pembelajaran
hendaknya lembaga memberikan vasilitas seperti, perpustkaan untuk guru
, dengan adanya perpustakaan tersebut dapat membantu guru untuk lebih
kreatif, inovatif dalam memilih metode yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA