Anda di halaman 1dari 8

POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL

ANAK USIA DINI

Ditya Pradipta1*, Sima Mulyadi2, Taopik Rahman3


1
Universitas Pendidikan Indonesia
2
Universitas Pendidikan Indonesia
3
Universitas Pendidikan Indonesia

*Email: dityapradipta26@gmail.com

(Received: Mei 2021; Accepted: Mei 2021; Published: Desember 2021)

ABSTRACT
Family is the first place for children to socialize and learn, parents are the first figure and have an important role
in providing care that will affect children's emotional intelligence. Authoritarian parenting, democratic parenting,
ignoring and obeying parenting are some of the parenting methods used by each parent. The goal of this study
was to see how theoretical knowledge, research techniques, and research findings from journals published
between 2016 and 2020 influenced each other. This study uses the SLR method or systematic literature review.
The journals that became the research material were journals that had met the research criteria as many as 10
journals and continued with conducting analysis to answer research questions in research, namely regarding
theoretical information, methods, and research results contained in research journals. The results showed that the
theoretical information contained parenting patterns, various parenting styles, emotional intelligence of early
childhood, factors that influence children's emotional intelligence.

ABSTRAK
Keluarga merupakan tempat pertama anak untuk berosialisasi dan belajar, orang tua adalah sosok pertama dan
memiliki peran yang penting dalam memberikan pengasuhan yang akan mempengaruhi kecerdasan emosional
anak. Setiap orang tua menerapkan Pola asuh yang berbeda-beda, diantaranya: Pola asuh otoriter, Pola asuh
demoktratis, Pola asuh mengabaikan dan menuruti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
informasi teoritis, metodologis penelitian, dan hasil penelitian dari jurnal yanng dipublish dari tahun 2016-2020.
Penelitian ini menggunakan metode SLR atau sytematic literatur review. Jurnal yang menjadi bahan penelitian
adalah jurnal yang sudah memenuhi kriteria penelitian sebanyak 10 jurnal dan dilanjutkan dengan melakukan
analisis untuk menjawab research question dalam penelitian, yaitu mengenai informasi teoritis, metode, dan hasil
penelitian yang terdapat dalam jurnal penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi teoritis berisi
mengenai pola asuh orang tua, perbedaan pola asuh, kesadaran kecerdasan emosional anak usia dini, dan variabel
yang mempengaruhi kecerdasan emosional anak usia dini.
Keywords: Parenting Style; Emotional Intelligence; Early Childhood

PENDAHULUAN usaha sadar dan terencana untuk


Anak adalah makhluk kecil dengan mewujudkan suasana belajar dan proses
potensi yang sangat besar. Anak-anak pembelajaran agar peserta didik secara aktif
memiliki kualitas berbeda yang mengembangkan potensi dirinya untuk
membedakan mereka dari orang dewasa; memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
mereka selalu energik, dinamis, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
bersemangat, dan tertarik dengan semua akhlak mulia, serta keterampilan yang
yang mereka lihat, dengar, dan rasakan, dan diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
mereka tidak pernah berhenti negara.
mengeksplorasi dan belajar. (Sujiono, Pendidikan usia dini pada dasarnya
2013, hlm.6) mencakup segala usaha dan kegiatan yang
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 dilakukan oleh pendidik dan orang tua
tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam proses pengasuhan dan pengasuhan
menyatakan bahwa pendidikan adalah

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.5 No. 2 Desember 2021 page 211-218 Page 211
disebut dengan pendidikan anak usia dini. Berdasarkan uraian diatas, kecerdasan
(Sujiono, 2013, hlm 7) emosional anak usia dini sangat
Peter Salovy dari Harvard University dipengaruhi oleh pola asuh. OIeh karena itu,
dan John Mayer dari University Of New peneliti tertarik untuk menggunakan teknik
Hampshire sebagai psikolog yang pertama penelitian studi literatur untuk melakukan
kali mengungkapkan mengenai kecerdasan penelitian mengenai peran pola asuh orang
emosional. Dikatakan bahwa sifat-sifat tua terhadap perkembangan kecerdasan
emosional sangat penting dalam emosional anak usia dini.
memperoleh kesuksesan hidup. Empati,
mengekspresikan dan memahami perasaan, TINJAUAN PUSTAKA
manajemen kemarahan, kemandirian, Pola asuh Orang Tua
fleksibilitas, problem solving, ketekunan, Pola dan didikan adalah dua kata yang
menggambarkan pola asuh. Menurut Kamus
solidaritas, ramah, dan menghormati adalah
Besar Bahasa Indonesia, pola mengacu pada
beberapa dari sifat-sifat penting yang harus pola, model, atau sistem. Ini juga mengacu pada
dimiliki anak. (Ekawati, 2016) metode fungsi di mana bentuk (struktur)
Anak-anak diajarkan untuk mengatur diperbaiki. Mengasuh (mengasuh dan
emosinya di usia muda agar dapat mengajar) anak kecil, membimbing
menenangkan diri; ini adalah metode (membantu, melatih, dll) dan memimpin
terbaik untuk melakukannya seiring (mengurus dan mengatur) suatu organisasi atau
bertambahnya usia mereka. Proses belajar lembaga adalah semua definisi dari istilah asuh.
dapat dilakukan dalam konteks keluarga. Pola asuh yang diterapkan orang tua berbeda
Keluarga yang dimaksud adalah orang tua, pada setiap keluarga. Baumrind (Santrock,
yang merupakan pendidik utama dalam 2002) menunjukkan bahwa pola asuh memiliki
dampak yang signifikan terhadap perkembanga
semua proses pendidikan. Peran mereka
emosional anak usia dini, kemudian
sangat penting dalam setiap perkembangan membedakan gagasan mengasuh anak menjadi
anak, orang tua bertanggung jawab untuk empat kategori:
mengajar, merawat, dan mengarahkan 1) Pola asuh ototarian (authoritarian)
anak-anak mereka ke fase-fase tertentu Pola asuh ini memberlakukan sistem
sehingga mereka siap secara sosial. pembatasan dan hukuman pada anak, dan
Baumrind (dalam Santrock, 2010) anak harus mematuhi aturan yang ditetapkan
menjelaskan bahwa cara orang tua oleh orang tuanya. Pola asuh ini menyebabkan
berinteraksi dengan anak-anak mereka anak kurang mahir bersosialisasi.
disebut sebagai parenting. Pola asuh 2) Pola asuh otoritatif (authoritative)
otoriter, pola asuh otoritatif, pola asuh lalai, Pengasuhan otoritatif adalah gaya
pengasuhan di mana orang tua menggunakan
dan pola asuh memanjakan adalah empat
sistem pembatasan dan kontrol sambil tetap
jenis pola asuh yang diidentifikasi oleh membiarkan anak-anak mereka membuat
Penelitian yang dilakukan oleh keputusan sendiri dan memberikan insentif
Wijayanto (2020) yang berjudul “Peran verbal dan nonverbal. Pola asuh ini berpotensi
Pola asuh Orang Tua Dalam membentuk anak menjadi orang dewasa yang
Mengembangkan Kecerdasan Emosional mampu bersosialisasi.
Anak Usia Dini” menjelaskan mengenai 3) Pola asuh yang mengabaikan (neglectful)
pentingnya peran orang tua dalam Tidak ada batasan, hukuman, atau
mengembangkan kecerdasan emosional peraturan dengan pendekatan parenting.
anak. Namun, orang tua masih belum sadar Orang tua sering absen dari kehidupan anak-
bahwa peran mereka sebagai orang tua anak mereka. Gaya pengasuhan ini dapat
mengakibatkan anak-anak dengan
menjadi salah satu faktor penting dalam
keterampilan sosial dan kontrol diri yang
mengembangkan kecerdasan emosional lemah. Akibatnya, anak-anak cenderung
anak melalui pola asuh yang mereka kurang memiliki keterampilan sosial, seperti
terapkan dalam kehidupan sehari-hari. kontrol diri yang tidak memadai.
4) Pola asuh yang menuruti (indulgent)

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.5 No. 2 Desember 2021 page 211-218 Page 212
Dalam Pola asuh ini orang tua masuk dan 5) Anak mampu menemukan cara lain dalam
terlibat dalam kehidupan ana, tetapi masih memecahkan masalah
memberikan kebebasan dalam hal apapun. 6) Anak mempunyai rasa percaya diri tinggi.
Hal itu dapat membentuk anak menjadi 7) Anak mempunyai empati yang tinggi..
pribadi yang sulit dalam mengendalikan 8) Anak memiliki kemampuan dalam
diri, kurang belajar dalam menghormati menyelesaikan tugas kecil maupun besar.
orang lain, kurang mematuhi aturan yang 9) Anak memiliki banyak ide atau akal dalam
ada dan kesulitan dalam bergaul dengan mencapai tujuannya.
temannya. Menurut Hurlock terdapat beberapa hal
Setiap keluarga memiliki cara pengasuhan yang dapat berpengaruh pada emosio
yang berbeda. Pola asuh yang diterapkan dapat seseorang, ialah:
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1) Kesehatan
kepribadian, pendidikan orang tua, tingkat Keadaan kesehatan seseorang dapat
sosial ekonomi, lingkungan dan budaya. mempengaruhi emosinya, karena mereka
yang berada dalam kesehatan yang prima
Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini mengalami perasaan yang menyenangkan.
Anak usia dini adalah kelompok anak yang Emosi negatif, di sisi lain, lebih umum
berada dalam proses pertumbuhan dan ketika seseorang sakit.
perkembangan unik. Menurut Peraturan 2) Suasana rumah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Suasana rumah dapat mempengaruhi emosi
Indonesia no. 137 tahun 2014 tentang standar setiap orang yang berada di dalamnya.
nasional pendidikan anak usia dini, bahwa anak Semakin banyak anggota di dalam rumah,
usia dini adalah anak yang berada dalam semakin bervariasi pula emosi yang ada di
rentang usia 0-6 tahun. Masa bayi awal dalam rumah, emosi tersebut yaitu: sedih,
merupakan masa kritis dalam tumbuh kembang marah, bahagia, cemburu dan lainnya.
anak, terutama dalam hal kecerdasan dan 3) Metode dalam mendidik anak
kepribadian. Sepanjang rentang perkembangan Orang tau memberikan pembelajatan
dan pertumbuhan manusia, tahap awal yang kepada anak dengan cara yang berbeda-
paling penting dan vital adalah masa kanak- beda. Setiap cara yang diterapkan pada anak
kanak. pasti ada pengaruhnya. Misalnya, orang tua
Perkembangan emosi membutuhkan yang mendidik anak dengan cara otoriter
perhatian lebih dari orang tua dan instruktur cenderung menggunakan hukuman agar
psikologi anak. Cara anak mengomunikasikan anak lebih patuh. Sedangkan, orang tua
perasaannya ketika terlibat dengan orang-orang mendidik anak dengan cara demokratis anak
di sekitarnya disebut sebagai perkembangan akan lebih terbuka kepada orang tuanya.
emosional anak. 4) Ikatan antar anggota keluarga
Banyak penelitian di bidang psikologi Ikatan antar anggota keluarga penting,
menunjukkan bahwa anak dengan kecerdasan karena dapat menentukan cara komunikasi
emosional tinggi lebih bahagia, lebih percaya diantara mereka. Apablia memiliki
diri, lebih baik dalam bergaul dengan orang hubungan yang tidak rukun akan
lain, dan lebih sukses di sekolah. Anak-anak menimbulkan emosi negatif diantara para
akan dapat lebih mengontrol emosi mereka, anggota keluarga. Rumah tidak akan
membentuk hubungan positif dengan orang nyaman dan harmonis.
lain, mengelola stres, dan menjaga kesehatan 5) Ikatan dengan teman sebaya
mental yang sangat baik. (Mahsar, 2011:60) Ikatan dengan teman sebaya ditentukan
Goleman (2001 dalam Mahsar, 2011), pada penerimaan mereka ketika awal
menunjukan ciri-ciri anak dengan kecerdasan bertemu, jika anak diterima dengan senang
emosional, sebagai berikut: akan menghasilkan hubungan yang baik dan
1) Anak dapat memberikan motivasi atau emosi yang positif. Berbandung terbaik
dorongan pada dirinya sendiri. dengan penenrimaan yang kurang baik, anak
2) Anak dapat bertahan dalam keadaan yang merasa diabaikan oleh temannya akan
tidak baik. menghasilkan emosi yang negatif.
3) Anak mampu berkomunikasi dengan baik. 6) Berlebihan dalam melindungi anak
4) Anak mampu mengendalikan dorongan lain. Orang tua memberikan perlindungan yang
berlebihan akan membuat anak kurang

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.5 No. 2 Desember 2021 page 211-218 Page 213
nyaman, anak akan kurang mampu dalam c) Menggunakan artikel jurnal yang
mengendalikan diri sendiri. bertemakan pola asuh orang tua dan
7) Harapan orang tua kecerdasan emosional anak usia dini.
Orang tua terkadang memiliki harapan yang 4) Kualitas Penilaian (Quality Assesment)
tinggi kepada anak, namun orang tua juga Evaluasi data yang ditemukan berdasarkan
perlu mengenali kemampuan anak, agar pertanyaan kriteria penilaian kualitas
tidak memaksakan segala sesuatu pada diantaranya adalah sebagai berikut:
anak, hal itu akan menimbulkan emosi yang QA1: Apakah paper jurnal diterbitkan pada
buruk atau negatif. tahun 2016-2020?
8) Bimbingan QA2: Apakah paper jurnal yang dipilih
Orang tua perlu memberikan kepada anak berisis penjelasan mengenai Pola asuh orang
secara tepat, tanpa melukai perasaan anak. tua dan kecerdasan emosional anak usia
dini?
METODE PENELITIAN QA3: Apakah jurnal full text?
Penelitian ini menggunakan metode SLR 5) Pengumpulan Data (Data Collection)
(Systematic Literature Review). SLR adalah Langkah-langkah dalam pengumpulan data
pendekatan penelitian yang melibatkan adalah sebagai berikut:
identifikasi, evaluasi, dan interpretasi semua a) Peneliti mengunjungi situs
hasil penelitian yang relevan untuk menjawab https://scholar. google.co.id/, atau situs
pertanyaan penelitian tertentu, tema, atau jurnal lainnya.
fenomena relevansi (Al-Elaimat et al., 2018). b) Peneliti memasukkan kata kunci “Pola
Teknik pengumpulan data dalam penelitian asuh orang tua” atau “kecerdasan
ini adalah sebagai berikut: emosional anak usia dini”
1) Pertanyaan Penelitian (Research Question) c) Peneliti memberikan batasan waktu
Berikut adalah pertanyaan penelitian dalam rentang tahun 2016-2020.
RQ1: Bagaimana informasi teoritis 6) Analisis Data (Data Analysis)
mengenai Pola asuh orang tua dan Data yang telah dikumpulkan akan
kecerdasan emosional anak usia dini? dianalisis untuk menunjukkan:
RQ2: Bagaimana metodologis yang a) Informasi teoritis yang terdapat dalam
digunakan dalam penelitian? penelitian (RQ1)
RQ3: Bagaimana hasil penelitian yang b) Metode penelitian yang digunakan dalam
didapatkan? penelitian (RQ2)
2) Proses Pencarian (Search Process) c) Temuan studi tentang pola asuh dan
Pada penelitian ini fokus peneliti adalah kecerdasan emosional dini pada anak.
mencari literatur yang berkaitan dengan poIa (SLR tidak menggunakan teknik analisis
asuh orang tua terhadap kecerdasan yang khusus, teknik analisis berfungsi
emosionaI. Data dikumpulkan dengan untuk mengumpulkan data sesuai dengan
teknik pencarian informasi dari berbagai pertanyaan penelitian)
sumber diantaranya, perpustakaan, google 7) Dokumentasi
scholar, repository UPI, Oxford Jurnal, Temuan ditulis dalam bentuk paper
Science Direct dan sumber jurnal lainnya. sesuai dengan format yang disediakan pada
3) Kriteria Batasan dan Pemasukan (Inclusion saat ini.
and Exclusion Criteria)
Data yang diperoleh dan digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
ditentukan oleh kriteria inklusi dan eksklusi.
Data dapat digunakan dalam penelitian jika Tabel 1
memenuhi persyaratan berikut: Jurnal yang Telah Memenuhi Kriteria
a) Menggunakan data dengan rentang Penelitian
waktu 2016-2020. No Peneliti Tema Penelitian Tahu
b) Menggunakan artikel jurnal berbahasa . n
Indonesia dan inggris dengan subyek Ayi Teiri Dampak pola
anak usia dini. Nurtiani dan asuh Orangtua
1 2018
Cahya Terhadap
Murniati Kecerdasan

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.5 No. 2 Desember 2021 page 211-218 Page 214
No Peneliti Tema Penelitian Tahu Survey analitik
. n 2
cross sectional
Emosional Studi kasus 1
Anak Usia Dini
T.S Hubungan pola
Eksperimen 1
2 Widyaningsi asuh Orang Tua 2016 Ex post facto 1
h dkk Dengan Total 10
Nurasih dan Perkembangan
3 2019
Elfi Kecerdasan Teknik Pengumpulan Data
I G. A . A. Emosi Anak
4 Usia Dini 2018
Sri Asri
Tabel 3
5 Robbiyah Pengaruh pola 2018
Sarah asuh Ibu Teknik Pengumpulan Data
6 Emmanuel Terhadap 2018 Teknik Pengumpulan Jumlah
Haryono Kecerdasan Data Jurnal
Suhati dan emosional Anak Observasi, wawancara,
Chitra Usia Dini 6
7 2018 dan dokumentasi
Charisma Kuesioner 4
Islami
Total 10
Arif Peran Orangtua
8 2020
Wijayanto Dalam
Mengembangka Teknik Analisis Data
Winda Tri n Kecerdasan
9 2020
Karisma Emosional Tabel 4
Anak Usia Dini Teknik Analisis Data
Perilaku Agresif Teknik Analisis Data Jumlah
Anak Usia Dini
Yeza Piti Jurnal
10 Di Lihat Dari 2018
Tola Reduksi data, display
Pola asuh Orang 4
Tua data, verifikasi data
Uji normalitas,
RQ1. Informasi Teoritis homogenitas dan 1
Berdasarkan 10 artikel yang telah dianalisis perbedaan dua rata-rata
terdapat beberapa topik yang menjadi Teknik analisis kanonik 1
pembahasan, diantaranya: deskripsi mengenai Teknik penggambaran
pola asuh dan macam-macam pola asuh, 1
kata-kata
definisi kecerdasan emosional anak usia dini
Uji validitas instrument,
dan variabel yang mempengaruhi kecerdasan 1
emosional anak usia dini reliabilitas dan anova
RQ2. Metodologis Penelitian Bivariat (uji alternatif
1
Hasil analisis ditemukan 3 unsur fisher exact)
metodologis penelitian yang menjadi fokus Univariat dan Bivariat 1
penelitian yaitu metode penelitian, teknik (uji chi square)
pengumpulan data, dan analisis data. Hasil Total 10
penelitian menunjukkan bahwa 10 artikel yang
menjadi bahan penelitian memiliki metodologis RQ3. Hasil Penelitian
sebagai berikut. Hasil penelitian memaparkan analisis hasil
penelitian dari 10 artikel yang telah diteliti.
Metode Penelitian Pada bagian ini memaparkan bagaimana peran
pola asuh orang tua terhadap kecerdasan
Tabel 2 emosional anak usia dini.
Metode Penelitian
Metode Penelitian Jumlah Jurnal Pembahasan
Deskriptif 5 Pada bagian pembahasan ini akan menjawab
Research Question (RQ) dari penelitian yaitu

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.5 No. 2 Desember 2021 page 211-218 Page 215
informasi teoritis, metode dan hasil penelitian 3) Pengasuhan permisif
yang didapat dari penelitian yang dilakukan Gaya pengasuhan di mana orang tua
dari tahun 2016 -2020. membiarkan anak-anak mereka berperilaku
seperti yang mereka inginkan.
RQ1. Bagaimana Informasi Teoritis
mengenai Pola asuh Orang Tua dan Pengertian Kecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini? Emosi adalah perasaan yang dialami anak-
Informasi teoritis yang didapat dari hasil anak dan merupakan cara yang berharga bagi
analisis 10 jurnal yang sudah memenuhi kriteria mereka untuk mengkomunikasikan keinginan
adalah sebagai berikut. dan perasaan mereka kepada orang lain. Emosi
juga memainkan peran penting dalam
Pengertian Pola asuh perkembangan kepribadian dan kapasitas anak
Pola asuh diartikan sebagai perlakuan orang untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
tua terhadap anak dalam interaksi, komunikasi Hal ini sesuai dengan pernyataan Daniel
dalam mendukung pertumbuhan dan Goleman (1998, hlm. 411) bahwa emosi adalah
perkembangan anak. seperangkat perasaan dan gagasan bersama,
Hubungan positif antara orang tua dan anak keadaan bioIogis dan psikoIogis, dan
akan memungkinkan orang tua untuk mengatur kecenderungan perilaku. Emosi adalah sensasi
perilaku anak-anak mereka serta untuk mental, seperti pikiran, keinginan, atau keadaan
memaksimalkan bakat dan keterampilan tubuh, yang dapat muncul atau bermanifestasi
mereka dengan menerapkan atau menetapkan dalam bentuk atau gejala emosi negatif seperti
batasan secara teratur. Keterkaitan antara orang ketakutan, kecemasan, murka, kesedihan,
tua dan anak-anak selama perkembangan jengkel, cemburu, dan cemburu, atau emosi
emosional akan membantu anak-anak dalam baik seperti kebahagiaan, cinta, kasih sayang,
belajar bagaimana menghadapi keadaan yang dan rasa ingin tahu. Hal ini sependapat dengan
melibatkan emosi mereka. Karena dapat Hurlock (dalam Widiastuti, 2015) Masa bayi
meningkatkan pertumbuhan otak anak-anak awal ditandai dengan rasa takut (malu,
dan meningkatkan kapasitas mental mereka, canggung, khawatir, cemas), dan marah
lingkungan emosional yang diciptakan orang (tempetantrum, neophobia).
tua memiliki dampak yang signifikan pada Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan
perkembangan emosional mereka. Emosional
Terdapat dua faktor yang dapat membentuk
Macam-macam Pola asuh Orang Tua kecerdasan emosional anak usia dini, yaitu
Setiap orang tua mempunyai pola asuh Pengaruh internal dan lingkungan dapat
masing-masing yang diterapkan dalam mempengaruhi kecerdasan emosional anak di
keluarga. Menurut Hurlock (1999) pola asuh usia dini. Fisik dan psikis anak merupakan
ada 3 macam, diantaranya: unsur internal yang mungkin berdampak,
1) Otoriter sedangkan eksternal meliputi stimulasi yang
Pola asuh di mana orang tua memiliki diberikan dan lingkungan yang meliputi pola
kendali penuh atas kehidupan anak- asuh.
anaknya. Orang tau memberikan
pengawasan pada anak, dan jika mereka RQ2. Metodologis Penelitian
tidak menuruti keinginan orang tua mereka Metode Penelitian
akan dihukum. Berdasarkan 10 jurnal yang diteliti,
2) Demokratis diketahui bahwa penelitian yang membahas
Ketika orang tua menawarkan arahan dan mengenai topik penelitian paling banyak
pengawasan kepada anak-anak mereka menggunakan metode penelitian deskriptif.
sambil membiarkan mereka berkembang Penelitian yang lainnya menggunakan metode
dengan kecepatan mereka sendiri, ini eksperimen ex post facto, survey analitik cross
dikenal sebagai pengasuhan demokratis. sectional, korelasional.
Hubungan antara oraang tua dengan
terbuka, memungkinkan anak untuk Teknik Pengumpulan Data
mengekspresikan ide-ide mereka. Orang Observasi, wawancara, dan dokumentasi
tua lebih realistis, dan anak-anak tidak merupakan strategi pengumpulan data yang
banyak dituntut. paling banyak digunakan dalam 10 jurnal yang

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.5 No. 2 Desember 2021 page 211-218 Page 216
dianalisis, dengan 6 jurnal penelitian anak usia dini terutama diperoleh melalui
menggunakan kuesioner dan 4 jurnal penelitian metode penelitian deskriptif, pengumpulan
menggunakan observasi, wawancara, dan data. teknik menggunakan observasi, dan
dokumentasi. wawancara.
Reduksi data, penyajian data, dan verifikasi
Teknik Analisis Data data adalah semua teknik yang digunakan
Reduksi data, display data, verifikasi data dalam analisis data. Pendekatan pengasuhan
merupakan teknik analisis data yang paling demokratis adalah yang paling populer di
banyak digunakan, sedangkan yang lainnya kalangan orang tua saat ini. Pola asuh ini
masing-masing menggunakan uji normalitas, berdampak positif pada kecerdasan emosional
homogenitas dan perbedaan dua rata-rata, anak usia dini. Hubungan orang tua dan anak-
teknik analisis kanonik, teknik penggambaran anak tumbuh lebih terbuka, dan anak-anak
kata-kata, uji validitas instrument, reliabilitas memiliki kebebasan yang lebih besar dalam
dan anova, bivariat (uji alternatif fisher exact), mengekspresikan perasaan mereka. Orang tua
univariat dan bivariat (uji chi square). juga berperan penting sebagai pendidik,
motivator, dan panutan bagi anak-anaknya.
RQ3 Hasil Penelitian Observasi, wawancara, dan dokumentasi
Diketahui bahwa pola asuh untuk digunakan sebagai pendekatan pengumpulan
kecerdasan emosional anak usia dini data.
memegang peranan penting, karena memiliki
dampak yang dapat menentukan karakter anak DAFTAR PUSTAKA
di masa depan, berdasarkan hasil studi dari Al-Elaimat, A., Adheisat, M., dan Alomyan, H.
sepuluh jurnal yang menjadi bahan penelitian. (2018). The Relationship between
Pola asuh demokratis dan otoriter adalah yang Parenting Styles and Emotional
paling populer di kalangan orang tua. Intelligence of Kindergarten Children.
Semua aspek perkembangan anak, Early Child Development And Care,
khususnya kecerdasan emosional, memiliki 190(4), hlm. 1-11.
kaitan yang kuat dengan pola asuh demokratis. Asri, I. G. A. A. Sri. (2018). Hubungan Pola
Pola asuh demokratis membuka interaksi antara asuh terhadap Perkembangan Anak Usia
orang tua dan anak, memungkinkan anak untuk Dini. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 2(1),
mengekspresikan perasaan mereka dengan hlm. 1-9.
lebih bebas. Selain peran orang tua dalam Goleman, D. (1998). Emotional Intelegence.
memberikan pengasuhan kepada anaknya, PT Gramedia Pustaka Utama.
orang tua juga memiliki beberapa peran penting Ekawati, Safitri. (2012). Peningkatan
lainnya antara lain: 1) Peran orang tua sebagai kecerdasan anak emosi melalui
pendidik adalah mendidik akhlak anak sesuai bermain tebak ekspresi. (Skripsi).
dengan agama dan norma agama, melatih
Universitas Muhammadiyah
jasmani anak, mencerdaskan kecerdasan anak,
dan mencerdaskan perkembangan mental dan Surakarta.
sosial anak. 2) Peran orang tua sebagai Haryono, Sarah Emmanuel. (2018). Pengaruh
motivator: Orang tua memberikan dukungan Pola asuh Orang Tua terhadap
atau dorongan kepada anak-anak mereka Kemandirian dan Kemampuan
dengan memberikan penghargaan berupa Regulasi Emosi Anak Usia Dini.
pujian atau hadiah. 3) Peran orang tua sebagai Jurnal Warna: Jurnal Pendidikan dan
panutan, baik secara sadar maupun tidak sadar,
orang tua telah menjadi panutan bagi anak- Pembelajaran Anak Usia Dini, 3(1),
anaknya, memberikan gambaran tentang hlm. 1-10.
perilaku dan perkataan yang baik dan buruk. Hurlock, Elizabeth B. (2008). Perkembangan
Anak. Jilid 1. Edisi Keenam. Jakarta:
SIMPULAN Erlangga.
Berdasarkan analisis terhadap 10 jurnal, Karisma, Winda Tri. (2020). Peran Orangtua
jelas bahwa informasi teoritis yang diperoleh dalam Menstimulasi Pengelolaan Emosi
mengenai pemahaman pola asuh, berbagai gaya Anak Usia Dini. PAUDIA, 9(1), hlm. 94-
asuh, faktor-faktor yang mempengaruhi pola 102.
asuh, dan pemahaman kecerdasan emosional

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.5 No. 2 Desember 2021 page 211-218 Page 217
Mansur. (2011). Pendidikan Anak Usia Dini (2003). Undang-Undang No.20 Tahun 2003
dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pelajar Jakarta: Depdiknas
Mashar, Riana. (2011). Emosi Anak Usia Dini
dan Strategi Pengembangannya. Edisi
Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.
Nuraini, Sujiono Y. (2013). Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT
Indeks.
Nurasih dan Elfi. (2019). Hubungan Pola asuh
Orangtua dengan Kecerdasan Emosional
Anak Pra Sekolah di PAUD Wilayah
Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon.
Jurnal Kesehatan Komunikasi
Indonesia, 15(1), hlm. 12-22.
Nurtiani dan Murniati, C. (2018). Dampak Pola
asuh Orangtua terhadap Kecerdasan
Emosional Anak Usia 5-6 Tahun di TK
Jasa Bunda Aceh Besar. Jurnal Buah
Hati, 5(1), hlm. 14-20.
Robbiyah dan Ekasari, D. (2018). Pengaruh
Pola asuh Ibu terhadap Kecerdasan
Sosial Anak Usia Dini di TK Kenanga
Kabupaten Bandung Barat. Jurnal
Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 2(1), hlm. 76-84.
Santrock, John W. (2010). Child Development.
New York: McGraw-Hil
Sari dan Mulyadi, S. (2020). Pola asuh Orang
Tua terhadap Perkembangan Emosional
Anak Usia Dini. Jurnal PAUD Agapedia,
4(1), hlm. 157-170.
Suhati dan Islami C. (2018). Pengaruh Peran
Orangtua melalui Kegiatan Parenting
terhadap Perkembangan Sosial
Emosional Anak. Jurnal Pelita PAUD,
3(1), hlm. 58-65.
Tola, Yeza Piti. (2018). Perilaku Agresif Anak
Usia Dini Dilihat dari Pola asuh Orang
Tua. Jurnal Buah Hati, 5(1), hlm.1-13.
Widiastuti, R. Y. (2015). Dampak Perceraian
pada Perkembangan Sosial dan
Emosional Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal
PG-PAUD Trunojoyo, 2, hlm. 76-149.
Widyaningsih dan Kustriyani, M. (2016).
Hubungan Pola asuh Orang Tua dengan
Perkembangan Kecerdasan Emosi Anak
Usia Prasekolah di TK Panti Puruhita
Krapyak Kota Semarang. Jurnal Ilmu
dan Teknologi Kesehatan, 3(2), hlm.
168-176.
Wijayanto, Arif. (2020). Peran Orangtua dalam
Mengembangkan Kecerdasan Emosional
Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Luar
Sekolah, 4(1), hlm. 55-65.

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.5 No. 2 Desember 2021 page 211-218 Page 218

Anda mungkin juga menyukai