Anda di halaman 1dari 28

Peran Keluarga dalam

Pengasuhan Positif
Kelompok 1
Our team
Anisa Dyah P Citra Pinutri A
15000119120025
Arifah Rizki NH 15000119130189

15000119130115

Fadhila Harinda M Nova Pahlawani Shafina Hasna Y


15000119130123
15000119120009 15000119120017
Our Topic
Tujuan
01 Pengasuhan Tahap

Pendidikan Agama
03 Perkembangan Anak

02 dalam Keluarga Komunikasi Efektif


04 dalam Keluarga
Our Topic

05 Disiplin Positif 06 Keterlibatan Ayah


dalam Pengasuhan
yang menarik

07 Studi Kasus
01
Tujuan
Pengasuhan
● Pengasuhan adalah proses interaksi antara orang tua dengan anak dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan mengajarkan benih kebaikan pada
anak.
● Tujuan dari pengasuhan adalah untuk menciptakan kontrol diri pada anak
agar sesuai dengan ajaran agama dan norma masyarakat melalui
serangkaian usaha pengajaran, bimbingan, dan arahan orang tua.
3 Tujuan Pengasuhan Menurut APA

Memastikan kesehatan Mempersiapkan anak-anak


Menurunkan nilai-nilai
dan keselamatan menjadi orang dewasa yang
budaya
anak-anak produktif
02
Pendidikan Agama
dalam Keluarga
● Keluarga menjadi wadah pertama bagi anak-anak untuk menerima pendidikan agama
sejak dini hingga dewasa sesuai dengan kepercayaan yang dianut agar terhindar dari
hal-hal yang menyimpang. Keluarga berfungsi sebagai fungsi religius, keluarga
terutama orang tua berkewajiban memperkenalkan anak kepada kehidupan beragama
(M.I. Soelaeman, 1978: 66). Nilai-nilai agama yang harus ditanamkan pertama kali ialah
keyakinan kepada Tuhan. Selain itu, anak-anak juga harus dibimbing dan dibekali
nilai-nilai moral sesuai ajaran agama.

● Hal-hal yang dapat diterapkan orang tua di antaranya, sebagai berikut:


a. Menjadi teladan yang baik bagi anak-anak dalam berpegang teguh kepada akhlak
mulia.
b. Mengawasi anak-anak secara bijaksana.
c. Menjaga anak-anak dari pergaulan yang menyeleweng.
03
Tahap
Perkembangan Anak
Perkembangan
Perkembangan (development) merupakan proses bertambahnya suatu kemampuan
(skill) pada struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
dan dapat diprediksi sebagai hasil dari proses pematangan (Jahja, 2011).

Teori Perkembangan Psikososial Erikson (Alwisol, 2018)


1. Fase Bayi (0-1 tahun) : oral sensory (Trust vs Mistrust)
2. Fase Anak-anak (1-3 tahun) : anal muscular (Autonomy vs Shame Doubt)
3. Usia Bermain (3-6 tahun) : infantile genital locomotor (Inisiative vs Guilt)
4. Usia Sekolah (6-12 tahun) : latency (Industry vs Inventority)
5. Adolesen (12-20 tahun) : puberty (Identity vs Identity Confussion)
04
Komunikasi Efektif
dalam Keluarga
❏ Komunikasi ialah hubungan dan interaksi
yang terjadi antara dua orang atau lebih. Definisi
❏ Komunikasi efektif yaitu komunikator dan
komunikan memiliki pengertian yang sama
tentang suatu pesan.
❏ Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss,
komunikasi yang efektif ditandai dengan
adanya pengertian, dapat menimbulkan
kesenangan, mempengaruhi sikap,
meningkatkan hubungan sosial yang baik,
dan pada akhirnya menimbulkan suatu
tindakan.
Komunikasi dalam keluarga
➔ Komunikasi efektif penting dalam keluarga
antara orangtua dan anak
➔ Komunikasi dalam keluarga berlangsung
timbal balik dan silih berganti
➔ Komunikasi keluarga mengacu pada
pertukaran informasi secara verbal dan
nonverbal
➔ Keluarga sebaiknya menggunakan bentuk
komunikasi dengan orientasi konformitas
Cara-cara menumbuhkan komunikasi dalam keluarga

Mulai melakukan Sesuaikan cara


komunikasi efektif berkomunikasi Luangkan waktu
sejak anak masih dengan usia anak untuk mendengarkan
kecil

Ciptakan kesempatan
Jadwalkan bersama
untuk saling
Pergi liburan bersama waktu untuk
berkomunikasi satu
berkomunikasi
sama lain
Cara-cara menumbuhkan
komunikasi dalam
keluarga 2 Pembicaraan di dalam
kendaraan

Pertahankan waktu
berkomunikasi setiap Kegiatan bersama
hari

Memberikan kasih
Mengadakan rapat sayang dengan
keluarga kata-kata
05
Disiplin Positif yang
Menarik
Definisi
Disiplin positif adalah pendekatan pengasuhan tanpa
menggunakan kekerasan dan memberikan
penghormatan kepada anak sebagai seorang pembelajar
(Durrant, 2013)

disiplin positif dalam pendidikan parenting


menjadi penting untuk dipahami sebagai sebuah
pengasuhan tanpa kekerasan dan pengasuhan yang
lebih mengedepankan penghargaan diri anak.

Tujuan dari kedisiplinan adalah agar anak dapat memahami


tingkah lakunya sendiri, bertanggung jawab, dan memiliki
inisiatif atas apa yang mereka pilih, serta menghormati dirinya
Disiplin ≠ Hukuman
sendiri dan juga orang lain.
Disiplin positif bukanlah... Disiplin positif adalah...

Membiarkan anak melakukan Membantu anak mengembangkan kontrol diri


apapun yang mereka mau sepanjang waktu

Tidak memiliki aturan Mengkomunikasikan dengan jelas

Bereaksi cepat terhadap Menghormati anak dan mendapatkan rasa hormat dari
situasi mereka

Menghukum seperti Mengajarkan anak bagaimana membuat keputusan


memukul atau membentak yang baik

Membangun keterampilan dan kepercayaan diri anak

Mengajarkan sikap saling menghargai terhadap


perasaan orang lain

(Flanagan, 2013)
Membangun disiplin positif sesuai
tahap usia anak
Tahap Tahap Tahap
0-7 thn 7-14 thn 14-21 thn

Orang tua dapat Orang tua dapat


Teman diskusi untuk
menjadi model menjadi guru yang
memberikan
yang baik untuk disegani dan
pertimbangan
anak dihormati
Membangun disiplin positif dengan
Loving Authority
Mencari pilihan kata yang positif Katakan "Tolong jauhi api itu, berbahaya, ibu/ayah tidak
ingin kamu terluka".
daripada “Jangan dekat-dekat dengan api itu, berbahaya!”

Menegaskan secara konsisten apa Katakan "Gantungkan jaketmu di belakang pintu"


yang harus anak lakukan
daripada "Jangan taruh jaketmu dimana saja"

Mengenalkan batasan Anak dapat bermain lagi apabila telah meluangkan


waktunya untuk belajar dan mengerjakan tugas sekolah

Konsekuensi sebagai pengganti


hukuman
06
Keterlibatan Ayah
dalam Pengasuhan
3 Komponen keterlibatan ayah dalam pengasuhan
(Lamb, dkk dalam Palkovits ,2002) :

Paternal Aksesibilitas Tanggung jawab serta


Engagement Interaksi cenderung peran dalam menyusun
Melibatkan interaksi dilakukan saat
dibutuhkan saja
rencana pengasuhan
secara langsung antara
ayah dan anak untuk anak
Manfaat keterlibatan ayah dalam pengasuhan :

Perkembangan
Perkembangan sosial
kognitif

Perkembangan emosi
dan kesejahteraan Kesehatan fisik
psikologis
07
Studi
Kasus
Analisis Kasus & Cara Penanganannya
● Dilansir dari news.detik.com, dalam suatu kasus bullying yang terjadi di sebuah SMA di
Jakarta, pelaku bullying ternyata kurang memiliki kedekatan komunikasi dengan
orangtuanya.
● Hasil survei yang dilakukan KPAI pada tahun 2015 tentang “Pemenuhan Hak
Pengasuhan Anak” yang melibatkan 800 responden keluarga, menunjukkan bahwa
penyebab tingginya kekerasan anak disebabkan minimnya pengasuhan berkualitas
dari orangtua.
● 27,9% ayah dan 36,6% ibu yang mencari informasi pengasuhan berkualitas sebelum
menikah.
● Sebanyak 66,4% ayah dan 71% ibu meniru pengasuhan yang dilakukan kedua orangtua
mereka dahulu.
● Survei juga menunjukkan bahwa orangtua jarang melakukan komunikasi dengan anak
dan cenderung memberikan pertanyaan tertutup
Penanggulangan kasus bullying yang dapat dilakukan
dalam keluarga,

● memperbaiki komunikasi antara orang tua dan anak.


● Janitra & Prasanti (2017), beberapa hal yang dapat
dilakukan dalam proses komunikasi keluarga
sebagai upaya pencegahan, yaitu : Respek dan empati
serta Audible.

Respek : Komunikasi harus diawali dengan sikap


saling menghargai atau empati, menempatkan diri
kita pada situasi dan kondisi yang dirasakan orang
lain.
Audibel : dapat didengarkan atau bisa dimengerti
dengan baik
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai