Anda di halaman 1dari 33

DISIPLIN POSITIF

Siapa nama guru yang paling anda INGAT


di masa sekolah?
Mengapa?
Survei Kekerasan Peserta Didik di Sekolah

84%
anak di Indonesia mengalami kekerasan di sekolah

siswa usia 13-15 tahun melaporkan pernah mengalami


40% fisik oleh teman sebaya
kekerasan

siswa perempuan menyebutkan bahwa guru atau


22%
petugas sekolah merupakan pelaku kekerasan

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menurut survei International Center for Research on Women (ICRW).
SNPHAR 2021
(Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja)

34% atau 3 dari 10 anak laki-laki dan


41,05% atau 4 dari 10 anak perempuan
usia 13-17 pernah mengalami kekerasan dalam
bentuk apapun di sepanjang hidupnya
Bila memperhatikan informasi-informasi tersebut ...

Apa yang salah /belum tepat dalam


didikan dan pembinaan kita
terhadap anak-anak kita selama ini ?

Bagaimana kita mengubah kondisi-


kondisi tersebut ?
Perkembangan Anak dan Kekerasan terhadap
Anak

Masa Kecil Dewasa

Fisik Emosional Penelantaran Seksual Eksploitasi


❑ Perilaku “anak” adalah sesuatu
yang dapat dipahami

❑ Respons Orang tua, Guru ataupun


orang dewasa terbentuk dari
pengalaman
❑ Perilaku keseharian anak; “Anak
penurut”, “Anak Baik”, “ Anak
Pendiam “, “ Anak Nakal “, Anak yang
suka mengganggu teman” dll,
adalah hal biasa dan lumrah.
❑ Respons Guru / orang tua / orang
dewasa terhadap perilaku anak akan
berpengaruh untuk “memperbaiki”
atau “memperburuk” perilaku anak
tersebut.
Di tahun 2045, saya ingin
anak/anak didik saya menjadi
orang yang….

menti.com
4841 2030
Kecenderungan RESPONS Guru, orang Tua, orang
dewasa di sekitar anak Terkait dengan perilaku
tidak tepat Anak

Menasehati

Menghukum Membiarkan
Membiarkan Anak
Menghukum Berperilaku Semaunya
Anak
BELUM TEPAT

Menasehati Anak

AT IF NE
G GA
NE TIF

Apa yang Harus Dilakukan ?????


DISIPLIN adalah?

menti.com
4841 2030
Salah satu pilihan yang bisa
dilakukan adalah :
Menerapkan Pendekatan

DISIPLIN POSITIF
Disiplin Positif

HUKUMAN DISIPLIN POSITIF


PENGERTIAN
Hukuman:
• tindakan atau perilaku yang dilakukan seseorang yang tujuannya adalah
agar anak berperilaku lebih baik di masa yang akan datang (efek jera).

Disiplin positif:
• sebuah cara atau program yang dirancang untuk mengajarkan peserta
didik agar bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan menghargai
anggota di komunitas mereka (sekolah).
Pendekatan

DISIPLIN POSITIF
Pendekatan yang memampukan seseorang / Anak untuk
memahami dan mengontrol perilakunya dengan kesadaran,
bertanggungjawab atas tindakannya dengan tetap
menghormati diri sendiri dan orang lain
upaya untuk menumbuhkembangkan perilaku positif sepanjang hidup
Pendekatan Hukuman Pendekatan Disiplin Positif
⮚ Mengembangkan perilaku
positif anak sesuai usianya
⮚ Agresif dan
⮚ Mendekatkan anak dengan
Mengandung kekerasan
guru, orang tua, orang dewasa
fisik maupun verbal ⮚ Tidak mengandung kekerasan
⮚ Memaksa anak untuk
baik secara fisik maupun
mematuhi
verbal
⮚ Membuat anak tertekan
⮚ Memanfaatkan kesalahan
dan takut
sebagai peluang untuk
⮚ Tidak menghargai
pembelajaran
potensi anak ⮚ Anak termotivasi datang ke
⮚ Hanya untuk
sekolah
mengendalikan anak ⮚ Positif dan menghargai
⮚ Sering mempermalukan
potensi anak
dan melecehkan anak ⮚ Membangun logika, bimbingan
⮚ Bersifat jangka pendek
yang membangun
⮚ Bersifat jangka panjang
Dalam Pendekatan Disiplin Positif :

• Dibutuhkan “ Trust and Care “


• Ada 4 Komponen Penting :

1. Tahu, kenal, pahami perkembangan Anak


2. Memahami perilaku tidak tepat anak dari sudut
pandang yang tepat
3. Menerapkan konsekuensi logis yang berfokus
kepada solusi
4. Memberikan penguatan dan dorongan positif
kepada anak
Perkembangan Anak dan Kekerasan
terhadap Anak

Dalam 0-3 tahun 3-5 tahun 6-12 tahun 13-15 16-18


Kandungan • Kelekatan • Berbicara • Literasi tahun tahun
• Lingkungan • Rasa Aman • Bergerak • Numerasi • Pertemanan • Pencarian
• Asupan Gizi • Praremaja Identitas
• Ujicoba
Didasari prinsip Penerapannya dilakukan
1. Saling menghormati
pada aspek :
2. Mengidentifikasi Penyebab 1. Untuk di Rumah / Keluarga
Perilaku Tidak Sesuai ❑ Terintegrasi pada Pola
(misbehave) relasi Orang Tua – Anak;
3. Partisipatoris Kaka- Adik
4. Fokus pada kekuatan ❑ Secara holistik dalam
peserta didik keluarga / rumah
5. Pro Aktif
2. Untuk di Sekolah
❑ Terintegrasi pada proses
belajar di kelas
❑ Secara holistik di Sekolah
Contoh Penerapan Disiplin Positif
Situasi: Peserta didik mengotori meja dengan sengaja
• Related (Berhubungan dengan kesalahan)
⮚Konsekuensi logis: membersihkan meja yang sudah dikotori
⮚Hukuman yang tidak tepat: berdiri di depan kelas
• Respectful (menghormati anak)
⮚Konsekuensi logis: tidak membentak anak
⮚Hukuman yang tidak tepat: membentak anak dan langsung menyalahkan
• Reasonable (logis)
⮚Konsekuensi logis: yang dibersihkan hanya meja yang dikotori
⮚Hukuman yang tidak logis: membersihkan semua meja
• Dialogis
⮚Konsekuensi logis: berdiskusi dengan anak mengapa ia melakukan hal itu, berempati, dan
mengajak anak untuk melihat apa dampaknya
⮚Hukuman yang tidak tepat: langsung memberikan perintah pada anak untuk membersihkan meja
Langkah-langkah penerapan disiplin
positif di sekolah
Mengintegrasikan Disiplin Positif dalam
Proses belajar di Sekolah
⮚ Jadikanlah proses mengajar dan membimbing anak sebagai proses seni fasilitasi
yang memampukan anak
⮚ Kembangkan proses membangun “kesepakatan kelas “ sebagai norma berperilaku
di kelas; serta refleksi pelaksanaan kesepakatan itu secara berkala
⮚ Kembangkan metode Kolaboratif dari pada kompetisi
⮚ Kembangkan Media Pertemuan Kelas secara berkala untuk membangun pemikiran
dan perilaku positif untuk kejadian2 yang sudah rerjadi maupun yang sementara
viral serta yang dibutuhkan anak
⮚ Memberikan kesempatan pada siswa mengambil tanggung jawab
⮚ Bila dimungkinkan atur penataan kelas yang nyaman untuk mendukung proses
pembelajaran
LANGKAH –LANGKAH PENERAPAN DISIPLIN
POSITIF DI SEKOLAH SECARA HOLISTIK
o Dialogkan bersama dengan ‘Warga Sekolah” tentang pengenalaan
disiplin positif
o Review aturan/ Tata Tertib sekolah

o Kembangkan mekanisme “partisipatif” bila ada yang harus direvisi dari


aturan / tata tertib sekolah

o Kembangkan mekanisme teknis berkaitan dengan penanganan “Anak


berperilaku tidak tepat“ di sekolah
o Efektifkan “media kreatfitas anak” yang membangun pemikiran dan
perilaku positif
Penerapan Disiplin Positif dalam
Pembelajaran
Kesepakatan Kelas

Komitmen Perilaku Positif

Tim Pencegahan & Pelaporan


Kekerasan
Lingkungan Tumbuhkembang/
Belajar Anak Keluarga

//

Sekolah Masyarakat
Aspek
Aspek Sosial Relegius /
Aspek Spiritual
Yang Mempengaruhi
Perilaku
Anak

Aspek
Interpersonal
Keluarga

Aspek Pendekatan Penerapan Disiplin


Aspek Sosial Spiritual / Religius
Positif

Untuk Menjadikan Anak


sebagai Calon Bintang

Dengan Terlebih dahulu


menjadikan diri sebagai
Cetakan Bintang - nya

Sekolah Masyarakat
“dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada
disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat
‘self discipline’ yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita
dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja;
sebab jikalau kita tidak cakap melakukan self
discipline, wajiblah penguasa lain mendisiplin diri kita.
Dan peraturan demikian itulah harus ada di dalam
suasana yang merdeka.

(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi,


Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013,
Halaman 470
“HEAL THE WORLD, make it a better place
for you and for me and the entire human
race.
There are people dying
If you care enough for the living, make a BETTER
PLACE FOR YOU AND FOR ME
“PULIHKAN DUNIA, mari kita ciptakan Tempat
yang LEBIH baik untukmu dan
untukku dan untuk semua suku manusia”

Anda mungkin juga menyukai