Anda di halaman 1dari 24

PT.

Karsa Jaya

PT. KARSA JAYA


Kelompok 1
ANGGOTA

Anisa Dyah P. Adinda D D Wijayanti Aziizah Fadhlullah Fadhila Harinda M


15000119120025 15000119140102 15000119140221 15000119130123

Tazkia Syifa F. Rifda Naufalin O. Ledia Hanifa Fitria Maulida


15000119140127 15000119130263 15000119130293 15000119130099
Latar Belakang
PT Karsa Jaya menjalankan perusahaannya berdasarkan manajemen kekeluargaan
dibandingkan manajemen modern. Setelah diakuisisi, PT Karsa Jaya menginginkan
perubahan manajemen menuju ke arah manajemen modern.

Usia perusahaan yang telah berdiri sejak 20 tahun yang lalu, masih kurang diimbangi
dengan variasi produk sangat konservatif.

PT. Karsa Jaya membeli PT. Kencana Sky Indonesia dan menjadikannya unit bisnis baru yang
menjual pakaian, sepatu, dan aksesoris pakaian.
Tujuan
Mengetahui strategi PT Karsa Jaya
dalam menanggapi dan
menghadapi kesiapan berubah
pada karyawan yang dianggap
belum siap untuk berubah. Luaran & Output
Menambah wawasan mengenai
kesenjangan yang terjadi antara Sebagai strategi PT Karsa Jaya dalam
keadaan sebenarnya dan keadaan menanggapi perubahan manajemen
yang diharapkan perusahaan dari prinsip kekeluargaan
menjadi prinsip modern. Asesmen
Manfaat akan melibatkan pimpinan
perusahaan dan karyawan yang tidak
Sebagai informasi dan evaluasi bagi saling menilai.
PT Karsa Jaya dalam meningkatkan
kualitas pelayanan dan produksi
Profil Perusahaan
PT. Karsa Jaya merupakan perusahaan yang didirkan pada Januari
tahun 20XX. PT. Karsa Jaya memiliki 2 core business, yakni bidang
Industri Makanan dan Minuman dan bidang Industri Es.

Sebelum diakuisisi oleh Sembada, sempat mengalami resesi ekonomi.


PT. Mitra yang kemudian berubah menjadi PT. Karsa Jaya memiliki sistem
kekeluargaan. Perusahaan ini hendak mengganti sistem kekeluargaan
menjadi prinsip manajemen modern.

PT. Karsa Jaya memutuskan untuk melebarkan usahanya dengan membeli PT.
Kencana Sky Indonesia dan dijadikan sebagai unit baru di PT. Karsa Jaya
yang bergerak di industri penjualan pakaian, sepatu, dan aksesoris pakaian.
Metode Studi
Kerangka Pikir Studi Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini memfokuskan untuk menyusun Pengumpulan data dilakukan pada tingkat organisasi
strategi bagi PT Karsa Jaya dalam menanggapi dan dengan menggunakan metode kuesioner dan survei.
menghadapi kesiapan berubah pada karyawan Kuesioner : Seven Traits of Change Readiness:
berdasar prinsip manajemen modern. Questionnaire, untuk mengukur perubahan tingkat
kesiapan perubahan pada karyawan pada saat
PT Kencana Sky Indonesia masih mengembangkan sebelum dan sesudah diberikan sosialisasi
produk yang konservatif. Open-ended question dalam bentuk survei peneliti
menyebarkan survei yang berisikan beberapa
Oleh karena itu peneliti akan membahas pertanyaan terbuka untuk mengetahui kebutuhan
penyediaan program pelatihan dan pengembangan dan efektivitas sistem organisasi pada PT. Karsa
karyawan dengan tetap tercipta interaksi positif Jaya.
antara pimpinan dan karyawan.
Asesmen Organisasi
Tujuan Asesmen
Asesmen organisasi pada PT Karsa Jaya dapat dilakukan untuk mengungkap masalah yang
sebenarnya sedang dialami oleh perusahaan, melihat bagaimana kinerja karyawan dengan
adanya perubahan manajemen dari kekeluargaan menjadi modern secara perlahan. Sehingga
dapat diketahui langkah-langkah intervensi dan penyusunan strategi baru yang tepat demi
tercapainya kinerja perusahaan yang efektif dan efisien.

Metode Asesmen
Observasi
Mengamati karyawan, interaksi kepemimpinan dengan karyawan, serta perubahan yang
telah diimplementasikan pada PT Karsa Jaya.
Data Sekunder:
Berupa dokumen perusahaan yang berhubungan dengan SOP perusahaan, uraian tugas
atau job description setiap karyawan sesuai dengan bidangnya, alur koordinasi dalam
perusahaan, dan data kendala yang pernah dialami perusahaan
Diagnosis Organisasi
Tujuan Diagnosis
Berdasarkan Alderer (1980), Adapun tujuan dilakukannya diagnosis dalam kasus ini,

7s Mc. Kinsey
antara lain:
1. Melihat seberapa efektif organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan;
2. Meningkatkan kinerja perusahaan;
3. Meneliti efek kemungkinan perubahan masa depan terhadap perusahaan;

Diagnosis
4. Menyelaraskan departemen-departemen dan proses-proses yang digunakan
selama akuisisi;
5. Menentukan cara terbaik untuk menerapkan strategi yang akan dijalankan.

Metode Diagnosis
Model 7s Mc. Kinsey :
Adapun salah satu masalah yang sedang dihadapi dengan PT. Karsa Jaya yaitu pimpinan yang
merasa kesulitan dalam menerapkan perubahan pada prinsip manajemen baru yakni manajemen
modern sehingga berkaitan pula dengan perubahan dalam organisasi. Oleh karena itu, Model 7s Mc.
Kinsey dirasa cocok digunakan dalam mendiagnosis permasalahan yang ada pada PT. Karsa Jaya.
Strategy Structure
Strategi PT Karsa Jaya: Pemasaran diarahkan ke era Struktur organisasi pada PT. Karsa Jaya yakni adanya
perdagangan regional dan nasional serta berorientasi kebersamaan dan kerjasama yang baik antar
ekspor dan menjaga hubungan baik dengan para karyawan maupun antar unit kerja. Keputusan
pengusaha kecil. Namun, variasi produk masih sangat manajemen seringkali diambil setelah melalui proses
konservatif sehingga tidak mampu mempertahankan “Top Down and Bottom Up Approach”.
pelanggan juga layanan yang diberikan kurang
memuaskan puas.
System
Style Adapun pola manajemen yang dijalankan oleh PT.
Gaya kepemimpinan oleh pimpinan PT. Karsa Jaya Karsa Jaya masih berorientasi pada sistem
adalah gaya kepemimpinan partisipatif. kekeluargaan yang harapannya diubah ke pola
manajemen modern melalui usaha bertahap.

Diagnosis 7s Mc. Kinsey


Staff Shared Values
Turn-over atau pergantian karyawan di PT. Karsa Jaya Dikarenakan solidnya hubungan antara pimpinan
secara umum dapat dikatakan relatif rendah. Adanya dengan para karyawan, PT. Karsa Jaya telah berhasil
tidakpuasan karyawan di salah satu unit karena menanamkan budaya kebersamaan. Namun, ketika
menganggap bahwa beberapa sub unit memperoleh setelah diakuisisi oleh Sembada, prinsip-prinsip
gaji dan fasilitas yang lebih baik dibanding sub unit modern mulai diterapkan dan sempat terjadi
lain. Selain itu, berkaitan dengan perubahan ke penolakan dari karyawan.
manajemen modern, keberadaan karyawan juga turut
berpengaruh dan mengambil peran. Apabila karyawan
Skills
masih belum mendukung untuk diadakan perubahan
maka perubahan ke manajemen modern dapat Sebelum perusahaan dibeli oleh pemilik PT. Karsa
tertunda atau prosesnya dapat memakan waktu yang Jaya, PT Kencana Sky Indonesia masih memiliki
lama beberapa ahli desain yang sangat menjaga kualitas
produk, tim pemasaran juga selalu memberikan
pelatihan secara intensif mengenai standar
pelayanan, tata ruang dan teknik-teknik pelayanan
yang efektif bagi pelanggan.
Hasil Diagnosis
Dalam mencapai tujuannya PT. Karsa Jaya secara umum belum
menggunakan startegi 7s Mc. Kinsey secara maksimal,

1. Strategy, PT Kencana Sky Indonesia tetap mengembangkan produk yang


konservatif yang mempengaruhi kualitas layanan konsumen. Terdapat
kesenjangan antara PT Karsa Jaya dan PT Kencana Sky.
2. Staff, Gaji yang didapatkan karyawan PT. Karya Jaya lebih rendah
daripada gaji di perusahaan lain yang sejenis. Selain itu, juga belum
adanya kesiapan karyawan untuk melakukan perubahan ke manajemen
modern.
3. System, pada PT Karsa Jaya organisasi ini belum mampu menghadapi
suatu proses perubahan yang menyangkut perubahan prinsip
manajemen modern.
4. Shared value, PT. Karsa Jaya telah berhasil menanamkan budaya
kebersamaan. Namun, ketika diakuisisi oleh Sembada, prinsip-prinsip
modern mulai diterapkan dan sempat terjadi penolakan dari karyawan.
RENCANA INTERVENSI
ORGANISASI
Meliputi tujuan intervensi, rancangan intervensi, dan dasar teori.
Tujuan Intervensi
Meningkatkan kesiapan karyawan untuk menghadapi perubahan perusahaan ke
manajemen modern.
Membuat karyawan PT Karsa Jaya menerima dan perlahan menerapkan prinsip
kekeluargaan, yang dianut pemimpin lama menuju prinsip manajemen modern, yang
dianut pemimpin baru.

Rencana Intervensi
Rancangan Intervensi
Intervensi yang digunakan pada PT. Karsa Jaya adalah strategic change intervention. Intervensi ini dipilih
membuat strategi dalam melakukan perubahan agar karyawan dapat memahami urgensi perubahan
manajemen.

Intervensi strategik dilakukan dengan continuous change dengan model learning organizations atau
intervensi pembelajaran organisasi. Hal ini dilakukan karena tidak bisa tiba-tiba menerapkan prinsip baru
pada perusahaan, sehingga perlu adanya perubahan secara perlahan, namun terlihat bahwa perusahaan dan
karyawan menjadi semakin baik.

Intervensi diterapkan dalam bentuk sosialisasi. Intervensi dilakukan dalam bentuk sosialisasi bertujuan untuk
memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan yang terjadi dan untuk membantu kesiapan karyawan
dalam menghadapi perubahan

Rencana Intervensi
Day 1 Durasi Judul Kegiatan Tujuan Metode

Pembukaan dan registrasi


15' Building raport dengan peserta kegiatan Diskusi Interaktif
peserta

Peserta dapat merasakan dukungan dan membangkitkan


10' Energizing Ice breaking
semangat dirinya.

Peserta dapat mengungkapkan dan mengidentifikasi dampak


30' Sesi 1 : Guessing the X Factor kesenjangan. merasakan dukungan dari peserta dalam divisi Diskusi interaktif
yang linier dengan dirinya dan empati

Peserta mampu meningkatkan pemahaman dan


Sub Sesi 2: Openness for mengungkapkan pemikiran mengenai perubahan prinsip dan Lecturing, diskusi
40'
New Dimension manajemen, membedakan prinsip manajemen lama dengan interaktif
yang baru, dan mengetahui tugas dan tanggung jawab perdivisi

Diskusi dan tanya jawab Memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan
20' Discussion
sesi 1 berdiskusi lebih dalam tentang materi yang diberikan

Pembicara menyimpulkan mengenai proses intervensi yang


telah dilakukan, memperoleh pekerjaan rumah berupa

Modul
10' Penutup -
identifikasi gambaran ideal dan pemahaman nilai dan norma
perusahaan yang diharapkan dan yang sebenarnya.
Day 2
Durasi Judul Kegiatan Tujuan Metode

Pembukaan dan registrasi


15' Building raport dengan peserta kegiatan Diskusi Interaktif
peserta

Peserta mengingat kembali kesenjangan yang ada dan prinsip


manajemen pada PT. Karsa Jaya serta menyadari perbedaan
10' Brainstorming Ice breaking
yang ada bukanlah sebuah hambatan namun peluang untuk
pengetahuan dan pengembangan diri

Peserta diajak untuk membahas pekerjaan rumah,


Sub Sesi 3: Rules for Better merefleksikan kebutuhan, memperoleh pengetahuan mengenai
30' Diskusi interaktif
Outcome solusi, dan memahami langkah dalam menciptakan perubahan
yang realistis

Pembicara mampu memberikan pemahaman mengenai nilai PT.


Sub Sesi 4: The Goodness of Karta Jaya, dan menguraikan pemahaman mengenai Lecturing, diskusi
40'
sharing values of Karsa Jaya pemahaman yang telah diberikan, serta diajak untuk interaktif
menemukan makna atas nilai

Modul
Day 2

Durasi Judul Kegiatan Tujuan Metode

Mempersilahkan peserta untuk bertanya dan berdiskusi


30' Diskusi dan Tanya Jawab Diskusi Interaktif
mengenai materi dan menciptakan diskusi 2 arah

Melihat seberapa jauh pemahaman peserta mengenai materi


yang diberikan selama 2 hari, mendapatkan evaluasi dari
7' Post-test & evaluasi -
peserta, dan peserta menetapkan tujuan baru dan perilaku
perubahan yang ingin ditetapkan

Pembicara menyimpulkan seluruh rangkaian sesi intervensi


10' Penutup dan menutup kegiatan, melakukan sesi dokumentasi bersama Feedback
pembicara

Modul
DASAR TEORI
Dasar teoritis yang digunakan dalam rancangan intervensi ini yaitu

Teori Merger dan Teori Perubahan


Pembelajaran Organisasi Kurt
Akuisisi
Organisasi Lewin
Merger dan Akusisi
Merger dan akuisisi melibatkan kombinasi dari dua organisasi,
Akuisisi yang dilakukan PT Karsa jaya yaitu berupa perubahan pada organisasi atau
perusahaan. Perubahan tersebut terjadi setelah PT Karsa Jaya mengambil alih perusahaan
sebelumnya, serta PT Karsa Jaya membeli perusahaan di untuk dijadikan unit bisnis barunya.
Akuisisi pernah dilakukan oleh PT. Karsa Jaya. Sebelum diakuisisi, PT. Karsa Jaya bernama PT.
Mitra. Sembada mengakuisisi PT. Karsa Jaya karena dapat bangkit dari resesi ekonomi dan
melihat makanan dan minuman merupakan usaha ekonomis primer yang tidak akan pernah
hilang.
Berdasarkan teori merger dan akuisisi milik Cummings & Worley (2009) dijelaskan bahwa alasan
perusahaan mengakuisisi perusahaan lain adalah ingin mendapatkan akses ke pasar yang lebih
luas.
Teori Perubahan Organisasi
Kurt Lewin
Teori perubahan dengan memikirkan perubahan sebagai modifikasi dari kekuatan-kekuatan yang
menjaga perilaku sistem tetap stabil. Terdapat tiga langkah dalam melakukan perubahan yaitu
sebagai berikut:

Unfreezing Moving Refreezing

Individu mulai mengetahui kebutuhan Pada tahap ini, perlu menguatkan Keseimbangan dapat tercapai dan
dan bersiap menghadapi perubahan. kekuatan pendorong daripada perubahan telah diterima dan
Karyawan dapat mengenali perilaku kekuatan penahan, sehingga diterapkan. Perubahan yang ada
yang hendak diubah dan menganalisis kelompok karyawan pendukung harus dijaga keberlangsungannya
kekuatan pendorong daripada kekuatan terjadinya perubahan memiliki dengan memberikan reward atau
yang menahan untuk melakukan jumlah yang lebih banyak. penghargaan positif.
perubahan.
Teori Perubahan Organisasi
(Organizational Learning)
Pengertian

Keterampilan untuk membentuk, menganalisis, dan menegakkan pengetahuan, serta perencanaan


modifikasi perilaku dalam menggambarkan pengetahuan dan pandangan baru (Garvin dalam
Cumming & Worley, 2009).

Struktur Praktik Sumber Daya Kepemimpinan


Sistem Informasi Manusia Budaya
Struktur organisasi Organisasi Mengimplementa-
memusatkan pada kerja tim Menyediakan informasi yang Untuk mengetahui kinerja sikan untuk
untuk berbagi informasi, jangka panjang dan perluasan Mengandung
kompleks dan komprehensif pembelajaran.
keikutsertaan pengambilan pengetahuan, serta transfer keterbukaan,
serta memungkinkan
keputusan, dan berpikir keterampilan. kreativitas, dan
individu memperoleh
sistematis. eksperimen di antara
pengetahuan yang
anggota.
kompetitif.
Teori Perubahan Organisasi
(Organizational Learning)
Proses pembelajaran meliputi penemuan, penemuan, produksi, dan generalisasi
(Dewey, dalam Cumming & Worley, 2009).

Temukan Temukan Solusi Lakukan solusi yang Dengan demikian,


Kesenjangan direncakan
Meminimalkan Keempat proses
Antara kondisi yang kesenjangan dan Eksekusi solusi yang ada pembelajaran mengarahkan
diinginkan dan kondisi lakukan diagnosis. dan tentukan anggota pada hasil dan
sebenarnya. kesimpulan serta memproses pengetahuan
transfer pengetahuan guna mengubah dan
meningkatkan organisasi.
THANK YOU
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai