Anda di halaman 1dari 24

PT GRAHA MANDIRI ABADI (JASA)

http://cryant-pbkl.blogspot.co.id/2012/06/contoh-makalah-aplikasi-fungsi.html

1. Pendahuluan
Perubahan zaman dan teknologi menuntut manusia untuk berubah mengikutinya.
Bukan hanya sekedar budaya, tetapi pada kenyataannya memang demikian. Orang
yang tidak mengikuti berarti harus bekerja lebih ekstra ataupun akan ketinggalan
dengan perkembangan tersebut.
Tidak hanya pada kehidupan manusia saja, tetapi pada dunia perusahaan dan atau
bisnis juga demikian. Perkembangan demi perkembangan teknologi menjadi salah
satu dasar bagaimana organisasi tersebut dapat tetap berjalan, baik dari segi produk
yang di ciptakan, maupun dari segi pengorganisasian perusahaan. Sehingga
diharapkan perusahaan tetap dapat menjalankan proses-proses produksi serta dapat
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dan hendak dicapai.
Dengan demikian, penerapan konsep manajemen haruslah lebih maksimal dan lebih
ketat lagi. Jangan sampai, konsep ini terabaikan dan kurang penerapannya dalam
dunia organisasi, khususnya perusahaan. Terlebih, perusahaan di zaman seperti ini
masih belum paham betul tentang fungsi manajemen dan bagaimana realisasinya
dalam perusahaan. Untuk itu, perusahaan perlu menertibkan kemanajemenannya dan
mengembangkan sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki dengan lebih maksimal.
 Latar belakang
Dalam dunia perusahaan, banyak yang menjalankan perusahaan dengan sungguh-sungguh,
tetapi pada akhirnya masih saja belum dapat maksimal hasilnya. Ataupun, banyak perusahaan
yang mengerti dan paham tentang me-manage perusahaannya tetapi juga belum
menghasilkan apa yang diharapkan. Untuk itulah, menganalisis jalannya perencanaan sampai
evaluasi program perusahaan sangat penting demi kemajuan perusahaan, dalam kasus ini
adalah perusahaan Graha Mandiri Abadi atau GMA.

 Rumusan masalah
1. bagaimana penerapan perencanaan di perusahaan Graha Mandiri Abadi?
2. bagaimana pengorganisasian dijalankan?
3. adakah fungsi pengawasan di perusahaan Graha Mandiri Abadi?
4. adakah fungsi pengarahan di perusahaan Graha Mandiri Abadi?
5. bagaimana Manajemen sumber daya manusia di perusahaan?

 Tujuan
 Untuk mngetahui serta dapat mengevaluasi fungsi perencanaan yang
dijalankan oleh perusahaan Graha Mandiri Abadi dalam proses pencapaian tujuan
perusahaan
 Untuk dapat menjelaskan bagaimana pengorganisasian yang dijalankan dan
berjalan di perusahaan Graha Mandiri Abadi dalam proses pencapaian tujuan perusahaan
 Untuk memahami dan mengetahui fungsi pengarahan ataupun kepemimpinan
yang diterapkan dan dijalankan perusahaan Graha Mandiri Abadi dalam proses pencapaian
tujuan perusahaan
 Untuk mengetahui bagaimana perusahaan Graha Mandiri
Abadi melaksanakan evaluasi atas kinerja perusahaan dalam proses pencapaian tujuan
perusahaan
 Untuk mengetahui bagaimana perusahaan memperhatikan dan
memaksimalkan Sumber Daya Manusia yang dimiliki serta dalam upaya menyejahterakannya
diiringi dengan kemajuan_perusahaan
1. Pembahasan
 Tentang perusahaan:

Nama perusahaan : Graha Mandiri Abadi

Alamat : Gadekan, Getas, RT 1 RW 9, Tlogoadi, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta.


Struktur perusahan

 Kepala cabang : Ulil Abshar

 Administrasi : Lia Mayasari

 Kapos. Gudang : Lia Mayasari

 Marketing Eks. : Ulil Abshar, Candra Kristian, Huda Leslly

 Collector : Candra Kristian

Tujuan perusahaan : " Mencerdaskan anak bangsa"


Sistem gerak perusahaan : "Perusahaan bergerak dibidang traiding, yaitu
distributor computer kids"

 Perencanaan
Sebelum memulai bagaimana perusahaan akan bergerak, maka dibuatlah perencanaan sebagai
jalannya yang harus ditempuh perusahaan Graha Mandiri Abadi. Demikian perusahaan
akan berjalan lebih terarah dan dapat meminimalkan jumlah kesalahan serta dapat
menentukan alternatif yang bisa digunakan saat ada masalah muncul diluar kehendak
perusahaan. Perencanaan disini dapat meliputi :
 Menentukan jenis dan jumlah produk yang akan didistribusikan agar tepat
dalam hal kualitas, manfaat dan kuantitasnya agar dapat dicapai keuntungan maksimal.
 Menetapkan jumlah dana yang diperlukan untuk modal kerja maupun modal
tetap.
 Menentukan jumlah pekerja yang akan ditarik dan dipekerjakan dalam
perusahaan.
 Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara
berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat
bermanfaat serta terarah pada satu tujuan. Ada 3 hubungan dasar dalam hubungan formal :
 Tanggung jawab dari setiap anggota perusahaan
 Wewenang atas peran dalam perusahaan

 Pertanggung jawaban kepada pihak atasan atas kinerjanya

 Pengarahan
Arti dari pengarahan sendiri, tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota organisasi
melakukan kegiatan yang sudah ditentukan kearah tercapainya tujuan. Bahwa seorang
pemimpin yang baik, seseorang yang tidak melaksanakan sendiri kegiatan atau tindakan yang
bersifat operasional, tetapi mengambil keputusan, menentukan kebijakan dan menggerakkan
orang lain untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil sesuai dengan kebijaksanaan
yang telah digariskan itu.

Dengan berbagai cara, pemimpin harus tetap memperhatikan bawahannya, tidak hanya dalam
komunikasi, motivasi, maupun cara mengarahkan dengan cara yang bisa diterima bawahan
dan dijalankannya. diharapkan pemimpin mmemberikan pengaruh berarti bagi yang
dipimpinnya. Berikut yang dilakukan sebagai bentuk pengarahan dalam perusahaan :
 mendorong karyawan untuk bekerja maksimal dan mencapai prestasi terbaik ;

 menjaga hubungan dengan bawahan dengan menganggapnya sebagai rekan ;

 tidak membedakan karyawan dan menyangkut SARA ;

 memberikan penghargaan bagi yang memang berprestasi ;

 perlakuan yang adil ; dan lain sebagainya

 Pengendalian
Dalam tahap pengendalian, perusahaan terarah pada perbandingan perencanaan yang
ditetapkan dengan membandingkan hasil yang dicapai. Dengan demikian, perusahaan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
 Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi yang dicapai
 Mengukur prestasi kerja perusahaan
 Menentukan apakah prestasi kerja memenuhi standar yang ditetapkan.
 Mengambil tindakan korektif untuk semua sisi internal dan eksternal
 Meneliti secara detail pada bagian Keuangan, Pemasaran, Produksi, dan
Personalia

 Manajemen Suber Daya manusia di perusahaan


Sumber daya manusia atau yang biasa dikenal dengan SDM merupakan salah satu penentu
kemajuan suatu perusahaan PT GMA. Kenapa demikian? karena SDM adalah salah satu
penggerak suatu perusahaan, tanpa angggota perusahaan, karyawan dan lainnya yang menjadi
anggota organisasi perusahaan, perusahaan akan kesulitan untuk berkembang dan maju.
Dengan adanya SDM didalam perusahaan terkadang juga masih belum maksimal kinerjanya,
sehingga perlu SDM yang tanguh dan mampu menjalankan tugas serta perannya dalam
perusahaan. untuk itu, menemukan dan memiliki SDM yang baik, berarti perusahaan juga
pantas mencapai tujuan-tujuan organisasinya. utnuk itu, perusahaan memperlakukan setiap
anggota organisasinya dengan baik baik serta mempertahankan untuk tiap anggota atau
karyawan yang mempunyai kinerja baik dengan segala kemampuannya. terlebih lagi disertai
pengalaman-pengalaman yang cukup.
Disisi lain, perusahaan juga membatasi batas pendidikan minimal, seperti minimal SMA atau
sederajat, menguasaui bahasa asing seperti bahsa Inggris, mahir dalam operasi computer,
pernah mengikuti program pelatihan kerja, berpengalaman dengan minimal satu tahun
bekerja, untuk bagian tertentu mengharuskan yang belum berkeluarga dan atau harus sudah
berkeluarga dan syarat-syarat khusus lain tergantung tempat dan posisi yang dibutuhkan
perusahaan. Semua dipilih dengan seleksi atau syarat tertentu. Sebagai contoh dalam
bagian marketing, perusahaan meminta seperti BPKB, ijazah, dan surat-surat lain untuk
ditahan selama berada diperusahaan, mengingat bagian tersebut merupakan pemegang kunci
kesuksesan perusahaan karena diberikan tanggung jawab yang tinggi dan ditakutkan
perusahaan akan mengalami kerugian jika terjadi kesalahan-kesalahan di bagina tersebut.
Upaya-upaya lain dari perusahaan perlu juga dperhatikan sebagai bagian dari
mempertahankan karyawan yang baik serta handal yang dimiliki. Perusahaan memberi
memeperhatikan karyawannya dengan cara sebagai berikut:
1. memberikan waktu untuk libur tiap bulannya bagi perusahaan dari pusat
sampai cabang
2. menjajikan kenaikan gaji bagi karyawan dan dpromosikan untuk kenaikan
pangkat
3. menambah kemampuan anggota dengan mengadakan pelatihan-pelatihan
4. memberikan waktu bagi anggota untuk berlibur bersama tiap waktu tertentu
5. memberikan hadiah-hadiah khusus sebagai bentuk penghargaan bagi
karyawan
6. memberikan asuransi bagi anggota
7. menempatkan karyawan dan atau anggota perusahaan ke cabang lain agar
tidak bosan dengan tempat kerja
Dan kebijakan-kebijakan atasan lainnya yang kadang diluar prosedur perusahaan standar.
Semua dilakukan demi kenyamanan dan memaksimalkan kinerja anggota, selain itu
meningkatkan motivasi bagi anggota agar tidak mudah keluar dan mencari tempat atau
perusahaan lain jika itu karyawan unggulan atau kinerjanya cukup memajukan perusahaan.
Perusahaan tetap berusaha agar anggotanya nyaman dan tetap bekerja dengan maksimal tanpa
adanya tekanan dan bekerja dengan kesadaran atau nurani pribadi tiap anggota.
3. Penutup

Kesimpulan

Dengan demikian, diharapkan perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan yang telah
ditetakan dengan lebih maskimal dengan adanya fungsi-fungsi manajemen. Penerapan konsep
fungsi-fungsi manajemen sangat penting dan sangat diperlukan demi kemajuan perusahaan.
Terlebih lagi perusahaan ini dapat mengetahui letak kekurangan dan masalah yang menjadi
penghambat jalannya perusahaan. Karena dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen
tersebut, berarti perusahaan mampu mengetahui letak kekurangan dan atau masalah yang ada
mulai dari proses perencanaan sampai pengawasan hingga pada evaluasi kinerja perusahaan.
Oleh karena itu, penerapan fungsi manajemen sangatlah dibutuhkan dalam kegiatan
organisasi, khususnya perusahaan. Karenanya, perusahaan dapat menilia diri bagaimana
harus berjalan kedepan dengan adanya persaingan yang semakn ketat agar tetap bisa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan tersebut.
 Saran dan kritik.

Demikian analisis perusahaan ditinjau dari bagaimana perusahaan berjalan dengan


pemanfaatan dari fungsi manajemen. Semoga memberikan pengetahuan baru dan
memberikan manfaat sebagai bentuk dari usaha memajukan diri pembaca. segala kekurangan
dan keterbatasan yang disampaikan didalam makalah ini memang masih terlihat. Penyusun
sangat mengharapkan saran dan kriik dari pembaca sebagai bentuk koreksi diri penyusun
sehingga bisa mengembangkan kemampuan penyusun lagi.
Fungsi Manajemen dari PT.
Unilever, Tbk
http://saraswatics.blogspot.co.id/2016/10/fungsi-manajemen-dari-pt-unilever-tbk.html

04.28 SaraswatiCS 0 Comments

Planning
PT. Unilever Indonesia, Tbk membuat banyak orang ingin sekali bergabung dengan
perusahaan besar ini. Mereka membayangkan betapa kesejahteraan dijanjikan oleh PT
Uniliver kepada para pekerjanya. Hal itu dikarenakan PT Uniliver memang tidak main-main
dalam memilih pekerja yang akan berkarir di perusahaannya dengan menggunakan sistem
manajemen SDM yang tepat.

Manajamen sumber daya manusia (SDM) adalah suatu cara yang dilakukan untuk
mengatur peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien sehingga dapat bersama-sama
mencapai prestasi karir yang maksimal. Manajemen SDM sengaja dibentuk untuk
mengingatkan nilai tenaga kerja dalam sebuah perusahaan yang merupakan manusia.
Bukan hanya sekedar mesin yang hanya bertugas melakukan segala tugas untuk
perusahaan. Tetapi di sini, tenaga kerja memiliki hak-hak yang diterima dan dinikmati.
Manajemen SDM di sini secara langsung akan mempengaruhi setiap sumber daya manusia
dalam sebuah perusahaan itu sendiri.

Sumber daya manusia sendiri dibagi menjadi dua macam berdasarkan fakta
kemampuan manusia dalam berfikir dan berinteraksi dengan lingkungan. Sumber daya
manusia yang pertama yaitu sumber daya fisik. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan
manusia mengolah energi yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan. Yang kedua
adalah sumber daya mental. Sebenarnya, sumber daya yang kedua inilah yang sedikit
memegang peranan penting dalam sumber daya manusia di perusahaan. Kemampuan
manusia dalam berfikir, menciptakan sebuah inovasi sangat memberikan sumbangsih besar
dalam kemajuan perusahaan.

Perencanaan fungsi Manajamen SDM PT Uniliver Indonesia, Tbk adalah perusahaan


yang terkenal dengan manajemen SDM nya yang mumpuni. Bagaimana tidak, PT uniliver
sangat mempertimbangkan setiap sumber daya manusia yang akan berkarir bergabung
bersama PT Unilever. Di sini terbukti dengan setiap tahunnya PT Unilever sengaja merekrut
orang-orang terbaik dari berbagai perguruan tinggi terbaik.

Tak hanya merekrut orang-orang terbaik dari berbagai perguruan tinggi terbaik, PT
Unilever juga memiliki program manajemen SDM sendiri yang disebut dengan program
latihan kerja atau LATKER. Program latihan kerja PT Uniliver sengaja dibentuk untuk
meminimalisir tidak meratanya sumber daya manusia dalam perusahaan.

Setelah PT Unilever berhasil merekrut beberapa orang yang akan berkarir bersama
Uniliver, orang-orang tersebut akan diberikan program latihan kerja. Program latihan kerja
yang dibentuk PT Uniliver dibagi dalam 2 kegiatan. Kegiatan pertama adalah kegiatan
menempatkan calon tenaga kerja pada tempat kerja yang sebenarnya. Di tempat tersebut,
calon tenaga kerja akan dilatih cara bekerja yang benar langsung pada target tetapi dengan
didampingi pembimbing yang sudah sangat kompeten. Kegiatan kedua yaitu ceramah
seperti perkuliahan mengenai seluk beluk berkarir di PT Unilever.

Seleksi tenaga kerja untuk mencari sumber daya terbaik yang dilakukan PT Unilever
ini terbukti membuat perusahaan mampu menilai secara keseluruhan mana tenaga kerja
yang kompeten dan berpotensi. Keberhasilan program latihan kerja ini juga dinilai dari
bagaimana pembimbing menilai kemampuan adaptasi calon tenaga kerja dalam mengikuti
budaya bekerja di PT Unilever.

Pada intinya, teknik manajemen SDM PT Unilever terbagi menjadi tiga hal yaitu:

a. Pengadaan yaitu proses rekrutmen dan orientasi seperti program latihan kerja yang
telah dijelaskan di atas.

b. Penggunaan yaitu proses sinkronisasi antara kemampuan sumberdaya manusia


dengan tugas apa yang akan menjadi tanggung jawabnya.

c. Pemeliharaan yaitu bagaimana PT Unilever menciptakan lingkungan kerja yang


nyaman sehingga karyawan juga dapat merasa puas bekerja bersama PT Unilever.

Keberhasilan PT Unilever dalam menomorsatukan manajemen SDM terbukti dari


berhasilnya PT Unilever meraih penghargaan dari Jepang untuk pelaksana Pruduktive Total
Maintenance dan berhasl terpilih sebagai salah satu dari 20 perusahaan terbaik di Dunia.
Kepedulian PT Uniliver terhadap sumber daya manusia yang berkarir bersama di
perusahaan Uniliver diatas dapat diberi suatu apresiasi sendiri. maka dari itu, semakin
banyak pulalah orang-orang terbaik yang ingin berkarir di PT Uniliver.

Organizing
Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever.
Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan
pada 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever
Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya pada tahun 1981.dan mempunyai lebih dari 1000 supplier.

Di Indonesia, Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak
sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh,
produk-produk kosmetik, dan produk rumah tangga.

Produk yang dihasilkan PT Unilever adalah Surf, Rinso, Buavita, Sunsilk, Taro, Pepsodent,
Molto, Lifebuoy, Clear, Close Up, Citra, Axe, Royco, Kecap Bango, SariWangi, Blue Band,
Wall’s, Sunlight, Pond’s, Lux, Rexona, Pure It, CIF, Vaseline, Dove, Domestos Nomos, Viso,
Wipol, Vixal, Lipton, She, Molto.

Berikut adalah bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh Unilever Indonesia.
Pada bagan Pembagian struktur organisasi PT Unilever Indonesia di atas , dapat diketahui
bahwa Pembagiannya berdasarkan pada product yang dihasilkan oleh masing masing divisi
, dan juga dibagi berdasarkan fungtionalnya , berikut adalah perinciannya:

Pembagian pertama adalah berdasarkan pada product yang dihasilkan:

 Director Food adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk
makanan yang dihasilkan Unilever
 · Director Ice Cream adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan
produk ice cream yang dihasilkan Unilever

Pembagian kedua adalah berdasarkan functionalnya:

 Chief financial officer adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan
dengansemua keuangan yang ada pada Unilever.
 Home dan personal care adalah bekerja mengurusi semua yang ada di dalam perusahaan ,
berkaitan dengan individu kepegawaian.
 Supplaychain adalah bagian untuk Mengatasi permasalahan bahan baku (suply chain)
 Customer development adalah bagian untuk mengurusi tentang masalah customer,
merangkul customer sebanyak banyak nya.
 Human Resources dan corporate relation: adalah bagian untuk human resource dan
hubungan antar perusahaan atau yang bekerjasama dengan perusahaan.

Dapat dilihat pada gambar bagan struktur organisasi di atas, bahwa setiap pembagian
director mempunyai sub divisi yang berada di bawahnya. Contohnyadirector
home dan personal care,mempunyai sub divisi yaitu comercial HPC danMarketing HPC ,
setiap kegiatan yang dilakukan oleh dua divisi yang ada di bawah director , akan ada
dibawah pengawasan director, begitupula pada marketing HPC adahome care dan personal
care , home care dan personal care akan berada di bawah pengawasan marketing
HPC sehingga segala pngaduan kerja harus melalui marketing HPC dan tidak boleh
langsung ke director.
Walaupun demikian, karena Unilever adalah learning organitation, maka sharing antar divisi
boleh dilakukan, tidak mengenal struktur organisasi. Akan tetapi permasalahan interen di
dalam divisi ini harus diselesaikan per divisi secara urutan struktur organisasi.

Directing
Tanggung jawab perusahaan diperjuangkan dan dipimpin oleh anggota dari
Eksekutif Unilever: Vindi Banga, Presiden Makanan, Rumah Tangga, dan Perawatan
Pribadi. Eksekutif Unilever ini bertanggung jawab pada kepemimpinan operasional dalam
usaha

· Strategi pengembangan sosial dan lingkungan adalah bertanggung jawab pada empat
kategori produk dan tim brand global mereka. Kategori ini antara lain rempah-rempah, saus
dan krim oles, es krim dan minuman; perawatan pribadi dan perawatan rumah tangga

· Dilakukan di beberapa perusahaan operasional kami meliputi tiga area: Amerika; Eropa
Barat; dan Asia, Afrika dan Eropa Tengah & Eropa Timur.

· Dibuat dan tindakan dikoordinasi oleh tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan,


Isu, Kesinambungan, dan Kemitraan kami (CRISP). Tim ini terdiri dari pemimpin senior dari
seluruh bisnis yang bertemu secara teratur dan dipimpin oleh anggota eksekutif Unilever
kami, Vindi Banga

· Tata kelola kami sebagai tanggung jawab corporate citizen didukung oleh Komite
Tanggung Jawab dan Reputasi Dewan

· Tim kepemimpinan kami dari CRISP dan Komite Dewan mendapat pengarahan dari Grup
Perkembangan Berkesinambungan Unilever (USDG) – sebuah grup yang terdiri dari lima
ahli eksternal dalam hal tanggung jawab perusahaan dan kesinambungan yang
membimbing dan memberikan kritik mengenai strategi perkembangan kami.

Struktur tata kelola ini didukung oleh tim kecil dari pusat perusahaan kami di London,
dipimpin oleh Senior Vice-Presidentuntuk divisi Tanggung Jawab Perusahaan kami, yang
menjadi anggota dalam tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan, Isu,
Kesinambungan, dan Kemitraan (CRISP) dan mendukung Komite Tanggung Jawab dan
Reputasi Dewan kami serta Grup Perkembangan Berkesinambungan Unilever.
Tim spesialis dalam Unilever mendukung pekerjaan kami dalam pemeliharaan seperti Pusat
Keamanan dan Jaminan Lingkungan Hidup,Grup Kemitraan Kesehatan Global dan Grup
Pengelola Pertanian Berkesinambungan. Tim ini juga menerima masukan eksternal,
contohnya dari Dewan Penasihat Pertanian Berkelanjutan.

Tanggung jawab perusahaan diperjuangkan dan dipimpin oleh anggota dari


Eksekutif Unilever: Vindi Banga, Presiden Makanan, Rumah Tangga, dan Perawatan
Pribadi. Eksekutif Unilever ini bertanggung jawab pada kepemimpinan operasional dalam
usaha

· Strategi pengembangan sosial dan lingkungan adalah bertanggung jawab pada empat
kategori produk dan tim brand global mereka. Kategori ini antara lain rempah-rempah, saus
dan krim oles, es krim dan minuman; perawatan pribadi dan perawatan rumah tangga

· Dilakukan di beberapa perusahaan operasional kami meliputi tiga area: Amerika; Eropa
Barat; dan Asia, Afrika dan Eropa Tengah & Eropa Timur.

· Dibuat dan tindakan dikoordinasi oleh tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan,


Isu, Kesinambungan, dan Kemitraan kami (CRISP). Tim ini terdiri dari pemimpin senior dari
seluruh bisnis yang bertemu secara teratur dan dipimpin oleh anggota eksekutif Unilever
kami, Vindi Banga

· Tata kelola kami sebagai tanggung jawab corporate citizen didukung oleh Komite
Tanggung Jawab dan Reputasi Dewan

· Tim kepemimpinan kami dari CRISP dan Komite Dewan mendapat pengarahan dari Grup
Perkembangan Berkesinambungan Unilever (USDG) – sebuah grup yang terdiri dari lima
ahli eksternal dalam hal tanggung jawab perusahaan dan kesinambungan yang
membimbing dan memberikan kritik mengenai strategi perkembangan kami.

Struktur tata kelola ini didukung oleh tim kecil dari pusat perusahaan kami di London,
dipimpin oleh Senior Vice-Presidentuntuk divisi Tanggung Jawab Perusahaan kami, yang
menjadi anggota dalam tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan, Isu,
Kesinambungan, dan Kemitraan (CRISP) dan mendukung Komite Tanggung Jawab dan
Reputasi Dewan kami serta Grup Perkembangan Berkesinambungan Unilever.
Tim spesialis dalam Unilever mendukung pekerjaan kami dalam pemeliharaan seperti Pusat
Keamanan dan Jaminan Lingkungan Hidup,Grup Kemitraan Kesehatan Global dan Grup
Pengelola Pertanian Berkesinambungan. Tim ini juga menerima masukan eksternal,
contohnya dari Dewan Penasihat Pertanian Berkelanjutan.

 Pengawasan independen: Komite Pertanggungjawaban dan Reputasi Perusahaan

Kami mempunyai Komite Dewan Direktur Non-Eksekutif – komite pertanggung-jawaban dan


reputasi perusahaan - yang bertanggung jawab memastikan bahwa kami mengelola bisnis
kami dengan penuh tanggung jawab dan bahwa reputasi Unilever dijaga dan diperkuat. Hal
ini memastikan bahwa Kode Etik Prinsip Usaha dan Kode Etik Mitra Usaha tetap sesuai
dengan tujuan dan teraplikasi dengan baik.

Komite ini bertemu secara rutin, dan terdiri dari empat direktur non-eksektutif yang
independen.

1. Brittan (Pemimpin)

2. Nyasulu

3. Murthy, dan

4. Fresco.

Komite ini menguntungkan dari kedua sudut pandang baik dari USDG dan CRISP.

Pengawasan independen: Komite Audit

Salah satu tugas dari Dewan Komite Audit adalah mengevaluasi pendekatan Unilever
secara keseluruhan dalam hal manajemen resiko dan kontrol, juga prosesnya, hasil dan
temuannya. Komite ini mempertimbangkan aplikasi dari Kode Prinsip Usaha sebagai bagian
yang digunakan untuk mengevaluasi manajemen resiko

 · Tata kelola Kode kami: Komite Kode Perusahaan

Komite Kode Etik Perusahaan, dipimpin oleh Penasihat Umum kami, mengawasi
implementasi dari Kode Etik Prinsip Usaha dan Kode Etik Mitra Usaha mewakili
kepemimpinan operasional usaha, yaitu para eksekutif Unilever.

 · Manajemen Eksekutif: Tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan, Isu,


Kesinambungan, dan Kemitraan (CRISP)

Eksekutif Unilever, dipimpin oleh Chief Executive Officer kami, bertanggung jawab pada
pengaturan laba dan rugi dan mengantarkan pada perkembangan.Dalam hal
kesinambungan, ini juga didukung oleh tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan,
Isu, Kesinambungan, dan Kemitraan (CRISP) (sebelumnya adalah Dewan
Penanggungjawab Perusahaan).

Tugas dari tim kepemimpinan CRISP adalah mengevaluasi strategi untuk memastikannya
sejalan dengan bisnis kami dan memprioritaskan kesinambungan. Hal ini juga berarti
mengawasi hubungan kerjasama global kami.

CRISP terdiri dari para pemimpin dari kategori makanan dan rumah tangga dan perawatan
pribadi, tanggung jawab korporat kami, brandperusahaan, R&D, supply chain, manajemen
isu dan fungsi hukum.

 Pendekatan eksternal: Grup Perkembangan Berkesinambungan Unilever

Keuntungan strategi kami dilihat dari pendekatan Grup Perkembangan Berkesinambungan


Unilever (USDG) – lima orang spesialis eksternal internasional dalam tanggung jawab
perusahaan dan kesinambungan. Mereka membentuk panel independen – dan terbuka
secara bebas – ahli dalam mengarahkan dan memberikan kritik mengenai strategi
perkembangan kami.

Mereka adalah:

1. Esty – Dosen hukum lingkungan hidup, Yale University, AS

2. Jun – Ahli air dan Direktur pendiri Institute of Public and Environmental Affairs (IPEA), Cina

3. Mehra – Pendiri dan CEO dari Centre for Social Markets, India

4. Porritt – Direktur pendiri Forum for the Future, Inggris

5. Ruge – Director General dari Mexican government's Centre for Education and Training for
Sustainable Development.

Untuk memastikan posisi yang sesuai antara tim CRISP dan USDG, keduanya dipimpin oleh
anggota dari Unilever Executive, Vindi Banga.

Controlling
Semakin besar perusahaan maka semakin kecil resiko yang harus dihadapi oleh
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus mengawasi dan mengendalikan aktivitas
perusahaan untuk mendelegasikan wewenang kepeda setiap karyawannya, sehingga
dibutuhkan suatu system pengendalian yang memadai. Kegiatan penjualan memerlukan
suatu pengendalian intern yang memadai. Agar pelaksanaannya tidak menyimpang dari
kebijakan yang sudah ada dan dari kegiatan operasionalnya guna mempertanggung
jawabkan atas segala kegiatan yang sifatnya operasional, melihat begitu pentingnya
penyelenggaraan aktifitas yang sifatnya operasional, maka diperlukan instrument yang
mampu memberikan penilaian dan jaminan akan efektifnya suatu kegiatan operasional yaitu
untuk menjaga kekayaan perusahaan, maka diperlukan system pengendalian intern untuk
setiap penjualan untuk pencapaian tujuannya.Tujuan daru penelitian ini adalah untuk
mengetahui system suatu pengendalian dan untuk menganalisis factor-faktor yang
mempengaruhi efektifitas pejualan pada PT. Unilever Indonesia Tbk.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif
untuk variable X yang artinya penelitian ini hanya sebatas mengungkapkan suatu
permasalahan dan mencoba menemukan solusi atau pemecahan dari permasalahan yang
ada. Data yang diperoleh dari kuesioner dengan jumlah responden 15 orang, dianalisis
menggunakan bantuan program SPSS 16.00 dengan metode uji validitas dan reliabilitas dan
kemudian menginterprestasikannya. Dan untuk metode penelitian yang digunakan untuk
variabel Y yaitu deskriptif kulitatif yang artinya penelitian ini mengungkapkan menarik
kesimpulan dan logis dengan data yang sudah ada selanjutnya diadakan interprestasi
berdasarkan teori.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara system pengendalian intern dengan tingkat hubungan masuk kedalam kategori
efektif, serta realisasi penjualan yang mencapai 108% yang artinya melebihi dari target yang
telah ditentukan.
Fungsi Manajemen PT. INDOFOOD
http://alhaitsyam.blogspot.co.id/2016/10/fungsi-manajemen-pt-indofood.html

Fungsi fungsi manajemen menurut para ahli yang satu dengan yang lainnya secara umum memiliki
banyak kesamaan. Fungsi manajemen menurut Henry Fayol dan GR Terry menyebutkan ada 4 fungsi
yang utama dari sebuah manajemen, Perencanaan - Pengorganisasian - Pengarahan - Pengendalian.

Untuk memperoleh hasil secara maksimal, para manajer harus mampu menguasai seluruh fungsi
manajemen yang ada.

Dan kali ini kita akan bahas tentang Fungsi Manajemen PT. INDOFOOD

SEJARAH PT. INDOFOOD

PT Indofood CBP Suskes Makmur Tbk.

Produsen yang bergerak dalam berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di
Jakarta, Indonesia.

1990 - Perusahaan ini didirikan oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya
Intikusuma

1994 - Berubah nama menjadi Indofood Sukses Makmur

Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.

Beberapa produk unggulannya seperti:


Indomie, Pop Mie, Sarimi, dll

1. Planning (Perencanaan)

Visi

“Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”.

Misi

“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industri
makanan”.

Indofood (http://www.indofood.co.id), adalah perusahaan pemroduksi mie instant terbesar di


dunia, dengan 14 pabrik termasuk di Indonesia sendiri. Perusahaan, yang juga beroperasi di Cina dan
Nigeria menjual lebih dari 8 miliar paket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi
porduk antara lain snack, kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink.

Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat Enterprise
Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesan perusahaan. Gunawan
Samahita, Chief Information and Knowledge Officer Indofood, menjelaskan “Perbedaan varian dari
mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang di produksi oleh Food Ingredient Division (FID).

Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehingga akan selalu
tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant. Pada waktu yang
sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang
dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan dengan sebaik mungkin.

Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis,
Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Planner and Optimizer (SAP
APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan mySAP Business Intelligence dengan SAP
Business Information Warehouse (SAP BW).

Tetap Mempertahankan Platform

Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain
reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat kriteria itu, terpilihlah IBM
iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memiliki keamanan, skalability
dan efisiensi biaya dalam mendukung SAP, dan membantu perusahaan Indofood
memaksimalisasi nilai dari solusi SAP.

Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP BW dan
SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti platform server. Data
SAP tersimpan dan diatur oleh IBM DB2 Database Management.

Gunawan mengatakan, “iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan
dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan
teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually trouble-free operation, dan memberikan apapun
yang kami butuhkan sesuai dengan kriteria kami yaitu scalability, reliability, dan maintainability.”

2. Organizing (Struktur Organisasi)


Struktur organisasi perusahan merupakan struktur organisasi fungsionalsanstaff. Salah satu alat bagi
pemimpin untuk mencapai tujuan perusahan adalahadanya organisasi yang baik, dalam arti sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.Setiap organisasi yang dilaksanakan selalu berhubungan dengan
strukturorganisasi yang dibentuk agar menciptakan suatu pola dapat mempertinggiefisiensi kerja,
sehingga organisasi bertujuan untuk menciptakan hubungan baik antara setiap bagian dari kelompok
kerja tersebut.

Struktur Organisasi PT. Indofood

Job Description
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi
sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:

1. Manajer Umum (General Manager)

Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas
berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur, membimbing
dan mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut untuk mencapai
prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem
mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.

2. Manajer Pabrik (Factory Manager)

Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kegiatan
yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran jalannya
proses produksi.

- Supervisor Produksi (Production Supervisor)

Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem kerja guna
pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai
dengan persyaratan.

- Manajer Teknik (Manager Technical)

Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik sehingga


dapat menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana penunjang.

- Manajer Gudang (Warehouse Manager)

Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan pergudangan, sehingga

tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan, keakurasian jumlah dan kebutuhan barang yang

dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen.

- Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan pengadaan bahan baku

(Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG.

3. Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development and

Quality Manager)

Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan,

produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas

kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk.

- Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv)

Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal sistem

pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi

dan produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan.

- Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw Material/Finished

Good Spv)

Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu BPDQC dalam hal

pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan secara

langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang

meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan OQC

sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG

serta mengembangkan proses.

4. Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)


Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan, menyiapkan budget dan

planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor kegiatan operasional

dalam hal aspek financial supaya sejalan dengan AOP.

5. Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)

Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan mengendalikan

kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi kepegawaian, keamanan,

kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

6. Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)

Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi produk ke

daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana

penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta

membuat rencana penjualan dan permintaan produk.

7. Purcashing Office

Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur pembelian

untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen

dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.

3. Direction (Pengarahan)
Pengarahan adalah suatu proses untuk menumbuhkan semangat (motivation) pada karyawan agar

dapat bekerja keras dan giat membimbing mereka dalam melaksanakan rencana untuk mencapai
tujuan yang efektif dan efesien. Melalui pengarahan , seorang manajer menciptakan komitmen

mendorong usaha-usaha yang mendukung tercapainya tujuan . Ketika gairah keraja karyawan

menurun seorang manajer segera mempertimbangkan alternatif untuk mendorong kembali

semangat kerja mereka

dengan memahami factor penyebab turunnya gairah kerja.

Leadership (Kepemimpinan)

Leadership adalah proses dimana seorang individu mempengaruhi anggota-anggota kelompok

lainnya untuk pencapaian tujuan kelompok/organisasi salah satu upaya pemimpin untuk

menggerakan para staf agar dapat bekerja sesuai dengan rencana dan ke- bijakan pimpinan, adalah

dengan memberikan pengarahan. Dalam memberikan pengarahan agar dapat efektif, diperlukan

teknik-teknik yang tepat, sehingga dapat menge- nai sasaran dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Tiga hal yang berhubungan dengan pengarahan, yaitu : Pemotivasian, Kepemimpinan dan

Komunikasi.

4. Controling (Pengawasan)
Pengawasan (Controlling, Evaluating)merupa kan fungsi manajeman yang kelima setelah

perencanaan, motivasi, pengorganisasian dan pengarahan. Apabila rencana sudah disusun dan

ditetapkan, kemudian dilaksanakan dengan pengorganisasian yang rapi dan digerakan dengan baik

dan tepat, maka sudah barang tentu proses manajemen sudah hampir mendekati finish dengan

membuahkan hasil yang gemilang. Namun, sejauh mana hasil yang dicapai, berapa banyak kendala-

kendala yang ditemui, adakah kesalahan adakah penyelewengan dan sebagainya, untuk

mengetahui semua ini maka diperlukan tindakan pengawasan.


1. Planing (Perencanaan)
INDOFOOD
Production Planning (PP) / Perencanaan Produksi menggunakan SAP
Indofood (http://www.indofood.co.id), adalah perusahaan
pemroduksi mie instant terbesar didunia, dengan 14 pabrik
termasuk di Indonesia sendiri. Perusahaan, yang juga
beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar
paket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack,
kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink.
Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesan
perusahaan. Gunawan Samahita, Chief Information and Knowledge Officer Indofood,
menjelaskan “Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang di
produksi oleh Food Ingredient Division (FID).
Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehingga
akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari
mie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang
seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan
dijadwalkan dengan sebaik mungkin.
Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi
bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Planner
and Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan
mySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAP
BW)
2. Organizing (Struktur Organisasi)
Struktur organisasi perusahan merupakan struktur organisasi fungsionalsanstaff. Salah
satu alat bagi pemimpin untuk mencapai tujuan perusahan adalahadanya organisasi
yang baik, dalam arti sesuai dengan kebutuhan perusahaan.Setiap organisasi yang
dilaksanakan selalu berhubungan dengan strukturorganisasi yang dibentuk agar
menciptakan suatu pola dapat mempertinggiefisiensi kerja, sehingga organisasi
bertujuan untuk menciptakan hubungan baik antara setiap bagian dari kelompok kerja
tersebut. Sebelum membicarakanmasalah bidang operasi PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk Tanjung Morawa,terlebih dahulu penulis gambarkan struktur organisasi perusahaan
gunamemberikan gambaran lebih jelas tentang kegiatan perusahaan ini sebagai
berikut:
3. Direction (Pengarahan)
Pengarahan adalah suatu proses untuk menumbuhkan semangat (motivation) pada
karyawan agar dapat bekerja keras dan giat membimbing mereka dalam melaksanakan
rencana untuk mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Melalui pengarahan , seorang
manajer menciptakan komitmen mendorong usaha-usaha yang mendukung tercapainya
tujuan . Ketika gairah keraja karyawan menurun seorang manajer segera
mempertimbangkan alternatif untuk mendorong kembali semangat kerja mereka
dengan memahami factor penyebab turunnya gairah kerja.
Leadership (Kepemimpinan)
Leadership adalah proses dimana seorang individu mempengaruhi anggota-anggota
kelompok lainnya untuk pencapaian tujuan kelompok/organisasi
Salah satu upaya pemimpin untuk menggerakan para staf agar dapat bekerja sesuai
dengan rencana dan ke- bijakan pimpinan, adalah dengan memberikan pengarahan.
Dalam memberikan pengarahan agar dapat efektif, diperlukan teknik-teknik yang tepat,
sehingga dapat menge- nai sasaran dan mencapai tujuan yang diinginkan. Tiga hal
yang berhubungan dengan pengarahan,
yaitu : Pemotivasian, Kepemimpinan dan Komunikasi.
4. Motivation (Pemotivasian)
Pemotivasian adalah upaya yang dilakukan oleh
pimpinan dalam rangka mengarahkan segala sumber daya dan potensi manusia (tenaga
kerja/karyawan) agar dapat be- kerja secara produktif, sehingga dapat mencapai dan
mewu- judkan tujuan yang telah ditetapkan.
Pemberian motivasi dapat dilakukan melalui bebe-
rapa hal :
1) Memberikan imbalan jasa (upah dan gaji) yang
layak, dan tepat waktu kepada karyawan;
2) Memberikan tugas pekerjaan yang jelas, adil dan sesuai dengan bidang,
keahlian/ketrampil- an dan kemampuan karyawan;
3) Memberikan insentif (penghasilan tambahan) berupa honor, tunjangan, hadiah dan
sebagai- nya kepada karyawan berdasarkan prestasi dan hasil kerjanya;
4) Membuka selebar-lebarnya kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam memajukan
perusa- haan. Kemudian, sekecil apapun partisipasi yang disumbangkan karyawan,
tetap diperhati- kan dan dihargai selayaknya;
5) Mendorong dan membantu setiap karyawan da-
lam pengembangan karir, melalui tugas belajar diklat, penataran, magang dan
sebagainya,
yang selanjutnya dilakukan promosi jabatan;
6) Memberikan pengakuan dan penghargaan beru- pa pujian langsung, surat
penghargaan, bintang jasa, kenaikan gaji, memberikan uang/tunjang- an pembinaan,
hadiah dan sebagainya kepada karyawan yang menunjukan prestasinya;
7) Menciptakan suasana yang nyaman, aman dan sehat dalam bekerja, sehingga para
karyawan merasa betah berada di tempat kerja. Upaya ini dilakukan antara lain
menyediakan sarana dan peralatan kerja yang cukup/memadai, mencipta- kan
lingkungan kerja yang bersih, nyaman, aman dan indah
5. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan (Controlling, Evaluating)merupa kan
fungsi manajeman yang kelima setelah perencanaan, motivasi,
pengorganisasian dan pengarahan. Apabila rencana sudah
disusun dan ditetapkan, kemudian dilaksanakan dengan pengorganisasian yang rapi
dan digerakan dengan baik dan tepat, maka sudah barang tentu proses manajemen
sudah hampir mendekati finish dengan membuahkan hasil yang gemilang. Namun,
sejauh mana hasil yang dicapai, berapa banyak kendala-kendala yang ditemui, adakah
kesalahan adakah penyelewengan dan sebagainya, untuk mengetahui
semua ini maka diperlukan tindakan pengawasan
6. Reporting (Laporan)
Reporting dalam manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan
atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan
fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tulisan
sehingga dalam menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan
tugas orang yang memberi laporan.
7. Forecasting (Ramalan)
Peramalan ( forecasting ) adalah kegiatan mengistemasi apa yang akan terjadi pada
masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan kesenjangan
waktu ( timelag ) antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan
waktu pelaksanaan kebijakan tersebut. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang,
maka peran peramalan begitu penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam
penentuan kapan terjadi suatu sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang perlu
dilakukan.
Metode peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap
tingkah laku atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara pemikiran,
pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat
keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang dibuat.
8. Evaluasi (Penilaian)
Evaluasi adalah keseluruhan kegiatan pengumpulan data dan informasi, pengolahan,
penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan. Evaluasi adalah kegiatan
atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai sampai dimanakah tujuan yang
telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Evaluasi adalah proses memahami atau
memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk
pihak-pihak pengambil keputusan. Secara rinci dapat disampaikan.
9. Analisa
Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian SDM dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Manajemen sumberdaya
manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang
aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Istilah personalia, personel atau kepegawaiaan mengandung arti keseluruhan orang-
orang yang berkerja pada suatu organisasi. Dengan demikian manajemen personalia
adalah manajemen yang menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau
personalia di dalam suatu organisasi.
Tujuan-tujuan MSDM meliputi: Tujuan Organisasional, Tujuan Fungsional, Tujuan
Sosial, Tujuan Personal. Fokus utama manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah
memberikan kontribusi pada suksesnya organisasi. Kunci untuk meningkatkan kinerja
organisasi adalah dengan memastikan aktivitas SDM mendukung usaha organisasi yang
terfokus pada produktivitas, pelayanan dan kualitas.
Aktivitas manajemen Sumberdaya Manusia meliputi perencanaan dan analisis sdm,
kesetaraan kesempatan bekerja, perekrutan/staffing, pengembangan sdm, kompensasi
dan keuntungan, kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja, hubungan tenaga kerja
dan buruh / manajemen Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan, sangat
penting perannya digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai bahan dasar sebelum
mengambil sebuh keputusan keuangan perusahaan. Dari melakukan analisis terhadap
laporan keuangan, manajemen dapat melihat dimana kondisi perusahaan yang
sebenarnya dipasar. Dalam melakukan analisa, manajemen dapat menggunakan
berbagai macam cara, namun yang paling mudah adalah dengan melakukan analisis
rasio keuangan perusahaan.
Begitu pentingnya peran analisa laporan keuangan, maka sanat menarik apabila
dilakukan penelitian mengenai seberapa penting peran analisa laporan keuangan
perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan perusahaan. Metode yang
dilakukan dalam penulisan artikel ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan study
literatur terhadap PT Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Hasil akhir dari penulisan artikel ilmiah ini adalah, bahwa peran analisa laporan
keuangan dengan menggunakan analisa berdasarkan rasio sangat membantu
manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan keuangan perusahaan. Namun,
perlu diketahui juga angka-angka dalam laporan keuangan tersebut mempunyai makna
tersendiri didalamnya karena angka negatif bukan berarti menunjukkan posisi
perusahaan dalam posisi yang kurang menguntungkan.
https://sidiiktriatmodjo.wordpress.com/2011/10/22/manajemen-pt-indofood/

Anda mungkin juga menyukai