Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PT. BUDHI KURNIAWAN SEJATI DENPASAR

Mata Kuliah Metodelogi Penelitian

Kelas C5 Manajemen

Dosen pengajar : I Ketut Selamet, S.E.M.Si.

Disusun oleh :

Nyoman Darmayasa

1732121227

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WARMADEWA
A.Latar Belakang

Tenaga kerja sebagai sumber daya yang sangat penting di dalam suatu organisasi.
Organisasi akan lebih maju dan berkembang apabila mempunyai tenaga kerja yang handal,
dan mampu dijadikan partner kerja oleh pimpinannya dalam menjalankan tugas yang
menjadi bagiannya masing-masing. Tenaga kerja dan pimpinan harus saling mendukung,
bekerjasama, saling menghargai, juga saling, mengerti apa yang menjadi hak dan kewajiban
masing-masing. Perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk mencapai kinerja
yang tinggi karena pada dasarnya manusia sebagai factor yang penting di banding factor-
faktor lainnya. Salah satu pedoman perusahaan adalah untul menciptakan sumber daya
manusia yang dapat menghasilkan kinerja yang optimal dengan menjaga kedisiplinan,
komitmen organisasi, kepuasaan kerja dan kinerja karyawan.

Kinerja merupakan keluaran yang di hasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator suatu
pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Kinerja juga merupakan suatu hasil kerja
yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesumgguhan serta waktu. Tiga factor utama
yang berpengaruh pada kinerja yaitu individu (kemampuan bekerja), usaha kerja (keinginan
untuk bekerja), dan dukungan organisasional (kesempatan untuk bekerja). Kinerja yang
dihasilkan para karyawan pada perusahaan PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar tidak
optimal karena kurangnya disiplin, komitmen, dan kepuasan kerja para karyawannya.
Karyawan bisa di bilang kurang disiplin karena selalu datang terlambat dan pulang lebih
awal sehingga menyebabkan tugas-tugas yang diberikan terbengkalai atau tidak selesai
sesuai ketentuan. Karyawan juga bisa di bilang kurang berkomitmen pada pekerjaan masing-
masing karena merka sering mengambil yang bukan tanggung jawab mereka dan melalaikan
tanggung jawab sendiri

Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi
kepentingan organisasi maupun bagi para karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin kerja
akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga
diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan, yang akan diperoleh suasana kerja
yang menyenagkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan
pekerjaannya. Dengan demikian, karyawann dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh
kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannnya semaksimal mungkin demi
terwujudnya tujuan organisasi.

Manusia merupakan aset perusahaan yang harus terus di bina dan diarahkan agar tujuan
perusahaan dapat tercapai. Pelaksanaa mengacu pada tata tertib dan peraturan perusahaan
yang telah dirumuskan dan disahkan oleh manajemen perusahaan. Disiplin mempunyai
peran yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan dalam sebuah organisasi.
Hasibuan (dalam Ardansyah, 2014) menyatakan bahwa disiplin kerja diartikan bilamana
karywan selalu datang dan pulang tepat waktu, mengerjakan pekerjaan dengan baik,
mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku. Hal ini di
perkuat oleh hasil penelitian Hidayati (2014) menunjukan bahwa disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar memiliki 30 karyawan. Semakin disiplin


karyawan bekerja maka tujuan perusahaan akan mudah dicapai. Disiplin adalah suatu yang
mutlak yang harus ditanamkan pada setiap karyawan diperusahaan baik itu ditingkat bawah
sampai tingkat atas. Hal yang paling dasar dalam kedisiplinan adalah manajemen waktu,
dalam hal ini yaitu jam kerja. Apabila waktu tersebut sering di langgar, dapat dikatakan
bahwa para karyawan tidak disiplin sehingga menurunkan produktivitas serta kualitas kerja
karyawan. Hal ini tentu saja berdampak pada pemborosan waktu sehingga biaya yang harus
dikeluarkan pun menjadi berlipat-lipat dari biaya yang di anggarkan

Demikian dengan halnya PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar, sebagai salah satu
usaha yang bergerak di bidang distributor kefarmasian lokal sejak tahun 1988, karywan yang
bekerja di PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar sudah melalui proses seleksi dan telah
mempunyai berbagai kemampuan tambahan yang di dapat dari traning baik didalam maupun
diluar perusahaan, tetapi tetap perlu adanya peningkatan softkill yang harus dimiliki oleh
karyawan itu sendiri, misalnya kemampuan untuk bersikap dan menaati peraturan,
berkomunikasi (terutama untuk bagian salesman), bekerjasama, jujur, ulet dan percaya diri
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan disertai oleh sikap disiplin kerja sehingga
kinerja karywan di perusahaan dapat tercapai secara optimal.

Komitmen organisasi memungkinkan anggota organisasi untuk mencapai, tuntunan yang


diharapkan, ditetapkan atau diformalkan peran mereka. Karyawan akan mengubah
komitmen organisasinya dalam kerja keras dan akan berharap untuk tampil bagi organisasi.
PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar kurang menumbuhkan ikatan eamosional diri
karywan terhadap perusahaan yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada
didalam perusahaan serta tekad dari dalam diri untuk mengabdi pada perusahaan. Dengan
demikian seorang karyawan dengan komitmen organisasi yang tinggi akan menunjukan
kinerja yang baik. Karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasi akan bekerja
dengan penuh dedikasi untuk karyawan yang berkomitmen berfikir bahwa hal yang penting
yang ingin dicapai adalah pencapaian tugas-tugas dalam organisasi

Komitmen memiliki peran bagi seorang untuk dapat melaksanakan pekerjaan dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Pada PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar kurangnya
komitmen dalam organisasi seperti mengambil pekerjaan yang bukan bagian dari tanggung
jawab dan melalaikan tanggung jawab sendiri seperti pada bagisan pengiriman yang sudah
dibuatkan jadwal masing-masing tidak boleh mengambil jadwal karywan lain agar tidak
menimbulkan permasalahan atau pertengkaran antara karyawan yang menyebabkan adanya
ketidak nyamanan dalam bekerja. Setiap karyawan juga harus berkomitmen terhadap tugas
masing-masing demi mencapai tujuan perusahaan. Seperti karyawan marketing untuk
berkomitmen agar bisa mencapai target penjualan yang di berika

Dari penjelasan di atas maka di adakan penelitian tentang “ Pengaruh Disiplin Kerja, dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Budhi Kurniawan Sejati
Denpasar ” yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang distributor farmasi

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat dirumuskan :

1. Bagaimana pengaruh disiplin kerja, komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai


pada PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar?
C.Tujuan

1.Untuk mengetahui disiplin kerja karyawan pada PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar
2.Untuk mengetahui komitmen kerja karyawan pada PT. Budhi Kurniawan Sejati
Denpasar
3.Untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja, komitmen organisasi terhadap kinerja
pegawai pada PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasa

TINJAUAN PUSTAKA

D.LANDASAN TEORI
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Sebuah perusahaan/ organisasi tidak akan lepas dari manajemen baik manajemen
secara umum maupun manajemen yang spsifik. Kelangsungan hidup perusahaan itu
tergantung dari manajemen yang dijalankan oleh perusahaan/ organisasi pada perusahaan
itu. Banyak perusahaan yang awalnya jaya tetapi dengan perjalanyayang kurang baik dalam
mengatur organisasi/ perusahaan kemudian perusahaan tersebut akan mengalami kerugian,
bahkan kepentingnya sumber daya manusia dibutuhkan untuk mengelola keuangan yang
Suatu Maka dari itu manajemen dapat didefinisikan adalah ilmu dan seni mengatur proses
pendayagunakan sumber daya manusia dengan sumber day alam, dengan menggunakan
orang lain dan untuk mencapai tujuan tertentu. Usaha untuk mencapai tujuan sebuah
perusahaan, maka sebuah perusahaan akan banyak permasalahan yang akan dihadapi antara
lain, masalah produksi/ jasa, masalah keuangan, masalah mesin-mesin dan alat pendukung
lainya, manajemen sumberdayamanusia (MSDM). Untuk mendapatkan karyawan yang
berpengalaman, trampil, dan berwibawa dalam memimpin semua ini harus diperhatikan oleh
tingkat manajemen. Tentunya harus ada pelatihan, dan pemahaman tentang manajemen
sumber daya manusia. Apabila sebuah perusahaan/ organisasi semakin besar, yang semakin
banyak pula karyawan/ pekerjanya. Maka dari itu semakin banyak permasalahan tentang
sumber daya manusia yang akan dihadapi. Kemungkinan timbulnya konflik akan terjadi
oleh, karena itu disebabkan semakin tinggi hak-haknya seorang karyawan, makin banyak
yang muncul. Apabila terjadi konflik maka perlu dibutuhkan cara penanganan yang
profesional dan sangat dibutuhkan kesadaran sumber daya manusia untuk tercapainya tujuan
organisasi efektif dan efisien. Orang yang rekrut perusahaan

Menurut H.M Yani (2012:1) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah dapat
diartikan Ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efektif dan
efisien sehingga tercapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2013:2) Manajemen Sumber Daya Manusia


(MSDM) adalah, Suatu pengelolaan dan pendayagunaan Sumber Daya yang ada pada
individu (Pegawai).

Mutiara S. Panggabean (2004:15) Berpendapat bahwa Manajemen Sumber nsb Dava


Manusia (MSDM) adalah, Suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
pemimpinan, danpengendalian kegiatan-kegiatanyang berkaitan dengan analisis pekerjaan,
evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pemutusan hubungan kerja
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Simamura (1997) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah


Pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu
anggota organisasi atau kelompok pekerja. Sedangkan Menurut Dessler ditetapkan. Menurut
Simamura (1997) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah Pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota
organisasi atau kelompok pekerja. Se dangkan Menurut Dessler (1997) Manajemen Sumber
Daya Manusia (MSDM) dapat didefinisikan sebagai Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) Suatu kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang yang menjalankan aspek
"orang" atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi rekrutmen,
penyaringan, pelatihan, pengimbalan, dan penilaian.

E.Pengertian Disiplin Kerja

Pengertian Disiplin Kerja Pengertian disiplin dpat dikonotasikan sebagai suatu


hukuman, meskipun arti yang sesungguhnya tidak demikian. Disiplin berasal dari Bahasa
latin Disciplina yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta
pengembangan tabiat. Jadi sifat disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak
terhadap pekerjaan. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena
semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa
disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal
(Malayu Hasibuan,2005:193). Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab
seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja,
semangat kerja terwujudnya suatu tujuan bagi perusahaan dan karyawan menurut Hasibuan
(2008:193) Disiplin harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan, karena tanpa
dukungan kedisiplinan karyawan yang baik maka sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan
prusahaannya, jadi disiplin adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai
tujuan. Disiplin kerja adalah ketaatan seorang karyawan pada peraturan kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dimana mereka bekerja. Dalam arti yang lebih sempit dan lebih
banyak dipalka, disiplin berarti tindakan yang diambil dengan penyeliaan untuk mengoreksi
prilaku dan sikap yang salah pada sementara karyawan Siagian (dalam Sutrisno: 2011:86).
Dengan disiplin kerja berarti seseorang dituntut untuk melaksanakan setiap tata tertib
peraturan yang telah ada dalam suatu perusahaan. Hal ini diperlukan karena akan
berpengaruh terhadap tugas yang diberikan pada seseorang tersebut. Kedisiplinan karyawan
dapat tumbuh apabila memiliki rasa nyaman dalam pekerjaan dan lingkungan kerja.
Menurut Singodimedjo (dalam Sutrisno 2011:86) mengatakan bahwa disiplin adalah sikap
kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma peraturan yang
berlaku di sekitarnya. Dari definisi-definisi tersebut jelas sekali bahwa arah dan tujuan
disiplin kerja pada dasarnya adalah keharmonisan dan kewajaran kehidupan kelompok atau
organisasi, baik organisasi formal atau organisasi nonformal. Keharmonisan atau kewajaran
kehidupan organisasi tersebut hanya akan mungkin tercapai apabila hubungan antar anggota
kelompok atau organisasi tersebut dilakukan pada ukuranukuran dan nilai yang telah
disepakati bersama, dengan penuh kesadaran. Sehingga timbulah kewajiban dan hak yang
harus ditaati serta dihormati oleh setiap anggota kelompok atau organisasi tersebut.

F.Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan.

Menurut Singodimedjo (dalam Sutrisno: 2011;89) bahwa faktor yangmempengaruhi disiplin


pegawai adalah:

a) Besar kecilnya pemberian kompensasi

Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para karyawan akan
mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang
setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan. Bila ia
menerima kompensasi yang memadai, mereka akan dapat bekerja dengan tekun dan tenang,
serta selalu berusaha bekerja sebaik-baiknya. Akan tetapi, bila ia merasa kompensasi yang
diterimanya jauh dari memadai, maka ia akan berpikir mendua, dan berusaha untuk mencari
tambahan penghasilan lain dari luar, sehingga menyebabkan ia sering mangkir, sering minta
izin keluar.

b) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan

Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan perusahaan, semua
karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin
dirinya dari ucapan, perbuatan dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang sudah
ditetapkan. Oleh karena itu, bilan seorang pemimpin menginginkan tegaknya disiplin dalam
perusahaan, maka ia harus lebih dulu mempraktikkan, supaya dapat diikuti dengan baik oleh
para karyawan lainnya.

c) Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila aturan tertulis yang
pasti untuk dapat dijadikan pegangan tidak adan bersama. Disiplin tidak mungkin
ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi lisan yang dapat berubah-
ubah sesuai dengan kondisi dan situasi.

d) Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

Bila ada karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian pemimpin untuk
mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dibuatnya. Dengan
adanya tindakan terhadap pelanggar disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua
karyawan akan merasa terlindungi, dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang
serupa.Dalam situasi demikian, maka semua karyawan akan benar benar terhindar dari sikap
sembrono, asal jadi enaknya sendiri dalam perusahaan.

e) Ada tidaknya pengawasan pimpinan

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu adanya yang akan
mengarahkan para karyawan agar dapat pengawasan, melaksanakan pekerjaan dengan tepat
sesuai den gan yang telah ditetapkan. Dengan adanya pengawasan seperti demikian, maka
sedikit banyaknya para karyawan akan terbiasa melaksanakan disiplin kerja. Disini penulis
mengambil tiga faktor yang menurut penulis memiliki hubungan dengan kerangka permasal
ahan yang sedang diteliti dan berhubungan dengan situasi dan kondisi perusahaan, yaitu
faktor kompensasi, sanksi hukum dan kepemimpinan.

1. Kompensasi

Kompensasi atau balas jasa merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
kepentingan pekerjaan maupun untuk kepentingan perusahaan atau organisasi. Kompensasi
bagi organisasi perusahaan adalah merupakan unsur pembiayaan, dilain pihak bagi pekerja
kompensasi merupakan sumber penghidupan ekonomi. Disamping itu, kompensasi juga
merupakan penentu status social di dalam masyarakat. Menurut (Hasibuan: 2011; 118)
kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan.

2. Sanksi hukum

Sanksi hukum berperan penting dalam memelihara disiplin kerja karyawan. Karena dengan
sanksi hukum yang semakin berat karyawan akan semakin takut melanggar aturan
organisasi. Sikap dan perilaku yang indisipliner karyawan akan berkurang. Berat ringannya
sanksi yang diterapkan tersebut mempengaruhi baik buruknya disiplin karyawan. Sedangkan
disiplin kerja adalah hukuman disiplin yang dijatuhkan pimpinan organisasi kepada pegawai
yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatur pimpinan organisasi.

3. Kepemimpinan

Dalam satu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan penting karena pemimpin
itulah yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan
sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap
perilaku bawahan yang berbeda-beda.

G.Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi bisa tumbuh disebabkan karena individu memiliki ikatan


emosional terhadap perusahaan yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada
didalam perusahaan serta tekad dalam diri untuk mengabdi pada perusahaan. Luthans (2012)
menyatakan bahwa komitmen anggota organisasi organisasi adalah proses berkelanjutan
dimana mengekspesrikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan
yang berkelanjutan. Sementara Trisnaningsih dalam Tranggono (2008) mengatakan bahwa
komitmen organisasional merupakan kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan nilai-nilai
dari organisasi dan berkeinginan untuk selalu memelihara keanggotaannya dalam organisasi
tersebut. Komitmen organisasi bisa tumbuh disebabkan karena individu memiliki ikatan
emosional terhadap perusahaan yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada
didalam perusahaan serta tekad dari dalam diri untuk mengabdi pada perusahaan.

H.Faktot-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu (Allen dan Meyer
2010):

1. Karakteristik pribadi individu

Karakteristik pribadi terbagi dalam 2 variabel, yaitu variable demografis dan variable
disposisional. Variable demografis mencakup gender, usia, status pernikahan, tingkat
pendidikan, dan lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Sedangkan variable
disposisional mencakup kepribadian dan nilai yang dimiliki anggota organisasi. Variable
disposisional ini memiliki hubungan yang lebih kuat dengan komitmen organisasi, karena
adanya perbedaan pengalaman masing-masing anggota dalam organisasi tersebut. 28

2. Karakteristik organisasi

Yang termasuk dalam karakteristik organisasi yaitu: struktur organisasi, desain


kebijaksanaan dalam organisasi dan bagaimana kebijaksanaan organisasi tersebut
disosialisasikan.

3. Pengalaman organisasi

Sedangkan pengalaman berorganisasi tercakup ke dalam kepuasan dan motivasi anggota


organisasi selama berada dalam organisasi, perannya dalam organisasi tersebut, dan hubun
gan antara anggota organisasi dengan supervisor atau pimpinannya
I.Pengertian kinerja

Menurut Edison (2016) kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur

selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Mangkunegara (2009) dalam jurnal Setyowati&Haryani (2016)

mengemukakan bahwa istilah kinerja dari kata job performance atau actual performance

(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya) yaitu hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan padanya.

Kinerja menjadi cerminan kemampuan dan keterampilannya dalam pekerjaan tertentu

yang akan berdampak pada reward dari perusahaan.. Menurut Sutrisno (2016), kinerja

adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas, hasil kerja yang dapat dicapai

oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawab masing-masing atau tentang bagaimana seseorang diharapkan dapat

berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya serta

kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan kinerja adalah

hasil yang diperoleh seseorang dalam melakukan pekerjaannya dalam waktu tertentu

sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan oleh suatu organisasi.

J. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut Sutrisno (2016)

yaitu :

a. Efektivitas dan Efisiensi

Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, maka ukuran baik buruknya

kinerja diukur oleh efektivitas dan efisiensi. Masalahnya adalah bagaimana proses

terjadinya efisiensi dan efektivitas organisasi. Dikatakan efektif bila mencapai tujuan,
dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan.

b. Otoritas dan Tanggung jawab

Dalam organisasi yang baik, wewenang dan tanggung jawab telah didelegasikan

dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih tugas. Masing- masing karyawan yang ada

dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi haknya dan tanggung jawabnya dalam

rangka mencapai tujuan organisasi. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap

orang dalam suatu organisasi akan mendukung kinerja karyawan tersebut.

c. Disiplin

Secara umum, disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada

pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Masalah disiplin

karyawan yang ada di dalam organisasi baik atasan maupun bawahan akan memberikan

corak terhadap kinerja organisasi. Kinerja organisasi akan tercapai apabila kinerja

individu maupun kelompok ditingkatkan.

d. Inisiatif

Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk

merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Dengan perkataan lain,

inisiatif karyawan yang ada di dalam organisasi merupakan daya dorong kemajuan yang

akhirnya akan mempengaruhi kinerja


Kerangka Berfikir Ilmiah

Pengaruh Disiplin Kerja dan Komitmen organisasi Terhadap


Kinerja Karyawan Pada PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar

Disiplin Kerja (X1)

Kinerja Karyarwan (Y)

Komitmen Organisasi (X2)

K. Hipotesis

Hipotesis merupakan praduka sementara terhadap suatu masalah karena masih harus
segera dibuktikan kebenarannya dari masalah tersebut dan harus dilakukan penelitian lebih
lanjut. Hipoteisi yang dimaksud untuk menjadi pedoman dan acuan terhadap penelitian yang
akan dilakukan

H1 : Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

H2 : Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

H3 : Disiplin kerja dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan

L.Lokasi penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus yang di lakukan pada PT.Budhi Kuriniawan Sejati
Denpasar yang merupakan perusahaan PBF (Pedagang Besar Farmasi) lokal yang berlokasi
di jln.Bung Tomo V Denpasar. Adapun objek yang di teliti adalah tentang Disiplin Kerja
dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan.

M.Populasi dan Metode Penentuan Sampel

Menurut Sugiyono (2013:117) “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi mengacu pada
keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal yang ingin peneliti investigasi. Dalam
penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan PT. Budhi Kurniawan Sejati yang
berjumlah 30 orang.

Sampel adalah sebagian dari populasi pengambilan sampel adalah proses memilih
sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan
pemahaman tentang sifat atau karakteristik akan membuat kita dapat menggeneralisasikan
sifat atau karakteristik tersebut pada elem populasi. Sampel yang digunakan pada penelitian
ini adalah sampel jenuh karena pada perusahaan terdapat 30 orang karyawan. Sampel jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Table

Komposisi Karyawan PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar

No Jenis Bidang Jumlah


1 Bagian Gudang 6
2 Bagian Admin 6
3 Pengiriman 5
4 Salesman 13
Total 30

N.Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2013: 38). Variabel yang digunakan dalam penellitian dapat
diklarifikasi menjadi:

1) Variabel independen (bebas) yaitu variabel yang menjelaskan dan memengaruhi


variabel lain. Variabel ini memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013: 39). Variabel indenpenden dalam penelitian
ini adalah disiplin kerja, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja.

2) Variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh
variabel independen. Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan
konsekuen. Variabel terikan merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:39). Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kinerja karyawan
O.Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang terkait dengan variabel yang
terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam paradigma penel itian sesuai
dengan hasil perumusan masalah. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan
terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya
variabel terikat dengan symbol (X). sedangkan variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas dengan symbol (Y).
Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu Disiplin kerja (X1), dan Komitmen
organisasi (X2) serta Kinerja karyawan (Y1) menjadi variabel terikat.

1) Disiplin kerja adalah ketaatan seorang karyawan pada waktu dan peraturan kerja yang
telah ditetapkan oleh perusahaan tempat bekerja.

Indikator dari disiplin kerja:

A. Waktu

Efisiensi waktu sangat diperlukan untuk mengatur pekerjaan agar seluruh tugas dapat
diselesaikan dengan tepat waktu.

B. Inisiatif dan kreatif

Kedisiplinan kerja juga dapat ditunjukan dari cara pengerjaan tugas. Karyawan yang inisiatif
dan kreatif menunjukan adanya tingkat motivasi yang tinggi dan tentu memiliki tingkat
disiplin yang tinggi pula.

C. Taat pada peraturan

Disiplin juga dapat ditunjukan melalui ketaatan pada peraturan perusahaan.

D. Sikap dan prilaku

Sikap dan prilaku karyawan terhadap atasan serta rekan kerja juga merupakan indikator yang
baik bagi disiplin kerja.

2)Komitmen Organisasi adalah kesepakatan untuk melakukan sesuatu untuk diri sendiri,
individu lain, kelompok atau organisasi. Komitmen organisasi mencerminkan tingkatan
keadaan dimana individu mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan terikat pada
tujuannya.

Indikator Komitmen organisasi :

A. Komitmen afektif

Hubungan antara karywan dengan organisasinya yang membuat karyawan tersebut


meninggalkan organisasi karena didasarkan pada ikatan emosional terhadap organisasi.
B. Komitmen berkelanjutan

Mengacu pada komitmen yang didasarkan pada pengakuan karyawan yang berkaitan
dengan biaya meninggalkan organisasinya.

C. Komitmen normatif.

Kecenderungan alami untuk setia dan berkomitmen kepada lembaga atau organisasi
layaknya keluarga, perkawinan, Negara dan agama.

3) Kinerja Karyawan adalah hasil kerja yang dicapai seorang dala melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan
serta waktu.

Indikator kinerja karyawan:

A. Kualitas kerja

Menyediakan produk dan layanan yang berkualitas merupakan suatu tuntutan bagi karyawan
agar perusahaan bertahan hidup dalam berbagai bentuk persaingan.

B. Kuantitas kerja

Perusahaan yang dapat memenuhi target yang telah ditetapkan menunjukan kemampuan
perusahaan tersebut dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuannya.

C. Waktu kerja.

Kemampuan organisasi untuk menetapkan waktu kerja yang dianggap paling efisien dan
efektif pada semua level dalam manajemen. Waktu kerja merupakan dasar bagi seorang
karyawan dalam menyelesaikan suatu pekerjaannya atau layanan yang menjadi tanggung
jawabnya.

D. Kerja sama

Kerja sama merupakan tuntutan bagi keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan, sebab dengan adanya kerja sama yang baik akan memberikan kepercayaan pada
berbagai pihak yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
perusahaan.

E. Efektivitas

Efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi,
bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikan hasil dari setiap unit dalam
penggunaan

Anda mungkin juga menyukai