Kelas C5 Manajemen
Disusun oleh :
Nyoman Darmayasa
1732121227
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
A.Latar Belakang
Tenaga kerja sebagai sumber daya yang sangat penting di dalam suatu organisasi.
Organisasi akan lebih maju dan berkembang apabila mempunyai tenaga kerja yang handal,
dan mampu dijadikan partner kerja oleh pimpinannya dalam menjalankan tugas yang
menjadi bagiannya masing-masing. Tenaga kerja dan pimpinan harus saling mendukung,
bekerjasama, saling menghargai, juga saling, mengerti apa yang menjadi hak dan kewajiban
masing-masing. Perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk mencapai kinerja
yang tinggi karena pada dasarnya manusia sebagai factor yang penting di banding factor-
faktor lainnya. Salah satu pedoman perusahaan adalah untul menciptakan sumber daya
manusia yang dapat menghasilkan kinerja yang optimal dengan menjaga kedisiplinan,
komitmen organisasi, kepuasaan kerja dan kinerja karyawan.
Kinerja merupakan keluaran yang di hasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator suatu
pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Kinerja juga merupakan suatu hasil kerja
yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesumgguhan serta waktu. Tiga factor utama
yang berpengaruh pada kinerja yaitu individu (kemampuan bekerja), usaha kerja (keinginan
untuk bekerja), dan dukungan organisasional (kesempatan untuk bekerja). Kinerja yang
dihasilkan para karyawan pada perusahaan PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar tidak
optimal karena kurangnya disiplin, komitmen, dan kepuasan kerja para karyawannya.
Karyawan bisa di bilang kurang disiplin karena selalu datang terlambat dan pulang lebih
awal sehingga menyebabkan tugas-tugas yang diberikan terbengkalai atau tidak selesai
sesuai ketentuan. Karyawan juga bisa di bilang kurang berkomitmen pada pekerjaan masing-
masing karena merka sering mengambil yang bukan tanggung jawab mereka dan melalaikan
tanggung jawab sendiri
Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi
kepentingan organisasi maupun bagi para karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin kerja
akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga
diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan, yang akan diperoleh suasana kerja
yang menyenagkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan
pekerjaannya. Dengan demikian, karyawann dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh
kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannnya semaksimal mungkin demi
terwujudnya tujuan organisasi.
Manusia merupakan aset perusahaan yang harus terus di bina dan diarahkan agar tujuan
perusahaan dapat tercapai. Pelaksanaa mengacu pada tata tertib dan peraturan perusahaan
yang telah dirumuskan dan disahkan oleh manajemen perusahaan. Disiplin mempunyai
peran yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan dalam sebuah organisasi.
Hasibuan (dalam Ardansyah, 2014) menyatakan bahwa disiplin kerja diartikan bilamana
karywan selalu datang dan pulang tepat waktu, mengerjakan pekerjaan dengan baik,
mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku. Hal ini di
perkuat oleh hasil penelitian Hidayati (2014) menunjukan bahwa disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Demikian dengan halnya PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar, sebagai salah satu
usaha yang bergerak di bidang distributor kefarmasian lokal sejak tahun 1988, karywan yang
bekerja di PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar sudah melalui proses seleksi dan telah
mempunyai berbagai kemampuan tambahan yang di dapat dari traning baik didalam maupun
diluar perusahaan, tetapi tetap perlu adanya peningkatan softkill yang harus dimiliki oleh
karyawan itu sendiri, misalnya kemampuan untuk bersikap dan menaati peraturan,
berkomunikasi (terutama untuk bagian salesman), bekerjasama, jujur, ulet dan percaya diri
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan disertai oleh sikap disiplin kerja sehingga
kinerja karywan di perusahaan dapat tercapai secara optimal.
Komitmen memiliki peran bagi seorang untuk dapat melaksanakan pekerjaan dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Pada PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar kurangnya
komitmen dalam organisasi seperti mengambil pekerjaan yang bukan bagian dari tanggung
jawab dan melalaikan tanggung jawab sendiri seperti pada bagisan pengiriman yang sudah
dibuatkan jadwal masing-masing tidak boleh mengambil jadwal karywan lain agar tidak
menimbulkan permasalahan atau pertengkaran antara karyawan yang menyebabkan adanya
ketidak nyamanan dalam bekerja. Setiap karyawan juga harus berkomitmen terhadap tugas
masing-masing demi mencapai tujuan perusahaan. Seperti karyawan marketing untuk
berkomitmen agar bisa mencapai target penjualan yang di berika
Dari penjelasan di atas maka di adakan penelitian tentang “ Pengaruh Disiplin Kerja, dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Budhi Kurniawan Sejati
Denpasar ” yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang distributor farmasi
B.Rumusan Masalah
1.Untuk mengetahui disiplin kerja karyawan pada PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasar
2.Untuk mengetahui komitmen kerja karyawan pada PT. Budhi Kurniawan Sejati
Denpasar
3.Untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja, komitmen organisasi terhadap kinerja
pegawai pada PT. Budhi Kurniawan Sejati Denpasa
TINJAUAN PUSTAKA
D.LANDASAN TEORI
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Sebuah perusahaan/ organisasi tidak akan lepas dari manajemen baik manajemen
secara umum maupun manajemen yang spsifik. Kelangsungan hidup perusahaan itu
tergantung dari manajemen yang dijalankan oleh perusahaan/ organisasi pada perusahaan
itu. Banyak perusahaan yang awalnya jaya tetapi dengan perjalanyayang kurang baik dalam
mengatur organisasi/ perusahaan kemudian perusahaan tersebut akan mengalami kerugian,
bahkan kepentingnya sumber daya manusia dibutuhkan untuk mengelola keuangan yang
Suatu Maka dari itu manajemen dapat didefinisikan adalah ilmu dan seni mengatur proses
pendayagunakan sumber daya manusia dengan sumber day alam, dengan menggunakan
orang lain dan untuk mencapai tujuan tertentu. Usaha untuk mencapai tujuan sebuah
perusahaan, maka sebuah perusahaan akan banyak permasalahan yang akan dihadapi antara
lain, masalah produksi/ jasa, masalah keuangan, masalah mesin-mesin dan alat pendukung
lainya, manajemen sumberdayamanusia (MSDM). Untuk mendapatkan karyawan yang
berpengalaman, trampil, dan berwibawa dalam memimpin semua ini harus diperhatikan oleh
tingkat manajemen. Tentunya harus ada pelatihan, dan pemahaman tentang manajemen
sumber daya manusia. Apabila sebuah perusahaan/ organisasi semakin besar, yang semakin
banyak pula karyawan/ pekerjanya. Maka dari itu semakin banyak permasalahan tentang
sumber daya manusia yang akan dihadapi. Kemungkinan timbulnya konflik akan terjadi
oleh, karena itu disebabkan semakin tinggi hak-haknya seorang karyawan, makin banyak
yang muncul. Apabila terjadi konflik maka perlu dibutuhkan cara penanganan yang
profesional dan sangat dibutuhkan kesadaran sumber daya manusia untuk tercapainya tujuan
organisasi efektif dan efisien. Orang yang rekrut perusahaan
Menurut H.M Yani (2012:1) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah dapat
diartikan Ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efektif dan
efisien sehingga tercapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para karyawan akan
mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang
setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan. Bila ia
menerima kompensasi yang memadai, mereka akan dapat bekerja dengan tekun dan tenang,
serta selalu berusaha bekerja sebaik-baiknya. Akan tetapi, bila ia merasa kompensasi yang
diterimanya jauh dari memadai, maka ia akan berpikir mendua, dan berusaha untuk mencari
tambahan penghasilan lain dari luar, sehingga menyebabkan ia sering mangkir, sering minta
izin keluar.
Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan perusahaan, semua
karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin
dirinya dari ucapan, perbuatan dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang sudah
ditetapkan. Oleh karena itu, bilan seorang pemimpin menginginkan tegaknya disiplin dalam
perusahaan, maka ia harus lebih dulu mempraktikkan, supaya dapat diikuti dengan baik oleh
para karyawan lainnya.
Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila aturan tertulis yang
pasti untuk dapat dijadikan pegangan tidak adan bersama. Disiplin tidak mungkin
ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi lisan yang dapat berubah-
ubah sesuai dengan kondisi dan situasi.
Bila ada karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian pemimpin untuk
mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dibuatnya. Dengan
adanya tindakan terhadap pelanggar disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua
karyawan akan merasa terlindungi, dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang
serupa.Dalam situasi demikian, maka semua karyawan akan benar benar terhindar dari sikap
sembrono, asal jadi enaknya sendiri dalam perusahaan.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu adanya yang akan
mengarahkan para karyawan agar dapat pengawasan, melaksanakan pekerjaan dengan tepat
sesuai den gan yang telah ditetapkan. Dengan adanya pengawasan seperti demikian, maka
sedikit banyaknya para karyawan akan terbiasa melaksanakan disiplin kerja. Disini penulis
mengambil tiga faktor yang menurut penulis memiliki hubungan dengan kerangka permasal
ahan yang sedang diteliti dan berhubungan dengan situasi dan kondisi perusahaan, yaitu
faktor kompensasi, sanksi hukum dan kepemimpinan.
1. Kompensasi
Kompensasi atau balas jasa merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
kepentingan pekerjaan maupun untuk kepentingan perusahaan atau organisasi. Kompensasi
bagi organisasi perusahaan adalah merupakan unsur pembiayaan, dilain pihak bagi pekerja
kompensasi merupakan sumber penghidupan ekonomi. Disamping itu, kompensasi juga
merupakan penentu status social di dalam masyarakat. Menurut (Hasibuan: 2011; 118)
kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan.
2. Sanksi hukum
Sanksi hukum berperan penting dalam memelihara disiplin kerja karyawan. Karena dengan
sanksi hukum yang semakin berat karyawan akan semakin takut melanggar aturan
organisasi. Sikap dan perilaku yang indisipliner karyawan akan berkurang. Berat ringannya
sanksi yang diterapkan tersebut mempengaruhi baik buruknya disiplin karyawan. Sedangkan
disiplin kerja adalah hukuman disiplin yang dijatuhkan pimpinan organisasi kepada pegawai
yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatur pimpinan organisasi.
3. Kepemimpinan
Dalam satu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan penting karena pemimpin
itulah yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan
sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap
perilaku bawahan yang berbeda-beda.
G.Komitmen Organisasi
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu (Allen dan Meyer
2010):
Karakteristik pribadi terbagi dalam 2 variabel, yaitu variable demografis dan variable
disposisional. Variable demografis mencakup gender, usia, status pernikahan, tingkat
pendidikan, dan lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Sedangkan variable
disposisional mencakup kepribadian dan nilai yang dimiliki anggota organisasi. Variable
disposisional ini memiliki hubungan yang lebih kuat dengan komitmen organisasi, karena
adanya perbedaan pengalaman masing-masing anggota dalam organisasi tersebut. 28
2. Karakteristik organisasi
3. Pengalaman organisasi
Menurut Edison (2016) kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur
selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah
mengemukakan bahwa istilah kinerja dari kata job performance atau actual performance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya) yaitu hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
yang akan berdampak pada reward dari perusahaan.. Menurut Sutrisno (2016), kinerja
adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas, hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing atau tentang bagaimana seseorang diharapkan dapat
berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya serta
hasil yang diperoleh seseorang dalam melakukan pekerjaannya dalam waktu tertentu
sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan oleh suatu organisasi.
yaitu :
kinerja diukur oleh efektivitas dan efisiensi. Masalahnya adalah bagaimana proses
terjadinya efisiensi dan efektivitas organisasi. Dikatakan efektif bila mencapai tujuan,
dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan.
Dalam organisasi yang baik, wewenang dan tanggung jawab telah didelegasikan
dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih tugas. Masing- masing karyawan yang ada
dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi haknya dan tanggung jawabnya dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap
c. Disiplin
Secara umum, disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada
pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Masalah disiplin
karyawan yang ada di dalam organisasi baik atasan maupun bawahan akan memberikan
corak terhadap kinerja organisasi. Kinerja organisasi akan tercapai apabila kinerja
d. Inisiatif
Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk
merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Dengan perkataan lain,
inisiatif karyawan yang ada di dalam organisasi merupakan daya dorong kemajuan yang
K. Hipotesis
Hipotesis merupakan praduka sementara terhadap suatu masalah karena masih harus
segera dibuktikan kebenarannya dari masalah tersebut dan harus dilakukan penelitian lebih
lanjut. Hipoteisi yang dimaksud untuk menjadi pedoman dan acuan terhadap penelitian yang
akan dilakukan
H3 : Disiplin kerja dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan
L.Lokasi penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus yang di lakukan pada PT.Budhi Kuriniawan Sejati
Denpasar yang merupakan perusahaan PBF (Pedagang Besar Farmasi) lokal yang berlokasi
di jln.Bung Tomo V Denpasar. Adapun objek yang di teliti adalah tentang Disiplin Kerja
dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan.
Menurut Sugiyono (2013:117) “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi mengacu pada
keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal yang ingin peneliti investigasi. Dalam
penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan PT. Budhi Kurniawan Sejati yang
berjumlah 30 orang.
Sampel adalah sebagian dari populasi pengambilan sampel adalah proses memilih
sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan
pemahaman tentang sifat atau karakteristik akan membuat kita dapat menggeneralisasikan
sifat atau karakteristik tersebut pada elem populasi. Sampel yang digunakan pada penelitian
ini adalah sampel jenuh karena pada perusahaan terdapat 30 orang karyawan. Sampel jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Table
N.Identifikasi Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2013: 38). Variabel yang digunakan dalam penellitian dapat
diklarifikasi menjadi:
2) Variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh
variabel independen. Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan
konsekuen. Variabel terikan merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:39). Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kinerja karyawan
O.Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang terkait dengan variabel yang
terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam paradigma penel itian sesuai
dengan hasil perumusan masalah. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan
terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya
variabel terikat dengan symbol (X). sedangkan variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas dengan symbol (Y).
Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu Disiplin kerja (X1), dan Komitmen
organisasi (X2) serta Kinerja karyawan (Y1) menjadi variabel terikat.
1) Disiplin kerja adalah ketaatan seorang karyawan pada waktu dan peraturan kerja yang
telah ditetapkan oleh perusahaan tempat bekerja.
A. Waktu
Efisiensi waktu sangat diperlukan untuk mengatur pekerjaan agar seluruh tugas dapat
diselesaikan dengan tepat waktu.
Kedisiplinan kerja juga dapat ditunjukan dari cara pengerjaan tugas. Karyawan yang inisiatif
dan kreatif menunjukan adanya tingkat motivasi yang tinggi dan tentu memiliki tingkat
disiplin yang tinggi pula.
Sikap dan prilaku karyawan terhadap atasan serta rekan kerja juga merupakan indikator yang
baik bagi disiplin kerja.
2)Komitmen Organisasi adalah kesepakatan untuk melakukan sesuatu untuk diri sendiri,
individu lain, kelompok atau organisasi. Komitmen organisasi mencerminkan tingkatan
keadaan dimana individu mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan terikat pada
tujuannya.
A. Komitmen afektif
Mengacu pada komitmen yang didasarkan pada pengakuan karyawan yang berkaitan
dengan biaya meninggalkan organisasinya.
C. Komitmen normatif.
Kecenderungan alami untuk setia dan berkomitmen kepada lembaga atau organisasi
layaknya keluarga, perkawinan, Negara dan agama.
3) Kinerja Karyawan adalah hasil kerja yang dicapai seorang dala melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan
serta waktu.
A. Kualitas kerja
Menyediakan produk dan layanan yang berkualitas merupakan suatu tuntutan bagi karyawan
agar perusahaan bertahan hidup dalam berbagai bentuk persaingan.
B. Kuantitas kerja
Perusahaan yang dapat memenuhi target yang telah ditetapkan menunjukan kemampuan
perusahaan tersebut dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuannya.
C. Waktu kerja.
Kemampuan organisasi untuk menetapkan waktu kerja yang dianggap paling efisien dan
efektif pada semua level dalam manajemen. Waktu kerja merupakan dasar bagi seorang
karyawan dalam menyelesaikan suatu pekerjaannya atau layanan yang menjadi tanggung
jawabnya.
D. Kerja sama
Kerja sama merupakan tuntutan bagi keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan, sebab dengan adanya kerja sama yang baik akan memberikan kepercayaan pada
berbagai pihak yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
perusahaan.
E. Efektivitas
Efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi,
bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikan hasil dari setiap unit dalam
penggunaan