Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Alat Ukur Test Kepribadian Dalam Dunia Kerja

Disusun Oleh:

Andhima Muhammad Alif


1401140313

Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika


Fakultas Ekonomi Bisnis
Telkom University
2016
Tes psikotes kerja adalah hal yang mutlak dijalani oleh para
pencari kerja. Pada sepuluh tahun terakhir, tingkat persaingan di dunia
kerja semakin tinggi. Jumlah pencari kerja yang semakin banyak tidaklah
seimbang dengan volume lowongan kerja yang tersedia. Mau tidak mau,
para pencari kerja ini harus menjalani seleksi agar bisa diterima sebagai
karyawan baik PNS,karyawan BUMN maupun karyawan perusahaan
swasta. Bahkan tak jarang 1 (satu) lowongan kerja diperebutkan oleh 3-5
orang bahkan lebih. Lalu apa yang harus dipersiapkan para pencari kerja
agar bisa lulus dan mendapatkan posisi lowongan kerja yang diharapkan ?
simak artikel ini selanjutnya ya
Sebagian besar perusahaan baik swasta, BUMN maupun instansi
pemerintah menggunakan psikotes atau gabungan psikotes dan tes
potensi akademik (TPA) untuk seleksi calon karyawan mereka. Sebenarnya
selain digunakan untuk seleksi karyawan, psikotes juga digunakan untuk
seleksi penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi atau program
beasiswa baik dalam maupun luar negeri. Bedanya dalam seleksi
karyawan, psikotes digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang
bekerja di bidang tertentu sesuai dengan posisi jabatan yang tersedia jadi
bukan hanya mengejar skoring yang tinggi seperti pada seleksi
mahasiswa atau pun program beasiswa.
Mengingat karakteristik dan tujuan yang berbeda dari tes psikotes
kerja ini, maka perlu sekali mempersiapkan diri dengan mencari banyak
informasi tentang bidang lowongan kerja dan perusahaan yang Anda
target, seperti sejarah perusahaan, bidang usaha perusahaan yang anda
lamar, sistem penggajian dan lain-lain karena akan memudahkan Anda
pada saat wawancara kerja nanti. Semakin banyak informasi yang Anda
miliki, maka semakin tinggi nilai Anda di mata perusahaan.
Selain informasi mengenai perusahaan, ada informasi lain yang juga
harus Anda ketahui yaitu tipe karyawan seperti apa yang dicari
perusahaan atau instansi tempat Anda melamar. Misal jika lowongan kerja
yang Anda target adalah di bidang finansial maka pihak perusahaan
tentunya akan mencari orang-orang yang teliti, suka dengan angka dan
statistik serta mampu bekerja dalam tekanan. Sedangkan untuk lowongan
kerja di bidang PR (Public Relation) maka perusahaan akan mencari orang-
orang yang supel, mudah bergaul, murah senyum, mudah mencuri
perhatian orang lain, banyak teman , suka berorganisasi dll.
Lalu apakah ada korelasinya dengan psikotes yang akan diujikan?
Tentu saja ada, karena soal-soal psikotes dibuat sesuai tujuan dan
kebutuhan sehingga porsi soal psikotes lowongan kerja bidang finansial
akan lebih banyak memuat tipe soal kuantitatif (yang berhubungan
dengan angka) dan daya tahan dalam bekerja (kraepelin/pauli test)
sedangkan untuk PR maka lebih banyak porsi soal untuk mengetahui
kepribadian calon karyawan (biasanya menggunakan tes EPPS), begitu
juga untuk lowongan kerja di bidang lainnya.
Dengan mengetahui tipe karyawan seperti apa yang dibutuhkan,
maka Anda bisa lebih fokus dalam mempelajari soal-soal psikotes. Namun,
hal yang paling penting sebenarnya adalah bahwa Anda harus jujur
terhadap diri sendiri. Jangan memaksakan diri masuk pada bidang kerja
yang tidak disukai karena hal itu tidak akan membuat Anda bahagia. Karir
seseorang hanya akan berkembang jika berada pada bidang yang
disukainya.
Jika dilihat secara garis besar, psikotes dapat dibedakan menurut
jenis test kepribadian, dan beberapa jenis kepribadian itu adalah:
1. Test Kepribadian Grafis
Test ini merupakan test yang digunakan untuk menilai kepribadian seseorang,
yang dilihat berdasarkan gambar yang dibuat oleh orang yang ditest tersebut. Hal-
hal yang diperhatikan oleh penguji dari test kepribadian grafis yaitu :
Ukuran dan letak gambar di kertas
Ukuran gambar keseluruhan dibandingkan ukuran kertas akan
mencerminkan sesuatu. Demikian halnya peletakan gambar secara
keseluruhan. Ukuran gambar berupa sangat kecil, kecil, proporsional,
besar, atau sangat besar, bahkan ada gambar yang melebihi kertasnya.
Peletakan gambar umumnya dibagi dalam
kuadran kertas. Berputar dari kiri bawah hingga ke kanan bawah.
Namun ada kalanya gambar tertentu yang peletakannya penuh di 3
bagian kuadran, sehingga hanya menyisakan satu ruang kosong di
pojok kertas.
Kualitas garis
Kualitas garis memiliki variasi terbanyak dalam fokus penelaah-an.
Mulai dari kelancarannya, tekanan yang terjadi, tebal dan tipis garis,
hingga sudut dan garis lengkung. Kelancaran dapat dilihat dari garis
yang digunakan apakah satu kali jadi, sketsa yang kemudian
dipertebal, garis bantu titik-titik, garis patah yang berkelanjutan, atau
garis patah yang berulang stabil. Tekanan, ketebalan, dan ketipisan
garis memang dapat dipengaruhi oleh runcing tidaknya pensil, namun
akan terlihat konsisten pada bagian gambar/ ornamen tertentu.
Penebalan, penipisan, atau penekanan pada satu bagian menandakan
sesuatu.
Shading / Arsiran
Umumnya tidak disediakan penghapus dalam pengerjaan tes grafis.
Shading dapat digunakan untuk memperbaiki dan atau memperindah
gambar. Ada yang menyebutkan bahwa pola shading dapat
mengartikan sesuatu. Shading dapat berupa garis serong kiri atau
kanan, garis horizontal-vertikal, ataupun seirama dengan garis utama.
Shading juga dapat menentukan proporsi antar bagian.
Proporsi Antar Bagian
Proporsi antar bagian maksudnya adalah pembandingan komponen
gambar dalam hal kualitas pengerjaannya, ukuran antar bagian ataupun
ukuran dengan gambar keseluruhan, serta waktu/ effort yang
digunakan
Test ini terdiri dari:

a. Test DAP (Draw A Person)


Merupakan salah satu jenis psikotest menggambar. Di Indonesia, test
ini juga sering dilakukan. Karena tujuan untuk test ini beragam, maka test ini
bersifat universal. Salah satu tujuan dari pelaksanaan test Draw A Person
adalah untuk perekrutan pegawai swasta, pegawai negeri, maupunperekrutan
untuk pegawai pada lembaga-lembaga tertentu yang memang sedang
membutuhkan pegawai. Tujuan dalam tes DAP in jugai diantaranya untuk
melihat kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang dinilai dari gambar
yang dibuatnya. Sehingga tes DAP ini termasuk golongan Tes Psikologi grafis.
Untuk mengerjakan test DAP ini, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
- Secara berkelompok : Untuk perekrutan pegawai yang jumlahnya
banyak(Perekrutn pegawai PNS,dl)
- Secara individual : untuk perekrutan pegawai dengan kualifikasi
tertentu dan kuantitas sangat terbatas.
Penyajian Test DAP:
Prinsip DAP dalam penyajiannya adalah bersifat individual.

o Material Tes

2 lembar kertas HVS 70 mgr ukuran A4

Pensil HP

Meja yang permukaannya rata

Penerangan yang cukup.

o Waktu

Dalam psikologi klinis tidak dibatasi ( 20 menit).

o Instruksi

Menulis identitas diri Anda sendiri. (nama, jenis kelamin, usia,


tingkat pendidikan).
Peserta akan diminta untuk menggambar 3 orang yaitu
perempuan,laki-laki,dan diri peserta test sendiri(Jika test yang
dilakukan secara individual). Sedangkan, peserta akan diminta
untuk menggambar satu orang saja (jika test dilakukan secara
berkelompok).

Tester tidak boleh memberikan jawaban yang bisa memancing


ketegangan, mengarahkan atau jawaban yang bersifat normatif dan
evaluatif jika terdapat pertanyaan dari peserta.

Apabila peserta memberikan komentar bahwa dia tidak dapat


menggambar. Yang harus dilakukan tester adalah menjawab dengan
Gambarlah semampu Anda. Untuk memberikan ketenangan
kepada peserta agar tidak stress dalam menghadai test.

Jika muncul kembali komentar: Saya tidak bisa menggambar


dengan baik. Jawaban tester: Tidak apa-apa, bukan baik dan jelek
yang dilihat dari gambar tersebut

o Selesai menggambar, testee diminta menuliskan:

Berapa usianya dan apa jenis kelaminnya.

Aktivitas apa yang sedang dilakukan oleh orang yang ada pada
gambar tersebut.

Apa cita-cita / keinginan yang terpendam dari orang tersebut.

Uraikan kelebihan-kelebihan & kelemahan-kelemahan pribadi dari


orang tersebut.

b. Test Wartegg

Merupakan sebuah test psikologi yang pertama kali dibuat oleh


Krueger dan Sander dari University of Leipzig. Selanjutnya, test ini
dikembangkan oleh Ehrig Wartegg dan kemudian oleh Marian Kinget. Tujuan
dari tes wartegg ini adalah untuk meneliti karakter kepribadian yang ada
dalam diri seseorang terutama dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol
dan reality function.Namun, dengan intensitas dan interelasi yang berbeda.

Struktur kepribadian dalam diri masing-masing individu tidaklah statis,


akan selalu berubah-ubah(dinamis) tergantung pada kondisi lingkungan di
sekitarnya atau bergantung juga pada beberapa faktor lain dan dari hal tersebut
akan menentukan sebagian besar perilaku individu.Dengan menggunakan test
ini, kita dapat mengetahui apakah seseorang itu normal atau abnormal. Maka
bila ada satu atau beberapa komponen yang sangat dominan, menandakan
bahwa struktur tidak seimbang, jadi fungsi subyek adalah defektif.

Dengan struktur yang tidak seimbang, akan menyebabkan hal-hal yang


kurang bagus. Seperti, apabila seseorang memiliki fungsi kontrol yang terlalu
kuat didalam dirinya terhadap suatu hal maka perilakunya akan terhambat dan
kreatifitas juga tidak akan berkembang karena terlalu berhati-hati dalam
melakukan suatu tindakan. Apabila imajinasi seseorang terlalu berlebihan,
akan menyebabkan sinkroniasi antara realitas dengan fungsi sosial menjadi
tidak sinkron (terganggu). Intinya, dengan adanya ketidakseimbangan dalam
diri seseorang akan memberikan pengaruh buruk terhadap kepribadiannya.

- Prosedur pelaksanaan test Wartegg:

o Dalam melakukan test ini, pertama-tama tester akan


memberikan kertas yang berisi 8 buah kotak yang
didalamnya tedapat gambar yang belum selesai. Seperti
dibawah ini :
o Kemudian setelah melihat 8 kotak tersebut di secarik kertas,
testee (peserta) diminta untuk meneruskan(melegkapi)
gambar tersebut sesuai dengan keinginan dan kemampuan
menggambarnya(tidak dipaksa harus bagus).

o Setelah semua gambar telah dilengkapi hingga 8 kotak itu


terselesaikan, peserta (testee) diminta untuk memberikan
nomor urut pada masing-masing kotak berdasarkan kotak
mana yang terlebih dahulu dikerjakan.

o Setelah memberikan nomor urut, peserta(testee) harus


memilih gambar yang mana yang paling sulit ketika
dibuat,yang paling mudah,yang palig disukai,dan yang
paling tidak disukai namun harus disertakan dengan alasan
masing-masing.

c. Test HTP (House Tree Person)


Test HTP ini
pertama kali
diciptakan oleh
John N.Buck.
Kemudian pada
tahun 1947, test ini
mengalami
pengembangan,
lalu direvisi pada tahun 1948,1949 dan 1992(Revisi Buck and Warren).Test ini
merupakan salah satu jenis test grafis yang berguna untuk melengkapi test
grafis yang lainnya yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan keluarga.

Test HTP ini juga memiliki tujuan untuk menilai karakter yang
dimiliki oleh seseorang serta kepribadiannya secara menyeluruh. Karakter dan
kepribadian orang tersebut akan diketahui berdasarkan cara ia menganalisis
rumah, pohon, serta gambar orang yang mana dibuat langsung oleh orang
yang mengikuti tes ini.

Dengan menggunakan test ini para ahli jiwa dapat membuat suatu
diagnosa atau pragnosa mengenai keseluruhan kepribadian orang yang ditest
tersebut dan dapat mengetahui bagaimana interaksi pribadi orang tersebut
dengan lingkungan baik yang bersifat umum maupun spesifik.

- Material Test
Kertas HVS folio
Pensil HB
Meja yang permukaannya
rata
Penerangan yang cukup

- Waktu
Test ini memerlukan waktu ( 10-20 menit)

- Prinsip dalam Penyajian Test


Dalam meyelenggarakan test ini, secara umum terdapat 2 cara
yaitu:
o Cara pertama, peserta (testee) diminta untuk
menggambarkan HTP (House,Tree,Person) sesuai dengan
kemampuan menggambarnya dalam 1 lembar kertas.
o Cara kedua, testee diminta untuk menggambarkan HTP
tersebut masing-masing dalam kertas yang berbeda (tidak
dalam 1 kertas). Tujuannya adalah untuk mengukur
intelegensi seseorang(orang yang ditest).

d. Test Baum Tree


Test ini sering disebut sebagai Tree Test. Pertama kali diciptakan oleh
Emil Jucker (1928). Pada awalnya test ini digunakan di sekolah-sekolah untuk
menentukan jurusan apa yang sesuai bagi anak didik. Sampai akhirnya test ini
dikembangkan oleh Charles Koch (1952) yang juga merupakan tokoh di
bidang psikologi.

Test Baum Tree banyak dipergunakan secara meluas di berbagai negara


sebagai salah satu metode untuk melihat karakter dari seseorang serta
kepribadian yang dimilikinya dengan cara menganalisis gambar pohon yang
dibuat langsung oleh para peserta tes psikotes. Secara detailnya, test ini
digunakan untuk mengetahui bagaimana bentuk tanggungjawab seseorang
terhadap sesuatu, intelegensinya,dan lain-lain.

Alasan mengapa pohon yang digunakan dalam test ini untuk digambar
adalah karena katanya pohon itu mempunyai karakteristik yang sama seperti
manusia. Pohon akan terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari
waktu ke waktu, dan untuk itu pohon memerlukan makanan dan
minuman.Pohon juga memiliki arti yang sangat penting bagi manusia dalam
kehidupannya. Oleh karena itulah maka tes ini menggunakan karakter pohon.

- Material Test
o Kertas HVS 1 lembar

o Pensil HB

o Meja

- Waktu

Untuk mengerjakan test ini, peserta diberikan waktu selama 5-10


menit.

- Prinsip Penyajian Test

o Pertama-tama tester (penguji) akan memberikan intsruksi


sebagai berikut

Nanti anda akan saya beri tugas yang berkaitan dengan


menggambar. Tetapi saudara tidak perlu merasa khawatir.
Gambar yg anda buat tidak akan dinilai baik-buruknya.
Yang penting anda mengikuti instruksi yang saya berikan !"

Tujuan dari tester yang memberikan instruksi seperti itu


adalah untuk memberikan ketenangan kepada testee. Agar
mereka tidak panik apalagi jika peserta tersebut tidak bisa
menggambar.

Selain itu, sebagai peserta yang diuji (testee) harus pula


mendengarkan instruksi dari tester agar tidak salah dalam
mengerjakna test tersebut.

- Setelah memberikan instruksi, penguji akan memerintahkan


sebagai berikut kepada yang diuji :

"Gambarlah sebuah pohon berkayu, kecuali pohon jenis :

1. Perdu
2. Pinus / cemara

3. Palma / kelapa

4. Bambu

5. Beringin

6. Randu

7. Pisang

8. Rumput-rumputan

- Kemudian, peserta yang diuji harus menggambarkan pohon sesuai dengan apa
yag mereka pikirkan diatas selembar kertas HVS. Setelah selesai menggambar,
peserta diminta untuk menuliskan nama pohon dibawah gambar pohon yang
telah dibuatnya.

2. Test Psikologi Kuesioner

Merupakan test yang digunakan untuk menilai kepribadian seseorang, yang


dilihat berdasarkan jawaban-jawaban yang dipilih oleh peserta yng diuji dari
beberapa pertanyaan yang diajukan. Karena acuan jawaban peserta
berdasarkan pertanyaan yang ada maka test ini disebut sebagai test psikologi
kuisioner.

Berikut beberapa jenis test yang termasuk kedalam test psikologi kuisioner:

A. Test Efektifitas Diri

Adalah salah satu test psikologi yang pertama kali dikembangkan oleh
Mark Sharee dan James Maddix. Tujuan diselenggarakannya test ini
adalah untuk mengetahui seberapa tangkas (cepat) dan cekatan
seseorang dalam mengerjakan berbagai tugasnya sehari-hari bahkan
dalam kondisi yang sulit sekalipun (under preasure).
Dibawah ini terdapat contoh pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab oleh peserta yang diuji secara jujur.

Jelaskan reaksi anda terhadap situasi dan keadaan seperti


dibawah ini.
1.Ketika membuat suatu perencanaan. Saya yakin dapat melaksanakan
rencana tersebut. ( )
2.Saya terkadang tidak bisa segera mulai bekerja ketika saya
seharusnya melakukannya ( )
3. Ketika saya gagal melaksanakan tugas untuk pertama kali, maka
saya gigih mencobanya sampai berhasil melakukannya ( )
4.Saya jarang mencapai tujuan-tujuan penting yang sudah saya
tetapkan sebelumnya ( )
5.Saya menyerah ketika melakukan sesuatu sebelum saya
menyelesaikannya ( )
6.Saya takut akan kesulitan dan selalu menghindarinya ( )
7.Jika saya menemui sesuatu pekerjaan yang terlihat sulit, saya tak
mau mencoba melakukan pekerjaan tersebut ( )
8.Ketika saya harus mengerjakan sesuatu yang sebenarnya saya kurang
menyukai hal tersebut, saya tetap menyelesaikannya ( )
9. Jika saya sudah memutuskan melakukan sesuatu, saya langsung
segera mengerjakannya tanpa menunda-nunda ( )
10. Jika mencoba hal baru dan tidak berhasil, saya segera menyerah ( )
11. Saya tidak mampu mengatasi masalah-masalah baru yang tak
terduga karena hal itu diluar perkiraan saya sebelumnya ( )
12. Saya menghindari mencoba sesuatu yang baru jika terlihat rumit
dan kompleks ( )
13. Kegagalan justeru membuat saya berusaha lebih keras dan lebih
baik dari sebelumnya ( )
14. Saya sering merasa kurang yakin dengan kemampuan saya sendiri
ketika harus mengerjakan sesuatu ( )
15. Saya dapat mengandalkan diri saya sendiri tanpa harus selalu
bergantung pada orang lain ( )
16. Saya sering dan gampang menyerah ( )
17. Sepertinya saya tak mampu mengatasi masalah-masalah kehidupan
saya sendiri ( )

- Prosedur Pengerjaan Test


o Peserta harus memperhatikan perintah-perintah yang tertera
dalam soal/pertanyaan yang diajukan.
Perhitungan Skor
Sistem penilaian adalah dengan skala 14 poin.
Berilah poin 1 jika anda Sangat Tidak Setuju. Dan
berilah poin 14 jika anda Sangat Setuju.

Perasaan Poin

1. Sangat setuju 14

2. sangat tidak setuju 1

Keterangan:
1. Untuk soal No: 1,3,8,9,13,15 Isilah dengan
angka 14 jika anda sangat setuju dan poin 1 jika
sangat tidak setuju.

3. Untuk soal No: 2,4,5,6,7,10,11,12,14,16,17


baliklah poin tersebut ( Yaitu isilah dengan
angka 1 jika.anda sangat setuju dan isilah
dengan angka 14 jika anda sangat tidak setuju).
Jadi poinnya dibalik (14:1 , 13:2, 12:3, dan
Seterusnya.

o Setelah membaca perintah beserta keterangan dari soal


tersebut, peserta dapat mulai menjawab pertanyaan-
pertanyaan itu. Dapat dikatakan bahwa membaca perintah
dan keterangan soal merupakan hal penting untuk
menghindari kesalahan dalam menjawab. Contoh, jika
dalam soal disebutkan bahwa point 1 = setuju. Apabila
peserta setuju dengan pertanyaan dan malah menjawab
dengan angka 14 yang artinya tidak setuju. Itu akan
merugikan peserta karena hail testnya tidak valid(tidak
bersifat sebenarnya).
o Setelah masing-masing pertanyaan itu dijawab dngan
sejujur-jujurnya, maka pengerjaan soal itu telah selesai.

- Skala Keaktifan Diri/Interpretasi hasil test

Super Efektif = 17 soal X 14 poin = 238 poin


(poin sempurna)
Super Tidak Efektif = 17 soal X 1 poin = 17 poin
(poin paling sedikit)

o Jika peserta meraih poin diatas 200 maka peserta termasuk


orang yang Efektif (Cekatan, Tangkas melaksanakan tugas)
o Jika peserta meraih poin 160-199 maka termasuk orang
yang sedang-sedang saja tingkat efektifitasnya.
o Jika peserta meraih poin kurang dari 160 maka anda
termasuk orang yang sangat tidak Efektif (Malas,Lamban,
Tidak Tangkas, Tidak Cekatan dalam melaksanakan tugas).

B. Test Kerjasama (Teamwork Test)


Adalah salah satu test piskologi yang memiliki tujuan untuk
mengetahui dan mengukur seberapa besar kemampuan seseorang untuk
bekerja dalam sebuah team yang memiliki solidaritas tinggi (solid) untuk
mencaai tujuan bersama.
Test kerjasama ini sangat penting untuk dilakukan. Sebab,
perusahaan memang benar-benar membutuhkan sosok karyawan yang
dapat bekerja secara efektif bersama dengan teamnya, bukan secara
individual. Karena dalam dunia kerja, untuk menyelesaikan segala
persoalan yang ada di dalam perusahaan/kantor, diperlukan kerjasama dan
kekompakan yang tinggi antar karyawan. Dalam segala hal seperti ktika
membuat keputusan,kebijakan,dll semua orang harus terlibat. Sehingga,
pihak MSDM sangat membutuhkan test ini untuk menyeleksi karyawan
agar tidak salah memilih.Dengan kerjasama yang baik antarkaryawan,
maka akan sangat menunjang kesuksesan perusahaan dalam mencapai
tujuannya.
- Prosedur dalam Mengerjakan Test
o Peserta yang diuji wajib untuk membaca peraturan
terlebihdahulu beserta keterangan mengenai soal dan skor
dari pertanyaan yang akan diajukan nanti.
Perintah:
Jawablah pertanyaan ini tanpa harus berpikir lama.
Jawablah secara spontan sesuai dengan kondisi diri
anda sendiri. Berilah nilai skala 1 sampai dengan 10
terhadap jawaban anda. Misalkan jika pada nomor
satu, anda sangat percaya penuh pada rekan anda,
maka angkanya adalah 10. Jika sangat tidak percaya
maka angkanya adalah 1.
o Peserta dapat mulai mengerjakan soal dengan seksama yang
berupa pertanyaan seperti dibawah ini:
1. Jika anda bekerja dengan rekan kerja
lainnya, seberapa besar anda percaya
bahwa rekan anda bekerja dengan baik?
2. Seberapa besar anda menghargai
rekan-rekan kerja anda?
3. Seberapa besar anda peduli dengan
kesulitan yang dihadapi rekan dalam tim
kerja anda ?
o Peserta harus menjawab soal dengan jujur sesuai dengan
kepribadiannya dan jangan dibuat-bbuat. Karena, akibatnya
anti akan dirasakan sendiri oleh peserta uji apabila telah
diterima bekerja dalam perusahaan tersebut.

C. Tes EPPS(Edwards Personal Preference Schedule)


Test EPPS merupakan test psikologi yang disenggalarakan oleh
pihak penyeleksi, dengan tujuan untuk mengukur dan meninjau
kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-kebutuhan apa
saja yang mendorongnya dalam pekerjaan serta sejauh
mana sifat yang kita miliki terhadap kococokan dengan
posisi kerja yang kita lamar.
Dalam mengerjakan test ini untuk mencapai , bukan
ditentukan dari bisa atau tidak bisanya seseorang
menjawab pertanyaan, ataupun orang tersebut pintar atau
bodoh. Tetapi yang menentukan seseorang untuk lulus atau
tidaknya adalah berdasarkan kepribadiannya sendiri
apakah cocok tau tidak dengan yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
Mealui test EPPS ini, peserta juga dapat mengetahui
gambaran dirinya sendiri dalam menjalankan suatu akivitas
pekerjaan. Apakah sudah optimal atau belum optimal. Jika
sudah,dapat dipertahankan dan jika belum, harus
dioptimalkan lagi.

- Prosedur dalam Mengerjakan Test


o Peserta yang diuji diminta untuk memilih
kecenderungan (sesuatu yang kita sukai) atau
sifat yang sebenarnya melekat pada diri kta
sendiri diantara 2 pilihan yang ada.
o Jika diantara 2 pilihan yang tertera, peserta
tidak menyukai keduanya. Tetap peserta yang
diuji harus memilih salah satunya (yang
mendekati diri kita).
o
- Contoh lembar jawaban test EPPS
- Contoh Pertanyaan Test EPPS
A. Saya suka menolong teman-teman saya, bila mereka berada
dalam kesulitan.
B. Saya ingin melakukan pekerjaan apa saja sebaik mungkin.
A. Saya ingin mengetahui bagaimana pandangan orang-orang besar
mengenai berbagai masalah yang menarik perhatian saya.
B. Saya ingin menjadi seorang ahli yang diakui dalam salah satu
pekerjaan atau sedang khusus.
A. Saya ingin agar setiap pekerjaan tulisan saya teliti, rapi, dan
tersusun dengan baik.
B. Saya ingin menjadi seorang ahli yang diakui dalam salah satu
pekerjaan, jabatan atau bidang khusus.

D. Test Koran Pauli

Adalah salah satu test psikologi yang pada mulanya


dikembangkan oleh seorang psikiater bernama Emil
Kraepelin.Kemudian pada tahun 1938 Dr. Richard Pauli bersama Dr.
Wilhelm Arnold dan Prof. Dr. Vanmethod memperbaharui tes Kraeplin
sehingga dapat distandarisasikan dan dapat pula dipakai untuk
mendapatkan data tentang kepribadian.

Test ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui


beberapa aspek yang ada dalam diri seseorang. Diantaranya adalah :

o Aspek keuletan (daya tahan)


o Aspek kemauan atau kehendak individu

o Aspek Emosi

o Aspek penyesuaian diri

o Aspek stabilitas diri

Karna, kelima aspek tersebut sangat penting dimiliki oleh


karyawan dalam menjalankan tugasnya di suatu perusahaan.

- Prosedur Melaksanakan Test

o Dalam tes ini, peserta diminta untuk mengerjakan hitungan


sederhana. Yaitu menjumlahkan deretan angka-angka yang
tersedia di dalam kertas. Namun yang menjadi masalah
adalah jumlah deretan angka yang diberikan sangat banyak.
Yaitu sebesar lembaran koran. Sehingga tes yang juga
dikenal dengan istilah Tes Koran ini menuntut
konsentrasi, ketelitian, stabilitas emosi dan daya tahan yang
prima.

o Bentuk kertas Test Koran Pauli:


o Interpretasi

Semakin banyak kesalahan yang dibuat, menunjukkan


peserta adalah orang yang tidak teliti, tidak cermat,
tidak hati-hati dan kurang memiliki daya tahan yang
cukup terhadap stres atau tekanan pekerjaan.

Karena, dengan mengerjakan test koran pauli dengan


menghitung angka-angka sebanyak itu akan sangat
menguji konsentrasi kita.

E. Test Skala Kematangan (TSK)

Adalah sebuah tes psikologi yang berfungsi untuk mengukur


tingkat kedewasaan (Kematangan sikap) pada diri seseorang dalam
bertindak saat menghadapi situasi-situasi tertentu. Adapun materi Tes
Skala Kematangan yang sering diujikan dalam psikotes maupun Tes
Karakteristik Pribadi/TKP (Dalam Tes CPNS) pada umumnya menekankan
pada aspek-aspek kedewasaan tertentu yang paling dibutuhkan oleh
seorang karyawan/pegawai profesional. Karena, kedewasaan merupakan
aspek yang sangat penting.Aspek kedewasaan yang sering diujikan dalam
Tes Skala Kematangan ialah sebagai berikut :

1.Integritas (Kebaikan/ketulusan hati)


2. Kejujuran
3. Tanggung Jawab
4. Kemampuan Beradaptasi
5. Pengendalian Diri
6. Semangat Berprestasi
7. Inisiatif (Kemauan)
8. Kreatifitas Kerja
9. Ketekunan
10 Penghargaan Terhadap Orang Lain
11. Ketegasan
12. Kepercayaan Diri
13. Toleransi (Sikap menghargai orang lain)
14. Kepedulian Lingkungan
15. Efisiensi Cara Kerja

Kedewasaan itu memang termasuk ke daam faktor yang sangat penting


yang harus dimiliki oleh karyawan.

- Contoh soal beserta jawabannya


1. Perusahaan mensyaratkan karyawan baru untuk tidak menikah
dulu selama mengikuti pendidikan. Kebetulan saya sudah menikah,
tetapi istri saya tidak tinggal dalam satu kota dengan saya.

(A)Saya tetap akan melamar pekerjaan di perusahaan tersebut, istri


saya ada di kota lain.
(B)Saya tidak akan melamar di perusahaan tersebut
(C)Seharusnya syarat tersebut tidak usah dicantumkan
(D)Saya akan melamar pekerjaan di perusahaan yang tidak
mensyaratkan hal tersebut
(E) Sebenarnya dengan menikah justru saya tenang dalam bekerja

Jawaban:
Berdasarkan skala kematangan jawaban yang memiliki poin
tertinggi (5) ke terendah (1) pilihan diatas adalah sebagai berikut:
D - B - C -A E

2. Kebetulan perusahaan tempat saya bekerja sedang mengalami masa


pasang surut karena banyak karyawan yang pindah keperusahaan
lain.
(A) Perusahaan tempat kami bekerja memang sedang kacau
(B) saya tidak akan pindah ke perusahaan lain karena saya merasa
cocok dengan pekerjaan yang saya tekuni
(C) Seharusnya perusahaan kami intropeksi diri, kenapa banyak
karyawan yang keluar
(D) Perusahaan harus segera melakukan konsolidasi
(E) Tidak ada hubungannya antara pasang surut dengan karyawan
yang keluar

Jawaban:
Berdasarkan skala kematangan jawaban yang memiliki poin
tertinggi (5) ke terendah (1) pilihan diatas adalah sebagai berikut: B
- A- D - C E

- Prosedur Mengerjakan Test


o Peserta ujian harus terlebih dahulu memperhatikan perintah
yang tertera pada soal agar tidak salah dalam emngerjakan.
o Peserta ujian harus menjawab soal ini secara jujur (tidak
asal-asalan). Karena, nantinya hasil test ini juga digunakan
oleh peserta ujian untuk mengevaluasi apakah tingkat
kedewasaannya sdah baik atau belum. Jika belum, dapat
terus berusaha untuk memperbaiki sikapnya sehari-hari.
Jika sudah, harus dipertahankan dan kalau bisa harus
ditingkatkan lagi kedewasaannya.

F. Test Ketelitian

Merupakan test psikologi yang bertujuan untuk mengukur tingkat


ketelitian dlam mengolah data. Data tersebut dapat berbentuk angka,
maupun kata,bahkan kombinasi dari keduanya. Biasanya, test ketelitia ini
sering digunakan oleh perusahaan untuk menyeleksi karyawan yang
nantinya akan ditempatkan di bagian atau bidang-bidang yang
membutuhkan ketelitian karyawn yang sangat tinggi dan tidak bisa
ditempati oleh karyawan yang ceroboh. Sebagai contoh, seorang akuntan
yang membutuhkan ketelitian tinggi. Dimana saat ia mengolah data
keuangan kantor, apabila ada yang tidak sesuai entah itu kelebihan atau
kan permasalahan yang cukup fatal. Sehingga,akuntan itu harus teliti.

- Peserta ujian diminta untuk menjawab soal yang disediakan.


Dengan menuliskan jawaban S yang artinya sama dan T yang
artinya tidak. Karena nanti peserta akan diberikan soal seperti
dibawah ini :

No Pernyataan 1 Pernyataan 2 Jawaba


. n (S/T)
1 567770001 5677700001
2 19 Oktober 2059 19 Oktoberr 2059
3 MSGTKJHSDF MSGTKJHSDF
4 lsflkj78NOIlksdf Lsflkj78NOIlksdf
5 Ahmad Ahmad
Suhendarwijayakusu Suhendarwijayakusumo
mo
6 'k:?k>,sdf76t_- 'k:?k>,sdf76t_-
7 66+9-86+634- 66+9-86+634-834+76
834+76
8 ^-^--^-^--^^--^^^-^ ^-^--^-^--^^-^^^-^ `
9 H2O+CO2+H2C2 H2O+CO2+H2-C2
10 ><<><<><<>><<> ><<><<><<>><<<>
- Interpretasi

Jika terdapat banyak kesalahan dalam menjawab (misalnya


seharusnya jawabannya sama namun peserta malah menjawab
tidak sama) itu artinya peserta ujian kurang teliti. Jika
kesalahannya cukup sedikit,menandakan bahwa peserta ujian
itu memiliki ketelitian yang cukup baik. Namun, perusahaan
pasti memiliki standar yang mana yang dapat dikatakan teliti
dan tidak teliti .(dilihat dari jumlah salah benarnya)

G. Test Potensi Sukses

Adalah salah satu test psikologi yang digunakan untuk mengetahui dan
mendeteksi seberapa besar kecenderungan seseorang untuk menjadi sukses
di masa yang akan datang(masa depan). Padadasarnya, ada 11 faktor yang
dapat mempengaruhi kesuksesan seseorang di masa yang akan datang.

Biasanya test ini juga digunakan oleh pihak rekruitmen karyawan


(manajemen sumber daya manusia) untuk menyeleksi karyawan yang
sesuai dan yang terbaik untuk diterima bekerja dalam suat perusahaan.
Namun, tidak hanya itu karena terkadang test ini digunakan juga untuk
karyawan yang akan dipromosikan karena ingin naik jabatan.

- Prosedur Mengerjakan Test

Peserta ujian diminta untuk menjawab pertanyaan secara


spontan sesuai dengan dirinya. Tanpa berpikir lama. Jawab dengan
skala 1-5. Misalkan pada no.1 jika anda sangat pintar maka
jawablah dengan angka 5. Jika sangat bodoh jawablah dengan
angka 1.

Berikut adalah contoh pertanyaan-pertanyaan pada test ini :

1. Jika dibandingkan teman-teman anda, seberapa


cerdikkah anda dalam memecahkan persoalan

2. Apakah anda mampu mencari jalan keluar dari


kesulitan-kesulitan dalam pekerjaan ?

3. Apa gelar akademis anda ? (jawab dengan angka 5 untuk


Doktor S3, angka 4 untuk Master S2, angka 3 untuk
Sarjana, angka 2 untuk lulusan SMU, dan angka 1 untuk
lulusan dibawah SMU)

Soal tersebut akan disajikan sebanyak 20 soal.

H. Test MBTI(Myers Brigss Type Indicator)

Merupakan sebuah test psikologi berbentuk kuesioner yang


digunakan untuk mengetahui kepribadian seseorang, khususnya untuk
memahami bagaimana seseorang menilai sesuatu dan membuat
keputusan, metode ini dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan
putrinya Isabel Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian yang
dikemukakan oleh Carl Gustav Jung dalam bukunya Psychological
Types (1921M).

Dalam test MBTI, kepribadian seseorang akan ditentukan


berdasarkan 4 skala. Yang teridiri dari :
- Extrovert (E) vs. Introvert (I): Orientasi Energi.

Extrovert menandakan bahwa orang tersebut sangat mudah untuk


berinteraksi dengan lingkungan sosial disekitarnya. Sedangkan
introverts kebalikannya.

- Sensing (S) vs. Intuition (N): Cara Mengelola Informasi.

Orang yang memiliki kepribadian sensing, akan cenderung lebih


detail dan realistis berdasarkan fakta dalam mengelola informasi
yang ada dan tidak terlalu suka menggunakan imajinasinya.
Sedangkan sebaliknya, orang yang memiliki ituition tinggi akan
lebih cenderung untuk berpikir abstrak dan imajinatifnya juga
cukup tinggi sehingga tidak kaku.

- Thinking (T) vs. Feeling (F): Pengambilan Keputusan.

Orang yang memiliki karakter thinking dalam mengambil


keputusan, biasanya dia akan lebih prefer untuk menggunakan
kemampuan berpikirnya ketimbang meggunakan perasaan.
Maksudnya, dengan adanya data dan fakta akan dipergunakan oleh
orang tersebut dalam acuan pengambilan keputusan. Sedangkan,
orang yang cenderung lebih menggunakan feelingnya akan selalu
mengutamakan perasaan dalam mengambil keputusan.

- Judging (J) vs. Perceiving (P): Orientasi Pada Struktur.

Orang yang karakternya juding, akan lebih terskturtur dalam


menjalankan hidunya. Sedangkan orang yang perceiving akan
fleksibel dalam menalani aktivitas di hidupnya.

Dengan mengetahu ke 4 aspek dalam test MBTI tersebut, maka


semuanya itu dapat dilihat berdasarkan hasil test yang nanti akan
dijalani oleh testee.
- Prosedur Mengerjakan Test

o Peserta harus memperhatikan perintah yang diberikan oleh


si penguji(tester).

o Kemudian, peserta harus menjawab soal-soal ini secara


jujur guna menentukan sifat apa saja dalam aspek MBTI
yang dimiliki oleh orang yang di uji itu.

- Setelah menjawab pertanyaan diatas, maka pihak MSDM dapat


memberikan standar dan menggolongkan orang yang diuji tersebut
memiliki sifat apa saja dan apakah sesuai dengan yang dibutuhkan
perusahan atau tidak.

Daftar Pustaka

- http://tipskarir.com/beberapa-jenis-tes-kepribadian-psikotest-beserta-tujuannya/

- http://www.tespsikologi.com/tes-psikologi-ketelitian.php

- http://momentku.bitfreedom.com/jenis-alat-psikotest-yang-digunakan-untuk-tes-
masuk-kerja

- http://www.needsindex.com/10222222/contoh-soal-psikotes-lengkap-dan-
jawabannya.php
- http://idolovemyjob.blogspot.co.id/2014/01/tes-psikologi-psikotes-dalam-
rekrutmen.html

Anda mungkin juga menyukai