Anda di halaman 1dari 24

PAULI

Sejarah Tes Pauli


 Pada mulanya tes Pauli ini dikembangkan oleh Richard Pauli, seorang
psikolog yang meninggal dunia pada tahun 1961.
 Richard Pauli menggunakan cara yang dipergunakan oleh Kraeplin di dalam
penyusunan/pembuatan test Pauli ini, yaitu yang menggunakan suatu
metode dgn cara menghitung dimana yang hendak dilihat adalah kurva kerja
dari testee.
 Kraeplin adalah seorang psikiater atau dokter jiwa yang menggunakan
metode dengan menyuruh testee menghitung.
 Namun demikian cara yang dilakukan oleh Kraeplin seperti tersebut diatas
memberikan peluang bagi testee untuk dapat membuat kurva yang dihasilkan
dari pekerjaannya menjadi/merupakan suatu garis yang lurus.
 Oleh karena itu cara yang dipergunakan oleh Kraeplin disempurnakan oleh
Pauli.

2 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


Tes Pauli
 Tes Pauli merupakan suatu alat diagnostik yang tidak bergantung pada
perbedaan umur, jenis kelamin, pendidikan seseorang dan kebudayaan
seseorang. Jadi asal testee dapat berhitung, maka tes ini dapat dilakukan.
 Tes pauli merupakan alat diagnostik yang dapat menunjukkan perbedaan
konstitutif dari manusia karena adanya perbedaan sex, kebudayaan atau umur
seseorang.
 Tes Pauli merupakan pengujian prestasi yang tepat dalam menghadapi
penderita2 yang mengalami cedera pada otak.
 Tes Pauli merupakan suatu alat untuk dapat memberikan data-data tentang
remaja yang sukar atau tidak dapat dididik.
 Tes pauli merupakan suatu percobaan secara eksperimental yang memeriksa
pengaruh sikap kerja terhadap prestasi kerja seseorang.
 Tes pauli dapat juga dilakukan untuk pemeriksaan orang-orang buta dengan
memerlukan penyajian khusus.

3 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


Salah satu segi psikologis yang dapat tersimpul dari tes Pauli yaitu :
 Cara yang dipergunakan untuk mengerjakan Tes pauli ini dapat kita cari
beberapa sumber kesalahan yang diperbuat oleh testee di bawah ini
 Dgn mengerjakan tes Pauli ini hanya dituntut adanya suatu prestasi yang
dikenal oleh setiap orang dan sederhana, yaitu menjumlahkan angka. Hal ini
keuntungannya jika dibandingkan dengan tes-tes yang lainnya.
 Bahwa dengan tes pauli ini biarpun seseorang mengetahui akan cara
mengerjakannya, tetapi tidak menghilangkan maksud daripada prestasi yang
dimaksudkan tes Pauli, karena testee belum mengetahui maksudnya. Jadi
pengetahuan tentang cara mengerjakan tes Pauli sebelum dikerjakan tidak
mempunyai pengaruh sama sekali.
 Tes pauli dapat dilaksanakan secara klaikal (misalnya 30-40) sehingga akan
timbl suatu gejala yang baru, yaitu adanya suatu sikap untuk belomba atau
pada testee tertentu menganggap hal tersebut menganggunya, sehingga akan
kita dapatkan symptom-symptom sebagai akibat pengaruh situasi.

4 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


SKORING TES PAULI
1. Mencari Parit
 Untuk kepentingan ini digunakan bolpen atau pensil warna
merah
 Carilah parit (kolom yang terlewat) dan buatlah coretan ke
bawah sepanjang kolom itu.
 Ingat : parit jangan dimasukkan pada waktu menghitung jumlah.

5 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


2. Menghitung Garis
 Gunakan bolpen/pensil warna merah.
 Carilah 20 buah garis yang dibuat olehTestee.
 Buatlah coretan pada tiap garis itu (garis yang dibuat oleh OP
jangan samapi hilang tertimpa oleh coretan yang dibuat korektor)
 Jika ada penjumlahan yang terlewat didekat garis, berilah tanda
“V”
 Jumlah garis harus ada 20, meskipun kadang Testee memberi
garis tambahan pada waktu memberikan aba-aba BERHENTI,
setelah garis ke-20, garis ke-21 tidak digunakan.

6 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


3. Menghitung Jumlah
 Perhitungan jumlah prestasi didasarkan pada kolom yang diselesaikan
penuh, jumlah tipa kolom yang diselesaikan penuh adalah 50. Pakailah
bolpen/pensil warna biru.
 Jumlah seluruh kolom yang diselesaikan penuh terlebih dahulu
(kelipatan 50), kemudian tambahkan jumlah pada kolom terakhir yang
tidak diselesaikan penuh oleh testee
 Jumlah tersebut dikurangi dengan :
 Parit yang ditemukan (tiap parit mengurangi 50)
 Jumlah penjumlahan yang terlewatkan (biasanya di sekitar garis)
 Tuliskan jumlah terakhir yg diperoleh pada kolom Jumlah
(penempatannya sesuai dgn norma yang digunakan)

7 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


3. Menghitung Jumlah
 Perhitungan jumlah prestasi didasarkan pada kolom yang diselesaikan
penuh, jumlah tipa kolom yang diselesaikan penuh adalah 50. Pakailah
bolpen/pensil warna biru.
 Jumlah seluruh kolom yang diselesaikan penuh terlebih dahulu
(kelipatan 50), kemudian tambahkan jumlah pada kolom terakhir yang
tidak diselesaikan penuh oleh testee
 Jumlah tersebut dikurangi dengan :
 Parit yang ditemukan (tiap parit mengurangi 50)
 Jumlah penjumlahan yang terlewatkan (biasanya di sekitar garis)
 Tuliskan jumlah terakhir yg diperoleh pada kolom Jumlah
(penempatannya sesuai dgn norma yang digunakan)

8 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


4. Menghitung Jumlah Tiap 3 menit
 Jumlah tiap 3 menit ini akan digunakan sebagai dasar pembuatan grafik
ke-1. pakailah bolpen/pensl biru.
 Jumlah menit ke-1
 Hitung jumlah pada kolom kelipatan 50 sebelum kolom yg ada garis ke-
1 & tuliskan jumlah itu pada kotak pertama (dibawah kotak yang
diarsir), misalnya 150.
 Hitunglah jumlah yang berada di atas garis ke-1 menggunakan Kunci
penghitung tiap kolom dan tuliskan pada kotak kedua dibawah kotak
pertama tadi, misalnya 27.
 Jumlah menit ke-2
 Hitung sisanya pada kolom itu (jumlah yang berada dibawah garis ke-1) dan
tuliskan pada kotak pertama berikutnya, dilakukan dengan cara mengurangi
jumlah kolom itu dengan jumlah yang ada diatas garis ke 1 yaitu 50 - 27 = 23
 Lanjutkan menghitung jumlah kolom-kolom sebelum kolom yang ada di garis
ke-2 dan tuliskan jumlah itu biasanya kelipatan 50 pada kotak kedua
berikutnya, misalnya 100.

9 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


4. Menghitung Jumlah Tiap 3 menit

 Hitung jumlah yang berada di atas garis ke-2 menggunakan kunci


penghitung jumlah tiap kolom dan tuliskan pada kotak kedua
berikutnya, misalnya 49.
 Jumlah 3 menit ke-3 dst
 Hitunglah sisanya pada kolom itu (jumlah yang berada di bawah garis
ke 2) dan tuliskan pada kotak pertama berikutnya, jadi 50-49 = 1
 Lanjutkan dengan langkah yang sama sampai pada garis ke -20.

10 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


4.Menghitung jumlah 3 menit
 Kemudian jumlahkan prestasi tiap 3 menit dan tuliskan pada kotak
paling bawah; jumlah keseluruhan prestasi testee itu harus sama dengan
jumlah yang dituliskan pada kolom jumlah.

XXXX 23 1 Jumlah di bawah tiap garis


150 100 Kelipatan 50 tiap kolom
27 49 Jumlah di atas tiap garis
177 172 Kotak jumlah tiap 3 menit

 Catatan :
 Jika ada yang terlewat tidak dijumlahkan berarti jumlah kolom itu kurang dari 50
 Hal itu perlu diperhatikan dalam penghitungan jumlah prestasi testee di atas dan dibawah
garis pada kolom tertentu.
 Jika aba-aba dari pemeriksa ada yang melampui 3 menit, sebelum grafik ke-1 , hal itu harus
dihitung dahulu.

11 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


Norma Pauli
Jumlah Salah Dibetulkan

> 3.000 < 0.6 % < 0.7 %

2.350 – 3.000 0.6 % - 1.5% 0.7 % - 2 %

< 2.350 >1.5% >2%

12 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


Norma Pauli
Penyimpangan Tinggi Tempat Puncak

< 2.6 % 47 -58 16 ; 17 ; 18


2.6 % - 4 % 36 – 46 13 ; 14 ; 15
>4% < 36 ; > 58 < 13 ; > 18

13 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


5. Membuat Grafik ke-1
 Grafik ke-1 dibuat dengan pensil biasa (HB)
 Sesuai dengan kisaran jumlah tiap 3 menit, tuliskan
bilangan kelipatan 10 pada ordinat grafik (selalu
mulai dengan kelipatan 50, misalnya 0, 50, 100, 150
dst) dengan bolpen/pensil warna biru.
 Buatlah grafik ke-1 sesuai dengan keduapuluh
jumlah 3 menitan dengan pensil

14 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


Contoh grafik

15 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


6. Membuat grafik ke -3
 Grafik ke-2 tidak perlu digambar, karena hanya digunakan sebagai
penolong membuat grafik ke-3
 Langkah 1 : hubungkan 2 titik pertemuan antara grafik ke-1 dengan 2
garis tegak paling tipis yang mengapit garis tegak paling tebal (diberi
tanda *).
 Langkah 2 : buatlah tanda-tanda persilangan garis itu pada garis tegak
paling tebal pertama dengan pensil biasa (HB)
 Lakukan kembali langkah pertama dan langkah kedua diatas 4 garis
tegak paling tebal berikutnya, sehingga ditemukan 5 buah titik silang
pada garis tegak paling tebal
 Hubungkan kelima titik silang itu, sehingga diperoleg grafik ke-3

16 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


7. Menghitung rata-rata (mean)
 Rata-rata ini diperoleh dengan rumus :
jumlah prestasi
20
 Cantumkan rata-rata pada grafik dengan membuat garis dari 3
menit ke 19 s.d 20 dengan bolpen/pensil warna (sesuai warna
grafik ke-3)
 Tuliskan bailangan rata-rata itu di sebelah kanan garis yang
dibuat.

17 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


8. Menghitung Tinggi
 Gunakan bolpen/pensil warna biru
 Carilah 3 menit paling tinggi dan berilah tanda panah ke atas dan
di bawahnya.
 Carilah jumlah 3 menit yang paling rendah dan berilah tanda
panah ke bawah dibawahnya
 Kurangi jumlah 3 menit yang paling tinggi dengan jumlah 3 menit
yang paling rendah, misalnya 172-121 = 51
 Tuliskan hasilnya pada kolom tinggi sesuai dengan norma yang
digunakan.

18 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


9.Menentukan Tempat Puncak
 Pakailah bolpen/pensil warna biru
 Jumlah 3 menit yang paling tinggi pada butir 7 diatas merupakan
puncak prestasi testee.
 Carilah letak puncak itu pada 3 menit ke berapa dengan melihat
pada angka-angka 1-20 yang terletak di atas grafik.
 Tuliskan puncak itu pada kolom tempat puncak sesuai dengan
norma yang digunakan
 Adakalanya testee memiliki lebih dari 1 puncak, semua puncak
harus dituliskan pada tempatnya sesuai dengan norma yang
dipakai.

19 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


10. Menghitung Penyimpangan
 Gunakan bolpen/pensil warna biru
 Penyimpangan adalah perbedaan tinggi dari jalannya/perkembangannya
kurve dari waktu ke waktu bagian yang lain (3 menit). Yang diperhatikan di
sini adalah hanya 16 titik, yatu mulai titik ke -3 sampai dengan ke-18.
 Di samping penyimpangan yang biasa seperti tersebut di atas, kita hitung
juga suatu penyimpangan prestasi per- 3 menit, yaitu antara prestasi tiga
menit yang I dan yang ke II diperbandingkan, antara yang II dan yang ke
III, antara III dan yang IV dst
 Menghitung penyimpangan dimulai dari kolom 3-18.
 Carilah selisih antara grafik dasar (warna biru/hitam) dengan grafik rata-
rata (warna merah). Hasilnya merupakan bilangan mutlak dan tulis di atas
kolom.

20 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


10. Menghitung Penyimpangan
 Cari rata-rata simpangan
 Rata-rata simpangan total
Si = ∑Si X 125 %

∑Si = Jumlah simpangan seluruhnya.
∑ = Jumlah total penjumlahan
 Rata-rata simpangan tiap kuandran
Six = ∑Si x X 500 %
∑x
∑Six = Jumlah simpangan pada kuadran ke –x.
∑x = Jumlah total penjumlahan

 Tuliskan hasilnya dalam kolom penyimpangan sesuai dengan norma yang


digunakan.

21 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


11. MENGHITUNG KESALAHAN
 Menghitung besarnya prosentase keasalahan yang merupakan kualitas kerja,
yaitu perlu dihitung adanya frekuensi prestasi kesalahan dari kolom ke 13 s.d 20.
 Pakailah bolpen/pensil warna biru.
 Prosentase :
1. untuk kolom 13-20, jumlah seluruhnya =400
2. bila salah = n
3. Maka prosentasenya = n x 100 %.
400
Misalnya jumlah kesalahan 12, maka : Kesalahan = 12 X 100 % = 3.0%
400
 Tuliskan hasilnya pada kolom kesalahan sesuai dengan norma yang digunakan.

22 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


Catatan :
 Apabila jmlah prestasi OP mendekatai atau melebihi 4.000, perlu
dilakukan pengecekan dengan menghitung jumlah kesalahan pada
kolom 39-40.
1) untuk kolom 39 dan 40, jumlah seluruhnya 100, bila salah = n.
2) prosentasenya = n x 100 %
100
3) misalnya jumlah kesalahan 5, maka = 5 x 100 %
100
 Hasil ini tidak dituliskan pada kolom kesalahan, tetapi digunakan
sebagai bahan “memperhitungkan” apakah kesalahan yang diambil dari
kolom 13 s.d 20 perlu ada “faktor koreksi” atau tidak.
 Faktor koreksi perlu dihitung apabila selisih mutlak kedua kesalahan
itu lebih dari 0.5 %

23 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018


12. Menghitung pembetulan
 Menghitung besarnya prosentase pembetulan yang
merupakan kualitas kerja, yaitu perlu dihitung adanya
frekuensi prestasi pembetulan dari kolom ke -13 sampai
20.
 Gunakan bolpen/pensil warna biru.
 Prosentase :
1. untuk kolom 13-20, jumlah seluruhnya =400
2. bila salah = n
3. Maka prosentasenya = n x 100 %.
400
Misalnya jumlah kesalahan 12, maka : Kesalahan = 12 X 100 % = 3.0%
400
 Tuliskan hasilnya pada kolom pembetulan sesuai dengan norma yang
digunakan.

24 p.a.u.l.i - enjang wahyuningrum 12/16/2018

Anda mungkin juga menyukai