Anda di halaman 1dari 4

Kraepelin dan Pauli Test : 15 Menit Pahami Cara Jitu Lolos Psikotes untuk Seleksi

Kerja dan Masuk Perguruan Tinggi (Bagian 3)


Diposkan oleh Argo Satrio di 03.11 Label: JOB HUNTING PREPARATION, tips n trik
Cara, Tips & Trik Mengerjakan Soal Psikotes Beserta Contoh untuk fresh
graduates dan Profesional (Bagian 3 - pengantar dan tes kemampuan
mengerjakan/menghitung Kraepelin Test dan Pauli Test )

#JOB HUNTING PREPARATION

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari postingan saya sebelumnya yang berjudul
15 Menit Pahami Cara Jitu Lolos Psikotes untuk Seleksi Kerja dan Masuk
Perguruan Tinggi - Bagian 1 (menggambar orang, rumah dan pohon) dan Bagian
2 - (Wartegg Test) . Melihat antusias dari para pembaca/pengunjung blog, saya
pun membuat postingan lanjutan tentang tips dan trik ini. Dengan harapan,
dapat bermanfaat dan digunakan bagi anda yang akan menghadapi tes psikologi
untuk melamar pekerjaan maupun melanjutkan studi ke jenjang yang lebih
tinggi. Seperti pada postingan saya sebelumnya (bila anda belum pernah
membacanya,silahkan klik disini ), tes psikologi terdiri dari beberapa tahap.
Salah satu tahap yang yang cukup membuat para peserta tes psikologi harus
berpikir lebih keras adalah Kraepelin dan Pauli Test. Jika dalam tahap "Tes
Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah) dan Wartegg Test" para
peserta diharuskan menggambar sebuah obyek. Namun saat memasuki tahap
Kraepelin dan Pauli Test, peserta harus dapat menghitung deretan angka
dalam waktu tertentu.

Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan saya tentang Kraepelin dan Pauli
Test sebagai berikut :
Kraepelin dan Pauli test atau yang sering disebut "hitungan koran" adalah tes
kemampuan dasar menghitung cepat. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka
dari 1-9 yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur. Pada
saat tes anda harus menjumlahkan dua angka yang berdekatan di setiap lajur
dalam waktu tertentu. Adapun cara mengerjakannya adalah dengan
menjumlahkan dua buah bilangan, kemudian hasilnya dituliskan disela-sela
kedua bilangan yang dijumlahkan. Jika hasil dari penjumlahan berupa bilangan
puluhan atau terdiri dari dua digit angka, maka cukup dengan menuliskan digit
terakhir atau angka satuannya saja. Sebagai contoh lihatlah gambar 1 berikut :
Gambar 1 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan

Elemen yang akan diukur dalam hasil tes ini adalah konsistensi, produktivitas
kerja, sikap terhadap tekanan, daya tahan kerja, pengendalian emosi,
kemampuan daya penyesuaian diri, keuletan kerja, sikap kerja, serta ketelitian
sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Lalu apa perbedaan antara Kraepelin dan Pauli test ?

Secara umum,kraepelin dan pauli test dikerjakan dengan cara dan teknik yang
hampir sama. Adapun perbedaannya adalah dari segi penulisan hasil
penjumlahan (dari atas-bawah atau daribawah-atas), penandaan pergantian
waktu, banyaknya lembar kerja, dan waktu pengerjaan.

Dalam pauli test, penjumlahan angka dilakukan dari atas ke kebawah. Kemudian
dalam interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "garis". Saat itu
anda harus menggaris batas terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan
segera mungkin melanjutkan proses penjumlahan. Durasi waktu untuk pauli test
biasanya sekitar 60 menit, dengan instruksi "garis" disetiap selang waktu
beberapa menit. Lembar kerja dalam pauli test berupa kertas selebar koran yang
sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Jika anda
telah selesai menjumlahkan diseluruh lembaran kerja (bolak-balik), anda dapat
meminta untuk menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar
2 berikut.
Gambar 2 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Pauli Test

Sedikit berbeda dengan pauli test, dalam kraepelin test penjumlahan angka
dilakukan dari bawah ke atas. Kemudian dalam interval waktu tertentu terdapat
instruksi atau aba-aba "pindah". Saat itu anda harus berpindah dari kolom
terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin melanjutkan
proses penjumlahan pada kolom berikutnya (sebelah kanan). Durasi waktu untuk
kraepelin test biasanya sekitar 10-15 menit, dengan instruksi "pindah" disetiap
selang waktu beberapa menit. Lembar kerja dalam kraepelin test berupa kertas
seukuran A4 atau F4 yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap
lembarnya. Dalam tes ini anda tidak dapat menambah kertas lembar kerja.
Sebagai contoh, lihatlah gambar 3 berikut.

Gambar 3 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Kraepelin Test

2. Psikotes tahap ketiga : Kraepelin dan Pauli Test


Peralatan : lembaran Kerja Kraepelin dan Pauli test , bolpoint, stop watch
lembaran kerja dapat diunduh disini (download via dropbox)
Tenggat waktu : 1 x 15 menit untuk kraepelin test (setiap menit instruksi
"pindah"); 1 x 60 menit untuk pauli test (setiap 2 menit instruksi "garis")

PETUNJUK : Pada nomor-nomor berikut ini terdapat kolom dan deret angka-
angka. Jumlahkanlah angka-angka tersebut dari bawah ke atas! Tuliskan hasil
penjumlahan di sebelah kanan, di antara 2 angka yang dijumlahkan!

lembaran kerja dapat diunduh disini (download via dropbox)

Tips dan Trik :


1. Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar
digu-nakan/tidak seret. Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan memakai
pensil mekanik. Tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanik
membutuhkan reload/pengisian ulang ketika ujung granitnya habis. Mekanisme
ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda melakukan reload
dalam 10 lajur berarti Anda kehilangan waktu 5-10 detik.

2. Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat
banyak, yaitu sebesar lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan
Tes Koran. Silakan anda berlatih mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk
memberikan pengalaman pada diri anda sendiri. Sehingga nantinya anda dapat
mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi mental dan fisik yang
lebih matang.

Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Grafik


yang terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri
menjumlah seluruh kolom di awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan,
hingga akhir tes. Kendalikan diri untuk menghemat tenaga sampai lajur selesai
mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes dilakukan secara komputerisasi,
Anda tidak bisa mengetahui berapa lajur yang masih akan dijumlahkan. Maka
lebih baik Anda berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-benar
selesai.

3. Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan


Anda. Jangan memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di
ujung atas, apalagi di deret 1 (pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu
dan keletihan dilajur berikutnya. Tapi,usahakan mematok lebih dari 11
perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur.

4. Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan.


Hal ini akan merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu
sekian detik untuk memutuskan. Anda pasti membuang waktu untuk
berpikirjumlah berikutnya. Hasilnya akan membuat grafik penjumlahan Anda
tidak alami.

5. Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan


baik adalah konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan
tes. Namun Anda harus kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik
tidak mengingat hasil penjumlahan sebelumnya. Kalaupun Anda akan
mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu supaya grafik pengerjaan
tidak terpengaruh.

6. Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi
dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi.
to be continued......

Anda mungkin juga menyukai