Anda di halaman 1dari 4

Tips Mengerjakan Tes Koran/ Tes Kraepelin Yang Benar

Dalam melamar pekerjaan tidak lepas dengan yang namanya psikotes. Jenis dari psikotes itu
bermacam-macam seperti tes koran atau kraeplin, tes gambar, dan lain sebagainya. Namun
sesuai judul artikel, maka akan dibahas tips cara mengerjakan Tes Koran/ Tes Kraepelin.

Tes ini penting Anda pahami, bila Anda belum pernah mengerjakan tes koran dan masih akan
mengerjakannya. Kesalahan yang umum dilakukan adalah mengerjakan penjumlahan angka
setinggi-tingginya, padahal yang dilihat bukan itunya tetapi grafiknya.

Tes Krapeling disebut juga Tes Koran karena menggunakan kertas selebar koran. Tes ini juga
sering disebut "hitungan koran" adalah tes kemampuan dasar menghitung cepat. Tes ini terdiri
atas gugusan angka-angka dari 1-9 yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk
lajur. Pada saat tes anda harus menjumlahkan dua angka yang berdekatan di setiap lajur dalam
waktu tertentu.

Adapun cara mengerjakannya adalah dengan menjumlahkan dua buah bilangan, kemudian
hasilnya dituliskan disela-sela kedua bilangan yang dijumlahkan. Jika hasil dari penjumlahan
berupa bilangan puluhan atau terdiri dari dua digit angka, maka cukup dengan menuliskan digit
terakhir atau angka satuannya saja. Sebagai contoh lihatlah gambar 1 berikut:

daring BK SMK Negeri 2 Trenggalek


Jumlahkan angka dari bawah ke atas, misalnya 3+1=4 maka ditulis ditengah angka yang
dijumlah dengan angka 4. Bila angka yang Anda jumlahkan hasilnya lebih dari 10 maka tuliskan
angka belangkanya saja. Misalnya 10, tuliskan angka 0

Tahukan Anda, bahwa yang dinilai dari mengerjakan tes koran/ tes kraepelin bukan tingginya
angka yang dijumlah, namun hasil grafik dari mengerjakan tes tersebut. Usahakan Anda
mendapatkan grafik yang stabil, tidak terlalu naik yang signifikan dan turun anjlok drastis.
Buatlah patokan berapa angka yang Anda harus kerjakan dari bawah ke atas. Dengan begitu
Anda akan mendapatkan grafik yang bagus.

daring BK SMK Negeri 2 Trenggalek


Klasifikasi Hasil Pengerjaan Tes Koran/ Tes Kraepelin

1. Apabila diperoleh dengan hasil grafik datar menunjukkan bahwa peserta di dalam bekerja
stabil
2. Apabila diperoleh angka dengan hasil grafik naik menunjukkan bahwa peserta didalam
bekerja akan menunjukkan peningkatan (dapat berprestasi)
3. Apabila diperoleh dengan hasil grafik menurun menunjukkan bahwa peserta dalam bekerja
akan menunjukkan penurunan (peserta mudah lelah, kurang berprestasi, mudah bosan, dan
jenuh
4. Apabila diperoleh hasil grafik bergelombang menunjukkan bahwa peserta dalam bekerja
akan menunjukan ketidak stabilan.

Ingat waktu yang diberikan dalam mengerjakan tes koran semakin lama semakin cepat. Jadi
Anda harus pandai memanfaatkan waktu yang diberikan tester. Dengan mempelajari dan
berlatih mengerjakan tes koran/ tes kraepelin setidaknya dapat membantu Anda mepersiapkan
diri sebelum tes.

daring BK SMK Negeri 2 Trenggalek


Berdasarkan penjelasan di atas dapat dsimpulkan beberapa tips Cara
Mengerjalan Tes Koran/ Tes Kraepelin yang benar

1. Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar digu-nakan/tidak
seret. Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan memakai pensil mekanik. Tes ini sangat
terikat dengan waktu. Pensil mekanik membutuhkan reload/ pengisian ulang ketika ujung
granitnya habis. Mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda
melakukan reload dalam 10 lajur berarti Anda kehilangan waktu 5-10 detik.
2. Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat banyak, yaitu
sebesar lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan Tes Koran. Silakan anda
berlatih mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk memberikan pengalaman pada diri anda
sendiri. Sehingga nantinya anda dapat mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi
mental dan fisik yang lebih matang.
3. Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Grafik yang
terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri menjumlah seluruh
kolom di awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir tes. Kendalikan diri
untuk menghemat tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes
dilakukan secara komputerisasi, Anda tidak bisa mengetahui berapa lajur yang masih akan
dijumlahkan. Maka lebih baik Anda berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-
benar selesai.
4. Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan
memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung atas, apalagi di deret 1
(pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu dan keletihan dilajur berikutnya.
Tapi,usahakan mematok lebih dari 11 perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada
seluruh lajur.
5. Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan
merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian detik untuk
memutuskan. Anda pasti membuang waktu untuk berpikirjumlah berikutnya. Hasilnya akan
membuat grafik penjumlahan Anda tidak alami.
6. Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/ Pauli dengan baik adalah
konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes. Namun Anda harus
kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik tidak mengingat hasil penjumlahan
sebelumnya. Kalaupun Anda akan mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu
supaya grafik pengerjaan tidak terpengaruh.
7. Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi dahulu sebelum
berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi.

daring BK SMK Negeri 2 Trenggalek

Anda mungkin juga menyukai