Anda di halaman 1dari 4

Contoh Soal Psikotes Koran Pauli Kraepelin +

Strategi Menjawabnya Dengan Cepat


Contoh Soal Psikotes Koran Pauli Kraepelin - Pengertian tes kraepelin menurut para ahli
psikologi adalah tes untuk mengukur faktor-faktor khusus non intelektual (tes konsenterasi)
dan tes kecepatan atau speed test.

Tetapi pada prakteknya ternyata soal tes koran pauli kraepelin ini sering digunakan untuk
mengetahui karakter dan performa maksimal seorang calon pegawai. Oleh karenannya
tekanan skoring dan interpretasi didasarkan pada hasil tes secara objektif.

Penilaian tes pauli kraepelin menginterpretasikan empat hal yaitu faktor kecepatan, faktor
ketelitian, fakktor ritme, dan faktor ketahanan stabilitas dalam bekerja. Aspek-aspek
psikologis yang berpengaruh bermacam-macam diantaranya persepsi visual, koordinasi
senso-motorik, pushing power, ketahanan, dan learning effect.

Tahukan kamu? bahwa yang dinilai dari mengerjakan tes psikotes koran ini bukan tingginya
angka yang dijumlah, namun hasil grafik dari mengerjakan tes tersebut. Usahakan
mendapatkan grafik yang stabil, tidak terlalu naik yang signifikan dan turun anjlok drastis.
Buatlah patokan berapa angka yang harus kerjakan dari bawah ke atas atau dari atas ke
bawah. Dengan begitu akan didapatkan grafik yang bagus.

Pada tes pauli kraepelin kamu hanya diminta melakukan hitungan sederhana, yaitu
menjumlahkan deratan angka-angka. Tetapi deretan angka yang dihitung sangat banyak
sekali, ukuran kertas tes pauli seperti lembaran koran yang terdiri dari 45 lajur angka satuan
antara 0 - 9 yang tersusun secara acak sebanyak 60 angka secara vertikal pada tiap-tiap
lajur. Perlu diingat, apabila salah menulis jawaban maka tidak diperkenankan untuk
menghapusnya tetapi hanya di coret jawaban yang salah tersebut lalu tulis dengan tebal
jawaban yang benar di sebelahnya.

Karena itulah tes ini sering disebut dengan tes koran. Selain itu waktu keseluruhan tes
kraepelin pauli juga bisa lebih 1 jam meski hanya hitungan sederhana. Dalam mengerjakan
test ini peserta membutuhkan konsentrasi, ketelitian, stabilitas emosi, dan daya tahan yang
prima.

Perbedaan tes pauli dan kraepelin hanya pada cara memulai perhitungan saja. Pada
hitungan pauli kamu diminta menjumlahkan dari atas ke bawah dengan instruksi 'garis' yang
artinya kamu harus membuat garis pada batas jawaban penjumlahan yang terakhir lalu
melanjutkan kembali hitungannya di bawah garis tersebut.

Sedangkan pada hitungan kraepelin cara memulai perhitungan dari bawah keatas dengan
instruksi 'pindah' yang artinya kamu harus berpindah dari menghitung kolom penjumlahan
sebelumnya ke kolom sebelahnya dan mulai menghitung dari bawah kembali sampai
seterusnya.

Contoh soal tes psikotes koran pauli kraepelin


Berikut ini adalah contoh tes kraepelin pauli yang sering digunakan pada saat ujian psikotes,
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu kolom hitungan bervariasi. Biasanya
penguji hanya memberi waktu 30 detik perkolom penjumlahan. Tetapi bisa saja penguji
mempersingkat waktu pengerjaan menjadi 25 detik sesuai kebutuhan mereka.

Contoh Soal Tes Koran Pauli Kraepelin dan Jawabannya

Arti grafik tes koran pauli kraepelin


Tes ini dapat digunakan untuk mengetahui tipe performa seseorang. Grafik tes koran
kraepelin yang bagus adalah menanjak secara stabil. Berikut ini klasifikasi hasil pengerjaan
tes koran tes kraepelin dan pauli:
1. Hasil penjumlahan angka yang sangat rendah dapat mengindikasikan gejala depresi mental
(peserta mudah lelah, kurang berprestasi, mudah bosan, dan jenuh)
2. Terlalu banyak salah hitung dapat mengindikasikan adanya distraksi mental
3. Penurunan grafik secara tajam mengindikasikan epilepsi atau hilang ingatan sesaat waktu tes
(produktivitas bekerja menurun). Apabila diperoleh dengan hasil grafik datar menunjukkan
bahwa peserta di dalam bekerja stabil. Apabila diperoleh angka dengan hasil grafik naik
menunjukkan bahwa peserta didalam bekerja akan menunjukkan peningkatan (dapat
berprestasi)
4. Rentang ritme/grafik yang terlalu besar (antara puncak tertinggi dan terendah) dapat
mengindikasikan adanya gangguan emosional, apabila diperoleh hasil grafik bergelombang
menunjukkan bahwa peserta dalam bekerja akan menunjukan ketidak stabilan.
Ingat waktu yang diberikan dalam mengerjakan tes koran semakin lama semakin cepat. Jadi
kamu harus pandai memanfaatkan waktu yang diberikan. Dengan mempelajari dan berlatih
mengerjakan tes koran kraepelin dan pauli setidaknya dapat membantu mepersiapkan diri
sebelum tes.

Cara mengerjakan tes koran pauli kraepelin


Dari uraian diatas maka dapat kita buat perencanaan dan latihan bagaimana cara
mengerjakan psikotes koran pauli kraepelin dengan baik dan benar.

1. Persiapkan penghapus karet dan dua pensil yang sudah di raut sebelum mengikuti tes,
tujuannya jika pesil utama patah maka kamu bisa menggunakan pensil cadangan lainnya
dengan cepat. Ini penting karena pada saat tes berlangsung kamu hampir tidak memiliki
waktu untuk meraut ulang pensil yang patah tersebut. Jangan gunakan pensil mekanik
karena akan membuang waktu pada saat reload mata pensil yang baru, seandainya kamu
mereload dalam 10 lajur bisa-bisa kamu kehilangan waktu 10-15 detik atau ketinggalan satu
kolom sebab untuk menyelesaikan satu kolom dibutuhkan waktu 10-15 detik.

2. Instruksi mengerjakan soal dengarkan aba-aba moderator:

Cara mengerjakan psikotes pauli kamu diminta menjumlahkan angka-angka yang berdekatan
dari sudut kiri pojok atas ke bawah dengan aba-aba “mulai” dan aba-aba “garis”.

Aba-aba “garis” maksudnya kamu diperintahkan untuk menggaris batas penjumlahan sebagai
tanda atau batas penjumlahan yang pertama. Selanjutnya setelah aba-aba garis kamu
langsung saja menjumlahkan kolom dibawahnya sampai diperintahkan untuk menggaris lagi.

Perhatikan contoh soal psikotes pauli berikut ini:

Soal psikotes pauli dan jawabannya


3. Sedangkan psikotes kraepelin dimulai dengan menjumlahkan angka-angka yang
berdekatan dimulai dari pojok kiri bawah kertas dengan aba-aba “mulai” dan aba-aba
"pindah”.

Aba-aba “mulai” maksudnya kamu diperintahkan untuk mulai menghitung penjumlahan dari
pojok kiri bawah dengan angka diatasnya. Kamu hanya perlu menuliskan nilai satuannya saja
diantara kedua baris tersebut. Terus saja menjumlahkan sampai terdengar aba-aba “pindah”.

Lalu kamu diperintahkan untuk “pindah” kekolom penjumlahan yang sebelah kanan dimulai
dari bawah dan keatas lagi.

4. Jarak aba-aba diberikan dalam waktu interval yang telah ditentukan penguji (sesuai
kebutuhan). Terus saja menjumlahkan sampai waktu yang diberikan habis.

Berikut ini contoh penjumlahan psikotes kraepelin, hasil penjumlahan yang bagus adalah
seperti ritme gambar dibawah ini. Usahakan setiap kolom penjumlahan berikutnya selalu
meningkat untuk mendapatkan nilai yang baik. Tetapi peningkatannya jangan terlalu tajam
menanjak ke atas supaya lebih terkesan natural. Perhatikan tarikan garis dibawah ini.

Contoh grafik jawaban kraepelin yang disarankan

Anda mungkin juga menyukai