Biasanya dalam tes wartegg ada beberapa instruksi tambahan yang dibacakan oleh
pengawas. Ingat baik-baik instruksi yang diberikan karena biasanya hanya dibacakan
secara lisan diawal pelaksanaan wartegg test dan jika instruksi ini tidak anda lakukan
maka akan mengurangi nilai.
Beberapa instruksi yang sering diberikan dalam tes wartegg antara lain :
Sebutkan gambar yang paling anda sukai dan jelaskan alasannya !
Sebutkan gambar yang paling tidak anda sukai dan alasannya !
Sebutkan gambar yang paling mudah anda selesaikan !
Sebutkan gambar yang paling sulit anda selesaikan !
Soal-soal psikotes identik dengan soal tpa (tes potensi akademik) dan biasanya kedua tes
ini digunakan dalam seleksi karyawan atau seleksi masuk perguruan tinggi. Oleh karena
itu, selain mempelajari psikotes seperti tes wartegg dan pauli test , sebaiknya anda juga
belajar soal-soal tpa karena dengan banyak mengenal tipe soal tpa anda akan lebih
mudah mengerjakannya.
Semoga artikel tentang wartegg test ini bisa bermanfaat untuk anda, dan terima kasih
atas kesediaan anda berbagi artikel ini dengan teman atau orang lain via tombol share FB
dan Twitter.
Salam Hangat
Agung Rikhi Umboro
Tips Lulus Pauli Test dan Kraepelin Test (Pauli Test Generator)
May 3, 2012 Psikotest, Tips & Trik
Test Psikotes Kerja | Pauli Test dan Kraepelin Test
Sekitar dua minggu lagi, rekan-rekan di instansi tempat saya bekerja sekarang akan menempuh test
saringan masuk untuk KPPN Percontohan tahan VI, VII dan VIII yang akan diikuti sekitar 1400 orang
peserta yang sebagian besar diikuti oleh karyawan dengan kelompok usia diatas 50 tahun.
Menurut informasi, test ini terdiri dari dua materi pokok yaitu soft competency (Psikotest) dan Hard
Competency (Pengetahuan dasar IT dan Prosedure Kerja). Bagi Sebagian rekan kerja yang berusia
diatas 50 tahun, mungkin hard competency dirasa tidak terlalu menjadi beban, namun soft competency
yang berisi materi psikotest terasa cukup menguras mental dan pikiran.
Dari sedikit bocoran yang saya dapatkan, salah satu materi soft competency yang diujikan adalah Pauli
Test dan Kraepelin Test atau hitungan Koran. Jadi peserta diberikan lembaran seperti kertas Koran yang
berisi deretan angka yang membentuk kolom-kolom. Kurang lebih seperti gambar dibawah ini :
Nah, Cara mengerjakan Pauli test dan Kraepelin test ini adalah mengisikan angka satuan hasil
penjumlahan antara 2 angka di setiap kolom, ada yang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah,
tergantung jenis test yang diberikan aleh assessor. Penjumlahan pada setiap kolom dibatasi waktu. Jika
waktu habis, anda harus segera berpindah ke kolom berikutnya dan melakukan penjumlahan lagi dari
bawah ke atas, begitu seterusnya. Berdasar pengalaman saya, Pauli Test dan Kraepelin test ini sangat
menguras tenaga dan membutuhkan mental yang kuat. Oleh karena itu, sangat disarankan sebelum
menempuh nya, untuk sesering mungkin latihan psikotest agar tidak kaget ketika menghadapi soal
aslinya. Berikut cara mengerjakan Pauli test dan kraepelin test, lihat gambar dibawah :
Sumber :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3455343
http://coratcoretblog.blogspot.com/2011/07/membuat-pauli-test-generator-dengan.html
Barisan merupakan suatu susunan dalam bilangan yang dibentuk menurut suatu pola urutan
tertentu. Bilangan-bilangan yang terbentuk seperti itu disebut suku. Perubahan diantara suku-suku
berurutan terjadi akibat adanya pengurangan, pembagian, penambahan, atau kelipatan bilangan
tertentu. Jika barisan yang suku berurutannya memiliki selisih yang tetap atau sama, maka barisan
seperti itu disebut barisan aritmetika.
Contoh :
2, 6, 10, 14, 18, .... ditambahkan 4 dari suku yang mendahului (suku yang ada di depannya)
80, 74, 68, 62, 56, .... dikurangikan 6 dari suku yang mendahului (suku yang ada di
depannya)
Jika dalam suatu barisan yang suku berurutannya mempunyai kelipatan bilangan sama atau tetap,
maka barisan seperti itu disebut barisan geometri.
Contoh :
2, 6, 18, 54, 32, 162, 486.... dikalikan 3 dari suku yang mendahului (suku yang ada di
depannya)
800, 200, 50, 12½,.... dikalikan ¼ dari suku yang mendahului (suku yang ada di depannya)
Deret merupakan jumlah dari semua bilangan dalam suatu barisan tertentu.
Contoh :
Barisan 2, 5, 8, 11, 14, 17. . . . Barisan ini disebut barisan berderajat satu karena mempunyai selisih
tetap yang diperoleh pada satu tingkat pengurangan.
Barisan 5, 8, 13, 20, 29, 40, 53 . . . . Barisan ini disebut barisan berderajat dua karena selisih tetap
yang diperoleh pada dua tingkat pengurangan.
Barisan 2, 5, 18, 45, 90, 157, 250 . . . . Barisan ini disebut barisan berderajat tiga karena selisih
tetap yang diperoleh pada tiga tingkat pengurangan.
Kembali ke Contoh soal Tes Potensi Akademik jenis persamaan kata (sinonim) nih sobat. Jangan
bosen ya untuk tetap berlatih, berlatih dan berlatih, hehe. Di postingancontoh soal TPA persamaan
kata (sinonim) bag. 2 ini jelas berbeda dengan contoh-contoh soal TPA persamaan
katasebelumnya. Pak HaBe sediakan 17 contoh soal baru yang mungkin sobat belum pernah
jumpai yang pastinya lengkap disertai dengan jawaban dan pembahasannya. Jadi diharapkan
dengan banyaknya contoh-contoh soal yang Pak HaBe bagikan khusunya untuk materi persamaan
kata (sinonim), semakin banyak pula kosa kata sobat sehingga memudahkan dalam pengerjaan tes
TPA yang akan sobat hadapi nantinya.
Gak perlu berlama-lama lagi, silahkan sobat pelajari Contoh Soal TPA Persamaan Kata (sinonim) di
bawah ini dengan seksama namun tetap santai :)
1. RELUNG = . . . . . .
A. Dangkal
B. Panjang
C. Labirin
D. Ruang
E. Dalam
Jawaban:
RUANG (D)
Relung dapat diartikan sebagai kolong, lubuk, lekuk, dan ruang.
2. SPIRAL = . . . . . .
A. Melengkung
B. Lurus
C. Sulur Batang
D. Bulatan
E. Kawat
Jawaban:
3. DIKTE = . . . . . .
A. Perintah
B. Imla
C. Diktator
D. Paksa
E. Arahkan
Jawaban:
IMLA (B)
Dikte sama artinya dengan mengucapkan atau membaca dengan keras agar ditulis oleh orang lain.
Bisa disebut juga dengan imla.
4. STAGNAN = . . . . . .
A. Sempit
B. Terbagi
C. Mulus
D. Lancar
E. Tersendat
Jawaban:
TERSENDAT (E)
Stagnan adalah tersendat atau dalam keadaan terhenti.
5. INSTRUKSI = . . . . . .
A. Opini
B. Pembelajaran
C. Tuntunan
D. Suruhan
E. Arahan
Jawaban:
ARAHAN (E)
Instruksi bersinonim dengan arahan; perintah; pelajaran.
6. LUGAS = . . . . . .
A. Lincah
B. Tepat
C. Langsung
D. Sederhana
E. Benar
Jawaban:
SEDERHANA (D)
Lugas bersinonim atau mempunyai makna dengan kata sederhana.
7. PROGRESIF = . . . . . .
A. Mutakhir
B. Maju
C. Terdepan
D. Cepat
E. Kecanggihan
Jawaban:
MAJU (B)
Progresif mempunyai arti ke arah kemajuan atau maju.
8. REKANAN = . . . . . .
A. Dagang
B. Perlindungan
C. Bisnis
D. Relasi
E. Kebohongan
Jawaban:
RELASI (D)
Rekanan sama artinya dengan pertalian; hubungan; perhubungan atau relasi.
9. RESIDU = . . . . . .
A. Pengolahan
B. Pembuangan
C. Hasil
D. Bekas
E. Endapan
Jawaban:
ENDAPAN (E)
Endapan biasa disebut dengan residu dalam bidang kimia ataupun bidang biologi.
10. INTERPRETASI = . . . . . .
A. Perkiraan
B. Perkataan
C. Tafsir
D. Dugaan
E. Rekaan
Jawaban:
TAFSIR (B)
Interpretasi dapat diartikan sebagai pemberian kesan; tafsiran; pendapat; pandangan teoritis.
11. MOTIF = . . . . . .
A. Wujud
B. Gambar
C. Pola
D. Motivasi
E. Semangat
Jawaban:
POLA (C)
Motif dapat dikatakan juga sebagai pola atau corak.
12. MAYA = . . . . . .
A. Rabun
B. Teknologi
C. Khayalan
D. Alam
E. Nyata
Jawaban:
KHAYALAN (C)
Hanya tampaknya ada, tapi nyatanya tidak ada; angan-angan; khayalan. Dan ini biasanya dikenal
dengan maya.
13. MUFAKAT = . . . . . .
A. Setuju
B. Abstain
C. Musyawarah
D. Rapat
E. Demokratis
Jawaban:
SETUJU (A)
Mufakat sama dengan seia sekata; setuju; sepakat.
14. BAHTERA = . . . . . .
A. Rumah
B. Perahu
C. Sejahtera
D. Pernikahan
E. Bahagia
Jawaban:
PERAHU (B)
Bahtera bersinonim dengan perahu atau kapal.
15. TIMPANG = . . . . . .
A. Sama rata
B. Tak seimbang
C. Ganjil
D. Kesal
E. Aneh
Jawaban:
16. HOMOGEN = . . . . . .
A. Berbeda
B. Sejenis
C. Harmonis
D. Udara
E. Sepadan
Jawaban:
SEJENIS (B)
Homogen mempunyai arti sama (jenis, sifat, macam, watak, dll).
17. KREASI = . . . . . .
A. Rasa
B. Ciptaan
C. Rencana
D. Kemampuan berfikir
E. Kepandaian menari
Jawaban:
CIPTAAN (B)
Kreasi artinya adalah hasil daya cipta; ciptaan buah pikiran; hasil daya khayal.
Masih berkutat dalam tes kemampuan verbal, untuk postingan kali ini Pak HaBe akan share contoh
soal TPA padanan kata (Analogi). Biasanya yang Pak HaBe share berjumlah 20 soal, tapi
khususcontoh soal TPA padanan kata (Analogi) kali ini berjumlah 25. Jadi sobat bisa puas
belajarnya, hehe.
Tes padanan kata ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana sobat dapat melihat kesamaan
suatu pola, fungsi kata yang diminta atau pun menarik sebuah makna. Pertanyaan padanan
kata menguji kemampuan sobat untuk mengenali hubungan yang ada antara kata-kata dalam
sepasang kata. Untuk menjawab pertanyaan padanan kata, sobat harus merumuskan hubungan
antara kata-kata dalam pasangan kata yang diberikan dan kemudian harus mengidentifikasi pilihan
jawaban yang mengandung kata-kata terkait satu sama lain. Beberapa contoh hubungan yang
mungkin ditemukan dalam pertanyaan analogi adalah hubungan ukuran, jenis, gelar atau kedekatan
spasial.
Beberapa hal yang dapat membantu sobat dalam menjawab pertanyaan padanan kata :
Biasanya, lebih dari satu pilihan jawaban mungkin akan tampak mengekspresikan hubungan
yang sama. Coba sobat cari hubungan yang lebih tepat atau identifikasi beberapa aspek dari
hubungan antara pasangan yang diberikan.
Jangan pernah memutuskan jawaban tergesa-gesa tanpa membaca semua pilihan jawaban
atau dengan kata lain baca dulu semua jawaban baru mulai berpikir dan memutuskan
jawaban.
Usahakan membangun hubungan yang tepat antara kata-kata dalam pasangan yang
diberikan. Hal ini biasanya membantu untuk mengungkapkan hubungan dalam frase atau
kalimat. Selanjutnya, sobat tinggal mencari pilihan jawaban dengan sepasang kata yang
hubungannya paling dekat dengan yang pasangan yang diberikan dan dapat dinyatakan
dengan cara yang sama.
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
PENGHARGAAN : PENGHORMATAN (B)
Intensitas mempunyai makna hampir sama dengan frekuensi, begitu pula dengan penghargaan
yang mempunyai makna hampir sama dengan penghormatan.
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
FARMAKOLOGI : OBAT-OBATAN (B)
Kardiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jantung, dan Farmakologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang obat- obatan.
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
25 contoh soal tes potensi akademik TPA untuk sub bab padanan kata (Analogi) telah rampung di
tulis. Silahkan bagi sobat semua yang ingin belajar tes di atas. dicerna dan dipelajari soal per
soalnya yaa. Nah bagi yang sudah menguasai benar materi di atas coba deh latihan Simulasi ujian
soal TPA Padanan Kata(Analogi) yang sudah Pak HaBe buat, ini sekaligus membuktikan apakah
sobat sudah benar-benar bisa dalam sub materi padanan kata. Berikut Pak HaBe bagikan info, tips,
dan trik yang bisa sobat miliki khusus untuk ujian soal padanan kata (Analogi).
Perhatikan baik-baik soal yang sobat hadapi, hubungan kata harus mempunyai urutan yang
sejalan atau searah dengan soal.
Jika sobat telah menemukan hubungan kata tetapi masih bingung, maka buatlah kata-kata
tersebut menjadi sebuah kalimat dengan menggunakan analogi yang menurut sobat lebih
tepat.
Jika hubungan bersifat terlalu umum, maka alternatif jawaban biasanya masih sulit untuk
ditentukan yang paling tepat, makanya sobat harus menentukan hubungan yang lebih
spesifik. Semakin spesifik dan khusus, maka akan semakin mudah untuk menemukan
hubungan yang paling sesuai.
Melanjutkan 15 Contoh Soal TPA Jaring-Jaring Bangun Ruang Bagian Pertama yang kemarin,
sekarang waktunya menambah pengetahuan dengan 10 soal lagi. Gak ada alasan ya buat males-
malesan belajar, kemarin kan Pak HaBe sudah kasih kesempatan buat istirahat, hehe. Di Contoh
Soal TPA Jaring-Jaring Bangun Ruang Bagian Keduaperintahnya masih sama dengan bagian
pertama. Sobat tetap akan melihat bentuk-bentuk bangun ruang di setiap soalnya. Sobat nantinya
akan menentukan yang mana yang termasuk ke dalam jaring-jaring bangun ruang yang termuat di
soal. Tetapi ada yang kedudukannya terbalik, "Maksudnya bagaimana sih Pak?" Di soal berbeda
kedudukan kadang dibalik, ada sebuah jaring-jaring jika disatukan akan membentuk sebuah bangun
ruang. Nah, bangun ruang manakah yang nantinya cocok untuk jaring-jaring tersebut. Itu adalah
tugas sobat untuk mencari jawabannya. Langsung belajar menganalisa aja ya, cekidut bruuurrr...
1.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(A)
2.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(D)
3.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(D)
4.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(B)
5.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(C)
6.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(C)
7.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(B)
8.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(B)
9.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(B)
10.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(A)
Kelar juga akhirnya Contoh Soal TPA Jaring-Jaring Bangun Ruang :). Kalau melihat pada contoh
soal bagian pertama dan kedua, apakah sobat mengalami kesulitan dalam menganalisa jawaban??
Jika memang iya sobat bisa kirimkan pertanyaan lewat kontak kami disertai informasi soal yang
ingin ditanyakan. Tapi Pak HaBe harap sih tidak ada, hehe. Sekian dulu latihan contoh soal TPA
Jaring-Jaring Bangun Ruang kali ini, ketemu lagi dipostingan selanjutnya yang pastinya lebih
menarik dan seru.
Contoh Soal TPA Membedakan Gambar
POSTED BY HERLAMBANG BAGUS BUDI WIBAWA POSTED ON 1:12 PM
Hallo sobat ketemu lagi, contoh soal Tes Potensi Akademik (TPA) disertai kunci jawaban dan
pembahasan kali ini akan mengupas tentang materimembedakan gambar. Soal gambar seperti di
bawah ini bisa dibilang gampang-gampang susah, kuncinya yaitu sobat harus banyak berlatih agar
tau ciri-ciri soal modelnya seperti apa. Ketelitian di soal seperti adalah modal utama keberhasilan
menjawab soal. Jadi dari beberapa gambar yang disediakan sobat nantinya akan memilih gambar
yang mana yang mempunyai perbedaan diantara gambar yang lain. Bisa dari bentuk, bisa dari
unsur-unsur yang membentuk gambar, atau pun yang lain. Jadi tes ini akan memainkan imajinasi
sobat selama menyelesaikan soal.
1.
Jawaban:
(D)
Sobat bisa perhatikan gambar, di setiap bangunnya diarsir dengan empat buah garis yang saling
berdekatan, dan gambar bangun yang D yang hanya memiliki 3 garis.
2.
Jawaban:
(B)
Hanya struktur garis di gambar B yang tidak mempunyai garis potong.
3.
Jawaban:
(C)
Cobat sobat perhatikan seluruh gambar, Semua persegi panjang vertikal berada di atas persegi
panjang horizontal, kecuali pada gambar C.
4.
Jawaban:
(C)
Pola segitiga pada gambar berbeda dengan pilihan lainnya.
5.
Jawaban:
(A)
Pola yang dibentuk pada gambar A tidak memiliki sudut 90 atau siku-siku.
6.
Jawaban:
(C)
Pada tiap-tiap gambar terdapat 2 atau lebih buah bujur sangkar, namun tidak untuk pilihan C yang
hanya memiliki sebuah bujur sangkar.
7.
Jawaban:
(C)
Coba diperhatikan, hanya pilihan C yang hanya memiliki bangun lingkaran sebanyak 2 buah,
sedangkan yang lainnya hanya 1 buah bangun lingkaran.
8.
Jawaban:
(B)
Semua gambar tersusun dari bangun yang memiliki sudut siku-siku atau 90 derajat kecuali gambar
B.
9.
Jawaban:
(A)
Perhatikan lingkaran hitam pada gambar. Jumlah lingkaran hitam bagian atas (baris pertama) untuk
tiap-tiap gambar bernilai ganjil kecuali gambar A.
10.
Jawaban:
(D)
Semua gambar mempunyai lingkaran berwarna hitam sebanyak 4 buah kecuali untuk gambar D
yang memiliki lingkaran berwarna hitam sebanyak 5.
11.
Jawaban:
(B)
Semua gambar memiliki lingkaran berwarna hitam yang membentuk garis miring kecuali gambar B
12.
Jawaban:
(C)
Hanya gambar C yang tidak berpotongan satu sama lain.
13.
Jawaban:
(C)
Disetiap gambar, letak kotak selalu sejajar, namun beda halnya dengan gambar C yang letak
kotaknya bersebrangan.
14.
Jawaban:
(A)
Lingkaran hitam di setiap baring dengan baris berikutnya mempunyai jumlah yang sama kecuali
pada pilihan A.
15.
Jawaban:
(C)
Gambar C tidak memiliki garis yang melalui titik pusat gambar.
16.
Jawaban:
(D)
Memiliki luas yang sama saat dibagi oleh sebuah garis.
17.
Jawaban:
(A)
Di setiap gambar memiliki bangun kecil yang sisinya tepat bersinggungan dengan bangun yang
lebih besar.
18.
Jawaban:
(C)
Setiap gambar mempunyai beban disetiap lengannya kecuali pada gambar C.
19.
Jawaban:
(D)
Sisi gambar sebelah kiri (atas dan bawah) merupakan cerminan atau kebalikan dari sisi gambar
sebelah kanan (atas dan bawah).
20.
Jawaban:
(D)
Hanya gambar D yang bisa mempertemukan lingkaran hitam dengan lingkaran putih.
Itulah sedikit Contoh Soal Tes Potensi Akademik (TPA) lengkap dengan jawaban dan
pembahasannya dalam materi Membedakan Gambar. Sedikit pusing-pusing gimana ya sobat?
haha, wajar kok kayak gitu. Kalau sobat terbiasa menyelesaikan soal-soal seperti di atas dengan
benar dipastikan untuk soal berjumlah 100 soal pun bisa dengan mudah sobat kerjakan dalam
waktu yang singkat.
Bertemu kembali dengan postingan Contoh Soal TPA berjenis gambar-gambar sobat. Berbeda
pengerjaannya dengan postingan kemarin yang membahas tentang deret gambar. Kali ini contoh
soal nya sedikit lebih mudah yaitu Contoh Soal TPA Rotasi 3 Dimensi. Materi seperti yang akan kita
kerjakan sebentar lagi dimasukkan atau digolongkan ke dalam kemampuan spasial (kemampuan
seseorang dalam mengenali hubungan yang dimuat dalam bentuk gambar). Tugas sobat di sini
adalah mencari gambar yang identik atau sama dengan gambar soal yang disediakan. Maksudnya
adalah jika gambar soal diputar-putar kesana kemari, keatas kebawah, kesamping dan kebelakang,
manakah dari pilihan jawaban yang gambarnya sama dengan gambar soal. Ngerti gak maksudnya
sob?? -_-
Cekidot aja dah biar lebih jelas... haha...
1.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(A)
2.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(B)
3.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(A)
4.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(A)
5.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(B)
6.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(D)
7.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(B)
8.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(D)
9.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(C)
10.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(C)
11.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(B)
Kubus yang asli telah berputar sekali ke sisi kanan untuk merubah
posisi apa yang ada di atas ke sisi sebelah kanan dan memuat sisi atas baru
12.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(D)
13.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(A)
Kubus yang asli sudah berputar 180o(berlawanan atau searah jarum jam)
14.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(C)
15.
Jika gambar di atas diputar, manakah gambar di bawah ini yang identik dengan gambar soal
di atas . . . .
Jawaban:
(B)
Akhirnya kelar deh postingan Contoh Soal TPA Rotasi 3 Dimensi. Lebih gampang kan sobat dari
pada soal gambar yang lainnya? Yang penting imajinasinya kuat pasti bisa ngerjain soal seperti ini.
Dan jangan lupa harus tetep berhati-hati, biasanya banyak orang terburu-buru dalam mengerjakan,
dan akhirnya teledor dalam memilih. Tetep semangat belajarnya ketemu lagi di postingan
selanjutnya.
Sempat Pak HaBe bagiikanMateri Deret Angka dan Hurufpada postingan kemarin, namun belum
sempat memberikan contoh-contoh soalnya nih. Karena lagi santai sambil nunggu info lowongan
kerja, Pak HaBe mau berbagi Contoh Soal TPA Deret Angka dan Huruf yang pastinya bisa
menjadikan sobat lebih mempunyai wawasan dan cekatan dalam mengerjakan soal TPA. Untuk
kunci jawaban dan pembahasannya tetap Pak HaBe paparkan juga kok. UntukContoh Soal TPA
Deret Angka dan Huruf ini tugas sobat hanyalah melengkapi deretan angka atau huruf yang belum
lengkap. Kelihatannya mudah kalau dilihat dari petunjuknya yang hanya disuruh melengkapi.
Namun perlu diperhatikan, kalau sobat tidak terbiasa dalam mengerjakan soal model seperti ini,
tidak tau tentang pola, tidak pernah berlatih tentang pola bilangan, dipastikan sobat tidak akan lolos
untuk ujian TPA dengan materi barisan dan deret ini.
Ada sedikit tip dan trik yang sobat harus ketahui, dan ini sangatlah penting dalam mengerjakan
soal-soal barisan dan deret nantinya. Sobat perhatikan tulisan di bawah ini yang memuat angka dan
huruf, sobat bisa memisalkan urutan huruf ini dengan urutan angka. Dan ini akan memudahkan
sobat dalam mengerjakan soal.
A B C D E F G H I
1 2 3 4 5 6 7 8 9
J K L M N O P Q R
10 11 12 13 14 15 16 17 18
S T U V W X Y Z A
19 20 21 22 23 24 25 26 1
Cari angka atau huruf selanjutnya dari soal-soal di bawah ini yang bersesuaian dengan pola-
pola di tiap-tiap soal !!
1. G, H, I, M, N, J, K, L, M, N, …., ….
A. N dan P D. M dan N
B. O dan P E. N dan M
C. P dan O
Jawaban:
M dan N (D)
G, H, I, M, N, J, K, L, M, N, M, N
Coba sobat perhatikan, huruf M dan N hanya digunakan sebagai pembatas, sedangkan yang lain
urut sesuai abjad.
2. A, B, C, F, E, D, G, H, I, L, K, J, M, …., ….
A. M dan N D. O dan M
B. N dan O E. O dan N
C. M dan O
Jawaban:
N dan O (B)
A, B, C, F, E, D, G, H, I, L, K, J, M, N, O.
Coba sobat perhatikan pola di atas. Huruf-huruf yang bergaris bawah urutannya dibalik, dan setiap
3 huruf berikutnya urutannya normal mengikuti abjad.
3. A, B, D, G, K, …., ….
A. P dan V D. O dan V
B. P dan W E. P dan U
C. O dan U
Jawaban:
P dan V (A)
Perhatikan pola di atas, terlihat setiap huruf meloncat 1, 2, 3 dan seterusnya. Jadi huruf ke 5 dan 6
adalah huruf P dan V
4. A, C, E, G, I, …., ….
A. J dan M D. K dan M
B. J dan N E. K dan N
C. J dan L
Jawaban:
K dan M (D)
Sobat perhatikan gambar di atas, Pak HaBe beri sedikit perbedaan dengan menebalkan salah
satunya. Yang bercetak tebal ditambah empat dan yang tidak bercetak tebal ditambah empat, jadi
huruf selanjutnya adalah K dan M.
5. X, W, U, V, T, S, Q, R, P, O, …., ….
A. N dan L D. M dan N
B. L dan M E. M dan L
C. N dan M
Jawaban:
M dan N (D)
X W U V T S Q R P O M N
24. 23 21 22 20 19 17 18 16 15 13 14
Dapat dilihat polanya urutannya dihitung mundur mulai dari belakang, namun di setiap 2 huruf
urutannya dibalik.
A. 150 D. 120
B. 140 E. 135
C. 130
Jawaban:
150 (A)
Perhatikan angka yang bercetak tebal dengan yang tidak, di setiap angka untuk golongan yang
bercetak tebal akan ditambahkan 50 begitu pula sebaliknya.
A. 9 dan 18 D. 14 dan 17
B. 16 dan 18 E. 18 dan 22
C. 16 dan 21
Jawaban:
16 dan 18 (B)
Polanya yaitu setiap angka ditambahkan 2 lalu ditambahkan 2 dan terakhir ditambahkan 3. Hal ini
berulang untuk angka selanjutnya.
A. 5.490 D. 2.401
B. 5.000 E. 4.900
C. 3.500
Jawaban:
5.000 (B)
Sobat perhatikan angka yang tebal dengan yang tidak, untuk angka yang tebal dikalikan dengan 7
dan yang tidak tebal dikalikan 10. Dan itulah polanya untuk mencari angka selanjutnya, dan akan
ketemu angka 5.000 dari soal di atas
A. 28 dan 34 D. 28 dan 33
B. 28 da 38 E. 38 dan 43
C. 33 dan 38
Jawaban:
28 dan 33 (D)
Untuk angka yang dicetak tebal dan yang tidak masing-masing ditambahkan dengan angka 10. Jadi
didapat angka selanjutnya adalah angka 28 dan 33
10. 2, 4, 4, 7, 8, 10, ….
A. 16 dan 15 D. 15 dan 13
B. 16 dan 13 E. 15 dan 14
C. 16 dan 14
Jawaban:
16 dan 13 (B)
Kombinasi antara perkalian dan penjumlahan. Untuk angka yang dicetak dengan tebal ditambahkan
dengan angka 3 dan yang tidak dicetak dengan tebal dikalikan dengan 2 sehingga didapat angka
selanjutnya yaitu 16 dan 13.
Itulah 10 contoh soal tes potensi akademik untuk materi deret angka dan huruf. Masih kurang
contoh soalnya ya sobat? Tenang Pak HaBe memang sediakan 10 contoh soal dahulu supaya
sobat lebih bisa mengenal, memahami dan mengerti maksudnya. Untuk contoh soal tambahannya
akan Pak HaBe share di lain kesempatan yang pastinya tingkat kesulitannya juga akan lebih
ditingkatkan. Pak HaBe ingatkan lagi, sobat harus tau benar mengenai tips dan trik yang Pak HaBe
sebutkan di atas. Tips dan trik di atas sangatlah membantu untuk mengerjakan soal-soal TPA materi
deret angka dan huruf. So, jangan pernah dilupakan ya :).
b. Silogisme hipotetik
Silogisme hipotetik adalah pernyataan yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, tapi
untuk premis minornya adalah proposisi kategorik yang menetapkan atau mengingkari term
antecedent atau term konklusi premis mayornya. Silogisme hipotetik terdiri dari 4 jenis, yaitu:
c. Silogisjne disjungtif
Silogisme disjungtif merupakan silogisme yang premis mayornya keputusan disjungtif, sedangkan
premis minornya keputusan kategorik yang mengingkari atau mengesahkan salah satu alternatif
yang disebut oleh premis mayor.
1. Silogisme disjungtif sempit; premisnya mempunyai alternatif kontradiktif.
Contoh:
Adi pergi atau datang.
Ternyata Adi pergi.
Jadi, Adi tidak datang.
* Jika premis minornya mengingkari salah satu alternatif, maka konklusinya tidak sah (salah).
Contoh:
Mary berambut pirang atau hitam.
Ternyata tidak berambut hitam.
Jadi, ia berambut pirang. (Bisa jadi ia berambut tidak pirang)
d. Dilema
Dilema adalah argumentasi yang bentuknya merupakan campuran antara silogisme hipotetik dan
silogisme disjungtif. Kenapa demikian? Karena premis mayornya terdiri dari dua proposisi hipotetik
dan premis minornya satu proposisi disjungtif, tetapi bisa proposisi kategorik. Konklusi yang diambil
selalu tidak menyenangkan.
Contoh:
Jika engkau makan, ayahmu mati.
Jika engkau tidak makan, ibumu mati.
Dimakan ataupun tidak dimakan, salah satu orangtuamu pasti mati.
Dilema dalam arti luas adalah situasi (bukan argumentasi) di mana kita memilih dua alternatif yang
kedua-duanya memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan sehingga sulit menentukan pilihan.
Akhirnya selesai semua keseluruhan materi silogisme, semoga apa yang Pak HaBe share berguna
ya buat sobat semua, dan harus dibaca loh sobat, kasian Pak HaBe sudah nulis panjang-panjang
kan T_T. Hehe. Untuk selanjutnya saatnya soal-soal kembali, tungguin aja ya sobat update nya :)
Contoh Soal TPA Aljabar
POSTED BY HERLAMBANG BAGUS BUDI WIBAWA POSTED ON 9:27 AM
Masuk ke contoh soal hitung-hitungan nih sobat, kali ini Pak HaBe akan share contoh soal TPA
aljabar. Aljabar dapat diartikan sebagai ilmu pasti yang menjabarkan dan juga menguraikan
(ukuran/pecahan) supaya menjadi bentuk lain yang bisa dikatakan lebih sederhana.
Sebenarnya contoh soal-soal TPA Aljabar ini banyak sekali ditemui di pelajaran matematika SMP
dan SMA, namun untuk sekedar mengingatkan sobat aja, nih beberapa aturan dasar dalam
aljabar(aritmatika).
Tanda kurung
Akar / pangkat
Bagi / kali
Kurang / tambah
B. Mencari nilai pendekatan juga bisa sobat lakukan dengan melihat ekor bilangan (angka
pada posisi paling akhir dari hasil perhitungan)
Misal :
D. Dalam mencari hasil akhir sobat tidak harus menemukan secara teliti atau detail. Sebagian
besar jawaban bisa dicari dengan cara mencari nilai pendekatan. Coba sobat cari
pendekatan ke bilangan yang bulat atau lebih mudah dihitung. Jadi jangan pernah
mempersulit diri kita.
E. Pembagian dengan pecahan sama dengan dikalikan dengan kebalikan dari pecahan
pengali (pembilang dan penyebut dibalik).
Misal :
Jawaban:
3 dan -3 (D)
x2 + y2 = 5
xy = 2
(x+y)2 = x2 + y 2 + 2xy
= 5 + 2(2)
=9
x+y=±3
2. Jika X dan Y bilangan bulat yang memenuhi 6 < X < 8 dan 7 < Y < 9 , maka . . .
A. 2X > 2Y
B. X = 2Y
C. X < Y
D. X = Y
E. X > Y
Jawaban:
X < Y (C)
Jika X dan Y bilangan bulat yang memenuhi 6 < X < 8 dan 7 < Y < 9 , maka X = 7 dan Y = 8. Maka
X < Y.
3. 2X = 64 dan 3Y = 81 maka:
A. X dan Y tak bisa ditentukan
B. XY < Y
C. X < Y
D. X = Y
E. X > Y
Jawaban:
X > Y (A)
2X = 64 dan 3Y = 81 maka:
X = 64/2 = 32
Y = 81/3 = 27 jadi X > Y
Jawaban:
466% (B)
(700/150) x 100% = 466,7% → 466%.
5. Jika a = 2, b = 5 dan c = a2 + 2ab + b2 ; berapakah nilai c ?
A. 41
B. 43
C. 47
D. 49
E. 44
Jawaban:
49 (D)
c = a2 + 2ab + b2
jika a = 2 dan b = 5, maka:
c = a2 + 2(2X5) + b2 = 4 + 20 + 25 = 49
6. Jika P bilangan yang menyatakan ¼ dari 250, dan Q bilangan yang menyatakan 24¾ % dari
250, maka:
A. P = 4Q
B. P = ¼ Q
C. P < Q
D. P = Q
E. P > Q
Jawaban:
P > Q (E)
Jika P bilangan yang menyatakan ¼ dari 250, dan Q bilangan yang menyatakan 24¾ % dari 250,
maka:
P = 250 x ¼ = 62,5
Q = 24¾ % x 250 = 61,875, jadi P > Q.
Jawaban:
X > Y (D)
Jika X = - 20 dan Y = (-3) 7 maka:
X = - 20
Y = - 21 jadi X > Y.
Jawaban:
9 (C)
............ dikalikan silang
5x - 5 = 4x + 4
5x - 4x = 4 + 5
x=9
Jawaban:
12,40 (E)
Jawaban:
X = Y (E)
Jika a = 2 dan b = -2
X = (a - b)2 dan Y = (b - a)2 maka
X = (2 - (-2))2 = 42 = 16
Y = (-2 - 2)2 = (-4)2 = 16
Jadi X = Y
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 3 – Setelah dibahas di bag. 1 tentang
silogisme kategorik untuk yang standar, sekarang waktunya untuk silogisme kategorik non-standar.
Contoh-contoh bentuk seperti ini meskipun jarang keluar tapi penting juga loh sobat untuk dipelajari
dan dimengerti, siapa tau besok-besok ujiannya ketemu soal yang seperti ini hayoo. Saran Pak
HaBe untuk belajar silogisme ini adalah belajar dengan santai aja sobat, biar gak jenuh, dibuat
santai gitu maksudnya, tapi tetep konsentrasi ya :). Oke, kita langsung aja ya masuk ke materi.
Contoh:
Beo adalah unggas karena beo adalah burung dan semua burung adalah unggas.
Semua penduduk memiliki KTP, maka Adi tentu memiliki KTP karena ia adalah seorang penduduk.
PERHATIAN !!!
Tentukan terlebih dahulu konklusinya. Konklusi biasanya ditandai dengan adanya kata-kata
seperti, jadi, maka, tentu, oleh karena itu, maka, dan karena itu.
Untuk menentukan mana premis mayor atau premis minor periksalah posisi term. Jika term
menjadi subjek pada konklusi, raaka itulah premis mayor. Jika term menjadi predikatnya
konklusi, maka itulah premis minor
Jika term tambahan hanya merupakan pembuktian atau penegasan dari proposisinya.
Contoh:
Semua tentara adalah netral karena ia penjaga kesatuan negara RI.
Suparji adalah tentara.
Jadi, Suparji adalah netral.
INGAT !!!
Tentukan terlebih dahulu proposisi yang tersembunyi dan uji apakah sah atau tidak sah.
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat - Penalaran didefinisikan sebagai proses mental
yang bergerak dari apa yang kita ketahui kepada apa yang tidak kita ketahui sebelumnya
berdasarkan bukti-bukti dan fakta-fakta untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Soal-soal tes
dalam penalaran kritis disusun untuk menguji kemampuan sobat mengambil serangkaian fakta yang
ditampilkan dalam kalimat dan memahaminya, serta memanipulasi informasi untuk menyelesaikan
suatu masalah khusus. Tes Penalaran kritis terbagi menjadi dua, yaitutes penalaran logis
(silogisme) dan tes penalaran analitis. Namun Pak HaBe di sini hanya akan menitikberatkan
pembahasan pada materi penalaran logis (silogisme).
Silogisme merupakan bentuk penyimpulan tidak langsung. Silogisme disebut juga cara berpikir atau
menarik kesimpulan dari premis-premis umum dan khusus.
Silogisme digolongkan sebagai penyimpulan tak langsung, karena penyimpulan pengetahuan yang
baru diambil secara sistematis dari dua permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu.
a. Silogisme kategorik
Silogisme kategorik adalah silogisme yang semua proposisinya mempunyai proposisi kategorik.
Silogisme kategorik bentuk standar adalah silogisme yang terdiri tiga proposisi, tiga term (subjek,
predikat, dan term penengah), dan konklusi disebut setelah premis-premisnya.
Contoh :
Keterangan:
S = Subjek
P = Predikat
M = Middle Term (Term Penengah)
Bagaimana cara menentukan mana yang merupakan premis mayor atau premis minor? Untuk
memperolehnya perhatikan hal-hal berikut:
Agar diperoleh konklusi yang sah dan benar, maka pangkalan utama berpijak harus
merupakan proposisi universal.
Pangkalan khusus tidak harus partikular atau singular, bisa juga proposisi universal.
Pangkalan khusus bisa menyatakan suatu permasalahan yang berbeda dari pangkalan
utama dan dapat merupakan kenyataan yang lebih khusus dari permasalahan umumnya.
2. Jika salah satu premis negatif, untuk kesimpulan juga harus negatif.
Contoh:
Semua pencuri tidak disenangi.
Sebagian anak jalanan adalah pencuri.
Jadi, sebagian anak jalanan tidak disenangi.
3. Dari dua premis yang sama-sama partikular tidak sah diambil kesimpulan. Kesimpulan yang
diambil dari premis-premis partikular tidak menghasilkan kebenaran yang pasti.
Contoh:
5. Paling tidak salah satu dari term penengah harus mencakup. Jika dua premis yang term
penengah tidak mencakup akan menghasilkan kesimpulan yang salah.
Contoh:
6. Term predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premis,
bila tidak, kesimpulannya menjadi salah.
Contoh:
7. Term penengah harus mempunyai makna yang sama, baik itu untuk premis mayor ataupun
premis minor. Jika term penengah mempunyai makna ganda, kesimpulan akan berbeda.
Contoh:
8. Silogisme harus terdiri dari tiga term, yaitu Subjek, Predikat, dan Term Penengah (middle term).
Konklusi silogisme hanya akan bernilai apabila diturunkan dari premis yang benar dan prosedur
yang valid. Meskipun konklusi benar tetapi diturunkan dari premis yang salah dan prosedur yang
tidak valid, maka tidak akan bernilai konklusi tersebut.
Dalam silogisme sobat tidak menghasilkan kebenaran baru, tetapi kebenaran yang sudah
terkandung pada premis-premisnya.
fiuhhhh, istirahat sebentar ya sobat untuk postingan kali ini, tangan mulai kriting nih, hehe. Tapi ini
belum selesai loh, masih ada lanjutannya di Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat
bag. 2. Jadi pantengin terus blog Pak HaBe untuk mendapatkan informasi-informasi berharga
khususnya tentang Tes Potensi Akademik. :)
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat bag. 2 – Kembali lagi meneruskan pembahasan
silogisme yang kemarin sempet Pak HaBe putus sebentar gara-garanya tangannya sudah kriting
nulis, hehe. Untuk lanjutannya kali ini kita akan sedikit membahas tentang bentuk-bentuk dari
silogisme yang pastinya Pak HaBe sertakan contoh kalimatnya juga untuk mempermudah sobat
dalam mengerti apa maksudnya. Di materi ini sobat harus benar-benar konsentrasi, baik untuk
rumusnya, contoh-contoh kalimatnya, premis-premisnya, dan juga pengambilan konklusinya atau
kesimpulan. Karena inti dari materi silogisme ini hanyalah cara kita dalam menarik kesimpulan yang
benar dan tepat.
Apakah sobat sudah siap?? Kita mulai konspirasi pelajarannya serta labil pembahasannya, haha.
(Vicky Detected)
INGAT !!
Suatu konklusi (kesimpulan) sah dan dapat diakui apabila berasal dari premis yang
benar dan prosedur yang sah.
BENTUK-BENTUK SILOGISME
Bentuk-bentuk silogisme dibedakan berdasarkan letak term penengah atau mediumnya.
Keterangan:
S = Subjek
P = Predikat
M = Middle term (term penengah)
1. Medium sebagai subjeknya premis mayor dan menjadi predikatnya premis minor.
RUMUS
M P
S M
S P
Contoh:
Contoh:
RUMUS :
M P
M S
S P
Contoh:
4. Medium menjadi predikatnya premis mayor dan menjadi subjek pada premis minor
RUMUS :
P M
M S
S P
Jika premis mayornya afirmatif, maka untuk premis minor harus universal.
Dan jika premis minor adalah negatif, maka untuk premis mayor harus universal.
Contoh:
Bagaimana sobat? Sudah tau bentuk-bentuk silogisme? Pak HaBe tegaskan lagi yang ada pada
kotak paling atas bahwa “Suatu konklusi (kesimpulan) sah dan dapat diakui apabila berasal dari
premis yang benar dan prosedur yang sah”. Jika tidak sesuai dengan bentuk-bentuk atau prosedur
yang sudah dijelaskan di atas, berarti sobat tidak bisa mengambil kesimpulan atau konklusi yang
benar.
Oke untuk kali ini diakhiri dulu, ketemu di bag. 3. Loh Pak, sampe berapa bagian memangnya? kok
banyak beud? Hehe, memang banyak sobat, kan sobat biar jelas :D, emm, kira-kira ada 2 postingan
lagi yang belum Pak HaBe share untuk materiSilogisme ini. Sabar ya sobat, tetap belajar, tetap
semangat :)
Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat - Penalaran didefinisikan sebagai proses mental
yang bergerak dari apa yang kita ketahui kepada apa yang tidak kita ketahui sebelumnya
berdasarkan bukti-bukti dan fakta-fakta untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Soal-soal tes
dalam penalaran kritis disusun untuk menguji kemampuan sobat mengambil serangkaian fakta yang
ditampilkan dalam kalimat dan memahaminya, serta memanipulasi informasi untuk menyelesaikan
suatu masalah khusus. Tes Penalaran kritis terbagi menjadi dua, yaitutes penalaran logis
(silogisme) dan tes penalaran analitis. Namun Pak HaBe di sini hanya akan menitikberatkan
pembahasan pada materi penalaran logis (silogisme).
Silogisme merupakan bentuk penyimpulan tidak langsung. Silogisme disebut juga cara berpikir atau
menarik kesimpulan dari premis-premis umum dan khusus.
Silogisme digolongkan sebagai penyimpulan tak langsung, karena penyimpulan pengetahuan yang
baru diambil secara sistematis dari dua permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu.
a. Silogisme kategorik
Silogisme kategorik adalah silogisme yang semua proposisinya mempunyai proposisi kategorik.
Silogisme kategorik bentuk standar adalah silogisme yang terdiri tiga proposisi, tiga term (subjek,
predikat, dan term penengah), dan konklusi disebut setelah premis-premisnya.
Contoh :
Keterangan:
S = Subjek
P = Predikat
M = Middle Term (Term Penengah)
Bagaimana cara menentukan mana yang merupakan premis mayor atau premis minor? Untuk
memperolehnya perhatikan hal-hal berikut:
Agar diperoleh konklusi yang sah dan benar, maka pangkalan utama berpijak harus
merupakan proposisi universal.
Pangkalan khusus tidak harus partikular atau singular, bisa juga proposisi universal.
Pangkalan khusus bisa menyatakan suatu permasalahan yang berbeda dari pangkalan
utama dan dapat merupakan kenyataan yang lebih khusus dari permasalahan umumnya.
3. Dari dua premis yang sama-sama partikular tidak sah diambil kesimpulan. Kesimpulan yang
diambil dari premis-premis partikular tidak menghasilkan kebenaran yang pasti.
Contoh:
5. Paling tidak salah satu dari term penengah harus mencakup. Jika dua premis yang term
penengah tidak mencakup akan menghasilkan kesimpulan yang salah.
Contoh:
6. Term predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premis,
bila tidak, kesimpulannya menjadi salah.
Contoh:
7. Term penengah harus mempunyai makna yang sama, baik itu untuk premis mayor ataupun
premis minor. Jika term penengah mempunyai makna ganda, kesimpulan akan berbeda.
Contoh:
8. Silogisme harus terdiri dari tiga term, yaitu Subjek, Predikat, dan Term Penengah (middle term).
Konklusi silogisme hanya akan bernilai apabila diturunkan dari premis yang benar dan prosedur
yang valid. Meskipun konklusi benar tetapi diturunkan dari premis yang salah dan prosedur yang
tidak valid, maka tidak akan bernilai konklusi tersebut.
Dalam silogisme sobat tidak menghasilkan kebenaran baru, tetapi kebenaran yang sudah
terkandung pada premis-premisnya.
fiuhhhh, istirahat sebentar ya sobat untuk postingan kali ini, tangan mulai kriting nih, hehe. Tapi ini
belum selesai loh, masih ada lanjutannya di Pembahasan Silogisme Disertai Contoh Kalimat
bag. 2. Jadi pantengin terus blog Pak HaBe untuk mendapatkan informasi-informasi berharga
khususnya tentang Tes Potensi Akademik. :)
1. PEMUPUKAN >< . . . . . .
A. Rehabilitasi
B. Reboisasi
C. Penggundulan
D. Defertilisasi
E. Renovasi
Jawaban:
DEFERTILISASI (D)
Pemupukan merupakan perbuatan menyuburkan tanah dengan rabuk (pupuk) dan lawannya adalah
keadaan tidak subur (defertilisasi).
2. SIAU >< . . . . . .
A. Mendidih
B. Memuai
C. Membeku
D. Mencair
E. Memanas
Jawaban:
MENDIDIH (A)
Siau bisa diartikan sudah tak panas lagi; dingin kembali. Dan lawannya adalah mendidih.
3. PREMAN >< . . . . . .
A. Pengawal
B. Sendiri
C. Dinas
D. Mafia
E. Partikelir
Jawaban:
DINAS (C)
Preman sama dengan partikelir, tidak sedang berdinas, bukan tentara, tidak sedang berseragam,
kepunyaan sendiri.
4. HIRAU >< . . . . . .
A. Lupa
B. Ingat
C. Lalai
D. Kolase
E. Acuh
Jawaban:
ACUH (E)
Menghiraukan mempunyai lawan mengindahkan; mengacuhkan.
5. OPAS >< . . . . . .
A. Porter
B. Komandan
C. Pesuruh
D. Pemimpin
E. Prajurit
Jawaban:
PEMIMPIN (D)
Pesuruh, tukang jaga, porter mempunyai arti yang sama dengan opas. Jadi lawannya adalah
pemimpin.
6. CHAOS >< . . . . . .
A. Normal
B. Hancur
C. Agama
D. Kacau
E. Labil
Jawaban:
NORMAL (A)
Chaos mempunyai arti abnormal, berarti lawannya adalah normal.
7. KASAR >< . . . . . .
A. Gradasi
B. Kasap
C. Rata
D. Lembut
E. Halus
Jawaban:
HALUS (E)
Kasar = Tidak baik buatannya; tidak rata; tidak lemah lembut; tidak halus.
8. ANGOT >< . . . . . .
A. Payah
B. Sehat
C. Parah
D. Sakit
E. Dingin
Jawaban:
SEHAT (B)
Angot dapat diartikan sakit lagi/kumat penyakitnya.
9. PERLOP >< . . . . . .
A. Absen
B. Datang
C. Pulang
D. Masuk
E. Kerja
Jawaban:
KERJA (E)
Perlop merupakan cuti atau berhenti bekerja dalam beberapa lama.
10. GRATIFIKASI >< . . . . . .
A. Revisi
B. Denda
C. Bonus
D. Hadiah
E. Potongan
Jawaban:
DENDA (B)
Gratifikasi adalah hadiah uang kepada pekerja di luar gaji yang biasanya.
1. RELUNG = . . . . . .
A. Dangkal
B. Panjang
C. Labirin
D. Ruang
E. Dalam
Jawaban:
RUANG (D)
Relung dapat diartikan sebagai kolong, lubuk, lekuk, dan ruang.
2. SPIRAL = . . . . . .
A. Melengkung
B. Lurus
C. Sulur Batang
D. Bulatan
E. Kawat
Jawaban:
SULUR BATANG (C)
Spiral mempunyai persamaan kata dengan lilitan atau pilir atau juga sama dengan sulur
batang (Dalam hal bentuk)
3. DIKTE = . . . . . .
A. Perintah
B. Imla
C. Diktator
D. Paksa
E. Arahkan
Jawaban:
IMLA (B)
Dikte sama artinya dengan mengucapkan atau membaca dengan keras agar ditulis oleh orang lain.
Bisa disebut juga dengan imla.
4. STAGNAN = . . . . . .
A. Sempit
B. Terbagi
C. Mulus
D. Lancar
E. Tersendat
Jawaban:
TERSENDAT (E)
Stagnan adalah tersendat atau dalam keadaan terhenti.
5. INSTRUKSI = . . . . . .
A. Opini
B. Pembelajaran
C. Tuntunan
D. Suruhan
E. Arahan
Jawaban:
ARAHAN (E)
Instruksi bersinonim dengan arahan; perintah; pelajaran.
6. LUGAS = . . . . . .
A. Lincah
B. Tepat
C. Langsung
D. Sederhana
E. Benar
Jawaban:
SEDERHANA (D)
Lugas bersinonim atau mempunyai makna dengan kata sederhana.
7. PROGRESIF = . . . . . .
A. Mutakhir
B. Maju
C. Terdepan
D. Cepat
E. Kecanggihan
Jawaban:
MAJU (B)
Progresif mempunyai arti ke arah kemajuan atau maju.
8. REKANAN = . . . . . .
A. Dagang
B. Perlindungan
C. Bisnis
D. Relasi
E. Kebohongan
Jawaban:
RELASI (D)
Rekanan sama artinya dengan pertalian; hubungan; perhubungan atau relasi.
9. RESIDU = . . . . . .
A. Pengolahan
B. Pembuangan
C. Hasil
D. Bekas
E. Endapan
Jawaban:
ENDAPAN (E)
Endapan biasa disebut dengan residu dalam bidang kimia ataupun bidang biologi.
10. INTERPRETASI = . . . . . .
A. Perkiraan
B. Perkataan
C. Tafsir
D. Dugaan
E. Rekaan
Jawaban:
TAFSIR (B)
Interpretasi dapat diartikan sebagai pemberian kesan; tafsiran; pendapat; pandangan teoritis.
11. MOTIF = . . . . . .
A. Wujud
B. Gambar
C. Pola
D. Motivasi
E. Semangat
Jawaban:
POLA (C)
Motif dapat dikatakan juga sebagai pola atau corak.
12. MAYA = . . . . . .
A. Rabun
B. Teknologi
C. Khayalan
D. Alam
E. Nyata
Jawaban:
KHAYALAN (C)
Hanya tampaknya ada, tapi nyatanya tidak ada; angan-angan; khayalan. Dan ini biasanya dikenal
dengan maya.
13. MUFAKAT = . . . . . .
A. Setuju
B. Abstain
C. Musyawarah
D. Rapat
E. Demokratis
Jawaban:
SETUJU (A)
Mufakat sama dengan seia sekata; setuju; sepakat.
14. BAHTERA = . . . . . .
A. Rumah
B. Perahu
C. Sejahtera
D. Pernikahan
E. Bahagia
Jawaban:
PERAHU (B)
Bahtera bersinonim dengan perahu atau kapal.
15. TIMPANG = . . . . . .
A. Sama rata
B. Tak seimbang
C. Ganjil
D. Kesal
E. Aneh
Jawaban:
TAK SEIMBANG (B)
Timpang artinya tidak seimbang; ada kekurangan; berat sebelah; pincang sebelah.
16. HOMOGEN = . . . . . .
A. Berbeda
B. Sejenis
C. Harmonis
D. Udara
E. Sepadan
Jawaban:
SEJENIS (B)
Homogen mempunyai arti sama (jenis, sifat, macam, watak, dll).
17. KREASI = . . . . . .
A. Rasa
B. Ciptaan
C. Rencana
D. Kemampuan berfikir
E. Kepandaian menari
Jawaban:
CIPTAAN (B)
Kreasi artinya adalah hasil daya cipta; ciptaan buah pikiran; hasil daya khayal.
Agar dapat menjawab soal ini dengan benar dan tepat, sobat diwajibkan banyak-banyak
membaca, terutama KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Pada soal sinonim dari kata serapan jangan pernah mimilih jawaban yang memiliki
kemiripan bunyi, baik di akhir maupun di awal suku kata
Soal dari tes persamaan kata(sinonim) ini adalah untuk mencari satu kata yang serupa maknanya,
bisa diartikan juga mempunyai arti yang sama dengan makna kata tertentu yang diminta. Langsung
saja kita mulai simak contoh demi contoh soal persamaan kata(sinonim) di bawah ini.
1. LEGITIMASI = . . . . . .
A. Penghubung
B. Pengaturan
C. Pengikat
D. Pengesahan
E. Pengendalian
Jawaban:
PENGESAHAN (D)
Legitimasi adalah keterangan(surat) yang mengesahkan dan membenarkan serta menerangkan
bahwa tahun pemegang surat itu benar-benar dia.
2. CERUK = . . . . . .
A. Lekuk
B. Simpang
C. Pusat
D. Tanda
E. Jurang
Jawaban:
3. AFIRMASI = . . . . . .
A. Penerbitan
B. Perlakuan
C. Penegasan
D. Penentuan
E. Penekanan
Jawaban:
PENEGASAN (C)
Afirmasi berasal dari kata 'affirmation' yang bisa diartikan penguatan atau penegasan.
4. REKOGNISI = . . . . . .
A. Pengakuan
B. Pengembalian
C. Tuntutan
D. Perubahan
E. Pemberitahuan
Jawaban:
PENGAKUAN (A)
Rekognisi adalah pengakuan; keadaan atau hal yang diakui; penghargaan; pengenalan.
5. HOSTES = . . . . . .
A. Pramusyahwat
B. Pramuria
C. Pramuniaga
D. Pramusaji
E. Pramugari
Jawaban:
PRAMURIA (B)
Hostes berasal dari kata asing yang dapat diartikan sebagai wanita yang menghibur dan melayani
tamu-tamu di klub malam(bar); pramuria.
6. KLARIFIKASI = . . . . . .
A. Permintaan
B. Pengaturan
C. Penjelasan
D. Penentuan
E. Penjelasan
Jawaban:
PENJELASAN (E)
Klarifikasi berasal dari kata asing yang mempunyai arti dan makna menjelaskan; membeningkan
terhadap sesuatu yang belum tentu kebenarannya; menjernihkan.
7. JENGGALA = . . . . . .
A. Hutan
B. Lebat
C. Sabana
D. Gurun
E. Bukit
Jawaban:
HUTAN (A)
Jenggala adalah sebuah kata dalam bahasa sastra lama yang menyatakan kata rimba atau juga
bisa hutan.
8. SABAN = . . . . . .
A. Pernah
B. Sejalan
C. Jarang
D. Tiap-tiap
E. Sekali
Jawaban:
TIAP-TIAP (D)
Saban merupakan bahasa khas daerah betawi yang diartikan dengan tiap-tiap.
9. GANCU = . . . . . .
A. Golok
B. Timbangan
C. Karung
D. Serokan
E. Pengait
Jawaban:
PENGAIT (E)
Gancu adalah sejenis alat yang terbuat dari batang besi yang ujungnya diberi pengait. Biasanya alat
ini digunakan untuk menarik karung beras.
10. KONVENSI = . . . . . .
A. Kesepakatan
B. Perundingan
C. Musyawarah
D. Ketentuan
E. Perpindahan
Jawaban:
KESEPAKATAN (A)
Konvensi merupakan kesepakatan umum terutama mengenai bentuk-bentuk tata krama; kebiasaan
atau adat istiadat berdasarkan kesepakatan umum.
11. TASIK = . . . . . .
A. Lembah
B. Danau
C. Rawa
D. Selat
E. Sungai
Jawaban:
DANAU (B)
Tasik mempunyai arti sebagai danau; genangan air yang dalam dan luas di daratan.
12. RANAH = . . . . . .
A. Domain
B. Asal
C. Hutan
D. Kampung
E. Tanah
Jawaban:
DOMAIN (A)
Ranah dapat diartikan sebagai domain; tanah rata; lembah; dataran rendah; elemen yang dibatasi.
13. NANAR = . . . . . .
A. Malu
B. Kosong
C. Bingung
D. Berani
E. Tajam
Jawaban:
BINGUNG (C)
Nanar sama artinya dengan berasa pusing; agak hilang akal; garang; tercengang-cengang.
14. AGITATOR = . . . . . .
A. Pemerhati
B. Agli Pidato
C. Orator
D. Penghasut
E. Pembela
Jawaban:
PENGHASUT (D)
Agitator merupakan orang yang ahli dalam berpidato(orasi) dan selalu menghasut dengan tujuan
menimbulkan kecemburuan sosial.
15. ENTITAS = . . . . . .
A. Kualitas
B. Sumbangsih
C. Wujud
D. Jumlah
E. Tak terbatas
Jawaban:
WUJUD (C)
Entitas merupakan satuan yang berwujud. ujud.
16. ANGOT = . . . . . .
A. Kumat
B. Seperti
C. Kacau
D. Andai
E. Atau
Jawaban:
KUMAT (A)
Angot adalah bahasa khas daerah yaitu daerah Jawa yang mempunyai arti kumat atau sakit lagi;
datang lagi penyakitnya.
17. BABUT = . . . . . .
A. Sprei
B. Tikar
C. Matlas
D. Karpet
E. Permadani
Jawaban:
PERMADANI (E)
Babut adalah berasal dari bahasa Jawa yang mempunyai arti permadani.
18. HIBRIDASI = . . . . . .
A. Penyuburan
B. Penyilangan
C. Peristirahatan
D. Penjaringan
E. Unggulan
Jawaban:
PENYILANGAN (B)
Hibridari merupakan penyilangan dari populasi yang berbeda.
19. DEPENDENSI = . . . . . .
A. Mengharapkan
B. Subsidi
C. Tergantung
D. Swadaya
E. Mandiri
Jawaban:
TERGANTUNG (C)
Dependensi berasal dari kata asing yang artinya sama dengan ketergantungan; keadaan dijajah;
keadaan tergantung pada orang lain; di bawah kekuasaan negara lain.
20. KUNYUK = . . . . . .
A. Gorila
B. Kera kecil
C. Kuda
D. Sial
E. Macan
Jawaban:
KERA KECIL (B)
Kunyuk adalah kera kecil; monyet; kata sindiran untuk orang yang tak tahu aturan.