Anda di halaman 1dari 4

jenis psikotes dan cara pengerjaannya :

#1. Jenis tes psikologi penalaran logika Aritmatika


Metode test ini biasanya dipenuhi dengan deretan gambar 2 D hingga 3 D. Bertujuan untuk
mengetahui kemampuan seseorang dalam menganalisa dan juga memahami suatu pola tertentu.

Tentunya Jenis tes psikologi yang satu ini sangat berguna hasilnya untuk perusahaan. Karena
dengan diketahuinya kemampuan calon karyawannya dalam menganalisa dan memahami pola
tertentu, perusahaan bisa mendapatkan karyawan yang sesuai dengan standarisasi yang
dibutuhkan.

Cara pengerjaannya juga membutuhkan trik khusus, misalnya

 Jangan hanya terfokus saja pada deret hitung atau deret ukur dalam perhitungan,
sebaiknya kamu lihat semua angka dengan sisi pandang yang lebih luas. Karena di dalam
soal deret angka yang panjang, 3 sampai 5 angka yang kamu lihat tidak menjamin bisa
memberi jawaban dengan benar.
 Jangan sia-siakan waktumu dengan terfokus pada soal saja, karena tetap perlu diingat
bahwa waktumu terbatas.

#2. Jenis tes psikologi “Test Wartegg”


Terlihat sekilas nama tes yang satu ini agak menggelikan. Namun sebenarnya dinamakan test
wartegg karena penemunya yang bernama Ehrig Wartegg seorang psikolog yang berasal dari
Jerman.

Di dalam tes ini kamu akan menemukan 8 kotak dengan pola yang berbeda. Biasanya kotak-
kotak tersebut mengandung pola titik, garis lurus berjejeran, garis tegak lurus, garis melengkung,
dua garis tidak beraturan, kotak hitam kecil, garis melengkung, jajaran titik yang melingkar, dan
masih banyak lainnya.

Pola-pola tersebut memiliki arti yang berbeda, berikut beberapa pengantiaan dari tiap pola
tersebut :

 Titik Kecil : Menggambarkan kelincahan, atau pusat dari sesuatu


 Garis Lurus Berjejeran : Keinginan untuk memperbaiki diri, cobalah untuk
menggambar tangga
 Garis Tegak Lurus : Menggambarkan ketepatanmu dalam memecahkan masalah
 Garis Melengkung : Kebijaksanaan dan juga kebesaran
 Kotak Hitam Kecil : Mencerminkan Konstruksi yang begitu kuat.
 Jajaran Titik :Perlakuan Hati-hati terhadap suatu hal atau benda

Cara pengerjaanya untuk bisa lulus dari tes wartegg yang satu ini cukup mudah, berikut caranya :
1. Sebisa mungkin usahakan kertas ujian kamu dalam kondisi bersih
2. Jika akan memulai mengerjakan tes ini, sebaiknya jangan memulai dari kotak nomer 5.
Karena dalam ilmu psikologis, kemungkinan orang (laki-laki) yang mengerjakan dari
kotak nomer 5 memiliki kelainan seksual.
3. Sebaiknya kerjakan test yang satu ini secara berurutan atau jangan terlalu berantakan.
Misal 1-2-5-4-3-6-8-7
4. Pahami makna dan arti dari tiap pola terlebih dahulu

#3. Jenis tes psikologi “Analog Verbal Test“


Tes ini biasanya terdiri dari 40 soal, dimana soal-soal tersebut berisi antonim/sinonim/analog
dari suatu kata. Fungsi dari tes ini yaitu untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam
menghadapi suatu kondisi. Selain itu juga berfungsi untuk penilaian seberapa jauh kamu
menerka dan memahami sebab-akibat pada suatu permasalahan.

Untuk cara pengerjaannya cukup mudah yakni selalu berkonsentrasi dan selalu gunakan logika
kamu. Namun apabila kamu memiliki masalah dengan dua hal tersebut, ada cara lain untuk lulus
dari tes yang satu ini. Yakni membypass dengan cara hafalkan beberapa contoh soalnya. Karena
sering sekali soal yang diberikan dalam tes ini relatif sama.

#4. Jenis tes psikologi DAM ( Draw A Man ) Test


Sesuai dengan arti dalam Bahasa Indonesia, yakni kamu diharuskan mengerjakan tes
menggambar seorang manusia. Setelah itu deskripsikan jenis kelamin, usia, dan juga aktifitas di
dalam gambar tersebut. Hasil atau fungsi dari tes yang satu ini yakni untuk mengetahui
kepercayaan diri seseorang, tanggung jawabnya, ketahanan dan juga kestabilannya dalam
bekerja.

Sekarang untuk cara pengerjaannya ada dua, yang pertama gambarlah seseorang yang sedang
dalam keadaan melakukan aktifitas seperti misal pak guru yang sedang mengajar didepan kelas,
pak tani yang sedang mengolah sawah, eksmud yang terlihat memegang koper, dan lain
sebagainya. yang kedua jangan pernah hanya menggambar separuh badan (dari pinggang ke atas)
alias gambarlah orang secara utuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dan usahakan detail
gambar tetap diperhatikan seperti telinga, mata, hidung, dan mulut.

#5. Edwards Personal Preference Schedule atau disingkat


EPPS test
Jenis tes yang kelima ini biasanya disebut tes EPPS, atau tes pauli dimana fungsi dari tes ini
yakni menunjukkan jati diri dan kepribadian seseorang secara lebih detail. Tes ini terdiri dari 225
nomor soal, yang di dalam masing-masing soal hanya terdapat dua pilihan jawaban seperti A
atau B. Pilihan yang kamu pilih biasanya menunjukkan atau sesuai dengan kepribadian kamu.
Perlu diingat, semua soal harus kamu jawab walaupun diantara pilihan itu tidak menunjukkan
diri kamu yang sebenarnya. Karena dalam tes ini tidak ada jawaban yang benar atau salah,
melainkan setiap jawaban akan menunjukkan kepribadian kamu yang sebenarnya. Tujuannya
sendiri, tes EPPS yakni untuk bisa menyaring orang-orang yang memiliki kepribadian sesuai dan
pastinya diharapkan perusahaan itu sendiri.

Kunci pengerjaannya pun hanya ada satu yakni, jangan pernah bohongi diri kamu sendiri dalam
kata lain bersikaplah jujur dan apa adanya walaupun itu menuntut kamu menunjukkan
kekurangan diri sendiri. Beberapa kali pilihan akan diulang pada nomer yang di acak tentunya,
dan disitulah ujian kejujuranmu akan terlihat.

#6. Kraeplien/Pauli test


Tes yang satu ini terdiri dari gugusan angka yang tersusun membujur atau dari atas ke bawah
dalam bentuk lajur. Biasanya kamu akan diminta untuk menambahkan atau menjumlahkan dua
angka dengan waktu yang telah ditentukan untuk setiap kolomnya. Tes ini memiliki fungsi untuk
menilai tingkat ketahanan, konsistensi, ketelitian, sikap terhadap tekanan, penyesuaian diri, dan
juga kecepatan mengerjakan pekerjaan.

Berikut cara pengerjaannya untuk tes yang satu ini :

 Jangan pernah kamu melakukan cheating waktu maupun hasil dari penjumlahan. Jika
kamu sampai melakukannya, itu akan membuat kamu merugi. Selain waktu
pengerjaanmu akan terbuang, hal ini juga membuat grafik penjumlahanmu tidak alami.
 Diwajibkan menggunakan pensil biasa atau pulpen dibandingkan jika kamu
menggunakan pensil mekanis. Karena di saat ujung pensil mekanis tersebut habis,
tentunya kamu akan membutuhkan waktu sepersekian detik untuk me-reloadnya.
Memang tidak seberapa jika hanya sekali, namun jika berkali-kali tentunya kalkulasi
waktu yang terbuang akan terlihat banyak.
 Yang terakhir dan yang paling penting yakni selalu berkonsentrasi. Di awal
pengerjaannya mungkin kamu akan bisa menjaga konsentrasi, namun biasanya pada
pertengahan atau menjelang akhir tes konsentrasi akan mulai menurun. Usahakan selalu
kendalikan dirimu dalam menghemat tenaga, sehingga konsentrasi akan stabil hingga
akhir tes.

#7. Tes psikologi “Test Army Alpha Intelegence”


Terdapat 12 soal dengan kombinasi deret angka dan juga deret bentuk. Antara soal yang satu
dengan yang lain terkadang akan saling berhubungan. Fungsinya tes ini yakni mengukur
kemampuan daya tangkap kamu dalam melaksanakan dan menerima perintah atau instruksi,
cepat atau lambat.

Selalu fokuskan konsentrasi kamu pada perkataan narator, selain karena waktu yang terbatas
narator pun tidak akan pernah mengulang instruksinya. Satu hal lagi, sabar dalam menjawab.
Jangan pernah memotong narator memberikan instruksi dan jangan terburu-buru untuk
menjawabnya.

Dari beberapa tips pengerjaan soal psikotes diatas ada satu hal lagi yang perlu kamu ketahui.
Yakni Learning By Doing, ya belajar dari apa yang pernah kamu lakukan. Yang berarti dalam
hal ini, belajarlah dari pengalaman kamu sebelumnya dalam menghadapi ujian psikotes. Cobalah
untuk introspeksi segala kesalahan yang seharusnya tidak terjadi lagi di ujianmu yang akan
datang.

Misalnya latihlah dirimu untuk menghadapi kesalahan atau kesulitan dalam menghadapi soal
psikotes. Selain itu membaca ulang atau mencoba mencari materi psikotes untuk refreshment.
Ditambah dengan persiapan fisik dan mental yang harus selalu terjaga, sehingga esok hari kamu
bisa menyelesaikan ujian psikotesmu dengan maksimal.

Skema seperti diatas tentunya akan sangat membantu kamu dalam menghadapi ujian psikotes ke
depannya. Karena soal-soal psikotes sendiri seharusnya jangan anda jadikan momok, lambat laun
pasti soal-soal psikotes akan menjadi suatu hal yang tidak asing untuk kamu.

Percaya diri dan optimisme yang tinggi juga harus kamu miliki dalam setiap akan menghadapi
ujian psikotes. Karena persiapan fisik dan mental dalam menghadapi soal psikotes juga tidak
akan sempurna tanpa rasa percaya diri. Suges yang diberikan dari rasa percaya diri yang kamu
miliki tentunya akan membawa dampak positif.

Anda mungkin juga menyukai