Anda di halaman 1dari 12

Tips Cara Mengerjakan Tes WARTEGG

Tes WARTEGG merupakan salah satu Tes Psikotes / Psikometri yang sering diujikan dalam seleksi
karyawan / tenaga kerja baru di Perusahaan. Dalam Tes WARTEGG ( Melengkapi Gambar ) ini, Anda akan
diberikan delapan kotak berisi gambar yang belum selesai. Seperti gambar di bawah ini :

Kemudian Anda akan diminta untuk meneruskan gambar - gambar tersebut seperti yang Anda inginkan.
Setelah anda selesai Menjawab Tes WARTEGG dengan memberi nomor urut pada gambar mana yang lebih
dulu kerjakan, serta memilih gambar mana yang tersulit, termudah, paling disukai, dan paling tidak disukai
dan disertai dengan alasan. Berikut ini salah satu Contoh Cara Mengerjakan Tes WARTEGG :

Berikut ini adalah Tips dan Trik Cara Mengerjakan Tes WARTEGG

Perlu anda ketahui, mengerjakan PSIKOTES WARTEGG di atas memang terlihat sepele. Namun jika anda
ingin lulus Psikotes tersebut, anda harus memperhatikan Tips dan Trik Cara Mengerjakan Tes
WARTEGG berikut ini agar anda bisa lulus tes

Beberapa Tips dalam menjalankan tes wartegg:

1. Jaga kertas dalam keadaan bersih


2. Jika Anda seorang pria, jangan mulai dari nomor 5 karena jika Anda mulai dari nomor 5,
berarti Anda memiliki kelainan seksual.
3. Mulai dari gambar yang paling mudah diselesaikan oleh Anda.
4. Penomoran gambar tidak terlalu urut (1,2,3,4,5,6,7,8), atau tidak begitu acak. Jika perintah
terlalu urut,Anda berarti orang yang kaku, jika terlalu acak berarti Anda tidak dapat
mengikuti aturan.
5. Untuk nomor baris (3,4,5,6) gambarlah benda mati dan bersifat maskulin.
6. Untuk nomor 1,2, 7,8 gambarlah makhluk hidup dan bentuk-bentuk menunjukkan sifat
feminin.
7. Berikan nama untuk masing-masing gambar di bagian kertas yang kosong.

Penjelasan KOTAK Tes WARTEGG ( Melengkapi Gambar )


Adapun setiap gambar setiap Kotak memiliki nilai yang berbeda - beda. Dari gambar tersebut dapat
diketahui Karakter seseorang seperti Tekad, Kemauan, Kelincahan, Kemampuan Beradaptasi,
Menyelesaikan masalah, kebijaksanaan dll. Sehingga dalam mengerjakan Tes WARTEGG ini, anda harus
bisa menyesuaikan gambar dengan Karakteristik yang pada umumnya di buru oleh perusahaan. Berikut Ini
Adalah Penjelasan Masing-Masing Kotak :

 Kotak 1: Titik-titik hitam kecil menunjukkan kelincahan, pusat sentral Gambarlah makhluk
hidup memiliki karakteristik, seperti serangga, laba-laba, kupu-kupu
 Kotak 2: Bentuk S terbalik menggambarkan kebebasan, menggelepar Gambarlah burung
terbang.
 Kotak 3: Baris ketiga menunjukkan kemauan dan tekad untuk selalu memperbaiki diri.
Gambarlah pagar, tangga, tiang listrik, dsb.
 Kotak 4: kotak hitam kecil di sudut kanan atas, menunjukkan konstruksi yang kuat
Gambarlah bangunan, atau konstruksi beton, dll yang menunjukkan kekuatan.
 Kotak 5: Dua garis di sudut kiri bawah, menunjukkan bagaimana ketepatan pemecahan
masalah Gambarlah objek yang kompleks, cepat, tepat, seperti balap motor atau mobil.
 Kotak 6: Dua garis membentuk segi empat Menunjukkan kesederhanaan tapi tetap
menyuguhkan realitas. Gambarlah kamera, televisi, komputer.
 Kotak 7: Titik kurva Menunjukkan garis yang tidak dapat diproses secara sembarangan,
harus diperlakukan dengan hati-hati. Contoh: ulat, ular.
 Kotak 8: Garis melengkung menunjukkan kebesaran, kebijaksanaan. Gambarlah makhluk
hidup yang besar dan menunjukkan kewibawaan, seperti gajah.

Catatan : Semakin Anda kreatif dan berbeda dari yang lain dalam pengolahan gambar, semakin
tinggi skor Anda.

Contoh GAMBAR hasil Wartegg Test

Anda bisa melihat dan memahami beberapa contoh yang ada di bawah ini. Silahkan klik Gambar untuk
memperbesar. Berikut penulis tampilkan beberapa contoh hasil Wartegg Test yang dapat :
Psikotes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) adalah tes yang meminta peserta
tes psikotes untuk memilih kecenderungan (yang kita sukai) diantara 2 pernyataan. Walaupun ke-
2 pernyataan tersebut tidak ada yang kita sukai, kita tetap harus memilih salah satu yang
mendekati diri kita. Tujuan tes ini untuk mengukur kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-
kebutuhan yang mendorongnya (ada 15 faktor pasangan item yang disajikan menjadi 225 pasang
item soal)

Lima belas pasangan item yang diulang dua kali untuk skala konsistensi :
1. Prestasi: Sebuah kebutuhan untuk menyelesaikan tugas dengan baik
2. Menghormati: Sebuah kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan menunda
untuk orang lain
3. Order: Sebuah kebutuhan untuk merencanakan dengan baik dan terorganisir
4. Pameran: perlu A menjadi pusat perhatian dalam sebuah kelompok
5. Otonomi: Sebuah kebutuhan untuk bebas dari tanggung jawab dan kewajiban
6. Afiliasi: Sebuah kebutuhan untuk membentuk persahabatan yang kuat dan lampiran
7. Intraception: Sebuah kebutuhan untuk menganalisis perilaku dan perasaan orang lain
8. Succorance: perlu A untuk menerima dukungan dan perhatian dari orang lain
9. Dominasi: Sebuah kebutuhan untuk menjadi pemimpin dan pengaruh orang lain
10. Penghinaan: Sebuah perlu menerima penyebab masalah dan mengaku kesalahan kepada
orang lain
11. Merawat: A, yang perlu bantuan untuk orang lain
12. Perubahan: Sebuah kebutuhan untuk mencari pengalaman baru dan menghindari rutin
13. Endurance: A perlu untuk menindaklanjuti tugas dan menyelesaikan tugas
14. Heteroseksualitas: Sebuah kebutuhan untuk dihubungkan dengan dan menarik untuk
anggota lawan jenis
15. Agresi: Sebuah kebutuhan untuk mengekspresikan pendapat seseorang dan bersikap kritis
terhadap orang lain

Berikut contoh pertanyaannya;

Perhatikan contoh di bawah ini:


A. Saya suka berbicara tentang diri saya dengan orang lain.
B. Saya suka bekerja untuk suatu tujuan yang telah saya tentukan bagi diri saya.
Yang manakah dari dua pernyataan tersebut lebih menggambarkan diri Anda?
 Bila Anda lebih suka pernyataan A daripada B, maka hendaknya Anda memilih A. Tetapi bila Anda
lebih suka pernyataan B daripada A, maka hendaknya Anda memilih B.
 Mungkin Anda suka atau bahkan tidak suka A dan B kedua-duanya. Dalam hal ini, Anda tetap
diharapkan tetap memilih satu saja di antara dua. Pilihlah yang paling menggambarkan diri Anda.
contoh lainnya:
A. Saya suka menolong teman-teman saya, bila mereka berada dalam kesulitan.
B. Saya ingin melakukan pekerjaan apa saja sebaik mungkin.
A. Saya ingin mengetahui bagaimana pandangan orang-orang besar mengenai berbagai masalah
yang menarik perhatian saya.
B. Saya ingin menjadi seorang ahli yang diakui dalam salah satu pekerjaan atau sedang khusus.
A. Saya ingin agar setiap pekerjaan tulisan saya teliti, rapi, dan tersusun dengan baik.
B. Saya ingin menjadi seorang ahli yang diakui dalam salah satu pekerjaan, jabatan atau bidang
khusus.
Bentuk pertanyaan inilah yang harus anda selesaikan. Biasanya soal EPPS ini berjumlah 100, anda
harus menyelesaikannya dalam waktu 24 menit, jawablah setiap pertanyaan yang mencerminkan
posisi pekerjaan yang sedang anda lamar.
dibawah ini adalah gambar lembar jawaban untuk soal psikotes EPPS (resolusi rendah).

Penggunaan soal EPPS sering kali dipakai untuk tes Psikologi kepribadiancalon
karyawan/pekerja, hasil EPPS ini dipakai untuk memutuskan apakah seseorang bisa bekerja
sesuai dengan pekerjaan yang dilamarnya atau tidak. Hal ini untuk menghindari orang yang tidak
cocok kepribadiannya dengan posisi yang dilamar.
Cara Melaksanakan Skoring dan Interpretasi hasil
dari Tes EPPS
Kata psikotes sering membuat orang menghubungkannya dengan serangkaian tes berupa
menyelesaikan soal cerita, soal pola bilangan, tebak gambar, menyusun kata dan lain lain. Namun
sebenarnya psikotes itu sendiri juga ada yang berupa tes kepribadian. Seperti tes Papi Kostick, Tes
DISC dan yang juga sering dipakai adalah psikotes EPPS.

EPPS adalah singkatan dari EDWARD PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE. EPPS merupakan
serangkaian tes kepribadian yang mengharuskan testee untuk memilih 2x 225 item pernyataan
yang cocok dengan dirinya.

Cara Melaksanakan dan mengawasi Pelaksanaan PSIKOTES EPPS:


Tidak ada batas waktu untuk mengerjakan soal EPPS, namun subyek di motivasi untuk
mengerjakan secepat-cepatnya kurang lebih 45 menit. Hal ini dilakukan untuk menekan social
desirability. Jika memberikan waktu seluas-luasnya, maka subyek diberikan waktu berpikir lebih
lama, sehingga akan memengaruhi jawaban yang diberikan subyek.

1. Instruksi
- Pada halaman-halaman berikut, Anda akan membaca sejumlah pernyataan mengenai berbagai
hal yang mungkin menggambarkan diri Anda atau mungkin juga tidak menggambarkan diri Anda,
dan pernyataan-pernyataan tersebut selalu disajikan berpasangan.

Perhatikan contoh dibawah ini :


A: Saya suka bebicara tentang diri saya dengan orang lain
B: Saya suka bekerja untuk suatu tujuan yang telah saya tentukan bagi diri saya.

Manakah dari dua pernyataan tersebut yang lebih menggambarkan diri Anda?

Disini testee diharuskan memilih salah satu dari 2 pilihan diatas dan tidak boleh di kosongkan
ataupun memilih keduanya.

Perlu diingat, Ini bukanlah suatu tes kecerdasan, dimana disini tidak ada jawaban yang tergolong
betul atau salah. Apapun yang Anda pilih, hendaknya merupakan suatu penggambaran dari hal-
hal yang Anda lakukan atau perasaan Anda. Tetapkan pilihan Anda setelah membaca pernyataan
yang berpasangan ini, dan jangan ada yang Anda lewati tanpa memilih. Pasangan-pasangan
pernyataan ada pada halaman-halaman berikut ini serupa dengan contoh yang telah diberikan di
atas. Bacalah setiap pasangan dan pilihlah pernyataan yang lebih menggambarkan diri Anda
dengan cara melingkari huruf A atau B.

CARA melakukan SKORING EPPS


Saat ini ada dua teknik yang bisa digunakan untuk melakukan skoring dari psikotes EPPS.

Pertama: Skoring secara manual


Yang pertama dan paling umum adalah cara konvensional yaitu dengan dilakukan secara Manual.
Untuk melakukan secara manual maka pelaksanaan tes EPPS harus dilakukan menggunakan
lembar jawaban khusus untuk tes EPPS

Skoring tes EPPS secara manual adalah sebagai berikut :

A. Buatlah garis lurus dengan warna merah dari nomor-nomor :

 No. 1 sampai dengan no. 25, melalui 7, 13, 19.


 No. 101 sampai dengan no. 125, melalui 107, 113, 119.
 No. 210 sampai denmgan no. 225, melalui 207, 213, 219.

B. Nomor-nomor yang terkena garis merah, tidak diperhitungkan dalam menjumlah untuk
mendapat skor kepribadian.

 No. 26 sampai dengan no. 50 melalui 32, 38, 44.


 No. 51 sampai dengan no. 75 melalui 57, 63, 69.
 No. 151 sampai dengan no. 175 melalui 157, 163, 169.

Nomor-nomor ini meskipun diberi garis, akan diperhitungkan dalam menjumlah untuk mendapat
skor kepribadian.

C. Dihitung jumlah huruf A yang dilingkari pada baris pertama dan seterusnya dari kiri-ke kanan.
Jumlah yang diperoleh tersebut ditulis dibawah kolom r.

D. Dihitung jumlah huruf B yang dilingkari pada kolom pertama dan seterusnya dari atas ke
bawah. Jumlah yang diperoleh tersebut dituliskan dibawah kolom c.

E. Setelah dihitung semuanya, akan diperoleh jumlah skor pada kolom r dan kolom c yang
berdampingan dijumlahkan dan hasilnya dituliskan pada kolom s.

F. Angka tertinggi pada kolom s adalah 28, dan jumlah ini adalah skor keseluruhan dari
personality variable. Untuk mengetahui apakah jumlah itu benar, dapat dilihat dari jumlah
keseluruhan kolom s yang harus dicapai tepat 210. Kalau ternyata jumlahnya lebih atau kurang,
maka hal ini mungkin ada kesalahan menghitung skor A atau skor B. Oleh karena itu,
penghitungan harus diulangi kembali hingga jumlahnya menjadi 210.
G. Untuk melihat konsistensi (con) jawaban subyek, bandingkan jawaban-jawaban yang dilingkari
pada nomor-nomor:

- 1 vs 151, 26 vs 101, 51 vs 201


- 7 vs 157, 32 vs 107, 57 vs 207
- 13 vs 163, 38 vs 113, 63 vs 213
- 19 vs 169, 44 vs 119, 69 vs 219
- 25 vs 175, 50 vs 125, 75 vs 225

Nomor-nomor tersebut dilalui oleh garis-garis lurus yang berwarna merah atau berwarna biru.
Bila ada kesalahan antara kedua jawaban (berbeda). Berilah tanda pada kotak yang tersedia
dibagian paling bawah dari kertas jawaban. Seluruh tanda dijumlahkan dan hasilnya dituliskan
pada tempat “con”.

H. Jumlah tertinggi adalah 15, sedangkan konsistensi dibawah 9 adalah meragukan dan tidak
perlu di interpretasi.

I. Untuk menentukan percentile dari raw score sesuai tabel percentile yang telah disusun
sebelumnya (norma standar). Dan raw score yang tertera dituliskan dibawah kolom ss, profil
variabel yang tergambarkan adalah kesimpulan tentang diri subjek, terutama kecenderungan-
kecenderungan yang dimilikinya itu diatas mean (+) dan berada dibawah mean (-). Bila berada
diantara atau tepat pada mean, kecenderungan-kecenderungan tersebut menunjukan hal yang
wajar.

Kedua: Cara SKoring Psikotes EPPS dengan Software skoring EPPS


Nah Cara kedua ini lebih sederhana dan cepat. Anda hanya butuh 3 hal:
1.Software skoring EPPS (bisa di windows dan Mac, tidak perlu instal karena berupa file excel)
2. Soal PSIKOTES EPPS yang lengkap dan Tersusun benar! (Di Internet ada banyak beredar, tapi
sayangnya hampir semuanya tersusun tidak teratur dibandingkan dari soal asli!)
3. Lembar Jawaban EPPS (Lembar ini bisa anda buat sendiri, tidak perlu format khusus yang
penting ada 225 item pilihan A/B)

Cara Pelaksanaan Skoring:

1. Anda siapkan SOAL EPPS beserta Lembar Jawaban dan minta testee untuk mengisinya.
ATAU Anda bisa minta testee untuk langsung menginput jawaban pada komputer sehingga anda
tidak perlu menginput jawaban sendiri.
2. Setelah selesai di isi yang anda lakukan hanya lah menginput jawaban (bila anda mau
menginput sendiri)

3. Jangan lupa memasukan nama testee, jenis kelamin dan pekerjaan. Serta Kode untuk Testee
yang telah disediakan oleh software.

Sebelum langkah berikutnya, pastikan indikator pengecekan yang ada pada software menyatakan
langkah anda sudah benar dan data telah lengkap. Jika ada yang salah input maka indikator akan
memberitahukan anda

4. Setelah anda selesai mengisi identitas testee dan juga jawaban testee silahkan lihat bagian hasil
skoring dan cocokan sekali lagi dengan jawaban testee (menghindari salah Input)
5. Langkah terakhir adalah membaca hasil interpretasi software skoring EPPS
√(Pauli Test) Rahasia Lulus Cara
Mengerjakan Tes Psikologi Pauli
√(Pauli Test) Rahasia Lulus Cara Mengerjakan Tes
Psikologi Pauli
Lihat Daftar Inti Pelajaran :
Gurupendidikan.Com – Sahabat Gurupendidikan, Mungkin Anda Sudah Tidak Asing Lagi Dengan Istilah
Psikotes. Tapi Tahukah Anda Bahwa Psikotest Itu Ternyata Banyak Macamnya? Nah, Salah Satu Bentuk
Psikotest Adalah Pauli Test Atau Sering Disebut Test Koran. Apa Itu Pauli Test? Berikut Ini Pengertian
Lengkap Pauli Test Dan Tips Mengerjakannya.

Mengenal Lebih Dalam Pauli Test


Pauli Test Atau Test Koran Merupakan Salah Satu Bentuk Psikotest Yang Populer Dan Banyak Digunakan
Pada Proses Rekruitmen Atau Penerimaan Karyawan. Pauli Test Dikembangkan Oleh Richard Pauli Pada
Tahun 1938 Yang Merupakan Bentuk Pengembangan Dari Kraeplin Test Yang Diciptakan Oleh Emil
Kraeplin.

Pauli Test Berbentuk Selembar Kertas Berukuran Besar Yang Berisi Gugusan Angka-Angka Yang Tersusun
Secara Membujur Dan Berbentuk Jalur-Jalur. Dalam Test Ini Terdapat Dua Halaman Bolak-Balik Dari Kolom
Angka Tersebut Sehingga Membuat Test Ini Memiliki Lebih Dari 2000 Angka Dan Persoalan Yang Harus
Dikerjakan. Test Pauli Merupakan Bentuk Baterry Test Yaitu Test Yang Membutuhkan Waktu Dan Sangat
Memakan Tenaga. Karena Klien Atau Peserta Dituntut Untuk Mengerjakan Test Dengan Cepat, Tepat, Serta
Dikejar Waktu.

Test Pauli Banyak Digunakan Untuk Mengukur Aspek Kepribadian. Karena Dalam Mengerjakan Test Pauli,
Semakin Banyak Anda Melakukan Kesalahan Dalam Mengerjakan Soal, Menunjukkan Bahwa Anda Adalah
Orang Yang Tidak Teliti, Tidak Cermat, Kurang Hati-Hati, Serta Kurang Memiliki Daya Tahan Terhadap
Stress Atau Tekanan Dalam Pekerjaan.

Cara Mengerjakan Test Pauli


Untuk Mengerjakan Test Pauli Dibutuhkan Waktu 60 Menit Tidak Kurang Tidak Lebih. Cara Mengerjakan
Test Pauli Adalah Dengan Melakukan Penjumlahan Tiap Angka-Angka Satuan Yang Tersedia Secara
Berurutan Dari Atas Ke Bawah. Hasil Penjumlahan Hanya Ditulis Satuannya Saja. Misal Terdapat Jawaban
14, Maka Hanya Angka 4 Saja Yang Ditulis . Kemudian Setiap 3 Menit Sekali Peserta Akan Diminta Untuk
Memberikan Tanda Berupa Garis. Apabila Waktu Sudah Berjalan 60 Menit Maka Waktu Test Dinyatakan
Habis.

Dalam Mengerjakan Test Pauli Dibutuhkan Beberapa Kemampuan Seperti:

 Konsentrasi
 Kemampuan Menghitung Cepat
 Ketelitian
 Motivasi Dan Kemauan Yang Keras,
 Energi Yang Prima
 Kecepatan Dalam Menuliskan Angak
 Fokus
Tips Mengerjakan Test Pauli

 Agar Anda Dapat Mengerjakan Test Pauli Dengan Tepat Dan Cepat Simak Tips Berikut Ini:
 Dengarkan Arahan Dari Pengawas Dengan Sebaik-Baiknya.
 Hindari Berbicara Dengan Teman Saat Pengawas Memberikan Arahan, Karena Biasanya Pengawas
Akan Memberikan Arahan Tentang Cara Mengisi Penjumlahan Apakah Menulis Jawaban Hanya
Satu Digit Atau Dua Digit. Yang Ditulis Pada Contoh Di Atas Yang Berwarna Merah Adalah Jawaban
Dari Contoh Test Pauli Dengan Menuliskan Hanya Satu Digit Saja. Misal Contoh Di Atas 8+3 = 11
(Maka Yang Ditulis Hanya 1) Dan 3+1= 4 (Karena Bernilai Satu Digit Maka Tulis Saja 4) Dan
Seterusnya.

Saran Mengerjakan Tess Pauli


 Konsentrasi Hanya Pada Lembar Test Anda Sendiri
 Teliti Dan Cermat
 Jaga Konsentrasi
 Tetap Konsistensi
 Perbanyak Latihan Mengerjakan Tess Pauli.
 Jika Saat Mengerjakan Terdapat Satu Jalur Terlewat Karena Batas Waktu Yang Sudah Ditentukan
Maka Jangan Dihiraukan, Lanjutkan Saja Pada Jalur Yang Selanjutnya.
Beberapa Poin Penting Dalam Test Pauli
Penilaian Test Pauli Juga Membutuhkan Sebuah Ketelitian Dan Ketekunanan Dari Penilai. Penilaian
Biasanya Dilakukan Oleh Mereka Yang Berkompeten Dalam Melakukan Skoring Seperti Psikolog, Psikiater,
Tester, Ataupun Mereka Yang Sudah Terlatih.

Berikut Ini Beberapa Poin Yang Sering Menjadi Perhatian Dalam Skoring Test Pauli, Antara Lain Adalah :

 Jumlah Jawaban Benar


 Jumlah Jawaban Yang Salah
 Total Prestasi (Penjumlahan Yang Selesai)
 Jumlah Lajur Atau Kolom Terlewat
 Jumlah Jawaban Yang Dirubah Atau Diganti

Tesp Pauli Merupakan Test Yang Benar-Benar Membutuhkan Kemampuan Penuh Individu Dan Bukan
Mmerupakan Test Yang Mudah Untuk Saling Menyontek Seperti Layakny Test IQ Aataupun Test Prestasi
Yang Membutuhkan Pilihan Jawaban Dan Lembar Jawaban Komputer (LJK).

Anda mungkin juga menyukai