kesiapan mental, oleh karena itu sebelumnya tentu diperlukan sekali referensi untuk
persiapan wawancara kerja, agar lowongan perkerjaan yang kita inginkan dapat kita
rebut dari pesaing lainnya. Kata pepatah, “Lebih baik luka-luka dalam latihan perang,
daripada terbunuh dalam peperangan”. So, InsyaAllah tips-tips menghadapi wawancara
kerja ini sangat penting.
Wawancara kerja selalu menjadi momok yang menegangkan bagi calon karyawan.
Pertanyaan sulit serta dilematis yang seringkali dihadapi saat wawancara kerja
biasanya mengenai diri sendiri, alasan keluar dari kantor yang lama, pertanyaan
mengenai kantor yang lama, serta jumlah gaji yang diminta.
Baiklah kita mulai saja tips wawancara kerja lengkap untuk melengkapi Tips Membuat
Surat Lamaran Kerja dan Koleksi Contoh Surat Lamaran Kerja.
Setelah kita mengirimkan surat lamaran perkerjaan pada perusahaan atau instansi
tertentu dan kemudian mendapat panggilan untuk menjalani rangkaian tes, pasti dalam
rangkaian proses tersebut ada wawancara kerja. Nah saat seperti itu kadang kita
akan mendapat pertanyaan yang justru susah sekali menjawabnya. Bahkan pertanyaan
tersebut terkesan menyudutkan kita atau membuat kita ragu menjawab karena takut
salah, apalagi pertanyaan tersebut bukan pertanyaan yang jawabannya pasti seperti 1
tambah 1 sama dengan 2.
Pada umumnya tahapan dalam prosesi penerimaan pagawai baru adalah test tertulis,
interview, test kesehatan (kalau ada). Tidak sedikit pula banyak dari calon karyawan
yang telah lulus dalam test tertulis akan tetapi gagal dalam tahap interview atau
wawancara. Jadi ada baiknya Anda membaca artikel ini yang diharapkan bisa
membantu para calon karyawan dalam menyiasati pertanyaan dari pewawancara.
Berikut beberapa daftar pertanyaan yang mungkin sulit menjawabnya, dan
terkesanpertanyaan jebakan.
1. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Ini peluang Anda untuk “menjual” diri Anda. Uraikan dengan singkat dan jelas kelebihan
yang Anda miliki, kualifikasi Anda dan apa yang dapat Anda sumbangkan bagi
perusahaan tersebut. Hati-hati , jangan memberikan jawaban yang terlalu umum.
Hampir setiap orang mengatakan mereka merupakan seorang pekerja keras dan
memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.
2. Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?
Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui
apakah Anda mempersiapkan diri anda dengan baik. Jangan pernah datang untuk
sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan. Dengan
memiliki informasi yang cukup mengenai latar belakang perusahaan tersebut maka
pertanyaan di atas memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperlihatkan
inisiatif, dan menunjukkan apakah pengalaman serta kualifikasi yang Anda miliki
sepadan dengan posisi yang diperlukan.
3. Apa kelemahan utama Anda?
Rahasia dalam menjawab pertanyaan di atas adalah dengan berkata jujur mengenai
kelemahan Anda, tapi jangan lupa menjelaskan bagaimana Anda mengubah
kelemahan tersebut menjadi kelebihan. Misalnya, bila Anda memiliki masalah dengan
perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Anda ambil. Hal ini memperlihatkan
bahwa Anda memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang perlu diperbaiki dan
inisiatif dalam memperbaiki diri Anda.
4. Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu?
Walaupun Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik, Anda
harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan jawaban
yang diplomatis. Bila Anda memberikan jawaban yang mengandung aspek negatif,
kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila anda mengeluhkan
tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apa-apa buat Anda.
5. Bagaimana Anda mengatasi masalah?
Tidak mudah memberikan jawaban bila Anda mendapatkan pertanyaan seperti di atas,
terutama bila Anda baru lulus dan tidak memiliki pengalaman kerja. Pewawancara ingin
melihat apakah Anda dapat berpikir kritis dan mengembangkan solusi tanpa melihat
jenis permasalahan yang Anda hadapi, bahkan walaupun Anda tidak memiliki waktu
yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Gambarkan langkah-langkah
yang Anda lakukan dalam memprioritaskan pekerjaan. Hal ini memperlihatkan bahwa
Anda bertanggungjawab dan tetap dapat berpikir jernih walaupun sedang menghadapi
masalah.
6. Prestasi apa yang dibanggakan?
Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara spesifik
prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan. Walaupun Anda
pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah, tetapi ini bukan merupakan sebuah
jawaban yang diharapkan. Berikan jawaban yang lebih profesional dan lebih relevan.
Pikirkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dan kembangkan contoh
yang memperlihatkan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
7. Berapa gaji yang Anda harapkan?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tersulit terutama bagi mereka yang tidak
memiliki pengalaman kerja yang cukup.Yang perlu Anda lakukan sebelum wawancara
adalah mencari tahu pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan agar Anda dapat
memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Beritahu pewawancara bahwa Anda terbuka
untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba. Bila terpaksa, berikan
jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu.
8. Bisa ceritakan mengenai diri Anda?
Mungkin pertanyaan di atas tampaknya mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah
semudah yang Anda bayangkan. Yang pasti Anda harus menyadari bahwa
pewawancara tidak tertarik untuk mengetahui apa yang Anda lakukan di akhir pekan
ataupun dari daerah mana Anda berasal. Pewawancara berusaha mengetahui Anda
secara profesional. Siapkan dua atau tiga poin mengenai diri Anda, baik pengalaman
kerja maupun sasaran karir Anda dan tetap konsisten. Rangkum jawaban Anda dengan
mengungkapkan keinginan Anda sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Bila
memiliki jawaban yang mantap maka hal ini dapat membawa Anda pada pembicaraan
yang memperlihatkan kualifikasi Anda.
Setelah ada referensi pertanyaan jebakan wawancara kerja diatas, Anda juga perlu
persiapan lebih jauh, untuk lengkapnya silahkan baca Tips Wawancara Kerja.
Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat
Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan,
langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.
“Padahal tinggal wawancara lo, kok gagal. Dulu juga begitu, selalu kandas di tahap ini”.
Keluhan macam itu banyak kita dengar dari mereka yang tak lolos dalam wawancara
psikologi untuk melamar kerja. Sebuah kenyataan yang menyesakkan, apalagi
kebanyakan tahapan wawancara berada diakhir proses seleksi. Lolos di sini berarti si
calon diterima di tempat kerja yang baru.
Wawancara psikologi punya banyak makna. Ada beberapa versi, salah satunya,
menurut Bingham dan Moore, wawancara adalah “… conversation directed to define
purpose other than satisfaction in the conversation itself”. Sedangkan menurut Weiner,
“The term interview has a history of usage going back for centuries. It was used
normally to designate a face to face meeting of individual for a formal conference on
some point.”
Dari kedua definisi itu didapatkan kondisi bahwa wawancara adalah pertemuan tatap
muka, dengan menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan tertentu.
Jangan dibayangkan wawancara itu sama dengan interogasi karena tujuan utamanya
memang “berbeda”, meskipun sedikit serupa dalam hal menggali dan mencocokkan
data. Yang pasti, cara yang dipergunakan dalam kedua hal itu berlainan.
Interogasi lebih menekankan pada tercapainya tujuan, dengan berbagai cara dan
akibat, baik secara halus maupun kasar. Posisi interogator lebih tinggi dan bebas
daripada yang diinterogasi, serta lebih langsung.
Bandingkan dengan wawancara psikologi, di mana kedudukan antara pewawancara
dan yang diwawancarai relatif setara. Kondisinya pun berbeda, karena tidak ada
penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan. Bahkan dalam kondisi ekstrem,
seorang calon karyawan yang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, pewawancara
pun tidak akan memaksa. Namun, hal itu tentu akan sangat mempengaruhi penilaian
dalam pengambilan keputusan seorang psikolog.
Cocok berbobot
Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes
tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat
kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan “the right man in
the right place”.
Dasar pemikiran lain kenapa perlu diadakan seleksi, yaitu adanya perbedaan potensi
yang dimiliki setiap individu. Perbedaan itu akan menentukan pula perbedaan dalam
pola pikir, tingkah laku, minat, serta pandangannya terhadap sesuatu. Kondisi itu juga
akan berpengaruh terhadap hasil kerja. Bisa jadi suatu pekerjaan atau jabatan akan
lebih berhasil bila dikerjakan oleh individu yang mempunyai bakat serta kemampuan
seperti yang dituntut oleh persyaratan dari suatu pekerjaan atau jabatan itu sendiri.
Ada beberapa tujuan spesifik dari wawancara psikologi. Pertama, observasi. Dalam hal
ini calon kar-yawan dilihat dan dinilai. Mulai dari penampilan, sikap, cara menjawab
pertanyaan, postur – terutama untuk pekerjaan yang memang membutuhkannya,
seperti tentara, polisi, satpam, dan pramugari. Penilaian juga menyangkut bobot
jawaban dan kelancaran dalam menjawab.
Demikian pula perilaku dan sikap-sikap yang akan muncul secara spontan bila berada
dalam situasi yang baru dan mungkin menegangkan. Misalnya, mata berkedip-kedip
atau memutar jari-jemari yang dilakukan tanpa sadar.
Dalam hal bobot jawaban, misalnya, si calon bisa dinilai apakah ia memberikan
jawaban yang dangkal atau tidak, atau malah berbelit-belit. Jawaban berupa “Ingin naik
pesawat” atau “Ingin ke luar negeri” merupakan contoh jawaban yang dinilai dangkal
atas pertanyaan alasan menjadi pramugari.
Sedangkan kelancaran dalam menjawab biasanya dinilai dari berapa lama waktu yang
dibutuhkan oleh seorang calon karyawan untuk menjawab pertanyaan.
Dalam wawancara psikologi yang diperlukan sebenarnya jawaban spontan dan tidak
mengada-ada. Misalnya, apabila ditanya alamat, sebut saja alamat kita. Tidak usah
ditambah-tambahi atau malah berlagak sok pintar.
Tujuan berikutnya dalam tes wawancara adalah menggali data yang tidak didapatkan
dari tes tertulis. Misalnya, apakah istri bekerja, anak bersekolah di mana, masih tinggal
bersama orangtua atau tidak, serta apa judul skripsi dan berapa nilai yang didapat.
Yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi penilaian adalah kecocokan data.
Benarkah data yang ditulis oleh sang calon?
Atas dasar itu seorang psikolog sering melontarkan pertanyaan untuk menilai tingkat
pemahaman dan intelegensi si calon. Misalnya, calon mengaku berpendidikan S2,
maka diajukan pertanyaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan itu. Bila jawabannya
kurang bermutu, dapat saja diambil kesimpulan bahwa calon memiliki intelegensi yang
kurang atau dianggap tidak serius selama menjalani proses pendidikan.
Sering juga terjadi hasil tes tulis bagus, tapi hasil wawancaranya kurang meyakinkan.
Hal ini bisa terjadi karena mungkin ia telah beberapa kali mengikuti psikotes atau
pernah mengikuti bimbingan psikotes. Tes ulang dapat menjadi alat untuk mengatasi
keraguan itu.
Dalam konteks di atas, tidaklah mungkin seorang calon membohongi psikolog. Riskan
pula bila dia tidak menjawab dengan sebenarnya. Terbuka sudah kepribadiannya yang
tidak jujur, padahal kejujuran merupakan prasyarat penting untuk perusahaan.
Pada wawancara untuk evaluasi karyawan atau promosi jabatan biasanya data
curiculum vitae (CV) dari instansi atau perusahaan sudah diberikan semua dari Bagian
Personalia.
Manfaat lain wawancara adalah melengkapi data yang terlupakan atau tidak tertulis
secara lengkap. Misalnya, sudah pernah mengalami psikotes atau belum. Kalau sudah,
berapa kali? Untuk apa? Lulus atau tidak? Mungkin juga minat ataupun gaji yang
diinginkan. Yang terakhir, manfaat wawancara yaitu untuk membuat keputusan.
Dari hasil pemeriksaan psikologi tertulis dan wawancara, dibuatlah kesimpulan, apakah
calon ini memenuhi syarat seperti job description yang diberikan oleh perusahaan atau
tidak.
Terkadang ada psikotes yang tidak menggunakan wawancara. Semua itu tergantung
tujuan pemeriksaan, ketersediaan data yang mungkin sudah lengkap, serta tidak begitu
mensyaratkan penampilan atau postur. Misalnya, bila yang diperlukan operator
komputer, yang penting dia bisa komputer dan inteligensinya cukup.
Mengapa gagal?
Banyak calon karyawan gagal dalam psikotes, termasuk di dalamnya wawancara.
Mengapa?
Sesungguhnya, hasil pemeriksaan psikologi bersifat rahasia, dalam arti tidak setiap
orang dapat menerjemahkan dalam bahasa sehari-hari. Jadi, yang berhak adalah
psikolog yang berkompeten.
Hal itu berbeda dengan tes kesehatan, di mana jenis kegagalan dapat disebutkan
dengan jelas dan biasanya dapat pula dilihat. Sementara hasil psikotes masih
merupakan data kasar berupa angka-angka sehingga perlu dijelaskan dalam bahasa
awam oleh psikolog, untuk dijadikan data kualitatif.
Pada dasarnya psikotes bukan ujian. Psikotes tidak mengukur prestasi melainkan
potensi dasar setiap individu. Dalam tes prestasi ada materi yang dapat dipelajari,
misalnya bahasa Inggris. Bila seseorang mendapat nilai B dalam pelajaran itu, berarti
penguasaan materi Bahasa Inggrisnya baik.
Sedangkan psikotes mengukur potensi dasar yang dimiliki tiap individu. Seseorang
yang memang pada dasarnya cerdas, dites seperti apa pun tetap akan baik hasilnya.
Asalkan dia serius pada saat mengerjakan dan tidak terganggu konsentrasinya
sehingga dapat bekerja secara optimal.
Untuk mengurangi risiko gagal, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Yang
pertama, penampilan fisik. Perhatikan dengan saksama apalagi bila profesi yang akan
dimasuki mensyaratkan penampilan menarik – seperti pramugari, teller bank, atau
sekretaris. Sedangkan tentara/polisi lebih menitik-beratkan pada postur ideal antara
tinggi dan bobot badan, serta ada persyaratan minimal tinggi badan.
Perhatikan juga cara berpakaian, sebaiknya sesuaikan dengan situasi dan suasana.
Misalnya, dalam wawancara untuk calon pramugari sebaiknya tidak mengenakan
pakaian yang tidak selayaknya, seperti celana panjang berbahan jins. Atau
menggunakan sepatu sandal, meskipun sedang mode.
Kerapian dan kesopanan berpakaian juga dipertimbangkan. Misalnya, tidak
mengenakan kemeja yang lengan panjangnya dilipat, atau hanya mengenakan kaus,
atau kemeja tidak dimasukkan.
Sikap pun memberikan nilai penting. Yang dimaksud dengan sikap ialah bagaimana si
calon karyawan dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat. Sebaiknya bersikap
wajar saja, tidak dibuat-buat, tetapi juga tidak tegang atau gugup.
Selain itu, biasanya dinilai pula kesopanan yang sesuai dengan norma. Misalnya, tidak
tampak menjilat, mengetuk pintu bila akan masuk ruangan, atau kalau belum
dipersilakan duduk, ya, jangan duduk dulu. Dalam menjawab pertanyaan tidak bertele-
tele, langsung pada inti masalah. Kemudian menjawab secara jujur, tidak perlu ditutup-
tutupi. Misalnya, pernah tidak naik kelas atau pernah gagal pada tes di perusahaan lain.
Selain itu, dalam menjawab tidak usah menggurui, meskipun si calon sudah memiliki
pendidikan yang cukup tinggi, pengalaman cukup banyak, atau dari segi usia lebih tua
daripada si pewawancara.
Jangan pula menjawab dengan sombong, misalnya mengaku sebagai atlet yang sudah
keliling ke banyak negara dan memiliki segudang prestasi. Bangga boleh-boleh saja,
tetapi kalau hasil psikologi tertulisnya kurang baik, tetap saja tidak lulus.
Yang tidak kalah penting, tidak usah bertanya. Meski merasa optimistis dengan hasil
tes tulis dan merasa bisa mengerjakan, calon tidak perlu bertanya mengenai hasilnya.
Pada dasarnya wawancara adalah tes juga sehingga hal ini akan mempengaruhi
penilaian. Selain itu, situasi yang dihadapi saat itu adalah situasi tes, bukan konsultasi
psikologi. Pertimbangkan pula banyak calon lain yang menunggu.
Umumnya, untuk memperoleh informasi penting dari calon karyawan digunakan metode
FACT, yaitu:
F: Feeling. Tentang apa yang dirasakan oleh orang itu. Ditanyakan minatnya,
gambaran pekerjaan, apakah juga sudah terbayang.
A: Action. Mengenai tindakan-tindakan apa yang telah dilakukan.
C: Condition. Kondisi/situasi/keadaan di mana kejadian itu berlangsung.
T: Thinking. Mengenai apa yang dipikirkan atau yang diinginkan oleh orang pada
saat itu.
Pemahaman yang lebih baik tentang wawancara psikologi akan membuat kita lebih
mudah mempersiapkan diri menghadapi jenis wawancara ini. Yang pasti, wawancara
psikologi tidak perlu ditakuti dan tidak bisa dibohongi.
Latihan psikotes analogi verbal ini ditujukan untuk melihat pemahaman anda terhadap
hubungan antar kata. Dampak positifnya adalah kemampuan memahami
permasalahan.
Petunjuk Soal :
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat pada kata-kata yang disediakan.
Kemudian, kotak di depan nomor soal, diisi dengan huruf a, b, c, atau d sebagai
pilihan jawaban anda. Kerjakan dengan cepat dan teliti, karena waktu yang diberikan
cukup terbatas, yaitu 15 menit. Bila waktunya sudah 15 menit, segera berhenti.
Selanjutnya silakan klik "Lihat Hasilnya (Kunci Jawaban)", dananda akan
mengetahui nilai/hasilnya, serta jawaban yang SALAH dan BENAR. (new) ---
Selamat Berlatih ---
Sumber : Singo Group Co., PT. Gilland Ganesha, CV. Flamboyan, CV. Laris, Yayasan
KPT, GigaFarm, SingoFarm, Cangkok.com, Cangkok.co.id, CV. Indragung,
ggkarir.com, ggiklan.com, bursa-kerja.ptkpt.net, flamboyan.co.id, gilland-ganesha.com,
ptn-pts.org, indragung.co.id, lowongan-kerja.net, kerja.biz, indonesia-info.net, laris.co.id,
lowongan-kerja.kpt.co.id, beasiswa.ptkpt.net, pekerjaan.net, dsb.
Latihan psikotes "Ketelitian" ini ditujukan untuk menguji tingkat ketelitian seseorang.
Petunjuk Soal :
Bandingkan susunan huruf/angka/kata pada masing-masing soal yang diberikan.
Kemudian, kotak di depan nomor soal, diisi dengan huruf S bila susunan
huruf/angka/kata yang di depan SAMAdengan yang dibelakangnya. Dan isilah dengan
huruf T bila TIDAK SAMA.
Kerjakan dengan cepat dan teliti. Waktu yang diberikan hanya 8 menit. Bila
waktunya sudah 8 menit, segera berhenti. Selanjutnya silakan klik "Lihat Hasilnya
(Kunci Jawaban)", dan anda akan mengetahui nilai/hasilnya, serta jawaban yang
SALAH dan BENAR. (new) --- Selamat Berlatih ---
1. lowongan --- lowomgan 41. PT. Gilland Ganesha --- P.T. Gilland
Ganesha
2. TSHPS --- TSHPS
42. TSHPS --- ATSHPS
3. 1234 --- 1234
43. VIFTTWH --- VIFTTWH
4. 7353774 --- 7383774
44. Dantono Adri Noor --- Dantono Adri
5. locasalen --- locasalen
Norr
6. 110011 --- 111001
45. 2272 --- 2272
7. SWAMP --- SWAMP
46. AXXER --- AXXRE
8. MLTHTS --- MTHSST
47. Jatmiko Haryono --- Jatmiko Hariono
9. Probolinggo --- Probolinggo
48. DASA --- DESA
10. 98758 --- 98758
49. OTIS --- OTIS
11. INTLX --- INTLE
50. Benny Indrakusumah --- Benny
12. THTSTQ --- THTSTQ Indrakusuma
13. Yandi Suharto --- Yandi 51. butuh tabel tsb. --- butuh table tsb.
Suharto
52. 456654 --- 456654
14. 69877 --- 69787
53. Engineering --- Enginering
15. 97054 --- 97054
54. NCTN --- NCTN
16. 4295454 --- 4295454
55. 421.+-,744.*-071. --- 421.+-,744.*-071.
17. C.V. Flamboyan --- CV.
56. 1068 --- 1068
Flamboyan
57. Indahnya sedekah --- Indahnya
18. 71068 --- 71068
sedekah
19. 665566 --- 655566
58. 26789 --- 26789
20. 8991 --- 8991
59. 1441 --- 1414
21. HYUTY --- HYUTH
60. 345566 --- 345566
22. Sri Haryono --- Sri Haryono
61. Muhammad Paidi --- Muhamad Paidi
23. Tini Kaswanto --- Tini
62. DRWST --- DRWST
Kasmanto
63. Hendro Tjahyono --- Hendro Tjahjono
24. 65479 --- 65478
64. SPURSV --- SPURSV
25. 123321 --- 321123
65. LAMRON --- LARMOR
26. 321456 --- 321456
66. Bulan November --- Bulan Nopember
27. 45555 --- 45545
67. C77DB6FGH58KL ---
28. Mita Sutjiowati --- Mita C77DB6FGH58KL
Sutjiwati
68. MCRSW --- MCRWS
29. SMPRN --- SMPNR
69. URNAF --- URNAF
30. 6038 --- 7054
70. 12345 --- 12345
31. 65889 --- 65889
71. Kewarganegaraan ---
32. GIRX --- GRIX Kewargaannegara
33. Silvi Aria Yayuk --- Silvi Aria 72. 7054 --- 6038
Yayuk
73. Toko Flamboyan --- Toko Flamboyan
34. SERI --- SARI
74. Rina Vita Mudrika --- Rina vita
35. MLTHSTS --- MLTHTST Mudrika
36. Yana Wirdayati --- Yana 75. 421001099178338 ---
Wirdayati 421001099718338
37. QSTNFH --- QSTNFH 76. mindset --- mindset
38. PICNIK --- PIKNIK 77. managemen --- manajemen
39. 23456 --- 34567 78. psikotest --- psikotes
40. 65444 --- 65444 79. 1212121212121 --- 1212121212121
80. pikiran bawah --- pikiran bamah
Sumber : Singo Group Co., PT. Gilland Ganesha, CV. Flamboyan, CV. Laris, Yayasan
KPT, GigaFarm, SingoFarm, Cangkok.com, Cangkok.co.id, CV. Indragung,
ggkarir.com, ggiklan.com, bursa-kerja.ptkpt.net, flamboyan.co.id, gilland-ganesha.com,
ptn-pts.org, indragung.co.id, lowongan-kerja.net, kerja.biz, indonesia-info.net, laris.co.id,
lowongan-kerja.kpt.co.id, beasiswa.ptkpt.net, pekerjaan.net, dsb.
Latihan Psikotes - Kemampuan Penalaran Logis (2)
2. Semua guru adalah pegawai negeri; Sebagian guru adalah penulis. Manakah
yang tak cocok dengan pernyataan di atas?
a. Sebagian penulis adalah pegawai negeri
b. Sebagian pegawai negeri adalah guru.
c. Sebagian penulis adalah guru.
d. Semua penulis adalah pegawai negeri.
3. Semua musim berlangsung selama tiga bulan. Sebagian musim terasa dingin.
Jadi :
a. Semua musim yang terasa dingin berlangsung selama tiga bulan.
b. Tidak semua musim berlangsung tiga bulan.
c. Semua musim terasa dingin dalam tiga bula.
d. Sebagian musim tidak berlangsung selama tiga bulan.
4. Tidak ada tananaman sayur yang bisa tumbuh di padang pasir. Kaktus bukan
tanaman sayur. Jadi :
a. Kaktus bukan tananam padang pasir.
b. Kaktus bisa tumbuh di padang pasir.
c. Tidak ada kaktus yang tumbuh di padang pasir.
d. Semua kaktus hanya tumbuh di padang pasir.
5. Semua mahasiswa yang belajar pasti lulus ujian. Sebagian mahasiswa yang
lulus ujian ternyata tidak belajar. Jadi :
a. Semua mahasiswa belajar
b. Semua mahasiswa belajar dan lulus ujian
c. Sebagian mahasiswa belajar dan lulus ujian
d. Semua mahasiswa yang tidak belajar tidak lulus ujian
7. Semua aliran sungai menuju ke laut. Sebagian sungai memiliki aliran deras.
Jadi :
a. Beberapa sungai yang memiliki aliran deras tidak menuju ke laut
b. Sebagian aliran sungai yang tidak menuju ke laut beraliran deras.
c. Sebagian sungai yang memiliki aliran deras menuju ke laut.
d. Semua aliran sungai yang deras akan menuju ke laut.
8. Semua buah yang manis berulat. Sebagian buah yang telah masak rasanya
manis. Jadi :
a. Sebagian buah yang telah masak berulat
b. Sebagian buah yang manis berulat
c. Semua buah yang telah masak berulat
d. Sebagian buah yang berulat rasanya manis
10. Semua ikan yang ibu beli di pasar kemarin adalah ikan laut. Semua ikan yang
dijual di toko bintang kemarin adalah ikan laut. Sebagian ikan laut yang ibu beli
di pasar kemarin berasal dari toko Bintang. Jadi :
a. Semua ikan yang pernah dijual di toko Bintang hanya ikan laut.
c. Mungkin kemarin Ibu mau membeli ikan tawar dari toko Bintang.
d. Kemarin Ibu hanya membeli ikan laut dari toko Bintang.
e. Tidak mungkin toko Bintang menjual ikan tawar minggu yang lalu.
13. Maya selalu memberi hadiah barang-barang mahal. Andi diberi hadiah dasi
oleh Maya. Jadi : .
a. Dasi pemberian Maya mahal.
b. Dasi adalah barang mahal.
c. Andi selalu diberi hadiah barang-barang mahal.
d. Tak ada hadiah yang tidak mahal.
14. Semua anak pandai bernyanyi. Sebagian anak pandai memainkan gitar.
Sebagian anak yang bermain gitar juga meniup suling. Jadi :
a. Anak yang pandai bermain gitar tentu pandai bernyanyi.
b. Sebagian anak pandai bernyanyi, bermain gitar, dan meniup suling.
c. Anak yang pandai meniup suling tentu pandai bernyanyi.
d. Anak yang pandai bernyanyi belum tentu dapat bermain suling.
15. Semua bayi minum ASI. Sebagian bayi diberi makanan tambahan. Jadi :
a. Semua bayi minum ASI dan diberi makanan tambahan.
b. Bayi yang minum ASI biasanya diberi makanan tambahan.
c. Sebagian bayi minum ASI dan diberi makanan tambahan.
d. Bayi yang diberi makanan tambahan harus minum ASI.
16. Kebanyakan radio yang dijual di toko Aneka adalah radio transistor.
Kebanyakan petani membeli radio transistor. Hari kamis yang lalu Sukarjo
membeli radio di toko Aneka. Sukarjo adalah anak seorang petani. Toko Aneka
Adalah langganan para petani. Jadi...
a. Sukarjo membeli radio transistor di toko Aneka
b. Sukarjo adalah langganan toko Aneka
c. Sukarjo pernah membeli batu baterai di toko Aneka
d. Tak ada yang benar
17. Sudah lebih dari satu bulan Pak Dimin tidak keluar dari kampungnya. Banyak
orang dari kampung itu menjahitkan pakaian padanya. Beberapa hari yang lalu
ia terkena influenza sejak minggu yang lalu hingga sekarang. Jadi :
a. Tidak ada orang di luar kampung yang menjahitkan pakaian pada Pak Dimin
b. Pak Dimin terserang penyakit influenza
c. Pak Dimin mendapat bibit penyakit menular di kampungnya
d. Dikampungnya Pak Dimin hanya terjangkit penyakit menular
18. Semua makhluk hidup akan mati. Aku memiliki bunga bougenvil. Dari pilihan-
pilihan berikut, manakah yang tidak berhubungan dengan dua pernyataan
tersebut?
a. Bougenvilku kelak akan mati.
b. Pada masa lalu, bougenvilku pernah tumbuh.
c. Bunga merupakan bagian makhluk hidp.
d. Kak Dirman Toba memiliki bunga bougenvil merah.
19. Lampu neon 20 watt lebih terang dari lampu bolam 20 watt. Lampu neon 20
watt buatan luar negeri lebih mahal dari lampu neon 20 watt buatan dalam
negeri. Lampu yang lebih terang atau lebih tahan lama harganya lebih mahal.
Jadi :
a. Lampu neon buatan dalam negeri lebih murah dari lampu bolam buatan luar
negeri.
b. Lampu neon 20 watt lebih mahal dari lampu bolam 20 watt.
c. Bola lampu 20 watt buatan luar negeri lebih mahal dari lampu bolam 20 watt
buatan dalam negeri.
d. Lampu neon 20 lbih mahal dari lampu bolam 1000 watt.
20. Pak Ali menghemat biaya perjalanan dari kota A ke kota C. Rute perjalanan
tersebut harus dilakukan dengan dua kali penerbangan, dari kota A ke kota B
dilanjutkan dari kota B Ke kota C. Tarif maskapai burung dari kota A ke kota B
lebih mahal daripada maskapai Rusa, tetapi tidak melebihi tarif maskapai Ular.
Tarif maskapai Ular dari kota B ke kota C kurang dari tarif maskapai burung
tetapi sama dengan tarif maskapai Rusa. Maskapai yang dipilih olek Pak Ali
dalam dua penerbangan tersebut...
a. Ular dan Rusa
b. Burung dan Ular
c. Rusa dan Ular
d. Rusa dan Burung
21. Dalam suatu perjamuan makan, jika di sajikan nasi goreng maka ayam goreng
juga disajikan. Jika ayam goreng disajikan maka buah-buahan juga disajikan.
Jadi :
a. Jika ayam goreng disajikan maka buah-buahan juga disajikan.
b. Jika nasi goreng tidak disajikan maka buah-buahan tidak disajikan.
c. Jika ayam goreng tidak disajikan maka nasi goreng juga disajikan
d. Jika buah-buahan tidak disajikan maka nasi goreng tidak disajikan.
22. Semua wisatawan asing memiliki paspor. Sebagian wisatawan asing berpaspor
Belanda. Jadi...
a. Wisatawan asing yang memiliki paspor adalah wisatawan Belanda.
b. Semua wisatawaan asing berpaspor Belanda.
c. Yang berpaspor Belanda pasti wisatawan.
d. Sebagian wisatawan asing tidak berpaspor Belanda.
23. Tamatan SMA belum tentu mahasiswa. Tini tamatan SMA dan melamar
bekerja di PT. Aneka. Tenaga yang dibutuhkan di PT. Aneka bukan tamatan
SMA. Jadi :
a. Tini tidak dibutuhkan di PT. Aneka
b. Tini dibutuhkan di PT. Aneka
c. Tini bukan mahasiswa
d. Tidak ada kesimpulan yang benar
25. Harga daging ayam lebih mahal daripada daging sapi. Harga daging sapi lebih
mahal daripada daging kerbau. Otak kambing lebih mahal dari daging sapi.
Jadi :
a. Otak ayam lebih mahal dari daging ayam
b. Otak sapi lebih mahal dari otak kambing
c. otak kambing lebih mahal dari daging kerbau
d. Daging ayam lebih mahal dari otak kambing
26. Anak wanita yang masih kecil selau diberikan mainan boneka oleh ibunya. Wati
punya banyak boneka di rumahnya. Kakak dan adik Wati tidak suka boneka.
Jadi :
a. kakak dan adiknya Wati adalah laki-laki semua.
b. kakak Wati tidak sering dibelikan boneka oleh ibunya.
c. Semua boneka wati adalah pemberian ibunya
d. Tidak ada kesimpulan yang benar
27. Semua sepeda memiliki lampu. Sebagian lampu berwarna merah. Jadi :
a. Semua sepeda memiliki lampu merah.
b. Tidak semua lampu sepeda berwarna merah.
c. Lampu merah bagian perlengkapan semua sepeda.
d. Sebagian sepeda memiliki lampu berwarna merah.
28. Siswa yang tidak suka bermain, akan lulus dengan nilai baik. Ana lulus dengan
nilai baik. Jadi :
a. Ana adalah siswa yang tidak suka bermain.
b. Semua siswa yang lulus dengan baik tidak suka bermain.
c. Tidak ada hubungan antara kelulusan dengan frekuensi bermain.
d. Hanya Ana yang lulus dengan nilai baik.
29. Untuk bisa terpilih menjadi pegawai teladan di sebuah pabrik mobil, seorang
karyawan harus rajin bekerja, berprestasi, dan sudah bekerja minimal 5 tahun.
Pak Harun adalah satpam yang sangat disiplin, ia baru bekerja 3 tahun. Tahun
lalu ia berhasil menangkap seorang pencuri sepeda motor milik karyawan.
Dewi adalah staf tata usaha yang sering pergi berbelanja pada jam kerja, ia
sudah bekerja selama 7 tahun. Pak Yanto bekerja dibagian produksi selama 6
tahun, sering izin karena merasa kurang sehat. Sementara Yeni bekerja
dibagian pemasaran, penjualannya melebihi target, dan telah bekerja selama 5
tahun. Endang sangat rajin masuk kerja, ia adalah karyawan tata usaha dan
telah bekerja selama 4 tahun. Gelar pegawai teladan sebaiknya diberikan
kepada siapa ?
a. Pak Harun
b. Pak Yanto
c. Dewi
d. Yeni
30. Tamatan SMA dari semua jurusan boleh mengikuti ujian masuk Fakultas
Kedokteran UI. Sebagian besar yang lulus ujian masuk Fakultas Kedokteran UI
berasal dari jurusan IPA. Dia diterima di UI. Sumarto adalah tamatan SMA
jurusan IPS. Dia diterima di UI. Jadi...
a. Sumarto lulus ujian masuk Fakultas Ilmu-ilmu Sosial UI.
b. Mungkin Sumarto tidak diterima di salah satu fakultas di UI.
c. Mungkin Sumarto diterima di Fakultas Kedokteran UI.
d. Tidak mungkin Sumarto diterima di Fakultas Kedokteran UI.
31. Semua Kepala Sekolah adalah sarjana. Sementara Kepala Sekolah adalah
guru. Jadi :
a. Sementara guru adalah sarjana.
b. Sementara sarjana adalah Kepala Sekolah
c. Sementara guru adalah Kepala Sekolah.
d. Semua guru adalah sarjana.
32. Semua polisi berbadan tegap. Sebagian polisi adalah polisi lalu lintas. Jadi :
a. Polisi lalu lintas pasti berbadan tegap
b. Ada polisi yang tidak berbadan tegap
c. Semua polisi pasti polisi lalu lintas.
d. Sebagian polisi lalu lintas berbadan tegap.
33. Tidak semua sarjana sastra menguasai bahasa Prancis. Tidak semua sarjana
sastra Prancis lancar berbicara bahasa Prancis. Semua sarjana jurusan
Indonesia lancar berbicara bahasa Indonesia. Sunaryati adalah sarjana jurusan
Jerman. Jadi :
a. Sunaryati lancar berbicara bahasa Jerman.
b. Sunaryati mungkin tidak lancar berbicara bahasa Perancis.
c. Sunaryati tidak mungkin lancar berbicara bahasa Jerman.
d. Sunaryati mungkin lancar berbicara bahasa Jerman.
34. Semua pejabat tidak miskin. Semua mahasiswa tidak dapat dibohongi. Maka
....
a. Pejabat tidak dapat dibohongi.
b. Mahasiswa tidak miskin.
c. Pejabat dan mahasiswa tidak miskin dan tidak dapat di bohongi.
d. Tidak dapat ditarik kesimpulan.
35. Semua binatang adalah makhluk hidup. Semua makhluk hidup akan mati. Kera
dalah binatang yang berekor. Tidak semua binatang yang berekor dapat
memanjat. Jadi :
a. Kera dapat memanjat pohon.
b. Kera tidak dapat memanjat pohon.
c. Kera tidak mungkin akan mati.
d. Kera akan mati.
36. Semua dosen adalah sarjana. Sementara dosen adalah adalah ahli bahasa.
Jadi :
a. Sementara ahli bahasa adalah sarjana
b. Sementara sarjana adalah dosen
c. Sementara ahli bahasa adalah dosen
d. Semua ahli bahasa adalah sarjana
37. Semua siswa SMA X pandai. Sebagian besar siswa SMA X berasal dari
keluarga kaya. Jadi :
a. Semua asiswa yang pandai adalah siswa SMA X.
b. Sebagian besar siswa SMA X kaya dan pandai.
c. Sebagian besar siswa yang kaya dan pandai adalah siswa SMA X.
d. Sebagian siswa SMA X kaya dan kurang pandai.
38. Semua insinyur sipil pandai matematika. Sarwono bukan insinyur sipil. Jadi...
a. Sarwono tidak pandai dalam matematika
b. Sarwono adalah sarjana sastra
c. Tidak ada kesimpulan yang benar
d. Sarwono pandai dalam matematika
39. Olahragawan yang baik bersifat sportif dalam bertanding. Orang yang sportif
belum tentu olahragawan. Abdullah Hasan adalah juara tinju kelas ringan.
Abdullah Hasan adalah pegawai Bank Andalas. Seorang juara belum tentu
sportif dalam bertanding. Jadi :
a. Abdullah Hasan mungkin bukan olahragawan yang baik
b. Abdullah Hasan bersifat sportif dalam bekerja
c. Bank Andalas mempunyai pegawai yang sportif
d. Abdullah Hasan bukan olahragawan yang baik
40. Semua ilmuwan selalu memiliki wawasan yang luas. Ilham seorang ilmuwan
yang tidak suka membaca. Jadi :
a. Ilham seorang ilmuwan yang tidak suka memiliki wawasan luas.
b. Walaupun tidak suka membaca Ilham memiliki wawasan yang luas.
c. Semua ilmuwan tidak suka membaca.
d. Membaca tidak menambah wawasan seorang ilmuwan.
Sumber : Singo Group Co., PT. Gilland Ganesha, CV. Flamboyan, CV. Laris, Yayasan
KPT, GigaFarm, SingoFarm, Cangkok.com, Cangkok.co.id, CV. Indragung,
ggkarir.com, ggiklan.com, bursa-kerja.ptkpt.net, flamboyan.co.id, gilland-ganesha.com,
ptn-pts.org, indragung.co.id, lowongan-kerja.net, kerja.biz, indonesia-info.net, laris.co.id,
lowongan-kerja.kpt.co.id, beasiswa.ptkpt.net, pekerjaan.net, dsb.
Latihan psikotes Hitung Cepat A merupakan bagian dari tes kemampuan kuantitatif
khusus numerik. Tes ini ditujukan untuk mengukur kemampuan menghitung sekaligus
kecermatan dan ketelitian seseorang, dalam memandang permasalahan secara
terpadu (terintegrasi), sistematis, dan menyeluruh dari berbagai arah/sudut/segi/sisi.
Petunjuk Soal :
Hitunglah sesuai soal yang diberikan. Kemudian isilah kotak di belakang soal
tersebut sesuai dengan hasil perhitungan anda. Kerjakan yang mudah terlebih
dulu dengan cepat dan teliti. Waktu yang diberikan hanya 10 menit. Bila waktunya
sudah 10 menit, segera berhenti. Selanjutnya silakan klik "Lihat Hasilnya (Kunci
Jawaban)", dan anda akan mengetahui nilai/hasilnya, serta jawaban yang SALAH
dan BENAR. (new) --- Selamat Berlatih ---
1. 8 + 1 + 5 = 26. (3 x 7 + 7 + 4) : 4 =
2. 10 x 2 x 3 = 27. 54 x 4 : 9 - 3 =
3. 1 - 1 x 1 - 1 = 28. 8 x 9 + 14 - 39 =
4. 4 x 5 : 1 - 3 = 29. 36 + 72 - 28 =
5. 3 x 3 : 3 + 21 = 30. 10 + 8 x 0.875 =
6. 100 x 10 : 100 - 9 = 31. (8 x 2 + 2 + 10) : 4 =
7. 16 x 2 : 8 - 4 = 32. 17 + 86 - 82 - 2 =
8. (12 + 28 + 4 + 4) : 4 = 33. 6 x 7 : 6 + 17 + 20 =
9. 40 x 90 : 45 - 48 = 34. 6 x 60 : 5 + 5 =
10. 0.125 x 8 + 3 = 35. 490 : 49 + 65 - 75 =
11. 8 x 0.375 - 2 = 36. 2 x 3 : 3 + 2 + 8 - 6 =
12. (10 + 41 + 9) : 60 = 37. 8 x 9 : 9 + 8 + 4 - 2 =
13. 7 x 14 : 49 + 9 = 38. 45 x 45 : 45 - 4 =
14. 18 x 12 : 2 + 7 - 87 = 39. 8 x 7 + 14 + 5 =
15. 4 x 9 + 29 - 7 = 40. (20 + 70 + 80 + 40) : 42 =
16. 3 x 4 : 3 + 84 + 9 = 41. 7 x 8 : 7 + 7 + 3 - 1 =
17. (15 x 5 + 5 + 2) : 82 = 42. 40 + 19 - 15 - 5 =
18. 1000 : 500 + 98 - 90 = 43. 25 + 61 - 17 =
19. (60 + 25 + 40 + 10) : 5 = 44. 16 x 5 : 10 - 4 =
20. 80 : 40 + 60 - 7 = 45. 10 x 12 - 40 - 15 =
21. 6 x 7 + 92 - 42 = 46. 82 x 2 : 41 - 8 =
22. (5 + 74 + 4 - 2) : 9 = 47. 9 x 1 - 3 - 4 =
23. 99 x 9 : 99 - 8 = 48. 3 x 2 x 2 x 0 - 67 + 82 =
24. 85 + 43 - 40 = 49. 79 + 16 - 62 =
25. 160 : 16 + 20 - 30 = 50. 5 x 10 + 30 - 18 =
Sumber : Singo Group Co., PT. Gilland Ganesha, CV. Flamboyan, CV. Laris, Yayasan
KPT, GigaFarm, SingoFarm, Cangkok.com, Cangkok.co.id, CV. Indragung,
ggkarir.com, ggiklan.com, bursa-kerja.ptkpt.net, flamboyan.co.id, gilland-ganesha.com,
ptn-pts.org, indragung.co.id, lowongan-kerja.net, kerja.biz, indonesia-info.net, laris.co.id,
lowongan-kerja.kpt.co.id, beasiswa.ptkpt.net, pekerjaan.net, dsb.
Petunjuk Soal :
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk menyelesaikan deret pada masing-
masing soal tersebut. Kemudian, kotak di depan nomor soal, diisi dengan huruf a,
b, c, atau d sebagai pilihan jawaban anda. Kerjakan yang mudah terlebih dulu.
Waktu yang diberikan adalah 20 menit. Bila waktunya sudah 20 menit, segera berhenti.
Selanjutnya silakan klik "Lihat Hasilnya (Kunci Jawaban)", dan anda akan
mengetahui nilai/hasilnya, serta jawaban yang SALAH dan BENAR. (new) ---
Selamat Berlatih ---
Sumber : Singo Group Co., PT. Gilland Ganesha, CV. Flamboyan, CV. Laris, Yayasan KPT, GigaFarm, SingoFarm, Cangkok.com,
Cangkok.co.id, CV. Indragung, ggkarir.com, ggiklan.com, bursa-kerja.ptkpt.net, flamboyan.co.id, gilland-ganesha.com, ptn-pts.org,
indragung.co.id, lowongan-kerja.net, kerja.biz, indonesia-info.net, laris.co.id, lowongan-kerja.kpt.co.id, beasiswa.ptkpt.net, pekerjaan.net,
dsb.
Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi gambar yang terdiri dari 8 gambar, 4 diantaranya
berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan empat lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII,
VIII). Yang perlu anda ingat adalah untuk garis lengkung sebaiknya anda menggambar benda hidup dan
untuk garis lurus yang kaku sebaiknya anda menggambar benda mati. Jika anda menggambar terbalik,
misal garis lurus digambar dengan bunga, hewan dan sebagainya atau garis lengkung digambar dengan
mobil, mesin dan sebagainya, hal ini menandakan “ada yang salah” dengan jiwa atau kepribadian anda.
Selanjutnya dari cara menggambar pun bisa kelihatan kepribadian seseorang misal : jika saat mengambar
anda terlalu sering menghapus atau kotor menandakan bahwa anda adalah orang yang peragu atau tidak
terencana dan jika anda menggambar terlalu kuat untuk garis yang seharusnya lembut berarti anda
termasuk orang yang keras kepala.
Apa yang anda gambarpun juga menunjukan kepribadian atau kemampuan IQ anda. Jika anda menggambar
sesuatu yang “biasa saja dan umum” tentu penilaian tingkat kecerdasannya akan berbeda dibanding jika
anda menggambar “sesuatu yang tidak terpikirkan oleh orang lain dan berwawasan”
Namun demikian, tes psiko hanyalah merupakan suatu alat buatan manusia untuk mengetahui kepribadian
seseorang secara umum saja. Kesimpulan yang dihasilkannya boleh jadi berbeda dengan kepribadian yang
sesungguhnya. Hal ini diakui oleh para psikolog sendiri bahwa tidak ada satu pun tes di jagad raya ini yang
benar-benar akurat dapat menilai kemampuan dan kepribadian seseorang.
semoga bermanfaat..
Contoh Tes Koran Pauli Kraepelin
Jumlahkan deret angka-angka berikut (diatas dan dibawahnya) dan tulislah jawabannya diantara kedua
angka yang anda jumlahkan.
Keterangan : Pada contoh diatas, angka yang dicetak tebal adalah jawaban penjumlahan dari dua
bilangan yang berdekatan (yang diatas dan dibawahnya). 1+9 = 0 ; 9+7= 6 dan seterusnya. Jika hasil
penjumlahan lebih dari dua digit, maka ditulis digit terakhirnya saja. Misal 7+6= 13 (ditulis angka 3 saja),
tetapi tetap dengarkan instruksi dari pengarah, apakah hanya digit terakhir saja yang ditulis atau 2 digit
yang ditulis. Soal Psikotes Koran Pauli Kraepelin
SEJARAH
Tes PAPI Kostik di buat oleh Guru Besar Psikologi Industri asal Massachusetts, Amerika, Dr. Max Martin
Kostick, pada awal tahun 1960-an. PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics)
dengan memperhatikan keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai
perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan / situasi kerja dalam bentuk
motif (need) dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat psikotest.
Di Indonesia diperkenalkan sekitar tahun 1980 dan berkembang dengan cepat menjelang akhir 1990-an
yang berbentuk Self report inventory. PAPI sekarang digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan di dunia.
Tersedia dalam 25 bahasa, dapat dikerjakan secara online, serta CD-Rom installable. Tes ini merupakan
salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi. Papi
mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari Papi Kostick,
maka kita akan banyak memperoleh informasi mengenai profile individu baik dari segi tipologi
kepribadiannya, maupun dalam kontek pekerjaannya.
Secara singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report inventory), terdiri atas
90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian
yang dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas
kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work style), sifat
temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).
Tes Papi Kostick saat ini sering digunakan dalam lingkup HRD di suatu perusahaan / organisasi. Tes ini
merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada
kategorisasi. Papi mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan
mempelajari Papi Kostick, maka kita akan banyak memperoleh informasi mengenai profile individu baik
dari segi tipologi kepribadiannya, maupun dalam kontek pekerjaannya.
LANDASAN TEORI
Not a full personality (mengukur role dan need semata-mata dalam kaitannya dengan situasi kerja,
sempadan kepribadian dalam situasi kerja Mengacu pada dimensi temperamen dari Thurstone (1953);
pikiran Edwards (1959) dan Schulz (1960); berakar pada konsep Murray (1938). Dasar pemikiran untuk
desain dan formulasi PAPI sebagai suatu asesmen yang mengukur kecenderungan (Need/ Kebutuhan)
dan persepsi (Role/Peran) adalah didasarkan pada teori needs-press Murray.PAPI mengeksplor dimensi
kepribadian yang luas. Dimensi-dimensi ini dipisahkan ke dalam skala Role dan Need.Sedangkan dalam
keterkaitannya teori Murray dengan PAPI adalah Skala Role PAPI mengukur persepsi individu terhadap
dirinya dalam lingkungan kerja dan memperhatikan area-area seperti kepemimpinan, perencanaan
integratif dan gaya pekerjaan (perhatian terhadap detil).Skala Need memperkirakan kecenderungan
mendalam yang tidak bisa dipisahkan dari perilaku individu seperti kebutuhan untuk menjadi bagian dari
kelompok, kebutuhan untuk diperhatikan dan kebutuhan untuk didukung.
Henry Murray (1938) yang justru lebih banyak dapat bermanfaat dalam penelitian kepribadian manusia.
“Needs” didefinisikan sebagai tujuan manusia dan dorongan dasar (desires); “traits” didefinisikan
kebiasaan pola pikir manusia, pengaruh (affect), dan tingkah laku (behavior). “Traits” menjawab pertanyaan
“bagaimana” manusia bertingkah laku; “needs” menjawab pertanyaan “mengapa”. Karena itu, “traits” dan
“needs” menggambarkan dua aspek fundamental yang berbeda dari kepribadian, yang semestinya
keduanya tidak dipisahkan ketika kita hendak mengetahui kepribadian manusia secara komprehensif (Sanz
et.al, 2006).
PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu ; Pengukuran kebutuhan (needs) dan pengukuran
persepsi (roles), yaitu persepsi keadaan individu di tempat kerja. PAPI Kostick untuk menjabarkan
kepribadian dalam 20 aspek yang masing – masing mewakili need dan role tertentu.
a. Work Direction:
1. Need to finish task (N)
2. Hard intense worked (G)
3. Need to achieve (A)
b. Leadership:
1. Leadership role (L)
2. Need to control others (P)
3. Ease in decision making (I)
c. Activity:
1. Pace (T)
2. Vigorous type (V)
d. Social Nature:
1. Need for closeness and affection (O)
2. Need to belong to groups (B)
3. Social extension (S)
4. Need to be noticed (X)
e. Work Style:
1. Organized type (C)
2. Interest in working with details (D)
3. Theoretical type (R)
f. Temperament:
1. Need for change (Z)
2. Emotional resistant (E)
3. Need to be forceful (K)
g. Followership:
1. Need to support authority (F)
2. Need for rules and supervision (W)
NORMA ALAT TES
L = PERAN – PEMIMPIN (Leadership Role)
Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat
dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.
Skor 4-0 : cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja
P = KEBUTUHAN – MENGATUR ORANG LAIN (Need to Control Others)
Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang yang
bertanggung jawab.
Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan orang
lain.
I = PERAN – MEMBUAT KEPUTUSAN (Ease in Decision Making)
Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan
Skor 3-4 : berhati hati membuat keputusan
Skor 5-7 : berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan
Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan
F = KEBUTUHAN – MEMBANTU ATASAN (Need to Support Authority)
Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu , kemungkinan bantuannya bersifat politis
Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan
Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri
Skor < 2 : cenderung egois , kemungkinan bisa memberontak
W = KEBUTUHAN MENGIKUTI ATURAN DAN PENGAWASAN (Need for Rules and Supervision)
Skor < 4 : berorientasi pada tujuan, mandiri
Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya
Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas
T = PERAN SIBUK (Pace)
Skor < 4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri
Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental
V = PERAN PENUH SEMANGAT (Vigorous Type)
Skor < 5 : cenderung pasif
Skor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif
R = PERAN ORANG YANG TEORITIS (Theoretical Type)
Skor 0-4 : kurang perhatian , bersifat praktis
Skor 5-9 : nilai nilai penalaran tergolong tinggi
D = PERAN BEKERJA DENGAN HAL – HAL RINCI (Interest in Working With Details)
Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan , tetapi tidak berminat bekerja detail
Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail
C = PERAN MENGATUR (Organized Type)
Skor 0-2 : fleksibel – tidak teratur
Skor 3-5 : teratur tetapi tidak tergolong fleksibel
Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku
X = KEBUTUHAN UNTUK DIPERHATIKAN (Need to be Noticed)
Skor < 2 : cenderung pemalu
Skor 2-3 : rendah hati, tulus
Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik
Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata
B = KEBUTUHAN DITERIMA DALAM KELOMPOK (Need to Belong to Groups)
Skor 0-3 : selektif
Skor 4-5 : butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok
Skor 6-9 : butuh disukai dan diakui , mudah dipengaruhi
O = KEBUTUHAN KEDEKATAN DAN KASIH SAYANG (Need for Closeness and Affection)
Skor < 3: tidak suka hubungan perorangan
Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan , tapi tidak terlalu tergantung
Skor 5-9 : sangat tergantung , butuh penerimaan diri
S = PERAN HUBUNGAN SOSIAL (Social Extension)
Skor < 6 : perhatian rendah terhadap hubungan social , kurang percaya pada orang lain
Skor 6-9 : kepercayaan tinggu dalam hubungan social, suka interaksi social
N = KEBUTUHAN MENYELESAIKAN TUGAS SECARA MANDIRI (Need to Finish Task)
Skor < 3 : menunda atau menghindari pekerjaan
Skor 3-4 : berhati hati atau ragu dalam bekerja
Skor 4-6 : cukup bertanggung jawab pada pekerjaan
Skor 6-9 : tekun , tanggung jawab tinggi
A = KEBUTUHAN BERPRESTASI (Need to Achieve)
Skor 0-5 : ketidakpastian tujuan , kepuasan dalam suatu pekerjaan , tidak ada usaha lebih
Skor 6-9 : tujuan jelas , kubutuhan sukses dan ambisi tinggi
G = PERAN PEKERJA KERAS (Hard Intense Worked)
Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja , bukan hasil optimal
Skor 4-7 : kemauan bekerja keras tinggi
Z = KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH (Need for Change)
Skor 0-2 : tidak suka berubah
Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan
Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri
Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif , berfikir jauh kedepan
Skor 8-9 : mudah gelisah , frustasi , karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis
K = KEBUTUHAN UNTUK AGRESIF (Need to be Forceful)
Skor 0-2 : menhindari masalah , menulak , untuk mengenali situasi sebagai masalah
Skor 3-4 : suka lingkungan tanang , menghindari konflik
Skor 5 : keras kepala
Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan kerja , dorongan semangat bersaing
Skor 8-9 :agresif, cendering defensive
E = PERAN PENGENDALIAN EMOSI (Emotional Resistant)
Skor < 2 : terbuka , cepat bereaksi , tidak normative
Skor 2-3 : terbuka
Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang ,mampu mengendalikan
Skor > 6: sangat normative , kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan
PENYAJIAN ALAT TES PAPI KOSTICK
a. Waktu
Dalam pelaksanaan Papi Costick Test secara tertulis tidak ada batasan waktu yang diberikan. Durasi
pengerjaan test bergantung pada kecepatan testee dalam menjawab semua pernyataan yang tersedia.
Namun pada umumnya testee dapat menyelesaikan menjawab semua peryataan pada tes ini dalam
waktu dalam hal inikurang dari 35 menit sampai dengan 45 menit.
b. Materi Test
Ada 90 pasang pernyataan, pilihlah salah satu dari setiap pasangan pernyataan tersebut yang Anda
anggap paling dekat menggambarkan diri saudara. Bila tidak satupun dari sebuah pasangan pernyataan
yang cocok, pilihlah yang saudara anggap benar.
Lingkarilah tanda panah pada setiap pernyataan yang saudara pilih pada lembar jawaban yang tersedia.
Contoh :
Dalam hal ini, Anda melingkari tanda anak panah “a” (Horizontal), karena pernyataan “a” merupakan
gambaran diri Anda. Tetapi jika pernyataan “b” (diagonal) lebih sesuai dengan diri anda, maka lingkarilah
tanda anak panah pada pernyataan “b”.
Kerjakanlah secepat mungkin dan pilihlah hanya satu pernyataan dari tiap pasang.
e. Pelaksanaan Tes
Tester membagikan 1 buku soal dan lembar jawaban pada testee. Tester meminta testee mengisi kolom
identitas pada kolom yang tersedia pada lembar jawaban. Tester memberikan instruksi tata cara
pelaksanaan Papi Costick’s Test pada testee.
Kemudian testee diberi kesempatan bertanya pada tester. Dan jika tidak ada pertanyaan, tester
memberikan instruksi mulai mengerjakan Papi Costick’s Test sambil mengaktifkan stopwatch.
Setelah tes selesai, testee diminta mengecek kembali jawabannya dan cara menjawabnya.
PROSEDUR SKORING
Menghitung skor peran, yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari, baik yang horizontal
maupun vertical sesuai dengan arah tanda panah.
Menuliskan jumlah skor pada masing – masing kotak skor dibawah huruf G, L, I, T, V, S, R, D, C, E yang
telah tersedia pada lembar jawab.
Menghitung jumlah skor pada seluruh kotak skor peran secara horizontal, dan jumlah skor harus 45.
Menghitung skor “kebutuhan” yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari baik yang
horizontal maupun yang vertical sesuai dengan arah tanda panah.
Menjumlahkan jumlah skor pada masing – masing kotak dibawah huruf N, A, P, X, B, O, Z, K, F, W yang
telah tersedia pada lembar jawaban.
Mengitung jumlah skor pada seluruh kotak skor kebutuhan secara vertical, dan jumlah skor harus 45.
Memindahkan setiap skor pada lembar jawaban ke lembar scoring sesuai dengan setiap huruf pada
aspek “peran” dan “kebutuhan” dengan cara melingkari angka di dalam lingkaran.
Membuat garis penghubung antara angka yang satu dengan angka lainnya sehingga terbentuklah
sebuah diagram pada lembar psikogram yang telah tersedia.
PAPI menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan pernyataan yang setara. Sangat sulit
untuk melakukan faking/ manipulasi. Item-item pendek, ringkas, Interpretasi logik dan spesifik sehingga
dapat difahami dengan jelas oleh tester maupun testee.
Sangat berguna untuk evaluasi karyawan karena menggambarkan administration styles dan dapat
digunakan 2 orang/ lebih untuk mengetahui hubungan atasan bawahan dan mengembangkan solusi
interpersonal.
Laporan hasil tes disampaikan dalam bentuk visual (berupa cakram). Laporan ini akan memudahkan
pengguna (user) mengenali potensi dirinya secara komprehesif, namun tetap mudah dipahami.
Hasil analisa menghasilkan dinamika kepribadian seseorang yang telah dipengaruhi situasi kerja
sekitarnya, yang merupakan gambaran kepribadian keseluruhan dan tidak terpisah -pisah, serta menjadi
satu dinamika kepribadian yang utuh.
Cara pengskoringnya butuh ketelitian serta kejelian. Ada kemungkinan orang bosan mengerjakan ,
karena adanya pernyataan yang di ulang – ulang. Lembar jawaban sedikit membingungkan.
TES RORSCHACH
Latar Belakang dan Sejarah Tes Rorschach
Pertama kali teknik ini dipublikasikan secara resmi tahun 1921 oleh Hermann Rorschachdalam
monografnya Psychodiagnostik. Dalam monografnya Hermann Rorschach mengemukakan bercak tinta
yang terpilih, temuan diagnostiknya, dan landasan teori dari temuannya.
Hermann Rorschach dilahirkan di Zurich, swiss pada tanggal 8 Nopember 1884. Ayahnya seorang
guru menggambar. Pada mulanya Rorschach mendalami ilmu pengetahuan alam di sekolahnya, tetapi
kematian ayahnya dalam usia muda telah merubah pendiriannya. Dia mulai tertarik pada bidang
kedokteran dan belajar di Nuenberg, Zurich, Berne, dan Berlin.
Pengalaman praktisnya di bidang psikiatris diperoleh dari beberapa rumah sakit tempat dia bekerja.
Hermann Rorschach adalah seorang dengan pribadi yang menarik, fleksibel, mudah menyesuaikan diri,
dan sangat berbakat untuk instrokpeksi dan sintesis. Emosinya yang matang, hangat dan menyenangkan
dan di kombinasi dengan kecerdasan yang mencapai tingkat jenius, membuatnya menjadi psikiater yang
ternama.
Selama 10 tahun bekerja di beberapa rumah sakit Rorschach terus mengadakan penelitian dengan
menggunakan bercak tinta, bidang yang diminatinya sejak dia lulus dari sekolah kedokteran. Hasil dari
penelitiannya itu kemudian ditulis dalam sebuah monograph dengan judul Psychodiagnostik yang terbit
pada tahun 1921.
Dalam psychodiagnostic tersebut Rorschach menulis bahwa dia telah menyeleksi satu seri bercak
tinta yang terdiri dari 10 kartu dari beribu-ribu kartu yang telah dicobakan. Tidak semua pola yang dibuat
dapat diuji cobakan, paling tidak harus memenuhi 2 persyaratan, yaitu:
Subjek eksperimen Rorschach sebagian besar memang adalah para penyandang masalah
kejiwaan. Tetapi Rorschach juga menggunakan subjek orang-orang normal, baik yang berpendidikan
maupun tidak berpendidikan.
Menurut Klopfer (1962) tekniik bercak tinta yang disusun oleh Rorschach merupakan titik puncak
keberhasilan dari peneliian-penelitian yang menggunakan bercak tinta selama 20 tahun di Eropa dan
Amerika. Rorschach berhasil menerobos aspek-aspek yang belum pernah dijangkau oleh peneliti-peneliti
lain. Kalau ahli-ahli sebelumnya kebanyakan hanya menganalisa bercak tinta dari segi isi dari respon
subjek saja, dan mengatakan bahwa bercak tinta yang diberikannya itu adalah tes imajinasi, tetapi menurut
Rorschach dalam membuat interpretasi terhadap bercak tinta itu sebenarnya fungsi imajinasi hanya sedikit.
Yang paling berperan adalah fungsi persepsi (Rorschach, 1981).
Bruno Klopfer mengembangkan tes Rorschach. Pada tahun 1934 telah mengembangkan ide-ide
Rorschach dalam kelompok studinya. Pada tahun 1936 Klopfer dkk mendirikan Rorschach Institute sebagai
lembaga melatih para para ahli untuk menggunakan tes Rorschach. Pada tahun 1948 Rorschach Institute
berubah menjadi The Society for Projective Technique, yang menerbitkan TAT (Thematic Apperception
Test) dan tes proyektif lainnya.
Selain itu banyak alat tes yang juga menggunakan teknik bercak tinta, yang dikembangkan untuk
menutupi kelemahan-kelemahan tes Rorschach, seperti misalnya :
Penerapan tes Rorschach sebagian besar di bidang klinis, baik di rumah sakit maupun di klinik
psikiatris dan psikologis. Tetapi tes Rorschach juga bisa menjadi terapi, ada testi yang mengatakan ketika
selesai menjalani tes ini testi merasa lega dan hilang beban pikiran dan emosionalnya.
Teknik Rorschach juga banyak digunakan di luar bidang klinis. Misalnya di bidang militer dan
industri, tes Rorschach banyak digunakan sebagai alat seleksi. termasuk pengguna tes Rorschach secara
kelompok (Williams & Kellman, 1962).
Tinta ditumpahkan di sehelai kertas, lalu kertas dilipat, tinta kemudian menyebar di kertas. Tidak
semua figur dapat digunakan, hanya yang memenuhi kondisi tertentu yang dapat dipakai. Pertama,
bentuknya harus relatif simpel, yang kompleks malah menyulitkan komputasi faktor-faktornya. Selanjutnya,
bercak tersebut tidak boleh sugestif. Setiap figur yang memenuhi persyaratan, harus diujicobakan sebelum
digunakan sebagai alat tes.
• Alat tes ini distandardisasi dengan populasi pasien RS tempat Hermann menjabat sebagai kepala
psikiater, ini merupakan hasil kerja 10 tahun riset dan eksplorasi.
Publikasi Ro pertama kali tahun 1921, dan tahun 1922 Ro meninggal (lahir 1884).
Tahun 1924 publikasi pertama metode Ro muncul di Inggris yang merupakan terjemah dari paper
yang ditulis oleh Ro dan co-workernya Oberholzer.
David Levy yang ditraining oleh Oberholzer mengenalkan metode Ro di AS.
Samuel Beck, terpengaruh oleh Levy dan juga diajari Oberholzer adalah orang AS I yang
mempublikasikan material Ro.
Hertz selanjutnya mengeksplorasi aspek metodologis dari Ro.
Dalam Administrasi Tes Rorschach terdapat sepuluh kartu yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Kartu achromatik. Kelompok kartu ini hanya mempunyai warna hitam, putih dan abu-abu,
yaitu kartu I, IV, V, VI, dan VII
2. Kartu chromatic. Kelompok kartu kromatik mempunyai aneka warna lain, misalnya
merah, biru hijau dan sebagainya, yaitu kartu II, III, VIII, IX, dan X.
SKORING
Location: yaitu pada bagian mana subjek melihat konsepnya itu dalam bercak.
Determinant: yaitu bagaimana konsep itu dilihat subjek, atau aspek apa yang digunakan subjek
untuk memberikan jawabannya itu.
Content : yaitu apa isi jawaban subjek tersebut.
Popular-Original (P-O) : yaitu apakah jawaban subjek itu merupakan konsep yang sering dilihat
orang lain ataukah tidak
Form Level Rating (FLR) : yaitu bagaimana ketepatan konsep tersebut dengan bercaknya serta
bagaimana kualitasnya.
SKORING LOCATION
a. Jawaban Whole: Jawaban ini terdiri dari skor W (Whole) ,W (Whole-cut), DW (Confabulatory whole).
Skor W (whole): Skor ini diberikan bila subjek menggunakan seluruh bercak sebagai dasar untuk
memberikan jawabannya.
Skor W-cut (whole cut): Skor ini diberikan bila subjek menggunakan paling tidak dua pertiga dari
bercak. Subjek tidak bermaksud menggunakan seluruh bercak. Ada sedikit bagian yang dihilangkan
karena tidak sesuai dengan konsepnya.
Skor DW atau dW (Confabulatory whole): Skor DW diberikan apabila subjek mengguanakn suatu
detail kemudian digeneralisasikan pada seluruh bercak.
b. Jawaban Large Usual Detail (Skor D): Skor D diberikan apabila subjek menggunakan bagian yang besar
dari bercak yang sudah biasa digunakan oleh orang lain. Bagian mudah dibedakan dengan bagian yang
lain karena color, shading atau space. Untuk mengetahui mana bagian yang diskor D atau diskor yang lain,
dilaksanakan dengan melihat pada tabel lokasi yang sudah ada pada lampiran.
Jawaban Small Usual Detail (Skor d): Skor ‘d’ diberikan pada penggunaan bercak yang relatif kecil,
tetapi mudah dilihat dengan adanya color, shading atau space. Untuk menentukan skor ini juga perlu
melihat tabel lokasi.
Jawaban Un-usual Detail (Skor Dd): Jawaban un-usual detail adalah jawaban yang tidak
merupakan jawaban whole(W), tidak ada dalam daftar jawaban large atau small usual detail (D atau d),
serta bukan jawaban space (S). Jawaban ‘un-usual detail’ diberi simbol dengan ‘Dd’, tetapi simbol ini
tidak digunakan dalam skoring melainkan menunjukkan semua un-usual detail yang terdiri dari :
Tiny Detail (dd): Skor ‘dd’ diberikan pada jawaban yang menggunakan lokasi yang kecil sekali,
tetapi masih bisa dibedakan dengan adanya color, shading atau space. Skor ini juga telah ditujukkan
pada daftar tabel lokasi.
Edge Detail (de): Skor ‘de’ digunakan untuk jawaban yang menggunakan lokasi bagian sisi luar
dari bercak.
Inner Detail (di): Skor ‘di’ diberikan untuk lokasi didalam bercak yang sulit untuk dipisahkan dari
bagian lain oleh color, shading atau space.
Rare detail (dr): Skor ‘dr’ diberikan pada jawaban yang lokasinya tidak biasa digunakan oleh orang
lain. Lokasi ini tidak dapat digolongkan dalam dd, de, atau di dan juga tidak dapat digolongkan dalam
d, D, atau W. Lokasi untuk skor dr tidak selalu bagian bercak yang kecil. Kadang-kadang bercaknya
juga besar.
c. Jawaban White Space (S): Jawaban diberi skor ‘S’ apabila subjek membalik penggunaan ‘figure’ dan
‘ground’, sehingga bagian putih justru dijadikan sebagai landasan untuk memberikan jawaban. Kadang-
kadang bagian putih itu dijadikan sebagai jawaban utamanya, tetapi kadang hanya sebagai tambahan saja.
Dalam hal ini skor S diberikan sebagai tambahan (additional score).
Dalam skoring lokasi ini ada kemungkinan subjek menggunakan lebih dari satu lokasi dalam
memberikan jawaban, atau mungkin dia menggunakan beberapa lokasi kemudian digabungkan dalam satu
jawaban. Dalam hal ini dilaksanakan skor lokasi jamak (multiple location score).
SKORING DETERMINAT
Jawaban Definite : yaitu konsep jawaban yang mempunyai bentuk yang pasti. Jawaban Semi-
definite: yaitu suatu konsep jawaban yang mempunyai bentuk kurang pasti. Jawaban In-definite : yaitu
konsep jawaban yang sama sekali tidak mempunyai bentuk yang pasti atau bentuknya
Ada empat unsur yang termasuk dalam kategori skoring determinant ini, yaitu:
1. Form (bentuk)
2. Movement (Gerakan)
3. Shading (Perbedaan gelap terang)
4. Color (Warna)
Berdasarkan keempat unsur itu, maka dalam skoring determinant ini digunakan simbol-simbol
sebagai berikut:
SKORING CONTENT
Skoring content yaitu menentukan apa isi jawaban subjek. Skoring content ini memang tidak begitu sukar,
karena sudah jelas dan kategorinya tidak terlalu rumit.
Skoring Popular
Suatu jawaban disebut popular bila jawaban tersebut sering muncul atau diberikan oleh banyak subjek
pada suatu lokasi bercak tertentu.
Jawaban Original
Jawaban original yang diskor O adalah pada satu bagian bercak tertentu yang hanya muncul sekali diantara
seratus jawaban.
Ketepatan (akurasi)
Kekhususan (spesifikasi)
Pengorganisasian (organisasi)
Pertama kali teknik ini dipublikasikan secara resmi tahun 1921 oleh Hermann Rorschach dalam
monografnya Psychodiagnostik. Dalam monografnya Hermann Rorschach mengemukakan bercak tinta
yang terpilih, temuan diagnostiknya, dan landasan teori dari temuannya.
Hermann Rorschach dilahirkan di Zurich, swiss pada tanggal 8 Nopember 1884. Ayahnya seorang
guru menggambar. Pada mulanya Rorschach mendalami ilmu pengetahuan alam di sekolahnya, tetapi
kematian ayahnya dalam usia muda telah merubah pendiriannya. Dia mulai tertarik pada bidang
kedokteran dan belajar di Nuenberg, Zurich, Berne, dan Berlin.
Pengalaman praktisnya di bidang psikiatris diperoleh dari beberapa rumah sakit tempat dia bekerja.
Hermann Rorschach adalah seorang dengan pribadi yang menarik, fleksibel, mudah menyesuaikan diri,
dan sangat berbakat untuk instrokpeksi dan sintesis. Emosinya yang matang, hangat dan menyenangkan
dan di kombinasi dengan kecerdasan yang mencapai tingkat jenius, membuatnya menjadi psikiater yang
ternama.
Selama 10 tahun bekerja di beberapa rumah sakit Rorschach terus mengadakan penelitian dengan
menggunakan bercak tinta, bidang yang diminatinya sejak dia lulus dari sekolah kedokteran. Hasil dari
penelitiannya itu kemudian ditulis dalam sebuah monograph dengan judul Psychodiagnostik yang terbit
pada tahun 1921.
Dalam psychodiagnostic tersebut Rorschach menulis bahwa dia telah menyeleksi satu seri bercak
tinta yang terdiri dari 10 kartu dari beribu-ribu kartu yang telah dicobakan. Tidak semua pola yang dibuat
dapat diuji cobakan, paling tidak harus memenuhi 2 persyaratan, yaitu:
Subjek eksperimen Rorschach sebagian besar memang adalah para penyandang masalah
kejiwaan. Tetapi Rorschach juga menggunakan subjek orang-orang normal, baik yang berpendidikan
maupun tidak berpendidikan.
Menurut Klopfer (1962) tekniik bercak tinta yang disusun oleh Rorschach merupakan titik puncak
keberhasilan dari peneliian-penelitian yang menggunakan bercak tinta selama 20 tahun di Eropa dan
Amerika. Rorschach berhasil menerobos aspek-aspek yang belum pernah dijangkau oleh peneliti-peneliti
lain. Kalau ahli-ahli sebelumnya kebanyakan hanya menganalisa bercak tinta dari segi isi dari respon
subjek saja, dan mengatakan bahwa bercak tinta yang diberikannya itu adalah tes imajinasi, tetapi menurut
Rorschach dalam membuat interpretasi terhadap bercak tinta itu sebenarnya fungsi imajinasi hanya sedikit.
Yang paling berperan adalah fungsi persepsi (Rorschach, 1981).
Bruno Klopfer mengembangkan tes Rorschach. Pada tahun 1934 telah mengembangkan ide-ide
Rorschach dalam kelompok studinya. Pada tahun 1936 Klopfer dkk mendirikan Rorschach Institute sebagai
lembaga melatih para para ahli untuk menggunakan tes Rorschach. Pada tahun 1948 Rorschach Institute
berubah menjadi The Society for Projective Technique, yang menerbitkan TAT (Thematic Apperception
Test) dan tes proyektif lainnya.
Selain itu banyak alat tes yang juga menggunakan teknik bercak tinta, yang dikembangkan untuk
menutupi kelemahan-kelemahan tes Rorschach, seperti misalnya :
Penerapan tes Rorschach sebagian besar di bidang klinis, baik di rumah sakit maupun di klinik
psikiatris dan psikologis. Tetapi tes Rorschach juga bisa menjadi terapi, ada testi yang mengatakan ketika
selesai menjalani tes ini testi merasa lega dan hilang beban pikiran dan emosionalnya.
Teknik Rorschach juga banyak digunakan di luar bidang klinis. Misalnya di bidang militer dan
industri, tes Rorschach banyak digunakan sebagai alat seleksi. termasuk pengguna tes Rorschach secara
kelompok (Williams & Kellman, 1962).
Tinta ditumpahkan di sehelai kertas, lalu kertas dilipat, tinta kemudian menyebar di kertas. Tidak
semua figur dapat digunakan, hanya yang memenuhi kondisi tertentu yang dapat dipakai. Pertama,
bentuknya harus relatif simpel, yang kompleks malah menyulitkan komputasi faktor-faktornya. Selanjutnya,
bercak tersebut tidak boleh sugestif. Setiap figur yang memenuhi persyaratan, harus diujicobakan sebelum
digunakan sebagai alat tes.
• Alat tes ini distandardisasi dengan populasi pasien RS tempat Hermann menjabat sebagai kepala
psikiater, ini merupakan hasil kerja 10 tahun riset dan eksplorasi.
Telah banyak peneliti sebelumnya yang tertarik melakukan investigasi tentang bercak tinta. Tes
Rorscach merupakan titik puncak dari 20 tahun eksperimen dengan bercak tinta di Eropa dan Amerika.
Justinus Kerner bekerja di labor Tübingen Jerman. Dia secara tidak sengaja menyadari banyak hal
yang bisa dilihat pada bercak tinta. Ia tidak menyadari adanya kemungkinan hubungan persepsi bercak
ini dengan diagnosa kepribadian.
1895 Alfred Binet mengemukakan adanya kemungkinan bercak tinta dapat digunakan untuk
menginvestigasi imajinasi visual dalam studi trait kepribadian.
Setahun kemudian Dearborn mempublikasikan artikel tentang bagaimana membuat tinta hitam
putih dan berwarna dan menggunakan tinta dalam psikologi eksperimental.
Tahun 1910 Whipple yang pertama kali menstandardisasi tes bercak tinta.
Dekade berikutnya FC Bartlett menggunakan bercak tinta sebagai alat tes persepsi dan imajinasi,
dan disimpulkannya bahwa tinta dapat mengungkap minat dan mungkin pekerjaan responden.
1917 Cicely Parsons berhasil menemukan bahwa perbedaan respon terhadap bercak tinta
dimungkinkan oleh adanya perbedaan individual.
Publikasi Ro pertama kali tahun 1921, dan tahun 1922 Ro meninggal (lahir 1884).
Tahun 1924 publikasi pertama metode Ro muncul di Inggris yang merupakan terjemah dari paper
yang ditulis oleh Ro dan co-workernya Oberholzer.
David Levy yang ditraining oleh Oberholzer mengenalkan metode Ro di AS.
Samuel Beck, terpengaruh oleh Levy dan juga diajari Oberholzer adalah orang AS I yang
mempublikasikan material Ro.
Hertz selanjutnya mengeksplorasi aspek metodologis dari Ro.
Dalam Administrasi Tes Rorschach terdapat sepuluh kartu yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Kartu achromatik. Kelompok kartu ini hanya mempunyai warna hitam, putih dan abu-abu,
yaitu kartu I, IV, V, VI, dan VII
2. Kartu chromatic. Kelompok kartu kromatik mempunyai aneka warna lain, misalnya
merah, biru hijau dan sebagainya, yaitu kartu II, III, VIII, IX, dan X.
SKORING
Pada prinsipnya skoring yang dimaksudkan disini adalah merupakan suatu proses
pengelompokkan jawaban subjek ke dalam 5 kategori skoring yaitu:
Location: yaitu pada bagian mana subjek melihat konsepnya itu dalam bercak.
Determinant: yaitu bagaimana konsep itu dilihat subjek, atau aspek apa yang digunakan subjek
untuk memberikan jawabannya itu.
Content : yaitu apa isi jawaban subjek tersebut.
Popular-Original (P-O) : yaitu apakah jawaban subjek itu merupakan konsep yang sering dilihat
orang lain ataukah tidak
Form Level Rating (FLR) : yaitu bagaimana ketepatan konsep tersebut dengan bercaknya serta
bagaimana kualitasnya.
SKORING LOCATION
a. Jawaban Whole: Jawaban ini terdiri dari skor W (Whole) ,W (Whole-cut), DW (Confabulatory whole).
Skor W (whole): Skor ini diberikan bila subjek menggunakan seluruh bercak sebagai dasar untuk
memberikan jawabannya.
Skor W-cut (whole cut): Skor ini diberikan bila subjek menggunakan paling tidak dua pertiga dari
bercak. Subjek tidak bermaksud menggunakan seluruh bercak. Ada sedikit bagian yang dihilangkan
karena tidak sesuai dengan konsepnya.
Skor DW atau dW (Confabulatory whole): Skor DW diberikan apabila subjek mengguanakn suatu
detail kemudian digeneralisasikan pada seluruh bercak.
b. Jawaban Large Usual Detail (Skor D): Skor D diberikan apabila subjek menggunakan bagian yang besar
dari bercak yang sudah biasa digunakan oleh orang lain. Bagian mudah dibedakan dengan bagian yang
lain karena color, shading atau space. Untuk mengetahui mana bagian yang diskor D atau diskor yang lain,
dilaksanakan dengan melihat pada tabel lokasi yang sudah ada pada lampiran.
Jawaban Small Usual Detail (Skor d): Skor ‘d’ diberikan pada penggunaan bercak yang relatif kecil,
tetapi mudah dilihat dengan adanya color, shading atau space. Untuk menentukan skor ini juga perlu
melihat tabel lokasi.
Jawaban Un-usual Detail (Skor Dd): Jawaban un-usual detail adalah jawaban yang tidak
merupakan jawaban whole(W), tidak ada dalam daftar jawaban large atau small usual detail (D atau d),
serta bukan jawaban space (S). Jawaban ‘un-usual detail’ diberi simbol dengan ‘Dd’, tetapi simbol ini
tidak digunakan dalam skoring melainkan menunjukkan semua un-usual detail yang terdiri dari :
Tiny Detail (dd): Skor ‘dd’ diberikan pada jawaban yang menggunakan lokasi yang kecil sekali,
tetapi masih bisa dibedakan dengan adanya color, shading atau space. Skor ini juga telah ditujukkan
pada daftar tabel lokasi.
Edge Detail (de): Skor ‘de’ digunakan untuk jawaban yang menggunakan lokasi bagian sisi luar
dari bercak.
Inner Detail (di): Skor ‘di’ diberikan untuk lokasi didalam bercak yang sulit untuk dipisahkan dari
bagian lain oleh color, shading atau space.
Rare detail (dr): Skor ‘dr’ diberikan pada jawaban yang lokasinya tidak biasa digunakan oleh orang
lain. Lokasi ini tidak dapat digolongkan dalam dd, de, atau di dan juga tidak dapat digolongkan dalam
d, D, atau W. Lokasi untuk skor dr tidak selalu bagian bercak yang kecil. Kadang-kadang bercaknya
juga besar.
c. Jawaban White Space (S): Jawaban diberi skor ‘S’ apabila subjek membalik penggunaan ‘figure’ dan
‘ground’, sehingga bagian putih justru dijadikan sebagai landasan untuk memberikan jawaban. Kadang-
kadang bagian putih itu dijadikan sebagai jawaban utamanya, tetapi kadang hanya sebagai tambahan saja.
Dalam hal ini skor S diberikan sebagai tambahan (additional score).
Dalam skoring lokasi ini ada kemungkinan subjek menggunakan lebih dari satu lokasi dalam
memberikan jawaban, atau mungkin dia menggunakan beberapa lokasi kemudian digabungkan dalam satu
jawaban. Dalam hal ini dilaksanakan skor lokasi jamak (multiple location score).
SKORING DETERMINAT
Jawaban Definite : yaitu konsep jawaban yang mempunyai bentuk yang pasti. Jawaban Semi-
definite: yaitu suatu konsep jawaban yang mempunyai bentuk kurang pasti. Jawaban In-definite : yaitu
konsep jawaban yang sama sekali tidak mempunyai bentuk yang pasti atau bentuknya
Ada empat unsur yang termasuk dalam kategori skoring determinant ini, yaitu:
1. Form (bentuk)
2. Movement (Gerakan)
3. Shading (Perbedaan gelap terang)
4. Color (Warna)
Berdasarkan keempat unsur itu, maka dalam skoring determinant ini digunakan simbol-simbol
sebagai berikut:
F untuk jawaban-jawaban yang menggunakan bentuk (form) saja.
M, FM, fm, mf, dan m unruk jawaban-jawaban yang mengandung unsur gerakan (movement).
Fc, cf, c untuk jawaban yang menggunakan shading sebagai kualitas permukaan (texture).
FK, KF, K untuk jawaban yang menggunakan shading untuk kesan-kesan kedalaman (diffuse).
Fk, kf, k untuk jawaban yang menggunakan shading sebagai bentuk tiga dimensi yang sudah
diproyeksikan dalam bentuk dua dimensi.
FC, CF, C untuk jawaban yang menggunakan warna-warna (color) selain hitam, abu-abu dan
putih.
FC’, C’F, C’ untuk jawaban yang menggunakan warna hitam, abu-abu dan putih.
SKORING CONTENT
Skoring content yaitu menentukan apa isi jawaban subjek. Skoring content ini memang tidak begitu sukar,
karena sudah jelas dan kategorinya tidak terlalu rumit.
Skoring Popular
Suatu jawaban disebut popular bila jawaban tersebut sering muncul atau diberikan oleh banyak subjek
pada suatu lokasi bercak tertentu.
Jawaban Original
Jawaban original yang diskor O adalah pada satu bagian bercak tertentu yang hanya muncul sekali diantara
seratus jawaban.
Ketepatan (akurasi)
Kekhususan (spesifikasi)
Pengorganisasian (organisasi)
Tes Situasional
Tes situasional adalah tes yang menempatkan peserta tes dalam situasi yang cukup mirip atau
mensimulasikan situasi kriteria “hidup sesungguhnya”.
Tes Situasional
Karena luas penerapannya, tes-tes tidak bisa digeneralisasikan secara umum karena tergantung
prosedur tertentuyang digunakan. Sifat, criteria, dan kualifikasi penguji/penaksir tes.
Secara umum, koefisien validitas cenderung paling tinggi ketika metodologinya paling baik, seperti
menggunakan banyak sarana termasuk evaluasi antar penguji dan antar rekan sebaya serta
memusatkan diri pada dimensi perilaku yang relevan dan langsung dapat diamati.
Untuk dapat memahami dan melakukan assessment center, kita perlu memahami tentang:
1. Anajab, sebagai patokan pembuatan alat tes.
2. Kompetensi, untuk menentukan kompetensi apa saja yang diperlukan serta standar
penilaian.
3. Behavioral Event Interview (BEI), untuk mengetahui kompetensi apa yang dibutuhkan.
Contoh: evaluasi atas efektivitas konselor calon konselor diamati atau direkam dengan video, sementara
ia melakukan sesi konseling dengan seorang klien yang dibimbing“ dengan permasalahannya.
2.Tes Kepribadian
- EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) = untuk mengukur
kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-kebutuhan yang mendorongnya (16 faktor)
- DAM&BAUM = Draw A Man Tes (Tes Gambar Orang) ; untuk
mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja
- WARTEGG = untuk mengetahui emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek
- Tes Pauli = untuk mengukur sikap kerja dan prestasi kerja (daya
tahan, keuletan, sikap terhadap tekanan, daya penyesuaian, ketekunan, konsistensi, kendali diri)
- KRAEPLIEN = untuk mengungkap ketelitian,kecepatan, kestabilan dan
ketahanan kerja
- RM (The Rothwell Miller) = untuk mengetahui minat seseorang terhadap jenis pekerjaan
- PAPI Kostick = untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang
masing-masing mewakili need atau role tertentu, tinggi rendahnya need
atau role tertentu mempunyai arti yang spesifik. Konfigurasi yang
diperoleh adalah gambaran dari pilihan testee yang bermuatan need atau role; dan dibandingkan dengan
need atau role lain dalam keseluruhan sistem kepribadian berdasarkan persepsi testee atas dirinya
sendiri.
*. Wartegg Test
Pernahkah anda ikut psikotest dan disuruh menggambar atau melengkapi gambar delapan kotak diatas
(Wartegg Test)
Pada saat Anda menjalankan Wartegg Test, Anda akan diberi selembar kertas yg berisi 8 kotak yg ada
stimulus2 nya, kemudian Anda akan diberikan perintah untuk melengkapi dari gambar yg ada di kotak
tersebut.
Isi dari masing2 gambar :
gbr 1. berupa titik ditengah kotak : ini menyangkut hal2 yg
berhubungan dengan penyesuaian diri yaitu bagaimana seseorang
menempatkan diri dlm lingkungan
gbr 2. berupa ~ tp berada di kotak sebelah kiri : menunjukkan
fleksibilitas perasaan.
gbr 3. berupa 3 garis horisontal dr pendek, sedang tinggi sejajar:
mengukur hasrat untuk maju/ ambisi
gbr 4. berupa kotak kecil di sebelah kanan : mengukur bagaimana
seseorang mengatasi kesulitan
gbr 5. seperti huruf T tp miring (susah gambarin nya) : mengukur
bagaimana cara bertindak.
gbr 6. berupa garis horisontal ; vertikal : mengukur cara berpikir /
analisa; sintesa
gbr 7. berupa titik2 : menyangkut kehidupan dan perasaan ( apakah
sudah stabil, kekanakan)
gbr 8. berupa lengkungan : mengenai kehidupan sosial/ hubungan sosial
Jika anda pernah bertanya-tanya apa fungsi test melengkapi gambar diatas dan apakah test diatas
sebenarnya adalah untuk mencari tahu siapa diantara peserta yang paling pintar menggambar.
Reaksi:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
[Get Widget]
Arsip Blog
► 2013 (8)
▼ 2012 (25)
o ► Desember (2)
o ► Agustus (1)
o ► Juli (4)
o ► Juni (3)
o ► Mei (4)
o ▼ April (7)
Indonesian traditional food
sehat itu mudah
Usaha Kreasi Mandiri
Indonesian native culture
siapa takut melamar kerja
The original recipe Indonesia .....
Apa karakter kamu...?
o ► Maret (4)
Animasi Bergerak
Mengenai Saya
Entri Populer
waspada penyakit dalam tubuh......!
Gejala Penyakit Berbahaya Setiap gejala dalam tubuh menandakan sesuatu yang berbeda tingkat keseriusannya. Banyak ke
Apa karakter kamu...?
12 Shio - Karakter berdasarkan Zodiak Binatang Cina Latar Belakang (Gemintang.com) Shio adalah simbol binatang cina y
ayo berkreasi ....
Proses Pembuatan Gerabah - Gerabah merupakan seni kerajinan tangan yang telah melegenda, seni dan pembuatannya
karakter wayang
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang ' y
ayo berkreasi ...
Proses Pembuatan Gerabah - Gerabah merupakan seni kerajinan tangan yang telah melegenda, seni dan pembuatannya
cara resset pasword
Lupa Mac Password? Cara Reset Anda Sandi Mac (dengan atau tanpa CD) Jadi An...
cara pengembangan usaha..............
Dasar - dasar dalam membuka usaha Langkah Memulai Usaha Apabila anda ingin memulai suatu usaha, tidak ada salahnya
BAHASA ISYARAT
belajar bahasa isyarat orang pasti pernah mendengar atau pernah melihat kekasih atau suami dan beberapa istri yang kedua
siapa takut melamar kerja
Sukses dalam wawancara kerja Sukses dalam wawancara kerja diperlukan strategi jitu, selain itu juga diperlukan kesi
Usaha Kreasi Mandiri
Cara serta tehnik pencetakan sablon Pencetakan dengan cara sablon di jaman serba Digital sekalipun akan terus diperlukan
Pengikut
Powered by Translate
68,784
news
Apple Google Microsoft
Apple's iPhone SE Could Deliver Better Than Expected June Quarter Guidance
Forbes
I have been tracking Apple's iPhone SE lead-times since March 30, the day before they became
available. While lead-times are not an exact science to determine demand and won't resolve the
difference of opinion on how it is doing, I believe it is ...
Related Articles »
Why I passed on the chance to buy an AppleWatch off a friend for $100
Business Insider
About a month ago, one of my colleagues said he was looking to sell his Apple Watch Sport, which he
had casually worn on and off again for the last year. He was asking $100 for the device, which is a good
chunk less than a new one, even after Apple's ...
Related Articles »
Apple is selling a seriously yellow iPad Pro for around $18000
The Next Web
This is just the most recent of Apple's one-off limited edition products (we made a handy list here). The
most expensive of these? A $977,000 Product (Red) Mac Pro. Also notable: $461,000 rose gold earbuds.
If you have that kind of cash, the colorful ...
Related Articles »
Apple Just Ordered 100 Million OLED iPhone Displays
Motley Fool
For years now, the technology rumor mill has speculated as to if and when Apple(NASDAQ:AAPL) would
begin a broader migration of its products away from LCD and toward OLED displays. But if recent reports
from South Korea are any indication, the ...
Related Articles »
powered by
. [google76276efd6d60fb90.html]
Make a Ladybug Note at WishAFriend.com
Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.
M
O
C
.
T
O
P
S
G
O
L
B
.
4
1
O
T
I
J