Anda di halaman 1dari 26

Asesmen Kepribadian

Tes Pauli & Kraepelin


KELOMPOK: VI

Evri Yanto (11860114702)


Fathimah Azzahra (11860125106)
Faridatun Hasanah (11860122328)
Mufthia Arfah Ardana (11860122480)
Resya Delvina(11860130316)
Riskika Dwi Ayuningsih(11860125111)
02
01
POKOK TES

PEMBAHASAN TES K
R
P A
A E
U P
L E
I L
I
N
Tes Pauli
01 SEJARAH
02 TUJUAN TES
03 MATERI TES
04 PENYAJIAN (INSTRUKSI
TES)
05 SKORING
06 INTERPRETASI
Sejarah Tes Pauli
Tes Pauli dikembangkan pada tahun 1983 oleh Dr. Richard Pauli
bersama dengan Dr. Wilhem Arnold dan Prof. Dr. Van Hiss.

Pada dasarnya, Richard Pauli tergolong dalam suatu aliran yang ingin
D

membuat psikologi menjadi bidang ilmu pasti, yaitu membuat psikologi


D

sebagai suatu bidang eksperimen.


D

Di dalam penyusunan atau pembuatan test pauli ini, Richard Pauli


mengambil cara yang dipergunakan oleh Kraeplin,yaitu menggunakan
suatu metode dengan cara mengerjakan penghitungan sederhana
dimana yang hendak dilihat adalah kurva kerja dari testee.

Kraeplin adalah seorang psikiater atau dokter jiwa yang


menggunakan metode dengan menyuruh testee menghitung.
Tujuan Tes Pauli
Penyelidikan yang dapat dilakukan melalui tes Pauli jauh lebih
spesifik ketimbang Kraeplin. Tes ini dapat mengungkap
berbagai aspek sikap kerja seperti: prestasi/produktivitas kerja,
ketelitian, kontrol diri/introspeksi diri, fluktuasi kerja/stabilitas
emosi, pengerahan energi, kesiapan kerja atau inisiatif,
penyesuaian kerja, dan perencanaan kerja.
Materi Tes Pauli
Materi tes terdiri dari angka-angka 1-9 yang tercetak penuh dalam bentuk lajur-lajur/deret
secara timbal balik (lembar Koran Pauli) dan secara terpisah tersedia lembar grafik kerja
untuk skoring. Pensil HB untuk menulis identitas dan hasil penjumlahan.

Tes pauli sering disebut dengan "tes koran" adalah tes kemampuan dasar
menghitung cepat. Tes ini terdiri dari 0-9 yang tersusun secara membujur (atas-
bawah) dalam bentuk lajur. Pada saat tes ini di haruskan menjumlahkan dua angka
yang berdekatan di setiap lajur dalam waktu tertentu. Pada tes pauli, yang dilakukan
adalah menjumlahkan angka-angka tersebut dari atas ke bawah. Elemen yang
diukur dalam hasil tes ini ialah konsistensi, produktivitas kerja, sikap terhadap
tekanan, daya tahan kerja, pengendalian emosi, kemampuan daya penyesuaian diri,
keuletan kerja, sikap kerja, serta ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan
suatu pekerjaan.
Pada tes pauli, anda akan mengerjakan deretan angka dalam waktu 60
menit dan setiap interval waktu tertentu akan ada aba-aba "garis". Saat itu,
anda akan menggaris batas terakhir hasil kerja anda. Kemudian dengan
segera mungkin melanjutkan penjumlahan.
Intruksi Tes
Kepada testi diberikan instruksi sebagai berikut:
"Di depan Saudara telah ada satu lembar kertas
"Anggaplah angka-angka yang ada di depan yang terdiri dari angka-angka, baik di halaman
ini adalah angka-angka yang ada di kertas depan maupun di belakang (sambil
Saudara. Tugas Saudara adalah menunjukkan kepada testi). Sekarang isilah
menjumlahkan setiap angka dengan angka identitas Saudara di tempat yang tersedia. Jika
yang di bawahnya. Hasilnya Saudara tuliskan sudah selesai, letakkan alat tulis Saudara dan
di sebelah kanannya, di antara kedua angka perhatikan ke depan".
yang dijumlahkan. Disini jawaban yang nts
e
ditulis hanya satuannya saja, misalnya o nt
8+4=12, yang dituliskan cukup angka 2 saja. C
Penjumlahan dilakukan terus dari atas "Pada tes ini Saudara diberi 3 aba-aba, yakni
sampai ke bawah, lalu pindah ke lajur "mulai" (untuk mulai bekerja), "garis" (Sewaktu
berikutnya. Demikian seterusnya sampai ke Saudara bekerja nanti, bila mendengar aba-aba
lajur yang terkanan. Bila selesai satu "garis" maka bubuhkanlah tanda garis di bawah
halaman, maka balikkanlah kertas Saudara, angka yang terakhir Saudara tulis, dan Saudara
dan teruskanlah menghitung sampai melanjutkan lagi pekerjaan Saudara tanpa
terdengar aba-aba "selesai". Masih ada yang menunggu aba-aba lagi), dan "stop" untuk
ingin d itanyakan mengenai cara berhenti bekerja. Ada tiga ha! yg perlu Saudara
mengerjakannya? Bila sudah tidak ada yang perhatikan sebelum mengerjakan:
ditanyakan lagi, sekarang perhatikan.
1. Karena saudara bekerja dengan cepat, maka
dapat memungkinkan terlewatnya satu jalur. Oleh 3. Perlu diingatkan kepada testi, setelah
karena itu saudara harus berhati-hati. Apabila hal menggaris suatu angka, biasanya testi
ini terjadi, jangan sekali-kali saudara kembali melewatkan angka yang di bawah tanda garis
mengisi jalur yang terlewat tersebut, karena hal tersebut, padahal seharusnya tidak dilewatkan".
ini akan merusak seluruh pekerjaan Saudara.

Selama sembilan (9) menit pertama atau 3 kali


instruksi "garis" di berikan, tester harus
2. Karena tes ini memperhitungkan kecepatan,
mengawasi pengerjaan tes oleh testi untuk
maka kalau saudara menuliskan angka yang
memastikan bahwa testi betul-betul sudah
salah, Saudara tidak perlu menghapusnya,
memahami dan mengerjakan tes dengan
tetapi Jangsung saja ditimpa dengan angka
benar. lnstruksi "garis" diberikan setiap 3
yang benar.
menit sampai 20 garis, sehingga keseluruhan
waktu yang gunakan adalah 1 jam (60 menit).
Skoring Tes Pauli

01 02 03 04 05

Pastikan jumlah Hitung jumlah Transfer jumlah Setelah kita Pindahkan angka
garis nya ada 20. kesalahan,
. dan angka baris demi transfer maka kita pada kolom
. 4
perhatikan baris pada grafik dapat membuat pada kertas grafik
apakah ada kerja. grafik. dengan cara
lubang. memberikan
titik.

D
D
D
Lanjutan

06 07 08 09 10

Berilah titik tipis Berikan titik warna Hubungkan jarak antara Kemudian jumlahkan Hasilnya tulis di
pada grafik merah pada
. setiap grafik merah dengan grafik semua dan tuliskan kolom
.
(antara garis 1 perpotongan hitam di setiap garis di sebelah kanan penyimpangan
dan 2, 3 dan 4, 5 antara garis pensil mulai garis ke 3 sampai ke bawah dari grafik dengan melihat
dan 6, dan dengan garis tebal 18, tuliskan di bawah (jumlah batasan
seterusnya). pada grafik. grafik setiap garis. penyimpangan) jumlahnya.

D
D
D
Lanjutan

11 12 13 14 15

Carilah jumlah Hitunglah tinggi dengan Isilah ternpat puncak Isilah kolom salah dengan lsilah kolom betul
terbesar dan berilah cara mengurangi. jumlah dengan cara melihat cara sebagai berikut: dengan cara
. yang
tanda panah ke terbesar dengan jumlah jumlah terbesar itu berada Jumlahkan seluruh angka sama seperti
atas, dan kemudian terkecil. Hasilnya tulis di pada yang tidak betul mulai dari mencari salah
cari kolom tinggi dengan garis ke berapa lajur ke-20 pada kertas Pauli,
jumlah terkecil dan melihat batasan untuk yang jumlahnya lebih
beri tanda panah ke jumlahnya dari 2000 tambah dengan lajur
bawah ke-39 dan 40

D
D
D
Interpretasi Tes Pauli
Alat tes Pauli mampu mengungkap sikap/cara kerja seseorang secara lebih detail, sehingga banyak detail pula
yang perlu diperhitungkan dalam interpretasinya.

02 04 06
Jumlah: menunjukkan
prestasi kerja secara Dibetulkan:
menunjukkan Tempat puncak:
umum, kemampuan
kontrol diri untuk menunjukkan
atau potensi
pekerjaan/kemampu kondisi keletihan
dalam bekerja. Semakin
an introspeksi seseorang.
besar jumlah yang
dihasilkan semakin diri
baik.

Penyimpangan: dimulai dari


Aba-aba garis Jika ada lubang baris ke- 3 sampai baris ke- 18.
adalah berarti kurang teliti. Hal ini menunjukkan
dimaksudkan untuk Bolong dianggap kematangan/stabilitas emosi
menciptakan salah. dalam bekerja, atau cara
stress/tekanan.
mengendalikan perasaan
yang timbul dalam diri.

01 03 05
Lanjutan......
08
Hasil awal (HA):
jumlah pada baris
pertama. HA di atas
100 berarti baik

Tinggi: merupakan
kemampuan mengarahkan Penurunan awal (PA): adalah
energi yang dimiliki dalam hasil awal dikurangi jumlah
bekerja. Pengarahan terendah diantara kurun waktu
kemauan (optimis atau 1 s.d 6.
pesimis)

07 09
Tes Kraepelin
01 SEJARAH
02 TUJUAN TES
03 ALAT YANG DIBUTUHKAN
04 MATERI TES
05 PENYAJIAN (INSTRUKSI
TES)
06 WAKTU PENYAJIAN
07 SKORING
Sejarah Tes Kraepelin
Tes Kraepelin diciptakan oleh seorang Psikiater Jerman bernama Emilie
Kraepelin pada tahun 1856-1926. Kraepelin pada mulanya menciptakan alat
tes yang digunakan sebagai alat bantu untuk mendiagnosa gangguan otak
yaitu alzheimer dan dementia. Selanjutnya, pada tahun 1938, Prof. Dr.
Richard Pauli bersama Dr. Wilhelm Arnold dan Prof. Dr. Vanmethod
memperbaharui tes Kraepelin menjadi suatu “check method”.

Dasar pemikiran yang melandasi munculnya tes Kraepelin adalah


adanya faktor-faktor yang khas pada sensori sederhana, sensori motor,
perseptual dan tingkah laku. Hal tersebut dipakai untuk tes kepribadian.
Dengan adanya berbagai modifikasi dan tinjauan ulang dari tekanan
skoring dan interprestasinya, tes kepibadian ini kemudian menjadi tes
baku.

Tes ini dipergunakan untuk mengungkap beberapa faktor bakat


diantaranya: kecepatan, ketelitian, keajegan dan ketahanan dalam
tekanan. Tes Kraepelin merupakan tes yang sering digunakan sebagai
salah satu bagian dari psikotes untuk dapat mengenali potensi dan
kepribadian seseorang.
Tes Kraepelin masuk ke Indonesia setelah dimodifikasi oleh Fakultas
Psikologi Universitas Gajahmada (UGM) dan Fakutas Psikologi Universitas
Indonesia. Norma yang digunakan di Indonesia merupakan hasil adaptasi dari
beberapa penelitian sebelumnya. Pembakuan norma tes ini juga sudah
dilakukan berdasarkan kelompok usia antara 15 sampai 44 tahun. Nuryati
Attamimi pada tahun 1980 juga telah melakukan pembakuan norma tes ini
untuk siswa-siswa lulusan SMEA dan STM di Yogyakarta dan pada tahun 1981
untuk siswa lulusan SMA jurusan IPA dan IPS di Yogyakarta.
Tujuan Tes Kraepelin
Tujuan Tes Kraepelin yaitu untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu yaitu:

Aspek Kemauan
Aspek Keuletan
(kehendak
(daya tahan)
individu)

Pada tes ini akan di uji seberapa Tes ini akan mengukur kemauan dan motivasi
ulet seseorang menyelesaikan seseorang saat mengerjakan hal-hal yang
masalah rumit dan ambigu, dalam pelik yang biasanya khusus untuk tes ini
tempo yang terbatas, dan diilustrasikan dalam bentuk angka-angka dan
bagaimana tingkat kestabilannya. pola perhitungan bilangan, baik operasi
bilangan dasar, middle, sampai advance.

Tes ini mengukur kemampuan Mengukur tingkat kestabilan


Tes ini bisa di gunakan untuk
seseorang dalam meredam dan dari tingkat ke tingkat tes,
mengukur kecepatan seseorang
mengendalikan diri pada saat karena tes Kraepelin memiliki
dalam menyesuaikan diri atau
sedang ditekan dengan pekerjaan beberapa map dan jenis,
beradaptasi dengan sesuatu
pada fase dan tahap yang cukup biasanya dalam beberapa tahap
yang mungkin benarbenar baru
pelik. tes.
Aspek Stabilitas
Aspek Emosi Aspek Penyesuaian
Diri
Diri
Tes Kraepelin memiliki tujuan khusus di samping kecepatan
dalam menghitung. Tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tes Kraepelin sebagai tes kepribadian b. Tes Kraepelin sebagai tes bakat

Tes Kraepelin dapat digunakan untuk Sebagai tes bakat, tes Kraepelin
menentukan tipe performance seorang, seperti: dimaksudkan untuk mengukur maximum
performance seseorang.
1. Hasil penjumlahan angka yang sangat
rendah, dapat mengindikasikan gejala Oleh karenanya, tekanan skoring dan
depresi mental. interpretasi lebih didasarkan pada hasil tes
2. Terlalu banyak salah hitung, dapat secara obyektif bukan pada arti proyektifnya.
mengindikasikan adanya distraksi mental. Dari hasil perhitungan obyektif dapat
3. Penurunan grafik secara tajam, dapat diinterpretasikan 4 hal:
mengindikasikan epilepsi atau hilangan
ingatan sesaat waktu tes. 1. Faktor kecepatan (speed factor)
4. Rentang ritme/grafik yang terlalu besar 2. Faktor ketelitian (accuracy factor)
(antara puncak tertinggi dan terndah) dapat 3. Faktor keajegan (rithme factor)
mengindikasikan adanya gangguan 4. Faktor ketahanan (ausdeur factor)
emosional.
Alat Yang
Dibutuhkan
1. Lembar soal tes kraepelin, tes ini terdiri dari 50 jalur
angka .
2. Stopwatch.
3. Pensil (disarankan ada cadangan).
4. Meja yang cukup luas supaya testee dimungkinkan
membuka lebarlebar lipatan lembar soal tes kraepelin
dan kursi.
5. Papan tulis dan kapur tulis atau flipchart untuk
menjelaskan cara pengerjaan tes.
Materi
Tes Kraepelin
Tes terdiri dari angka-angka 1-9 yang tercetak penuh dalam
bentuk lajurlajur/deret. Bentuk tes berupa satu lembar kertas double
kwarto memanjang bolakbalik yang terdiri atas 4 halaman.
Halaman 1 untuk menuliskan identitas subyek dan contoh tes.
Halaman 2 dan 3 berisi soal sebanyak 50 deret angka-angka. Halaman
4 untuk skoring grafik dan interpretasi (atau biasa dikosongkan).
PENYAJIAN TES WAKTU PENYAJIAN

Tes ini dapat disajikan secara individual dan klasikal.


Subyek diminta untuk menjumlahkan angka-angka secara Waktu untuk mengisi identitas 4 menit.

berurutan dari bawah ke atas untuk dua angka yang instruksi 2 menit.
berdekatan tanpa ada angka yang dilewati. Hasil
Latihan 1 menit.
penjumlahannya diletakkan di samping kanan. Dalam
pengerjaannya, setiap 15 detik tester memberikan aba- Mengerjakan soal 12 menit 30 detik.

aba untuk segera pindah mengerjakan deret yang Jadi, total waktu yang diperlukan sekitar 20 menit.
berikutnya sampai 50 kali pindah.

D
D
D
Mekanisme Tes
a. Testee diarahkan bahwa pada tes ini testee akan menghadapi angka-angka. Testee bertugas menjumlahkan
angka dengan satu angka di atasnya dari bawah ke atas dengan jawaban yang ditulis diantara kedua angka
yang dijumlahkan, di kolom kosong sebelah kanan kolom 45 angka yang dijumlahkan. Apabila testee melakukan
kesalahan, jawaban tidak usah dihapus, namun perbaiki jawaban dengan mencoret dan menulis yang benar di
sebelahnya. Setiap mendengar kata “pindah”, testee haus pindah ke kolom angka berikutnya.
b. Tester membagikan lembar tes kraepelin dan menginstruksikan testee untuk tidak mengerjakan terlebih dahulu,
dan memastikan testee mengisi kolom identitas.
c. Kemudian testee disilahkan untuk membuka lembar kraeplin dan tester menjelaskan instruksi sebelumnya
dengan memperlihatkan secara langsung kolom angka dimaksud dan mencontohkan proses pengerjaannya
melalui media yang tersedia.
Lanjutan..........

d. Informasikan kepada testee bahwa angka ang ditulis hanya satu digit terakhir apabila jawaban terdiri atas lebih dari
satu digit angka.
e. Tester menginstruksikan pada testee untuk melakukan percobaan pada kolom contoh setelah memastikan tidak ada
pertanyaan dari testee terkait kejelasan instruksi tes.
f. Pastikan testee mengisi dengan bolpoin, bukan pensil untuk menghindari patah pensil dan kebutuhan untuk meraut
pensil karena akan membuang waktu testee.
g. Setelah semua testee paham dengan mekanisme tes, tes kraepelin dapat dimulai, dan pastikan stopwatch dalam
keadaan netral, kata “pindah” diucapkan setiap 15 detik, dan pastikan tidak ada testee yang mendahului mengerjakan.
SKORING
Ada beberapa langkah dalam melakukuan skoring Kraeplin

01 02 03 04 05

skor untuk
periksa semua hasil skor ketelitian kecepatan kerja
penjumlahan angka- kerja diperoleh adalah jumlah skor keajegan skor ketahanan
angka dalam deret dari jumlah hasil dilihat dari kerja yang biasa
satu per satu. Angka kesalahan penjumlahan selisih skor digunakan
penjumlahan yang menghitung dan yang benar tertinggi dan adalah secara
salah dan terlompati yang terlompati. pada seluruh terendah. kualitatif.
diberikan tanda deret dibagikan
D
tersendiri. dengan jumlah
deret (50)
D
D
Tips mengerjakan tes Pauli dan kraepelin
Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang
terbukti lancar digunakan atau tidak seret. Kalau perlu,
1 sediakan cadangannya, jangan memakai pensil mekanik. Tes
ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanik membutuhkan
pengisian ulang ketika ujung garanitnya habis.

Yang paling penting dalam mengerjakan tes ini adalah


2 konsentrasi, tes ini sangat menguras energi, usahakan untuk
tidak blank dalam mengerjakan tes ini.

Usahakan jumlah angka yang terjawab di masing-masing


kolom stabil. Jangan memaksakan diri untuk menjawab di
3 kolom kolom awal sehingga kewalahan di pertengahan hingga
akhir kolom sehingga terbentuk kurva yang zigzag atau
menurun. Kendalikan diri dengan patokan penjumlahan sesuai
dengan kemampuan anda.

Usahakan jangan terus mengerjakan kolom yang sudah habis


4 waktunya, karena akan menghabiskan waktu yang disediakan
untuk kolom berikutnya dan pasti akan memberikan hasil yang
jelek di kolom berikutnya.

Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang


4 dan perut terisi dahulu sebelum berangkat tes karena model tas
ini sangat menyedot energi.
Daftar Pustaka
Khuzaimah, U. (2014). Tes Inventory: EPPS & PAULI.

Nurhasan, U., Suryani, D., & Amalia, E. L. (2017). Sistem cerdas tes kepribadian Kraepelin. Teknologi
Informasi: Teori, Konsep, dan Implementasi: Jurnal Ilmiah, 145-154.

Pane, H. (2020). Rancang Bangun Aplikasi Kraepelin Test Berbasis Web Menggunakan Metode Bubble
Sort. JOINTECS (Journal of Information Technology and Computer Science), 5(1), 41-48.

Prawira, Ardani. 2015. Sukses Psikotes Kumpulan 1001 Soal + Bahasa Psikotes Terlengkap. Jakarta:
Bintang Wahyu.

Anda mungkin juga menyukai