Anda di halaman 1dari 6

TES PAULI

Merupakan suatu tes yang bertujuan untuk melihat hasil kerja serta mengamati cara kerja
(mengamati jalan yang ditempuh untuk mencapai hasil kerja). Dimana hasil kerja dan cara
kerja yang ditunjukkan seseorang merupakan cerminan dari karakteristik kepribadiannya.
Kemampuan menghitung pengaruhnya sedikit terhadap tes ini, karena bentuk dari
perhitungannya sangat sederhana.

Asumsi Pauli mengenai kepribadian :


1. Mampu belajar / dilatih
2. Bisa dirangsang / tergerakkan / tertarik
3. Bisa capek / jenuh

Tes Pauli, dapat mengungkap :

1. Kemampuan kerja seseorang


2. Kesiapan / kesigapan kerja
3. Kesulitan yang dihadapi
4. Tempo (cepat/lambat) dalam mengatasi masalah
5. Mutu kerja (ceroboh / teliti)
6. Daya tahan kerja
7. Pengaturan tenaga untuk kerja

Cara Mengerjakan tes Pauli :

Membalik pola kerja tes Kraeplin, yaitu :


 Penjumlahan TIDAK dilakukan dari bawah ke atas, tetapi dikerjakan dari Atas –
Bawah
 Penjumlahan dilakukan secara terus menerus
 Yang ditulis hanya angka satuan
 Hasil penjumlahan tidak dijumlahkan dengan angka berikutnya
 Pada waktu-waktu tertentu dibubuhkan ”tanda coret” dibawah hasil penjumlahan
 Kalau salah dibetulkan dengan cara mencoret angka/hasil yang salah, lalu menulis
jawaban yang dianggap benar disamping angka yang salah
 Kalau satu lajur terlewat, tidak perlu dihiraukan, dilanjutkan pada lajur berikutnya.
Alasannya agar tidak mengacaukan pencatatan
 Waktu satuannya adalah 3 menit (disertai perintah coret/garis bawah). Lamanya tes
Pauli adalah 60 menit (1 jam), sehingga akan ada 20 kurun waktu (terdapat 20
tanda coret/garis bawah)

INSTRUKSI (untuk testee) :

1. Jumlahkan dua angka yang berdekatan dari atas ke bawah, secara terus menerus.
Tulis hasil penjumlahan diantara dua angka tersebut.
2. Beri tanda GARIS, bila ada aba-aba ”Garis” / ”Garis Bawah”, tepat dibawah angka
yang sedang dijumlahkan. Setelah itu lanjutkan penjumlahan pada angka-angka
berikutnya.
3. Ingatkan agar testee tidak membuat Ruang Ompong pada ruang di bawah angka
yang sudah diberi garis (garis tidak berpengaruh terhadap angka yang akan
dijumlahkan berikutnya)
4. Kerjakan secara tertib
Peringatan untuk tester :

1. Total waktu pelaksanaan adalah 1 jam. Agar mudah menginstruksikan tanda garis,
maka buat sketsa waktu sebagai berikut :

3 18 33 48
6 21 36 51 kemudian coret
9 24 39 54 waktu yang sudah
12 27 42 57 terlewati
15 30 45 60
2. Pada saat akhir instruksi garis, maka biarkan testee melanjutkan penjumlahan
sampai sekitar 3-5 angka. Baru kemudian instruksikan : BERHENTI !

SCORING TES PAULI

Langkah-langkah :
1. Cek, apakah jumlah Garis ada 20 atau tidak ?
Jika prosedur yang dilakukan tester benar, maka jumlah garis = 20
2. Hitung total nilai / sigma
Secara kasar :
1 halaman pertama = scorenya 2000
1 lajur penuh = 50 angka
1 halaman pertama = 50 x 40 = 2000
Halaman kedua = (hitung jumlah lajur penuh x 50) + jumlah angka pada lajur tidak
penuh
3. Lihat penjumlahan secara rinci, melalui grafik :
a. Ada 20 kurun waktu (baris)
b. Kelebihan lajur = semua angka yang terletak di atas Garis
c. Sisa lajur = semua angka yang terletak di bawah garis
d. Lajur penuh = lajur yang tidak ada Garis-nya
Lajur penuh bergradasi / kelipatan antara : 0, 50, 100, 150, 200, dst...
e. Jumlah per 3 menit
4. Cocokkan antara perhitungan secara kasar dengan jumlah di grafik kerja (harus
sama!)
5. Menghitung aspek psikologis sebagai hasil kerja testee, yaitu :
a. Hasil kerja, dilihat dari :
 Kuantitas / jumlah
 Kualitas : Banyaknya salah = ceroboh / teliti
Banyaknya yang dibetulkan = koreksi diri
b. Cara kerja (apakah individu menempuh jalan itu sampai di tujuan dalam keadaan
segar ? atau loyo ?), dilihat dari :
 Titik tanjakan / tinggi / Ti = pengerahan kemauan, ketahanan, ketabahan,
keuletan
 Titik puncak / Tp
 Simpangan / Si = perasaan yang kuat diimbangi dengan kemauan yang kuat.
Sumber tenaga yang tidak terkendali akan mempengaruhi simpangan
(fluktuasi besar)
 Hasil awal / Ha = kecepatan dalam bereaksi, tanggap, spontan.
Hasil awal rendah = lamban bereaksi, ragu-ragu terhadap kemampuan diri
 Penurunan awal / Pa = kesulitan yang dihadapi, menunjukkan kepercayaan
diri, ragu-ragu
Jika jelek : sulit sekali menyesuaikan diri, banyak kesulitan yang harus
dihadapi
 Titik terendah / Tr = cepat / lambat dalam menyesuaikan diri terhadap
kesulitan yang dihadapi

Berikut ini skoring untuk menentukan aspek-aspek diatas :

A. Kuantitas = Sigma / ∑ = Jumlah Total


Arti : menunjukkan kemampuan / kemauan / sumber tenaga yang dimiliki teste

B. Ha = Hasil Awal
Arti : menunjukkan kesigapan kerja / daya dobrak, kecepatan reaksi terhadap
pekerjaan
Cara : dengan melihat jumlah / ∑ pada 3 menit pertama (jumlah pada kolom ke-1)
Norma : 180 ke atas = Baik
165 – 180 = Sedang
165 ke bawah = Rendah

C. Pa = Penurunan Awal
Arti : Melihat taraf kesulitan yang dihadapi testee dalam mengerjakan tugas
Cara : Hasil awal (Ha) dikurangi nilai terendah dari kolom 1 sampai dengan 3 menit
keenam (antara kolom 1 – 6)
Norma : 10 > = Baik
10 – 20 = Sedang
21 < = Jelek

D. Tr = Titik Terendah

Arti : Tempo (cepat / lambat) dalam mengatasi kesulitan


Cara : Pada menit ke berapa jumlah angka subjek mencapai nilai yang paling rendah
(dari 20 kurun waktu)
Norma : < 2 = Cepat
2 – 4 = Sedang
4< = Lambat (jika melewati kurun ke 6, penyesuaiannya terhadap
kesulitan lambat, mungkin disebabkan oleh adanya kesulitan yang tidak dapat diatasi)

E. Sa / Dib = Salah / Dibetulkan

Arti : a. Salah = menunjukkan ketelitian dan konsentrasi kerja


b. Dibetulkan = kemampuan koreksi diri
Cara : untuk menghitung jumlah salah dan dibetulkan adalah sama
a. Koreksi lebih dulu lajur 13 -20 (hitung berapa jumlah salah dan berapa
jumlah yang dibetulkan). Asumsi mengapa koreksi dimulai pada lajur 13,
karena pada lajur ini teste sudah bekerja selama 12 menit. Pada waktu
tersebut mulai dianggap sudah mencerminkan stabilitas kerjanya, sudah
dapat mengatasi kesulitan. Sehingga jika terjadi kesalahan pada lajur
tersebut, sudah mencerminkan kesalahan yang sebenarnya.
b. Jika teste dapat mengerjakan sampai dengan 2 lembar (bolak-balik), maka
koreksi selanjutnya ada pada lajur 39 – 40
c. Paling baik = salah sedikit, dibetulkan sedikit
Rumus hitung untuk salah dan dibetulkan, adalah sama :

Sa / Dib = ∑ x 100 (bila dikerjakan hanya 1 halaman)

400

Sa / Dib = ∑ x 100 (bila yang dikerjakan lebih dari jumlah 2 halaman)

500

F. Ti = Tinggi
Arti : melihat usaha / kemauan / daya tahan kerja testee dalam menghadapi tugas
Cara : hasil tertinggi dikurangi terendah

G. Tp = Titik Puncak

Arti : merupakan suatu titik lelah (karena testee sudah berada pada puncak tenaganya)
dan titik puncak ini merupakan suatu gambaran mengenai kemampuan individu dalam
mengatur tenaganya
Tp makin ke kanan = makin baik
Tp makin ke kiri = makin buruk
Cara : melihat di menit ke berapa hasil yang diperoleh jumlahnya menunjukkan nilai
tertinggi

H. Si = Simpangan

Arti : menunjukkan kemampuan testee dalam mengendalikan atau mengatur fluktuasi


emosi / perasaannya
Cara : (lihat grafik / grafik dibuat dulu)
a. Tentukan nilai awal grafik dengan memperhatikan jumlah nilai terendah per 3
menitnya
b. Tentukan kedudukan nilai per 3 menitnya pada grafik kerja
c. Tarik garis hubung antara masing-masing nilai per 3 menit, satu dengan
lainnya sehingga diperoleh grafik nilai
d. Tarik garis pertolongan dengan menghubungkan titik potong lajur :
1&2 dengan titik potong lajur 3 & 4
5&6 dengan titik potong lajur 7 & 8
9 & 10 dengan titik potong lajur 11 & 12
13 & 14 dengan titik potong lajur 15 & 16
17 & 18 dengan titik potong lajur 19 & 20
e. Dari langkah di atas, ditemukan suatu titik simpang
f. Kemudian titik simpang dihubungkan satu dengan lainnya
g. Lalu dihitung nilai simpangannya, yaitu beda nilai per 3 menitnya dengan titik
garis simpangan. Dihitung mulai dari kurun ke-3 sampai ke-18. Caranya :

1. Cari mean / rerata = ∑ (jumlah)

20
2. Cari kuadran I, II, III, IV
Kuadran I : menit 3 = .... Kuadran II : menit 7 = ....
menit 4 = .... menit 8 = ....
menit 5 = .... menit 9 = ....
menit 6 = .... menit 10 = ....
jumlah ____ jumlah ____

Kuadran III : menit 11 = .... Kuadran IV : menit 15 = ....


menit 12 = .... menit 16 = ....
menit 13 = .... menit 17 = ....
menit 14 = .... menit 18 = ....
Jumlah ____ jumlah ____

3. Cari simpangan masing-masing kuadran


Si kuadran I = Total kuadran I x 100 %

4 mean
Gunakan rumus yang sama untuk mencari simpangan kuadran II, III, IV

4. Cari simpangan (Si) total


Si Total = Total simpangan kuadran I + II + III + IV x 100 %

16 mean

I. Norma

Titik
Kategori Jumlah Salah Dibetulkan Penyimpangan Tinggi
Puncak
Tinggi 3000 < 0.6 % < 0.7 % 2.6 – 3 % 47 – 48 16; 17; 18
Sedang 2350 – 3000 0.6 – 1.5% 0.7 – 2 % 3.1 – 4 % 36 – 46 13; 14; 15
Rendah 2350 > 1.5 % >2% 2.6 % ;4% 35 ; 49 12 ; 19

ASPEK PSIKOLOGIS YANG DIPEROLEH DARI TES PAULI :

1. Tugas dari tes yaitu menjumlahkan angka secara terus menerus : menunjukkan
penyesuaian diri dengan tugas baru
2. Kegiatan yang dilakukan dipaksakan dari luar : daya konsentrasi untuk siaga terus
3. Tes ini menimbulkan rasa jenuh : bagaimana subjek mengatasi rasa jenuh
4. Sikap kerja waktu mengerjakan tes ini merupakan cerminan dari sikap kerja testi dalam
kehidupan sehari-hari
5. Selama 1 jam mengerjakan tes tanpa henti, subjek merasa letih (fisik / mental) :
diperoleh simptom khusus dari keadaan lelah
6. Situasi tes yang khusus dalam bentuk klasikal : kompetisi dapat menghilangkan rasa
takut, cemas atau malu pada subjek karena dikerjakan secara bersama-sama.
CARA MELIHAT CIRI-CIRI KEPRIBADIAN :

1. Kesiapsiagaan : titik awal (HA)


2. Penyesuaian diri : jumlah keseluruhan
3. Stabilitas emosi : penyimpangan
4. Daya tahan : jumlah keseluruhan, jalannya grafik secara keseluruhan
5. Energi kerja : jumlah keseluruhan
6. Ketelitian : jumlah salah & jumlah pembetulan
7. Konsentrasi : jumlah keseluruhan, kesalahan & pembetulan
8. Kemauan : jumlah keseluruhan, jalannya grafik keseluruhan
9. Pengerahan energi : titik akhir harus lebih tinggi dari titik awal

Anda mungkin juga menyukai