Anda di halaman 1dari 6

DEFINISI DAN SEJARAH

 Tes kraepelin merupakan tes yang sering digunakan dalam rekruitmen karyawan. Tes
Kraepelin adalah tes yang dibuat pada akhir abad ke-19 di Jerman. Tes yang berisikan
angka-angka sederhana ini mulai digunakan di Indonesia pada tahun 1900-an.

 Tes ini awalnya diberi nama Simple Arithmetic Test yang kemudian dikenal dengan tes
Kraepelin.

 Tes kreaplin merupakan tes yang berisikan angka-angka sederhana guna sebagai tes
kepribadian. Awalnya digunakan untuk memahami atau mengetahui karakteristik
individu, namun sekarang digunakan untuk mengetahui bakat individu.

 Dengan mengubah fokus pada penilaian dan intepretasi hasil tes, tes ini sekarang telah
berkembang menjadi tes bakat Tes Kraepelin masuk ke Indonesia setelah dimodifikasi
oleh Fakultas Psikologi Universitas Gajahmada (UGM) dan Fakutas Psikologi
Universitas Indonesia.
KONSTRUK TEORI DAN TOKOH

 Dr. J. de Zeeuw, memiliki pandangan bahwa tes kraeplin digolongkan sebagai tes yang
dipergunakan untuk mengukur faktor – faktor non intelektual (tes konsentrasi).
Sedangkan menurut Anne Anastasi (psychological Testing), tes Kraepelin merupakan
sebuah “Speed Test”.
ASPEK YANG DIUKUR

Kecepatan kerja Ketelitian kerja Keajegan kerja Ketahanan kerja


(speed) (accuracy) (rithme) (ausdeur)
TUJUAN

Tes Kraepelin sebagai tes kepribadian Sebagai tes bakat

Tes Kraepelin dapat digunakan untuk menentukan tipe Tes Kraepelin dimaksudkan untuk mengukur
performa seseorang, seperti: performa maksimum seseorang. Dari hasil
1. Hasil penjumlahan angka yang sangat rendah, dapat perhitungan obyektif dapat diinterpretasikan 4
mengindikasikan gejala depresi mental. hal yaitu:
2. Terlalu banyak salah hitung, dapat mengindikasikan 1. Faktor kecepatan (speed factor)
adanya distraksi mental. 2. Faktor ketelitian (accuracy factor)
3. Penurunan grafik secara tajam, dapat 3. Faktor keajegan (rithme factor)
mengindikasikan epilepsi atau hilangan ingatan 4. Faktor ketahanan (ausdeur factor)
sesaat waktu tes.
4. Rentang ritme atau grafik yang terlalu besar (antara
puncak tertinggi dan terndah) dapat
mengindikasikan adanya gangguan emosional.
DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, dan S. Urbina, Psychological testing (7th edition), New Jersey: Prentice- Hall,1997.
Indriani. 2019. Alat Tes Kraeplin. Penebar Swadaya, Jakarta.
Modul Perkuliahan Tes Minat & Bakat. (n.d.). Universitas Mulawarman.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai