Anda di halaman 1dari 10

SISTEM CERDAS TES KEPRIBADIAN KRAEPELIN

Usman Nurhasan 1, Debhys Suryani2, Eka Larasati Amalia3


Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang
1)2)
dhebys.suryani@gmail.com
Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang
3)
ekalarasati.a@gmail.com

Psychotest test becomes an important need in various human life space. Not only related to things
that are clinical, psychotest test is also used in work space. Psychological test is implemented as an
effort to know by recognizing one's personality further. One of method used psychologist is
Kraepelin to get the types of personality. In practice, psychological tests in understanding an
object that is human with all the attitudes and behavior is still using the old method. Psychological
tests still use sheet or question series given to related objects and the calculation of the results or
scoring still done manually. Error in scoring will affect the result so that will lead to the perception
that is not appropriate.Assessment Kraepelin can be formed with an intelligent system with the
approach method of Fuzzy Inference System, with the basis of experience in the field of
psychology.Fuzzy Inference System will be the brain in analyzing the scoring which is a
representation of the thinking of an expert, in this case the psychologist.Sistem is web-basedwhich
provide personality test results and also provide information about the types of personality that
exists.

Keyword : expert system, kraepelin, fuzzy inference system

I. PENDAHULUAN Prof. Dr. Richard Pauli bersama Dr. Wilhelm


Tes psikologi merupakan salah satu Arnold dan Prof. Dr. Vanmethod
komponen yang digunakan acuan bagi sebuah memperbaharui tes Kraeplin sehingga dapat
instansi untuk merekrut karyawan baru, atau distandarisasikan dan dapat pula dipakai
bagi sebuah kampus untuk merekrut untuk mendapatkan data tentang kepribadian.
mahasiswa baru dari segi kepribadian Saat ini tes tersebut dikenal dengan istilah
seseorang.Banyaknya aspek dari kepribadian Tes Pauli-Kraepelin.
yang dinilai menjadikan banyak sekali jenis Secara umum proses skoring hasil tes
alat tes psikologi dengan fungsi yang Kraepelin dilakukan oleh seorang psikolog
beragam pula. Dari berbagai jenis alat tes, dengan cara melakukan pemetaan dan
papi kostik merupakan jenis alat tes yang perhitungan secara manual. Proses yang
sering digunakan, selain itu ada pula Pauli dimaksud adalah dengan mendata setiap
dan Kraepelin. Dari kesemua alat tesyang jawaban dari masing-masing peserta tes di
disebutkan tadi, merupakan alat tes psikologi setiap item kolom deret angka. Dalam satu
yang berjenis alat tes psikologi industri. waktu tes, seorang peserta diberi kesempatan
Tes skala kematangan adalah sebuah tes 15 detik untuk menjumlahkan deret angka
psikologi yang mengukur tingkat kedewasaan secara vertikal. Ketika waktu habis, peserta
(kematangan sikap) seseorang dalam tes wajib untuk pindah lajur deret dan
bertindak terhadap situasi tertentu dalam ilmu memulai menjawab dari urutan paling bawah
tes koran pauli kraepelin. Tujuan dari tes dan tetap diberi waktu 15 detik. Jumlah deret
wartegg ini adalah mengeksplorasi (meneliti angka dalam tes ini adalah sebanyak 21 deret,
karakter kepribadian seseorang) terutama dan masing-masing deret memiliki 15 baris
dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, angka. Sehingga dapat dibayangkan lama
kontrol dan reality function.Tes Pauli waktu yang harus digunakan oleh psikolog
Krapelin dikembangkan pertamakali oleh untuk menganalisis hasil tes. Selain lama
seorang psikiater bernama Emil Kraepelin. waktu analisis, Tes Kraepelin juga rawan
Karepelin pada mulanya menciptakan alat tes ketidak validan data, hal ini disebabkan
yang digunakan sebagai alat bantu untuk ketika peserta tidak segera pindah lajur deret
mendiagnosa gangguan otak yaitu alzheimer ketika waktu pengerjaan telah usai.
dan dementia. Selanjutnya, pada tahun 1938

Jurnal Teknologi Informasi | ISSN 2086-2989 | Vol. 8 No. 2 Oktober 2017 145
Namun, dalam kegiatan skoring, lama koordinasi senso-motorik, pushing power,
tidaknya penghitungan skor dapat dipercepat ketahanan, learning effect (efek
dengan software yang dibuat khusus untuk pembelajaran).
tahapan skoring. Software tersebut berfungsi Tujuan Tes Kraepelin yaitu untuk
melakukan proses skoring dengan cepat dan mengukur karakter seseorang pada beberapa
otomatis dengan menghasilkan data analisis aspek tertentu yaitu:
berupa grafik. Pembuatan software skoring a. Aspek Keuletan (daya tahan)
tersebut diasumsikan akan mempermudah Pada tes ini akan di uji seberapa ulet
psikolog dalam memproses data Kraepelin. seseorang menyelesaikan masalah rumit
Untuk proses analisis yang dilakukan dan ambigu, dalam tempo yang terbatas,
software tersebut, penggunaan dan bagaimana tingkat kestabilannya.
engineartificial intelegence dirasa perlu. b. Aspek Kemauan (kehendak individu)
Engine yang akan digunakan adalah Fuzzy Pada tes ini akan di uji seberapa ulet
Infrence System. Engine tersebut nantinya seseorang menyelesaikan masalah rumit
akan menjadi otak dalam menganalisa dan ambigu, dalam tempo yang terbatas,
skoring yang merupakan representasi dari dan bagaimana tingkat kestabilannya.
pemikiran seorang pakar, dalam hal ini Pakar c. Aspek Kemauan (kehendak individu)
Psikologi. Tes ini akan mengukur kemauan dan
motivasi seseorang saat mengerjakan
II. LANDASAN TEORI hal-hal yang pelik yang biasanya khusus
2.1Kraepelin untuk tes ini diilustrasikan dalam bentuk
Menurut Spearman (1927) aspek-aspek angka-angka dan pola perhitungan
yang diungkap dalam tes Kraepelin dapat bilangan, baik operasi bilangan dasar,
dianggap sebagai pernyataan dari energi middle, sampai advance.
mental (mengandung unsur-unsur kecepatan, d. Aspek Emosi
ketelitian,keajegan dan ketahanan kerja), Tes ini mengukur kemampuan seseorang
sehingga mengukur secara optimum apa yang dalam meredam dan mengendalikan diri
telah dicapai individu untuk dirinya dalam pada saat sedang ditekan dengan
keadaan fungsi mental yang normal. pekerjaan pada fase dan tahap yang
Menurut Dr. J. de Zeeuw, tes Kraepelin cukup pelik.
digolongkan dalam tes-tes yang mengukur e. Aspek Penyesuaian Diri
faktor-faktor khusus non-intelektual yaitu Tes ini bisa di gunakan untuk mengukur
terhadap aspek tes konsentrasi. Menurut kecepatan seseorang dalam
Anne Anastasi (Psychological Testing), tes menyesuaikan diri atau beradaptasi
Kraepelin berfokus pada salah satu aspek dengan sesuatu yang mungkin benar-
kemampuan “mental primer” yaitu benar baru.
faktornumber, dimana didalamnya terdapat f. Aspek Stabilitas Diri
kecakapan untuk menghitungsimple Mengukur tingkat kestabilan dari tingkat
arithmetic dengan cepat dan teliti. Menurut ke tingkat tes, karena tes Kraepelin
Anastasi juga, tes Kraepelin merupakan memiliki beberapa map dan jenis,
sebuah ‘Speed Test’. Dengan ciri utama dari biasanya dalam beberapa tahap tes.
sebuah speed tes adalah tidak adanya waktu Tes Kraepelin memiliki tujuan khusus di
yang cukup untuk menyelesaikan semua soal. samping kecepatan dalam menghitung.
Jadi pada tes ini, testee memang tidak Tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
diharapkan untuk dapat menyelesaikan a. Tes Kraepelin sebagai tes kepribadian;
sepenuhnya setiap jalur, tapi penilaian yang Tes Kraepelin dapat digunakan untuk
dilihat disini adalah bagaimana kecepatan menentukan tipe performance seorang,
kerja, ketelitian, konsentrasi, stabilitas dan seperti:
ketahanan yang dimiliki testee dalam 1. Hasil penjumlahan angka yang sangat
kerja.Selain kecepatan kerja, faktor-faktor rendah, dapat mengindikasikan gejala
lain yang diungkapkan adalah ketelitian, depresi mental.
konsentrasi, dan stabilitas dalam bekerja. 2. Terlalu banyak salah hitung, dapat
Selain itu, terdapat pula aspek-aspek mengindikasikan adanya distraksi
psikologis yang berpengaruh pada tes mental.
Kraepelin, misalnya persepsi visual,

Jurnal Teknologi Informasi | ISSN 2086-2989 | Vol. 8 No. 2 Oktober 2017 146
3. Penurunan grafik secara tajam, dapat b. Cara menganalisa adalah skor
mengindikasikan epilepsi atau hilangan ditransfer ke PP (Persentil Poin).
ingatan sesaat waktu tes. Rumus:
4. Rentang ritme/grafik yang terlalu besar Tinker =  errors +  skippeds
(antara puncak tertinggi dan terndah) 3. Aspek keajegan / kestabilan kerja
dapat mengindikasikan adanya (Janker)
gangguan emosional. a. Cara menskor adalah deret yang
b. Tes Kraepelin sebagai tes bakat; Sebagai tertinggi yand dikerjakan dikurangi
tes bakat, tes Kraepelin dimaksudkan deret terendah yang di kerjakan.
untuk mengukur maximum performance Rumusnya adalah : X = Dt – Dr
seseorang. Oleh karenanya, tekanan Range = skor tertinggi – skor
skoring dan interpretasi lebih didasarkan terendah
pada hasil tes secara obyektif bukan pada av.dev. = fd
arti proyektifnya. Dari hasil perhitungan N
obyektif dapat diinterpretasikan 4 hal: b. Cara menganalisa adalah skor
1. Faktor kecepatan (speed factor) transfer ke PP (Persentil Poin)
2. Faktor ketelitian (accuracy factor) 4. Aspek ketahanan kerja (Hanker)
3. Faktor keajegan (rithme factor) a. Cara menskor adalah membuat titik
4. Faktor ketahanan (ausdeur factor) setiap pekerjan yang diselesaikan
Menurut Guilford (1959), penjumlahan kemudian digaris penghubung antara
item yang berupa angka satuan ini, bila titikderet 1-50 sehingga terbentuk
ditinjau dari fungsi mental, tergolong grafik.
convergent thingking. Namun jika dilihat dari b. Cara analisa dengan melihat bentuk
isi itemnya tergolong numerical facility, grafik.
yakni kecakapan menggunakan angka dengan Rumus =x 50 – x1
cepat dan teliti. Menurut Freenab (1962), Pada titik x 50 dan x1 terdapat garis
hasil tes ini sangat dipengaruhi oleh faktor persamaan
sensory perception dan motor response. y = a + bx
Menurut Thrustone (dalam Anastasi, 1968), b = N  xy – ( x) ( y)
item-item dalam tes Kraepelin mengandung N x2 - ( x)2
salah satu kemampuan mental primer yaitu a = mean y – (b. mean x)
faktor number, di mana di dalamnya tercakup Keterangan:
kemampuan menghitung simple artihmetic y = skor yang betul, urutkan dari
secara tepat dan teliti. yang terbesar sampai terkecil
Terdapat beberapa analisis yang perlu f = frekuensi skor yang betul
dipertimbangkan dari segi analisis aspek- fy = perkalian f dengan y
aspek yang berpengaruh pada tes Kraepelin, d = defiasi
antara lain sebagai berikut. d =  y – mean 
1. Aspek kecepatan (Panker)
a. Cara menskor adalah menjumlahkan 2.2 PHP
deret-deret yang telah dikerjakan oleh Bahasa pemograman PHP di gunakan
testee (dari deret ke 1-50) lalu di bagi sebagi landasan sebuah operasi pada
sehingga ditemukan rata-ratanya. pemogramman berbasi website. selain itu
Rumus yang digunakan adalah: bahasa pemogramman php ini juga di
M=  fy gunakan untuk mengolah database dan juga
N untuk membuat aplikasi web.
M = Rata-rata Berikut adalah sebuah kelebihan PHP
N = Jumlah deret, dan MySQL. sebagai berikut :
∑x = Jumlah kerja jawaban Kelebihan PHP:
b. Cara menganalisa adalah skor 1. Bahasa pemogramman php sudah
transfer ke PP (persentil Point) menjadi populer dan diminati oleh
2. Aspek ketelitian kerja (Tinker) banyak penguna dikarenakan
a. Cara menskor adalah menjumlahkan kesederhanaan dan kemampuanya dalam
kesalahan menghitung dan loncatan. menghasilkan berbagai aplikasi berbasis
web.

Jurnal Teknologi Informasi | ISSN 2086-2989 | Vol. 8 No. 2 Oktober 2017 147
2. PHP juga merupakan salah satu bahasa 10. Mampu mendeteksi kesalahan pada
server side yang memang di desain client dengan menggunakan lebih dari
khusus untuk aplikasi berbasis web. 20 bahasa. namun bahasa indonesia tidaj
3. PHP merupaka open source product dan termasuk didalamnya.
kini telah mencapai versi ke empat. 11. Memiliki kemampuan interface terhadap
4. Jenis aplikasi berbasis web yang berbagai macam aplikasi dan bahasa
menggunakan bahasa pemogramman pemogramman dengan menggunakan
PHP cukup cepat apabila di bandingkan fungsi aplication programming interface
dengan aplikasi yang menggunakan atau sering disebut dengan API.
bahasa pemogramman phyton maupun 12. Dilengkapi dengan berbagai tools. yang
perl dan bahkan juga lebih cepat pula mampu digunakan untuk administrasi
jika di bandingkan dengan ASP maupun data dan serta pada tiap-tiap tools
java dalam berbagai macam aplikasi ditunjukan sebuah petunjuak
yang berbasis web. penggunaan tools secara online.
5. Mudah untuk dipelajari
6. Berbagai script atau aplikasi yang gratis 2.3 Fuzzy
juga telah tersedia. A. Pembentukan himpunan fuzzy
Kelebihan MySQL: Pada Metode Mamdani, baik variabel
1. MySQL di distribusikan sebagau input maupun variabel output dibagi menjadi
perangkat lunak sumber terbuka yang satu atau lebih himpunan fuzzy.
berada di bawah lisensi GPL sehingga ·1 Aplikasi fungsi implikasi
bisa di gunakan secara gratis. Pada Metode Mamdani, fungsi implikasi
2. MySQL dapat berjalan stabil pada yang digunakan adalah Min.
berbagai macam sistem operasi windows. ·2 Komposisi Aturan
Linux, freeBSD, solaris, mac OS server Tidak seperti penalaran monoton, apabila
dan masih banyak lagi yang lainya. sistem terdiri-dari beberapa aturan, maka
3. Selain itu MySQL juga bisa di gunakan inferensi diperoleh dari kumpulan dan
oleh beberapa pengguna atau multi user korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang
dalam waktu yang bersamaan tanpa digunakan dalam melakukan inferensi
adanya konflik atau masalah. sistem fuzzy, yaitu: max, additive dan
4. Memiliki kecepatan yang menakjupkan probabilistik OR (probor).
dalam menangani query sederhana. atau
dengan kata lain dapat memproses Metode Max (Maximum)
dengan lebih banyak SQL persatuan Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy
waktu. diperoleh dengan cara mengambil nilai
5. Memiliki banyak ragam tipe data. seperti maksimum aturan, kemudian
signed, float, double, char, text, date, menggunakannya untuk memodifikasi daerah
dan masih banyak lagi yang lainya. fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output
6. MySQL juga mempunyai fungsi dan dengan menggunakan operator OR (union).
operator dengan secara penuh yang bisa Jika semua proposisi telah dievaluasi, maka
mendukung perintah select dan where. output akan berisi suatu himpunan fuzzy
7. Keamanan yang bisa berlapis-lapis yang merefleksikan konstribusi dari tiap-tiap
seperti level subnetmask, nama host, proposisi. Secara umum dapat dituliskan:
serta akses user dengan perizinan yang μsf[xi] ← max(μsf[xi], μkf[xi]) dengan:
mendetail. μsf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy
8. Mampu menangani besarnya kapasitas sampai aturan ke-i;-
basis data dalam skala / ukuran yang μkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy
besar. dengan jumlah record lebih dari aturan ke-i;
50 juta dan 60 ribu tabel serta bermilyar-
milyar baris. dan memiliki batas index Metode Additive (Sum)
yang hanya bisa mencapai 32 index. Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy
9. Dapat melakukan sebuah komunikasi diperoleh dengan cara melakukan bounded-
dengan client menggunakan protokol sum terhadap semua output daerah fuzzy.
TCP atau IP. Unik ataupun NT. Secara umum dituliskan:
μsf[xi] ← min(1,μsf[xi]+ μkf[xi]) dengan:

Jurnal Teknologi Informasi | ISSN 2086-2989 | Vol. 8 No. 2 Oktober 2017 148
μsf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy
sampai aturan ke-i;
μkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy
aturan ke-i;

Metode Probabilistik OR (probor) 2. Metode Bisektor


Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy Pada metode ini, solusi crisp diperoleh
diperoleh dengan cara melakukan product dengan cara mengambil nilai pada domain
terhadap semua output daerah fuzzy. Secara fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan
umum dituliskan: separo dari jumlah total nilai keanggotaan
μsf[xi] ← (μsf[xi]+ μkf[xi]) - (μsf[xi] * pada daerah fuzzy.
μkf[xi]) dengan: 3. Metode Mean of Maximum (MOM)
μsf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy Pada metode ini, solusi crisp diperoleh
sampai aturan ke-i; dengan cara mengambil nilai rata-rata domain
μkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.
aturan ke-i; 4. Metode Largest of Maximum (LOM)
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh
B. Penegasan (defuzzy) dengan cara mengambil nilai terbesar dari
Input dari proses defuzzifikasi adalah domain yang memiliki nilai keanggotaan
suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari maksimum.
komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan 5. Metode Smallest of Maximum (SOM)
output yang dihasilkan merupakan suatu Pada metode ini, solusi crisp diperoleh
bilangan pada domain himpunan fuzzy dengan cara mengambil nilai terkecil dari
tersebut. Sehingga jika diberikan suatu domain yang memiliki nilai keanggotaan
himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka maksimum.
harus dapat diambil suatu nilai crsip tertentu
sebagai output. Proses defuzzyfikasi III. HASIL DAN PEMBAHASAN
ditunjukkan pada Gambar 1. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
adalah analisis kepribadian yang didapat dari
aplikasi yang dibangun dengan
memperhatikan aspek-aspek berikut ini.
 Aspek kecepatan ( Panker )
Interpretasi dari aspek ini, tester dapat
mengetahui berapa prestasi yang dicapai
dalam mengerjakan tes.
 Aspek ketelitian kerja ( Tinker )
Interpretasi dari aspek ini, tester dapat
mengetahui berapa kesalahan (salah dan
loncatan) yang diperbuat dalam
mengerjakan bagaimana kualitas dan
konsentrasi kerja testee. Jika testee
memperoleh Raw score < 8, maka skor ini
menunjukkan bahwa testee memiliki
tingkat ketelitian yang tinggi, konsentrasi
Gambar 1. Proses Defuzzyfikasi yang baik, dan kualitas kerja yang baik.
Jika testee memperoleh Raw score >,
Ada beberapa metode defuzzifikasi pada maka skor ini menunjukan testee bersikap
komposisi aturan Mamdani, antara lain: tidak teliti, ceroboh, atau kurang
berkonsentrasi dalam bekerja.
1. Metode Centroid (Composite Moment)  Aspek keajegan / kestabilan kerja (Janker)
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh Interpretasi dari aspek ini adalah, tester
dengan cara mengambil titik pusat (z*) dapat melihat yang ditunjukkan dengan
daerah fuzzy. Secara umum dirumuskan: irama kerja seseorang di dalam
mengerjakan tes. Stabilitas emosi adalah

Jurnal Teknologi Informasi | ISSN 2086-2989 | Vol. 8 No. 2 Oktober 2017 149
orang yang bisa beradaptasi dengan ditunjukkan range 0-31 dari klasifikasi tinggi
lingkungan sekitar. Ketika dihadapkan sampai dengan rendah. Pemilihan range ini
pada suatu permasalahan, tidak tidak bersifat mutlak, artinya dapat
mengekspresikan emosinya dengan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
berlebih-lebihan seperti berteriak Dengan jumlah kesalahan yang semakin
sekencang-kencangnya, memukul, dan kecil, maka dapat diasumsikan bahwa
marah-marah. Orang stabil emosinya bisa seseorang tersebut memiliki tingkat ketelitian
menyeimbangkan antara kebutuhan fisik kerja yang tinggi.
dan psikis. Jika testee memperoleh Raw ≥
8, maka skor ini menunjukkan bahwa Tabel 2. Kestabilan
testee cenderung memiliki emosi yang Persentil
tidak stabil. Jika testee memperoleh Raw Skor Klasifikasi
Poin
< 8, maka menunjukkan bahwa testee 4 99 Tinggi
cenderung memiliki emosi yang stabil.
5-6 95 Tinggi
 Aspek ketahanan kerja ( Hanker )
Interpretasi dari aspek ini adalah, tester 7-8 90 Tinggi
dapat melihat bagaimana daya tahan testee 9-10 75 Sedang
terhadap situasi menekan ( stres ). Dari 11-12 50 Sedang
grafik, tester juga dapat melihat 13-14 25 Rendah
bagaimana ketahanan kerja testee. Jika
15 10 Rendah
grafik tinggi dan cenderung stabil, maka
ketahanan kerja testee cenderung tinggi.
Jika grafik rendah, maka ketahan kerja Tabel 2 ditunjukkan interpretasi dari
testee cenderung rendah. Jika grafik kestabilan / keajegan. Dengan pemberian
menanjak, maka motivasi testee dalam grade/ skor tertulis diatas. Kestabilan disini
mengahadapi situasi menekan dan memiliki arti selisih jumlah soal yang telah
motivasi berprestasi semakin besar. Jika djawab disetiap lajurnya. Hal ini dikarena tes
grafik menurun, maka motivasi testee Kraepelin memiliki banyak lajur deret angka
dalam menghadapi situasi menekan dan yang harus diselesaikan. Keajegan inilah
motivasi berprestasi semakin rendah yang menjadi salah satu penilaian dari system
Individu dikatakan memiliki tes Kraepelin. Semakin kecil selisih, maka
performance kerja yang baik jika dalam dapat dipastikan semakin tinggi tingkat
rentang waktu yang lama, dalam situasi kestabilan seseorang.
menekan ( stresfull) mampu menampilkan
unjuk kerja yang cepat, teliti, dan stabil. Dari Tabel 3. Kecepatan
interpretasi di masing-masing aspek, Persentil
Skor Klasifikasi
kemudian diberikan skala yang tercantum Poin
pada tabel berikut. 8 99 Rendah
9-10 95 Rendah
Tabel 1. Ketelitian Kerja 11-12 90 Sedang
Persentil
Σ Salah Klasifikasi 13-14 75 Sedang
Poin
0 99 Tinggi 15 50 Tinggi
1-2 95 Tinggi 16 25 Tinggi
3-5 90 Tinggi 17 10 Tinggi
6-11 75 Sedang
Tabel 3. merupakan skala dari
12-22 50 Sedang interpretasi kecepatan seseorang. Skala yang
23-30 25 Rendah dipakai pada tabel tersebut tidak bersifat
31 10 Rendah mutlak, artinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan yang ada. Dari skala kecepatan
Tabel 1 menunjukkan klasisfikasi yang yang ada, dibedakan antara klasifikasi rendah,
menjadi acuan dalam system pada variable sedang dan tinggi. Dapat diasumsikan bahwa
ketelitian kerja. Dimana pada tabel tersebut semakin banyak soal yang terjawab oleh user

Jurnal Teknologi Informasi | ISSN 2086-2989 | Vol. 8 No. 2 Oktober 2017 150
maka semakin tinggi pula tingkat kecepatan
kerjanya.
Dari perancangan sistem yang telah
dijelaskan diatas, maka sistem dibangun
dengan menggunakan basis web, dan
memiliki konten yang akan ditampilkan pada Gambar 4. Admin
gambar berikut ini. Halaman data individu yang ditampilkan
. Gambar 2 merupakan tampilan awal dari pada Gambar 5, merupakan konten yang
aplikasi. Dimana pada tampilan tersebut, berfungsi untuk memanajemen individu/user
admin ataupun user dapat mengakses konten yang akan di nilai menggunakan system.
yang telah disediakan, yaitu login dan analisis Setiap individu didfatra dan datanya akan
kraepelin. Konten analisis krapelin dapat tersimpak pada database yang terkoneksi
diakses oleh user, hal ini dimaksudkan agar dengan system. Jumlah individu tidak
user dapat melihat nilai bobot dari kraepelin terbatas, dan dapat dimanajemen datanya
miliknya sendiri. oleh admin.

Gambar 2. Tampilan Awal


Gambar 5. Data Individu
Pada Gambar 3. Ditunjukkan laman login.
Laman ini merupakan fasilitas yang harus Konten lain yang dapat diakses oleh
dilewati oleh admin untuk dapat melakukan admin adalah laman manajemen user. Pada
manajemen sistem atau melakukan laman ini, admin dapat mengganti password
pengoperasian sistem lebih lanjut. user system. Hal ini dimungkinkan untuk
membantu user yang lupa dengan username
ataupun passwordnya. Halaman manajemen
user ditunjukkan pada Gamabr 6 dibawah ini.

Gambar 3. Login

Setelah berhasil melakukan login,


halaman admin akan muncul seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4. Pada halaman
itu seorang admin dapat megkases konten- Gambar 6. Manajemen User
konten yang telah disediakan oleh sistem.
Pada halaman admin, konten yang dapat Inti dari aplikasi yang dibuat adalah
diakses diantaranya adalah individu, criteria, pada halaman Proses Tes Kraepelin, yang
nilai individu, dang anti password. ditunjukkan pada Gambar 7. Pada laman
tersebut, user melakukan proses menjawab
soal di setiap larik / deret angka. Deret angka

Jurnal Teknologi Informasi | ISSN 2086-2989 | Vol. 8 No. 2 Oktober 2017 151
yang tersedia bersifat random dan biasanya 10 11 110 1.22 13.42
memiliki rentang antara angka 0 sampai 9 5 45 2.22 11.1
dengan 9.
7 2 14 4.22 8.44
Kombinasi angka yang tersedia,
merupakan pertanyaan yag harus dijawab 6 1 6 3.22 3.22
oleh user. Proses menjawab adalah dengan total Σf = 50 Σfy = 561 Σfd=77,44
menjumlahkan dua angka yang berurutan,
dan jawaban ditulis pada textfield yang telah Dimana berlaku persamaan :
tersedia. Kjawaban inilah yang nantinya akan y = skor yang betul, urutkan dari yang
diproses oleh engine fuzzy untuk kemudian terbesar sampai terkecil
diproses dan dianalisis . f = frekuensi skor yang betul
Hasil analisis disetiap individu akan fy = perkalian f dengan y
berbeda, sesuai dengan keadaan kepribadian d = defiasi
masing-masing individu. Merujuk pada hasil d = | y – mean |
tes yang dilakukan, berikut akan ditunjukkan M = Sfy
lebih lanjut proses perhitungan di setiap N
variable pembentuk Kraepelin. = 561
50
= 11,22
 Panker(kecepatan kerja)
mean = S fy
N
= 11,22
 Tianker (ketelitian kerja)
= S errors + S skippeds
=7+0
=7
 Janker (keajegan kerja)
a) Range = skor tertinggi – skor terendah
= 18 – 6
= 12
b) av.dev. = S fd
N
= 77,44
50
= 1.55
Gambar 7. Proses Tes Kraepelin
Tabel 5. Simulasi Perbaris
Dari penjabaran diatas, kemudian
x y x2 xy
dilakukan tes kepada sesorang untuk
diketahui kepribadiannya dalam hal etos kerja. 1 17 1 17
Berikut akan ditunjukkan implementasi pada 2 18 4 36
hasil tes seorang user dan dilakukan 3 9 9 27
perhitungan. 4 12 16 48
Tabel 4. Skoring Kraepelin 5 12 25 60
y f fy d fd 6 13 36 78
18 1 18 6.78 6.78 7 14 49 98
17 1 17 5.78 5.78 8 13 64 104
14 1 14 2.78 2.78 9 12 81 108
13 8 104 1.78 14.24 10 9 100 90
12 13 156 0.78 10.14 11 10 121 110
11 7 77 0.22 1.54 12 10 144 120

Jurnal Teknologi Informasi | ISSN 2086-2989 | Vol. 8 No. 2 Oktober 2017 152
13 11 169 143 b = N S xy – (S x) (S y)
14 11 196 154 N S x2 - (S x)2
= 50 . 13855 – (1275)(561)
15 11 225 165
50 . 42925 – (1275)2
16 12 256 192 = 692750 – 715275
17 11 289 187 2146250 – 1625625
x y x2 xy = - 42525
520625
18 9 324 162
= - 0,08
19 13 361 247 a = mean y – (b. mean x)
20 13 400 260 = S y – ( b. S x )
21 12 441 252 N N
22 10 484 220 = 561 – (-0,08 . 1275 )
50 50
23 10 529 230 = 11,22– (- 0,08 . 25,5 )
24 12 576 288 = 11,22 -(-2,04)
25 7 625 175 = 13,26
26 10 676 260 à x 50
y = a + bx50
27 10 729 270
= 13,26 + (-0,08)(50)
28 10 784 280 = 13,26 + (-4)
29 12 841 348 = 9,26
30 12 900 360 à x0
31 13 961 403 y = a + bx0
= 13,26 +(- 0,08)(0)
32 10 1024 320 = 13,26
33 11 1089 363 Hanker = x50 – x0
34 10 1156 340 = 9,26– 13,26
35 12 1225 420 =-4
36 6 1296 216
IV. KESIMPULAN
37 11 1369 407 Kesimpulan yang didapat dari hasil
38 11 1444 418 implementasi dan pengujian sistem cerdas
39 10 1521 390 Kraepelin adalah:
1. Implementasi sistem dengan metode
40 12 1600 480
pendekatan Kraepelin menggunakan
41 13 1681 533 penalaran logika fuzzy dapat memberikan
42 10 1764 420 hasil deskripsi kepribadian yang kemudian
43 12 1849 516 dicocokan dengan hasil analisis dari pakar
44 7 1936 308 2. Hasil tes merupakan representasi dari
kondisi user saat menjawab alat tes.
45 9 2025 405 3. Dengan user yang sama dan waktu tes
46 13 2116 598 yang berbeda, hasil yang didapatkan
47 12 2209 564 berbeda. hal ini dipengaruhi kondisi psikis
48 13 2304 624 dari user.
4. Dari penjelasan point 3, diharapkan
49 9 2401 441
adanya pengembangan menggunakan
50 12 2500 600 metode lain yang dapat digunakan sebagai
Σx Σy = Σx2 = Σxy=138 pengukuran
=1275 561 42925 55 5. Menurut pendapat pakar Psikologi, hasil
Kraepelin hendaknya di kombinasikan
 Hanker (ketahanan kerja) dengan hasil tes psikologi menggunakan
= x 50 – x1 alat tes yang lain. Hal ini bertujan agar
Pada titik x 50 dan x1 terdapat garis persamaan hasil tes lebih akurat karena hasil tes akan
y = a + bx saling mempengaruhi satu sama lain.

Jurnal Teknologi Informasi | ISSN 2086-2989 | Vol. 8 No. 2 Oktober 2017 153
6. Untuk pengembangan aplikasi, selain [10] Muzani, Zaldi. 2014. Tes Kraepelin.
mengkombinasikan dengan hasil alat tes Terdapat dalam http://zaldi-tes-
yang lain, hendaknya aplikasi Kraepelin-woyoooo.blogspot.com/.
menggunakan metode penalaran yang lain. Diakses pada 2 Desember 2016
Sehingga dapat diketahui ketahanan dari [11] Nasibu, Iskandar Z. 2009. “Penerapan
metode yang digunakan dalam Metode AHP dalam Sistem
membangun aplikasi. Pendukung Keputusn Penempatan
Karyawan Menggunakan APlikasi
V. REFERENSI Expert Choice”.Jurnal Pelangi Vol.
II No.5
[1] Anonim. 2009. Tes Kraepelin. Terdapat [12] Parkinson, Mark. 2004, Panduan Sukses
dalam http://www.masbow.com/ Menghadapi Tes Psikometri, Tiga
2009/07/tes-kraepelin.html. Diakses Serangkai, Solo.
pada 2 Desember 2016 [13] Parkinson, Mark.2004, Memahami
[2] Asmara, Rosa Andre, dkk. 2017. Sistem Kuesioner Kepribadian (Personality
Cerdas Tes Kepribadian Papikostick, Questionnaire), Tiga Serangkai, Solo.
Jurnal Informatika STIMATA, [14] Turban, E., Aronson,J. E., & Liang, T. P.
Malang 2005. Decision Support Systems and
[3] Behi, Zaenul. 2013. Laporan Hasil Tes Intelligent Systems, 7th Edition.
Kraepelin. Terdapat dalam http:// Diterjemahkan oleh
zaenulbehi.blogspot.com/ 2013/05/ SiskaPrimaningrum. Penerbit Andi,
laporan-hasil tes- kraeplin_6.html. Yogyakarta.
Diakses pada 2 Desember 2016 [15] Usber. 2011. Tes Kraepelin. Terdapat
[4] Cheng and regina, 2005, Development dalam
of a Fuzzy Multi Criteria Decision http://usberstop.wordpress.com/2011/
Support System for Manucipal Solid 03/30/tes-kraepelin/. Diakses 2
Waste Management, A thesis Desember 2016
submitted to the faculty of graduate [16] Vizureanu, Petrică. 2010, Expert
studies and researchfor degree of Systems, Intech, Vukovar
master of Applied Science in advance
manufacturing and Production system
University of Regina, Kanada
[5] Conolly, Thomas M.Begg, Carolyn E.
2010. Database Systems: A Practical
Approach to Design, Implementation
and Management. Addison-Wesley
[6] Firdausa, Firna. 2013. Tes Kraepelin.
Terdapat dalam http://firnafirdausia.
blogspot.com/2013/04/tes-kraeplin.
html. Diakses pada 2 Desember 2016
[7] Gavish, B, and Gerdes, J.H. 1997,
Voting Mechanisms and Their
Implication in A GDSS Environtment,
Annals of Operation Research
Science Publisher.
[8] Kahraman dkk, Multi-criteria Supplier
Selection Using Fuzzy AHP,
Logistics Information Management,
Vol. 16 Iss:6, 2003
[9] McCullough, C. Sue. 2003,
“Computerized Assessment”.
Handbook of Psychology &
Educational Assessment of Children,
Second Edition, Hal 628-670.

Jurnal Teknologi Informasi | ISSN 2086-2989 | Vol. 8 No. 2 Oktober 2017 154

Anda mungkin juga menyukai