Anda di halaman 1dari 17

| PSIKOTES

1
1 TES PAULI DAN KRAEPLIN

Tes Pauli atau Kraeplin sering disebut juga dengan tes koran. Tes ini merupakan salah satu bentuk soal psikotes yang
terdiri dari susunan angka-angka dengan bentuk lajur-lajur. Cara mengerjakan tes koran ini adalah dengan menjumlahkan dua
angka yang berdekatan dengan waktu tertentu pada setiap kolom, lalu menuliskan jawabannya tepat di sebelahnya. Adapun
tujuan dari tes koran pauli adalah untuk menilai sikap seseorang terhadap ketahanan, tekanan, ketelitian, konsistensi dan
kecepatan waktu dalam mengerjakan sebuah pekerjaan.
Secara sepintas, tes koran ini memang tampak mudah; hanya diminta untuk mengerjakan hitungan sederhana. Yaitu
menjumlahkan deretan angka-angka. Namun yang menjadi masalah adalah jumlah deretan angka yang diberikan sangat
banyak. Yaitu sebesar lembaran koran. Sehingga tes ini lazim dikenal dengan istilah “Tes Koran”.
Dalam tes ini, Anda dituntut untuk memiliki konsentrasi, ketelitian, stabilitas emosi dan daya tahan yang prima.
Semakin banyak kesalahan yang Anda buat, menunjukkan bahwa Anda orang yang tidak teliti, tidak cermat, tidak hati-hati
dan kurang memiliki daya tahan yang cukup terhadap stres atau tekanan pekerjaan.

Perbedaan Tes Pauli dan Kraeplin


Sebenarnya Pauli dan Kraepelin adalah dua tes yang berbeda. Kraepelin diciptakan oleh seorang psikiater bernama
Emilie Kraepelin untuk mengetahui (awalnya) defisiensi mental seseorang. Sementara Pauli adalah hasil penyempunaan
Kraepelin untuk mendiagnosa kemampuan bekerja seseroang. Pauli sendiri diciptakan oleh psikolog bernama oleh Richard
Pauli serta dibantu Wilhelm Arnold dan Van His.

301
| PSIKOTES

Secara teknis pengerjaan, Pauli, menjumlahkan dari atas ke bawah dengan intruksi “Garis!” yang artinya buatlah
sebuah garis dimana Anda sedang mengerjakan hitungan lalu kembalilah menghitung seperti biasa dibawah garis tersebut.
Adapun cara mengerjakannya adalah dengan menjumlahkan dua buah bilangan kemudian hasilnya dituliskan di sela-sela
kedua bilangan yang dijumlahkan tersebut. Jika hasil dari penjumlahan berupa bilangan puluhan atau terdiri dari dua digit
angka, maka cukup dengan menuliskan digit terakhir saja atau angka satuannya saja.
Pada bagian sebelumnya sudah dijelaskan bahwa elemen yang diukur dalam hasil tes ini adalah konsistensi,
produktivitas kerja, sikap terhadap tekanan, daya tahan kerja, pengendalian emosi, kemampuan daya penyesuaian diri,
keuletan kerja, sikap kerja, serta ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Durasi waktu untuk Tes
Pauli ini berkisar 60 menit.
Tes Kreaplin sendiri dilakukan dengan cara menjumlahkan dari bawah ke atas dengan intruksi “Pindah!” yang artinya,
berpindah dari satu kolom ke kolom sebelah kanan dan mulai menghitung dari bawah lagi. Durasi waktu untuk Tes Kreaplin
biasanya berkisar 10-15 menit. Dengan instruksi “Pindah!” di setiap selang waktu beberapa menit.

Klasifikasi Hasil Pengerjaan Tes Koran


Tahukah Anda, bahwa yang dinilai dalam tes koran ini bukan tingginya angka yang dijumlahkan atau tidak hanya banyaknya
lajur yang selesai Anda kerjakan. Melainkan hasil grafik dari mengerjakan tes tersebut. Usahakan Anda mendapatkan grafik
yang stabil; tidak terlalu naik secara signifikan dan turun secara drastis. Secara umum, berikut ini klasifikasi hasil dari
pengerjaan tes koran, yakni:
a. Apabila diperoleh dengan hasil grafik mendatar menunjukkan bahwa peserta di dalam bekerja cukup stabil;
b. Apabila diperoleh dengan hasil grafik naik, menunjukkan bahwa peserta di dalam bekerja mengalami peningkatan
(berprestasi);
c. Apabila diperoleh dengan hasil grafik menurun, menunjukkan bahwa peserta di dalam bekerja mengalami penurunan
(peserta mudah lelah, kurang berprestasi, mudah bosan, dan jenuh);
d. Apabila diperoleh dengan hasil grafik bergelombang, menunjukkan bahwa peserta di dalam bekerja akan menunjukkan
ketidakstabilan.

Tips Mengerjakan Tes Pauli & Kreaplin


Usahakan pada saat menjumlahkan harus benar dan stabil pada masing-masing kolom, kendalikan diri untuk menghemat
tenaga dan waktu sambil mendengarkan setiap perintah panitia. Hindari menggunakan pensil mekanis karena mudah patah
dan membuang waktu, fokus dan konsentrasi dalam menyelesaikan soal dan jangan memikirkan hal lain selain soal yang ada
di hadapan Anda.
Karena perlu juga diketahui Tes Pauli dan Kreaplin adalah tes yang hampir tidak mungkin untuk dimanipulasi. Hal
mendasar untuk menyelesaikan keseluruh tes dengan baik adalah berkonsentrasi. Terkadang Anda akan merasakan blank
pada pertengahan tes. Namun, Anda harus kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Dalam hal ini, kondisi fisik sangatlah
berperan penting. Sebaiknya Anda tidak begadang dan perut dalam keadaan terisi sebelum berangkat ke lokas tes. Sebab,
tes ini akan benar-benar menyedot energi Anda.

302
| PSIKOTES

1
2 TES WARTEGG

Tentang Wartegg
Berawal dari para ahli dalam aliran psikologi gestalt di Universitas Leipzig yang dipimpin oleh F. Krueger dan F. Sander.
Sender menciptakan teknik “Phantasie Test”, subyek dihadapkan pada materi drawing completion test (DCT), yang
menghasilkan sifat struktural khas dari subyek. Keberhasilan Sender mendorong Dr. Ehrig Wartegg untuk melanjutkan
penelitian tsb, akhirnya menemukan tes wartegg DCT (drawing completion test)/WZT (Wartegg Zeichen Test) yang dipakai
sekarang ini.
Wartegg dikembangkan sekitar tahun 1930 oleh Dr. Ehrig Wartegg dalam karyanya Gestaltung und Character sebagai
suatu outline untuk tipologi tes DCT ini. Tes ini terdiri dari 8 karakter item data berupa bentuk/gambar yang ambigu di tiap 8
kotaknya. Sebagai contoh satu titik atau setengah lingkaran. Tugas untuk tester adalah melanjutkan gambar yang sudah ada
tersebut menjadi suatu gambar baru. Hasil yang didapat kemudian dievaluasi baik secara grafologis dan simbolis. Masing-
masing bidang tertentu yang tampaknya berisi aspek-aspek yang berbeda dari kepribadian. Hal ini penting untuk apa yang
sejauh ini oleh subjek tes yang diterima. Seperti juga dengan tes lain dan validitas yang memadai. Namun demikian dapat,
dalam konteks terapi psychotherapeutischen atau penjelasan, yang berpengalaman Psychotherapeuten dengan bantuan dari
uji titik awal untuk analisis yang lebih dalam mengalami konflik pasien diberikan.
Wartegg Zeihen Test (WZT) adalah sebuah tes proyeksi sederhana yang berupa setengah kertas ukuran A4 dengan
delapan buah kotak yang dibatasi garis tebal. Dalam setiap kotak terdapat rangsang-rangsang tertentu yang masing-masing
kotaknya akan memberikan kesan spesifik yang berbeda-beda dan tentu saja reaksi yang berbeda pula sesuai dengan
kepribadian orang yang tengah diperiksa.

Tujuan Tes Wartegg


1. Mengeksplorasi struktur kepribadian dari fungsi dasarnya (emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol, dan fungsi realita);
2. Sejauhmana masalah-masalah yang ada “meluas” dalam diri individu;
3. Melihat abnormalitas manusia.

303
| PSIKOTES

Makna Gambar dalam Tes Wartegg


Gambar 1 : Mahluk Hidup
Gambar 2 : Mahluk Hidup
Gambar 3 : Benda Mati
Gambar 4 : Benda Mati
Gambar 5 : Benda Mati
Gambar 6 : Benda Mati
Gambar 7 : Mahluk Hidup
Gambar 8 : Mahluk Hidup

Dalam tes ini, durasi waktu yang biasa dipakai bila tes dilakukan secara klasikal yakni sekitar 15 menit. Namun, bila
dilakukan secara individual memang tidak ada batasan waktu secara khusus.

Panduan Administrasi Tes Wartegg


Dalam tes ini, Anda biasanya diminta untuk mendengarkan instruksi yang diberikan oleh tester (orang yang bertugas
memberikan tes kepada Anda). Sebagai awalan, Anda akan diminta untuk mengisi identitas diri Anda pada halaman belakang
kertas bergambar tersebut.
Kemudian, setiap kali Anda selesai menggambar pada satu kotak, maka langsung tulis pada bagian bawah
keterangan gambar tersebut, begitu seterusnya. Hindari menggunakan penghapus saat Anda menyelesaikan gambar yang
pada tes ini.
Pada beberapa keadaan, Anda akan diminta untuk menentukan beberapa hal terhadapa kedelapan kotak yang telah
Anda gambar tersebut. Yakni:
- Gambar yang Anda sukai
- Gambar yang tidak Anda sukai
Atau,
- Gambar yang mudah dikerjakan
- Gambar yang sulit dikerjakan
Agar tidak kehilangan waktu, setelah Anda menyelesaikan gambar yang ada pada tes, segeralah pilih mana gambar
yang Anda sukai atau tidak. Dan, mana gambar yang mudah atau sulit dikerjakan menurut Anda.

304
| PSIKOTES

1
3 TES BAUM

Pengantar Tes Baum


Tes gambar orang adalah salah satu teknik yang mengukur fungsi kognitif dan kepribadian individu. Meskipun tes ini popular
dikalangan psikolog dan praktisi pendidikan pada awalnya, tes ini kemudian popular di bidang lainnya. Dalam bidang industri
dan organisasi, tes ini masih digunakan sebagai alat bantu untuk mengetahui gambaran kepribadian seseorang yang
dikaitkan dengan jabatan/pekerjaan.
Pada awal 1926 Goodenough mengembangkan suatu prosedur yang terstandarisasi untuk mengevaluasi inteligensi
anak-anak. Metode yang digunakan adalah dengan menggambar seorang manusia (draw a man). Pada waktu yang
bersamaan, Emil Jucker juga mengembangkan suatu metode yang terarah, yaitu Tes Pohon. Tes ini kemudian dielaborasi
lebih lanjut oleh Charles Koch (1952, 1957). Pada awalnya tes ini digunakan untuk tes jurusan di sekolah-sekolah oleh
Charles Koch.
Alasan Koch mengembangkan tes dengan gambar Pohon, adalah Jucker mengatakan bahwa Pohon itu memiliki
karakteristik yang hampir sama seperti manusia. Pohon selalu tumbuh & berkembang dan untuk hidup pohon memerlukan
makanan dan minuman. Dari hasil penelitian budaya dikatakan pohon memiliki arti dan makna yang penting bagi manusia,
oleh karena itu pohon dianggap mewakili manusia.

305
| PSIKOTES

Tes ini menekankan pada masalah-masalah ketidaksadaran diri. Pohon termasuk dalam tes proyektif karena dapat
memancing hal-hal yang tidak disadari oleh orang tersebut. Dalam pohon, terdapat bagian-bagian yang dapat
memproyeksikan inner state individu. Bagian-bagian pohon juga dapat menjadi symbol dari struktur kepribadian yang
dikembangkan aliran psikoanalisis.

Instruksi & Persiapan Tes Baum


Sebelum tes ini dimulai, biasanya peserta diberikan selembar kertas HVS kosong ukuran A4 tebal 60 gram. Kemudian,
menuliskan beberapa hal terkait identitas yang harus diisi oleh peserta tes, meliputi nomor, nama, tempat/tanggal lahir
peserta, dan tanggal pemeriksaan.
Dalam hal instruksi tes, tester biasanya memberikan instruksi berupa, gambarlah pohon! Jenis yang tidak boleh
digambar adalah jenis rumput, pisang, bambu, kelapa, cemara, pepaya, kaktus, dan perdu. Jadi gambarlah pohon yang
lainnya. Secara klasikal, tes ini berlangsung kurang lebih 10 menit. Di bawah gambar yang telah diselesaikan oleh peserta,
tester akan meminta peserta untuk memberikan nama atas gambar pohon tersebut.
Dalam beberapa keadaan, testee sering bertanya terkait hal-hal berikut ini:
1. Apabila testee bertanya: “Apakah boleh menggambar …?” (menyebut nama pohon yang tidak boleh digambar),
maka tester biasakany akan menjawab, “Tidak, silakan menggambar pohon yang lain.”
2. Apabila testee bertanya: “Apakah boleh menggambar …?” (menyebut nama pohon yang boleh digambar), tester
akan menjawab, “Terserah!”
3. Apabila testee bertanya:
“Apakah dengan buahnya?”
“Apakah lengkap dengan daun, bunga, dan buahnya?”
“Apakah boleh lebih dari satu pohon?”
“Apakah boleh dengan pemandangan?”
“Apakah kertasnya boleh dimiringkan ?”
Maka, tester pasti akan menjawab, “Terserah!”

Faktor-Faktor yang diperhatikan dalam Interpretasi Tes BAUM


A. Kesan Umum
Hal ini diperoleh dengan cara melihat kesan umum dari keseluruhan gambar, apakah digambar dengan mantap,
sempurna dan cepat, kabur/samar/memudar, sketsa, menggunakan pola atau garis dasar (skema) dengan garis
terputus dan ditekan.

Pada kesan umum ini meliputi beberapa hal, yakni:


1. Ukuran Gambar
Beberapa hal yang terkait dengan ukuran gambar adalah besar dan dominan, sedang, atau kecil. Selain itu, ukuran
gambar yang dimaksud juga meliputi bagian ruangan kertas yang tersisa yakni:
 Kurang dari 1/3 bagian kertas, artinya kecil;
 Sekitar 1/2 bagian atau lebih, artinya sedang;
 Kertas digambar penuh, artinya besar dan dominan.

306
| PSIKOTES

2. Lokasi Gambar
Melihat apakah posisi gambar:
 Cenderung di bagian kiri kertas;
 Cenderung di bagian kanan kertas;
 Cenderung di bagian bawah kertas;
 Cenderung di bagian atas kertas;
 Cenderung di bagian tengah (centrum)kertas.

3. Kualitas Garis
Melihat apakah kualitas garis pada gambar tergolong:
 Memiliki tekanan sangat kuat dalam;
 Tekanan kuat, berat;
 Tekanan lemah ringan;
 Konsta;
 Tekanan variatif;
 Kualitas garis Lancar;
 Fluktuatif;
 Bergetar;
 Bergerigi dengan sudut diberi tekanan;
 Berulang-ulang diganti;
 Putus-putus (sketsa);
 Garis samar;
 Garis tegas.

4. Penyelesaian
Melihat apakah gambar diselesaikan dengan:
 Relatif sistematis : apakah pohon digambar beraturan, berurutan.
 Tidak sistematis : menggambar bagian perbagian pohon tidak beraturan, misal belum selesai menggambar
akar, mencoba menghias mahkota, lalu menambah ranting, kembali ke akar, menghias mahkota kembali.

B. Bagian-bagian Pohon
Mahkota
Melingkupi suatu area dan pusatnya di atas batang yang dikelilingi masa dahan dan daun-daunan. Merupakan elemen
yang tidak stabil, mudah gugur dan berumur pendek.

Batang
Batang merupakan pusat dan memegang keseimbangan kanan dan kiri. Fungsi batang untuk menopang, pengangkut
sari makanan

307
| PSIKOTES

Dahan
Batang dan dahan membentuk substansi kayu.Fungsinya sama dengan batang.

Stem basis
Letaknya dekat akar (hampir akar), kaku dan tidak dapat bergerak.

Akar
Akar merupakan hal yang pertama bagi pohon. Akar merupakan sumber kehidupan. Fungsi akar menghisap makanan
dari bumi untuk pohon, ia masuk dalam tanah dan berpegang pada tanah.

308
| PSIKOTES

1
4 TES DAP (DRAW A PERSON)

Tentang Tes DAP


Pertama kali dikembangkan oleh Florence Goodenough pada tahun 1926. Sekarang tes ini lebih dikenal dengan istilah
“Goodenough Draw a Man Test”. Tetapi Dr. Dale B. Harris menyempurnakan dan mengembangkan tes ini pada tahun 1963
yang kemudian diberi nama “Goodenough-Harris Drawing Test”. dan akhirnya tes ini dikenal dengan istilah DAP (Draw A
Person Test).
Psikotes DAP tergolong tes yang sederhana. Tes ini sangat universal dipakai dalam berbagai keperluan psikologi. Di
Indonesia tes menggambar orang ini sangat luas dipakai untuk seleksi penerimaan karyawan swasta, pegawai BUMN,
maupun instansi lainnya.

Administrasi Tes DAP


Prinsip DAP dalam penyajiannya adalah bersifat individual. DAP merupakan battery test dengan tes proyeksi yang lainnya
(misal BAUM, Wartegg, dsb).

- Material Tes
 Kertas HVS folio
 Pensil HB
 Meja yang permukaannya rata
 Penerangan yang cukup

309
| PSIKOTES

- Waktu
Dalam psikologi klinis tidak dibatasi (± 20 menit)

- Instruksi
 Tulis identitas diri Anda di sisi kanan atas. (nama, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan).
 Silahkan saudara menggambar orang!
 Yang tidak boleh dilakukan tester adalah memberikan jawaban yang bisa memancing ketegangan, mengarahkan atau
jawaban yang bersifat normatif dan evaluatif.
 Jika ada subjek yang mengatakan: “Saya tidak bisa menggambar”. Maka tester biasanya akan menjawab, “Gambarlah
semampu Anda!”
 Jika muncul kembali komentar, “Saya tidak bisa menggambar dengan baik”. Maka tester biasanya akan menjawab, “Tidak
apa-apa, bukan baik dan jelek yang dilihat dari gambar tersebut.”

- Selesai menggambar, tester diminta menuliskan:


 Berapa usianya & apa jenis kelaminnya.
 Apa yang sedang ia lakukan.
 Apa cita-cita / keinginan yang terpendam dari orang tersebut.
 Uraikan kelebihan-kelebihan & kelemahan-kelemahan pribadi orang tersebut.

Interpretasi Tes DAP


Ada 3 prinsip dasar:
 Gerak : Secara umum mewakili vitalitas. Begitu juga dengan tekanan dan arah coretan.
 Ruang : Bagaimana subjek di lingkungan sosialnya. Terkait posisi yakni di bagian atas, bawah, tengah, kiri atau kanan.
 Bentuk : Pengekspresian dirinya/sesuatu yang ditampilkan ke luar. Terkait bentuk, berikut ini prinsip-prinsipnya.
1. Bila gambar kabur/samar/memudar, maka indikasi aktualisasi dorongan yang kabur dan tidak jelas, kurang berani
menampakkan diri, ragu-ragu, kurang bergairah dan merasa tidak cocok dengan lingkungan.
2. Bila gambar berupa sketsa, maka terdapat indikasi cemas, takut, merasa tidak nyaman.
3. Garis dasar yang berupa sketsa dan garis putus, maka memiliki indikasi perasaan terisolir dari lingkungannya. Selain
prinsip bentuk, ada juga yang disebut sebagai kesan awal dari gambar yang telah diselesaikan, yakni:
a. Apakah yang digambar tua atau muda.
b. Sedih atau gembira.
c. Kuat atau Lemah.
d. Agresif atau pasif.

310
| PSIKOTES

1
5 EPPS
Edward Personal Preference Schedule

Tentang EPPS
EPPS adalah singkatan dari Edwards Personal Preference Schedule, suatu alat inventory yang dikembangkan oleh Allen
L. Edwards dari universitas washington USA. Tujuan awal dari alat ini didesain awal sebagai alat penelitian dan konseling
untuk menyediakan pengukuran yang sesuai terhadap berbagai variabel independen kepribadian. Dasar penamaan variabel
mengacu pada definisi kepribadian H.A. Murray.
Tes Edward Personal Preference Schedule (EPPS TEST) merupakan alat tes untuk mengukur konsistensi tanggapan
peserta terhadap 15 kebutuhan normal maupun motivasi. Tidak ada jawaban salah atau benar dalam tes ini. EPPS atau
Edward Personal Preference Schedule juga bertujuan untuk mengungkap 15 need yang ada pada diri seseorang. Bentuk tes
EPPS berupa pasangan-pasangan pernyataan berjumlah 225 pasang. Tugas subyek adalah memilih satu pernyataan dari
pasangan-pasangan pernyataan yang disajikan yang cocok atau sesuai dengan dirinya.
Dari 225 pasang pernyataan ada 15 pasang yang sama. Orientasinya adalah untuk mengetahui kesungguhan atau
konsistensi subyek dalam mengerjakan tes. Apabila konsisten dapat dikatakan bahwa subyek bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan tes dan menjadi valid untuk diskor. Standar konsistensi pengerjaan EPPS adalah 14, namun di Indonesia
konsistensi 9 sudah dapat dikatakan valid untuk diskor.
Need yang Diungkap dalam Tes EPPS
Kelima belas need yang diungkap dari EPPS adalah:
Need for achievement (ach) yaitu kebutuhan untuk berprestasi menghadapi tantangan;
1. Need for defference (deff) yaitu kebutuhan untuk mengambil posisi mengalah dan merasa kurang mampu;
2. Need for order (ord) yaitu kebutuhan untuk melakukan segala sesuatu dengan teratur;
3. Need for exhibition (exh) yaitu kebutuhan untuk menonjolkan diri, dipuji dan pamer;
4. Need for autonomy (aut) yaitu kebutuhan untuk tidak tergantung pada orang lain;
5. Need for affiliation (aff) yaitu kebutuhan untuk bergabung dengan orang lain;
6. Need for intraception (int) yaitu kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan pandangan dan perasaan orang lain;
7. Need for succorence (succ) yaitu kebutuhan untuk mendapat perhatian yang lebih dari orang lain;
8. Need for dominance (dom) yaitu kebutuhan untuk lebih atau menang atas orang lain;
9. Need for abasement (aba) yaitu kebutuhan untuk selalu merasa kurang mampu atau merasa bersalah;
10. Need for nurturance (nur) yaitu kebutuhan untuk menolong orang lain;
11. Need for change (chg) yaitu kebutuhan untuk merasakan sesuatu yang baru;
12. Need for endurance (end) yaitu kebutuhan untuk melakukan segala sesuatu sampai tuntas atau selesai;
13. Need for heterosexuality (het) yaitu kebutuhan untuk berhubungan dengan jenis kelamin lain;
14. Need for aggression (agg) yaitu kebutuhan untuk rnenentang atau menyerang orang lain baik dalam pandangan maupun
tindakan..
Alat tes ini tergolong Tes Inventori Kepribadian, dimana kita disuguhi deretan soal dalam satu buku Tes EPPS dan
diminta untuk memilih suatu pernyataan yang disukai. Beberapa pasangan adalah mengenai hal-hal yang Anda suka
sedangkan pasangan-pasangan pernyataan yang lain adalah mengenai perasaan Anda.

Contoh:
Petunjuk Mengerjakan Soal!
1. Isi identitas Anda (nama, umur, jenis kelamin, dan tanggal tes).
2. Pada halaman-halaman berikut, Anda akan membaca sejumlah pernyataan-pernyataan dalam pasangan, tentang
pelbagai hal yang mungkin Anda suka lakukan atau tidak suka lakukan (inginkan atau tidak inginkan).

Perhatikan contoh di bawah ini:


Yang manakah dari dua pernyataan tersebut lebih menggambarkan diri Anda?
A. Saya suka berbicara tentang diri saya dengan orang lain.
B. Saya suka bekerja untuk suatu tujuan yang telah saya tentukan bagi diri saya.

311
| PSIKOTES

Yang manakah dari dua pernyataan tersebut lebih menggambarkan diri Anda?
1. Bila Anda lebih suka pernyataan A daripada B, maka hendaknya Anda memilih A. Tetapi bila Anda lebih suka
pernyataan B daripada A, maka hendaknya Anda memilih B.
2. Mungkin Anda suka atau bahkan tidak suka A dan B kedua-duanya. Dalam hal ini, Anda tetap diharapkan tetap memilih
satu saja di antara dua. Pilihlah yang paling menggambarkan diri Anda.

Tips Mengerjakan Soal


1. Sebaiknya Anda dalam kondisi benar-benar fit saat mengerjakan tes ini.
2. Cermati setiap pernyataan dan lakukan yang diminta penguji Anda.
3. Jangan pernah asal-asalan dalam menjawab soal, karena jawaban Anda sangat ber-pengaruh terhadap hasil tes.
4. Pilihlah pernyataan yang benar-benar sesuai dengan gambaran pribadi Anda dan jujur terhadap diri sendiri. Jangan
pernah melakukan kebohongan pada saat menjawab soal. Percuma saja berbohong karena tes ini (seperti tes-tes yang
lain) telah disusun sedemikian rupa sehingga terdapat hubungan khusus antara keadaan keluar dengan keadaan
"dalamnya". Kerjakan soal dengan rileks, dengan begitu Anda akan mampu menyelesaikan tes dengan baik.
5. Untuk melihat konsistensi (con) jawaban subyek, bandingkan jawaban-jawaban yang dilingkari pada nomor-nomor:
1 vs 151, 26 vs 101, 51 vs 201
7 vs 157, 32 vs 107, 57 vs 207
13 vs 163, 38 vs 113, 63 vs 213
19 vs 169, 44 vs 119, 69 vs 219
25 vs 175, 50 vs 125, 75 vs 225
6. Jumlah tertinggi adalah 15, sedangkan konsistensi dibawah 9 adalah meragukan dan tidak perlu diinterpretasi.

LATIHAN SOAL

Petunjuk:
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan karakter Anda.
1. A. Saya suka menolong teman-teman saya, bila mereka berada dalam kesulitan.
B. Saya akan melakukan pekerjaan apa saja sebaik mungkin.

2. A. Saya ingin mengetahui bagaimana pandangan orang-orang besar mengenai berbagai masalah yang menarik
perhatian saya.
B. Saya ingin menjadi seorang ahli yang diakui dalam salah satu pekerjaan, jabatan atau bidang khusus.

3. A. Saya ingin agar setiap pekerjaantulisansaya teliti, rapidan tersusun dengan baik.
B. Saya ingin menjadi seorang ahli yang diakui dalam salah satu pekerjaan, jabatan atau bidang khusus.

4. A. Saya suka menceritakan cerita-cerita lucu dan lelucon-lelucon diwaktu pesta.


B. Saya ingin menulis roman atau sandiwara yang hebat.

5. A. Saya ingin dapat berbuat sekehendak hati saya.


B. Saya ingin bisa mengatakan bahwa saya telah melakukan dengan baik suatu pekerjaan yang sulit.

6. A. Saya ingin dapat menyelesaikan teka-teki dan persoalan-persoalan yang sukar bagi orang lain.
B. Saya suka mengikuti petunjuk-petunjuk dan melakukan apa saja yang diharapkan orang dari diri saya.

7. A. Saya ingin mengalami hal-hal yang baru dan perubahan-perubahan dalam kehidupan saya sehari-hari.
B. Saya suka menyatakan kepada atasan saya, bahwa mereka telah melakukan suatu pekerjaan dengan baik, bila
memang demikian halnya, menurut pendapat saya.

8. A. Saya suka merencanakan dan mengatur detail-detail dari setiap pekerjaan yang harus saya lakukan.
B. Saya suka mengikuti petunjuk-petunjuk dan melakukan apa saja yang diharapkan orang dari diri saya.

9. A. Saya ingin orang-orang memperhatikan dan memberikan komentar mengenai penampilan saya di muka umum.
B. Saya suka membaca riwayat hidup orang-orang besar.

10. A. Saya suka mengelakkan keadaan-keadaan dimana saya diharapkan akan berlaku secara konvensional (kebiasaan
umum).
B. Saya suka membaca riwayat hidup orang-orang besar.

312
| PSIKOTES

11. A. Saya ingin menjadi seorang ahli yang diakui dalam salah satu pekerjaan, jabatan atau bidang khusus.
B. Saya ingin agar pekerjaan saya diatur dan direncanakan sebelum dimulai.

12. A. Saya ingin mengetahui bagaimana pandangan orang-orang besar/ahli mengenai berbagai masalah yang menarik
perhatian saya.
B. Seandainya saya harus bepergian, saya ingin agar segala sesuatunya telah direncanakan terlebih dahulu.

13. A. Saya ingin mengerjakan sampai selesai setiap pekerjaan ataupun tugas yang telah saya mulai.
B. Saya ingin barang-barang saya tersusun rapi dan teratur di atas meja atau di dalam ruang kerja saya.

14. A. Saya suka bercerita kepada orang-orang lain tentang petualangan-petualangan saya dan hal-hal aneh yang pernah
saya alami.
B. Saya suka makan teratur dan ada waktu-waktu tertentu untuk makan.

15. A. Saya ingin tidak tergantung dari orang lain dalam menentukan apa yang akan saya lakukan.
B. Saya ingin barang-barang saya tersusun rapi dan teratur di atas meja atau di dalam ruang kerja saya.

16. A. Saya ingin bisa mengerjakan segala sesuatu lebih baik daripada orang-orang lain.
B. Saya suka menceritakan cerita-cerita lucu dan lelucon-lelucon waktu pesta.

17. A. Saya suka mengikuti adat istiadat dan menghindari melakukan hal-hal yang mungkin dianggap tidak wajar oleh orang-
orang yang saya hormati.
B. Saya suka berbicara tentang hal-hal yang telah saya capai.
18. A. Saya ingin agar hidup saya teratur sedemikian rupa sehingga berjalan lancar tanpa banyak perubahan-perubahan
dalam rencana saya.
B. Saya suka bercerita kepada orang lain tentang petualangan saya dan hal-hal aneh yang pernah saya alami.
19. A. Saya suka membaca buku-buku atau sandiwara-sandiwara yang terutama berkisar tentang perjuangan.
B. Saya suka menjadi pusat perhatian dalam suatu kelompok.
20. A. Saya suka mengecam orang-orang yang mempunyai kedudukan sebagai yang berwenang.
B. Saya suka menggunakan kata-kata yang maknanya seringkali tidak diketahui oleh orang lain.
21. A. Saya ingin menyelesaikan tugas-tugas yang dianggap orang membutuhkan keterampilan serta usaha.
B. Saya ingin dapat berbuat sekehendak hati saya.
22. A. Saya suka memuji seseorang yang saya kagumi.
B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa yang saya kehendaki.
23. A. Saya suka menyimpan surat-surat, bon-bon, dan kertas-kertas lain secara tersusun rapi menurut sistem tertentu.
B. Saya ingin tidak bergantung dari orang lain dalam menentukan apa yang akan saya lakukan.
24. A. Saya suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang setahu saya tak seorangpun bisa menjawabnya.
B. Saya suka mengecam orang-orang yang mempunyai kedudukan sebagai yang berwenang.
25. A. Saya menjadi sedemikian marahnya sehingga rasanya ingin melemparkan dan merusak barang- barang.
B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban.
26. A. Saya ingin berhasil dalam apa yang saya kerjakan.
B. Saya suka membuat teman-teman baru.
27. A. Saya suka mengikuti petunjuk-petunjuk dan melakukan apa yang diharapkan orang dari diri saya.
B. Saya ingin mempunyai ikatan perasaan yang kuat dengan teman-teman saya.
28. A. Saya ingin agar setiap pekerjaan tulisan saya teliti, rapi dan tersusun dengan baik.
B. Saya ingin membuat teman sebanyak mungkin.
29. A. Saya suka menceritakan cerita-cerita lucu dan lelucon-lelucon waktu pesta.
B. Saya suka berkirim surat atau semacamnya pada teman-teman saya.

30. A. Saya ingin dapat berbuat sekehendak hati saya.


B. Saya suka bersama-sama dengan teman-teman saya melakukan atau menjalankan sesuatu.

313
| PSIKOTES

31. A. Saya ingin dapat memecahkan teka-teki dan persoalan-persoalan yang sukar bagi orang lain.
B. Saya suka menilai orang-orang berdasarkan sebab-sebab mereka melakukan sesuatu dan bukan atas dasar yang
sesungguhnya mereka lakukan.

32. A. Saya suka menerima pinjaman dari orang-orang yang saya kagumi.
B. Saya ingin memahami bagaimana perasaan teman-teman saya dalam menghadapi berbagai masalah.

33. A. Saya suka makan teratur dan ada waktu-waktu tertentu untuk makan.
B. Saya suka mempelajari dan menganalisa tingkah laku orang-orang lain.

34. A. Saya ingin mengatakan hal-hal yang dianggap lucu dan cerdas oleh orang-orang lain.
B. Saya suka menempatkan diri saya dalam kedudukan orang-orang lain, dan membayangkan bagaimana perasaan
saya bila berada dalam keadaan yang sama.

35. A. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa yang saya kehendaki.
B. Saya suka mengamat-amati bagaimana perasaan orang lain dalam suatu keadaan tertentu.

36. A. Saya ingin menyelesaikan tugas-tugas yang dianggap orang membutuhkan keterampilan serta usaha.
B. Saya ingin teman-teman saya memberi dorongan-dorongan kepada saya bila saya menghadapi kegagalan.

37. A. Dalam merencanakan sesuatu, saya ingin mendapat saran-saran dari orang-orang yang pendapatnya saya hormati.
B. Saya ingin diperlakukan ramah oleh teman-teman saya.

38. A. Saya ingin agar hidup saya teratur sedemikian rupa sehingga berjalan lancar dan tanpa banyak perubahan-perubahan
dalam rencana saya.
B. Saya ingin teman-teman saya merasa kasihan kepada saya apabija saya sakit.

39. A. Saya suka menjadi pusat perhatian dalam suatu kelompok.


B. Saya ingin agar teman-teman saya meributkan tentang diri saya, apabila saya mendapatkan cedera atau sakit.

40. A. Saya suka mengelakkan keadaan-keadaan dimana saya diharapkan akan berlaku secara konvensional (kebiasaan
umum).
B. Saya ingin agar teman-teman saya bersimpati terhadap saya bila saya bersusah hati.

41. A. Saya ingin menulis roman atau sandiwara yang hebat.


B. Bila saya termasuk dalam suatu kepanitiaan, saya ingin ditunjuk atau dipilih sebagai ketuanya.

42. A. Bila saya berada dalam suatu kelompok, saya suka menerima pimpinan orang lain dalam memutuskan apa yang akan
dilakukan oleh kelompok itu.
B. Saya ingin mengawasi dan mengarahkan tindakan-tindakan orang lain bilamana saya mungkin.

43. A. Saya suka menyimpan surat-surat, bon-bon, dan kertas-kertas lainnya secara tersusun rapi dan menurut sistem
tertentu.
B. Saya ingin menjadi salah seorang pemimpin dalam organisasi-organisasi atau kelompok- kelompok dimana saya
menjadi anggotanya.

44. A. Saya suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang setahu saya, tak seorangpun akan bisa menjawabnya.
B. Saya suka mengatakan pada orang-orang lain bagaimana mereka harus mengerjakan pekerjan

45. A. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban.


B. Saya ingin diminta untuk menyelasaikan perdebatan-perdebatan atau perselisihan-perselisihan antara orang-orang
lain.

46. A. Saya ingin menjadi seorang ahli yang diakui dalam suatu pekerjaan, jabatan atau bidang yang khusus.
B. Saya merasa bersalah apabila saya telah melakukan sesuatu yang saya ketahui adalah tidak baik.

47. A. Saya suka membaca riwayat hidup orang-orang besar.


B. Saya merasa bahwa saya harus mengakui hal-hal yang telah saya lakukan dan saya anggap tidak baik.

314
| PSIKOTES

48. A. Saya suka merencanakan dan mengatur detail-detail dari setiap pekerjaan yang harus saya lakukan.
B. Bila keadaan kurang menguntungkan bagi saya, maka saya merasa bahwa saya hanya lebih disalahkan daripada
orang lain.

49. A. Saya suka menggunakan kata-kata yang maknanya sering tidak diketahui oleh orang lain.
B. Saya merasa bahwa dalam banyak hal, saya kalah dibandingkan dengan orang-orang lain.

50. A. Saya suka mengecam orang-orang yang mempunyai kedudukan sebagai yang berwenang.
B. Saya merasa canggung ditengah-tengah orang-orang lain yang saya anggap sebagai atasan saya.

51. A. Saya ingin melakukan pekerjaan apa saja sebaik mungkin.


B. Saya suka menolong orang-orang lain yang tidak begitu beruntung seperti saya.
52. A. Saya ingin mengetahui bagaimana pandangan orang-orang besar mengenai berbagai masalah yang menarik
perhatian saya.
B. Saya suka bermurah hati terhadap teman-teman saya.
53. A. Saya suka membuat rencana sebelum saya memulai pekerjaan yang sulit.
B. Saya suka memberi pertolongan-pertolongan kecil kepada teman-teman saya.

54. A. Saya suka bercerita kepada orang-orang lain tentang petualangan-petualangan saya dan hal-hal aneh yang pernah
saya alami.
B. Saya ingin teman-teman saya mempercayai saya dan menceritakan kesulitan-kesulitan mereka kepada saya.
55. A. Saya suka menyatakan pendapat saya pada berbagai hal.
B. Saya suka memaafkan teman-teman saya yang kadang-kadang, mungkin, menyakiti hati saya.
56. A. Saya ingin dapat mengerjakan segala sesuatu lebih baik daripada orang-orang lain.
B. Saya suka makan di restoran-restoran baru atau asing.
57. A. Saya suka mengikuti adat istiadat dan menghindarkan untuk melakukan hal-hal yang mugkin dianggap tidak wajar
oleh orang-orang yang saya hormati.
B. Saya suka mengikuti mode-mode baru.
58. A. Saya ingin pekerjaan saya diatur dan direncanakan sebelum dimulai.
B. Saya suka bepergian melihat-lihat daerah pedalaman.
59. A. Saya ingin orang-orang memperhatikan dan memberikan komentar mengenai penampilan saya di muka umum.
B. Saya suka berkeliling di pedalaman dan tinggal diberbagai tempat.
60. A. Saya ingin tidak tergantung dari orang lain dalam menentukan apa yang akan saya lakukan.
B. Saya suka mengerjakan hal-hal yang baru dan lain.
61. A. Saya ingin bisa mengatakan bahwa saya telah melakukan dengan baik sesuatu pekerjaan yang sulit.
B. Saya suka bekerja keras pada tiap pekerjaan yang saya hadapi.
62. A. Saya suka mengatakan pada atasan-atasan saya bahwa mereka telah melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik, bila
memang demikian halnya, menurut pikiran saya.
B. Saya ingin mengerjakan pekerjaan satu persatu sebelum memulai yang lain.
63. A. Seandainya saya harus bepergian, maka saya ingin agar segala sesuatunya telah direncanakan terlebih dahulu.
B. Saya suka mengerjakan teka-teki atau memecahkan persoalan-persoalan sampai selesai.
64. A. Saya kadang-kadang suka melakukan hal-hal hanya untuk melihat bagaimana efeknya terhadap orang lain.
B. Saya suka bertahan menghadapi suatu pekerjaan atau masalah, sekalipun tampaknya seolah- olah saya tidak akan
berhasil.
65. A. Saya suka melakukan hal-hal yang dianggap orang lain tidak sesuai dengan adat kebiasaan.
B. Saya ingin bekerja berjam-jam tanpa diganggu.
66. A. Saya ingin mengerjakan sesuatu yang berarti.
B. Saya suka mencium orang yang menarik dari lawan jenis saya.

315
| PSIKOTES

67. A. Saya suka memuji seseorang yang saya kagumi.


B. Saya ingin dianggap punya daya tarik fisik oleh orang-orang dari lawan jenis saya.

68. A. Saya ingin barang-barang saya tersusun rapidan teratur di atas meja atau di dalam ruang kerja saya.
B. Saya suka jatuh cinta pada seseorang dari lawan jenis saya.

69. A. Saya suka berbicara tentang hal-hal yang telah saya capai.
B. Saya suka mendengarkan atau menceritakan lelucon-lelucon yang terutama berkisar soal sex.
70. A. Saya ingin melakukan hal-hal dengan cara saya sendiri tanpa menghiraukan apa yang mungkin dipikirkan oleh orang
lain.
B. Saya suka membaca buku -buku dan sandiwara yang terutama berkisar tentang sex.
71. A. Saya ingin menulis roman atau sandiwara yang hebat.
B. Saya suka menyerang pendirian-pendirian yang bertentangan dengan pendirian saya.
72. A. Bila saya berada dalam suatu kelompok, saya suka menerima pimpinan orang lain dalam memutuskan apa yang akan
dilakukan oleh kelompok.
B. Saya rasanya ingin mengecam seseorang dimuka umum apabila orang itu memang patut menerimanya.
73. A. Saya ingin agar hidup saya teratur sedemikian rupa sehingga berjalan lancar dan tanpa banyak perubahan dalam
rencana saya.
B. Saya menjadi sedemikian marahnya sehingga rasanya ingin melemparkan dan merusak barang- barang.
74. A. Saya suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang setahu saya tak seorangpun akan bisa menjawabnya.
B. Saya mengatakan kepada orang-orang lain bagaimana pendapat saya mengenai mereka.
75. A. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban.
B. Saya rasanya ingin memperolok-olok orang-orang yang melakukan hal-hal yang saya anggap bodoh.
76. A. Saya ingin loyal terhadap teman-teman saya.
B. Saya ingin melakukan pekerjaan apa saja sebaik mungkin.
77. A. Saya suka mengamati bagaimana perasaan orang lain dalam suatu keadaan tertentu.
B. Saya ingin bisa mengatakan bahwa saya telah melakukan dengan baik suatu pekerjaan yang sulit.
78. A. Saya ingin teman-teman saya memberi dorongan kepada saya bila saya menghadapi kegagalan
B. Saya ingin berhasil dalam apa saja yang saya lakukan.
79. A. Saya ingin menjadi salah seorang pemimpin dalam organisasi-organisasi atau kelompok- kelompok dimana saya
menjadi anggota.
B. Saya ingin bisa mengerjakan segala sesuatu yang lebih baik daripada orang-orang lain.
80. A. Bila keadaan kurang menguntungkan bagi saya, maka saya merasa bahwa saya harus lebih disalahkan daripada
orang lain.
B. Saya ingin dapat memecahkan teka-teki atau persoalan-persoalan yang sukar bagi orang lain.
81. A. Saya suka melakukan sesuatu untuk teman-teman saya.
B. Dalam merencanakan sesuatu saya ingin mendapat saran-saran dari orang-orang yang pendapatnya saya
hormati.
82. A. Saya ingin menempatkan diri saya kedalam kedudukan orang-orang lain dan membayangkan bagaimana perasaan
saya bila berada dalam keadaan yang sama.
B. Saya suka mengatakan kepada atasan-atasan saya, bahwa mereka telah melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik,
bila memang demikian halnya, menurut pikiran saya.
83. A. Saya ingin agar teman-teman saya menunjukkan simpati dan pengertian bila saya mengalami kesukaran-kesukaran.
B. Saya suka menerima pimpinan dari orang-orang yang saya kagumi.
84. A. Bila saya termasuk dalam suatu kepanitiaan, saya ingin ditunjuk atau dipilih sebagai ketuanya.
B. Bila saya berada dalam suatu kelompok, saya suka menerima pimpinan orang lain dalam memutuskan apa yang akan
dilakukan oleh kelompok itu.

316
| PSIKOTES

85. A. Apabila saya melakukan sesuatu hal yang salah, saya merasa bahwa untuk itu saya harus dihukum.
B. Saya suka mengikuti adat istiadat dan menghindari untuk melakukan hal-hal yang mungkin dianggap tidak wajar oleh
orang-orang yang saya hormati.

86. A. Saya suka bersama-sama dengan teman-teman saya melakukan atau menjalani sesuatu.
B. Saya suka membuat perencanaan sebelum memulai pekerjaan yang sulit.
87. A. Saya ingin memahami bagaimana perasaan teman-teman saya dalam menghadapi berbagai masalah.
B. Seandainya saya harus bepergian, maka saya ingin agar segala sesuatunya telah direncanakan terlebih dahulu.
88. A. Saya ingin diperlakukan dengan ramah oleh teman-teman saya.
B. Saya ingin pekerjaan saya diatur dan direncanakan sebelum dimulai.
89. A. Saya ingin dianggap sebagai pemimpin oleh orang-orang lain.
B. Saya suka menyimpan surat-surat, bon-bon, dan kertas-kertas lain secara tersusun rapi dan menurut sistem tertentu.
90. A. Saya merasa bahwa pilu hati saya dan kesusahan yang telah saya alami, lebih banyak membawa kebaikan daripada
kerugian bagi saya.
B. Saya ingin agar hidup saya teratur sedemikian rupa sehingga berjalan lancar dan tanpa banyak perubahan dalam
rencana-rencana saya.
91. A. Saya ingin mempunyai ikatan perasaan yang kuat dengan teman-teman saya.
B. Saya ingin mengelakkan hal-hal yang dianggap lucu dan cerdas oleh orang-orang lain.
92. A. Saya suka merenungkan kepribadian teman-teman saya dan mencoba mengerti sebab-sebab yang menjadikan
mereka terlihat demikian.
B. Saya kadang-kadang suka melakukan hal-hal hanya untuk melihat bagaimana efeknya terhadap orang-orang lain.
93. A. Saya ingin agar teman-teman saya meributkan tentang diri saya, bila saya mendapat cedera atau sakit.
B. Saya suka berbicara tentang hal-hal yang saya capai.
94. A. Saya suka mengatakan kepada orang-orang bagaimana mereka harus melakukan pekerjaan mereka.
B. Saya suka menjadi pusat perhatian dalam suatu kelompok.
95. A. Saya merasa canggung ditengah orang-orang yang saya anggap sebagai atasan saya.
B. Saya menggunakan kata-kata yang maknanya sering tidak diketahui oleh orang lain.
96. A. Saya lebih suka mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan teman-teman saya daripada sendirian.
B. Saya suka menyatakan pendapat saya tentang berbagai hal.
97. A. Saya suka mempelajari dan menganalisa tingkah laku orang-orang lain.
B. Saya suka melakukan hal-hal yang dianggap orang lain tidak sesuai dengan adat kebiasaan.
98. A. Saya ingin teman-teman saya merasa kasihan pada saya bila saya sakit.
B. Saya suka mengelakkan keadaan-keadaan dimana saya diharapkan akan berlaku secara konvensional (kebiasaan
umum).
99. A. Saya ingin mengawasi dan mengarahkan tindakan-tindakan orang lain bilamana saya mungkin.
B. Saya suka melakukan hal-hal dengan cara saya sendiri tanpa menghiraukan apa yang mungkin dipikirkan orang lain.
100. A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah bila dibandingkan dengan orang lain.
B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajban.

317

Anda mungkin juga menyukai