Tes pauli sebenarnya adalah perbaikan dan penyempurnaan dari tes Krapelin yang disusun
oleh Emil Kraepelin. Emil Kraepelin seorang psikiater akhir abad 19 menciptakan alat tes kraepelin
yang digunakan sebagai alat bantu untuk mendiagnosa gangguan otak yaitu alzheimer dan
dementia. Tes ini sangat sederhana, siapapun yang bisa menghitung dapat mengikuti tes ini. Pada
periode tidak lama selanjutnya pada tahun 1938 Prof. Dr. Richard Pauli bersama Dr. Wilhelm Arnold
serta Prof. Dr. Vanmethod memperbaharui tes Kraeplin tadi sehingga dapat meningkatkan suatu
“check method” yang sangat menguntungkan dan dapat dipercaya. Metode ini disempurnakan
sedemikian rupa oleh Prof. Dr. Pauli sehingga memungkinkan untuk mendapatkan data tentang
kepribadian. Richard Pauli membuat tes Kraeplin tersebut sebagai tes yang distandarisasikan, dan
setelah Pauli meninggal pada tahun 1951, tes yang di standarisasikan tersebut dinamakan tes Pauli.
Berdasar atas cara yang diajukan oleh Pauli, tes ini juga mempunyai corak eksperimental.
Pauli juga menghubungkan metode eksperimental tersebut dengan karakterologi modern, sehingga
tes Pauli dapat dibandingkan dengan tes kepribadian.
Tes Pauli diciptakan dengan Mengacu pada teori konvergensi dari William Stern bahwa
Kepribadian sesungguhnya terbentuk dari bakat dan lingkungan. Tes bisa diciptakan
juga sebagai simulasi karena tes merupakan simulasi dari lingkungan. Meskipun tes Pauli banyak
mengukur sikap kerja namun tes Pauli tetap digolongkan tes kepribadian karena unsur yang paling
kuat dalam tes Pauli adalah kemauan. Mau merupakan unsur dari watak/ karakter/ kepribadian
seseorang. Dan masalah kepribadian tidak lain adalah merupakan masalah dinamika motif. Prinsip
utama dari tes Pauli adalah tiap manusia itu mampu belajar dan berlatih. Dalam tes Pauli yang
dilihat adalah hasil karyanya yaitu : Performance = ability x motivation.
Tes Pauli bertujuan untuk melihat hasil kerja yang dipengaruhi oleh: daya tahan, ketekunan,
dan ketelitian. Hasil kerja merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan.
– Kemampuan merupakan kekuatan tindakan yang responsif berupa gerakan motorik, kegiatan
intelektual, pengendalian diri secara umum, dan kemampuan untuk membedakan hal yang penting.
Unsur sasaran kerja/ tujuan → hasil kerja. Dilihat dari kualitas dan kuantitas
Unsur jalan yang ditempuh untuk mencapai hasil kerja. Dilihat dari simpangan/ fluktuasi,
tanjakan dan titik puncak
Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi prestasi yang dicapai seseorang individu. Selain itu
ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi achievement peserta, diantaranya:
Faktor fisik, yaitu kondisi badan kita pada pada saat tes
Pengaruh faktor-faktor tersebut berkaitan erat dengan fase perkembangan yang sedang
dilalui seseorang, sebab keterkaitan dan dominasi faktor-faktor itu mempunyai kondisi yang tidak
sama pada fase perkembangan yang berbeda.
1. Tes Pauli merupakan alat diagnostik yang dapat dipercaya untuk memeriksa batas-batas
perbedaan individu.
2. Tes Pauli dapat untuk mendiagnosis perbedaan kostitutif. Hal itu antara lain didapat dari
hasil pemeriksaan yang menggunakan tes Pauli. Hasil itu antara lain menunjukkan bahwa
daya tahan wanita lebih besar dari pria, keajegan prestasi orang desa lebih tinggi dari orang
kota, dan sebagainya. Hal-hal tersebut juga menunjukkan bahwa tes Pauli bisa
dimamfaatkan untuk pemahaman psikologi sosial.
3. Tes Pauli merupakan usaha pemeriksaan prestasi yang cukup baik.
4. Tes Pauli dapat digunakan untuk orang yang menderita luka/gangguan diotak, misal terkena
tembakan dikepala. Hasilnya menunjukkan bahwa luka pada “parietal” dan “frontal”
menunjukkan kurangnya prestasi yang besar, sedang luka pada “occipital” menunjukkan
kurangnya prestasi yang tak terlalu besar (paling minimal).
5. Tes Pauli dapat digunakan sebagai metode untuk mengetahui pengaruh peransangan dari
luar (misal narkotika).
6. Tes Pauli dapat digunakan sebagai diagnostik untuk mendeteksi anak-anak yang sukar
dididik. Pada tes itu terdapat kurve dengan bentuk-bentuk tertentu untuk mereka yang
terhambat perkembangannya. Untuk mereka yang tidak mempunyai pendirian (Hatloso) dan
mereka yang lemah diri.
7. Tes pauli ini digunakan sebagai metode pemeriksaan untuk orang yang buta meskipun
prestasinya bila dibandingkan dengan orang yang normal berkurang, akan tetapi prestasi
individuil masih terlihat didalam tes sebagai prestasi orang yang normal.
8. Tes Pauli digunakan sebagai dasar tipologi kepribadian.
9. Tes Pauli ialah suatu metode experimental untuk mendapat pengaruh sikap kerja terhadap
prestasi kerja.
10. Tes Pauli merupakan alat pembantu experimental yang menjadi dasar untuk diagnostik
karakterologi.
Salah satu segi keuntungan dari tes pauli adalah menghilangkan variabel penting yang
biasanya dapat disembunyikan atau pura-pura (faking) dari subjek misal: sifat malu-malu, yang
biasanya sukar dihindari, pada tes ini tidak begitu berpengaruh pada percobaan-percobaan yang
telah dilakukan.
1. Energi Psikis (Jml): Energi psikis mengungkap besarnya potensi energi kerja, terutama
ketika dibawah tekanan
2. Ketelitian dan Tanggungjawab (Be): Ketelitian dan tanggungjawab menunjukkan
adanya kesediaan bertanggungjawab, teliti, kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula
mudah dipengaruhi, labil, kurang waspada
3. Kehati-hatian (Sa): Kehati-hatian menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati,
konsentrasi, kesiagaan dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan
4. Pengendalian Perasaan (Si): Pengendalian perasaan menunjukkan adanya
ketenangan, penyesuaian diri, keseimbangan dan sebaliknya dapat berarti
menggambarkan penuh temperamen, mudah terangsang, dan cenderung egosentris.
5. Dorongan Berprestasi (Ti): Dorongan berprestasi menggambarkan kesediaan dan
kemampuan berprestasi, serta kemauan untuk mengembangkan diri.
6. Vitalitas dan Perencanaan (TP): Vitalitas dan perencanaan menunjukkan ambisi untuk
mengarahkan diri, dan mengatur kemampuan dalam mengatur tempo dan irama kerja.
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tes Pauli ini adalah 60 menit dengan kurun waktu
per 3 menit. Jadi semuanya ada 20 kurun waktu.
Dalam waktu satu jam lamanya, subjek diberikan waktu yang cukup untuk dapat
menyesuaikan diri dan memindahkan dirinya, sampai pada kemampuan sebenarnya ditampilkan
sejelas-jelasnya. Pengalaman menunjukkan bahwa waktu sepuluh menit sampai dua puluh menit
pertama belum mendapat sesuatu gambaran yang sebenarnya atau bukan representasi
sesungguhnya dari subjek. Dengan waktu yang lama menjadikan representasi subjek
sesungguhnya dapat terlihat profil kepribadiannya.
PERSIAPAN
INSTRUKSI
Kepada saudara telah dibagikan lembar tes. Ambillah lembar tersebut dan isilah dengan
bolpen: nomor pemeriksaan, nama, tgl lahir dan tgl pemeriksaan, jam
Jika sudah selesai, letakkan alat tulis saudara dan perhatikan ke depan. Kita lihat lembar tes
ini penuh tercetak angka-angka (tunjukkan lembar jawaban)
Tugas saudara adalah sangat sederhana, yaitu menjumlah! Namun cara menjumlahnya
istimewa, yang nanti akan saya tunjukkan di papan tulis.
Jumlahkan setiap angka dengan angka di bawahnya, dan hasilnya harus dituliskan di
sebelah kanan di antara kedua angka yang saudara jumlahkan itu.
Angka puluhan HARUS DIBUANG. Lihatlah ke papan tulis (contohkan)
Pada saat saudara menjumlahkan angka-angka ini, pada waktu-waktu tertentu akan
terdengar aba-aba GARIS! Pada setiap aba-aba GARIS, maka saudara harus memberi
garis di bawah angka hasil penjumlahan terakhir yang pada waktu itu sedang saudara tulis,
dan meneruskan penjumlahan saudara sampai terdengar aba-aba BERHENTI!
Andaikan saudara sampai pada akhir lembar ini….(tunjukkan akhir lembar depan)…maka
masih tersedia angka-angka di lembar belakangnya.Lembar ini dicetak istimewa, sehingga
cara membaliknya juga istimewa seperti ini (contohkan)
Pekerjaan ini harus dilakukan secepat-cepatnya
Untuk pekerjaan ini sebaiknya jangan ada benda-benda yang menghalangi di meja saudara,
dan aturlah cara duduk saudara agar merasa nyaman.
Apakah ada pertanyaan?
Jika tidak ada, sekali lagi kami ingatkan untuk melakukan pekerjaan ini secepat-cepatnya.
Ambillah pensil saudara. Letakkan pensil saudara di antara dua angka pertama.
SIAP…….MULAI
Mencari Parit
Menghitung Garis
Menghitung Jumlah
Membuat Grafik
Hubungkan 2 titik pertemuan antara grafik ke-1 dengan 2 garis tegak paling tipis yang
mengapit garis tegak paling tebal (yang bertanda !)
Buatlah tanda persilangan garis itu pada garis tegak paling tebal pertama dengan pensil
Lakukan kembali langkah pertama dan kedua pada 4 garis tebal berikutnya sehingga
ditemukan 5 buah titik silang pada garis tegak paling tebal
Hubungkan kelima titik silang tersebut sehingga didapatkan grafik ketiga. Warna untuk grafik
ketiga: Anak (0-100)= merah; remaja (50-150)= hijau; dewasa normal (100-200)= biru;
dewasa istimewa (150-250)= hitam
Menghitung Mean
Menghitung Tinggi
Menghitung penyimpangan
simpangan
Si = ----------------------- x 100%
16 x rerata
Menghitung kesalahan
salah
Sa = --------- X 100%
400
salah
Sa = --------- X 100%
100
Menghitung pembetulan
dibetulkan
Dib = ---------------- X 100%
400
http://www.psychologymania.com/2011/08/tes-pauli.html