Anda di halaman 1dari 19

THEMETIC APPERCEPTION TEST (TAT)

 Pengertian TAT

Thematic Apperception Test, disingkat TAT, adalah suatu teknik proyeksi,

yang digunakan untuk mengungkap dinamika kepribadian, yang menampakkan

diri dalam hubungan interpersonal dan dalam apersepsi (atau interpretasi yang ada

artinya) terhadap lingkungan. Dengan teknik ini seorang interpreter dapat

mengungkap dorongan-dorongan emosi, sentiment, kompleks dan konflik-konflik

pribadi yang dominan. Prosedur pengumpulan data TAT dilakukan dengan jalan

menyajikan serentetan gambar kepada testee. Testee diminta membuat cerita

mengenai gambar-gambar yang diajikan tersebut.

Menurut pandangan organismik, semua bagian merupakan fungsi dari

keseluruhan, maka segala aspek tingkah laku manusia, termasuk kecenderungan-

kecenderungan dalam menanggapi gambar/ lingkungan, dapat digunakan untuk

pengetesan, atau sebagai sampel yang memungkinkan dibuatnya kesimpulan

mengenai keseluruhan kepribadian.

Bila gambar-gambar disajikan sebagai tes daya khayal (imajinasi), minat testee

akan tercurah pada tugasnya, sehingga ia lupa akan kepekaan dirinya dan lupa

untuk mempertahankan penampilannya. Akibatnya, tanpa disadari testee telah

mengatakan hal-hal mengenai pelaku cerita yang dapat dikenakan pada dirinya

sendiri. Hal-hal yang diceritakan antara lain adalah hal-hal yang enggan ia

ceritakan bila ditanya secara langsung.


Gambar-gambar yang dipilih sebagai perangkat stimuli TAT (Murrray) telah diuji

cobakan sehingga telah terpilih gambar-gambar yang efektif. Menurut

pengalaman, gambar-gambar lebih efektif mengungkap kepribadian testee bila

sebagian besar gambar mengandung gambaran orang yang sejenis dan sebaya

testee.

 Sejarah

TAT diciptakan oleh seorang psikolog dari Harvard bernama Morgan dan

Murray dan TAT yang lazim dilakukan kepada orang-orang terdiri dari setumpuk

kartu bergambar, yang mengandung ekspresi-ekspresi yang kuat. Kartu TAT ini

juga di kategorikan berdasarkan gender, B untuk boys, G untuk girls dan M-

F untuk male and female, yakni untuk kedua jenis.

            Bentuk modifikasi dari TAT adalah CAT (Childrena’s Apperception Test),

yang menyediakan gambar yang terfokus pada konflik, hubungan orang tua,

permusuhan dengan saudara kandung, dan situasi lain yang sering ditemui pada

anak-anak.

Tes lain yang mirip dengan TAT dan CAT adalah Michigan Picture Story

Test (MPST), terdiri dari material yang menggambarkan anak-anak dalam

hubungannya dengan orang tua, polisi, dan figur otoriter lainnya, juga teman-

teman. Tes ini sangat bermanfaat dalam melihat struktur dari sikap anak-anak

terhadap orang dewasa dan teman-teman sekaligus mengevaluasi masalah yang

mungkin timbul.
Selain itu ada juga tes Make-A-Picture Story (MAPS), yang memiliki

kesamaan dengan MPST dalam hal tujuan dan potensi interpretasi yang dimiliki.

Perbedaan MAPS dengan tes lain yaitu, pada MAPS klien diperbolehkan memilih

karakter yang akan diletakkan pada latar belakang panggung yang kecil, untuk

kemudian klien membuat cerita berdasarkan situasi tersebut.

TAT ini didasarkan pada teori needs Murray yang memandang bahwa

dalam suatu perilaku manusia pasti didorong oleh adanya motivasi internal dan

eksternal, sedangkan lingkungan dipandang sebagai press (tekanan) yang

mempengaruhi dorongan tersebut. Keduanya akan membentuk suatu interaksi

antara kebutuhan dan lingkungan yang disebut sebagai tema. Kesatuan tema

merupakan kesatuan interaksi itu yang terbentuk sejak jaman kanak-kanak tanpa

disadari, dan ini merupakan kunci dari suatu perilaku unik (khas) seseorang.

Dalam tes-tes kepribadian dengan pendekatan proyektif, klien berespon

terhadap stimulus yang tidak terstruktur dan ambigu sehingga tanpa sadar klien

mengungkap struktur dasar dan dinamika kepribadiannya. Beberapa teknik

proyektif yang terkenal dan digunakan secara luas antara lain

tes Rorschach, Thematic Apperception Test (TAT), ChildrenÂ’s Apperception

Test (CAT), tes Draw-A-Person (DAP), tes Make-A-Picture

Story (MAPS), Michigan Picture Story Test, dan Sentence Completion Test.


 Manfaat TAT

1. TAT berguna dalam mempelajari secara keseluruhan kepribadian seseo

rang, sehingga dapat menginterprestasi tingkah laku abnormal, pemyak

it psikosomatis, neurose dan dapat digunakan untuk anak minimun usia

4 tahun kalau dimungkinkan. Ada perangkat pelengkap TAT khusus u

ntuk anak-anak yaitu cat.

2. Manfaat khusus TAT sebagai pendahuluan interview terapi dan merup

akan langkah pertama dalam psikoanalisa.

 Pelopor TAT

1. Henry A. Murray : thn. 1935 archieve-arcieve neurology psyciantry:

“A Method of Apperceptiom Test”

2. L. Bellak: thn. 1947: “A Guide of the Interpretation of the Thematic A

pperception Test”

3. Rapport: “The Clinical of the Thematic Apperception Test”

4. JB. Ratter: thn. 1940-1946 : ”Sugestin for Administration of the TAT

5. F. Wyatt: thn 1947: “The scoring analysis of the Thematic Appercepti

on Test”

 Dasar Pikiran
Dalam TAT kepribadian testi tidak diungkap/ ditanyakan secara langsung kepada

testi, dengan alasan :

1. Tidak semua orang dapat mengkomunikasi-kan secara jelas ide-ide dan s

ikap-sikap yang ada dalam kesadarannya

2. Lebih mudah menghindari untuk mengatakan hal-hal tersebut walau tida

k dengan maksud menyembunyikan atau menipu

3. Banyak hal yang tidak disadari oleh seseorang yang tidak mampu untuk

mengungkapkan nya.

Dalam usaha untuk menyusun cerita, komponen kepribadian memegang peranan p

enting, karena ada dua kecenderungan :

1. . Kecenderungan bahwa seseorang akan meng-interpretasikan sesuatu yan

g tidak jelas menurut pengalaman masa lalunya dan kebutuhan-kebutuhan

masa kininya.

2.  Kecenderungan seseorang waktu membuat cerita untuk mengambil bahan

dari perbenda-haraan pengalamannya dan mengekspresi-kan kesenangann

ya/ketidak-senangannya maupun kebutuhannya baik disadari maupun tida

k disadari

Sehingga Gambar sebagai stimuli pemancing cerita ternyata lebih efektif untuk m
enggugah imajinasi, memaksa pembuat cerita berpikir sendiri mengenai masalah

manusiawi yang disajikan, dan stimuli yang disajikan dapat distandarisasikan.

 Prosedur

Dalam tes ini, klien diminta membuat cerita dari beberapa kartu bergambar

yang disajikan satu persatu. Klien dapat menulis sendiri ceritanya

atau examiner yang menulis cerita klien. Tugas klien adalah menceritakan apa

yang sedang terjadi saat ini, sebelumnya (situasi apa yang menimbulkan peristiwa

saat ini), bagaimana pikiran dan perasaan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita, dan

bagaimana akhir dari cerita yang dibuat klien.

Cerita yang dibuat klien dianggap memiliki implikasi terhadap konflik atau

pun masalah yang dialami klien. Interpretasi klinis yang dilakukan terfokus pada

dimensi-dimensi seperti bagaimana tokoh-tokoh berinteraksi, tingkat kehangatan

atau konflik dari interaksi tokoh-tokoh, impian atau cita-cita tokoh, harapan tokoh

terhadap diri dan lingkungannya, dan level kematangan secara umum yang

diindikasikan dari bentuk cerita. Tema-tema dari TAT dapat menggambarkan

fungsi kepribadian secara luas dan bermanfaat dalam mengidentifikasi sumber

utama konflik sehingga dapat ditentukan intervensi terapeutik yang sesuai. Cerita

TAT pada dasarnya menggambarkan lingkungan seperti apa yang klien lihat di

sekitar dirinya dan orang-orang seperti apa yang ia rasakan tinggal bersamanya di

dunia ini.
 Usia Testi

TAT digunakan untuk :

1. anak laki-laki dan perempuan usia : 4 – 14 tahun

2. Pria dan wanita usia 14 tahun keatas

 Penyajian dan administrasi

Dalam penyajian TAT, raport antara testi dan tester sangat diperlukan.

Suasana tes dibuat sedemikian rupa agar testi merasa nyaman dan mendapatkan

simpati serta merasa diterima oleh tester.

Prosedur penyajian yang dianggap baku adalah penyajian secara individual

dalam bentuk lisan.

Dalam prosedur penyajian tester akan membacakan petunjuk pelaksanaan

tugas kemudian menyajikan gambar satu persatu dan testi diminta untuk

menanggapi secara verbal setiap gambar yang disaji kan, dan tester akan

mencatat/ merekam semua tanggapan, sejak dari pertama kali testi memberikan

reaksinya terhadap gambar pertama sampai tes berakhir. Murray menyarankan

disajikan 20 kartu dalam 2 kali pertemuan (session). Sesion pertama menyajikan

10 gambar dari seri I (no. 1 – 10), kemudian session kedua disajikan dengan

tenggang waktu minimal satu hari dengan menyajikan gambar-gambar dari seri II

(no. 11 – 20)
 Persiapan Penyajian

Bagi sebagian testi tidak memerlukan persiapan khusus, tetapi bagi testi yang

memiliki kecerdasan rendah dan tidak mudah bereaksi, yang tidak mudah

menerima suatu tes baru, atau belum pernah mengikuti suatu tes psikologi,

sebaiknya diberi serangkaian tes lain yang lebih mudah diterima.

 Khusus untuk Anak-anak

Sebelum TAT/CAT diberikan pada anak, sebaiknya anak dilatih untuk

mengeluarkan fantasinya yang berhubungan dengan permainan seperti : boneka,

atau figur-figur dari tanah liat/lilin malam atau menggambar, dan berilah pada

anak kesempatan untuk bercerita dengan permainan-permainan tersebut. Sebab

pada seorang anak selalu kita jumpai ada 3 fase dalam bereaksi :

1. terhadap situasi nyata

2. situasi dalam life situation yang bias nya dinyatakan lewat permainan

dengan boneka, patung lilin dll.


3. Reaksi terhadap gambar

Khusus untuk anak usia 3 – 10 tahun digunakan CAT, sedangkan untuk 10

tahun keatas lebih baik digunakan TAT.

 Situasi tes dan Persiapan Langsung Tes TAT

A. Yang penting adalah suasana persahabatan dan ramah-tamah, suasana ini

dapat diciptakan oleh:

1. Tingkah laku dari orang-orang yang ada dalam ruang tes

2. Sikap estetis dari tempat testing dan memulainya dapat mungkin dalam

suasana informal, buat suasana sereleks mungkin

B. Umur, jenis kelamin serta kepribadian dari tester harus desuai dengan testi,

sebab sikap-sikap itu dapat mempengaruhi kebebasan keluarnya fantasi testi,

sedang tugas tester adalah mendapatkan informasi sebanyak mungkin dalam

kualitas yang sebaik mungkin dalam waktu yang terbatas

 Sikap-sikap yang perlu diperhatikan oleh tester

1. Menyesuaikan diri dengn individualitas testi


2. Memberikan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan testi

sebebas mungkin

3. Menerima testi tanpa kritik

4. Tidak mengadili

5. Menciptakan suasana kepercayaan, bahwa rahasianya terjamin

6. Menciptakan suasana agar testi merasa bebas untuk bercerita menurut

waktu dan caranya sendiri.

 Pokok-pokok yang harus harus disampaikan kepada testi dan harus

dipahami adalah:

1. Testi diminta membuat suatu cerita

2. Dalam membuat cerita testi diminta untuk menggunakan imajinasinya

3. Testi diminta mendeskripsikan situasi yang dilukiskan dalam gambar

4. Testi diminta memperhatikan empat hal pokok dalam menyusun

cerita :

a. Peristiwa yang terjadi sebelumnya

b. Peristiwa yang terjadi sekarang

c. Perasaan dan pikiran para pelaku/tokoh

d. Akhir cerita (outcome)


 Urutan penyajian

1. Kartu sebaiknya disajikan secara urut menurut nomor terkecil dan

kartu no 1 adalah kartu yang wajib disajikan

2. Kalau ada tujuan tertentu dalam pemeriksaan, maka dapat dilakukan

tidak berurutan (sesuai dengan kebutuhan)

 Pencatatan Waktu

1. Pencatatan waktu sebenarnya tidak terlalu penting, sehingga tidak

harus digunakan alat pencatat waktu yang mempunyai akurasi tinggi

(stop watch)

2. Waktu yang perlu diketahui adalah :

a) waktu reaksi (dari saat kartu disajikan sampai muncul reaksi testi

berupa cerita)

b) waktu cerita untuk masing-masing kartu

c) waktu keseluruhan : yaitu mencatat waktu dari permulaan

penyajian kartu pertama sampai pengembalian kartu terakhir

dengan selesainya cerita terakhir

 Peran Tester dalam Penyajian

Pada dasarnya peran tester hanya sebagai pemberi semangat testi untuk
menanggapi dengan bebas stimuli yang disajikan. Peran tester sdalah memberi

dorongan tetapi bersifat netral

 Tester disarankan untuk :

1. Tidak memberi sugesti mengenai isi cerita

2. Tidak usah banyak menyela

 Komentar tester diperlukan dalam hal :

1. Memberitahu testi bahwa ia terlalu cepat menyelesai-kan ceritanya

atau terlalu panjang dalam bercerita, dan menyarankan agar

memanfaatkan waktu 5 menit dengan sebaik-baiknya.

2. Komentar juga digunakan untuk memberi pujian bagi testi pada

kesempatan yang tepat

3. Pertanyaan-pertanyaan dapat diajukan pada akhir cerita, bila ada

bagian penting yang terlewati.

4. Bila ceritanya menjadi bertele-tele, tester dapat memberi komentar

“Bagaimana akhir ceritanya” tester juga dapat mengatakan bahwa

yang dipentingkan adalah jalan ceritanya bukan perinciannya.

 Inquiry :

Maksud dari inquiry adalah interview yang dilakukan setelah selesainya suatu
tes TAT. Ada dua cara dalam melakukan inquiry :

1. Diberikan sesudah satu cerita selesai dan waktunya tidak

diperhitungkan

2. Cara yang lebih baik untuk mengadakan inquiry adalah seperti pada tes

Rőrschach yaitu setelah selesai seluruh cerita

 Hal yang ditanyakan dalam inquiry:

1. Dari mana cerita berasal (ide cerita) (dari buku, film atau karangan

sendiri)

2. Jenis kelamin dan usia masing-masing tokoh dalam cerita

3. Tanyakan juga tentang dua gambar yang disenangi dan dua gambar

yang tidak disenangi (dari 2 sesion)

4. Apa yang terdapat dalam gambar yang membuat anda bercerita begitu

5. Apakah orang-orang yang anda masukkan dalam cerita mengingatkan

anda pada seseorang dalam kehidupan anda

 Materi Tes

1. Kartu-kartu TAT/CAT

2. Kertas dan alat tulis (alat perekam kalau disetujui testi)

3. Pencatat waktu
4. Alat tes terdiri dari 30 kartu bergambar dan satu kartu kosong, dari 20

kartu 11 kartu untuk segala usia dan jenis kelamin termasuk kartu

kosong sedangkan 9 kartu disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin

 Karakteristik kartu-kartu

1. Kejelasan struktur konteks/situasi orang dan objek tampak jelas

2. Situasi kejadiannya. Biasa atau lur biasa, ditinjau dari pengalaman

manusia pada umumnya

3. Bermanusia atau tidak

4. Sederhana dan rumitnya bentuk, tanpa memandang sederhana dan

rumitnya isi

 Kriteria Pemilihan Kartu

1. Stimulus latent yang ditimbulkan

2. Hubungan interpersonal yang paling dasar

3. Penyajian kenyataan

4. Intensitas
5. Fleksibilitas dan keraguan

6. Kecocokan dengan simbol-simbol budaya

7. Kecocokan bagi problem-problem khusus

 Sistem Penilaian

Penilaian TAT grid (Serie “A” y “B” Seri "A" dan "B")

Pertama dua kategori kelompok prosedur dari seri "A" dan "B", diteruskan

ke prosedur pengolahan pidato q ue berada dalam korespondensi dengan

mekanisme pertahanan neurotik, khususnya represi - yang menyaksikan

sebuah intrapsikis conflictualización , yaitu sebuah perjuangan antara sistem

dari aparat dalam hal psikis dari 1 Topical Preconsciente-consciente/inconsciente

Freudian, atau dalam hal ke-2 Topical, sebagai perjuangan antara id dan superego

melalui saya, saya yang menunjukkan adanya ruang internal yang berbeda l

dilantik pada dunia luar, ruang internal yang akan tahap penyebaran dan

dramatisasi konflik.

Prosedur-prosedur ini diwakili, dan n kedua kasus, organisasi-organisasi

mental yang rumit, yang didominasi oleh konflik:

 Di Serie A adalah diambil alih oleh pikiran bahwa beruang ekspresi

keinginan dan pertahanan.

 Dalam Seri "B" untuk pementasan yang menunjukkan hubungan

antara contoh mengatasi.


Seri "C":

Ketiga kategori, "Proceedings of the Seri" C ", adalah mekanisme

MENGHINDARI konflik, apa yang disebut aconflictual. Apakah prosedur lima

kategori:

Seri "C / P" * "Phobia" * P = Phobie

Ini mengurangi perintah fobia, yang mendominasi dalam penghindaran

dan penerbangan. Hubungannya dengan prosedur untuk Seri "A" dan / atau "B"

mengikuti sifat neurotik konflik. Masih jumlah kecil yang digunakan dalam

prosedur ini "P" akan memungkinkan pernyataan dan kasih sayang muncul

kembali dalam bentuk retorika yang direpresi, cerita-cerita ini dibuat dari metode

ini diamati simbolis ketebalan tertentu, resonansi tertentu dalam kaitannya dengan

halusinasi permohonan laten blade.

Namun, kita tidak boleh melupakan bahwa e hese prosedur diagnostik

tidak unik makna dan mungkin menjelaskan modus operasi yang berbeda atau

neurotik.

Seri "C / N" "Narcissism"

Diteruskan ke pola narsisistik fungsi psikis, terutama narsisistik polaritas

sobreinvestimiento hantu.

Sini tubuh tidak lagi diinvestasikan untuk merayu seperti di catatan

histeris, tapi digunakan untuk berkomunikasi dan menghasilkan makna.

Digunakan dalam massal, mungkin merupakan terjemahan libidinal l

arcisito penarikan yang mengambil tempat konflik

Seri "C / M" "MANIA"


Diteruskan ke tipe manic ma mekanisme yang diambil dalam arti

antidepresan Kleinian perjuangan, berusaha untuk mengevakuasi pernyataan dan

depresi mempengaruhi, mungkin juga sobreinvestidos seperti panggilan yang lain.

Seri "C / C"  "BEHAVIORAL"

Kerjanya daftar keadaan yang merupakan sumber perilaku das selama tes

administrasi. Perilaku ini terkait dengan sesaat atau tahan lama kesulitan dalam

pekerjaan pembangunan mental dan / atau mendaftarkan diri pada peraturan atau

dalam peluncuran kembali proses kemitraan.

Kita harus membedakan dua cara-cara tertentu dalam tabung Eustachio:

Mereka yang dalam hubungan dengan dokter (tran sferencia), mencerminkan

sebuah fantasi yang mendasari karena proses berpikir yang diperlukan untuk

persiapan rekening tidak dapat mengambil alih.

Lain yang berfungsi untuk bergerak ke arah pelepasan dan pengurangan

kegembiraan dan ketegangan.

Seri "C / F" "Faktual"

Mereka berbeda dari sebelumnya sejauh inhibisi tidak terkait dengan mekanisme

represi yang dikenali melalui kembalinya yang direpresi. Masalahnya adalah

tampaknya tidak ada, dan rangsangan dilantik sebagai objek nyata dan bukan

sebagai sumber pemulihan lebih fantasi.

Aksen diletakkan di sini, jadi elemen PECIFICATIONS pada realitas

eksternal, yang faktual, yang sehari-hari, beton, menerima ide-ide yang datang

untuk menggantikan yang gagal dunia batin.

Digunakan dalam jumlah besar, ada modus operandi sponde ditandai


dengan tidak adanya konflik intrapsikis (kepribadian "seperti itu") dan orang-

orang yang didefinisikan oleh Pierre Marty dengan gagasan tentang "berpikir

operasional", yang khas aleksitimia atau psikosomatik kepribadian.

Semua prosedur untuk Seri "C" adalah "C / P", "C / N", "C / M", "C / C"

atau "C / F" dapat muncul dalam berbagai bentuk psikis berfungsi. Untuk menilai,

kemudian, jika penggunaannya bersifat sementara, atau dominan.

SERIES "E" "EMERGING PROSES PRIMER"

Jenuh berkumpul kembali cara berpikir dalam proses primer.

Adanya mekanisme untuk seri "E" dalam jumlah kecil yang diharapkan

pada TAT, penekanan muncul di beberapa kasus dan permeablilidad fleksibilitas

yang memungkinkan munculnya dan pergerakan hantu dan / atau mempengaruhi

lebih besar tanpa subjek benar-benar tidak teratur.

Prosedur dari jenis "E" tidak memiliki arti diagnostik tam sedikit ambigu,

semuanya tergantung pada awal, distribusi mereka dan asosiasi mereka dengan

prosedur dalam seri lain.

Dibedakan dalam seri ini, prosedur untuk menerjemahkan:

 Mayor kegagalan dalam perilaku perseptual dan jangkar realitas eksternal

(item E1 untuk E6)

 Gangguan mendalam terkait dengan invasi fantasi (item E7 untuk E10)

 Gangguan utama yang terkait dengan hubungan objek, bahkan untuk

gangguan identitas (E11 ke E16)

 Dari gangguan terkait dengan kekacauan berpikir dan berbicara, yang dari

mereka, jangan jatuh lebih dalam logika co munication.

Anda mungkin juga menyukai