Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Tergantung (Y) : Kenakalan Remaja

2. Variabel Bebas (X1) : Konformitas

3. Variabel Bebas (X2) : Kontrol Diri

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah kenakalan yang berasal dari perorangan

yang saling terkait atau terhubung untuk melakukan tindakan yang

melanggar atau tidak sesuai dengan norma yang berlaku dalam

masyarakat baik norma hukum, sosial, susila dan agama yang dapat

merusak dan mengganggu dirinya sendiri maupun orang lain, hingga dapat

menyebabkan tindakan yang dilakukan oleh remaja tersebut tergolong

sebagai tindakan kriminal dan perlu adanya tindakan pengamanan.

Pengukuran pada variabel kenakalan remaja menggunakan skala

kenakalan remaja yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan bentuk-

bentuk kenakalan remaja yaitu kenakalan yang dapat menimbulkan

kerugian pada orang lain, kenakalan yang dapat menimbulkan korban


materi, kenakalan yang tidak dapat menimbulkan korban dan kenakalan

yang melawan status. Semakin tinggi skor pada skala kenakalan remaja

menunjukkan bahwa semakin tinggi kenakalan remaja pada responden,

atau sebaliknya.

2. Konformitas

Konformitas merupakan suatu perubahan sikap atau perilaku

individu yang bersifat kohesi dan dipengaruhi oleh kelompok sosialnya

yang mana mereka hidup dalam aturan tertentu yang harus dipatuhi dan

perilaku kelompok tersebut dipraktikan secara tanpa sadar sebagai upaya

untuk menyesuaikan perilaku, dan perilaku tersebut dapat bersifat positif

maupun negatif. Pengukuran variabel konformitas menggunakan skala

konformitas yang telah peneliti susun berdasarkan aspek peniruan,

penyesuaian, kepercayaan, kesepakatan, ketaatan. Semakin tinggi skor

konformitas maka semakin tinggi konformitas dan sebaliknya, semakin

rendah skor konformitas siswa maka semakin rendah konformitasnya.

3. Kontrol Diri

Kontrol diri merupakan kemampuan seseorang untuk menahan

keinginan melakukan suatu hal yang bertentangan dengan norma sosial,

seperti kenakalan remaja yang mana diri ini mengarah pada pengontrolan

emosi dan pengambilan keputusan yang tepat dalam melakukan suatu

tindakan. Pengukuran kontrol diri menggunakan skala kontrol diri yang

telah peneliti susun berdasarkan aspek self discipline,


delibrete/nonimplusive, healthy habits, work etic, realibility. Semakin tinggi

skor kontrol diri siswa maka semakin tinggi kontrol diri dan sebaliknya,

semakin rendah skor kontrol diri maka semakin rendah kontrol diri nya.

C. Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto (2006) populasi adalah keseluruhan objek

penelitian. Penelitian hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan

subyeknya tidak terlalu banyak. Sekelompok subjek tersebut terdiri dari

sejumlah individu yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama.

Populasi penelitian ini adalah siswa yang bersekolah di SMAIT X

Kuningan.

Tabel 1.
Populasi Penelitian
No Nama Rombongan Belajar Jumlah Siswa
1 X1 27
2 X2 27
3 X3 27
4 X4 30
5 XI IPA 1 27
6 XI IPA 2 24
7 XI IPA 3 26
8 XI IPS 1 24
9 XII IPA 1 33
10 XII IPA 2 34
11 XII IPA 3 36
12 XII IPS 1 28
13 XII IPS 2 26
Total 369
Menurut Sugiyono (2008) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi dalam penelitian ini,

peneliti tidak mengambil seluruh remaja yang bersekolah di SMAIT X

Kuningan sebagai rujukan subjek penelitian. Teknik pengambilan sampel

seperti ini disebut cluster random sampling. Menurut Azwar (2010) cluster

random sampling adalah salah satu teknik sampling yang melakukan

randomisasi terhadap kelompok, bukan terhadap subjek secara

individual. Banyaknya jumlah sampel dari populasi adalah sebesar 10%

dari populasi, sesuai dengan yang di anjurkan oleh kebanyakan ahli riset,

(Azwar, 2017). Roscoe (Azwar, 2017) menjelaskan bahwa jumlah sampel

sebanyak 30 sampai 500 sudah cukup yang layak untuk penelitian pada

umumnya. Peneliti menggunakan undian yang dibuat dari kertas untuk

memilih secara acak kelas X dan XI yang akan dijadikan sampel

penelitian. Setelah dibuat, peneliti mengambil empat kertas, sehingga

diperoleh empat kelas yang akan dijadikan sampel penelitian. Kelas yang

terpilih dipetakan dalam tabel berikut:

Tabel 2.
Sampel Uji Coba Penelitian
No Nama Rombongan Belajar Jumlah Siswa
1 X1 27
2 X2 27
3 XI IPA 1 27
4 XI IPS 1 24
Total 105
D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini

adalah metode penelitian kuantitatif dengan memberikan skala pengukuran

variabel yang akan di uji kepada kelompok subjek yang sudah di tentukan.

Skala pengukuran yang disusun akan berupa penskalaan rating scale

berdasarkan model likert dengan format aitem yang merupakan pernyataan

kalimat deklaratif yang terbagi menjadi pernyataan favorable dan unfavorable.

Format respon yang digunakan pada penyusunan skala ini adalah menyatakan

kesesuaian antara pernyataan yang ada dengan kondisi yang ada pada

subjek, menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai (SS),

sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Adapun kunci skoring

setiap aitem skala sebagai berikut.

Tabel 3.
Kunci Skoring
No Kategori Jawaban Aitem Favorable Aitem
Unfavorable
1 Sangat sesuai (SS) 4 1
2 Sesuai (S) 3 2
3 Tidak Sesuai (TS) 2 3
4 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

Langkah yang di lakukan untuk menyusun skala pengukuran ini yang

pertama adalah melakukan operasionalisasi konsep dengan menentukan

bobot dalam tabel blue print skala berdasarkan asumsi setara pada masing-

masing aspek pada variabel yang di uji. Langkah selanjutnya adalah


menentukan atau melakukan literasi terhadap indikator perilaku pada setiap

aspek variabel. Kemudian menentukan jumlah total aitem menggunakan

rumus spearman brown dan yang terakhir menentukan jumlah aitem per

aspek, dan yang terakhir menyusun tabel blue print.

1. Skala Kenakalan Remaja

Skala kenakalan remaja disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan

Bentuk-bentuk kenakalan remaja oleh Sarwono (2016) yaitu kenakalan

yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, kenakalan yang

menimbulkan korban materi, kenakalan yang tidak menimbulkan korban di

pihak lain, dan kenakalan melawan status. Bobot aitem setiap bentuk-

bentuk kenakalan remaja berdasarkan asumsi setara dengan demikian

jumlah aitem pada setiap bentuk-bentuk adalah sama. Penentuan jumlah

total dan jumlah aitem menggunakan rumus sebagai berikut:

Dik: rtt = 0,7


rit = 0,4
Dit: k ?
Penyelesaian:
2
k . r it
rtt =
1 + ( k − 1) r it
2

k .(0,4) 2
0,8 =
1 + (k − 1)(0,4) 2
0,16k
0,8 =
1 + (0,16k − 0,16)
0,16k
0,8 =
0,16k + 0,84
0,128k + 0,672 = 0,16 k
0,672 = 0,16k - 0,128k Keterangan :
0,672 = 0,032 k rtt : Koefisien reliabilitas yang
k = 0,672 diharapkan
0,032 rit : Koefisien korelasi aitem total
k = 21 aitem
(indeks daya beda aitem)
k : Jumlah aitem

Bobot per aspek di asumsikan setara :


Penyelesaian :
100% / 4 = 25%

Berdasarkan perthitungan rumus diatas diperoleh jumlah aitem yang

diharapkan sebanyak 21 aitem. Untuk mengantisipasi banyaknya aitem yg

gugur ketika uji coba skala, maka peneliti menambahkan aitem minimal

menjadi 36 aitem. Jumlah aitem tersebut di bagi menjadi aitem favorable dan

unfavorable yang masing-masing jumlahnya sebanyak 20 aitem favorable dan

16 aitem unfavorable dengan bobot peraspek sebesar 25%.

Tabel 4.
Blue Print Skala Kenakalan Remaja
Aitem
Jumlah
Aspek Bobot
No Favorable Unfavorable Aitem
(%)

1 Perilaku yang melawan 5 4 25% 9


status
Kenakalan yang tidak
2 5 4 25% 9
menimbulkan korban
Kenakalan yang
3 mengakibatkan korban 5 4 25% 9
materi
Kenakalan yang
4 mengakibatkan korban 5 4 25% 9
fisik
Jumlah 20 16 100% 36
2. Skala Konformitas

Skala konformitas disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek

yang dikemukakan oleh Taylor, Peplau dan Sears (2009) yaitu

konformitas, yaitu adalah peniruan, penyesuaian, Kepercayaan,

Kesepakatan, dan Ketaatan. Bobot aitem setiap aspek berdasarkan

asumsi setara dengan demikian jumlah aitem pada setiap aspek adalah

sama. Penentuan jumlah total dan jumlah aitem menggunakan rumus

sebagai berikut:

Dik: rtt = 0,8


rit = 0,4
Dit: k?
Penyelesaian:
2
k . r it
rtt =
1 + ( k − 1) r it
2

k .(0,4) 2
0,8 =
1 + (k − 1)(0,4) 2
0,16k
0,8 =
1 + (0,16k − 0,16)
0,16k
0,8 =
0,16k + 0,84
0,128k + 0,672 = 0,16 k
0,672 = 0,16k - 0,128k
0,672 = 0,032 k
k = 0,672
0,032
k = 21 aitem Keterangan :
rtt : Koefisien reliabilitas yang
diharapkan
rit : Koefisien korelasi aitem total
(indeks daya beda aitem)
k : Jumlah aitem

Bobot per aspek di asumsikan setara :


Penyelesaian :
100% / 5 = 20%

Berdasarkan perthitungan rumus diatas diperoleh jumlah aitem yang

diharapkan sebanyak 21 aitem. Untuk mengantisipasi banyaknya aitem yg

gugur ketika uji coba skala, maka peneliti menambahkan aitem minimal

menjadi 40 aitem. Jumlah aitem tersebut dibagi menjadi aitem favorable dan

unfavorable yang masing-masing jumlahnya sebanyak 20 aitem dengan bobot

peraspek sebesar 20%.

Tabel 5.
Blue Print Skala Konformitas
Aitem
Jumlah
Aspek Bobot
No Favorable Unfavorable Aitem
(%)
1 Peniruan 4 4 20% 8
2 Penyesuaian 4 4 20% 8
3 Kepercayaan 4 4 20% 8
4 Kesepakatan 4 4 20% 8
5 Ketaatan 4 4 20% 8
Jumlah 20 20 100% 40
3. Skala Kontrol Diri

Skala kontrol diri disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek

yang dikemukakan oleh Tangney, Baumeister, dan Boone (2004) dimana

terdapat lima aspek yaitu self discipline, deliberate/non-impulsive, healtly

habits, work ethic dan reliability. Bobot aitem setiap aspek berdasarkan

asumsi setara dengan demikian jumlah aitem pada setiap aspek adalah

sama. Penentuan jumlah total dan jumlah aitem menggunakan rumus

sebagai berikut:

Dik: rtt = 0,8


rit = 0,4 Keterangan :
Dit: k ? rtt : Koefisien reliabilitas yang
Penyelesaian:
2
diharapkan
k . r it rit : Koefisien korelasi aitem total
rtt =
1 + ( k − 1) r it
2
(indeks daya beda aitem)
k .(0,4) 2 k : Jumlah aitem
0,8 =
1 + (k − 1)(0,4) 2
0,16k Bobot per aspek di asumsikan
0,8 = setara :
1 + (0,16k − 0,16)
Penyelesaian :
0,16k
0,8 = 100% / 5 = 20%
0,16k + 0,84
0,128k + 0,672 = 0,16 k
0,672 = 0,16k - 0,128k
0,672 = 0,032 k
k = 0,672
0,032
k = 21 aitem

Berdasarkan perthitungan rumus diatas diperoleh jumlah aitem yang

diharapkan sebanyak 21 aitem. Untuk mengantisipasi banyaknya aitem yg


gugur ketika uji coba skala, maka peneliti menambahkan aitem minimal

menjadi 40 aitem. Jumlah aitem tersebut dibagi menjadi aitem favorable dan

unfavorable yang masing-masing jumlahnya sebanyak 20 aitem dengan bobot

peraspek sebesar 20%.

Tabel 6.
Blue Print Skala Kontrol Diri
Aitem Jumlah
No Aspek Favorable Unfavorable Bobot Aitem
(%)
1 Self discipline 4 4 20% 8
2 Deliberate/non- 4 4 20% 8
impulsive
3 Healtly habits 4 4 20% 8
4 Work ethic 4 4 20% 8
5 Reliability 4 4 20% 8
Jumlah 20 20 100% 40

4. Validitas

Istilah validitas dapat di artikan sebagai ketepatan, keakuratan,

kebenaran dan sebagainya. Uji validitas merupakan uji yang dilakukan

untuk mengetahui kapabilitas suatu tes dalam mengukur atribut yang diukur

secara tepat. Instrumen yang valid mengandung arti bahwa instrumen atau

alat ukur tersebut menghasilkan skor tes yang mampu mendeskripsikan

atribut yang diukurnya, (Azwar, 2018). Metode atau teknik untuk mencari

validitas alat ukur penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Content

validity atau validitas isi bertujuan untuk menguji kelayakan aitem-aitem tes

dalam merepresentasikan aspek-aspek dari variabel yang di ukur, (Azwar,


2018). Kelayakan aitem pada skala penelitian ini diuji dengan professional

judgement.

5. Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui

sejauhmana suatu pengukuran dapat di percaya. Istilah reliabilitas sendiri

memiliki arti yaitu konsistensi, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan,

keajegan dan sebagainya, (Azwar, 2017). Suatu pengukuran dapat

dipercaya apabila setelah di lakukan beberapa kali pengukuran terhadap

subjek yang sama didapat hasil yang relatif sepadan, (Azwar, 2017).

Ketiga skala yang akan di buat oleh peneliti tentunya akan melalui uji

reliabilitas. Uji reliabilitas yang di gunakan pada penyusunan skala ini

menggunakan metode formula alpha cronbachs dengan koefisien

reliabilitas = 1,0 yang berarti adanya konsistensi yang sempurna pada

aitem skala tersebut atau koefisien reliabilitas yang mendekati 1,0 (Azwar,

2017). Aitem skala yang memiliki indeks daya beda aitem dibawah 0,3

dipertimbangkan untuk digugurkan.

E. Analisis Data

Teknik analisis data yang penulis gunakan untuk menguji hipotesis

penelitian adalah teknik korelasi analisis regresi berganda. Penelitian ini

memiliki hipotesis mayor dan hipotesis minor. Hipotesis tersebut akan


dibuktikan dengan hasil analisis regresi berganda. Uji asumsi sebagai

prasyarat dari uji hipotesis yang dilakukan adalah uji normalitas, uji

linieritas dan uji multi ko-linearitas. Uji normalitas merupakan uji untuk

mengetahui normal atau tidaknya data hasil penelitian dan uji linieritas

merupakan uji untuk mengetahui apakah varibael yang akan diteliti dapat

di hubungkan dengan garis lurus atau linier sedangkan uji multi ko-linieritas

adalah uji untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang linier antar

variabel-variabel bebas. Uji korelasi dan uji asumsi akan di lakukan melalui

software SPSS (Statistical Package for the Social Sciences/Statistical

Product and Service Solutions) 16.0 for windows.

Anda mungkin juga menyukai