Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Menurut Winarni
(2011: 48), menyatakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian
memanipulasi stimuli, kondisi eksperimental, kemudian mengobservasi
pengaruh akibat perlakuan. Jadi, penelitian ini merupakan penelitian untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar akibat adanya perlakuan berbeda yang
diberikan kepada dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental
Design (Eksperimen semu). Menurut Sugiyono (2014:77), quasi
eksperimental Design mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
experiment yang penulis gunakan adalah pretest-posttets control group
design. Pertama diberikan Pre-test kepada kelompok eksperiment dan
kelompok kontrol. Kemudian diberikan perlakuan (treatment) kelompok
eksperimen. Setelah itu, diberikan post-test kepada kelompok eksperiment
dan kelompok kontrol (Sugiyono, 2006:112). Dapat dilihat dari bagan
berikut:
Tabel III.1
Model True Experiment
R Group Pretest Treatment Posttest

Ekperimen (E) O1 X O2

Kontrol (K) O3 - O4

Ket:

E : Kelompokeksperimen yang akandiberikanperlakuan


Kelompokkontrolyaitukelompokpembanding yang
K :
tidakdiberiperlakuan
O1 : Pre-testkepadakelompokeksperiment

8
9

O3 Pre-testkepadakelompokcontrol
X : Perlakuan yang diberikanpadakelompokeksperimen
O2 : Post-test kepadakelompokeksperiment
O 4 : Post-test kepadakelompokcontrol

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini di SMA Negeri 1 Rambatan. SMA Negeri 1
Rambatan merupakan salah satu sekolah menengah atas yang terletak di Jalan
Simpanggobah Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar. Waktu
penelitian ini direncanakan akan dimulai pada bulan Januari sampai Juni
2021.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek
yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Menurut Suharsimi
Arikunto (2006:102) menjelaskan bahwa populasi adalah sekumpulan
data yang menjadi penelitian dalam suatu ruang lingkup tertentu. Dalam
penelitian ini yang dijadikan populasi adalah semua siswa Kelas X yang
berada di SMA N 1 Rambatan.
Tabel III.2 Populasi yang diambilsiswakls X
No Kelas Jumlah
1 X IPA 1 36
2 X IPA2 36
3 X IPA3 36
4 X IPS 1 36
5 X IPS 2 36
6 X IPS 3 33
7 X IPS 4 34
8 X IPS 5 33
Jumlah 280
10

2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitan ini
adalah teknik random sampling. Menurut Sugiyono (2017:82) Teknik
random sampling adalah teknik yang sederhana karena pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa melihat dan
memperhatikan kesamaan atau starata yang ada dalam populasi. Cara ini
digunakan apabila anggota populasi dianggap homogen.
Berdasarkan penjelasan di atas, alasan penulis menggunakan
random samplingadalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria
yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu, penulis
memilih teknik random sampling yang menetapkan pertimbangan atau
kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel yang digunakan dalam
penelitian ini. Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah siswa
Broken Home kelas X SMA N 1 Rambatann .

D. Pengembangan Istrumen
Pengumpulan data sebaiknya dilakukan setelah berbagai langkah
penelitian sebelumnya dirumuskan dengan baik. Untuk mendapatkan data
yang akan diteliti, terlebih dahulu peneliti harus menempuh langkah-
langkah dalam penyusunan instrument. Untuk mendapatkan data yang
akan diteliti terlebih dahulu peneliti harus menempuh langkah-langkah
dalam penyusunan instrumen. Menurut Nurkancana (1993: 219) langkah-
langkahnya yaitu a) Menetapkan jenis atau pola instrumen, b) Menetapkan
isi instrumen, c) Menyusun kisi-kisi, d) Menulis item-item, e) Uji coba
instrumen. Berdasarkan kutipan tersebut dapat dipahami bahwa terdapat
lima langkah dalam menyusun instrumen yaitu,
a. Menetapkan jenis atau pola instrumen
Menetapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah skala resiliensi diri model Likert.
11

b. Menetapkan isi instrumen


Isi skala harus relevan dengan data yang hendak dikumpulkan dan dapat
didasarkan pada satu teori atau mengkombinasikan beberapa teori. Isi
skala dalam penelitian ini yaitu tentang resiliensi diri. Data yang akan
penulis kumpulkan tentang resiliensi diri siswa yaitu data tentang:
1) Kemampuan individu menghadapi masalah dan tekanan
2) Kemampuan individu menyelesaikan masalah yang dihadapinya
3) Keyakinan diri individu untuk sukses dimasa depan.
c. Menyusun kisi-kisi.
Dalam menyusun kisi-kisi skala terdapat beberapa hal yang
dicantumkan, hal-hal yang dimaksud yaitu:
1) Variabel atau aspek yang hendak diukur
2) Sub variabel atau perincian terhadap aspek yang hendak diukur
3) Indikator yaitu sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau
keterangan dari sub variabel
4) Jumlah item yang akan digunakan untuk mengukur masing-masing
indikator
Agar penulis mudah dalam menyusun instrument penelitian maka
terlebih dahulu penulis harus merancang instrument dengan istilah kisi-
kisi. Suharsimi Arikunto (2002: 205) menjelaskan “kisi-kisi bermanfaat
sebagai gambaran yang jelas, lengkap dan mempermudah penulis untuk
mengembangkan instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai
pedoman dalam penulisan butir”. Berikut tabel kisi-kisi instrument
penelitian;

Tabel III.2
12

Kisi-Kisi Instrumen Self esteem


BentukPernyataan Juml
Sub
Variabel Indikator ah
Variabel Favorable Unfavorable
item
Memiliki
energi
untuk 13,
1,5,9 6
menjalanka 16, 20
n kehidupan
sehari-hari
Power(Kekua Merasa
tan) memiliki
kekuatan
fisik yang
3, 4 6,7 4
bisa
dimanfaatka
n dalam
kehidupan
Merasa
dirinya
bermakna
8, 10, 14,17, 21 25, 27 7
atau berarti
bagi orang
Meaning(Keb
lain
erartian)
keyakinan
Self bahwa
Esteem dirinya 11, 15 18 3
dihargai
orang lain
Sikap yang
positif
dalam 2, 12, 19 23, 26 5
belajar di
Virtue
sekolah
(Kebajikan)
Sikap taat
terhadap 35,
24, 28 31 6
keyakinan 37, 40
beragama
Keyakinan
terhadap
kemampuan
29, 32 30 3
Competence untuk
(kemampuan) bertahan
hidup
Keyakinan
bahwa 33, 34, 36 38 39,22 6
13

dirinya
mampu
mengubah
kehidupan
kearah yang
lebih baik
TOTAL 24 16 40
Sumber: Coopersmith (1967)

Instrumen yang akan digunakan yaitu instrumen skala Self esteem


siswa broken home, untuk mendapatkan instrumen yang baik, instrumen
harus dikembangkan dengan menilai validitas dan reliabilitas instrumen
skala Self esteem siswa broken home tersebut. Validitas dan reliabilitas
data merupakan hal yang penting dalam melakukan penelitian. Karena
validitas dan reliabilitas akan menunjukkan suatu penelitian itu sebagai
sebuah kajian ilmiah. Validitas dan reliabilitas akan menentukan apakah
data penelitian dapat dipercaya dan dapat teruji kebenarannya.

a. Validitas
Validitas adalah derajat ketepatan instrumen penelitian
dengan variabel yang diungkap. Validitas ini memperlihatkan
bahwa sesuatu diungkap dengan menggunakan alat
pengungkapnya. Seperti yang dijelaskan oleh Desmita (2006 : 122)
bahwa “ validitas adalah sifat suatu alat ukur, dimana suatu alat
ukur dinyatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur
apa yang ingin diukur atau dapat mengungkapkan data yang tepat
dari suatu variabel yang diteliti, bukan variabel lain“. Pada
penelitian ini penulis membatasi dalam penggunaan validitas yaitu
dengan menggunakan dua jenis validitas instrumen yaitu validitas
konstrak, dan validitas item.

1) Validitas Konstrak
14

Validitas konstruk menunjukkan suatu tes mengukur


sebuah konstruk, Sukardi (2007: 123). Konstruk secara definitif
merupakan suatu sifat yang tidak dapat diobservasi. Jadi skala
Self esteem siswa broken home dalam penelitian ini dikatakan
valid konstruknya apabila indikator-indikator skala yang
digunakan selaras dengan sub variabel dan variabel. Untuk
menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat dari ahli
setelah skala tersebut dikonstruksi tentang aspek-aspek yang
akan diukur dengan landasan teori tertentu.
2) Validitas Item
Dalam penyusunan instrumen, item yang tidak
memperlihatkan kualitas yang baik atau tidak valid harus
disingkirkan atau direvisi terlebih dahulu sebelum dapat
dijadikan bagian dari skala.
Kualitas item yang baik dilihat dari keselarasan antara
isi item dengan indikator keprilakuan dan oleh
kelayakan sematik kalimat yang digunakan. Salah satu
parameter fungsi pengukuran item yang sangat penting
adalah statistik yang memperlihatkan kesesuaian antara
fungsi item dengan fungsi tes secara keseluruhan yang
dikenal dengan istilah konsistensi item total. Dasar
kerja yang digunakan dalam analisis item dalam hal ini
adalah memilih item-item yang fungsi ukurnya selaras
atau sesuai dengan fungsi ukur tes seperti yang
dikehendaki oleh penyusunnya(Azwar, 2012: 152).

Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami untuk


mendapatkan konsistensi item total maka digunakan statistik
yang memperlihatkan kesesuaian skor masing-masing item
berkolerasi/signifikan dengan skor total masing-masing sub
variabel.

b. Reliabilitas
15

Reliabilitas data merupakan keterpercayaan suatu data.


Reliabilitas menggambarkan adanya konsistensi data penelitian.
Seperti yang dijelaskan oleh Desmita (2006: 131) bahwa
“reliabilitas adalah sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan
data penelitian yang tetap tentang variabel yang diukur”.Jadi suatu
intrumen yang reliabel adalah instrumen yang dapat memberikan
data yang tetap tentang suatu variabel yang diukur meskipun
instrumen tersebut dugunakan berulang kali.
Reliabilitas data menjadikan sebuah penelitian dapat
dipergunakan sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian
selanjutnya tentang variabel yang diteliti karena kapanpun
digunakan intrumen yang digunakan akan tetap memberikan data
yang sama dengan data yang didapat pada awal penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Syofian Siregar (2011: 206) pengolahan data adalah suatu


proses dalam memperoleh data ringkasan dengan menggunakan cara-cara
atau rumusan tertentu. Pengolahan data meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang telah


berhasil dikumpulkan dengan tujuan untuk mengoreksi kesalahan
dan kekurangan data, berkaitan dengan kelengkapan isian.
b. Codeingadalah kegiatan pemberian kode tertentu tiap-tiap data
yang termasuk kategori, yang bertujuan untuk mengelompokkan
data sesuai dengan aspek yang diteliti yaitu prokrastinasi siswa.
c. Tabulasi adalah proses penempatan data kedalam bentuk tabel
yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa teknik


pengolahan data menggunakan tiga cara yaitu, editing merupakan
proses pengecekan atau pemeriksaan daya yang berhasil dikumpulkan
16

yang tujuannya mengkoreksi kesalahan dan kekurangan data. Codeing


merupakan proses pemberian kode yang termasuk kategori kurang
percaya dii, dan tabulasi merupakan proses penempatan data dalam
bentuk tabel yang telah diberi kode dan selanjutnya data diolah
menggunakan rumus.

Penilaian skor untuk prokrastinasi diukur dengan menggunakan


skala Likert. Deni Darmawan (2013: 115) menjelaskan “skala Likert
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang tentang fenomena sosial”.

Jawaban pada setiap item instrumen yang menggunakan skala


Likert mempunyai bentuk positif dan bentuk negatif. Penulis memilih
skala Likert dalam penelitian ini karena penulis ingin melihat perilaku
prokrastinasi siswa, jawaban dari skala Likert ini memiliki alternatif
jawaban berupa Selalu (SL) Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Jarang
(JR), dan Tidak pernah (TP) dalam bentuk item positif, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel III.3
Nilai Skala Likert untuk Meningkatkan Self Esteem

Alternatif Jawaban Tinggi Rendah


Selalu 5 1
Sering 4 2
Kadang-Kadang 3 3
Jarang 2 4
F. Tidak Pernah 1 5
Tenik Analisis Data

Analisis data merupakan tahap penting dalam penyelesaian sesuatu


kegiatan ilmiah. Pada penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang
digunakan analisis statistik yaitu dalam bentuk bilangan. Menurut
Sugiyono (2012: 334)
17

Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja


keras. Analisis merupakan adanya daya kreatif dan serta kemampuan
intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk
mengadakan analisis sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode
yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa
diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa analisis


merupakan proses mengklasifikasikan data. Data yang telah diolah
kemudian dilanjutkan dengan interpetasi data atau proses menafsirkan
data.

Untuk menentukan self esteem siswa broken home maka penulis


berpatokan pada pendapat Suharsimi Arikunto (2005: 271) yang
mengatakan bahwa “Peneliti terlebih dahulu menentukan kriteria (tolak
ukur) yang akan dijadikan patokan penilaian selanjutnya, patokan
penilaian 5 kategori, selalu, sering, kadang-kadang, jarang, tidak pernah.
Rentang skor dibagi lima kategori”.

1. Uji Prasyarat

Uji prasyarat analisis dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu


notmalitas data, uji homogenitas data, dan ujian linear data. Adapun
pengertian dan uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data


untuk di analisis dengan menggunakan statistik parametrik atau non
parametrik. Melalui uji ini sebuah data hasil penelitian dapat diketahui
bentuk distribusi data tersebut, yaitu berdistribusi normal atau tidak
normal. Statistik parametrik dapat digunakan sebuah data lolos uji
normalitas dan ini berdistribusi normal, dalam hal ini peneliti
18

menggunakan aplikasi IBM SPSS 22.0 Statistics For Windowsdengan Uji


Kolmogrov-Smirnov, apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data
berdistribusi normal, tetapi apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka
data tidak berdistribusi normal.

b. uji homogenitas

Uji homogenitas data adalah uji persyaratan analisis tentang


kelayakan data untuk dianalisis denganmenggunakan uji statistik tertentu.
Uji ini berkaitan dengan penggunaan uji statistik parametrik, seperti uji
komparatif (penggunaan Anova) dan uji independen sampel t test dan
sebagainya. Peneliti menggunakan aplikasi IBM SPSS 22.0 Statistics For
Windowsdengan dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas jika
nilai signifikansi < 0,05 maka varian dari dua atau lebih kelompok
populasi data tidak sama, jika nilai signifikansi > 0,05 maka varian dari
dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama.

c. Uji Linearitas

Uji linearitas merupakan uji prasyarat untuk mengetahui pola data,


apakah data berpola linear atau tidak. Uji ini berkaitan dengan penggunaan
regresi linear, maka datanya harus menunjukkan pola yang berbentuk
linier. Peneliti menggunakan aplikasi IBM SPSS22.0 Statistics For
Windowsdengan dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas jika
nilai signifikansi > 0,05 maka kesimpulannya terdapat hubungan linier
secara siginifikan antara variabel prediktor (X) dengan variabel kriterium
(Y), sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka kesimpulannya tidak
terdapat hubungan linier secara siginifikan antara variabel prediktor (X)
dengan variabel kriterium (Y)
19

2. Analasisi Komparasi dengan uji-t


Adapun teknik analisis data dilakukan dengan cara membandingkan
hasil rerata pretest dan posttes kelompok eksperimen dengan memakai
metode statistic uji–t seperti penjelasan Anas Sudijono (2005:305-306)
berikut ini:
a. Mencari rerata nilai tes awal (O1)/pretest
b. Mencari rerata nilai tes akhir (O2)/posttest
c. Menghitung perbedaan rerata dengan uji-t dengan rumus berikut:
MD
to=
SE MD
1) Mencari Mean dari Difference

MD =
∑ D =−1346 =−40,78 ∑D
N 33 N
2) Mencari deviasi standar dariDifference

√ ( )
2 2
∑D ∑D
SDD = −
N N
3) Mencari standard Error dari Mean of Difference
SD D 16,61 16,61 16,61 SD D
SEMD = = = = =2,84
√ N −1 √33−1 √32 5,65 √ N −1
4) df = N – 2

Ket:
MD : Mean of Difference nilai rata-rata hitung dari beda / selisih antara
skor Prettest dan skor Posttest
∑D : Pre test/Posttest dan skor Posttest

N : Number of cases = jumlah subjek yang kita teliti


SEMD : Standar Error (standar kesesatan) dari Mean of difference
SDD : Devisi standar dari perbedaan antara skor Prettest dan skor
Posttest.
Selanjutnya melakukan perbandingan antara to dan tt dengan patokan
sebagai berikut:
20

a. Jika to lebih besar atau sama dengan tt maka hipotesis nihil (Ho) ditolak
sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) diterima. Berarti konseling
kelompok pendekatan logotrapi berpengaruh signifikan dalam
meningkatkan Self esteem siswa broken home.
b. Jika to lebih kecil dari pada tt maka hipotesis nihil (Ho) diterima,
sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Berarti konseling kelompok
pendekatan logotrapi tidak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan
Self esteem siswa broken home.
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis
statistik, digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis statistik
dilakukan karena data yang akan diolah merupakan data sampel. Analisis
statistik bertujuan untuk menguji hipotesis statistik apakah hipotesis yang
hanya diuji dengan data sampel dapat diberlakukan untuk populasi atau
tidak. Pengujian ini untuk mencari signifikansi. Artinya, hipotesis penelitian
yang telah terbukti pada sampel itu dapat diberlakukan untuk populasi.

2. Uji Pengaruh Dengan N-gain


Masril (2015, hal. 90) menjelaskan untuk uji pengaruh X terhadap Y
digunakan analisis N-gain yang rumusnya sebagai berikut:
Skor Posttest −Skor Prettest
g=
Skor Maximum−Skor Prettest
Klasifikasi normalisasi gain adalah sebagai berikut:
Tabel III.4
Kalsifikasi dan Kriteria N-gain
Klasiikasi Kriteria
g ≥ 0,70 Tinggi
0,30 ≤ g ≥ 0,70 Sedang
g < 0,30 Rendah

Selanjutnya harga t dihitung dibandingkan dengan harga kritik t


pada tabel taraf signifikan. Apabila t hitungan (t o) besar nilainya dari tabel
(Tt), maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima,
artinya pendekatan logotrapi berpengaruh signifikan dalam meningkatkan
21

sel esteem siswa broken home. Tapi apabila harga t hitungan (to) kecil dari
harga t table (Tt) maka hipotesis nihil (Ho) diterima dan hipotesis alternatif
(Ha) ditolak.

Anda mungkin juga menyukai