Anda di halaman 1dari 10

Kepekaan Yang Harus

Dimiliki Oleh Seorang


Pemimpin

OLEH
Fendri Prananta
A. Pemimpin Harus Visioner













Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami
Abul Asyhab dari Al Hasan, bahwasanya Abdullah bin Ziyad mengunjungi Ma'qil bin
yasar ketika sakitnya yang menjadikan kematiannya, lantas Ma'qil mengatakan
kepadanya; 'Saya sampaikan hadist kepadamu yang aku dengar dari Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
"Tidaklah seorang hamba yang Allah beri amanat kepemimpinan, namun dia tidak
menindaklanjutinya dengan baik, selain tak bakalan mendapat bau surga.
HR. Bukhari
B. Dapat Memahami Perbedaan Kecerdasan




























Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; Aku
membaca Hadits Malik dari Ibnu Syihab dari 'Abdul Hamid bin 'Abdur Rahman bin Zaid
bin Al Khaththab dari 'Abdullah bin 'Abdullah bin Al Harits bin Naufal dari 'Abdullah bin
'Abbas bahwa Pada suatu ketika 'Umar bin Khaththab pergi ke Syam. Setelah sampai di
Saragh, pimpinan tentara datang menyambutnya. Antara lain terdapat Abu "Ubaidah
bin Jarrah dan para sahabat yang lain. Mereka mengabarkan kepada 'Umar bahwa
wabah penyakit sedang berjangkit di Syam. Ibnu Abbas berkata; 'Umar berkata; 'Panggil
ke sini para pendahulu dari orang-orang Muhajirin! ' Maka kupanggil mereka, lalu
'Umar bermusyawarah dengan mereka. Kata 'Umar; 'Wabah penyakit sedang berjangkit
di Syam. Bagaimana pendapat kalian? ' Mereka berbeda pendapat. Sebagian
mengatakan kepada 'Umar; 'Anda telah keluar untuk suatu urusan penting. Karena itu
kami berpendapat, tidak selayaknya Anda akan pulang begitu saja.' Sebagian yang lain
mengatakan; 'Anda datang membawa suatu rombongan besar, yang disana terdapat
para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kami tidak sependapat jika Anda
menghadapkan mereka kepada wabah ini.' Kata 'Umar; 'Pergilah kalian dari sini! '
Kemudian 'Umar berkata lagi; 'Panggil ke sini orang-orang Anshar! '
Maka aku memanggil mereka lalu 'Umar bermusyawarah dengan mereka. Ternyata
kebijaksanaan mereka sama dengan orang-orang Muhajirin. Mereka berbeda pendapat
seperti orang-orang Muhajirin. Maka kata 'Umar; 'Pergilah kalian dari sini! ' Kata 'Umar
selanjutnya; 'Panggil ke sini pemimpin-pemimpin Quraisy yang hijrah sebelum
penaklukan Makkah! ' Maka aku memanggil mereka. Ternyata mereka semuanya
sependapat, tidak ada perbedaan. Kata mereka; 'Kami berpendapat, sebaiknya Anda
pulang saja kembali bersama rombongan Anda dan jangan menghadapkan mereka
kepada wabah ini. Lalu 'Umar menyerukan kepada rombongannya; 'Besok pagi-pagi aku
akan kembali pulang. Karena itu bersiap-siaplah kalian! ' Abu 'Ubaidah bin Jarrah
bertanya; 'Apakah kita hendak lari dari takdir Allah? ' Jawab 'Umar; 'Mengapa kamu
bertanya demikian hai Abu 'Ubaidah? Agaknya 'Umar tidak mau berdebat dengannya.
Dia menjawab; Ya, kita lari dari takdir Allah kepada takdir Allah. Bagaimana
pendapatmu, seandainya engkau mempunyai seekor unta, lalu engkau turun ke lembah
yang mempunyai dua sisi. Yang satu subur dan yang lain tandus. Bukanlah jika engkau
menggembalakannya di tempat yang subur, engkau menggembala dengan takdir Allah
juga, dan jika engkau menggembala di tempat tandus engkau menggembala dengan
takdir Allah? ' Tiba-tiba datang 'Abdurrahman bin 'Auf yang sejak tadi belum hadir
karena suatu urusan. Lalu dia berkata; 'Aku mengerti masalah ini. Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Apabila kamu mendengar wabah
berjangkit di suatu negeri
, janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat
kamu berada, maka janganlah keluar dari negeri itu karena hendak melarikan diri.' Ibnu
'Abbas berkata; 'Umar bin Khaththab lalu mengucapkan puji syukur kepada Allah,
setelah itu dia pergi.' Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan
Muhammad bin Rafi' dan Abad bin Humaid, Ibnu Rafi' berkata; Telah menceritakan
kepada kami, sedangkan yang lainnya berkata; Telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar melalui jalur ini sebagaimana
Hadits Malik. Di dalam Hadits Ma'mar ada tambahan Umar berkata; bukankah jika
kamu mengembalakan unta di tempat yang tandus dengan meninggalkan tempat yang
subur berarti kamu telah membuatnya lemah? Abu Ubaidah menjawab; 'Ya.' Umar
berkata; maka berangkatlah! Maka Abu Ubaidah berangkat hingga sampai di Madinah,
lalu dia berkata; 'Insya Allah ini adalah tempat tinggal.' Dan telah menceritakan
kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab melalui
jalur ini. Hanya saja dia berkata; Sesungguhnya Abdullah bin Al Harits yang
menceritakan kepadanya bukan Abdullah bin Abdullah.
HR. Muslim
C. Dapat Memahami Perbedaan Emotional
















Telah bercerita kepada kami Khalid bin Makhlad telah bercerita
kepada kami Sulaiman berkata, telah bercerita kepadaku
'Abdullah bin Dinar dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma
berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus satu
pasukan dan mengangkat Usamah bin Zaid sebagai pemimpin
mereka. Lalu sebagian orang ada yang mencela
kepemimpinannya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kalian mencela kepemimpinannya?. Sungguh sebelum
ini kalian pernah pula mencela kepemimpinan ayahnya. Demi
Allah, sungguh dia patut memegang kepemimpinan karena dia
adalah manusia yang paling aku cintai dan sekarang, (Usamah)
adalah manusia yang paling aku cintai setelah (ayah) nya".
HR. Bukhari
D. Dapat Memahami Martabat dan Ras/Warna Kulit








Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan
kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Bunani dari
Abdullah bin Rabbah dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada hari penaklukan
makkah: "Barangsiapa menutup pintunya maka dia aman, dan
barangsiapa masuk rumah Abu Sufyan maka dia aman.
HR. Ahmad
SYUKRAN
KATSIRAN ALA
HUSNI
ISTIMAIKUM
ASSALAMUALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai