Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mistik disebagian masyarakat tertentu masih menjadi pelengkap
kehidupan. Namun ada juga yg beranggapan mistik hanya menjadi sasaran empuk
segala kemelut persoalan masyarakat Alih-alih, bernasib kurang mujur dan dicap
kurang baik mistik selalu dicibirkan, hingga eksistentinya terancam pudar. Tapi
tetap dipelihara.
Sampai saat ini pengetahuan mistik kurang mendapat perhatian para ahli di
perguruan tinggi. Padahal, pemahaman ini sering kali mendarah daging di
masyarakat dan sangat nyata. Ketimbang ilmu pengetahuan yang bersifat teoritis
dan dapat dintalar oleh akal manusia.
Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia dewasa ini tidak terlepas
dari peran ilmu. Bahkan perubahan pola hidup manusia dari waktu ke waktu
sesungguhnya berjalan seiring dengan sejarah kemajuan dan perkembangan ilmu.
Tahap-tahap itu kita menyebut dalam konteks ini sebagai priodesasi sejarah
perkembangan ilmu; sejak dari zaman klasik, zaman pertengahan, zaman modern
dan zaman kontemporer.
Kemajuan ilmu dan teknologi dari masa ke masa ibarat mata rantai yang
tidak terputus satu sama lain. Hal-hal baru yang ditemukan suatu masa menjadi
unsur penting bagi penemuan-penemuan lainnya di masa berikutnya. Satu hal
yang tak sulit untuk disepakati, bahwa hampir semua sisi kehidupan manusia
modern telah disentuh oleh berbagai efek perkembangan ilmu dan teknologi,
sektor ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, sosial dan budaya, komunikasi
dan transportasi, pendidikan, seni, kesehatan, dan lain-lain, semuanya
membututuhkan dan mendapat sentuhan teknologi.
Satu hal lain yang menjadi karakter spesifik ilmu kontemporer, dan dalam
konteks ini dapat kita temukan secara relatif lebih mudah pada bidang-bidang
sosial, yaitu bahwa ilmu kontemporer tidak segan-segan melakukan dekontruksi
dan peruntuhan terhadap teori-teori ilmu yang pernah ada untuk kemudian
menyodorkan pandangan-pandangan baru dalam rekontruksi ilmu yang mereka
2

bangun. Dalam hal inilah penyebutan “potmodernisme” dalam bidang ilmu dan
filsafat menjadi diskursus yang akan cukup banyak ditemukan.
Semua kemajuan tersebut adalah buah dari perkembangan ilmu pengetahuan yang
tak pernah surut dari pengkajian manusia. Pengetahuan berawal dari rasa ingin
tahu kemudian seterusnya berkembang menjadi tahu. Manusia mampu
mengembangkan pengetehuan disebabkan oleh dua hal utama; yakni, pertama
manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan
jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, yang
menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan cepat
adalah kemampuan berfikir menurut suatu alur kerangka berfikir tertentu.
Pengetahuan (knowlodge atau ilmu) adalah bagian yang esensial-aksiden manusia,
karena pengetahuan adalah buah dari “berfikir”. Berfikir (atau natiqiyyah) adalah
sebagai differentia (atau fashl) yang memisahkan manusia dari sesama genus-nya,
yaitu hewan.
B. Metode Perumusan Masalah
Adapun metode perumusan masalah ini diambil dari berbagai sumber yang
bekenaan tentang pengetahuan mistik dan juga realita pengetahuan mistik pada
zaman sekarang ini, serta dampak dampak dari pengetahuan mistik itu sendiri.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan perumusan makalah ini secara keseluruhan adalah
mengetahui ontologi, epistimologi dan aksiologi pengetahuan mistik, serta yang
berada didalamnya.
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Ontologi Pengetahuan Mistik
1. Hakikat Pengetahuan Mistik
Menurut asal katanya, kata mistik berasal dari bahasa Yunani mystikos yang
artinya rahasia (geheim), serba rahasia (geheimzinning), tersembunyi (verborgen),
gelap (donker), atau terselubung dalam kekelaman (in het duister gehuld).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Mistik mempunyai arti:
1. Subsistem yang ada dihampir semua agama dan sistem religi untuk
memenuhi hasrat manusia mengalami dan merasakan emosi bersatu
dengan Tuhan, tasawuf, suluk
2. Hal gaib yang tidak terjangkau dengan akal manusia biasa
Berdasarkan arti tersebut mistik sebagai sebuah paham yaitu paham mistik
atau mistisisme, merupakan paham yang memberikan ajaran yang serba
mistis (misal ajarannya berbentuk rahasia atau ajarannya serba rahasia,
tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelaman) sehingga hanya
dikenal, diketahui atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja, terutama
sekali bagi penganutnya.1
Mistik adalah pengetahuan yang tidak rasional, ini pengertian yang
umum.adapun pengertian mistik dikaitkan dengan agama ialah pengetahuan ajaran
atau keyakinan tentang tuhan yang diperoleh melalui meditasi atau spiritual, bebas
dari ketergantungan pada indera dan rasio.2
Pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang tidak dapat di pahami rasio,
maksudnya, hubungan sebab akibat yang terjadi tidak dapat di pahami rasio. Di
dalam islam, yang termasuk pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang di
peroleh melalui jalan tasawuf atau pengetahuan mistik yang memang tidak di

1
http://afidburhanuddin.wordpress.com/2012/09/23/pengetahuan-mistik-tinjauan-epistimologi-
ontologi-dan-aksiologi/
2
A.S. Hornby, A Leaner’s Dictionary of Current English, 1957 , Hal. 828
4

peroleh melalui indera atau jalan rasio. Pengetahuan mistik juga disebut
pengetahuan yang supra-rasional tetapi kadang-kadang memiliki bukti empiris.3
Pengetahuan mistik juga sering disebut dengan pengetahuan metafisika yang
artinya cabang filsafat yang membicarakan ‘hal-hal yang berada di belakang
gejala-gejala yang nyata’. Metafisika itu sendiri berasala dari kata ‘meta’ dan
‘fisika’. Meta berarti ‘sesudah’,’selain’,atau ‘di balik’. Fisika yang berarti ‘nyata’,
atau ‘alam fisik’. Dengan kata lain bisa disebut juga ‘sesudah,’di balik yang
nyata’.
Menurut Asmoro Achmadi (2005;14), metafisika merupakan cabang
filsafat yang membicarakan sesuatu yang bersifat “keluarbiasaan” ( beyond nature
), yang berada di luar pengalaman manusia (immediate experience). Menurut
Ahmadi , metafisika mengkaji sesuatu yang berada di luar hal-hal yang berlaku
pada umumnya( keluarbiasaan ), atau hal-hal yang tidak alami, serta hal-hal yang
berada di luar kebiasaan atau diluar pengalaman manusia.
2. Struktur pengetahuan mistik
Dilihat dari segi sifatnya mistik dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Mistik Biasa, jika dalam islam, mistik biasa adalah tasawuf, karena tanpa
mengandung kekuatan tertentu.
2. Mistik Magis, adalah sesuatu yang mengandung kekuatan tertentu. Magis
ini dibagi dua, yakni :
1. Magis Putih, selalu dekat hubungannya dengan tuhan, sehingga
dukungan tuhan yang menjadi penentu. Mistik magis putih bila
dicontohkan dalam Islam seperti mukjizat, karamah, ilmu hikmah.
2. Magis Hitam, erat hubungannya dengan kekuatan setan dan roh
jahat. Menurut Ibnu Khaldun penganut magis hitam memiliki
kekuatan di atas rata-rata, kekuatan mereka yang menjadikan
mereka mampu melihat hal-hal ghaib dengan dukungan setan dan
roh jahat. Contohnya seperti santet dan sejenisnya yang menginduk

3
Susanto, A . Filsafat Ilmu , Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan
Aksiologis, Jakarta, Bumi Aksara, 2011,Hal. 23
5

ke sihir. Jiwa-jiwa yang memiliki kemampuan magis ini dapat


digolongkan menjadi tiga, diantaranya :
Pertama, mereka yang memiliki kemampuan atau pengaruh melalui
kekuatan mental atau himmah. Itu disebabkan jiwa mereka telah menyatu dengan
jiwa setan atau roh jahat. Para filosof menyebut mereka ini sebagai ahli sihir dan
kekuatan mereka luar biasa.
Kedua, mereka yang melakukan pengaruh magisnya dengan menggunakan
watak benda-benda atau elemen-elemen yang ada di dalamnya, baik benda
angkasa atau benda yang ada di bumi. Inilah yang disebut jimat-jimat yang biasa
disimbolkan dalam bentuk benda-benda material atau rajah.
Ketiga,mereka yang melakukan pengaruh magisnya melalui kekuatan
imajinasi sehingga menimbulkan berbagai fantasi pada orang yang dipengaruhi.
Kelompok ini disebut kelompok pesulap ( sya’badzah ).
3. Aliran – aliran dalam pengetahuan mistik
Didalam kajian Ontologi atau bagian metafisika yang umum pada
pengetahuan mistik terdapat beberapa aliran dalam pengetahuan mistik itu sendiri
yang membahas segala sesuatu dan yang ada secara menyeluruh serta mengkaji
persoalan-persoalannya, seperti hubungan akal dengan benda, hakikat perubahan,
dan pengertian tentang kebebasan.
Di dalam pemahaman atau pemikiran ontologi ini, dapat ditemukan
pandangan- pandangan pokok aliran tersebut, adapun aliran pengetahuan mistik
yang dimaksud diantaranya adalah :
a. Aliran Monoisme, paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari
seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu
hakikat saja sebagai sumber asal, baik yang asal berupa materi maupun
berupa ruhani. Tidak mungkin ada hakikat masing-masing bebas dan
berdiri sendiri. Istilah monoisme oleh Thomas Davidson disebut dengan
block universe. Paham monoisme kemudian terbagi ke dalam dua aliran :
b. Aliran materialisme Menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah
materi, bukan rohani. Aliran ini sering juga disebut dengan naturalisme.
6

Menurutnya, bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya cara


tertentu.
c. Aliran idealisme Menurut idealisme, gambaran yang benar yang tepat
sesuai dengan kenyataan sebagaimana diteorikan oleh realisme merupakan
sesuatu yang mustahil, sesuatu yang tidak mungkin. Karena itu, idealisme
mentakrif hakikat ilmu sebagai hasil dari proses mental yang niscaya
bersifat subyektif. Pengetahuan bagi penganut idealisme bukan hanya
merupakan gambaran subyektif, bukan gambaran obyektif tentang
kenyataan. Dengan demikian, pengetahuan menurut teori idealistik ini
tidak memberikan gambaran yang tepat tentang kenyataan di luar alam
pikiran manusia.
d. Aliran Dualisme, adalah aliran yang mencoba memadukan antara dua
paham yang saling bertentangan, yaitu materialisme dan idealisme.
Menurut aliran dualisme materi maupun ruh sama-sama merupakan
hakikat. Materi muncul bukan karena adanya ruh, begitu pun ruh muncul
bukan karena materi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya aliran
ini masih memiliki masalah dalam menghubungkan dan menyelaraskan
kedua aliran tersebut. Aliran dualisme memandang bahwa alam terdiri dari
dua macam hakikat sebagai sumbernya. Aliran dualisme merupakan
paham yang serba dua, yaitu antara materi dan bentuk. Menurut paham
dualisme , di dalam dunia ini selalu dihadapkan kepada dua pengertian,
yaitu ‘yang ada sebagi potensi’ dan ‘yang ada secara terwujud’.
Keduanya adalah sebutan yang melambangkan materi (hule) dan
bentuk(eidos).
e. Aliran Pluralisme, berpandangan bahwa segenap macam bentuk
merupakan kenyataan. Pluralism bertolak dari keseluruhan dan mengakui
bahwa segenap macam bentuk itu semuannya nyata. Pluralisme sebagai
paham yang menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak
unsur, lebih dari satu atau dua identitas.
f. Aliran Nikhilisme, menyatakan bahwa dunia ini terbuka untuk kebebasan
dan kreativitas manusia. Aliran ini tidak mengakui validitas alternative
7

positif. Dalam pandangan nikhilisme, Tuhan sudah mati. Manusia bebas


berkehendak dan berkreativitas.
g. Aliran Agnotisme, menganut paham bahwa manusia tidak mungkin
mengetahui hakikat sesuatu di balik kenyataannya. Manusia tidak
mungkin mengetahui hakikat batu, air, api dan sebagainya. Sebab menurut
aliran ini kemampuan manusia sangat terbatas dan tidak mungkin tahu apa
hakikat sesuatu yang ada, baik oleh indranya maupun oleh fikirannya.
Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat
benda, baik hakikat materi maupun hakikat ruhani.4
B. Epistemologi Pengetahuan Mistik
1. Objek pengetahuan mistik
Yang menjadi objek pengetahuan mistik ialah objek yang abstrak (supra-
rasional), seperti alam gaib termasuk Tuhan, Malaikat, surga, neraka, jin dan lain-
lain. Termasuk objek yang hanya dapat diketahui melalui pengetahuan mistik
ialah objek-objek yang tidak dapat dipahami oleh rasio, yaitu objek-objek supra
natural (supra rasional), seperti kebal, debus, pelet, penggunaan jin dan santet.5
2. Cara Memperoleh Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik tidak diperoleh melalui indra ataupun melalui akal.
Pengetahuan mistik diperoleh melalui rasa. Dalam agama samawi, salah satunya
agama islam, cara untuk mendapatkan itu harus dengan cara membersihkan
jasmani dan rohani terlebih dahulu. Agar unsur rohani bersih maka harus
menghilangkan nafsu jasmani, diantara nafsu jasmani yang paling dominan adalah
nafsu kelamin dan nafsu perut. Karena keduanya inilah yang akan menyebabkan
banyak orang memasuki siksa tuhan di akhirat.
Dalam pandangan para sufi, cara memperoleh pengetahuan mistik disebut
juga thariqat yang terdiri dari maqam-maqam untuk menggapai tuhan. Pada
umumnya cara untuk memperoleh pengetahuan mistik adalah latihan yang disebut
juga riyadhah. Dari sinilah manusia memperoleh pencerahan yang dalam tradisi
tasawuf disebut dengan istilah ma’rifah. Begitu pula dengan pengetahuan mistik

4
Ahmad Tafsir, Prof. Dr., Filsafat Ilmu, Bandung : Rosda, 2004, hlm 112
5
ibid, hlm 118
8

yang di luar regional agama, cara untuk mendapatkannya adalah latihan batin.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode untuk mendapatkan
pengetahuan mistik adalah latihan.6
3. Ukuran kebenaran pengetahuan mistik
Kebenaran mistik dapat diukur dengan berbagai macam ukuran. Bila
pengetahuan itu berasal dari tuhan, maka ukuran kebenarannya adalah teks Tuhan
yang memnyebutkan hal itu. Tuhan mengatakan dalam Al-Qur’an bahwa surge
dan neraka itu ada, maka teks itulah yang menjadi bukti bahwa pernyataan itu
benar. Ada kalanya ukuran akan kebenaran pengetahuan mistik itu adalah
kepercayaan. Jadi sesuatu akan dianggap benar karena kita mempercayai akan hal
tersebut. Kita percaya bahwa jin dapat disuruh oleh kita untuk melakukan suatu
pekerjaan, maka kepercayaan itulah yang akan menjadi kepercayaannya. Adapun
kebenaran suatu teori dalam pengetahuan mistik diukur dengan bukti empiric
dalam hal ini maka bukti empiriklah yang menjadi ukuran kebenarannya.7
C. Aksiologi Pengetahuan Mistik
Di sini dibahas kegunaan pengetahuan mistik dan cara pengetahuan mistik
menyelesaikan masalah.
1. Kegunaan Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik itu amat subjektif, yang paling tahu penggunaannya
ialah pemiliknya. Seharusnya kita bertanya kepada pengamal tasawuf, para
pengamal ahli hikmah, atau kepada dukun mereka gunakan untuk apa
pengetahuannya itu. Secara kasar kita dapat memperkuat keimanan, mistik-magis-
putih digunakan untuk kebaikan, sedangkan mistik-magis-hitam digunakan untuk
tujuan jahat.
Di kalangan sufi ( pengetahuan mistik biasa ) dapat menentramkan jiwa
mereka, mereka bahkan menemukan kenikmatan luar biasa tatkala ‘ berjumpa’
dengan kekasihnya ( Tuhan ). Pengetahuan mereka sering dapat menyelesaikan
masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh sain dan filsafat. Pemegang mistik
magis putih menggunakan pengetahuannya untuk kebaikan. Jenis mistik lain

6
http://torowek.blogspot.com/2011/06/filsafat-pengetahuan-mistik-ontologi.html
7
http://dahlia-ahabb99.blogspot.com/2012_03_01_archive.html
9

seperti kekebalan, pelet, debus, dan lain-lain diperlukan atau berguna bagi
seseorang sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu, terlepas dari benar atau tidak
penggunaannya.
2. Cara Pengetahuan Mistik Menyelesaikan Masalah
Pengetahuan mistik menyelesaikan masalah tidak melalui proses inderawi
dan tidak juga melalui proses rasio. Itu berlaku untuk mistik putih dan mistik
hitam.
a. Cara Kerja Mistik Magis Putih
Para ahli hikmah dengan metode kasyf telah menemukan bahwa didalam
agama ada muatan–muatan praktis untuk digunakan dalam menyelesaikan
masalah.
Mereka menyadari bahwa kekuatan Tuhan baik yang ada dalam diri Nya
atau yang ada dalam firman Nya dapat digunakan oleh manusia. Dengan
memanfaatkan gambaran Tuhan yang maha berkuasa dalam segala hal ayat-ayat
itu digunakan untuk menggugah Tuhan memenuhi janjiNya. Pada kondisi seperti
itu ayat-ayat Al-Quran atau kitab samawi yang lain sering digunakan sebagai
perantara manusia dengan Tuhan. Bahkan Asma-asma Tuhan sering digunakan
para ahli bidang ini untuk meminta sesuai dengan kebutuhan.
Pengertian yang dapat diambil adalah bahwa do’a dan wirid yang dapat
menjembatani manusia dengan kebutuhannya dan Tuhan yang memiliki apa yang
dibutuhkan itu. Para ahli hikmah telah mengembangkan teknik membuat wirid
dan do’a untuk keperluan seperti itu. Teknik itu dikembangkan dalam apa yang
disebut asrar al-huruf dan asrar al-asma.
Dalam pandangan mereka huruf-huruf itu memiliki khadam dan kekuatan
yang berbeda. Bahkan karakter huruf-huruf itun pun berbeda satu sama lainnya.
Ada huruf yang berkarakter al-maiyah ( air ) seperti huruf dal, ha, lam, ‘ain, ra,
kha, dan ghain. Yang memiliki huruf al-hawaiyah ( udara ) seperti jim, zaay, kaf.
Karakter al-thurabiyah ( tanah ) seperti huruf ba, waw. Karakter al-nariyah ( api )
seperti alif, tha, mim, dan fa.
10

Jika seseorang dapata atau sanggup mempraktikan wirid atau do’a sesuai dengan
rumusan maka kekuatan ilahiyah ( khadam atau malaikat ) akan dimanfaatkan
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Cara yang kedua ialah memindahkan jiwa-jiwa ilahiyah atau khadam yang
ada dalam asma-asma Allah. Cara inilah yang disebut wafaq atau isim. Wafaq
atau isim harus ditulis dengan menggunakan tinta tertentu, pada kondisi tertentu
dan ditulis pada suatu benda tertentu seperti kulit ari kijang, kulit harimau atau
pada logam. Dalam pandangan ulama hikmah, waktu memiliki karakter dan
potensi. Waktu yang 24 jam terbagi oleh tujuh kekuatan yang disimbolkan oleh
bintang ( zodiak ) : atharid, zuhal, marikh, musytari, qamar, syams, dan zuhrah.
b. Cara Kerja Mistik Hitam
Cara kerja mistik magis hitam telah digambarkan oleh ibnu khaldun
sebagai berikut. Kita telah melihat dengan mata kepala sendiri cara seorang
tukang sihir membuat gambar korbannya. Digambarkan dalam bentuk yang ia
inginkan, ia rencanakan untuk membuat orang tersebut mengadopsi, baik dalam
bentuk simbol-simbol, nama-nama, atau atribut-atribut. Lalu ia baca mantra bagi
gambar yang diletakannya sebagai ganti orang yang dituju, secara kongkret dan
simbolik. Selama mengulang-ulang kata-kata buruk itu, ia mengumpulkan air
ludah dimulutnya lalu menyemburkan nya pada gambar itu. Lalu ia ikatkan buhul
pada simbol menurut sasaran yang telah disiapkan tadi. Ia menganggap ikatan
buhul itu memiliki kekuatan dan efektif dalam praktik sihir.
Ia meminta jin kafir untuk berpartisipasi agar mantra itu lebih kuat.
Gambar korban dan nama buruk itu memiliki roh jahat. Roh itu dari tukang sihir
dengan tiupannya melekat pada air ludah yang disemburkannya ke luar. Ia
memunculkan lebih banyak roh jahat. Akibatnya, segala sesuatu yang dituju
tukang sihir tadi benar-benar terjadi.
c. Contoh pengetahuan mistik
1. Mukayafah
Mukasyafah adalah salah satu tangga menuju pengetahuan tentang dan
dalam Tuhan, suatu pengetahuan hakikiyah. Mukasyafah adalah upaya
penyingkapan hijab-hijab yang menutupi diri. Secara esensial penyingkapan
11

adalah penghancuran tirai yang menutup objek dengan jalan rohani. Tabir dalam
rohani terbagi kedalam dua jenis, yaitu tirai penutup ( hijab ar-rayni ) yang tidak
mungkin disingkap dan kedua ( hijab i ghayni ) yang dapat dicampakan.
Sistem pengetahuan mukasyafah berpijak pada asumsi bahwa Tuhan
memancarkan pengetahuanNya itu tidak dapat dipahami oleh indera ataupun
rasio. Pengetahuan yang dipancarkanNya itu hanya dapat dipahami oleh potensi
spiritual kita. Indera dan akal rasional itu tidak hanya tidak mampu
memahaminya, bahkan juga menjadi penghalang tatkala potensi spiritual kita
berusaha menangkap pengetahuan itu.
Pengetahuan mukasyafah terkait dengan situasi batin tertentu maka
epistimologinya akan bersifat psikologis, yaitu mengusahakan agar potensi
spiritual atau batin itu sanggup membuka diri dan menangkap pengetahuan Tuhan
tersebut.
2. Ilmu Laduni
Ilmu laduni adalah ilmu bathiniyah yang bukan merupakan hasil
pemikiran, ilmu laduni adalah ilmu yang diterima langsung melalui ilham,
iluminasi, atau inspirasi dari sisi Tuhan ( Ensiklopedi Islam, 3: 90 )
Adanya ilmu laduni dibenarkan oleh Al-quran seperti disebut dalam surat
Al-Kahfi ayat 65. Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa ilmu laduni diberikan
kepada Nabi, dalam hal ini Nabi Khidir. Namun sekalipun demikian ilmu laduni
dapat juga dimiliki oleh seorang nabi dan Rasul dengan syarat orang itu.
Adapun kegunaan ilmu laduni ialah sebagai berikut:
a. Agar dapat memahami ilmu dengan tepat
b. Dapat mengetahui tingkatan ilmu seseorang
c. Mengetahui karakter seseorang.8
3. Sa’efi
Dari segi terminologi saefi adalah nama ilmu yang terdiri dari rentetan
bacaan menurut bilangan dan waktu tertentu yang disandarkan pada Allah. Dari
segi substansi saefi adalah doa yang dibaca terus menerus atau berulang-ulang
menurut bilangan dan waktu tertentu.

8
Ahmad Tafsir, Prof. Dr., Filsafat Ilmu, Bandung : Rosda, 2004, hlm 153
12

Cara memperoleh pengetahuan saefi sangat beragam, umumnya diperoleh


melalui puasa atau hanya dengan melakukan wirid saja dengan bilangan tertentu,
atau tidak memakan makanan yang bernyawa, tidak bersebadan. Umumnya saefi
diperoleh dengan banyak dzikrullah dan menjauhi maksiat.
Ada beberapa macam jenis saefi yaitu
 saefi dzulfaqar,
 saefi mughni,
 saefi umum,
 saefi antazaman.
4. Jang-Jawokan
Jangjawokan adalah semacam ucapan untuk tujuan magis tertentu. Isi
kalimatnya mirip mantra dan biasanya disusun dalam bentuk syair. Bacaannya
diajarkan oleh gurunya dari mulut ke telinga (secara lisan), syarat-syaratnya
seperti puasa wedal, puasa tiga hari berturut-turut, puasa mutih, kadang tapa, dll.
Jika telah dibekali dengan bacaan jangjawokan akan ada pantangan yang tidak
boleh dilanggar.
Pengetahuan ini tidak boleh diberikan kepada siapapun kecuali bila ia telah
menyatakan ingin berguru. Jangjawokan merupakan tradisi mistis yang berlaku di
daerah tertentu. Sandaran yang dipakai bermacam-macam, kadang ke Allah
kadang ke dewa atau jin.9

9
http://mcdens13.wordpress.com/2011/12/29/pengetahuan-sain-filsafat-dan-mistik/
13

BAB III
KESIMPULAN
Pengetahuan mistik pada saat ini adalah pengetahuan yang sangat dicari
oleh sebagian orang karena eksistensinya yang bisa menjadikan sesuatu menjadi
nyata tanpa menunggu terlalu lama akan proses yang dilaluinya dalam perjalanan
yang semestinya. Pengetahuan ini menjadi eksis dan dicari oleh sebagian orang
karena pengaruhnya sangat besar bagi kebutuhan orang yang ingin menginginkan
sesuatu secara instan tanpa melalui proses terlebih dahulu.
Kata mistik berasal dari bahasa Yunani mystikos yang artinya rahasia
(geheim), serba rahasia (geheimzinning), tersembunyi (verborgen), gelap
(donker), atau terselubung dalam kekelaman (in het duister gehuld).
Pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang tidak dapat di pahami rasio,
maksudnya, hubungan sebab akibat yang terjadi tidak dapat di pahami rasio.
Pengetahuan mistik ada 2 macam jenisnya yaitu mistik biasa dan mistik magis,
mistik magis terbagi lagi menjadi 2 bagian yaitu magis hitam dan magis putih.
Adapun komponen dalam pengetahuan mistik terdiri dari : Ontologi pengetahuan
mistik yang berisikan tentang hakikat pengetahuan mistik, struktur pengetahuan
mistik, dan aliran – aliran dalam pengetahuan mistik. Aliran dalam pengetahuan
mistik itu sendiri terbagi menjadi 5 bagian yaitu :
1. Aliran Monoisme
2. Aliran Dualisme
3. Aliran Pluralisme
4. Aliran Nikhilisme
5. Aliran agnotisme
Epistimologi pengetahuan mistik yang berisikan tentang objek
pengetahuan mistik, cara memperolehnya dan ukuran kebenaran menurut
pengetahuan mistik itu sendiri. Sedangkan Aksiologi pengetahuan mistik
berisikan tentang kegunaan pengetahuan mistik dan cara pengetahuan mistik
menyelesaikan masalah serta cara kerja dari magis putih dan magis hitam.
14

DAFTAR PUSTAKA

Tafsir Ahmad. Filsafat Ilmu. Bandung. Rosda. 2004


Susanto, A . Filsafat Ilmu , Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis,
Epistemologis, dan Aksiologis, Jakarta, Bumi Aksara, 2011
http://afidburhanuddin.wordpress.com/2012/09/23/pengetahuan-mistik-tinjauan-
epistimologi-ontologi-dan-aksiologi/
http://torowek.blogspot.com/2011/06/filsafat-pengetahuan-mistik-ontologi.html
http://dahlia-ahabb99.blogspot.com/2012_03_01_archive.html
http://mcdens13.wordpress.com/2011/12/29/pengetahuan-sain-filsafat-dan-mistik/

Anda mungkin juga menyukai