Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan, kurikulum dan pengajaran merupakan tiga konsep yang

harus dipahami dahulu, sebelum membahas pengembangan kurikulum.

Sebab, pendidikan, kurikulum, pengajaran saling berhubungan di dalam tiga

aspek tersebut. Pendidikan bertujuan untuk menggali potensi-potensi tersebut

menjadi aktual. Pendidikan merupakan alat untuk memberikan rangsangan

agar potensi-potensi manusia dapat berkembang optimal. Dalam hal ini

pendidikan sering diartikan sebagai upaya manusia untuk memanusiakan

manusia.

Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi

yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada

kurikulum. Begitu pentingnya kurikulum sebagaimana sentra kegiatan

pendidikan, maka di didalam penyusunannya memerlukan landasan atau

fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam.

Kegiatan dalam kurikulum terbagi kepada kegiatan intrakurikuler,

kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler diselenggaraakan

melalui kegiatan terstruktur dan terjadwal sesuai dengan cakupan dan tingkat

kompetensi muatan atau mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler dilaksanakan

melalaui penugasan terstruktur terkait satu atau lebih dari muatan atau mata

pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan kegiatan

terorganisasi/terstruktur di luar struktur kurikulum setiap tingkat pendidikan

1
2

yang secara konseptual dan praktis mampu menunjang upaya pencapaian

tujuan pendidikan.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah program pendidikan yang alokasi

waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan ekstra-kurikuler

merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum,

yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender

pendidikan satuan pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani

kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan rasa

akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui

partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan

mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang

lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan

ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.

Kurikulum 2013 kegiatan ekstrakurikuler dibedakan menjadi kegiatan

ekstrakurikuler wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Pada lampiran III

Permendikbut No 81A (2013 h. 21) kegiatan ekstrakurikuler wajib

merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa,

kecuali siswa yang berkebutuhan khusus yang tidak memungkinkan untuk

ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pada Kurikulum 2013, telah ditetapkan

Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari Sekolah Dasar (SD)

sederajat sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.

Selanjutnya, kegiatan ekstrakurikuler pilihan, antara lain OSIS, UKS, dan

PMR. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dibentuk berdasarkan kelompok-


3

kelompok kegiatan ekstrakurikuler pilihan yang ada, dan biasanya kegiatan

tersebut merupakan pengembangan aplikatif dari suatu mata pelajaran, misal

ekstrakurikuler Seni Beladiri merupakan aplikasi dari mata pelajaran

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dan sebagainya.

(Raharjo Syatibi, h.179) dalam bukunya Pengembangan & Inovasi

Kurikulum, menjelaskan; adapun langkah-langkah yang perlu diambil dalam

merancanakan program ekstrakurikuler secara garis besar antara lain:

1. Menganalisis kebutuhan atau keperluan (need analysis) peserta didik

dalam proses pendidikan yang berpangkal dari hasil kegiatan intra dan

ekstrakurikuler, apresiasi masyarakat sekitar, rata-rata usia peserta didik,

kegemaran, dan keperluasan madrasah;

2. Merumuskan dan mengajukan sarana-sarana yang diperlukan, di mana

peserta didik dapat diikutsertakan secara aktif disertai dengan bimbingan

guru;

3. Menghaluskan rumusan dan sasaran-sasaran dengan menambah dan

mengurangi atau bahkan memperbaiki kegiatan-kegiatan tersebut, untuk

kemudian menetapkan kegiatan-kegiatan yang akan melengkapi program

ekstrakurikuler;

4. Penanaman nilai-nilai karakter bangsa dalam proses kegiatan

ekstrakurikuler melalui pembiasaan (habituasi) yang dilaksanakan mulai

dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.

5. Penilaian yang dilakukan pada waktu berlangsungnya kegiatan dan

setelah pelaksanaan kegiatan.


4

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah yang disediakan oleh

satuan pendidikan untuk menyalurkan minat, bakat, hobi, kepribadian, dan

kreativitas peserta didik yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi

talenta peserta didik dan didesain secara profesional sehinggadapat menjadi

wahana dalam melahirkan bakat terbesar dalam diri anak, membentuk

karakter positif pada siswa, dan tempat aktualisasi diri pada siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah bagian yang tak terpisahkan dalam

kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan minat

peserta didik terhadap kegiatan tertentu yang tidak dapat dilaksanakan

melalui pembelajaran kelas biasa, serta mengembangkan kemampuan yang

terutama berfokus pada kepemimpinan, hubungan sosial dan kemanusiaan

serta berbagai ketrampilan hidup. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di

lingkungan sekolah, di dalam masyarakat, maupun alam. Kegiatan

ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur

pendukung kegiatan intrakurikuler.

Suatu proses dinamik yang dilakukan oleh organisasi pendidikan

yang berlangsung secara terus menerus yang melahirkan strategik dan

serangkaian keputusan yang efektif dan efisien dalam melahirkan produk

atau output pendidikan yang mampu menampilkan kinerja dan prestasi

tinggi, sesuai dengan sasaran organisasi yaitu tercapainya visi dan misi.

Oleh karenanya, manajemen strategik perlu diterapkan dalam sebuah

organisasi untuk memperkuat sistem internal dan eksternal organisasi dalam

mengembangkan kurikulum dikarenakan manajemen strategik merupakan


5

suatu proses yang dinamik yang berlangsung terus menerus dalam suatu

organisasi karena sekolah dihadapi oleh dinamika lingkungan internal dan

eksternal (Jurnal: Ulfah Irani Z, 2014, h. 58).

Menurut teori di atas, keberhasilan kegiatan estrakurikuler sangat

didukung oleh kelengkapan sarana, fasilitas dan pendanaan. Banyak

fenomena yang telah terjadi di beberapa lembaga pendidikan, bahwa tidak

terlaksananya kegiatan estrakurikuler dengan efektif, hal ini disebabkan oleh

kurangnya fasilitas dan pendanaan. Realita di atas sangat berbeda dengan

kondisi di Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung Limau.

Berdasarkan survey yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah

Thawalib Tanjung Limau, madrasah hanya memiliki lapangan yang kecil dan

mesjid untuk melaksanakan berbagai macam kegitan ekrakurikuler,

terkadang lapangan dan mesjid digunakan oleh sebahagian warga. Beberapa

area dimadrasah menjadi lalu lintas masyarakat dalm beraktivitas. Sehingga

lapangan juga digunakan oleh masyarakat untuk bermain dan mesjid juga

digunakan oleh masyarakat untuk berbagai macam kegiatan.

Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung Limau, pengelolaan

kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

Thawalib Tanjung Limau terlaksana dengan baik, dikarnakan tata kelola atau

manajemen kegiatannya sangat tertata dengan baik, sehingga kegiatan dapat

berjalan dengan terus menerus bukan hanya sekedar menunggu undangan

untuk mengikuti lomba saja. Misalnya dalam hal penetapan jadwal kegiatan

ekteakurikuler dan implementasi kegiatan ektakurikuler.


6

Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung Limau adalah salah satu

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tanah Datar, pada setiap

tahun ajaran baru tentunya sekolah memerlukan manajemen strategis

penerimaan siswa baru yang jitu guna menarik calon siswa, salah satunya

dengan mempromosikan apa yang dimiliki sekolah sebagai nilai lebih, seperti

memperkenalkan kegiatan ekstrakurikuler unggulan beserta prestasi yang

telah diraih sekolah dalam bentuk selebaran, famlet, dan lain-lain. Adapun

bentuk ekstrakurikulernya di Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung

Limau antara lain: untuk ekstrakurikuler wajib terdapat Pramuka dan

Muhadarah dan Tahfizh, sedangkan untuk ekstrakurikuler pilihan diantaranya

Kesenian, Olahraga, Palang Merah Remaja, Bahasa Inggris, dan Keagamaan

(Seni Baca Tulis Al Qur’an).

Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung Limau merupakan madrasah

yang menampilkan kreatifitas siswanya ketika acara perisahan dan acara

wisuda tahfizh yang diadakan di sekolah. Madrasah Tsanawiyah Thawalib

Tanjung Limau juga membuat acara tahunan yang disebut dengan acara PG

(Panggung Gembira ) yang menampilkan apresiasi seni siswa.

Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung Limau merupakan

madrasah yang sudah mengembangkan program ektrakurikuler, menjadikan

madrasah unggul dan kompetitif dengan berbagai inovasi yang

mempertimbangkan keunggulan-keunggulan yang telah dimiliki, Keunggulan

yang berpotensi untuk dikembangkan bukan hanya terbatas pada demensi

akademik. Tetapi, berbagai potensi non akademis juga berpeluang


7

diberdayakan untuk menuju madrasah unggulan, seperti yang telah di

sampaikan Waka kesiswaan program yang telah dijalankan adalah tahfizd,

pramuka, seni beladiri, drum band, kerawitan, kaligrafi dan muhadoroh.

Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung Limau telah mengadakan

wisuda tahfizd dari tahun 2013 sampai sekarang dan prestasi yang telah di

capai dari tahun berjalannya program yang dari tahun 2010 telah banyak

sekali seperti: juara 1 pidato bahasa arab tingkat nasional di Palembang, juara

2 pidato bahasa arab tingkat nasional di Malang, menjadi juara satu kelas A

dalam bidang seni beladiri di Aceh antar pesantren se Sumatra, jambore

nasinal X 2016, dan tiap tahun mewakili Sumatra Barat dalam lomba

Aksioma dan Pospenas. Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung Limau

juga dapat mengadakan lomba pramuka penggalang dan penegak pada tahun

2013 dan juga lomba seni beladiri antar pondok pesantren se- Sumatra Barat,

Jambi, Riau, Medan dan Aceh pada tahun akhir 2015. (Ust Ridwan,

Wawancara awal, 17 November 2016)

Prestasi yang dimiliki sekolah sangat dipengaruhi oleh sistem

manajemen strategis, hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti lebih

jauh tentang manajemen strategis pada madrasah Madrasah Tsanawiyah

Thawalib Tanjung Limau. Peneliti akan meneliti tentang manajemen strategis

pengembangan program ekstrakurikuler di MTs Thawalib Tanjung Limau

Kecamatan Pariangan.

B. Fokus dan Sub Fokus Penelitian

1. Fokus Penelitian
8

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memfokuskan

penelitian ini pada Menajemen Strategis Pengembangan Program

Ekstrakurikuler Di Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung Limau.

2. Sub Fokus Penelitan

Berdasarkan pada paparan konteks penelitian di atas, maka dapat

peneliti tentukan sub fokus yang diteliti dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Perumusan manajemen strategis

b. Implementasi manajemen strategis

c. Sistem evaluasi

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan fokus dan sub fokus penelitian

seberikut:

1. Bagaimana perumusan manajemen strategis dalam pengembangan

program ekstrakurikuler di Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung

Limau?

2. Bagaimana implementasi manajemen strategis dalam pengembangan

program ekstrakurikuler di Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung

Limau?

3. Bagaimana sistem evaluasi pelaksanaan program ekstrakurikuler di

Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung Limau?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas maka tujuan penelitiannya yaitu:


9

1. Mendeskripsikan perumusan manajemen strategis dalam

pengembangan program ekstrakurikuler di Madrasah Tsanawiyah

Thawalib Tanjung Limau.

2. Mendeskripsikan implementasi manajemen strategis dalam

pengembangan program ekstrakurikuler di Madrasah Tsanawiyah

Thawalib Tanjung Limau.

3. Mendeskripsikan sistem evaluasi pelaksanaan program ekstrakurikuler

di Madrasah Tsanawiyah Thawalib Tanjung Limau.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermamfaat sebagaimana berikut:

1. Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kajian

dan pengembangan teori (sebagai sumbangan pemikiran) kepada

para pelaksana pendidikan di lembaga pendidikan Islam.

b. Sebagai tambahan khazanah keilmuan di bidang manajemen

lembaga pendidikan Islam khususnya dalam manajemen

pengembangan kurikulum ekstrakurikuler.

c. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mempraktekkan dan

mengembangkan ilmu manajemen pendidikan yang telah peneliti

dapatkan selama perkuliahan.

2. Praktis

a. Memberikan kontribusi yang berarti dalam manajemen strategis

pengembangan program ektrakurikuler di Sekolah/Madrsah.


10

b. Memberikan kontribusi yang berarti dalam membantu kantor

Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan untuk program

ektrakurikuler

c. Memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam pengembangan

ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan manajemen

strategis pengembangan program ektrakurikuler.

F. Definisi Operasional

Menghindari persepsi yang salah dalam memahami judul tesis

“Manajemen Strategis Pengembangan Program Ekstrakurikuler di Madrasah

Tsanawiyah Thawalib Tanjung Limau” yang berimplikasi pada pemahaman

terhadap isi tesis ini, perlu kiranya peneliti memberikan beberapa penegasan

istilah sebagai berikut:

1. Fred R. David, (2004, h. 5) Manajemen Strategis didefinisikan sebagai

seni dan ilmu tentang formulasi, implementasi, dan pengevaluasian

keputusan-keputusan secara fungsional yang memungkinkan organisasi

dapat mencapai tujuannya Manajemen Strategis memfokuskan pada

manajemen terintegrasi (integrating management), karena mencakup

semua aspek,seperti aspek pemasaran (marketing), keuangan/akunting,

produksi/operasi, penelitian-pengembangan, dan sistem informasi

komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategis

sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan

perumusan dan pelaksanaan rencana-rencana yang dirancang untuk

mencapai sasaran-sasaran organisasi yang memiliki tugas.


11

2. Departemen Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan

Pendidikan Nasional Pusat (2013, h.14) Kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk

membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,

bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang

berkemampuan dan berwenang di sekolah/madrasah”. Kegiatan

ektrakurikuler adalah kegiatan yang berfungsi untuk mengambangkan

bakat, minat peserta didik sehingga menjadikan peserta didik dapat

mengembangkan kreaktifitasnya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai