Anda di halaman 1dari 7

Nama : Alfina Widi Lestari

NIM : 1830208027
Kelompok :3

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Dimana variabel
penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain ini
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel - variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model
pembelajaran Think Pair Share dengan komik matematika ditinjau dari
kemampuan memecahkan masalah matematis.

B. Desain Penelitian
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
eksperimen sederhana (Posttest Only Control Group Design). Dalam desain
eksperimen sederhanaterdapat dua kelompok yang dipilih secara random. Satu
kelompok bertindak sebagai kelompok kontrol dan kelompok lain bertindak
sebagai kelompok eksperimen. Kelompok yang diberikan perlakuan disebut
sebagai kelompok eksperimen, sedangkan yang tidak diberi perlakuan disebut
kelompok kontrol.
Model desainnya sebagai berikut :
R (X) O1
R O2
Keterangan:
R : Random
O1: Post-test kelompok eksperimen
O2: Post-test kelompok kontrol
X: Perlakuan
Efektivitas atau pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat,
dilihat dari perbedaan skor post-testdari kelompok eksperimen (O1) dan
1
kelompok kontrol (O2). Apabila terdapat perbedaan skor antara kedua
kelompok, dimana skor pada kelompok eksperimen (O1) lebih tinggi
dibandingkan dengan skor pada kelompok kontrol (O2), maka dapat
disimpulkanbahwa perlakuan yang diberikan mempunyai pengaruh atau efektif
terhadap perubahan yang terjadi pada veriabel terikat.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 Yogyakarta. SMP ini dipilih
karena kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah matematis masih
sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan siswa Indonesia di Trends
in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2015 dalam
bidang matematika memiliki kecenderungan berada di bawah rerata
internasional yaitu skor 500 (Mullis, Martin, Foy, & Hooper, 2015), begitu
pula dengan hasil Programme for International Student Assessment (PISA)
yang mengukur kemampuan literasi membaca, matema- tika, dan sains, di
tahun 2015 juga berada di bawah skor rata internasional yaitu 500 (Ismail,
Duskri, Zubainur, & Munzir, 2018; Lastiningsih, Mutohir, Riyanto, &
Siswono, 2017).

D. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Kelas VII yang ada pada SMP
Negeri 15 Yogyakarta.

2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik cluster
random sampling. Teknik sampling ini dilakukan dengan cara
randomisasi terhadap kelompok dan bukan terhadap subjek secara
individu (Budiyono, 2003; Nasution, 2003). Kelas VII yang ada pada
SMP Negeri 15 Yogyakarta diambil secara acak dua kelas, yang
digunakan sebagai kelompok kontrol satu kelas dan kelompok eksperimen
satu kelas. Untuk mengetahui kondisi dua kelompok cluster yang
digunakan pada penelitian ini dalam kondisi yang seimbang atau tidak

2
digunakan uji-t.

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent), dan


variabel terikat (dependent). Secara rinci variabel dalam penelitian ini
dapatdijabarkan sebagai berikut:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel penyebab atau yang didugamemberikan
suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain. Dengan kata lain
variabel bebas merupakan penyebab timbulnya variabel terikat. Variabel
dalam penelitian ini adalah efektivitas “think pair share” dengan komik.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang ditimbulkan atau efek dari variabel
bebsa. Variabel pada penelitian ini adalah kemampuan memecahkan
masalah matematis.

F. Definisi Operasional Variabel


Penelitian ini memberi batasan definisi operasional sebagai berikut:
1. Think Pair Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis
pembelajaran kooperatif yang di reancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa.
2. Media komik dapat diartikan sebagai media pembelajaran yang dikemas
dalam bentuk cerita bergambar yang dapat menambah kejelasan konsep-
konsep dan dapat mengkonstruksi pengetahuan pada siswa (Prastowo,
2012:3).
3. Kemampuan memecahan masalah matematis adalah suatu keterampilan
pada diri peserta didik agar mampu menggunakan kegiatan matematik
untuk memecahkan masalah dalam matematika, masalah dalam ilmu lain
dan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Soedjadi, 1994:36)

G. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meng-
gunakan tes pemecahan masalah matematis. Tes ini berbentuk uraian
sebanyak 5 item dan mengacu pada indikator siswa dapat menyelesaikan

3
masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas segiempat.

H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rubrik
penskoran tes pemecahan masalah matematis adalah sebagai berikut.
1. Tahap memahami masalah
Skor 0 : jika siswa tidak menulis apapun, yang mana diartikan siswa tidak
mengetahui masalah yang disajikan.
Skor 1 : siswa salah menuliskan konsep/pengetahuan seputar permasalahan
Skor 2 : siswa hanya mengungkapkan apa yang diketahui/ditanyakan saja
Skor 3 : siswa mampu mengungkapkan apa yang diketahui/ditanyakan dari
masalah yang diajukan dengan jelas
2. Tahap menyelesaikan masalah
Skor 0 : siswa tidak menuliskan langkah – langkah untuk menyelasaikan
masalah
Skor 1 : siswa menuliskan langkah – langkah untuk menyelesaikan masalah
namun tidak berurutan
Skor 2 : siswa menuliskan syarat cukup dan syarat perlu atau rumus dari
masalah yang diajukan serta menggunakan semua informasi yang telah
dikumpulkan
3. Tahap melaksanakan masalah
Skor 0 : siswa tidak mampu melaksanakan rencana yang telah ditentukan
Skor 1 : siswa melaksanakan rencana namun terdapat kesalahan prosedur,
perhitungan, dan kesalahan algoritma
Skor 2 : siswa melaksanakan rencana namun terdapat kesalahan prosedur/
perhitungan/ kesalahan algoritma
Skor 3 : siswa melaksanakan rencana dan melakukan semua nya dengan
benar
4. Tahap memeriksa kembali jawaban
Skor 0 : siswa tidak melakukan pemeriksaan kembali terhadap jawaban
yang dikerjakan
Skor 1 : siswa melakukan pemeriksaan kembali terhadap jawaban yang
dikerjakan
Lalu pengujian hipotesis menggunakan uji-t, dengan memperhatikan
4
sampe berasal dari populasi berdistribusi normal dan kedua kelompok
cluster memiliki variasi homogen.

I. Analisis Instrumen

J. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan dengan teknik analisis data

yang meliputi analisis deskriftif, uji asumsi atau uji prasyarat analisis, dan uji

hipotesis.

1. Analisis Deskiptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh

agar memperoleh informasi yang berguna dalam penelitian. Data tersebut

berupa data prestasi belajar matematika siswa dan data observasi

keterlaksanaan pembelajaran. Dilihat dari penelitian diperoleh kemampuan

memecahkan masalah matematika siswa. Dengan memperhatikan rata-rata

ideal dan simpangan baku ideal, dengan ini dapat disusun kriteria kurva

normal ideal dengan kategori skala lima sebagai berikut;

Tabel 1. Kriteria Kurva Normal Ideal

Rentang Kriteria
−¿ x ¿  37,50 Sangat Tinggi
¿
29,17 < −¿ x ¿ < 37,50 Tinggi
¿
20,83 < −¿ x ¿ < 29,17 Sedang
¿
12,51 < −¿ x ¿ < 20,83 Rendah
¿
−¿ x ¿ < 12,51 Sangat Rendah
¿
Dari data hasil tes pada pemecahan masalah matematika siswa diperoleh bahwa rata-

rata kemlompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share berbantukan media komik matematika memperoleh

sebesar 27,03. Berdasarkan rata-rata ini termasuk dalam kategori sedang. Ratarata kelas
5
yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share tanpa

berbantukan media memperoleh sebesar 17,33.

2. Uji Asumsi atau Prasyarat Analisis

Uji asumsi atau uji prasyarat analisis dilakukan sebagai syarat sebelum

dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Uji asumsi dalam penelitian ini

yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data masing-

masing kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Dari hasil uji normalitas berdasarkan kemampuan awal pada

kelas eksperimen diperoleh Dan Lobs = 0,109 sehingga H0 diterima.

Hasil uji normalitas berdasarkan kemampuan awal pada kelas control

diperoleh dan Lobs = 0,133 sehingga H0 diterima. Hal ini berarti sampel

siswa kelas eksperimen dan sampel siswa kelas control berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan utuk mengetahui kesamaan varians dari

kedua kelompok eksperimen. Hasil dari uji homogenitas variansi

kelas eksperimen dan kelas control berdasarkan kemampuan awal

diperoleh – {X2 X2 > X20,02,2} - { X2 X2 > 3,842} dan X2 – 0,032 sehingga

H0 diterima. Hal ini berarti variansi kelas eksperimen dan variansi

kelas control adalah sama atau homogen. Berikut hasil uji

keseimbangan dengan uji t dan prasyarat populasi normal dan

homogen.

6
Uji Dk tob2 t0,023;dk Kptsn Ksmpln
Keseimbangan

K.eksperimen 54 0,56 1,960 Ho Seimbang


Vs K.kontrol diterima

c) Uji Hipotesis dengan Anava Dua Taksejalan Sel Taksama.

Berdasarkan dengan adanya analisis variansi dua jalan sel tak sama

H0A. H0B ditolak dan H0AB diterima, maka dilakukan uji lanjut pasca

anava.

Model Kreatifitas

Pembelajaran Tinggi Rendah Rataan Marginal


Portofolio 87,143 68,846 78,129

TPS 77,187 59,231 68,209

Rataan Marginal 82,165 64,038

Berdasarkan data yang ada pada rataan marginal dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran portofolio lebih baik daripada

model kooperatif think pair and share (TPS).

1) Uji lanjut pasca anava dengan uji scheffe.

Selanjutnya uji lanjut pasca anava dengan menggunakan uji

Scheffe komparasi antar baris dan komparasi antar kolom dapat di

jelaskan dengan;

HO fob2 Fo.03;2;52 P Kesimpulan

μ2 = μ2 33,528 4,032 < 0,05 HO2z ditolak

μ2 = μ2 111,575 4,032 < 0,05 HO2z ditolak

Anda mungkin juga menyukai