Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN LANJUTAN

TUGAS RESUME PENELITIAN KOMPARATIF UNTUK DUA


VARIABEL DAN TIGA VARIABEL PENELITIAN

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. Usmeldi, M.Pd


Dr. Fahmi Rizal, M.Pd., MT
Dr. Ir. Arwizet. K, ST, MT

Oleh:

Yudha Aditya Fiandra


NIM. 21193022

PROGRAM DOKTOR PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah penelitian (research background) adalah bagian
pertama dan sangat penting dalam menyusun tulisan ilmiah. Latar belakang
masalah penelitian menjelaskan secara lengkap topik penelitian, masalah
penelitian dan mengapa melakukan penelitian (Berndtsson et al., 2007).
Menurut (Sugiyono, 1999:302), dalam latar belakang ini peneliti harus
melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Latar
belakang masalah penelitian berisi informasi tentang suatu masalah agar
ditindaklanjuti lewat penelitian (Husein Umar, 2001:238).
Bagian latar belakang masalah menjelaskan mengapa suatu penelitian
dilaksanakan. Fakta dan data yang mendukung harus dicantumkan
(Dermawan Wibisono, 2000:304). Dengan menuliskan latar belakang yang
kuat, karya tulis ilmiah akan lebih kompeten dan tidak mudah terbantahkan.
Dalam menguraikan permasalahan dimulai dari deskripsi umum ke
khusus, kemudian jelaskan variabel-variabel yang akan diteliti berdasarkan
hasil penelitian terdahulu.
Contoh penelitian komparatif dan variabelnya:

Judul:
Perbandingan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL), Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas X TKJ pada Mata Pelajaran Sistem Operasi di SMK Negeri 3
Pariaman.

Variabel:
-Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran PBL (X1)
-Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran PjBL (X2) dan
-Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
(X3).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian komparatif biasanya menanyakan
perbedaan antar variabel yang diteliti. Setiap rumusan masalah biasanya
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Contoh:

Adakah Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas X TKJ pada Mata Pelajaran
Sistem Operasi dengan Model Pembelajaran PBL, Model Pembelajaran
PjBL dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw di SMK Negeri 3
Pariaman?

atau

C. Tujuan Penelitian
Menurut (Locke, 2009) tujuan penelitian adalah untuk menunjukkan
serangkaian pertanyaan “Mengapa ingin melakukan riset dan apa yang ingin
didapatkan”. Umumnya penelitian komparatif bertujuan menemukan
persamaan ataupun perbedaan dua atau lebih variabel dan bertujuan
menentukan mana yang lebih baik.
D. Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono (2017:60), kerangka berpikir adalah model
konseptual teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi. Dalam penelitian komparatif, kerangka konseptual dapat
berbentuk seperti contoh di bawah ini (jika disesuaikan dengan judul
penelitian pada latar belakang masalah):
E. Hipotesis
Menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti (2007:137),
hipotesis adalah pernyataan sementara masalah penelitian yang kebenarannya
masih lemah sehingga harus diuji secara empiris.
Hipotesis Komparatif adalah dugaan terhadap perbandingan nilai dua
sampel atau lebih. Contoh :
Adakah Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas X TKJ pada Mata Pelajaran
Sistem Operasi dengan Model PBL, Model PjBL dan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw di SMK Negeri 3 Pariaman?
Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas X TKJ pada mata
pelajaran sistem operasi dengan model PBL, model PjBL dan model
kooperatif tipe jigsaw.
Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas X TKJ pada mata pelajaran
sistem operasi dengan model PBL, model PjBL dan model kooperatif tipe
jigsaw.
F. Desain Penelitian
Desain penelitian mengacu pada rumusan masalah. Menurut Sugiyono
(2016), desain penelitian eksperimen terdiri dari empat desain, yaitu:
1. Pre-Experimental Design
2. True Experimental Design
3. Factorial Experimental Design
4. Quasi Experimental Design
Desain penelitian untuk dua variabel atau lebih dapat menggunakan
desain pretest–posttest control group.
Tabel 1. Desain penelitian tiga variabel
Group Pre-test Perlakuan Post-test
KE1 O1 X1 O2
KE2 O1 X2 O2
KK O1 X3 O2
Keterangan:
KE1 dan KE2 : Kelas eksperimen pertama dan kedua
X1, X2, X3 : Model PBL, model PjBL, model kooperatif tipe jigsaw
G. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk menangkap
data penelitian. Instrumen komparatif disesuaikan pada variabel
penelitiannya. Jika kita ingin mengumpulkan data hasil belajar siswa, maka
gunakanlah instrumen berupa tes. Sedangkan jika kita ingin mengumpulkan
data persepsi siswa, maka gunakan instrumen non test seperti angket.

H. Teknik Analisis Data


Teknik analisis komparasional adalah salah satu teknik analisis statistik
yang digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan
antar variabel yang sedang diteliti. Contoh teknik analisis data penelitian
komparatif:
Komparatif Dua Variabel
Perbandingan model pembelajaran berbasis masalah dengan model
pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
sistem operasi. Maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu uji t-test.
X1 = model pembelajaran berbasis masalah
X2 = model pembelajaran berbasis proyek
Dalam uji t, langkah yang dilaksanakan yaitu memastikan data berskala
interval atau rasio, uji normalitas, dan uji homogenitas

Komparatif Tiga Variabel


Dengan judul penelitian yang sama dengan diatas, maka teknik analisis
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji ANOVA satu jalur
Uji ini dipilih karena pada uji t-test memiliki keterbatasan jumlah
kelompok yang tidak bisa lebih dari dua untuk dibandingkan.
X1 = model pembelajaran berbasis masalah
X2 = model pembelajaran berbasis proyek
X3 = model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Y = hasil belajar.
Dalam uji ANOVA langkah yang pertama dilaksanakan yaitu memastikan
data variabel berskala interval atau rasio, tidak ada outlier di dalam data,
tiap kategori bersifat independen, uji normalitas, uji homogenitas dan uji
ANOVA.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dipakai untuk mengetahui distribusi data hasil belajar
siswa, dilakukan dengan rumus (Riduwan, 2006):

Kriteria uji normalitas: Jika hitung< tabel pada taraf signifikansi 5%


dan derajat kebebasan dk = k – 1 maka data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas untuk mengetahui sampel mempunyai varian yang
homogen. Untuk mengujinya dilakukan metode Bartlet (Riduwan, 2006).

Kriteria homogenitas: Jika ≤ maka varian homogen.


Salah satu rumus uji t (Sudjana, 1996):

Kriteria pengujian: Ho diterima apabila thitung< ttabel taraf signifikansi 5%


dan derajat kebebasan dk = n1 + n2 - 2
DAFTAR RUJUKAN

Berndtsson, M., Hansson, J., Olsson, B., & Lundell, B. (2007). Thesis projects: a
guide for students in computer science and information systems. Springer
Science & Business Media.

Husein Umar, SE., MM., MBA, (1999), Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam
Pemasaran, PT. Gramedia, Jakarta

Locke, L. F., Silverman, S. J., & Spirduso, W. W. (2009). Reading and


understanding research. Sage Publications.

Purwanto, A. (2001). Erwan dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Metode


Penelitian Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, dan Masalah-masalah
Sosial, Jogyakarta: Gaya Media.

Riduwan, M. B. A. (2006). Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan


peneliti pemula. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (1999). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Wibisono, D. (2000). Riset Bisnis edisi pertama. BPFE, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai