Anda di halaman 1dari 25

DESAIN

PENELITIAN
EKSPERIMEN
RAHMIA MULYA FITRI
FEBRINA RAMADANI
DINI ARWANDA PUTRI
IKE NURHIDAYAH
SILVA ANISA
SRI ATIKA ANOVLI
RANCANGAN PRE-
EKSPERIMEN
Rancangan ini digunakan untuk mengungkapkan hubungan
sebab akibat hanya dengan cara melibatkan satu kelompok
subjek, sehingga tidak ada control yang ketat terhadap
variabel.
Bentuk pre- eksperimental design :
a. Desain kelompok tunggal
b. Desain kelompok tunggal dengan rangkaian waktu
Bentuk design Pre-
Eksperiment
1. One-Shot Cose Study(Studi Kasus Bentuk
Tunggal/Desain Kelompok Tunggal)
Yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan tanpa
adanya kelompok pembanding dan juga tanpa adanya tes
awal. Dengan model ini, tujuan peneliti cukup sederhana,
yaitu untuk mengetahui efek dari perlakuan yang diberikan
pada kelompok tanpa
Perlakuan Postes
mengindahkan pengaruh faktor yang
lain.
X* O*
Contoh penelitian :
Judul : Efektivitas model pembelajaran berbasis masalah
dalam menentukan hasil belajar matematika ditinjau dari
kemampuan penalaran siswa SMK di Surabaya
X : Model pembelajaran berbasis masalah
O : Hasil belajar siswa setalah dilakukan treatment
(pembelajaran berbasis masalah)
Bentuk design Pre-
Eksperiment
2. Desain pretes-postes satu kelompok (One Group Pretes
Postes Design)
Pada desain ini dilakukan pretes untuk mengetahui
keadaan awal subjek sebelum diberi perlakuan sehingga
peneliti dapat mengetahui kondisi subjek yang diteliti
sebelum atau sesudah diberi perlakuan yang hasilnya dapat
Pretes Perlakuan Postes
dibandingkan
atau dilihat
perubahannya (Sukardi,
2010:180-181).
O1 X O2
Contoh Penelitian :
Judul : Pengaruh pembelajaran kontekstual dan gaya
berfikir terhadap prestasi belajar matematika
O1 : Nilai tes awal
X : Pembelajaran kontekstual
O2 : Hasil belajar siswa setalah dilakukan treatment
(pembelajaran kontekstual)
RANCANGAN TRUE
EKSPERIMEN
Rancangan ini digunakan untuk mengungkapkan hubungan
sebab-akibat dengan cara melibatkan kelompok control
disamping kelompok eksperimental yang pemilihan kedua
kelompok tersebut menggunakan teknik random.
Karakteristik :
a. Adanya kelompok control
b. Siswa ditarik secara random dan ditandai untuk masing-
masing kelompok
c. Sebuah tes awal dilakukan untuk mengetahui perbedaan
antar kelompok
Bentuk True-Eksperiment
a. Desain pretest-posttest menggunakan kelompok control
dengan penugasan random
b. Desain Solomon
c. Desain dengan kelompok control tanpa pretest
Bentuk True-Eksperiment
1. Desain pretes-postes kelompok kontrol subjek random
Desain ini menggunakan randomisasi pemilihan subjek
serta menggunakan pretes untuk mengetahui keadaan awal.
Berikut ini desainnya;
Kelompok Pretes Perlakuan Poste
s
(R) Eksperimen O1 X O2
(R) Kontrol O1 - O2
Contoh penelitian :
Judul : efektivitas metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk
meningkatkan pemahaman matematis pada siswa kelas VIII SMP se-kabupaten
Barito Selatan tahun pelajaran 2010/2011.
Kelompok Eksperimen
O1 : Nilai tes awal
X : Diberikan treatment (metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw)
O2 : Hasil belajar siswa
Kelompok Kontrol
O1 : Nilai tes awal
O2 : Hasil belajar siswa
Bentuk True-Eksperiment
2. Desain empat kelompok Salomon
desain ini menggunakan pretest, posttest, pemilihan secara acak
dan melibatkan empat kelompok. pada kedua kelompok eksperimental
diberi perlakuan sedangkan pada kedua kelompok control tidak.
Desainnya adalah sebagai berikut;
Kelompo Prete Perlaku Postes
k s an
(R) Eksperim O1 X O2
en
(R) Kontrol 1 O1 - O2
(R) Eksperim - X O2
en
(R) Kontrol 3 - - O2
Contoh penelitian :
Judul : Model Pembelajaran kooperatif dan pemberian kuis
terhadap hasil belajar matematika melalui pendidikan
berkarakter
Bentuk True-Eksperiment
3. Desain postes kelompok kontrol subjek random
Desain ini menggunakan pemilihan subjek secara acak
dan melibatkan dua kelompok subjek (kelompok eksperimen
dan kontrol) tanpa pretes.
Desainnya adalah:
Kelompok Perlakuan Postes

(R) Eksperimen X O2

(R) Kontrol - O2
Contoh penelitian :
Judul : Efektivitas model pembelajaran berbasis masalah
dalam menentukan hasil belajar matematika ditinjau dari
kemampuan penalaran siswa SMK di Surabaya
Tidak
Rancangan Quasi-
Eksperimen
Dalam rancangan ini biasanya menggunakan kelompok
subjek yang telah terbentuk secara wajar sehingga sejak
awal bisa saja kedua kelompok subjek telah memiliki
karakteristik berbeda.
Ciri-ciri rancangan eksperimen :
a. Manipulasi eksperimen hanya pada variabel bebas
b. Tidak ada pemilihan secara random untuk kelompok
c. Tidak ada kelompok control
Bentuk Quasi-Eksperimen
a. Desain pretest-posttest menggunakan kelompok control
tanpa penugasan random
b. Desaian rangkaian waktu dengan kelompok control
c. Desain counterbalance
d. Desain faktorial
Bentuk Quasi-Eksperimen
1. Desain Rangkaian Waktu Dengan Kelompok Kontrol (Control Time
Series Design)
Pada dasarnya rancangan ini adalah rancangan rangkaian waktu,
hanya dengan menggunakan kelompok pembanding (kontrol).
Rancangan ini lebih memungkinkan adanya control terhadap validitas
internal, sehingga keuntungan dari rancangan ini lebih menjamin
adanya validitas internal yang tinggi. Skema model dari penelitian ini
adalah:
Grup Pretest Perlakuan Posttest
(NR) O1 O2 O3 X O5 O6 O7

(NR) O4 X O8

O1 O2 O3 O5 O6 O7
O4 O8
Judul : keefektifan pembelajaran kooperatif tipe numbered
heads together (tht) terhadap hasil belajar dan pencapaian
tingkat berpikir siswa smp dalam geometri menurut van
hiele
Bentuk Quasi-Eksperimen
2. Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design (Desain
Pretest Posttest Menggunakan Kelompok Kontrol Tanpa Penugasan
Random)
Rancangan ini pada dasarnya sama dengan rancangan secara acak
pratest-posttest dan kelompok control diatas tadi. Perbedaannya hanyalah
terletak pada teknik yang digunakan di dalam upaya
mengekuivalenkan/menyamakan kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol. Pada rancangan ini, bukan proses randomisasi yang digunakan,
melainkan menggunakan kelompok yang sudah ada, akan tetapi subjek
yang dikenai pratest dan pascates terbatas pada subjek-subjek yang dapat
Kelompo Pretes Perlakua Postes
dijodohkan
k n
Eksperim O1 X O2
en
Kontrol O1 - O2
Judul : Pengaruh pembelajaran kontekstual dan gaya
berfikir terhadap prestasi belajar matematika
Bentuk Quasi-Eksperimen
3. Desain Conterbalance
Desain Kontrabalans Minimal
Desain kontrabalans minimal melibatkan dua kelompok
yang memperoleh perlakuan yang sama dengan urutan
memperoleh perlakuan yang berbeda sehingga jumlah
perlakuan dan jumlah kelompok harus sama.Berikut ini
ditampilkan desain kontrabalans dengan dua kelompok dan
tiga kelompok:
Lanjutan.
Desain Kontrabalans Dua Kelompok Desain Kontrabalans Tiga Kelompok
Perlaku Post Perlaku Post Perlaku Post
Perlaku Postes Perlakuan Postes
an es an es an es
an X1 O X2 O X3 O
X1 O X1 O
X2 O X2 O X2 O X3 O X1 O
X3 O X2 O X1 O
keefektifan pembelajaran kooperatif tipe numbered heads
together (tht) terhadap hasil belajar dan pencapaian tingkat
berpikir siswa smp dalam geometri menurut van hiele
Bentuk Quasi-Eksperimen
4. Desain Faktorial
Merupakan modifikasi dari design true experimental,
yaitu dengan memperlihatkan kemungkinan adanya variabel
moderator yang mempengaruhi perlakuan ( variabel
independen) terhadap hasil (variabel dependen).
ParadigmaVariabel
Variabel designEksperimen
faktorial dapat digambarkan seperti
berikut: Perlakuan A Perlakuan B
Atribut

Level 1 Sel 1 Sel 3


Level 2 Sel 2 Sel 4
Contoh penelitian :
Judul : efektivitas metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw untuk meningkatkan pemahaman matematis pada
siswa kelas VIII SMP se-kabupaten Barito Selatan tahun
pelajaran 2010/2011.

Anda mungkin juga menyukai