Pra eksperimental
1)
2)
3)
Eksperimental Semu
(Quasi Ksperimental)
1) Non randomized
control group pre test
post test design.
2) The time series
design.
3) Control group time
series design.
4) Equivalent time
sample design.
5) Separate sample pre
test post test design.
6) Separate sample pre
test post test control
design.
7) Equivalent material
design.
8) Counter balanced
design..
Eksperimental Sungguhan
(True Experiment)
1.
2.
3.
4.
Randomized
control group pre
test post test
design.
Randomized
Solomon four group
design.
Treatment by
subject design
(rancangan sama
subyek).
Factorial design
: Randomisasi (acak)
01 (T1)
02 (T2)
Keterangan:
X : treatment atau perlakuan yang diberikan (variabel independen)
O : Observasi (variabel dependen)
Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok
diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Treatment
adalah sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel
dependen.
Keuntungan dalam desain ini yaitu berguna untuk menentukan masalahmasalah yang dapat diteliti atau untuk mengembangkan gagasan-gagasan atau
alat-alat, misalnya dalam action research. Rancangan ini tidak menghantarkan
kita untuk sampai kepada kesimpulan yang dapat dipertahankan dalam
penelitian. Kelemahan dalam desain ini yaitu sama sekali tidak ada kontrol
dan tidak ada internal validiti
Contoh :
a. Menggunakan metode diskusi sebagai cara untuk menunujukkan
bahwa metode tersebut adalah efektif. Prosedurnya yaitu dikenakan
perlakuan X, kepada subjek untu jangka waktu tertentu. Kemudian
diberi test yaitu posttest, untuk mengukur prestasi belajar dan hitung
meannya.
2. The posttest only control grup desain (Studi kasus kontrol hanya posttest)
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok
yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok
kontrol. Pengaruh adanya perlakuan adalah (O1 : O2). Dalam penelitian yang
sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda, pakai statistik
t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
ekperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan
berpengaruh secara signifikan.
X
O2
sikap
karena
dalam
ekperimen
demikian
akan
O1 X
O2
Keterangan:
O1 = Nilai Pretest (sebelum diberi LKPD)
O2 = Nilai Posttest (setelah diberi LKPD)
Contoh :
O1
O2
Dalam disain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal addakah perbedaan
antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik
bila nilai kelompok ekperime tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh
perlakuan adalah (O2 O1) (O4 O3)
Kelebihan dari desain ini yaitu
a. desain ini lebih baik dari rancangan eksperimen tanpa pretest, karena
akan lebih akurat dalam perbandingan keadaan dari variabel terikat
pada kelompok eksperimen setelah dikenal perlakuan dan variabel
kontrol yang tidak dikenai oleh perlakuan.
b. Rancangan ini terhindar dari kelemahan terhadap validitas, misalnya
sejarah, testing, maturasi dan instrument.
Kekurangan dari desain ini adalah:
a. Memerlukan lebih banyak waktu karena harus melakukan pretest dan
posttest
O1
O2
O1
O2
Keterangan :
X = Perlakuan
O1 = Pretest
O2 = Posttest
R = Randiominasi
Contoh:
Pengaruh pelatihan (X) terhadap kinerja karyawan (O)
Dipilih 4 elompok, 2 kelompok untuk dijadikan percobaan dan 2 kelompok
sebagai kontrol. Terhadap satu kelompok percobaan dan satu kelompok
kontrol lakukan pretest. Terhadap kelompok percobaan beri perlakuan X.
Setelah selesai lakuakn posttest terhadap semua kelompok
6. Separate Sample Pretest Postest Design
peyelidikan.
Pretest Posttest Comporison Group Design / the statisc group comparison
treatment
Posttest
Eksp group (R)
T1
Intact-Group Comparison
Terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian tetapi dibagi
menjadi dua, yaitu setengah kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dan
setengah kelompok untuk kontrol (yang tidak diberi perlakuan).
X
O1
Contoh:
Terdapat sekelompok siswa dalam sebuah sekolah, setengah siswa
menggunakan media dalam proses pembelajaran (O1), dan setengahnya lagi tidak
memakai media dalam proses pembelajaran (O2). Setelah beberapa bulan
kemudian diukur prestasinya, kelompok siswa yang mana yang prestasinya lebih
bagus apakah yang menggunakan media atau yang tidak menggunakan media
dalam proses pembelajaran. Jadi pengaruh media terhadap prestasi belajar adalah
(O1-O2)