Anda di halaman 1dari 8

Pre Eksperimen Desain

oleh
Rizka Zakiah (Rizkaa.zakiah@gmail.com) dan Wildani Hidayati (wildani.hidayati@gmail.com)
Abstrak
Metode penelitian eksperimental merupakan metode penelitian yang dapat menguji secara
benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat). Dalam studi eksperimen peneliti
memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan
mengobservasi efek atau pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat. Terdapat beberapa
bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis, yaitu: pre-Eksperimen
design, tru eksperimen design, factorial design, dan Quasi Eksperimental design.
Pre-experimental design adalah salah satu bentuk desain penelitian eksperimen yang
memanipulasi variabel bebas ikut berpengaruh terhadap bentuknya variabel terikat. Dikatakan pre-
eksperime design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa ?
karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap bentuknya variabel dependen.
Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh
variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel control, dan sampel tidak
dipilih secara random. Rancangan pre-eksperimental design digunakan untuk mendapatkan
informasi awal terhadap rumusan masalah yang ada dalam penelitian.

Kata Kunci: Pre Eksperimen Desain

Pendahuluan

Seorang peneliti pada prakteknya dilapangan akan memilih satu metode yang dipandang
paling cocok untuk penelitiannya, yang sesuai dengan data yang akan diperoleh. Pertimbangan
lainnya adalah masalah efisiensi, yaitu seorang peneliti harus memperhatikan keterbatasan dana,
tenaga, waktu, dan kemampuan. Dengan demikian, metode penelitian yang dapat menghasilkan
informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat, sehingga dapat menghemat biaya,
tenaga, dan waktu. Salah satu metode penelitian adalah metode penelitian eksperimen. Metode
penelitian eksperimen merupakan bagian dari metode kualitatif dan memiliki ciri khas tersendiri
terutama dengan adanya kontrol. Dalam bidang sains penelitian dapat menggunakan desain
eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat
mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat, sehingga dalam metode ini
peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan
mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang
merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari peneliti-
penelitian lain.
Oleh karena itu, penting kiranya untuk dibahas salah satu metode penelitian yaitu metode
penelitian eksperimen ini dalam bentuk makalah dapat memberikan gambaran secara
umumtentang metode penelitian eksperimen khususnya pada jenis pre-Eksperimental design. Pada
jurnal ini dibahas mengenai beberapa informasi, yaitu pengertian pre-experimental design, jenis-
jenis dari pre-experimental design, rumusan masalah dan hipotesis dalam Pre-Experimental
design,dan contoh penerapan pre-experimental design. Diharapkan penulisan jurnal ini dijadikan
salah satu panduan bagi mahasiswa yang ingin mengambil topik skripsi atau tesis dengan
menggunakan metode penelitian eksperimen khususnya pada desain pre-Ekperimental.

Pembahasan

Penelitian eksperimen merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk menjawab
pertanyaan. Penelitian eksperimen sering juga disebut sebagai penelitian intervensional, karena
dalam penelitian ini peneliti melakukan manipulasi atau intervensi terhadap variabel yang diteliti.
Penelitian eksperimen, tentu saja dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis. Karena itu,
setelahnya masalah dibatasi dengan tegas, peneliti perlu mengembangkan hipotesis yang akan
diujinya. Dalam pengujian dimaksud hipotesisnya boleh jadi bisa diterima tapi bisa juga ditolak.
Diterima atau ditolaknya hipotesis itu, tergantung pada hasil observasi terhadap hubungan variabel
pada objek eksperimen.
Apabila dilihat dari tingkat kealamiahan (setting) tempat penelitian, terdapat tiga metode
penelitian, yaitu penelitian eksperimen, survey dan naturalistik (kualitatif). Penelitian eksperimen
dilakukan dilaboratorium sedangkan penelitian naturalistik/kualitatif dilakukan pada kondisi yang
alamiah. Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment). Sedangkan dalam penelitian
naturalistik tidak ada perlakuan. Dengan demikian metode penelitian eksperimen dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Eksperimentasi dimulai dengan mengembangkan hipotesis hubungan sebab akibat antara
variabel terikat dan variabel bebasnya. Selanjutnya dilakukan berturut-turut: pengukuran nilai
(kualitas) variabel terikatnya (pretest), mengenakan perlakukan (kondisi mengubah nilai) terhadap
variabel bebasnya, dan mengukur kembali nilai variabel terikatnya (posttest) untuk melihat ada
tidaknya perubahan nilai (kualitas).Masalah pokok dalam melaksanakan eksperimen adalah
menjaga kondisi eksperimen sedemikian sehingga tidak ada faktor lain yang sempat menyertai
jalannya eksperimen yang dapat mengacaukan atau mengaburkan pengukuran hasil penelitian
(posttest).Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian
bisnis, yaitu pre-eksperiment design, true eksperimen design, factorial design, dan Quasi
eksperimental design. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar berikut:

Pre-experimental design adalah salah satu bentuk desain penelitian eksperimen yang
memanipulasi variabel bebas ikut berpengaruh terhadap bentuknya variabel terikat. Dikatakan pre-
eksperime design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa ?
karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap bentuknya variabel dependen.
Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh
variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel control, dan sampel tidak
dipilih secara random. Rancangan pre-eksperimental design digunakan untuk mendapatkan
informasi awal terhadap rumusan masalah yang ada dalam penelitian.

Desain ini merupakan desain yang paling lemah karena tidak menggunakan variabel
kontrol dan hanya satu variabel. Tidak adanya kelompok kontrol menyebabkan peneliti akan
kesulitan untuk memastikan sejauh mana efektivitas perlakukan yang diberikan. Bentuk pre-
eksperimen designs ada beberapa macam yaitu: one-shot case study, one group pretest-postest,
dan intec-group comparison.

a. One-shot case study


Penelitian pre-eksperimen one shot study adalah suatu penelitian pre eksperimen yang
dilakukan dengan cara memberikan perlakukan pada kelompok studi dan selanjutnya diobservasi
efeknya. Peneliti dalam melakukan penelitian tidak melakukan randomisasi tetapi dengan
menetapkan kelompok studi. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kelompok studi ---------------------------------- Kelompok studi

perlakuan efek

Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti berikut:

X O

Keterangan:
X = treatment yang diberikan (variabel independen)
O = Observasi (Variebel dependen)
Paradigma ini dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok diberi
treatmen/perlakukan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah variabel independen,
dan hasil adalah sebagai variabel dependen).
Contoh :
Pengaruh ruang kelas ber AC (X) terhadap daya tahan belajar murid (O).
Terdapat kelompok murid yang menggunakan ruang ber-AC kemudian setelah diukur daya tahan
belajarnya. Pengaruh ruang kelas ber-AC terhadap daya tahan belajar diukur dengan
membandingkan daya tahan sebelum menggunakan AC, dengan daya tahan belajar setelah
menggunakan ruang kelas AC (misalnya sebelum menggunakan kelas ber-AC daya tahan belajar
setiap hari 4 jam, setelah menggunakan kelas AC daya tahan belajar menjadi 6 jam. Jadi pengaruh
ruang kelas AC terhadap daya tahan belajar murid 6 – 4 = 2 jam).
b. One group pretest-postest
Dalam rancangan ini, pengaruh atau efek suatu treatmen diputuskan berdasarkan perbedaan
antara pretest dengan posttest. Kalau pada desain one-shot case design tidak ada pretest, maka
pada desain ini terdapat pretest, sebelumnya diberikan perlakukan, dengan demikian hasil
perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

O1 X O2

Keterangan:
O1 nilai pretest (sebelum diberi treatmen )
O2 nilai posttest (setelah diberikan treatmen)
O1 – O2 pengaruh treatmen
Penelitian pre-eksperimental one group pretest-postest adalah suatu penelitian pre-
eksperimental dimana peneliti memberikan perlakukan pada kelompok studi tetapi sebelumnya
diukur atau ditest dahulu (pretest) selanjutnya setelah perlakuan kelompok studi diukur atau ditest
kembali (postest) dalam penelitian ini tidak dilakukan randomisasi dan dilakukan pada satu
kelompok studi. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kelompok studi Kelompok studi Kelompok studi


(pretest) (posttest)

-------------------------------
perlakuan
efek

Keuntungan dari desain ini adalah dapat dilakukan perbandingan pretest dan postest. Desain
ini mempunyai beberapa kelemahan, karena akan menghasilkan beberapa ukuran perbandingan.
kelemahan tersebut antara lain disebabkan oleh faktor historis (tidak menghasilkan perbedaan O1
dan O2), maturitation (subjek penelitian dapat mengalami kelelahan, kobosanan, atau kelaparan
dan kadang enggan menjawab jika dinilai tidak sesuai dengan nilai yang berlaku), serta pembuatan
intrumen penelitian.
c. Intec-group comparison
Penelitian pre eksperimental intac group comparison adalah suatu penelitian yang
dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada sebagian kelompok studi. Penelitian ini
berbeda jenis dengan penelitian sebelumnya karena bagian kelompok yang diberikan perlakuan
berasal dari kelompok studi penelitian. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kelompok studi Diberi
perlakuan
Kelompok
studi 1.2
Kelompok Tidak diberi
studi perlakuan

Desain ini menggunakan kelompok subyek yang diberikan perlakuan yang berbeda. Kedua
kelompok itu ditetapkan tanpa acak (misalnya diambil kelas yang telah terbentuk) namun
diasumsikan memiliki kemampuan yang setara dalam semua aspek yang relevan, yang berbeda
hanyalah di dalam pemberian perlakuan. Contoh desain perbandingan dua kelompok statis adalah
sebagai berikut:

Kelompok acak perlakuan Tes akhir


Eksperimen X1 Y1
Kontrol X2 Y2
Adapun kelompok kontrol menyebabkan desain ini dapat mengontrol ancaman beberapa variabel
luar, misalnya: sejarah, kematangan dan regresi statistik.Pada desain ini terdapat suatu kelompok
yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua yaitu: setengah kelompok untuk eksperimen
(yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok control (yang tidak diberi perlakuan).
Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut:

X O1

O2
Keterangan
O1 hasil pengukuran setengah kelompok diberi perlakuan
O2 hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan
Pengaruh perlakuan O1 – O2
Contoh:
Berikut ini adaldah contoh dari penerapan pre eksperimen desain. Dilakukan penelitian
untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap prestasi belajar murid dalam pelajaran
praktek mengelas pada SMK. Terdapat empat kelas yang praktek las. Dari empat kelas tersebut,
dua kelas diberi pelajaran dengan metode demonstrasi (O1) dan dua kelas dengan metode ceramah
(O2). Setelah 3 bulan, prestasi belajar diukur. Bila prestasi/kompetensi murid yang diajar dengan
metode demonstrasi lebih tinggi daripada murid yang diajar dengan metode ceramah, maka metode
demonstrasi berpengaruh positif untuk pelajaran praktek mengelas (O1-O2).
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Inquiry
terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII. Model desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pola kelompok tunggal (one group pre test-posttest design) dengan bagan
rancangan penelitian sebagai berikut:

Pre test Penerapan model Post test


pembelajaran
Pada awal Pada akhir
eksperimen (X1) inquiry (Y) eksperimen (X2)
Gambar : Pola kelompok tunggal
Keterangan:
X1 : tes yang diberikan sebelum diberi perlakuan atau pre test
Y : peneliti menerapkan model pembelajaran inquiry
X2 : tes yang diberikan setelah diberi perlakuan atau post test

Adapun dalam penelitian ini menggunakan variabel sebagai berikut:

a. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya
variabel terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode inquiry.
b. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun variabel
terikat dalam penelitian ini adalah konsep.
Dalam pelaksanaan penelitian ini,peneliti menggunakan prosedur sebagai berikut:
1) Kenakan X1, yaitu pretest untuk mengukur pemahaman konsep matematika siswa kelas VII
sebelum diberi model pembelajaran inquiry.
2) Kenakan subyek dengan (Y) atau perlakuan sebagai penerapan model pembelajaran inquiry.
3) Berikan X2, yaitu posttest untuk mengukur pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII
setelah diberi model pembelajaran inquiry.
Kemudian bandingkan antara X1 dan X2 untuk mengetahui perbedaan antara sebelum dengan
sesudah diperlakukan (treatment)

Kesimpulan dan Saran


Metode penelitian eksperimental merupakan metode penelitian yang dapat menguji secara
benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat). Dalam studi eksperimen peneliti
memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan
mengobservasi efek atau pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat. Terdapat beberapa
bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis, yaitu: pre-Eksperimen
design, tru eksperimen design, factorial design, dan Quasi Eksperimental design.
Pre-eksperimen design adalah salah satu bentuk desain penelitian eksperimen yang
memanipulasi variabel bebas ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat. Dikatakan
pre-eksperimen design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Bentuk
pre-eksperimen design adalahbebrapa macam, yaitu: one-shot case study, one group pretest-
postest, dan intec-group comparison.
Dalam penelitian jurnal ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, saran penulis
kepada pembaca yang ingin mengembangkan pengetahuannya adalah diharapkan dapat menambah
contoh permasalahan penelitian yang menggunakan desain penelitian eksperimen, sehingga dapat
memberikan gambarang yang lengkap tentang penelitian eksperimen.

DAFTAR PUSTAKA

Creswell, John W. 2014. Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan
Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ketut Swarjana. Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: CV Andi Offset. 2012
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kualitatif, kuantitatif dan R & D). Bandung:
Alfabeta. 2016.

Anda mungkin juga menyukai