Penelitian eksperimen merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk
menjawab pertanyaan. Penelitian eksperimen sering juga disebut sebagai penelitian
intervensional, karena dalam penelitian ini peneliti melakukan manipulasi atau intervensi
terhadap variabel yang diteliti.. Penelitian eksperimen, tentu saja dimaksudkan untuk menguji
suatu hipotesis.karena itu, setelahnya masalah sibatasi dengan tegas, peneliti perlu
mengembangkan hipotesis yang kan di ujinya. Dalam pengujian dimaksud hipotesisnya boleh
jadi bisa diterima tapi bisa juga ditolak. Diterima atau ditolaknya hipotesis itu, tergantung pada
hasil observasi terhadap hubungan variabel pada objek eksperimen.
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian
bisnis, yaitu : Pre-Eksperimen Design, True Eksperimen Design, Factorial Design, dan Quasi
Eksperimental Design. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar berikut :
Pre-experimental Design adalah salah satu bentuk desain penelitian eksperimen yang
memanipulasi variabel bebas ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat.
Dikatakan Pre-Eksperimen Design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-
sungguh. Mengapa? Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
bentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu
bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak
adanya variabel control, dan sampel tidak dipilih secara random. Rancangan pre-experimental
design digunakan untuk mendapatkan informasi awal terhadap rumusan masalah yang ada
dalam penelitian.
Desain ini merupakan desain yang paling lemah karena tidak menggunakan variabel
kontrol dan hanya satu variabel. Tidak adanya kelompok kontrol menyebabkan peneliti akan
kesulitan untuk memastikan sejauh mana efektivitas perlakuan yang diberikan. Bentuk Pre-
Eksperimen Designs ada beberapa macam yaitu : One-Shot Case Study, One-Group Pretest-
Postest, dan Intec-Group Comparison.
Penelitian pre eksperimen one-shot study adalah suatu penelitian pre eksperimen
yang dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada kelompok studi dan selanjutnya
di observasi efeknya. Peneliti dalam melakukan penelitian tidak melakukan randomisasi
tetapi dengan menetapkan kelompok studi. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut :
perlakuan efek
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti berikut:
X O
Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok diberi
treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya (Treatment adalah sebagai
variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel dependen).
Contoh :
Pengaruh Ruang Kelas ber AC (X) terhadap daya tahan belajar murid (O).
Terdapat kelompok murid yang menggunakan ruang ber-AC kemudian setelah diukur
daya tahan belajarnya. Pengaruh ruang kelas ber-AC terhadap daya tahan belajar diukur
dengan membandingkan daya tahan sebelum menggunakan AC dengan daya tahan
belajar setelah menggunakan ruang kelas AC (misalnya sebelum menggunakan kelas
ber-AC daya tahan belajar setiap hari 4 jam, setelah menggunakan AC daya tahan
belajar menjadi 6 jam. Jadi pengaruh ruang kelas AC terhadap daya tahan belajar murid
6 – 4 = 2 jam.
2. One-Group Pretest-Postest
Dalam rancangan ini, pengaruh atau efek suatu treatmen diputuskan berdasarkan
perbedaan antara pretest dengan posttest. Kalau pada desain One-shot Case Design, tidak
ada pretest, maka pada desain ini terdapat pretest, sebelumnya diberikan perlakuan,
dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat
digambarkan seperti berikut:
O1 X O2
O1 – O2 = pengaruh treatmen
Penelitian pre eksperimental one group pretest-postest adalah suatu penelitian pre
eksperimental dimana peneliti memberikan perlakuan pada kelompok studi tetapi
sebelumnya diukur atau di test dahulu (pretest) selanjutnya setelah perlakuan kelompok
study diukur atau ditest kembali (protest) dalam penelitian ini tidak dilakukan
randomisasi dan dilakukan pada satu kelompok studi. Alur penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Perlakuan Efek
Keuntungan dari desain ini adalah dapat dilakukan perbandingan pretest dan
posttest (ada pretest dan kedua test –pretest dan posttest dilakukan terhadap unit
eksperimen yang sama). Desain ini mempunyai beberapa kelemahan, karena akan
menghasilkan beberapa ukuran perbandingan. Kelemahan tersebut antara lain disebabkan
oleh faktor historis (tidak menghasilkan perbedaan O1 dan O2), maturitation (subjek
penelitian dapat mengalami kelelahan, kebosanan, atau kelaparan dan kadang enggan
menjawab jika dinilai tidak sesuai dengan nilai yang berlaku), serta pembuatan instrument
penelitian.
3. Intec-Group Comparison
Penelitian pre eksperimental intact group comparison adalah suatu penelitian yang
dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada sebagian kelompok studi. Penelitian ini
berbeda dengan jenis penelitian sebelumnya karena bagian kelompok yang diberikan
perlakuan berasal dari kelompok studi penelitian. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kelompok Diberi
Desain ini mengunakan dua kelompok subyek yang diberi perlakuan yang berbeda.
Kedua kelompok itu ditetapkan tanpa acak (misalnya diambil kelas yang telah terbentuk)
namun diasumsikan memiliki kemampuan yang setara dalam semua aspek yang relevan,
yang berbeda hanyalah didalam pemberian perlakuan. Contoh desain perbandingan dua
kelompok statis adalah sebagai berikut:
Eksperimen X1 Y1
Kontrol X2 Y2
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi
dua yaitu : setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk
kelompok control (yang tidak diberi perlakuan). Paradigama penelitiannya dapat digambarkan
sebagai berikut :
X O1
O2
O1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
Pengaruh perlakuan = O1 – O2
Contoh :
Berangkat dari kajian teori, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir maka
hipotesis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai ”pembelajaran matematika dengan
menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) lebih efektif dibandingkan
dengan pembelajaran matematika tanpa menggunakan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) pada pokok bahasan Himpunan di Kelas VII SMP Negeri 10 Kendari”.
H0 = tidak ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar kelas yang diajar dengan
menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan rata-rata
hasil belajar kelas yang diajar tanpa menggunakan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME).
H1 = rata-rata hasil belajar kelas yang diajar dengan menggunakan pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME) lebih besar daripada rata-rata hasil belajar kelas yang
diajar tanpa menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME).
T-test digunakan untuk menguji perbedaan dua buah rerata nilai dua variabel. Teknik
tersebut mempunyai keterbatasan tertentu yakni tidak dapat digunakan untuk membedakan
rerata yang lebih dari dua nilai. Sedangkan teknik analisis yang digunakan untuk menguji
perbedaan yang lebih dari dua nilai yaitu analisis varians.
Analisis kovarian adalah suatu metode statistik untuk penyamaan kelompok yang
dibentuk secara random pada satu atau lebih variabel control. Dalam arti, analisis kovarian
mengatur skor pada suatu variabel terikat untuk perbedaan awal pada beberapa variabel lain,
seperti sebagai skor pretest, IQ, Kesiapan membaca, bakat music dan sebagainya.
Untuk menguji hipotesis penelitian dilakukan dengan tahapan uji normalitas, uji
homogenitas dan uji hipotesis.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui populasi berdistribusi normal atau
tidak. Prasyarat yang harus terpenuhi untuk sampai uji t adalah populasi data harus
berdistribusi normal. Adapun uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data yang
akan dianalisi berdistribusi normal atau tidak. Hal ini dilakukan untuk menentukan statistik
yang akan digunakan dalam mengolah data, dan yang paling utama untuk menentukan
apakah menggunakan statistik parametrik atau non parametrik sehingga langkah
selanjutnya tidak menyimpang dari kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan. Jika
berdistribusi normal maka dapat dilanjutkan ke uji hipotesis parametrik (uji t), jika tidak
normal dilanjutkan ke uji non parametrik (uji chi square). Pengujian normalitas data
menggunakan uji statistik non parametrik. Untuk keperluan ini digunakan statistik uji
Kolmogorov-Smirnov.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah varians data kedua kelompok
yang diteliti mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas varians
dilakukan dengan uji-F.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis data yang dapat dilakukan dengan uji t. Uji t pada dasarnya adalah untuk uji
hipotesis nihil tentang perbedaan Mean dari dua sampel atau dua variabel. Masing – masing
variabel tersebut berskala internal/rasio dan adanya linieritas dan normalitas. Berikut
beberapa rumus Uji t dan penggunaannya.
Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran
Inquiry terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII.
Model desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pola Kelompok Tunggal (one
group Pre test-post test design) dengan bagan rancangan penelitian sebagai berikut:
Keterangan :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel
terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode inquiry.
b. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun variabel
terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep.
1) Kenakan X1, yaitu pretest untuk mengukur pemahaman konsep matematika siswa kelas
VIII sebelum diberi model pembelajaran inquiry.
2) Kenakan subyek dengan (Y) atau perlakuan sebagai penerapan model pembelajaran
inquiry.
3) Berikan X2, yaitu posttest untuk mengukur pemahaman konsep matematika siswa kelas
VIII setelah diberi model pembelajaran inquiry.
4) Kemudian bandingkan antara X1 dan X2 untuk mengetahui perbedaan antara sebelum
dengan sesudah diberi perlakuan (treatment).