A. JudulPenelitian (p1)
Gambaran Pengadaan Obat pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) di RST Dr.
Soedjono Magelang
1. Lokasi Penelitian :
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) RST Dr. Soedjono Magelang
Ya Tidak
B. Identifikasi (p10)
1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
Peneliti Utama (PI) : Wanda Tri Puspitasari
Institusi : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang
Anggota Peneliti :
Institusi :
2. Sponsor (p9)
Nama :
Alamat :
C. KomitmenEtik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip prinsip yang tertuang dalam pedoman ini
akan dipatuhi (p6)
Saya selaku peneliti utama akan mematuhi prinsip-prinsip yang tertuang dalam
pedoman di Rumah Sakit TK II dr. Soedjono Magelang
2. (Track Record) Riwayat usulan review protocol etik sebelumnya dan hasilnya (isi
dengan judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik (p7)
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai
kebijakan sponsor untukmengambil langkah yang diperlukan (p48)
Saya selaku peneliti utama, bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan
ditangani sesuai kebijakan sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan
D. Ringkasanusulanpenelitian (p2)
1. Ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah difahami oleh awam
bukan dokter)
Sistem pengelolaan obat merupakan bagian dari sistem pelayanan rumah sakit yang
memberikan pelayanan berdasarkan aspek keamanan, efektif, dan ekonomis dalam
penggunaan obat sehingga dapat dicapai efektivitas dan efisiensi pengelolaan obat.
Sistem pengendalian pengadaan obat di bagian farmasi di RST Dr Soedjono
Magelang sudah menggunakan sistem komputerisasi yang terintegrasi, tetapi petugas
masih mengalami masalah dalam melakukan pengendalian persediaan dan perencanan
pengadaan obat. Akibat dari kejadian tersebut, sistem perencanaan dan pengadaan
obat menjadi kurang efektif, karena tidak adanya sistem perencanaan kebutuhan
barang farmasi yang menjadi dasar dalam pengadaan barang. Studi awal yang telah
dilakukan dengan bagian gudang obat, sejak bulan Juni 2020 ada beberapa obat yang
mengalami kekosongan. Hal ini menyebabkan petugas farmasi meminjam stok obat di
rumah sakit lain atau apotek di luar rumah sakit yang bekerja sama dengan rumah
sakit. Jika hal ini terjadi terus menerus akan mempengaruhi mutu pelayanan kepada
pasien.
2. Justifikasi Penelitian (p3).Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan,
manfaatnya untuk penduduk diwilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal)
Penelitian ini harus dilakukan karena dapat sebagai bahan pengembangan ilmu
pengetahuan dan sebagai bahan bacaan yang dapat memberikan informasi bagi
penelitian selanjutnya tentang manajemen pengadaan obat pada Instalasi Farmasi
Rumah Sakit (IFRS).
E. IsuEtik yang mungkindihadapi
1. Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan
bagaimana cara menanganinya (p4)
Isuetik etik yang mungkin dihadapi adalah bahwa pengadaan obat sudah
dilaksanakan di setiap instansi rumah sakit tetapi pada pelaksanaannya masih
membutuhkan pembenahan dalam hal logistik, pelayanan dan pencatatan yang
tepat, dengan metode yang sudah canggih seperti metode komputerisasi
H. Disain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variable penelitian
(p11)
a. Tujuan Penelitian :
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran Pengadaan Obat pada Instalasi Farmasi
Rumah Sakit (IFRS) di RST Dr. Soedjono Magelang
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui gambaran pengadaan sediaan obat pada Instalasi
Farmasi Rumah Sakit (IFRS) berdasarkan prosedur di RST Dr.
Soedjono Magelang
b) Mengetahui gambaran pengadaan sediaan obat pada Instalasi
Farmasi Rumah Sakit (IFRS) berdasarkan perencanaan di RST
Dr. Soedjono Magelang
b. Hipotesa = -
c. Pertanyaan penelitian
d. Asumsi
Pengadaan obat yang baik dapat membantu distribusi obat dengan baik dan
e. Variabel penelitian
5. Sampling kelompok rentan: alas an mengikut sertakan anak anak atau orang
dewasa yang tidak mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok
rentan, serta langkah langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (Guidelines 15,
16 and 17) (p15) (bilatidakada, cukuptulistidakrelevan)
Tidak relevan.
J. Intervensi
(pengguna data sekunder/observasi, cukup tulis tidak relevan)
1. Desripsi dan penjelasan semua intervensi (metodepemberian treatmen, termasuk
cara pemberian, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan
(investigasi dan komparator (p17)
Tidak relevan
6. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi selama
penelitian (Guidelines 4 and 5) (p18)
Tidak ada
7. Treatmen/Pengobatan lain yang mungkindiberikanataudiperbolehkan,
ataumenjadikontraindikasi, selamapenelitian (Guideline 6) (p19)
Tidak ada.
8. Test klinis atau lab atautest lain yang harusdilakukan (p20)
Tidakada.
K. Monitor Hasil
1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran respon
teraputik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up,
dan, bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek yang
menerima treatmen (lihat lampiran) (p17)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Ada jaminan privasi dan kerahasiaan terkait responden.
L. Penghentian Penelitian dan Alasannya
1. Aturan atau kreteria kapan subyek bias diberhentikan dari penelitian atau uji klinis,
atau, dalam hal studi multi senter, kapan sebuahpusat/lembaga di non aktipkan, dan kapan
penelitian bias dihentikan (tida klagi dilanjutkan) (p22)
(pengguna data sekunder, cukuptulistidakrelevan)
Tidak relevan.
M. Adverse Event dan Komplikasi
1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi samping, dan syarat
penanganan komplikasi (Guideline 4 dan 23)(p23)
(pengguna data sekunder, cukuptulistidakrelevan)
Tidak relevan.
1. Berbagai resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait
dengan setiap rencana intervensi, dan terkaitdenganobat, vaksin, atauterhadapprosedur
yang akandiujicobakan (Guideline 4) (p24)
Tidak relevan.
Tidak ada.
T. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), sertalangkahlangkahuntukmenjagaprivasi
dan kerahasiaanselamarekrutmen (Guideline 3) (p16)
Proses perekrutan dilakukan oleh peneliti dengan mendatangi subyek di unit IFRS
kemudian menjelaskan tujuan penelitian dan mengisi kuesioner.
2. Langkahproteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatanprivasi orang,
termasuk kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada
keluargakecualiatasizindari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35)
Pada saat penelitian, hanya peneliti dan orang bersangkutan yang boleh mengetahui data
pribadi dari subyek/ responden
3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subjek dibuat, di mana
di simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bias dibuka bila terjadi kedaruratan
(Guidelines 11 and 12) ( p36)
Tidak ada kode yang digunakan. Tetapi hanya orang bersangkutan dan berkepentingan
dalam penelitian yang boleh mengetahui
4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis (p37)
Tidakada
U. RencanaAnalisis
1. Deskripsi tentang rencana rencana analisa statistik, termasuk rencana analisa
interim bila diperlukan, dan criteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi
penghentian premature keseluruhan penelitian (Guideline 4) (B,S2);
Penelitian deskriptif
V. Monitor Keamanan
1. Rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain
yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite
independen untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7);
Tidak relevan.
W. KonflikKepentingan
1. Pengaturanuntukmengatasikonflikfinansialatau yang lainnya yang
bisamempengaruhikeputusan para penelitiataupersonillainya; menginformasikan pada
komitelembagatentangadanya conflict of interest;
komitemengkomunikasikannyakekomiteetik dan kemudianmengkomunikasikan pada para
penelititentanglangkahlangkahberikutnya yang harusdilakukan (Guideline 25) (p42)
Tidak relevan
X. ManfaatSosial
1. Untukriset yang dilakukan pada setingsumberdayalemah, kontribusi yang dilakukan
sponsor untukcapacity building,untuktelaahilmiah dan etik dan untukrisetrisetkesehatan di
negara tersebut; dan jaminanbahwatujuan capacity building adalah agar sesuainilai dan
harapan para partisipan dan komunitastempatpenelitian (Guideline 8) (p43)
Penelitian ini bermanfaat untuk program kerja IFRS lebih baik lagi sebagai bahan evaluasi.
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim kekomite etik harus meliputi deskripsi
rencana keterlibatan komunitas, dan menunjukkan seluruh sumber yang dialokasikan untuk
aktivitas keterlibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan
dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas
terpetaka, nuntuk memudahkan keterlibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa
tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat
harus dilibatkan dalam penyusunan protocol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Protokol dalam penelitian ini berisi deskripsi rencana ketelibatan subyek/ masyarakat dan
rumah sakit.
Hasil dari penelitian yang kemudian dipublikasikan, akan tetap mempertahankan prinsip
kerahasiaan data.
Bila hasil riset negatif, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan
melaporkan ke Badan POM (Guideline 24) (p46)
AA. Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsikomitmenfinansial sponsor
pada kelembagaanpenelitian, pada para peneliti, para subjekriset, dan, bilaada, pada
komunitas (Guideline 25) (B, S2); (p41)
Sumber pendaan pada penelitian ini adalah dana pribadi dari peneliti.
CC. Lampiran
1. CV Peneliti Utama
2. Sampel Formulir Laporan kasus
Untukkasuskhusus, sebelummemintapersetujuandariindividuuntukikutsertadalampenelitian,
penelitiharusmendapatkaninformasibaiksecaratertulisataubentukkomunikasi lain
sehinggaindividutersebutmengerti:
1. Untuk uji dengan control, desainpenelitian (misalrandomisasiataudouble-blinding)
subjektidakakandiberitahukansampaipenelitianselesai dan datanyadibuka.
2. Apabilatidaksemua data bisadiinformasikan,
subjeksupayadapatmenyetujuiapabilahanyadiberiinformasi yang tidaklengkap dan data
lengkapakandiberikansebelum data dianalisis, pada
saatinisubjekdiberikebebasanuntukmenarik data yang dikumpulkanselamapenelitian.
3. Peraturansehubungandenganhasil test genetika dan informasigenetik yang
berhubungandengankeluarga; harushati-hatidenganhasilpenelitiangenetika yang
berhubunganlangsungdengankeluargaataulainnya (misalnyaasuransi dan pegawaiasuransi)
tanpapersetujuandarisubjek.
4. Kemungknanpemanfaatanhasilpenelitiansecaralangsungatautidaklangsungterhadapr
ekammedisatauspesimenbiologidarisubyekuntukkeperluanlain, misalnyauntukpengobatan.
5. Untukpengumpulan, penyimpanan dan pemanfaatanmateribiologi dan data yang
berhubungandengankesehatan, akandimintakan PSP yang lebihluas,
tetapihaliniharuslebihspesifik: untukkebutuhan biobank, harusdisebutkankondisi dan
lamanyapenyimpanan; adaaturanbagaimanaakseske biobank, bagaiman donor
dapatmenghubungipetugas biobank dan tetapmendapatkaninformasiuntukpenggunaan
yang akandatang, apakahterbatashanya pada penelitian yang
sudahberjalanatauakandilanjutkandengnpenelitianlebihlanjut,
menggunakansebagianatausemua material yang disimpan,apakahsisadari material
akandimusnahkan,kalautidakdisebutkansecara detail bagaimanacarapenyimpanannya;
subjekmempunyaihakuntukmenentukanpenggunaanselanjutnya, menolakpenyimpanan dan
memintasupoaya material dimusnahkan.
6. Wanita usiasubur (WUS) yang
berparisipasidalampeneltiankesehatanadakemungkinanterjadinyarisikoapabilaselamapeneliti
anmenjadihamil, terhadapkehamilannya, janinnya, dan anak yang akandilahirkan,dan
mendapatkanjaminanteskehamilan, menggunakankontrasepsi yang terjamin dan aman,
pengguguran legal sebelumterekspos oleh potensiterpapar oleh
bahanteratogenikataumutagenik.
Layaketik
Layaketikdenganusulperbaikan
Tidaklayaketik
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………….
Magelang, …………………………………..
PenilaiKomiteEtikPenelitian
RumahSakitTk.II dr. Soedjono
( )