Anda di halaman 1dari 11

KESEHATAN DAERAH MILITER IV/ DIPONEGORO

RUMAH SAKIT TK. II 04.05.01 dr. SOEDJONO

PROGRAM KERJA UNIT HEMODIALISIS


TAHUN 2020

MAGELANG
2020
PROGRAM KERJA UNIT HEMODIALISIS
TAHUN 2020

1. Pendahuluan
Peningkatan pembangunan kesehatan di Indonesia seharusnya diikuti secara
seimbang oleh perbaikan mutu pelayanan kesehatan baik di sarana pelayanan
kesehatan maupun praktek perorangan. Adanya globalisasi serta industralisasi
yang cepat di sector kesehatan alat, pemberian resep dan sebagainya
sehingga tindakan tersebut sesuai indikasi yang tepat. UU Perlindungan
Konsumen serta terkaitnya praktek kedokteran terhadap aspek medis, legal,
etis, psikologis, social budaya serta finansial maka perlu dibuat suatu pedoman
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih
baik kepada masyarakat dan memberikan rasa aman bagi dokter/tenaga medic
dalam melakukan praktik kedokteran. Hal ini berlaku juga pada pelayanan
dialisis dimana umumnya pasien dengan penyakit ginjal kronik membutuhkan
pengobatan yang berulang dan melibatkan peralatan/mesin dengan teknologi
tinggi serta kompetensi tenaga kesehatan yang memadai.

Adanya kebijakan desentralisasi dan system pembiayaan kesehatan untuk


masyarakat miskin, maka pasien miskin yang memerlukan hemodialisis dapat
terlayani tanpa perlu membayar. Namun demikian, melihat kondisi dialisis,
jumlah mesin dan dokter, tidak akan mencukupi untuk melayani peningkatan
jumlah pasien seperti disebutkan diatas. Selain itu, dengan diberlakukannya
UU Praktek Kedokteran No. 29 tahun 2004 yang intinya melindungi
kepentingan masyarakat, dituntut kualitas dokter yang mempunyai kompetensi
yang tinggi. Disisi lain seorang dokter dibatasi hanya boleh berpraktik di tiga (3)
tempat saja. Dengan demikian aka nada kesenjangan bahwa disatu pihak
diperlukan penambahan pusat dialisis yang tentunya dibarengi dengan
penambahan jumlah dokter yang kompeten, tetapi dibatasi dengan peraturan
jumlah tempat praktek yang diperkenankan.
2. Latar Belakang
Rumah Sakit Tk. II dr. Soedjono Magelang merupakan Rumah Sakit TNI-AD
kelas B yang beralamat di Jl. Urip Sumohardjo No 48 Kelurahan Wates
Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah berfungsi
sebagai pusat layanan rujukan kesehatan Angkatan Darat di wilayah Kodam
IV/Diponegoro. Rumkit ini didirikan pada tahun 1917 oleh pemerintah Belanda
sebagai rumah sakit militer, yang sekaligus merawat masyarakat umum. Pada
awal tahun 1942, yaitu pada masa penjajahan Jepang, rumah sakit berada
dalam kekuasaan Jepang dan hanya khusus merawat tentara Jepang. Namun
pada tahun 1945, setelah Jepang menyerah, rumkit ini berubah statusnya
menjadi rumah sakit PMI yang kemudian sejak 1 Januari 1947 berubah lagi
menjadi RSU Wates Magelang. Tanggal 1 Maret 1948 RSU Wates
diserahterimakan dari pemerintah kepada DKT Divisi III dan diganti namanya
menjadi Rumah Sakit Tentara III. Pada tanggal 1 November 1974, nama rumah
sakit diganti menjadi Rumah Sakit dr. Soedjono. Nama tersebut digunakan
untuk mengabadikan Letkol dr. Soedjono, yaitu seorang dokter Brigade Kuda
Putih yang gugur ditembak oleh Belanda di Desa Pogalan, Kecamatan Pakis,
Kabupaten Magelang.

Dalam perjalanannya Rumkit Tk. II dr. Soedjono Magelang telah banyak


mengalami perkembangan, terutama dalam dua dekade terakhir. Sejak saat
didirikan sampai dengan tahun 1986, kondisi rumah sakit tidak banyak
mengalami perubahan, kecuali pembangunan yang sifatnya
perbaikan/pemeliharaan bangunan. Pembangunan pesat terjadi pada periode
tahun 2011 hingga tahun 2014, meliputi pembangunan gedung ICU dengan
kapasitas 12 tempat tidur, perbaikanruang Unit Hemodialisis Taruna,
pengecatan bertahap seluruh ruangan, pembangunan ruang tunggu poliklinik,
pembangunan kantor PPBP-AD, pembangunan tempat laundry, pembuatan
taman depan rumah sakit, dan lain sebagainya. Seluruh aktivitas tersebut
bertujuan agar pelayanan kesehatan di Rumkit Tk II dr. Soedjono Magelang
dapat dilaksanakan secara maksimal.
Unit Hemodialisis Rumah Sakit TK II 04.05.01 dr. Soedjono Magelang berdiri
tahun 2007 awalnya dengan 3 mesin (Nikkiso & Gambro) untuk melayani
pasien dinas. Tahun 2009 Melayani pasien umum dan jamkesmas. Tahun
2013 pindah ke bangunan renovasi baru dengan 24 mesin Hemodialisis.
Hemodialisis merupakan pelayanan yang cukup luas, di seluruh dunia
diperkirakan 2,5 juta orang mendapat terapi dialisis setiap tahunnya, dan di
indonesia angkanya mencapai 250.000 orang. ketika jumlah pasien banyak
dan fasilitas yang diberikan terbatas, penilaian efisiensi pelayanan suatu unit
Hemodialisis sangat penting disamping peningkatan kinerja pelayanan
Hemodialisis. Penyakit ginjal kronis adalah hilangnya sejumlah nefron
fungsional yang bersifat ireversibel, gejala-gejala klinis yang serius sering tidak
muncul sampai jumlah nefron fungsional berkurang sedikitnya 70% di bawah
normal dan jika jumlah nefron yang rusak melebihi 90%, pasien akan
mengalami penyakit ginjal terminal (Guyton dan Hall, 1997). Kasus gagal ginjal
di Indonesia setiap tahunnya masih terbilang tinggi, pasalnya masih banyak
masyarakat Indonesia tidak menjaga pola makannya dan kesehatan tubuhnya.
Meski belum dilakukan survei secara nasional, tetapi berdasarkan
perbandingan data dengan negara lain kasus gagal ginjal di Indonesia tinggi.
Penyakit gagal ginjal layaknya fenomena gunung es. Jumlah yang tidak
terdeteksi lebih besar dibanding pasien yang telah divonis gagal ginjal. Hanya
sekitar 0,1% kasus yang terdeteksi, sementara kasus yang tidak terdeteksi
diperkirakan mencapai angka 11-16% (PERNEFRI, 2003).

3. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


a. Tujuan Umum:
Terselenggaranya pelayanan Hemodialisis secara optimal sesuai visi dan
Misi Unit Hemodialisis Rumah Sakit dr. Soedjono sebagai acuan untuk
melaksanakan prioritas program sesuai dengan rencana strategis rumah
sakit.

b. Tujuan Khusus :
1) Sebagai acuan untuk melaksanakan prioritas program sesuai dengan
rencana strategis rumah sakit.
2) Terpenuhinya kebutuhan pasien akan layanan Hemodialisis secara
prima
3) Tercukupinya sumber daya manusia, dengan kualifkasi sesuai standar
4) Terselenggaranya Pemeliharaan sarana & lingkungan rumah sakit pada
umumnya dan unit Hemodialisis khususnya agar selalu bersih dan
nyaman.
5) Terselenggaranya Pemeliharaan peralatan Hemodialisis
denganmelakukan operasional yang benar serta memelihara kebersihan

4. Kegiatan Pokok & Rincian Kegiatan


Kegiatan pokok Unit Hemodialisis adalah Mengidentifikasi, menganalisis,
merencanakan/menyusun, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
seluruh kegiatan pelayanan di Unit Hemodialisis.
Rincian Kegiatan Pelayanan di Unit Hemodialisis:
1. Penetapan indikator mutu Unit Hemodialisis
2. Perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan sarana prasarana
3. Perencanaan kebutuhan ketenagaan
4. Pencapaian terhadap indikator mutu Unit Hemodialisis
5. Pengembangan SDM
6. Pelaksanaan orientasi tenaga baru
7. Pelaksanaan bimbingan terhadap peserta magang, mahasiswa, maupun
peserta diklat dalisis

5. Cara melaksanakan kegiatan


No Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan
1 Penetapan indiKator mutu Rapat Unit Hemodialisis untuk menetapkan
Unit Hemodialisis indikator mutu Unit Hemodialisis, mampu
laksana serta pembuatan profil indikator mutu
2 Perencanaan kebutuhan dan Berdasar perencanaan sesuai dengan
pemeliharaan sarana Permenkes nomor 812/Menkes/Per/VII/2010
prasarana tahun 2010 tentang penyelenggaraan
pelayanan dialisis di fasilitas kesehatan
terhadap kebutuhan sarana prasarana baik
alkes maupun non alkes ruangan
3 Perencanaan kebutuhan Berdasar perencanaan sesuai dengan
ketenagaan Permenkes nomor 812/Menkes/Per/VII/2010
tahun 2010 tentang penyelenggaraan
pelayanan dialisis di fasilitas kesehatan
terhadap terhadap analisa kebutuhan tenaga
sesuai standart yang ditetapkan RS
4 Pencapaian indikator mutu Menghimpun, mengolah dan menganalisis
Unit Hemodialisis data terhadap indikator mutu yang telah
ditetapkan setiap bulan
5 Pengembangan SDM a) Melaksanakan pelatihan-pelatihan,
workshop dan seminar di lingkungan internal
maupun ekternal Rumah Sakit yang terkait
dengan peningkatan mutu pelayanan
misalnya: Pelatihan BTCLS, Pelatihan Pasien
Safety, refreshing course dialisis, diklat ginjal
intensif, dll.
b) Mengirimkan 2 orang personil mengikuti
pelatihan perawat ginjal intensive.
6 Pelaksanaan orientasi tenaga Laksanakan orientasi pegawai baru sesuai
baru dengan tugas pokok fungsi di unit-unit terkait
dalam lingkup Unit Hemodialisis
7 Pelaksanaan bimbingan Laksanakan bimbingan sesuai dengan tugas
terhadap peserta magang, pokok fungsi di unit-unit terkait dalam lingkup
mahasiswa, maupun peserta Unit Hemodialisis
diklat dalisis
6. Sasaran/capaian
No Kegiatan Sasaran/Capaian Biaya Waktu Ket
1 Penetapan indikator mutu Adanya indikator mutu Unit Rp. 0 ,- 2 bulan
Unit Hemodialisis Hemodialisis dengan dilengkapi
profil indikator
2 Perencanaan kebutuhan Terpenuhinya kebutuhan sarana 1 tahun Tergantung
sarana prasarana prasarana sesuai dengan Standar anggaran RS

3 Perencanaan kebutuhan Terpenuhinya kebutuhan 1 tahun Tergantung


ketenagaan ketenagaan berdasarkan analisa anggaran RS
kebutuhan sesuai standart yang
ditetapkan

4 Pencapaian indikator mutu Tercapai Standart mutu Unit Rp. 0 , Setiap bulan
Unit Hemodialisis Hemodialisis pada tahun 2020
5 Pengembangan SDM Seluruh staff perawat Unit Bulan des Tergantung
Hemodialisis tersertifikasi BTCLS anggaran RS
dan Semua perawat Unit
Hemodialisis memiliki kemampuan/
kompetensi dasar sebagai perawat
dialisis sesuai standart akreditasi
RS. (bersertifikat)
6 Pelaksanaan orientasi Pegawai baru yang diterima Tentatif
tenaga baru berdasarkan hasil seleksi
penerimaan pegawai di RST dr.
Soedjono Magelang.

7 Pelaksanaan bimbingan Peserta magang, mahasiswa, Rp. 0 , Setiap bulan


terhadap peserta magang, maupun peserta diklat dalisis
mahasiswa, maupun mendapatkan bimbingan sesuai
peserta diklat dalisis dengan standar diklat yang
ditetapkan RS.
7. Schedule (jadwal) Pelaksanaan Kegiatan

No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penetapan indikator mutu √ √
Unit Hemodialisis
2 Perencanaan kebutuhan √
sarana prasarana
3 Perencanaan kebutuhan √
ketenaga-an
4 Pelaporan terhadap
pencapaian indikator mutu √ √ √
Unit Hemodialisis
5 Pengembangan SDM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6 Pelaksanaan orientasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
tenaga baru

7 Pelaksanaan bimbingan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
terhadap peserta magang,
mahasiswa, maupun peserta
diklat dalisis

8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Waktu
No Kegiatan evaluasi Yang Mengevaluasi Pelaporan Ket
Evaluasi
1 Penetapan indikator Bulan Tim PMKP Wakarumkit
mutu Unit Pebruari Karumkit
Hemodialisis
2 Perencanaan Bulan Kainstal Watlan Wakarumkit
kebutuhan sarana Desember Karumkit
prasarana
3 Perencanaan Bulan Kainstal Watlan Wakarumkit
kebutuhan Desember
ketenagaan
Karumkit

4 Pencapaian indikator Tiap Kabag Yanmed dan Wakarumkit


mutu Unit Bulan Kep
Hemodialisis
Karumkit

5 Pengembangan SDM 1 tahun Kabagum Wakarumkit


Karumkit
6 Pelaksanaan 1 tahun Kabagum Wakarumkit
orientasi tenaga baru

Karumkit

7 Pelaksanaan 1 tahun Kainstaldik Wakarumkit


bimbingan terhadap Karumkit
peserta magang,
mahasiswa, maupun
peserta diklat dalisis

9. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Progress dari program kerja Unit Hemodialisis dicatat setiap bulan, dari
masing-masing kegiatan, mana yang dilaksanakan sesuai kegiatan yang ada.
Dari hasil pencatatan rencana kerja dilaporkan kepada Kepala Rumah Sakit
setiap Tahun setelah dilakukan evaluasi. Apabila dari kegiatan yang ada tidak
sesuai jadwal atau ada kendala akan dicari akar masalah dan solusinya.
10. Penutup
Demikian program kerja dan anggaran Unit Hemodialisis ini dibuat sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan. Hal-hal yang dianggap perlu guna
penyempurnaan dalam program ini akan dilaksanakan lebih lanjut

Mengetahui Magelang, 28 Desember 2019


Kepala Instalasi Rawat Jalan Kepala Unit Hemodialisis

Widya Ervianta,S.Pd, S.Fis,MMR, Ftr Ns. Endro Haksara, S.Kep,.M.kep.


Letkol Ckm NRP 34021 NIP 197804261997031001

Anda mungkin juga menyukai