Anda di halaman 1dari 6

Nama : Armintari Setyaningrum

Nim : 1101125094

Kelas : 5D Pendidikan Matematika

Metode Penelitian Eksperimen


A. Pengertian

Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk


mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Metode ini sebagai bagian dari metode kuantitatif mempunyai ciri khas tersendiri, terutama
dengan aanya kelompok kontrolnya.

Dalam bidang fisika, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen,


karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain dapat mempengaruhi proses
eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat.

Misalnya:

Mencari pengaruh panas terhadap muai panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi
panas dan muai panjang dapat di ukur secara teliti, dan penelitian dilakukan di
laboratorium.

Tetapi dalam penelitian-penelitian sosial khususnya pendidikan, desain eksperimen


yang digunakan untuk penelitian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat, karena banyak
variabel luar yang mempengaruh dan sulit mengkontrolnya.

Misalnya:

Mencari pengaruh metode mengajar kontekstual terhadap kecepatan pemahaman


murid dalam pembelajaran matematika.

B. Beberapa Bentuk Desain Eksperimen


1. Pre-Experimental Designs (nondesigns)

Pre-Experimental designs (nondesigns) belum merupakan eksperimen


sesungguhnyakarena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen.

Bentuk Pre-Eksperimental Designs (nondesigns) ada beberapa macam yaitu:

a. One-Shot Case Study

Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat di gambarkan sebagai berikut:

Adapun cara membaca paradigma diatas adalah sebagai berikut terdapat suatu kelompok
diberi treatmen atau perlakuan dan selanjutnya di observasi hasilnya.

Treatment adalah sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel dependen.

Contoh:

Pengaruh ruang kelas ber AC (X) terhadap daya tahan belajar murid (O).

b. One-Group Pretest-Posttest Design

Bila dalam one-shot case study tidak di beri pretest, maka pada desain ini terdapat pretest
sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karna dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

Jadi dalam One-Group Pretest-Posttest Design ini diberikan test terlebih dahulu
sebelum diberikan diklat, kemudian setelah diberikan diklat diberikan test kembali, sehingga
pengaruhnya jelas antara sebelum diklat dan setelah diklat.

c. Intact-Group Comparison

Terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian tetapi dibagi menjadi dua, yaitu
setengah kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah kelompok untuk kontrol
(yang tidak diberi perlakuan).

Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut:

2. True Experimental
Dikatan true experimental design (eksperimen yang betul-betul), karena dalam
desain ini, penelitian dapat mengontrolsemua variabel luar yang mempengaruhi
jalannya eksperimen. Ciri utamanya adalah sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi
tertentu.
a. Posttest-Only Control Design

Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih


secara random (R). Kelompok pertama diberikan perlakuan (X) dan kelompok
yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
eksperimen, dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok
kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O​1 :​ O​2 ),
​ pengaruh
treatment dapat dianalisis memakai t-test.

b. Pretest-Posttest Control Design

Dalam design ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik
baila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan
adalah (O​2 -​ O​1 )​ - (O​4 -​ O​3 )​
3. Factorial Design
Design faktorial merupakan modifikasi dari design experiment, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi
perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen)

Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian


masing-masing diberi pretest. Kelompok untukpenelitian dinyatakan baik, jika setiap
kelompok nilai pretestnya sama. Jadi O​2 ​= O​3 ​= O​5 ​= O​7. ​Dalam hal ini moderatornya
adalah Y​1 dan
​ Y​2 .​
4. Quasi Experimental Design
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true
experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel
luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian desain ini
lebih baik dari pre-experimental design. Quasi-experimental design, digunak karena
pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian.
Untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam
penelitian, maka dikembangkan desain Quasi Experimental.
a. Time Series Design
Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak
dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan kelompok diberi pretest
empat kali. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda
berati kelompok tersebut keadaannya labil. Setelah kestabilan keadaan
kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment. Desain
penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga memerlukan
kelompok kontrol.

Hasil pretest yang baik adalah O​1 = O​2 =


​ O​3 = O​4 dan
​ hasil perlakuan
adalah O​5 = O​6 = O​7 = O​8 ,​ Besarnya perlakuan adalah = (O​5 + O​6 + O​7 + O​8 )​ –
(O​1​ + O​2 +
​ O​3​ + O​4 )

b. Nonequivalent Control Group Design


Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest controlgroup design,
hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak
dipilih secara random.
Dikutip dari : Sugiyono, ​Metode Penelitian Matematika​. Bandung: Penerbit Alfabeta,
(2013).

Anda mungkin juga menyukai