Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK EKSPERIMEN

A. PENGERTIAN
B. BEBERAPA BENTUK DESAIN
EKSPERIMEN

2
A. PENGERTIAN
Eksperimen menurut Kerlinger (1986: 315) adalah
sebagai suatu penelitian ilmiah dimana peneliti
memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih variabel
bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-
variabel terikat untuk menemukan variasi yang muncul
bersamaan dengan manipulasi terhadap variabel bebas
tersebut.

3
Sementara itu Isaac dan Michael (1977: 24)
menerangkan bahwa penelitian eksperimen bertujuan
untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan
mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu
atau lebih kelompok eksperimen dan membandingkan
hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak diberi perlakuan.

4
Dapat dipahami bahwa penelitian eksperimen adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap
subjek penelitian,
Metode eksperimen adalah metode penelitian yang
digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan
(Sugiyono 2011:72).

5
Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang
pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di
dalam laboratorium dan di luar laboratorium.
Menurut beberapa ahli penelitian eksperimen
dibedakan menjadi dua yaitu eksperimen laboratorium
dan eksperimen lapangan.
Dalam penelitian-penelitian sosial, desain penelitian
yang digunakan untuk penelitian akan sulit
mendapatkan hasil yang akurat karena banyak variable
luar yang berpengaruh dan sulit mengontrolnya.

6
B. BEBERAPA BENTUK DESAIN EKSPERIMEN
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu:
1. Pre-experimental design, yang meliputi one-shot
case study, one group pretest-posttest design,
intact-group comparison
2. True-experimental design, meliputi posttest only
control design, pretest- posttest control group
design
3. Factorial design
4. Quasi experimental design, meliputi time series
design dan nonequivalen control group design
7
1. Pre-experimental design
Disebut preexperiments karena desain ini belum
merupakan desain sungguh-sungguh. Mengapa?
Karena masih banyak variable luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variable
dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan
variable dependen itu bukan semata-mata
dipengaruhi oleh variable independen. Hal ini dapat
terjadi, karena tidak adanya variable control dan
sampel tidak dipilih scara random.

8
a. One-shot case study
Terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan
selanjutnya diobservasi hasilnya. Adapun bagan dari
one-shot case study adalah sebagai berikut:

X O
Dengan X= treatment yang diberikan (Variabel), dan
O=Observasi (Variabel Dependen)

9
b. One-Group Pretest-Posttest Design
Pada design ini terdapat pretest sebelum diberi
perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui
lebih akurat karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan. Bentuk bagan desain
tersebut adalah sebagai berikut:

O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

10
O1= nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)
O2= nilai posttest (setelah diberi perlakuan)
O2-O1= Pengaruh perlakuan

11
c. Intact-Group Comparison
Satu kelompok digunakan untuk penelitian tetapi dibagi
dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang
diberi perlakuan) dan setengah kelompok untuk
kelompok control (yang tidak diberi perlakuan).

X O1
O2

12
O1= hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi
perlakuan
O2= hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak
diberi perlakuan
Pengaruh perlakuan: O1 –O2 (selisih O1 dan O2 )

13
2. True-experimental Design
Peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen.
Sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun
sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu sehingga cirinya adalah kelompok
kontrol dan sampel dipilih secara random.

14
a. Posttest-only control design
Terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan X
dan kelompok yang lain tidak. Jika terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol maka perlakuan yang diberikan
berpengaruh secara signifikan.

R1 X O1
R2 O2

15
Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan
disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan
(treatment) adalah (O1:O2).

16
b. Pretest-Posttest Control Group Design
Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan
awal adakah perbedaan kelompok antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang
baik bila tidak terdapat perbedaan antara kedua
kelompok tersebut.

R1 O1 X O2
Pengaruh perlakuan adalah: (O2 - O1) - (O4- O3).
R2 O3 O4

17
3. Factorial Design

Desain merupakan modifikasi dari design true


experimental, yaitu dengan memperhatikan
kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan terhadap hasil. Semua grup
dipilih secara random kemudian diberi pretest. Grup
yang akan digunakan untuk penelitian dinyatakan
baik jika setiap kelompok memperoleh nilai pretest
yang sama.

18
R1 O1 X Y1 O2
R2 O3 Y1 O4
R3 O5 X Y2 O6
R4 O7 Y2 O8

- R1, R2, R3, dan R4 = kelompok pertama, kedua,


ketiga dan keempat
- Penelitian dianggap baik ketika
O1=O3=O5=O7
- X = perlakuan
- Y1 dan Y2 = moderator pertama dan kedua
- Pengaruh perlakuan (X) pada Y1=(O2-O1)-
(O4-O3) 19
4. Quasi Experimental Design
Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari
true-experimental design yang sulit dilaksanakan.
Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.
Desain digunakan jika peneliti dapat melakukan
kontrol atas berbagai variabel yang berpengaruh,
tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang
sesungguhnya.

20
a. Time Series Design
Ciri desain ini adalah grup yang digunakan tidak
dapat dipilih secara random. Sebelum diberi
perlakuan, grup diberi pretest sampai empat kali,
dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan
kejelasan keadaan grup sebelum diberi perlakuan. Jika
hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya
berbeda-beda, berarti grup tersebut dalam kondisi
tidak stabil dan tidak konsisten. Setelah kestabilan
keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas,
maka baru diberi treatment. Desain penelitian ini
hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga
tidak memerlukan kelompok kontrol.

21
O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 O8

•O1=O2=O3=O4 = hasil pretest yang baik (sebelum


diberi perlakuan)
•O5=O6=O7=O8= hilai posttest yang baik (setelah
diberi perlakuan)
•(O5+O6+O7+O8)-(O1+O2+O3+O4)= Besarnya
pengaruh perlakuan

22
Berbagai Kemungkinan Hasil Penelitian yang
Menggunakan Desain Times

23
b. Nonequivalen Control Group Design
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest
control group design, tetapi pada desain ini kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara
random.

O1 X O2
O 1 =
OSebelum
3
perlakuan O4
O2= Setelah perlakuan
O3 dan O4= variabel kontrol
(O2-O1)-(O4-O3)= pengaruh perlakuan

24

Anda mungkin juga menyukai