1 – Eksperimen [2—20]
2 – Korelasi [21—51]
3 – Kausal [52—67]
4 – Survei [68—85]
5 – Kualitatif [86—128]
6 – Analisis Isi [129—145]
7 – Sejarah [146—155]
8 – Mix-method [156—166]
9 – Tindakan Kelas [167 –199]
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN IPA
PENELITIAN EKSPERIMEN
R EKSPERIMEN
OLEH :
• Pengertian eksperimen dalah penelitian yang dilakukan dengan cara memberi treatment atau
perlakuan kepada sampel penelitian untuk mempengaruhi atau meningkatkan variabel terikat
• Sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono,2006:80).
3. Pengacakan
• Penugasan random berarti setiap individu yang berpartisipasi dalam penelitian mempunyai
kesempatan yang sama untuk dijadikan grup eksperimen atau kontrol
• Seleksi random berarti setiap individu dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk dijadikan sampel
R EKSPERIMEN
KONTROL
Mengontrol Variabel Ekstra
1 Pengacakan
Cara mengontrol efek dari variabel extra adalah dengan melakukan pengacakan terhadap
subjek yang akan diteliti
4 Memasangkan
Jika suatu variabel dirasa mempengaruhi penelitian, maka peneliti bisa mengelompokkan
subjek berdasarkan kelompok tertentu.
Ex : Pengelompokkan berdasarkan umur
O1 X : Treatment
O1 : Setengah kelompok, tanpa
X perlakuan
O2 O2 : Setengah kelompok perlakuan
Desain Penelitian Eksperimen
True Experimental Design
R O X O1
• Dua grup diantaranya dilakukan Pretest dan dua
R O C O2 lainya tidak. Satu dari grup yang diberikan Pretest
R X O3 dan satu yang tidak diberikan Pretest diberi
perlakuan. Keempat grup diberikan Postest.
R C O4
Desain Penelitian Eksperimen
Quasi Experimental Design
2 Counterbalanced Design
Desain ini dilakukan dengan mengekspos setiap grup pada semua perlakuan akan tetapi
dengan urutan yang berbeda.
Counterbalanced Design
Quasi-Experimental
Design X1 O X2 O X3 O
X2 O X3 O X2 O
X3 O X1 O X1 O
• Setiap grup terekspos semua perlakuan dengan
urutan yang berbeda
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
1 Factorial Design menambah jumlah hubungan yang diuji dalam penelitian eksperimen.
2 Merupakan modifikasi dari salah satu Postest Only Control Group atau Pretest-Postest
Control Group (dengan atau tanpa penugasan acak)
R O X O Y1 O
R O C O Y1 O
R O X O Y2 O
R O C O Y2 O
• Desain diatas adalah modifikasi dari Pretest-
Postest Control Group Design dengan 1 treatment
(X) dan 1 grup control (C) serta sebuah variabel
moderator dengan 2 level (Y1 dan Y2)
Beberapa Ancaman terhadap Validitas Internal
2 Sejarah
Peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu kadang-kadang bisa mempengaruhi variabel
terikat. Jadi hasil bukan hanya karena variabel eksperimen akan tetapi karena pengaruh
masa lalu juga berpengaruh.
3 Kematangan
Kematangan mempengaruhi hasil penelitian dalam artian bahwa setiap penelitian pada
makhluk hidup dipastikan makhluk hidup mengalami perubahan menuju kematangan baik
secara biologis ataupun psikologis.
4 Lokasi
Lokasi tentu berpengaruh dalam hasil penelitian, maka perlu distandardisasi terlebih
dahulu lokasi untuk pelaksanaan penelitian.
Beberapa Ancaman terhadap Validitas Internal
5 Instrumentasi
Terkadang alat yang digunakan pada pretest digunakan lagi pada posttest, maka ini salah
satu penyebab ancaman validitas internal.
6 Regresi
Ancaman terjadi pada hasil tinggi dan rendah pada pretest tetapi tidak ekstrem lagi pada
posttest.
7 Implementasi
Karakteristik Instruktur pengajar juga mempengaruhi hasil penelitian. Karena jika beda
instruktur yang mengajarkan metode, maka akan berbeda hasilnya.
8 Tes
Pengalaman pada tes akan mempengaruhi hasil penelitian, karena pada saat posttest
siswa bisa saja mengingat jawaban yang salah ketika pretest dan mencari jawaban yang
benar sebelum posttest.
TERIMA KASIH
LogoType
PENELITIAN KORELASIONAL
Enur Fitriani Dewi Sobari
Reski Ivon Friska
Wahyuni Adam
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENGANTAR
▪ Justine Gibbs, seorang guru biologi SMA, merasa terganggu oleh fakta tahun lalu
bahwa banyak dari siswa kelas 10 mengalami cukup banyak kesulitan belajar dalam
konsep-konsep biologi sementara siswa lainnya menganggap konsep-konsep itu m
udah dipelajari.
▪ Jika dia bisa membuat beberapa prediksi yang cukup akurat, dia mungkin dapat me
nyarankan beberapa tindakan yang cocok (misalnya, sesi tutorial khusus) sehingga
hanya sedikit siswa yang akan mengalami kesulitan di kelas biologinya.
▪ Variabel apa saja yang mungkin berhubungan dengan keberhasilan atau kegagalan
dalam belajar biologi (misalnya, kecemasan mereka terhadap subjek, pengetahuan
mereka sebelumnya, seberapa baik mereka memahami abstraksi, kinerja mereka
dalam kursus ilmu lainnya, dll)
Sifat Penelitian Korelasi
01 Menyerupai penelitian
kausal-komparatif 02 Merupakan contoh dari
penelitian asosiasional
.
Menjelaskan Hubungan
Garis
Regresi
Tabel 15. 2 Kegagalan Harapan Guru dan Jumlah Perilaku Mengganggu untuk
Sampel yang terdiri dari 12 Kelas Nilai korelasi = 0.71
PERSAMAAN PREDIKSI SEDERHANA
Walaupun scatterplot merupa- Dimana Yi’ = skor prediksi pada Y (variabel
kan perangkat yang cukup mudah kriteria) untuk individu i, Xi = skor individu i
untuk digunakan dalam pembuatan
prediksi, namun tidak efisien
pada X (variabel prediktor), dan nilai-nilai a
ketika pasangan nilai dari sejumlah dan b dihitung secara matematis dari nilai
besar individu telah dikumpulkan. aslinya. Untuk setiap set data, a dan b adalah
Untungnya, garis regresi dapat konstanta.
dijelaskan dalam bentuk
persamaan prediksi sebagai
berikut : prediksi skor ini tidak akan tepat, maka
peneliti juga menghitung indeks kesalahan
Y1’ = a + bX1 prediksi, yang dikenal sebagai standard error
dari estimasi
NEXT....
EX: Korelasi IPK SMA dengan IPK perguruan tinggi. Maka:
➢, simbol Y’ = prediksi IPK kuliah semester pertama (variabel kriteria),
➢ X1 =IPK individu di SMA (variabel prediktor)., anggap IPK seseorang
di SMA adalah 3,5
➢ Asumsikan bahwa a = 0.18 dan b = 0.73
➢ Prediksi IPK kuliah di semester pertama (Y1’ ) = a + bX1
➢ = 0.18 +0.73 (3,5) = 2,735
TEKNIK KORELASIONAL YANG LEBIH KOMPLEKS
Regresi Berganda Koefisien Korelasi Berganda (R)
Teknik yang memungkinkan peneliti Kekuatan korelasi antara kombinasi
untuk menentukan korelasi antara variabel prediktor dan variabel
variabel kriteria dan kombinasi kriteria
terbaik dari dua atau lebih variabel
prediktor.
Y’ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Dimana Y’ diprediksi sebagai IPK
kuliah semester pertama, a, b1, b2,
dan b3 adalah konstanta, X1= IPK
SMA; X2 = skor SAT verbal; dan
X3 = skor matematika SAT. Semakin tinggi R, tentu saja, prediksinya
akan lebih reliable
TEKNIK KORELASIONAL YANG LEBIH KOMPLEKS
Koefisien Determinasi
Kuadrat dari korelasi antara prediktor dan variabel kriteria, disimbolkan (r2)
untuk regresi sederhana dan (R2) untuk regresi berganda
Ex: (R2) untuk regresi berganda
R=0.70., maka, : (R2) =(0.70)2, atau 0.49. Artinya: IPK SMA, skor verbal SAT,
dan skor matematika SAT (tiga variabel prediktor), berpengaruh terhadap
IPK semester 1 di PT (variabel kriteria) sebesar 49 %
Analisis Fungsi Diskriminan
Digunakan ketika variabel kriteria merupakan
kategori, yang dalam hal ini kita tidak bisa
menggunakan teknik regresi berganda.
Misalnya, seorang peneliti mungkin tertarik dalam
memprediksi apakah seseorang lebih cocok masuk
jurusan teknik atau jurusan bisnis.
TEKNIK KORELASIONAL YANG LEBIH KOMPLEKS
Analisis Faktor Analisis Jalur
Digunakan juga untuk Untuk menguji kemungkin-
mengidentifikasi sejumlah an dari hubungan sebab-
faktor yang relatif kecil akibat antara tiga
yang dapat digunakan variabel atau lebih.
untuk menjelaskan
sejumlah besar variabel
yang saling berhubungan.
Analisis Jalur
1. Pemilihan Masalah
Pada umumnya, tiga jenis masalah yang menjadi fokus dalam penelitian korelasi:
1. Apakah variabel X berhubungan dengan variabel Y?
2. Bagaimana pengaruh variabel P memprediksi variabel C?
3. Bagaimana hubungan antara sejumlah besar variabel-variabel dan apa prediksi
yang dapat dibuat berdasarkan variabel-variabel tersebut?
2. Sampel
• Sampel untuk penelitian korelasi dalam sebuah jenis penelitian harus dipilih
secara hati-hati dan jika memungkinkan bisa dilakukan secara acak.
• Langkah pertama dalam memilih sampel tentu saja dengan mengidentifikasi
populasi yang sesuai, populasi yang jelas dan darimana data dari masing-
masing variabel tersebut diambil. Ukuran sampel minimum yang dapat
diterima pada penelitian korelasi minimal 30 unit sampel
3. Instrumen
• Instrumen yang digunakan untuk mengukur dua atau lebih variabel yang terlibat
dalam penelitian korelasi yaitu data kadang-kadang dapat dikumpulkan dalam
satu jenis catatan atau lebih (misalnya tingkat transkrip), biasa juga penelitian
korelasi yang sering melibatkan administrasi dari jenis instrumen (tes, kuesioner,
dll. dan terkadang observasi).
• Instrumen apapun yang digunakan harus menghasilkan skor yang reliable
sebuah instrumen juga harus menunjukkan bukti yang valid (bukti validitas).
4. Desain Penelitian
Kita tidak dapat mengatakan bahwa variabel yang diukur dengan instrumen pertama
(O1) adalah penyebab dari perbedaan dalam skor yang dapat kita temukan dalam
variabel yang diukur dengan instrumen kedua (O2). Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi:
1. Variabel yang diukur oleh O1 adalah penyebab variabel yang diukur oleh O2
2. Variabel yang diukur oleh O2 adalah penyebab variabel yang diukur oleh O1
3. Variabel yang ketiga mungkin tidak terindentifikasi dan menyebabkan kedua
variabel lainnya tidak diukur
5. Pengumpulan Data
Semua data pada kedua variabel biasanya akan dikumpulkan dalam waktu yang cukup singkat. Seringkali,
instrumen yang digunakan kemudian diberikan dalam satu sesi atau dalam dua sesi.
Contoh:
Jika seorang peneliti tertarik untuk mengukur hubungan antara kemampuan verbal dan ingatan, tes kemampuan
verbal dan ingatan lainnya akan diberikan secara bersamaan dengan subjek yang sama.
Dalam studi prediksi, pengukuran kriteria variabel sering terjadi beberapa saat setelah pengukuran variabel
prediktor.
Contoh:
Jika seorang peneliti tertarik untuk mempelajari nilai prediktif dari tes bakat matematika, tes bakat mungkin
diberikan sesaat sebelum awal pembelajaran matematika. Setelah dilakukan proses pembelajaran (kriteria
variabel seperti yang ditunjukkan oleh kelas tertentu saja) akan diukur pada akhir pembelajaran.
6. Analisis dan Interpretasi Data
• Koefisien korelasi ini sering muncul dalam artikel pendidikan dan penelitian pendidikan
• Koefisien korelasi di bawah 0,35 hanya menunjukkan sedikit hubungan diantara variabel. Hubungan semacam itu hampir tidak
memiliki nilai apapun dalam arti prediktif . Dengan demikian tentunya akan menemukan korelasi yang sangat rendah
Contoh:
Berapa lama pengalaman mengajar dan jumlah siswa yang terdaftar
• Korelasi antara 0,40 dan 0,60 sering ditemukan dalam penelitian pendidikan dan mungkin memiliki nilai teoritis dan nilai
praktis, tergantung konteksnya. Koefisien korelasi setidaknya 0,50 harus diperoleh sebelum prediksi dapat dibuat oleh individu.
Meskipun begitu, prediksi tentunya akan mengalami kesalahan yang signifikan.
• Hanya koefisien korelasi 0,65 yang atau lebih tinggi yang memungkinkan prediksi individu yang cukup akurat
• Koefisien korelasi diatas 0,85 menunjukkan hubungan yang erat antara korelasi variabel dan berguna dalam memprediksi
kinerja individu
E. Ancaman terhadap Validitas Internal dalam Penelitian Korelasi
Karakteristik subyek
• Seorang peneliti yang melakukan studi korelasional harus selalu waspada terhadap
penjelasan alternatif untuk hubungan yang ditemukan dalam data. Apa yang mungkin
menjelaskan korelasi yang dilaporkan ada antara dua variabel atau lebih?
Mortalitas
✓Jika tidak ada hubungan antara "menyukai
ketika kehilangan subyek bisa membuat
guru“ dengan "menyukai pelajaran sosial“ maka
hubungan lebih (atau kurang) seperti
solusinya: memberikan instrumen, pada waktu
dalam data sisa, sehingga menciptakan
yang berbeda dan dalam konteks yang berbeda.
ancaman bagi validitas eksternal
MENGEVALUASI ANCAMAN TERHADAP VALIDITAS
INTERNAL DALAM STUDI KORELASI
1. Karakteristik Subyek
2. Mortalitas
a. Tingkat keterbatasan.
Langkah 1: Subyek yang hilang mungkin mempunyai kinerja yang
b. Tingkat sosial ekonomi orang tua.
buruk.
c. Kekuatan fisik dan koordinasi.
Langkah 2: Subyek yang hilang juga mungkin mempunyai
d. Penampilan fisik.
keterampilan sosial
yang rendah. Oleh karena itu, hilangnya subyek dapat diharapkan
mengurangi kekuatan korelasi.
Langkah 3: kemungkinan mempunyai suatu efek kecuali jika
dikendalikan: sedang hingga tinggi
3. Lokasi 4. Instrumentasi
• lokasi berhubungan dengan penilaian kesuksesan
a. Ketidaksesuaian instrumen
pekerjaan.
b. Bias kolektor data
• bisa dikendalikan dengan menaksir lingkungan
lokasi pekerjaan secara terpisah, suatu solusi c. Karakteristik kolektor data
lebih baik adalah untuk menilai ketrampilan sosial
d. Pengujian
• Kemungkinan mempunyai efek jika dikendalikan
DASAR PEMIKIRAN UNTUK PROSES EVALUASI TERHADAP ANCAMAN DI DALAM STUDI
KORELASI
Misalnya, peneliti tertarik untuk menentukan apakah korelasi antara variabel A dan B dapat dijelaskan dengan
variabel C. A dan B, dengan kata lain, menghadirkan variabel yang dipelajari, sementara C menghadirkan
variabel ketiga yang dievaluasi sebagai potensi ancaman bagi validitas internal. Jika peneliti mencoba untuk
menjelaskan korelasi antara A dan B dalam kaitan dengan C, dia tidak bisa
Add a footer 3
Persamaan Penelitian FR
Kausal dan Korelasional
Kausal Komparatif Korelasional
Sama-sama mencari penyebab, akan tetapi penyebab yang didapatkan masih perlu
Add a footer 4
Perbedaan Penelitian FR
Kausal dan Korelasional
Kausal Komparatif Korelasional
Membandingkan 2 atau lebih kelompok subjek Satu subjek, banyak variabel yang diteliti
Add a footer 5
Persamaan Penelitian FR
Kausal vs Eksperimental
Kausal Komparatif Korelasional
Sama-sama membandingkan kinerja kelompok (rerata nilai kelompok) untuk menentukan hubungan
Add a footer 6
Persamaan Penelitian FR
Kausal vs Eksperimental
Kausal Komparatif Korelasional
Kelompok sudah terbentuk, peneliti berusaha mencari Peneliti bisa memasukkan subjek kedalam kelompok
kelompok tersebut perlakuan
Add a footer 7
Langkah-langkah menyusun penelitian FR
kausal-komparatif
1. Merumuskan Masalah
• Identifikasi fenomena yang diamati
• Memikirkan berbagai kemungkinan penyebabnya
• Pikirkan hipotesis alternatif
• Rumuskan dugaan dalam bentuk pertanyaan penelitian
2. Sampel
• Mencari sampel yang sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian
• Definisikan secara spesifik karakteristik yang akan diamati, jika perlu buat definisi operasional
• Pertimbangkan homogenitas subjek penelitian yang dipilih berdasarkan definisi operasional
• Pasangkan subjek pada variabel-variabel yang memiliki kesamaan
• Instrumentasi / Pengambilan Data
• Desain Penelitian
Add a footer 8
Langkah-langkah menyusun penelitian FR
kausal-komparatif
3. Instrumentasi / Pengambilan Data
• Tidak ada batasan dalam memilih jenis instrumen pengambilan data. Tes prestasi belajar,
kuesioner, wawancara, pengukuran sikap, maupun lembar observasi dapat digunakan
4. Desain Penelitian
• Kelompok dalam penelitian kausal-komparatif dapat berbeda karena satu dari dua hal: (a) Satu
kelompok memiliki suatu karakteristik khas (biasa disebut criterion) yang tidak dimiliki kelompok
lain, atau (b) dua kelompok memiliki perbedaan pada satu jenis karakteristik. Tidak ada
manipulasi kelompok seperti pada penelitian eksperimental. Karakteristik yang dimaksud
umumnya adalah variabel kategorial
Add a footer 9
Langkah-langkah menyusun penelitian FR
kausal-komparatif
4. Desain Penelitian
Kelompok Variabel Terikat Variabel Bebas
(a) I C O
(kelompok yang memiliki (observasi atau
karakteristik) pengukuran)
II -C O
(kelompok yang tidak memiliki (observasi atau
karakteristik) pengukuran)
(b) I C1 O
(kelompok yang memiliki (observasi atau
karakteristik 1) pengukuran)
II C2 O
(kelompok yang memiliki (observasi atau
karakteristik 2) pengukuran)
Add a footer 10
Ancaman Validitas Internal untuk FR
Penelitian Komparatif
• Karakteristik Subjek
Cara: Subject Matching; Finding or Creating Homogenous, Statistical Matching
• Kehilangan Subjek
• Lokasi
• Instumentasi dan pengukuran
• Sejarah dan maturation
Add a footer 11
Mengevaluasi Ancaman
Validitas Internal untuk
Kausal-komparatif
3 langkah mengevaluasi ancaman validitas internal:
1. Apa saja faktor-faktor spesifik yang mempengaruhi
variabel pada kelompok yang dibandingkan ?
2. Apa saja kemungkinan perbedaan dari kelompok
pembanding pada tiap faktor?
3. Menilai ancaman apakah berpengaruh besar atau tidak,
apakah dapat dikontrol atau tidak
• Karakteristik Subjek
1. Tingkat sosial ekonomi
2. Gender
3. Etnisitas
4. Keterampilan Kerja
• Mortality : kelompok dropout lebih sulit diwawancarai
• Lokasi : setiap sekolah memiliki tingkat dropout yang berbeda
• Instrumen
1. Kerusakan instrumen
2. Karakteristik pengumpul data
3. Pengumpul data yang bias
• Ancaman lainnya
Analisis Data
• Hitung mean dan standar deviasi
• U m u m n ya , m e n g g u n a ka n T - t e s t , A N O VA d a n A N C O VA u n t u k
melihat perbedaan
• Untuk mengecek penyebab -penyebab yang mungkin harus
diujikan dalam penelitian eksperimen
TERIMA KASIH
FR
Contoh Penelitian Kausal-Komparatif
Judul The Effect of Self-Efficacy, Gender, Habits of Mind
to Cognitive Learning Outcomes of High School
Student on Biology Subject, Indonesia
Tujuan Untuk mengetahui pengaruh potensi diri, jenis
kelamin, dan kebiasaan berpikir terhadap hasil
belajar kognitif siswa SMA pada mata pelajaran
biologi.
Variabel Terikat Hasil belajar kognitif siswa
Variabel Bebas Potensi diri, jenis kelamin, dan kebiasaan berpikir
Metode
1. Subjek Penelitian Siswa kelas XI MIPA SMA Bina Nusantara Jakarta
Timur tahun akademik 2016/2017
2. Pengambilan Sampel Purposive Sampling & Random Sampling
3. Instrumen Kuisioner
Analisis Data ANOVA
Add a footer 16
Penelitian Survei
Presenter:
Sebagai suatu kegiatan pengumpulan informasi dengan cara yang terorganisir dan mengikuti metode
ilmiah tentang karakteristik dari semua atau sebagian populasi dengan menggunakan konsep, metode,
dan prosedur yang sudah baku serta mengubah informasi tersebut ke dalam suatu bentuk ringkasan yang
berguna
3
Contoh:
Sebagai contoh bayangkan bahwa pimpinan departemen konseling di sebuah Universitas besar tertarik untuk
mengetahui bagaimana perasaan mahasiswa yang sedang menempuh gelar master tentang program tersebut. Dia
memfokuskan untuk melakukan survei untuk melakukan penyelidikan. Dia memilih 50 mahasiswa diantara mereka
yang saat ini terdaftar dalam program magister dan membuat pertanyaan yang dibuat untuk memperoleh sikap
mereka berada dalam program tersebut. Dia membuat pertanyaan untuk setiap 50 mahasiswa dalam sampel untuk
wawancara dan tatap muka selama dua minggu. Respon yang diberikan oleh masing masing mahasiswa dalam
sampel dimasukkan ke dalam kategori standar untuk keperluan analisis untuk mendeskripsikan mahasiswa dalam
sampel. Peneliti menarik beberapa kesimpulan tentang pendapat sampel yang digeneralisasikannya ke populasi dari
mana sampel dipilih dalam kasus ini. Semua mahasiswa pasca sarjana yang menempuh gelar master dalam
konseling di universitas ini
4
TIGA KARAKTERISTIK UTAMA SEBAGIAN BESAR DARI
PENELITIAN SURVEI
1 2 3
Informasi dikumpulkan dari Ciri utama dimana informasi Informasi dikumpulkan dari sampel
sekolompok orang dalam urutan dikumpulkan melalui permintaan yang diambil dari setiap anggota
yang sama untuk menggambarkan pertanyaan, Jawaban dari yang berasal dari populasi.
beberapa aspek atau pertanyaan ini oleh anggota
karakteristik(seperti, Kemampuan, kelompok merupakan data dari
pendapat, Sikap kepercayaan dan studi.
pengetahuan lainnya).
5
Tujuan Penelitian Survei
6
Jenis Survei
1. Cross-sectional Survey/ Survei 2. Longitudinal Survey/ Survei Longitudinal
Data Silang
Informasi dikumpulkan dengan cara yang berbeda,
Mengumpulkan informasi dari sampel yang dengan kata lain penelitian ini dilakukan berjangka
telah ditentukan dari populasi. Selanjutnya waktu lama.
informasi dikumpulkan berdasarkan waktu.
Ada tiga desain penelitian yang biasanya terdapat di
Walau pengambilan data bisa dimana saja,
dalam Survei Longitudinal yaitu:
dari satu hari ke beberapa minggu.
1. Trend belajar
Contoh: Sensus penduduk
2. Kelompok belajar
3. Diskusi belajar
7
Langkah-Langkah dalam Penelitian Survei
3. Model
1. Identifikasi 2. Identifikasi 4. Pemilihan 5. Menyiapkan
Pengumpulan 6. Uji Coba
Masalah Populasi Sampel Instrumen
Data
8
JENIS-JENIS PENGUMPULAN DATA DALAM
PENELITIAN SURVEI
9
INSTRUMEN DALAM PENELITIAN SURVEI
Jenis instrumen dalam penelitian survei:
◉ Kuesioner
◉ Wawancara
Menurut Fowler terdapat empat standar pertanyaan yang harus dipenuhi dalam penelitian survei yaitu:
1. Apakah pertanyaan yang dapat ditanyakan persis seperti yang tertulis?
2. Apakah pertanyaan ini memiliki arti yang sama bagi semua orang?
3. Apakah pertanyaan ini bisa dijawab oleh responden?
4. Apakah pertanyaan ini responden akan bersedia untuk menjawab?
10
JENIS-JENIS PERTANYAAN
1. Pertanyaan Terbuka
11
Meminimalisir Non-response
◉ Membangun kondisi di mana wawancara ◉ Tentukan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai
1 2
dilakukan, atau kuesioner diberikan, oleh kuesioner atau wawancara.
sesederhana dan senyaman mungkin ◉ Pastikan setiap item dalam kuesioner atau
untuk setiap individu dalam sampel. wawancara terkait dengan salah satu tujuan
◉ Pastikan bahwa kelompok yang akan penelitian.
disurvei mengetahui sesuatu tentang ◉ Pastikan tidak ada pertanyaan yang mengancam
secara psikologis.
informasi yang ingin di peroleh.
◉ Periksa ambiguitas item dengan panel juri dan
◉ Latih pewawancara tatap muka tentang merevisi sesuai kebutuhan.
cara mengajukan pertanyaan. ◉ Pretest kuesioner atau wawancara dengan kelompok
kecil yang mirip dengan sampel yang akan disurvei.
12
MENGEVALUASI ANCAMAN TERHADAP VALIDASI INTERNAL PADA
PENELITIAN SURVEI
1
Mortalitas
2
Lokasi
3
Instrumentasi
4
Kesalahan
Instrumen
13
Merekam Hasil
Wawancara
Analisis dalam
Meringkas Hasil
Wawancara
Penelitian Survei
Meringkas
Kesimpulan
14
Contoh Penelitian Survei
15
Tujuan Penelitian
16
Colorado State
University, a
Western USA
📖Open-ended Close-ended
📖
18
TUGAS MAKALAH KELOMPOK
PENELITIAN KUALITATIF
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd.
Dr. Hernani, M.Si.
DR. Parsaoran Siahaan, M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok V
Menggunakan hipotesis yang ditentukan sejak awal Hipotesis dikembangkan sejalan dengan penelitian atau
penelitian saat penelitian
Defenisi yang dinyatakan jelas sejak awal Defenisi sesuai konteks atau saat penelitian berlangsung
Reduksi data menjadi angka-angka Desktripsi naratif atau kata-kata, ungkapan atau
pernyataan
Lebih memperhatikan realibilitas skor yang diperoleh Lebih suka menganggap cukup realibilitas penyimpulan
melalui instrument penelitian
Penilaian validitas menggunanakn berbagai prosedur Penilaian validitas melalui pengecekan silang atas sumber
dengan mengandalkan hitungan statistic informasi
Menggunakan deskripsi prosedur yang jelas Menggunakan deskripsi prosedur secara naratif
Sampling random Sampling purposive
Lanjutan…..
Desain/kontrol statistik atas variabel eksternal Menggunakan analisis logis dalam mengontrol
variabel eksternal
Menggunakan desain khusus untuk mengontrol Mengandalkan peneliti dalam mengontrol bias
bias prosedural
Menyimpulkan hasil menggunakan statistik Menyimpulkan hasil secara naratif atau kata-kata
Memecahkan gejala-gejala menjadi bagian- Gejala-gejala yang terjadi dilihat dalam perspektif
bagian untuk dianalisis secara keseluruhan
Memanipulasi aspek, situasi atau kondisi dalam Tidak merusak gejala- gejala yang terjadi secara
mempelajari gejala yang kompleks alamiah atau membiarkan keadaaan aslinya
Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif
1 Menggunakan lingkungan ilmiah sebagai sumber data
2. Fenomenologi
3. Graunded Teory
4. Studi Kasus
KASUS program
individu = objek penelitian
kelas
aktivitas
proses yang sedang berlangsung
3 Jenis Studi Kasus
Individu atau situasi spesifik Kasus tertentu hanya sebagai Meneliti beberapa kasus pada
alat untuk memahami kejadian waktu bersamaan sebagai satu
yang lebih kompleks penelitian yang utuh
Studi Kasus
Berganda/Kolektif
valid
lebih banyak
sumber dan waktu
5. Penelitian Etnografi & Sejarah
BAB 21 & 22
6. Pemilihan Sampel dalam Penelitian Kualitatif
Sampel Khas representatif
Wawancara
Pengkodean
Data (Coding) BAB 20
Kualitatif
Analisis
Observasi
Konten KODE
Generalisasi pada Penelitian Kualitatif
bias peneliti
menjaga
identitas
partisipan
meyakinkan
tidak adanya menghargai
bahaya fisik partisipan
dan psikologis
Etika Penelitian Kualitatif
menjaga
identitas Setelah Penelitian
partisipan
Peneliti VS Responden
meyakinkan
tidak adanya menghargai
bahaya fisik partisipan aturan baru yang
membahayakan/menyakiti
dan psikologis
kelompok tertentu
Bab 19
Observasi dan Wawancara
Observasi Partisipan & Observasi Nonpartisipan
Observasi Partisipan & Observasi Nonpartisipan
Pengamat
Pengamat sebagai
Sempurna Partisipan
Partisipan Partisipan
sebagai Sempurna
Pengamat
Observasi Naturalistik
Simulasi
Sikap yang
Permainan peran dibuat-buat
kelompok
Efek Pengamat
Dua kemungkinan:
menarik perhatian subjek penelitian
sikap subjek penelitian terpengaruh dengan tujuan peneliti
Pengkodean Data Pengamatan
Kelompok 6
Anna Nurul Alfyah
Nindy Lestarie
Analisis isi
Buku
Analisis Esai
Teks teknik untuk mempelajari
isi adalah
tingkah laku manusia secara tidak langsung
melalui analisis bentuk-bentuk komunikasi
manusia.Koran Gambar
Beberapa penerapan analisis isi
1 2
Pengkategorian Pengkategorian
sebelum analisis saat analisis
dimulai. berlangsung.
LANGKAH-LANGKAH
DALAM ANALISIS isi
1 Menentukan tujuan
2
Memperoleh Mengecek hasil
Mendefinisikan
informasi deskriptif istilah
penelitian lainnya
mengenai satu topik
Mengembangkan
5 Menguji hipotesis
alasan atau rasional
6 Menentukan sampel
7 Membuat kategori
pengkodean
Purposive Random Stratified Cluster Convenience
sampling sampling
Manifest sampling sampling sampling
Latent
Content Content
a
Pengkategorian sebelum analisis
dimulai.
b
8 Mengecek reliabilitas
dan validitas
9 Menganalisis data
Ilustrasi dari pelaksanaan
analisis isi
Penggunaan Perbedaan
kategori atau pandangan
kode
Page 02
PENELITIAN SEJARAH
Page 03
Page 04
PRESENTER:
Windy Kasmita
Page 05
Resmi Ningrum
Page 06
DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. Fransisca Sudargo, Page
M.Pd 07
07 Contoh
Penelitian
01 Pengertian
Penelitian sejarah
merupakan salah satu
penelitian mengenai Page 02
pengumpulan dan
evaluasi data secara Page 03
sistematis untuk
menggambarkan dan
Page 04
menjelaskan serta
memahami tindakan atau
peristiwa yang terjadi di Page 05
masa lalu
Page 06
Page 07
TUJUAN PENELITIAN 3. Untuk membantu membuat
01 Pengertian
SEJARAH prediksi sesuatu yang akan
terjadi pada masa
Page 02
1. Untuk membuat orang mendatang
menyadari apa yang telah 4. Untuk menguji hipotesis
Page 03
terjadi di masa lalu tentang hubungan atau
sehingga mereka dapat tren. Misalnya pada awal
belajar dari kegagalan dan Page 04
tahun 1990, mayoritas
keberhasilan masa lalu; guru-guru wanita dari
kelas menengah ke atas, Page 05
2. Untuk mempelajari
bagaimana hal-hal yang tetapi guru laki-laki tidak
dilakukan di masa lalu dan 5. Untuk memahami praktik Page 06
hipotesis)
Page 05
2. Menemukan sumber-
sumber yang relevan
Page 06
dari informasi
sejarah Page 07
2. Menentukan Sumber Dalam penelitian sejarah,
Page 01
Page 07
3. Merangkum informasi 4. Mengevaluasi Sumber
Page 01
yang diperoleh Sejarah
Page 02
Page 04
sejarah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
dengan pengkodean, 1. Kritik eksternal
Page 05 pengelompokan data
berdasarkan kriteria- 2. Kritik internal
Page 06
kriteria sumber sejarah
tersebut. Page 07
ANALISIS DATA DALAM GENERALISASI DALAM
Page 01
PENELITIAN SEJARAH PENELITIAN SEJARAH
Page 02
- Dilakukan dengan cara Sangat sulit untuk dilakukan
memahami sejumlah data karena beberapa alasan:
Page 03 yang diperoleh dan - Terbatasnya jumlah sampel
mensintesiskannya ke dalam - Cara menuliskan gagasan
Page 04
narasi yang bermakna. atau pemikiran penulis
Page 05
Page 06
Page 07
KEUNTUNGAN DAN
Page 01
KERUGIAN PENELITIAN
Page 02 SEJARAH
1. Keuntungan penelitian
Page 03 sejarah
Page 04
2. Kerugian dalam penelitian
sejarah
Page 05
Page 06
Page 07
Page 01
Page 02
Page 03
Page 06
Page 07
Metode Penelitian Kombinasi
Kelompok 7
01 Get a modern
PowerPoint
Presentation
Get a modern
Pelaksanaan memakan waktu dan biaya yang mahal
PowerPoint
Presentation
Get a modern
PowerPoint
Presentation
Tahun 1978 dan 1979 Dezin dan Jick menerapkan istilah triangulasi
2. Eksplanasi
Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif Menggabungkan dan
(prioritas lebih (prioritas lebih menginterpretasikan
tinggi) rendah) hasil
Waktu
3. Triangulasi
Penelitian Kualitatif
(prioritas yang sama)
Menggabungkan hasil
dan menafsirkan
Penelitian Kuantitatif
(prioritas yang sama)
Waktu
Masalah dalam Penelitian Kombinasi
02 Memperlakukan pesertaGet
dengan
a modern
PowerPoint hormat
Get a modern
PowerPoint
Get a modern
PowerPoint
Presentation Presentation Presentation
JUDUL PENELITIAN
Dukungan keluarga yang dirasakan, akulturasi, dan
kepuasan hidup pada remaja Amerika di Meksiko :
Eksplorasi metode campuran
STUDI LITERATUR
Rumusan Masalah, Tujuan dan Desain Penelitian
METODE PENELITIAN
Partisipan, Prosedur, Instrumen, Definisi Operasional
Created by:
Level Partisipasi
1 Menyediakan informasi
2 Diinformasikan tentang tujuan penelitian
3 Menerima temuan
4 Membantu dalam pengumpulan dan / atau analisis data
5 Meninjau temuan
6 Berpartisipasi dalam interpretasi
7 Berpartisipasi dalam merancang proyek
8 Berpartisipasi dalam menspesifikasi masalah
9 Mulai studi
Tahap-tahap Penelitian
Tindakan
Identifikasi Masalah Penelitian
Mengumpulkan Informasi yang
Diperlukan
Menganalisis dan
Mengintrepretasikan Informasi
Mengembangkan Rencana Penelitian
Tindakan
Identifikasi Masalah
Penelitian
Penelitian tindakan (biasanya) memiliki ruang lingkup
yang cukup sempit
Masalah seperti
“Cara apa yang lebih baik untuk mengajarkan konsep
pecahan?" Lebih cocok daripada
"Apakah pengajaran inkuiri lebih tepat daripada
pengajaran tradisional?"
Mengumpulkan Informasi
yang Diperlukan
langkah selanjutnya adalah memutuskan jenis data apa
yang dibutuhkan dan cara mengumpulkannya
Guru dapat berperan sebagai peserta aktif (misalnya,
mengamati strategi komputer yang digunakan oleh satu
siswa saat mengajarkan mereka dalam menggunakan
komputer)
atau non-peserta (misalnya, mengamati bagaimana
siswa berinteraksi satu sama lain selama waktu belajar
di kelas).
Lanjutan …
Dilakukan oleh guru atau profesional Dilakukan oleh peneliti yang biasanya
pendidikan lokal lainnya. tidak memiliki keterlibatan dalam
situasi lokal.
Mengutamakan untuk menggunakan Menggunakan instrumen yang
instrumen yang dikembangkan guru. dikembangkan secara profesional.
Pendapat selektif dari peneliti sering Pendapat selektif dari peneliti tidak
dianggap sebagai data pernah dianggap sebagai data
Ms. Gonzales, seorang guru kelas lima, tertarik pada pertanyaan berikut:
“Apakah menggunakan drama meningkatkan pemahaman konsep-konsep ilmu
dasar siswa kelas lima?”
MEMPELAJARI PENGARUH WAKTU
TERHADAP PERILAKU SISWA DENGAN
EKSPERIMEN SUBJEK TUNGGAL
Tahap I Tahap II
O M X1 O X1 O
Kelompok I
Kelompok O M O X2 O
II
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah Tahap I,
kelompok eksperimen menunjukkan deteriorasi (lebih
banyak perilaku di luar pembelajaran atau
bertentangan dengan hipotesis), sedangkan kelompok
pembanding menunjukkan sedikit perubahan.
Pada akhir Fase II, skor untuk kedua kelompok tetap
hampir sama dengan pada akhir Fase I.