Desain Eksperimen
Pembimbing: dr. Melda Suryana, M. Epid
Disusun oleh:
Jenita Salsabila 112021064
Yani Andryani 112021315
Jessica Amadea Sutrisno 112021336
2. Quasy Experimental
3. True Experimental
Pre
experimental
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics andimages by Freepik
Definisi
❏ Pre-experimental Design adalah salah satu bentuk desain
penelitian eksperimen yang memanipulasi variabel
bebas ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
terkait.
❏ Desain ini belum dikatagorikan sebagai desain
ekperimental dikarenkan masih terdapat variabel luar
yang ikut berpengaruh terhadap bentuknya variabel
dependen.
❏ Bentuk pre-eksperimental designs ada beberapa macam
yaitu: one-shot case study, one group pretest-postest,
dan intec-group comparison.
One shot case study
Desain ini tidak memiliki kelompok pembanding dan hanya menggunakan post test
untuk melihat efek perlakuan.
—— X O1
X : tindakan
O1 : pengamatan ( postest )
One group pretest-postest
O1 : pengamatan ( pretest )
X : tindakan
O2 : pengamatan ( postest )
Intec-group comparison
kelompok
O2 Tidak diberi tindakan
Quasi
experimental
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics andimages by Freepik
Pendahuluan
Tujuan → mengetahui hubungan sebab akibat yang dihasilkan setelah adanya pemberian
perlakuan atau treatment tertentu di dalam kelas tanpa teknik random
Definisi Quasi Experimental menurut Green (2010) adalah studi penelitian yang
memberikan perlakuan/treatment secara alami di lapangaan untuk mengetahui dampak
yang dihasilkan
Desain Quasi Experimental
1. 3.
Contoh : Proeschold-Bell, Hoeppner, Taylor, Cohen, Blouin, Stringfield dan Muir (2011)
pengetahuan mengenai infeksi virus hepatitis C parapenyandang HIV AIDS di enam
kabupaten. Pengetahuan mengenai infeksi virus hepatitis C diukur tujuh bulan sebelum
perlakuan serta diukur kembali 17 bulan sesudah perlakuan.
Recurrent Institutional Cycle Design
Digunakan ketika kelompok penelitian dapat
dilakukan dengan cara repetitf
Contoh :
Pada desain eksperimental, peneliti memiliki kontrol penuh atas variabel asing dan dapat
memprediksi dengan yakin bahwa efek yang diamati pada variabel dependen hanya
karena manipulasi dari variabel independen.
1. 2. 3.
Post test only Pretest-posttest Solomon four group
design only design design
4. 5. 6.
Factorial design Randomized block Cross over design
design
1. Post test only design
● Terdiri dari 2 kelompok yg ditugaskan secara acak (kelompok eksperimen & kontrol)
● Kedua kelompok tidak diuji sebelum intervensi
● Perlakuan hanya pada kelompok eksperimen
● Pengamatan pasca tes dilakukan pada kedua kelompok
● Desain ini sangat membantu dalam situasi dimana tidak mungkin untuk melakukan
pretest pada subjek
● Contoh: sebuah studi tentang intervensi terkait dengan kontrasepsi di antara pasangan
2. Pretest-Post test only design
● Subjek ditugaskan secara acak ke kelompok eksperimen atau kontrol
● Pengaruh variabel dependen pada kedua kelompok terlihat sebelum perlakuan
(pretest) → kemudian perlakuan dilakukan pada kelompok eksperimen saja
● Pengamatan terhadap variabel dependen pada kedua kelompok untuk menguji
pengaruh manipulasi variabel independen terhadap variabel dependen.
3. Solomon Four Group Design
● 2 kelompok eksperimen dan 2 kelompok kontrol (kelompok kontrol I & II) (kelompok
eksperimen I & II)
● Awalnya, peneliti secara acak menugaskan subjek ke dalam 4 kelompok
● Dari 4 grup, hanya kelompok eksperimental I dan kelompok kontrol I menerima
pretest →dilanjutkan dengan perlakuan(treatment) terhadap kelompok eksperimen I &
II
● Ke-4 kelompok kemudian menerima post test
● Efek dari variabel dependen diamati dan dibandingkan pada 4 kelompok untuk
menilai pengaruh variabel independen (variabel eksperimen) pada variabel dependen
3. Solomon Four Group Design
● Kelompok eksperimen II diamati pada satu kesempatan
● Untuk memperkirakan jumlah perubahan pada kelompok eksperimen dan kontrol II
digunakan nilai rata-rata tes kelompok eksperimen & kontrol I sebagai baseline
❏ Desain ini dianggap sebagai rancangan penelitian eksperimental paling bergengsi,
karena meminimalkan ancaman terhadap validitas internal dan eksternal
❏ Tes secara efektif menampilkan reaktif efek dari pretest
❏ Setiap perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol dapat dikaitkan dengan
lebih percaya diri dengan perlakuan eksperimental
❏ Kelemahan: membutuhkan sampel dan analisis statistik yg besar, oleh sebab itu tidak
umum digunakan dalam penelitian pelayanan kesehatan
4. Factorial Design
● Peneliti memanipulasi 2 atau lebih variabel independen secara bersamaan untuk
mengamati pengaruhnya terhadap variabel dependen
● Desain ini sangat berguna ketika ada lebih dari dua variabel bebas yg akan diuji
○ Contoh: peneliti ingin menguji kemanjuran 2 obat yg berbeda
● Desain memfasilitasi pengujian beberapa hipotesis sekaligus
● Biasanya desain faktorial menggabungkan faktorial 2x2 atau 2x3 (bisa kombinasi apa
saja)
● Angka pertama (alfa-A) menunjukkan variabel independen atau jenis perlakuan
percobaan dan angka kedua (beta- B) menunjukkan tingkat atau frekuensi perlakuan
percobaan
5. Randomized Block Design
● Digunakan ketika peneliti ingin membawa homogenitas di antara kelompok terpilih
● Merupakan metode sederhana untuk mengurangi variabilitas di antara kelompok
perlakuan dengan kombinasi subjek yg lebih homogen melalui desain ini.
○ Contoh: jika peneliti ingin menguji kemanjuran dari 3 obat yg berbeda dalam
mengurangi hipertensi, untuk memastikan homogenitas di antara subjek yg
dirawat, peneliti secara acak menempatkan subjek dalam kelompok homogen
(blok)
○ Seperti pasien hipertensi, pasien diabetes dengan hipertensi dan pasien hipertensi
dengan penyakit jantung
● Desain ini mirip dengan desain faktorial dalam struktur, tetapi dari 2 faktor, 1 faktor
tidak dimanipulasi secara eksperimental
6. Cross Over Design
● Subjek penelitian terpapar lebih dari satu perlakuan
● Dikenal juga sebagai “desain ukuran berulang”
● Desain ini lebih efisien dalam menetapkan kesamaan tertinggi di antara subjek yg
dihadapkan pada kondisi berbeda di mana keompok yang dibandingkan jelas memiliki
distribusi karakteristik yg sama
● Kadang desain ini tidak efekif karena, ketika subjek dihadapkan pada 2 kondisi yang
berbeda, respon mereka terhadap kondisi kedua dapat dipengaruhi oleh pengalaman
mereka pada kondisi pertama
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
Yourcompany.com
Kekurangan Kelebihan
- Tidak mempunyai batasan yang ketat
- Tidak adanya randomisasi
- terhadap randomisasi
Kontrol terhadapt variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap eksperimen tidak
dilakukan, karenea eskperimen ini dilakukan
di masyrakat
Desain Quasi Experimental
1. 3.
4.
Use control groups Time series design
but no pretest
Quasi experimental designs without control groups
One group Posttest-Only Design (X O1)
X: intervensi
O1: variabel hasil observasi posttest
● Terlemah dari desain quasi eksperimental dikarenakan tanpa pretest atau kelompok
kontrol
● Terlemah dari desain quasi eksperimental dikarenakan tanpa pretest atau kelompok
kontrol