Anda di halaman 1dari 48

Universitas Kristen Krida Wacana

Evaluasi Program Keluarga Berencana


di Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara
Periode Januari - Desember 2022

Oleh:
Nnency Jean Timisela

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Kristen Krida Wacana
Mei 2023
Evaluasi Program Keluarga Berencana
di Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara
Periode Januari - Desember 2022

Lembar Persetujuan
Jakarta, 05 Mei 2023

Pembimbing

Dr. dr. A. Aris Susanto, MS, Sp.OK.

Penguji I Penguji II

dr. Ernawaty Tamba, MKM. dr. Melda Suryana, M.Epid.

i
Ucapan Terima Kasih

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah evaluasi program yang berjudul “Evaluasi
Program Keluarga Berencana di Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara Periode Januari
- Desember 2022”. Evaluasi program yang dilaksanakan sebagai salah satu tugas
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Kristen Krida Wacana bertujuan mengetahui tingkat keberhasilan program,
permasalahan pelaksanaan, dan cara penyelesaian permasalahan pelayanan keluarga
berencana.
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan yang
telah diberikan dalam rangka penyelesaian evaluasi program ini kepada:
1. Dr. dr. A. Aris Susanto, MS, Sp.OK.
2. dr. Ernawaty Tamba, MKM.
3. dr. Melda Suryana, M.Epid.
4. Dr. dr. Djap Hadi Susanto, M.Kes.
5. dr. Inggrid Osya Far Far, MARS.
6. dr. Diana L. Tumilisar.
7. dr. Julianti Sutanto, M.Kes.
8. Prof. Dr. dr. Rachmadhi P., SKM
9. dr. E. Irwandy Tirtawidjaja.
10. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
11. drg. Erin Juni Astuti, selaku Kepala Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren
Utara
Akhir kata, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah
evaluasi program ini, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sehingga di masa mendatang dapat ditingkatkan lebih baik lagi.

Jakarta, 05 Mei 2023

Penyusun

ii
iii
Evaluasi Program Keluarga Berencana di Puskesmas Kelurahan
anjung Duren Utara Periode Januari - Desember 2022
Nency Jean Timisela
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Krida Wacana
Email: nency.2015fk068@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Latar Belakang : Keluarga berencana (KB) merupakan upaya untuk mengatur kelahiran
anak, jarak ideal dan usia yang ideal untuk melahirkan, mengatur kehamilan, melalui
promosi, perlindungan dan bantuan sesuai hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas. Angka pencapaian KB aktif pasangan usia subur (PUS) tahun 2022 masih berada
dibawah target (63,41%) yaitu 62,54 %. Peningkatan PUS akan berdampak pada
meningkatnya Total Fertility Rate (TFR). Dimana pada tahun 2021 angka TFR DKI Jakarta
tidak begitu berbeda jauh dengan targetnya (2,07) yaitu 2,24. Tujuan : Diketahuinya
penilaian pelaksanaan kegiatan program KB dengan mengumpulkan data, mengolah data dan
menganalisis data dari masukan, proses, keluaran, lingkungan dan umpan balik di Puskesmas
Kelurahan Tnjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022. Hasil : (1) Evaluasi
dilakukan terhadap input meliputi unsur tenaga, dana, sarana, bahan dan metode. Evaluasi
tenaga, dana, material tidak ada permasalahan. (2) Evaluasi terhadap proses belum sesuai
dengan bagian perencanaan bagian penyuluhan, pencatatan dan pelaporan. (3) Evaluasi
terhadap output cakupan KB aktif terhadap PUS belum mencapai target (63%) yaitu 5,72%
dan cakupan peserta KB yang mengalami drop out terhadap KB aktif belum mencapai target
(<12,5%) yaitu 46,28%. Kesimpulan : Hasil evaluasi terhadap proses dan output masih
belum terlaksana dengan baik.
Kata Kunci : Keluarga berencana, evaluasi program, puskesmas

iv
Evaluation of the Family Planning Program at Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara Period January - December 2022
Nency Jean Timisela
Krida Wacana Christian University School of Medicine and Health Sciences
Email: nency.2015fk068@civitas.ukrida.ac.id
________________________________________________________________________

Abstract
Background: Family planning (KB) is an effort to regulate the birth of children, the ideal
distance and the ideal age for giving birth, regulate pregnancy, through promotion,
protection and assistance according to reproductive rights to create quality families. The
achievement rate for active family planning for couples of childbearing age (PUS) in 2022
is still below the target (63.41%), namely 62.54%. Increasing PUS will have an impact on
increasing the Total Fertility Rate (TFR). Where in 2021 DKI Jakarta's TFR figure is not
that much different from the target (2.07), which is 2.24. Objectives: Knowledge of the
evaluation of the implementation of family planning program activities by collecting data,
processing data and analyzing data from input, process, output, environment and feedback
at the Tnjung Duren Utara Village Health Center for the period January - December
2022. Results: (1) Evaluation was carried out on inputs including elements of manpower,
funds, facilities, materials and methods. Evaluation of personnel, funds, materials is no
problem. (2) Evaluation of the process is not in accordance with the planning section of
the counseling section, recording and reporting. (3) Evaluation of the output of active
family planning coverage for PUS has not reached the target (63%), namely 5.72% and
the coverage of family planning participants who have dropped out of active family
planning has not reached the target (<12.5%), namely 46.28%. Conclusion: The results of
the evaluation of the process and output have not been carried out properly.
Keywords: Family planning, program evaluation, health center

v
1. DAFTAR ISI

Judul…………………………………………………………………………………………...i
Lembar Persetujuan…………………………………………………………………………...ii
Ucapan Terima Kasih…………………………………………………………...…………….iii
Abstrak…………………………………………………………...………………………...…iv
Daftar Isi……………………………………………………...………………………………..v
Bab I Pendahuluan……………………………………...……………………………………...1
1.1 Latar Belakang……………………………..………………………………………
1
1.2 Rumusan
Masalah………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………...2
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………….2
1.5 Sasaran……………………………………………………………………………..4
Bab II Materi dan Metode…………………………………...…………………………………
5
2.1 Materi………………………………………………………………………………
5
2.2 Metode……………………………………………………………………………..5
Bab III Kerangka Teori…………………………………...……………………………………
6
3.1 Sistem……………………………………………………………………………...6
3.2 Tolok Ukur…………………………………………………………………………
7
Bab IV Penyajian Data………………………………...
……………………………………….8
4.1 Sumber Data……………………………...………………………………………..8
4.2 Data Umum……………………………...…………………………………………
8
4.3 Data Khusus……………………………...
……………………………………….11
4.4 Lingkungan……………………………...………………………………………..20
Bab V Pembahasan………………………………...…………………………………………23
5.1 Masalah Menurut Variabel Masukan……...
………………………………...........25
5.2 Masalah Menurut Variabel Proses……...
………………………………...............25
5.3 Masalah Menurut Variabel Keluaran……...
………………………………...........27
5.4 Masalah Menurut Variabel Lingkungan……...………………………………......27
5.5 Masalah Menurut Variabel umpan balik……...
………………………………......28
Bab VI Perumusan Masalah………………………………...
………………………………...29
6.2 Masalah Menurut Keluaran………………………...
……………………………..29
6.3 Masalah Dari Unsur Lain………………………...
……………………………….29

vi
Bab VII Prioritas Masalah………………………………...
…………………………………..30
7.1 Masalah Menurut Keluaran (Masalah Sebenarnya) ……………………………..30
Bab VII Penyelesaian Masalah………………………………...……………………………..31
8.1 Masalah 1……………………………...
………………………………………….31
8.2 Masalah 2……………………………...
………………………………………….31
Bab IX Penutup………………………………...
……………………………………………..33
9.1 Kesimpulan………………………...……………………………………………..33
9.2 Saran………………………...……………………………………………………33
Daftar isi………………………………...……………………………………………………35
Lampiran……………………………………………………………………………………..36

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga berencana menurut World Health Organization (WHO) merupakan
tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang sangat diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan usia suami istri
serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.1 Dimana tujuannya ialah untuk
memenuhi hak reproduksi setiap orang, membantu merencanakan kapan dan berapa
jumlah anak yang diinginkan serta mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Penggunaan alat kontrasepsi yang tepat dapat berefek pada menurunnya resio kematian
ibu dan bayi.2
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berenca Nasional (BKKBN),
pencapaian KB aktif Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2022 ialah 62,64%, dan masih
berada dibawah target (63,41%). Terdapat juga pengaruh dari Unmet Need KB atau
kebutuhan KB yang tidak terpenuhi, dimana angkanya masih diatas dari target (8,0%)
yaitu 7,4%.3
Indonesia merupakan negara ke-4 terbanyak penduduknya, setelah Cina, India
dan Amerika Serikat.4 Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk
indonesia terus meningkat dari tahun 2020 yaitu 270,2 juta jiwa menjadi 272,68 juta
jiwa di tahun 2021 dan 275,77 juta jiwa pada tahun 2022.5 Sedangkan berdasarkan usia
penduduk tahun 2022, terbanyak berada pada jenjang usia 15-64 tahun sebesar 69,25%,
diikuti dengan usia 0,14% sebesar 24% dan usia 65 tahun keatas sebanyak 6,74%. 4 Di
Indonesia pada tahun 2020, jumlah penduduk provinsi DKI jakarta berada di urutan ke
6 sebanyak 10.576,4 juta jiwa, dengan jumlah terbanyak pada provinsi Jawa Barat yaitu
49.565,2 ribu jiwa, dan disusul oleh Jawa tengah 39.955,9 ribu jiwa.6
Jumlah penduduk wilayah Jakarta Barat pada Juni 2022 ialah 2.589.589 jiwa.
Pada wilayah Grogol Petamburan berdasarkan Badan Statistik Kota Jakrta Barat,
jumlah penduduk di wilayah ini ialah 238.748 jiwa ditahun 2022 dengan jumlah
perempuan 120.216 jiwa yang lebih banyak daripada laki-laki 118.532 jiwa.7
Jumlah penduduk yang semakin meningkat disebabkan adanya peningkatan
angka kelahiran. Meningkatnya pasangan usia subur (PUS) akan berdampak pada Total

1
Fertility Rate (TFR) atau Angka Fertilitas Total.7,8 Pada tahun 2021, TFR wilayah DKI
jakarta ialah 2,24 sedangkan target TFR di wilayah DKI Jakarta pada tahun 2021 yaitu
2,07 sehingga dapat dikatakan belum mencapai target. Angka kejadian ini masih cukup
tinggi dari target RPJMN tahun 2020-2024 yaitu <2,07 agar tidak menghambat upaya-
upaya pembangunan terutama pembangunana sumber daya manusia yang berkualitas.8,9
Untuk itu program evaluasi ini dibuat untuk melihat hasil dari permasalahan
yang ada pada program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Utara periode Januari – Desember 2022. Sehingga dapat diketahui masalah yang
ada dan diberikan penyelesaian agar dapat meningkatkan keberhasilan program
Keluarga Berencana.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pencapaian KB aktif Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2022 masih berada
dibawah target (63,41%) yaitu 62,64%
2. Penyumbang jumlah penduduk terbanyak tahun 2020 menurut jenjang usia ialah
usia 15-64 tahun sebesar 69,25%
3. Angka Unmet Need KB atau kebutuhan KB yang tidak terpenuhi tahun 202, masih
tidak berbeda jauh dari target (8,0%) yaitu 7,4%.
4. Total Fertility Rate (TFR) DKI Jakarta tahun 2021 adalah 2,24 yang angkanya
tidak begitu jauh dari target 2,07
5. Belum diketahuinya keberhasilan pelaksanaan program Keluarga Berencana di
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari - Desember 2022.

1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Diketahuinya pelaksanaan kegiatan program KB dengan mengumpulkan data,
mengolah data dan menganalisis data dari masukan, proses, keluaran, lingkungan dan
umpan balik di Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari –
Desember 2022.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya cakupan peserta KB Baru terhadap PUS di Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.

2
2. Diketahuinya cakupan peserta KB aktif terhadap PUS di Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.
3. Diketahuinya cakupan peserta PUS “4T” terhadap PUS di Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.
4. Diketahuinya cakupan peserta KB yang mengalami komplikasi di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.
5. Diketahuinya cakupan peserta KB aktif yang mengalami kegagalan di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.
6. Diketahuinya cakupan peserta KB aktif yang mengalami drop out di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.
7. Diketahuinya cakupan peserta KB pil terhadap KB aktif di Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.
8. Diketahuinya cakupan peserta KB kondom terhadap KB aktif di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.
9. Diketahuinya cakupan peserta KB suntik terhadap KB aktif di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.
10. Diketahuinya cakupan peserta KB implant terhadap KB aktif di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.
11. Diketahuinya cakupan peserta KB AKDR terhadap KB aktif di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.
12. Diketahuinya cakupan peserta KB MOW terhadap KB aktif di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.
13. Diketahuinya cakupan peserta KB MOP terhadap KB aktif di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.
14. Diketahuinya cakupan peserta KB pasca persalinan di Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Evaluator
1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama
perkuliahan dan mempraktikkannya serta membandingkan dengan keadaan yang
sebenarnya di dalam lingkungan masyarakat.

3
2. Berlatih dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah sebagai
seorang manager dalam mengevaluasi program di puskesmas.
3. Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi dalam menjalankan program
puskesmas, khususnya upaya pelayanan kesehatan keluarga.
4. Memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam mengevaluasi suatu program
kesehatan di puskesmas khususnya program Keluarga Berencana.
1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi
1. Evaluasi program ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan pembelajaran
bagi mahasiswa Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA)
2. Mewujudkan peran Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) sebagai
universitas yang ikut serta dalam masyarakat ilmiah pada bidang kesehatan.
3. Mewujudkan peran UKRIDA sebagai universitas yang menghasilkan dokter yang
berkualitas dan memiliki kepedulian terhadap kesehatan masyarakat luas.
1.4.3 Bagi Puskesmas
1. Mengetahui masalah yang timbul dalam program Keluarga Berencana Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara sebagai hasil dari evaluai program.
2. Memberi masukan atau saran dalam meningkatkan keberhasilan program
khususnya program Keluarga Berencana Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren
Utara.
1.4.4 Bagi Masyarakat
1. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat, sehingga dapat masyarakat dapat lebih
berperan aktif berpartisipasi dalam program KB
2. Untuk meningkatkankemampuan serta peran dari masyarakat dalam mengatasi
masalah dalam program KB

1.5 Sasaran
Seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) yaitu pasangan yang istrinya berusia 15-
49 dalam hal ini termasuk pasangan yang istrinya lebih dari 49 tahun tetapi masih
mendapat menstruasi di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara
periode Januari - Desember 2022.

4
BAB II
MATERI DAN METODE

2.1 Materi
Materi yang digunakan untuk evaluasi dalam program ini terdiri dari laporan
kegiatan Puskesmas mengenai program Keluarga Berencana di Puskesmas Kecamatan
Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari - Desember 2022 yang berisikan
kegiatan mengenai:
1. Data bulanan jumlah peserta KB Baru per metode kontrasepsi.
2. Data bulanan jumlah peserta KB aktif per metode kontrasepsi.
3. Data bulanan Pasangan Usia Subur “4T” yang ber KB
4. Data bulanan jumlah peserta KB yang mengalami komplikasi per metode
kontrasepsi
5. Data bulanan jumlah peserta KB aktif yang mengalami kegagalan per metode
kontrasepsi
6. Data bulanan jumlah peserta KB aktif yang mengalami drop out per metode
kontrasepsi
7. Data bulanan jumlah peserta KB cara moderen berdasarkan metode kontrasepsi
yaitu pil, kondom, suntik, implan, AKDR, MOW, MOP.
8. Data bulanan jumlah peserta KB pasca persalinan per metode kontrasepsi

2.2 Metode
Evaluasi dilaksanakan dengan cara membandingkan cakupan program
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari - Desember 2022 terhadap
tolak ukur yang ditetapkan dengan melakukan pengumpulan data, pengolahan data dan
menganalisis data serta menginterpretasikan data, dengan menggunakan pendekatan
sistem sehingga dapat menemukan masalah-masalah yang ada dari pelaksanaan
program KB di puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara.

5
BAB III
KERANGKA TEORI
3.1 Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem merupakan sebuah upaya untuk memecahkan sebuah
masalah dengan cara melihat suatu masalah yang ada secara menyeluruh kemudian
melakukan analisis secara sistem (Gambar 3.1). Sistem merupakan sebuah kesatuan
utuh yang terdiri dari berbagai faktor yang saling bergantung dan mempengaruhi satu
sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Gambar 3.1. Kerangka pendekatan sistem.

Unsur-unsur dari sistem yaitu : 9


1. Masukan (input), merupakan kumpulan elemen yang terdapat dalam sistem dan
diperlukan agar sistem tersebut dapat berfungsi, terdiri dari tenaga (man), dana
(money), metode (method), dan sarana (material). Hal ini merupakan salah satu
variabel untuk mengevaluasi program KB
2. Proses (process), merupakan kumpulan elemen dalam sistem yang berfungsi
mengubah masukan menjadi keluaran (output) yang sudah direncanakan. Agar
hasil yang didapat lebih fektif dan efisien, untuk itu dibutuhkan aktivitas
manajemen dimulai dari :
a. Perencanaan (planning), merupakan proses untuk menentukan tujuan serta
sasaran yang ingin dicapai dengan mengambil metode yang strategis untuk
mencapai tujuan tersebut.
6
b. Organisasi (organization), merupakan sistem kerjasama beberapa orang yang
dilaksanakan dengan pembidangan dan pembagian tugas, dengan membentuk
satuan kerja yang menghimpun pekerjaan dalam satu unit kerja.
c. Pelaksanaan (actuating), merupakan sebuah proses pembimbingan kepada
para staf agar mampu bekerja secara optimal dalam menjalankan tugas-tugas
pokoknya sesuai dengan keeterampilan yang dimiliki dengan dukungan sumber
data yang tersedia.
d. Pengawasan (controlling), merupakan proses mengamati secara terus menerus
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah ditetapkan dan
melakukan koreksi apabila terdapat penyimpangan.
3. Keluaran (output), merupakan kumpulan elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
4. Lingkungan (environment), merupakan elemen diluar sistem yang tidak dikelola
sistem tetapi memiliki pengaruh yang besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan
fisik dan non fisik.
5. Umpan balik (feedback), merupakan kumpulan elemen yang menjadi keluaran
dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
6. Dampak (impact), merupakan akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.

3.2 Tolok Ukur


Tolok ukur merupakan nilai acuan yang telah ditetapkan pada tiap variable
sistem yang terdiri dari variable masukan, proses, keluaran, lingkungan, dampak, dan
umpan balik. Tolok ukur digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai
dalam program Keluarga Berencana.

7
BAB IV
PENYAJIAN DATA

4.1 Sumber Data


Sumber data dalam evaluasi ini berasal dari data tersier dan data sekunder
berupa:
1. Data geografis Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara tahun 2021.
2. Data demografis Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara tahun 2021.
3. Data fasilitas kesehatan Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara tahun 2022.
4. Laporan profil Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara tahun 2022.
5. Laporan bulanan kegiatan program Kegiatan Keluarga Berencana di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari - Desember 2022.

4.2 Data Umum


4.2.1 Data Geografis
Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas (UPTD) Kelurahan Tanjung Duren
Utara terletak di Jalan Tanjung Duren Utara 7B No. 507 RT 3/RW 3, Kelurahan
Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan Kota Administrasi Jakarta
Barat yang terletak di koordinat -6.1709807, 106.7814006 dan memiliki 1 lantai
bangunan dengan luas tanah sebesar 376 m2 dan luas bangunan sebesar 140 m2 di
wilayah kerja seluas 13.352 Ha (1,35 km2) dengan batas-batas sebagai berikut:
1. Utara : Jalan Daan Mogot
2. Timur : Jalan S. Parman
3. Selatan : Jalan Arjuna utara
4. Barat : Kali Sekretaris

8
Secara administrasi Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara memiliki total
tujuh (7) RW sengan wilayah masing-masing RW dapat dilihat di Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara

4.2.2 Data Demografis


1. Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren
Utara pada tahun 2022 adalah 20.475 jiwa dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Jumlah Jenis Kelamin Jumlah
RW
RT KK Perempuan Laki-laki Penduduk
1 6 279 749 779 1.528
2 11 1.076 1.596 1.574 3.170
3 15 968 1.670 1.583 3.253
4 12 1.023 1.411 1.332 2.743
5 14 1.036 1.603 1.549 3.152
6 17 1.249 1.701 1.592 3.293
7 15 1.363 1.737 1.599 3.336
Total 90 6.994 10.465 10.010 20.475
2. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung
Duren Utara pada tahun 2022 adalah sebanyak 5.172 orang

9
4.2.3 Jenis Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara melayani kegiatan kesehatan perorangan
maupun yang bersifat kemasyarakatan, antara lain:
1. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP):
a. Pelayanan Umum
b. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
c. Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
d. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
e. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
f. Pelayanan Imunisasi
g. Pelayanan Gigi
h. Pelayanan Penyakit Tidak Menular (PTM)
i. Pelayanan Paru
j. Pelayanan Promosi Kesehatan (Gizi dan Kesehatan Lingkungan)
k. Pelayanan Farmasi
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a. Promosi Kesehatan
b. KIA dan KB
c. Kesehatan Lingkungan
d. Gizi Masyarakat
e. Program Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P)
 Penyakit Tidak Menular
 TBC
 DBD
 Imunisasi
 Surveilans
 ISPA
 Diare
f. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)
g. Kesehatan Jiwa

4.2.4 Fasilitas Kesehatan


Terdapat fasilitas kesehatan lain di wilayah Kelurahan Tanjung Duren Utara yaitu:
10
No Fasyankes Jumlah
1 Praktik Pribadi Dokter Umum 7
2 Praktik Pribadi Dokter Gigi 14
3 Klinik Pelayanan Gigi 4
4 Klinik Kecantikan 2
5 Klinik Pelayanan Umum 4
6 Balai Pengobatan 18
7 Rumah Sakit 1
8 Apotek 4
9 Posyandu Balita 7
10 Posbindu 7

4.2.5 Fasilitas Umum


Terdapat beberapa fasilitas umum di wilayah Kelurahan Tanjung Duren Utara, antara
lain:
No Fasyankes Jumlah
1 Masjid 6
2 Gereja 2
3 Mall 1
4 Hotel 6
5 Tempat Pengelolaan Makanan 83
6 RPTRA 2
7 Gelanggang Olahraga (GOR) 1
8 Diskotik/Tempat Hiburan Malam 1

4.2.6 Sekolah
Terdapat 34 sekolah di wilayah Kelurahan Tanjung Duren Utara dengan rincian: 15
PAUD, 7 SD, 6 SMP/sederajat, dan 6 SMA/sederajat.
4.2.7 Transportasi
Saat ini sudah ada transportasi transportasi umum yang mencakup wilayah kerja
Puskemas, transportasi umum konvensional yaitu angkot dan bajaj, maupun
transportasi pemesanan daring melalui aplikasi seperti Gojek, dan Grab dengan pilihan
berupa motor ataupun mobil. Tidak terdapat kendaraan dinas untuk operasional
kegiatan puskesmas.

4.3 Data Khusus


4.3.1 Masukan
4.3.1.1 Tenaga (Man)
1. Kepala Puskesmas : 1 orang
2. Penanggung jawab Usaha Kesehatan Perorangan : 1 orang

11
3. Pelaksana Program Keluarga Berencana : 1 orang
4. Kader KB : 7 orang per RW
4.3.1.2 Dana (Money)
1. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) : Ada
2. Dana Alokasi Khusus (DAK) : Ada
4.3.1.3 Sarana (Material)
1. Sarana medis:
a. Ruang pemeriksaan : Ada
b. Tensimeter digital merek Omron : Ada
c. Timbangan merek SECA : Ada
d. Pengukur tinggi badan merek SECA : Ada
e. Stetoskop merek Litmann : Ada
f. Penlight : Ada
g. Meja Ginekologi : Ada
h. Meja alat, obat, dan alokon : Ada
i. Tempat tidur periksa : Ada
j. Sarung tangan steril : Ada
k. Lemari peralatan dan alokon : Ada
l. Implan kit : Ada
m. AKDR kit steril : Ada
2. Sarana Kontrasepsi
IUD cooper-T : 30 buah
Implant : 12 buah
KB Suntik
 Cylogestone : Tidak tersedia
 Depogestone : 52 box
Pil KB : 8 buah
Alat kontrasepsi lain (kondom) : 11 lusin
3. Sarana Obat
Cairan antiseptik betadine : 2 botol
Tablet analgetik : 55 tablet
Kapas alcohol dan kasa steril : 2 toples
4. Sarana non medis:

12
a. Infocus : Ada
b. Layar : Ada
c. Leaflet : Ada
d. Lembar balik : Ada
e. Poster : Ada
f. Formulir Posbindu : Ada
g. Buku pedoman : Ada
h. Alat tulis : Ada
i. Sarana transportasi dinas : Tidak ada
j. Televisi : Ada

4.3.1.4 Metode (method)


1. Penyuluhan
Awalnya penanggung jawab KB mendapat bahan penyuluhan dari Puskesmas
Kecamatan berupa topik tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP),
kemudian puskesmas mengumpulkan masyarakat ke sebuah tempat seperti
mesjid, dll di wilayah kerja puskesmas untuk dilakukan penyuluhan.
Penyuluhan yang dilakukan diluar puskesmas sebanyak 2 kali dalam setahun.
2. Konseling
Dilakukan oleh pelaksana KB di puskesmas kepada calon akseptor KB berupa
menjelaskan arti dan tujuan dari keluarga berenca, alat-alat yang digunakan
ketika dilakukan pemasangan, jenis-jenis kontrasepsi dan keuntungan masing-
masing, membantu calon akseptor KB untuk menentukan pilihan penggunaan
metode kontrasepsi yang sesuai serta menjelaskan kemungkinan efek samping
dari penggunaan alat kontrasepsi.
3. Pelayanan kontrasepsi
Pil : Pemakaian secara teratur sesuai petunjuk yang tertulis pada kartu. Pil
pertama diminum pada hari ke lima setelah permulaan haid, kemudian
berturut-turut setiap hari satu pil secara teratur
Suntikan :
 Cyclogeston : Tidak tersedia
 Depogeston : 1 kali per 3 bulan, dosis 3,0 cc secara intramuskular di
Muskulus Gluteus

13
Implan : Pemasangan dilakukan sesuai dengan prosedur lege artis. Lokasi di
lengan yang tidak dominan di atas bagian volar lengan, kira-kira 10 cm dari
lipatan siku.
Kondom : Pemasangan dilakukan sesuai prosedur
IUD/AKDR : pemasangan sesuai prosedur
MOW dan MOP : tindakan sesuai dengan prosedur (dilakukan di Rumah
Sakit)
4. Konseling Pasca Pelayanan KB
Melakukan konseling terkait dengan efek samping dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan akseptor juga dapat membedakan efek samping yang
harus segera mendapatkan pelayanan medis
5. Penanganan Efek Samping dan Komplikasi
Apabila terjadi komplikasi, dapat ditangani di puskesmas jika komplikasinya
ringan-sedang. Apabila masih tidak tertangani maka pasien dirujuk ke faskes
tingkat lanjut.
6. Pelayanan rujukan KB
Pada kasus yang berat dan tidak dapat ditangani di puskesmas maka akan
dilakukan rujukan ke fasilitas tingkat yang lebih lanjut.
7. Pencatatan dan Pelaporan
Fasilitas pelayanan KB mencatat hasil pelayanan KB yang berisi data tentang
peserta KB, metode yang digunakan, kejadian komplikasi, peserta drop out,
dan gagal KB. Tetapi tidak ada pencatatan mengenai jumlah PUS dan ibu
hamil pasca persalinan yang mengikuti penyuluhan KB yang dilakukan oleh
pelaksana program KB, jenis kontrasepsi yang digunakan pada peserta KB
baru dan metode KB MOW dan MOP

4.3.2 Proses
4.3.2.1 Perencanaan (planning)
1. Data Program KB Januari – Desember 2022
Jumlah PUS Total : 5.172 orang
Jumlah KB aktif : 296 orang
Target KB aktif : 63 %

14
2. Perencanaan Tertulis
Seluruh kegiatan pelayanan KB dilakukan oleh pelaksana KB yang merupakan
seorang bidan Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara, setiap hari kerja
yaitu Senin – jumat pada pukul 08.00-14.00 WIB
a. Penyuluhan
Melakukan kegiatan penyuluhan mengenai metode kontrasepsi jangka
panjang (MKJP) kepada pasangan usia subur (PUS) dan wanita pasca
melahirkan. Penyuluhan dilakukan 2 kali dalam setahun, penyuluhan
dilakukan oleh penanggung jawab program keluarga berencana.
Penyuluhan dilakukan di tempat umum seperti mesjid atau balai desa.
b. Konseling
Konseling dilakukan oleh pelaksana KB mengenai pengertian dan tujuan
keluarga berencana, alat-alat yang digunakan, jenis-jenis alat kontrasepsi
dan keunggulan dari masing-masing dan membantu calon akseptor untuk
memilih jenis metode kontrasepsi yang digunakan sesuai dengan kondisi
pasien saat ini serta kemungkinan efek samping yang akan terjadi setelah
penggunaannya. Konseling dilakukan kepada calon akseptor KB yaitu
PUS ataupun wanita pasca bersalin. Konseling dilakukan di ruangan
pelayanan KB, pada setiap jam kerja puskesmas pada pukul 08.00-12.00
dan 13.00-14.00 WIB.
c. Pelayanan Kontrasepsi
Pelayanan kontrasepsi dilakukan oleh pelaksana KB kepada calon
peserta KB yang tersedia di puskesmas seperti IUD, Implant, KB suntik
dan kondom sesuai dengan SOP pemasangannya.
d. Konseling Pasca Pelayanan KB
Pelayanan dilakukan pada setiap jam kerja puskesmas oleh bidan di
puskesmas untuk menjelaskan efek samping dan tindakan yang harus
dilakukan untuk penanganannya, serta kapan dilakukan kontrol kembali.
e. Penanganan Efek Samping dan Komplikasi
Dilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan ataupun dokter di
puskesmas.

15
f. Dilakukan Rujukan KB
Dilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan ataupun dokter di
puskesmas.
g. Pencatatan dan Pelaporan
Dilakukan pencatatan register harian oleh bidan dan kemudian dilakukan
rekapitulasi data untuk dilaporkan di akhir bulan kepada kepala
puskesmas. Pelaporan bulanan biasanya dilakukan pada tanggal 27 atau
28 di bulan itu. Tidak dilakukan pencatatan dan pelaporan peserta KB
dengan metode MOP dan MOW karena operasinya mayoritas tidak
ditanggung BPJS, sehingga banyak yang tidak mau melakukan metode
ini.

4.3.2.2 Pengorganisasian (organizing)


Pada pengorganisasian dibuat struktur organisasi yang terdiri dari Kepala
Puskesmas Kecamatan yang memberikan wewenang pada Kepala Puskesmas
Kelurahan, kemudian kepala Puskesmas Kelurahan memberikan wewenang
kepada penanggung jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang kemudian
melakukan koordinasi dengan pelaksana program pelayanan keluarga barencana.
Terdapat struktur tertulis dan pembagian tugas yang teratur dalam melaksanakan
tugasnya (Gambar 4.3).

Gambar 4.2. Bagan Struktur Organisasi di Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara.

A. Kepala Puskesmas Kelurahan


16
1. Sebagai penanggung jawab program.
2. Monitoring pelaksanaan program keluarga berencana.
3. Melakukan evaluasi data hasil pelaksanaan kegiatan program keluarga
berencana di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara..
4. Melaporkan capaian program kepada Kepala Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan.

B. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


1. Sebagai penanggung jawab seluruh pelayanan kesehatan di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara termasuk program keluarga berencana.
2. Menerima pelaporan hasil kegiatan dari pelaksana program keluarga
berencana
3. Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil
pencatatan kepada Kepala Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara
setiap awal bulan saat pertemuan bulanan.
C. Pelaksana Program
1. Melaksanakan program keluarga berencana di Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara.
2. Melakukan pencatatan setiap akhir kegiatan dan melaporkan hasil
pencatatan kepada penanggung jawab UKP.
4.3.2.3 Pelaksanaan (Actuating)
1. KIE Penyuluhan
Penyuluhan hanya dilakukan di luar puskesmas 1 sampai 2 kali dalam setahun.
Penyuluhan yang diberikan ialah tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(MKJP), dan bahan penyuluhan yang diberikan berasal dari puskesmas
Kecamatan. Masyarakat dikumpulkan disuatu tempat seperti musholah, dll
kemudian diberikan penyuluhan.
2. Konseling
Bidan memberikan konseling kepada peserta mengenai jenis kontrasepsi,
keuntungan, dan efek sampingnya serta membantu peserta untuk memilih
pelayanan KB yang sesuai. Apabila ditemukan kontraindikasi pelayanan KB
yang dipilih sesuai. Apabila ditemukan kontraindikasi pelayanan KB yang
dipilih peserta, maka perlu konseling pemilihan metode lain yang sesuai.

17
2. Pelayanan Kontrasepsi
Dilakukan pada setiap hari kerja. Senin sampai jumat pukul 08.30-14.00 WIB
oleh bidan di Puskesmas. Setelah peserta menyetujui untuk menggunakan
salah satu metode kontrasepsi, khusus pelayanan suntik, IUD atau implant
perlu persetujuan secara tertulis dengan menandatangani informconsent,
apabila peserta tidak setuju perlu diberi konseling ulang. Setelah dilakukan
pelayanan KB, bidan memantau hasil pelayanan KB dan memberikan nasehat
kepada peserta pasca pelayanan dan memberitahu peserta untuk kontrol
kembali. Khusus untuk metode MOW/MOP, hanya dapat dilaksanakan di
Rumah Sakit.
4. Penanganan Efek Samping dan Komplikasi
Dilakukan oleh dokter dan bidan yang ada di puskesmas. Akseptor boleh
datang ke puskesmas sebelum tanggal kontrol yang diberikan jika mengalami
keluhan.
5. Pelayanan Rujukan KB
Jika kasus tidak dapat ditangani di puskesmas maka dilakukan pelayanan
rujukan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
6. Pencatatan dan pelaporan
Dilakukan rekapitulasi setiap selesai pelayanan KB di jam kerja puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara. Pelaporan dilakukan pada akhir bulan oleh
pelaksana program KB.
4.3.2.4 Pengawasan (Monitoring)
1. Pertemuan/Rapat
Seluruh hasil pencatatan pelayanan KB tentang data peserta KB dan metode
yang digunakan, dikumpulkan dan dilaporkan setiap akhir bulan di puskesmas
yang dipimpin oleh kepala puskesmas diikuti oleh penanggung jawab dan
pelaksana program untuk membahas capaian kegiatan bulan sebelumnya.

4.3.1 Keluaran
4.3.1.1 Cakupan peserta KB Baru per metode kontrasepsi
Peserta KB Baru adamah PUS yang baru pertama kali menggunakan metode
kontrasepsi, termasuk mereka yang pasca keguguran, sudah melahirkan, atau
pasca istirahat minimal 3 bulan.

18
Jumlah peserta KB Baru : 291 orang
Jumlah Pus : 5.172 orang
Jumlah KB baru
Presentase Peserta KB Baru terhadap PUS= ×100 %
Jumlah PUS

291
¿ ×100 %
5.172

= 5,62 %
4.3.1.2 Cakupan jumlah peserta KB aktif permetode kontrasepsi
Peserta KB aktif merupakan peserta KB baru dan lama yang masih memakai
alkon terus-menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau
mengakhiri kesuburan.
Jumlah Peserta KB aktif : 296 orang
Jumlah PUS : 5.172 orang
Jumlah KB Aktif
Presentase peserta KB aktif terhadap PUS = ×100 %
Jumlah PUS

296
¿ ×100 %
5.172

= 5,72 %

4.3.1.3 Cakupan Pasangan Usia Subur “4T” yang ber KB


Jumlah Peserta PUS “4T” : 89 orang
Jumlah PUS : 5.172 orang

Jumlah PUS 4T
Presentase PUS 4 T terhadap PUS = ×100 %
Jumlah PUS

89
¿ ×100 %
5.172

= 1,72 %

4.3.1.4 Cakupan peserta KB yang mengalami komplikasi per metode


Jumlah peserta KB yang mengalami komplikasi : 0 orang
Jumlah peserta KB aktif : 296 orang
Jumlah komplikasi
Presentase KB mengalami komplikasi= ×100 %
KB Aktif
19
0
¿ ×100 %
296

=0%

4.3.1.5 Cakupan peserta KB yang mengalami Kegagalan per metode


Jumlah peserta KB gagal : 0 orang
Jumlah KB aktif : 296 kali
Jumlah kegagalan
Presentase peserta yang mengalami kegagalan= × 100 %
Jumlah KB aktif

0
¿ ×100 %
296

=0%

4.3.1.6 Cakupan peserta KB yang mengalami Drop Out per metode


Jumlah peserta yang mengalami Drop Out : 137 orang
Jumlah KB aktif : 296 orang
Jumlah Drop Out
Presentase peserta yang mengalami Drop Out= ×100 %
Jumlah KB aktif

137
¿ ×100 %
296

= 46,28 %

4.3.1.7 Cakupan peserta KB cara modern berdasarkan kontrasepsi


a. Cakupan peserta KB pil
Jumlah peserta KB Pil : 12 orang
Jumlah KB aktif : 296 kali
Peserta KB Pil
Presentase peserta KB Pil= ×100 %
KB aktif

12
¿ ×100 %
296

= 4,05 %

b. Cakupan peserta KB Kondom


20
Jumlah peserta KB Kondom : 6 orang
Jumlah KB aktif : 296 kali
Peserta KB Kondom
Presentase peserta KB Kondom= ×100 %
KB aktif

6
¿ ×100 %
296

= 2,03%
c. Cakupan peserta KB Suntik
Jumlah peserta KB Suntik : 27 orang
Jumlah KB aktif : 296 kali
Peserta KB Suntik
Presentase peserta KB Suntik= × 100 %
KBaktif

27
¿ ×100 %
296

= 9,12 %
d. Cakupan peserta KB Implant
Jumlah peserta KB Implant : 16 orang
Jumlah KB aktif : 296 kali
Peserta KB Implant
Presentase peserta KB Implant= × 100 %
KBaktif

16
¿ ×100 %
296

= 5,41 %
e. Cakupan peserta KB AKDR
Jumlah peserta KB AKDR : 13 orang
Jumlah KB aktif : 296 kali
Peserta KB AKDR
Presentase peserta KB AKDR= ×100 %
KB aktif

13
¿ ×100 %
296

= 0,043 %

4.3.1.8 Cakupan peserta KB pasca persalinaan per metode kontrasepsi


21
Jumlah peserta KB pasca persalinan : 159 orang
Jumlah sasaran ibu bersalin : 203 orang
KB Pasca Persalinan
Presentase peserta KB pasca persalinan= × 100 %
Sasaran Ibu Bersalin

159
¿ ×100 %
203

= 0,78 %

Tabel 4.1 Data Keluaran Program KB di Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara
Periode Januari – Desember 2022
No. Variabel Jumlah Peserta Pencapaian
1. Presentase KB baru terhadap PUS 291 5,62 %
2. Presentase peserta KB aktif terhadap PUS 296 5,72 %
3. Presentase peserta PUS “4T” terhadap PUS 89 1,72 %
4. Presentase peserta KB yang mengalami 0 0%
komplikasi terhadap KB aktif
5. Presentase KB yang mengalami kegagalan 0 0%
terhadap KB aktif
6. Presentase KB yang mengalami drop out 137 46,28 %
terhadap KB aktif
7. Presentase KB pil terhadap KB aktif 12 4,05 %
8. Presentase KB kondom terhadap KB aktif 6 2,03 %
9. Presentase KB suntik terhadap KB aktif 27 9,12 %
10. Presentase KB implan terhadap KB aktif 16 5,44 %
11. Presentase KB AKDR terhadap KB aktif 13 4,39 %
12. Presentase KB pasca persalinan terhadap KB 159 78,32 %
aktif

4.4 Lingkungan
4.4.1 Lingkungan Fisik
1. Lokasi

22
 Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara memiliki 7 RW yang terletak di area
mudah untuk dijangkau oleh petugas Puskesmas.
 Lokasi puskesmas terletak di wilayah RW 3 yang relatif berada di tengah wilayah
kelurahan sehingga membuat jarak antar wilayah kerja terluar dengan Puskesmas
tidak terlalu jauh.
2. Transportasi
Berlimpahnya pilihan transportasi di wilayah kelurahan Tanjung Duren Utara seperti
angkutan umum, ojek pangkalan, maupun ojek online sehingga dapat mempermudah
calon akseptor KB mengakses lokasi Puskesmas.
3. Pelayanan
 Bangunan puskesmas memiliki 1 lantai sehingga akses pelayanan bagi calon
akseptor KB menjadi lebih mudah.
 Terdapat dua dokter umum yang bertugas di poli pelayanan umum membuat
pelayanan dapat lebih efisien serta terdapat 1 bidan yang bertugas sebagai
pelaksana KB.
4. Fasilitas kesehatan lain
Terdapat beberapa fasilitas kesehatan lain yang juga dapat menerima BPJS seperti
praktek dokter pribadi, praktek bidan swasta, dan klinik swasta di wilayah kerja
Puskesmas serta beberapa Rumah Sakit swasta dengan lokasi yang dekat dengan
wilayah kerja Puskesmas.

4.4.2 Lingkungan Non Fisik


1. Pendidikan
Pada puskesmas kelurahan tanjung duren utara tidak memiliki data mengenai tingkat
pendidikan. Tetapi jika dilihat dari jumlah akseptor KB terbanyak merupakan
lulusan SMA dan SMP, sehingga dapat diperkirakan pengetahuannya cukup. Jika
dilihat dari tingkat perekonomian menengah ke atas, sehingga dapat dikategorikan
pengetahuannya cukup, sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan tentang KB
yang berdampak pada keberhasilan program KB. Terdapat juga beberapa salah
kaprah di masyarakat seperti alat kb implant dapat berpindah tempat atau hilang,
setelah pemasangannya tangan menjadi tidak dapat dapat beraktvitas dan dilarang
mengangkat beban berat seperti menggendong anak dengan tangan yang dipasang

23
implan serta implan akan terus tertanam didalam tubuh, dll. Hal ini semua
disebabkan pengetahuan masyarakat yang belum memadai tentang KB
2. Sosial, budaya, agama
Penggunaan alat kontrasepsi seringkali terikat dengan sosial, budaya suatu daerah.
Banyaknya stigma yang beredar di masyarakat seperti banyak anak banyak rejeki,
membuat beberapa masyarakat masih tetap mempertahankannya. Seringkali
lingkungan sosial ikut mempengaruhi penyebaran pegunaan alat kontrasepsi, seperti
salah satu masyarakat yang memiliki efek samping perdarahan pada penggunaan alat
KB IUD menceritakan ke tetangganya untuk jangan menggunakan IUD karena nanti
efeknya seperti dirinya. Terdapat juga ajaran agama di masyarakat tentang
melakukan metode kontrasepsi MOW dan MOP dianggap haram hukumnya karena
mendahului takdir sang pencipta serta pada kondisi ini manusia akan menjadi lebih
mudah melakukan perzinaan.

3. Pandemi
Selama masa pandemi COVID-19 menyebabakan terhambatnya kegiatan program
Puskesmas seperti penyuluhan diluar puskesmas, karena masih diberlakukan
larangan untuk berkumpul. Selain itu, kekhawatiran dari anggota keluarga serumah
calon akseptor KB akan resiko tertularnya COVID-19, apabila melakukan
kunjungan ke puskesmas yang dianggap sebagai tempat beresiko tinggi. Hal ini juga
berperan dalam menurunnya angka kunjungan calon akseptor KB ke fasilitas
pelayanan kesehatan.

4.4.3 Umpan Balik


Adanya pencatatan dan pelaporan yang dilaksanakan setiap hari dan akan direkap
setiap selesai jam kerja puskesmas serta dilaporkan pada rapat kerja bulanan
bersama kepala Puskesmas yang membahas laporan kegiatan bulanan untuk
monitoring dan evaluasi program yang telah dijalankan.

4.4.4 Dampak
1. Dampak langsung seperti meningkatnya jumah peserta KB Baru dan meningkatkan
jumlah peserta KB Aktif.
2. Dampak tidak langsung yaitu :

24
 Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk : Belum dapat dinilai
 Pengendalian Total Fertility Rate (TFR) : Belum dapat dinilai

BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Masalah Menurut Variabel Masukan


Tabel 5.1. Masalah menurut variabel masukan.
No Parameter Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1 Tenaga Tersedia Terdapat 1 dokter sebagai (-)
(Man) penanggungjawab menanggung jawab UKP
program Tersedianya 1 bidan sebagai
Tersedia pelaksana penanggung jawab sekaligus
program pelaksana program KB
Tersedia dokter Tersedia kader disetiap RT
Tersedia kader di setiap yaitu 7 orang.
RW
2 Dana Tersedia dana dari Tersedia Dana Alokasi Khusus (-)
(Money) Puskesmas Kecamatan (DAK) dan Badan Layanan
Tersedianya dana dari Umum Daerah (BLUD)
APBD
3 Sarana Tersedia media Tersedia alat pemeriksaan (-)
(Material) pendukung untuk kesehatan seperti stadiometer,
melaksanakan setiap tensimeter, meja ginekologi,
kegiatan program baik lampu, spekulum dll.
sarana medis maupun
non medis Tersedianya sarana non medis
seperti meubel puskesmas,
tempat pendaftaran, ruang
tunggu dan ruang pemeriksaan.

25
4 Metode Tersedia pedoman untuk Tersedia, dan sudah sesuai (-)
(Method) pelaksanaan program dengan buku panduan KB
meliputi kegiatan konseling,
pelayanan kontrasepsi,
pembinaan akseptor KB,
penanganan efek samping,
pelayanan rujukan.

5.2 Masalah Menurut Variabel Proses


Tabel 5.2. Masalah menurut variabel proses.
No. Parameter Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1 Perencanaan Dilaksanakan penyusunan Sudah terlaksana (-)
rencana kegiatan
konseling, pelayanan
kontrasepsi, pembinaan
akseptor, pelayanan
rujukan, pencatatan dan
pelaporan untuk mencapat
sasaran.
2 Pengorganisasian Terdapat pembagian tugas Sudah terlaksana (-)
dan koordinasi yang baik
3 Pelaksanaan Dilaksanakan kegiatan Terlaksana, namun untuk (+)
KIE pelayanan KIE penyuluhan KB hanya
kontrasepsi, pembinaan dilakukan di luar puskesmas,
dan penyuluhan akseptor sedangkan didalam
KB, pelayanan rujukan, puskesmas tidak dilakukan
dan pencatatan serta karena mayoritas pasien
pelaporan untuk mencapai yang datang ialah lansia.
sasaran
4 Pengawasan Pelayanan KB berisi data Evaluasi program sudah (-)
tentang peserta dan terlaksana dilakukan setiap 1
metode yang digunakan bulan sekali.
dicatat oleh fasilitas
pelayanan KB dan
dilakukan rekapitulasi
untuk dilaporkan bersama
rekapitulasi alat dan obat
kontrasepsi ke kabupaten
oleh fasilitas pelayanan
KB
5 Pencatatan dan Setiap hari pelayanan KB Hasil pelayanan KB harian (+)
pelaporan dicatatat dalam register selalu dicatat dalam register
kohort KB dan setiap harian dan setiap akhir bulan
akhir bulan dilakukan dilakukan penjumlahan hasil
penjumlahan hasil layanan untuk pengisian
pelayanan untuk pengisian laporan bulanan. Belum ada
26
pelaporan bulanan. Setiap penjemputan data secara
bulan staf puskesmas aktif ke fasilitas pelayanan
mengambil dan laporan kesehatan swasta.
pelayanan KB dari
fasilitas pelayanan Pada pencatatan dan
(+)
kesehatan swasta pelaporan, tidak dilakukan
pencatatan pada peserta KB
metode MOW dan MOP.
Hal ini dikarenakan banyak
pasien yang ingin melakukan
metode ini tetapi tidak
ditanggung BPJS sehingga
banyak pasien yang menolak
menggunakan metode
sehingga puskesmaspun
tidak melakukan pencatatan

5.3 Masalah Menurut Variabel Keluaran


Tabel 5.3. Masalah menurut variabel keluaran.
No. Variabel Tolak Ukur Pencapaian Masalah
1. Presentase KB baru terhadap PUS (-) 5,62 % (-)
2. Presentase peserta KB aktif terhadap
63% 5,72 % (+)
PUS
3. Presentase peserta PUS “4T” terhadap
(-) 1,72 % (-)
PUS
4. Presentase peserta KB yang mengalami
(<2%) 0% (-)
komplikasi terhadap KB aktif
5. Presentase KB yang mengalami
<3,5% 0% (-)
kegagalan terhadap KB aktif
6. Presentase KB yang mengalami drop
<12,5% 46,28 % (+)
out terhadap KB aktif
7. Presentase KB pil terhadap KB aktif (-) 4,05 % (-)
8. Presentase KB kondom terhadap KB
(-) 2,03 % (-)
aktif
9. Presentase KB suntik terhadap KB
(-) 9,12 % (-)
aktif
10. Presentase KB implan terhadap KB
(-) 5,44 % (-)
aktif
11. Presentase KB AKDR terhadap KB
(-) 4,39 % (-)
aktif
12. Presentase KB pasca persalinan
35 % 78,32 % (-)
terhadap KB aktif

27
5.4 Masalah Menurut Variabel Lingkungan
Tabel 5.4. Masalah menurut variabel lingkungan
No Variabel Tolok ukur Pencapaian Masalah
1 Fisik Lokasi Letak Puskesmas yang berada di (-)
tengah wilayah kerja kelurahan
membuat akses menjadi mudah

Transportasi Berlimpahnya pilihan transportasi (-)


menjadikan calon akseptor
mempunyai banyak cara untuk
dapat ke Puskesmas

Terdapat 2 dokter, 1 bidan


Pelayanan pelaksana KB dan bangunan (-)
Puskesmas yang hanya 1 lantai
membuat pelayanan yang
diberikan dapat lebih efektif dan
efisien

Terdapat fasilitas kesehatan lain


Fasilitas diluar Puskesmas yang juga dapat
kesehatan lain menerima BPJS (+)
2 Non Fisik Sosial Adanya stigma di masyarakat (+)
mengenai penggunaan kontrasepsi

Pendidikan Tingkat pendidikan yang baik


membuat kesadaran akan
penggunaan KB cukup tinggi,
dan mayoritas akseptor KB (+)
lulusan SMA dan SMP, sehingga
kesadaran penggunaan KB cukup
tinggi

Pandemi Kegiatan penyuluhan di luar (+)


rumah sakit terhambat karena
adanya larangan untuk
berkumpul, dan kekhawatiran
resiko tertularnya COVID-19

5.5 Masalah Menurut Variabel Umpan Balik (Feedback)


Tabel 5.4. Masalah dari Variabel Umpan Balik (Feedback)
No Variabel Tolok ukur Pencapaian Masalah
1 Pencatatan dan Ada pertemuan Ada rapat bulanan yang (-)
pelaporan yang bulanan yang dilakukan bersama lokakarya
lengkap sesuai dengan membahas bulanan untuk mengevaluasi
waktu yang laporan program yang telah dijalankan
ditentukan akan dapat kegiatan setiap
digunakanselanjutnya bulannya untuk
sebagai masukan mengevaluasi
dalam program KB program yang
telah dijalankan
28
sesuai waktu
yang ditentukan

BAB VI
PERUMUSAN MASALAH

Masalah-masalah yang ditemukan pada evaluasi Program Keluarga Berencana di


Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara periode Januari - Desember 2022 adalah sebagai
berikut:
6.1 Masalah Menurut Keluaran (Masalah Sebenarnya)
1. Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS sebesar 5,72% dari target 63% (masalah
sebesar 57,77)
2. Cakupan peserta KB yang mengalami drop out terhadap KB aktif sebesar 46,28%
dari target <12,5% (masalah sebesar 33,78%)

6.2 Masalah Dari Unsur Lain.


6.2.1 Variabel Proses
1. Pelaksanaan kegiatan KIE penyuluhan KB hanya dilakukan di luar puskesmas,
sedangkan di dalam puskesmas tidak dilakukan karena mayoritas pasien adalah
lansia. Penyuluhan yang dilakukan hanya 2x dalam setahun sehingga kurang efektif

29
2. Belum ada pencatatan dan pelaporan data dari fasilitas pelayaan kesehatan swasta.
Pada pencatatan dan pelaporan pelayanan KB dengan metode MOW dan MOP tidak
dilakukan oleh puskesmas

6.2.2 Lingkungan
1. Terdapat fasilitas kesehatan lain yang juga menerima BPJS sehingga pilihan untuk
penggunaan layanan metode kontrasepsi tidak hanya di puskesmas.
2. Terdapat stigma di masyarakat terkait efek samping dari penggunaan KB yang
menyebar dari mulut ke mulut yang menyebabkan minat menggunakan alat
kontrasepsi menurun
3. Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan penyuluhan diluar puskesmas terhambat
karena adanya larangan untuk berkumpul dan kekhawatiran akan resiko tertularnya
COVID-19

BAB VII
PRIORITAS MASALAH

7.1 Masalah Menurut Keluaran (Masalah Sebenarnya)


A. Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS sebesar 5,72% dari target 63% (masalah
sebesar 57,77)
B. Cakupan peserta KB yang mengalami drop out terhadap KB aktif sebesar 46,28%
dari target <12,5% (masalah sebesar 33,78%)

7.2 Prioritas Masalah


Tabel 7.1 Prioritas Masalah

Masalah
No Parameter
A B
1 Besarnya masalah 5 4
2 Berat ringannya akibat yang ditimbulkan 4 3
3 Keuntungan sosial yang diperoleh 3 2
4 Sumber daya yang tersedia untuk 4 4
30
menyelesaikan masalah
5 Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai 3 4
Jumlah 19 17

Keterangan:
5 = Sangat penting
4 = Penting
3 = Cukup penting
2 = Kurang penting
1 = Sangat kurang penting

Yang menjadi prioritas masalah adalah :


Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS sebesar 5,72% dari target 63% (masalah
sebesar 57,77)
Cakupan peserta KB yang mengalami drop out terhadap KB aktif sebesar 46,28%
dari target <12,5% (masalah sebesar 33,78%)

BAB VIII
PENYELESAIAN MASALAH

8.1 Masalah 1
Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS sebesar 5,72% dari target 63% (masalah
sebesar 57,77)

Penyebab masalah:
1. Banyak stigma yang beredar di masyarakat mengenai efek samping dari
penggunaan alat kontrasepsi sehingga membuat calon peserta KB enggan untuk
berpartisipasi
2. Dengan adanya pandemi COVID-19 menyebabkan calon peserta KB enggan
datang karena puskesmas merupakan salah satu tempat beresiko tinggi terjadinya
penularan COVID-19
3. Kurangnya penyuluhan terkait pentingnya keluarga berencana di masyarakat,
begitu juga dengan penyuluhan di dalam puskesmas.
Penyelesaian masalah :

31
Menyediakan media bantuan untuk penyuluhan seperti poster yang diletakan di
tempat yang mudah terlihat oleh pasien ketika berkunjung di puskesmas,
memanfaatkan tv yang ada di ruang tunggu dengan menampilkan vidio-vidio atau
materi edukatif untuk meningkatkan minat mengikuti program KB.
Memanfaat kegiatan lain seperti ketika diadakan posyandu di RW untuk
melakukan penyuluhan dan membawa banner atau poster untuk ditampilkan.

8.2 Masalah 2
Cakupan peserta KB yang mengalami drop out terhadap KB aktif sebesar 46,28% dari
target <12,5% (masalah sebesar 33,78%)

Penyebab masalah:
1. Mayoritas penduduk di wilayah kerja ini termasuk dalam kondisi ekonomi
menengah keatas sehingga seringkali PUS lebih banyak bekerja di luar rumah atau
berpergian ke luar kota sehingga pasien lupa untuk kembali kontol ke puskesmas.
2. Banyaknya klinik ataupun sarana pelayanan kesehatan lain yang juga melayani KB
di wilayah kerja puskesmas, sehingga sebagian masyarakat lebih memilih ke sana
daripada puskesmas.
Penyelesaian masalah:
1. Memberikan pelatihan atau pengertian kepada para kader mengenai pentingnya ber-
KB dan menjelaskan bahwa tidak semua efek samping dan stigma di masyarakat
adalah benar, serta bagaimana menghadapinya.

32
BAB IX
PENUTUP

9.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi program cakupan kegiatan upaya kesehatan kelompok


keluarga berencana yang dilakukan dengan pendekatan sistem di Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara periode Januari – Desember 2022, dengan prioritas masalah yaitu
cakupan peserta KB aktif terhadap pasangan usia subur (PUS) yaitu 5,72% dan cakupan KB
yang mengalami drop out terhadap KB aktif yaitu 46,28%

9.2 Saran
Berdasarkan hasil evaluasi program keluarga berencana yang dilakukan, terdapat
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan program Keluarga
Berencana di Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat. Saran-saran yang
ditujukan kepada Kepala Puskesmas untuk menyelesaikan masalah berupa:

33
1. Perlu dilakukannya perencanaan mengenai KIE ataupun penyuluhan khusus
mengenai keuntungan dan kerugian dari masing-masing alat kontrasepsi, dimana mengingat
terdapat beberapa cakupan yang belum tercapai seperti cakupan KB aktif terhadap PUS dan
cakupan KB yang mengalami drop out terhadap KB aktif, serta meskipun terdapat juga yang
tidak memiliki tolak ukur.
2. Penanggung jawab program KB melakukan koordinasi dengan petugas lapangan
keluarga berencana (PLKB)agar mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan KB
serta dapat membuat penyuluhan khusus di beberapa tempat sesuai target sasaran agar dapat
mecakup lebih banyak orang ketika melakukan edukasi ke masyarakat. Disaran juga untuk
membuat poster, vidio-vidio edukatif, banner dan alat peraga agar masyarakat dapat lebih
mengerti dan memahami apa yang sudah dijelaskan.
3. Penanggung jawab program KB melakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan
swasta di sekitar Kelurahan Tanjung duren Utara untuk dapat memberikan laporan setiap
bulannya mengenai penggunaan KB di tempatnya masing-masing agar tercatat dengan
lengkap.
4. Penanggung jawab program KB diharapkan melakukan pencatatan KB metode
MOW dan MOP agar dapat dilaporkan ke puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan yang
sama seperti puskesmas-puskesmas kelurahan lainnya dan dapat diketahuinya cakupan KB
MOW dan MOP terhadap KB Aktif.

34
DAFTAR PUSTAKA

1. Direktorat Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman pelayanan kontrasepsi dan


keluarga berencana. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
2. Kementerian Kesehatan RI. Info datin : situasi dan analisis keluarga berencana.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.
3. Rencana Strategis BKKBN 2020-2024. Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional. Diakses : 25 Maret 2023
https://www.bkkbn.go.id/storage/files/1/RENSTRA%20%20Rencana%20Strategis%2
0BKKBN/Pusat/RENSTRA%20BKKBN%202020-2024.pdf
4. Indonesia. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra Australia merangkap
Republik Vanuatu, https://kemlu.go.id/canberra/id/read/indonesia/2186/etc-menu.
Diakses pada 08 Mei 2022.
5. Badan Pusat Statistik. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Ribu Jiwa) 2020-2022.
https://www.bps.go.id/indicator/12/1975/1/jumlah-penduduk-pertengahan-tahun.html.
Diakses pada 08 Mei 2022.

35
6. Badan Pusat Statistik. Jumlah Penduduk Hasil Proyeksi Menurut Provinsi dan Jenis
Kelamin (Ribu Jiwa) 2018-2020. https://www.bps.go.id/indicator/12/1886/1/jumlah-
penduduk-hasil-proyeksi-menurut-provinsi-dan-jenis-kelamin.html
7. Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Barat. Kecamatan Grogol
Petamburan dalam Angka: Grogol Petamburan subdistrict in figures 2022. Jakarta:
BPS Kota Administrasi Jakarta; 2022. Hal 25-48.
8. Badan Pusat Statistik Jakarta Barat. Jumlah penduduk menurut kewarganegaraan
tahun 2018-202 [Internet]. Badan Pusat Statistik Kota Administrasi. 2022. Available
from: https://jakbarkota.bps.go.id/indicator/12/119/1/jumlah-penduduk- menurut-
kewarganegaraan.html.
9. Susanto DH. Pedoman Evaluasi Program. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Kedokteran Komunitas Universitas Kristen Krida Wacana.2011.

LAMPIRAN

36
37
38
39
40

Anda mungkin juga menyukai