Anda di halaman 1dari 28

Desain Penelitian Eksperimental

 
KELOMPOK 5
MUHAMMAD ALFI REZA (000210142020)
NUR SRI WIDYASTUTI (002710142020)
NURUL AL RAHMI (003810142020)
RISKA ZULFIAH AHMAD (005010142020)
NUR AZIZAH (005310142020)
Definisi
• Penelitian eksperimen menurut Faisal (1982: 76)
merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk
menjawab pertanyaan :”Jika sesuatu dilakukan pada kondisi-
kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang
akan terjadi?”.
• Sugiyono (2011: 72) menyatakan bahwa penelitian
eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali.
• Fraenkel, dkk (2012: 265) menyatakan bahwa penelitian
eksperimen adalah jenis penelitian yang terbaik dalam
pengujian hipotesis hubungan sebab akibat atau kausalitas.
Tujuan
Menguji hipotesis yang
diajukan dalam
penelitian

Memprediksi kejadian
atau peristiwa di dalam
latar eksperimen

Menarik generalisasi
hubungan antarvariabel
Karakteristik
• Metode eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang dianggap paling
dapat menguji hipotesis hubungan sebab-akibat, atau paling dapat memenuhi
validitas internal.
• Metode eksperimen merupakan rancangan penelitian yang memberikan pengujian
hipotesis yang paling ketat dibanding jenis penelitian yang lain.
• Metode eksperimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap dampaknya dalam kondisi yang terkendalikan.
• Ciri khas yg membedakan penelitian eksperimen dg penelitian yg lain:
- Satu atau lebih variabel bebas dimanipulasi (kondisinya dibuat berbeda, misal:
treatment dan non-treatment).
- Semua variabel lainnya, kecuali variabel perlakuan (variabel bebas), dikendalikan
(dipertahankan tetap).
- Pengaruh manipulasi variabel bebas (pemberian perlakuan) terhadap variabel terikat
diamati, dengan asumsi karena diberi perlakuan yang berbeda maka akan berdampak
yang berbeda pula.
- Adanya komparasi, sehingga perlu penyamaan antara kelompok yang akan dikenai
perlakuan dengan kelompok yang tidak dikenai perlakuan (dua kelompok yang akan
dibandingkan tersebut harus komparabel).
Tahapan Penelitian
Syarat

Peneliti harus dapat menentukan Penelitian terhadap hal yang sama


secara sengaja kapan dan di mana harus dapat diulang dalam kondisi
ia akan melakukan penelitian. yang sama.

Peneliti harus dapat memanipulasi Diperlukan kelompok pembanding


(mengubah, mengontrol) variabel (control group) selain kelompok
yang diteliti sesuai dengan yang yang diberi perlakukan
dikehendakinya. (experimental group).
Keuntungan
•Penelitian eksperimental sangat penting, bahkan ada berbagai pihak
yang sulit menerima validitas penelitian tanpa eksperimen.
•Penelitian eksperimental yang direncanakan dengan baik
memberikan hasil yang dapat diproses dengan cara yang ditentukan
lebih awal dan memberikan bukti yang jelas yang mendukung atau
menolak hipotesis yang ditetapkan sebelumnya.
•Secara teoritis, semua perencanaan dalam penelitian eksperimental
telah disusun dengan baik dan tidak ada situasi apapun yang mampu
mengubahnya, sehingga hasilnya dengan mudah dapat dihubungkan
antara satu dengan lainnya dan dengan penelitian eksperimental
lainnya yang dilakukan dengan cara yang sama.
•Penelitian eksperimental yang dideskripsikan dengan jelas dapat
diperbaiki pada penelitian berikutnya atau diulang oleh orang lain.
•Data eksperimen jauh lebih fokus dibandingkan dengan data
rekaman dari ucapan yang spontan atau wawancara informal,
Kerugian
• Penelitian eksperimental dapat menurunkan situasi sampai batas minimum.
• Perilaku orang mudah diukur dalam kondisi eksperimental, tetapi bagaimana
membandingkannya dengan perilaku mereka dalam kondisi non-eksperimental.
• Penelitian eksperimental sering berakhir lebih sulit dan sepertinya lebih mudah
merencanakan dari pada melaksanakannya.
• Semakin banyak subyek yang digunakan, semakin kurang bisa memahaminya.
• Beberapa orang (misalnya, anak-anak) tidak dapat dijadikan subjek penelitian
eksperimen yang baik karena mereka memiliki konsentrasi yang singkat, merasa
tidak nyaman dites, atau terganggu oleh peneliti.
• Mungkin saja sulit meyakini bahwa subjek sungguh-sungguh memahami apa yang
mesti dilakukan.
• Sulit menghindari kesalahan desain, seperti ambiguitas dalam rangsangan atau
instruksi.
Jenis Variabel Penelitian

Variabel bebas (Independent variable) dan Variabel


Variabel imbuhan
terikat
Variabel (dependent
organismik atauvariable)
variabel atribut
Desain Penelitian
Pre-
True Quasi Factorial
experiment
Experiment Experiment Experiment
al (non-
al al al
design)
oneshot case posttest only
studi control design time series
design
one group pretest-postest
pretest- control group
posttest design
Non-
equivalent
intec-group salomon four control group
comparison group design design
PRA EKSPERIMENTAL

• Penelitian eksperimen yang dikategorikan sebagai


penelitian pra-eksperimen atau penelitian yang
belum sepenuhnya memperhatikan prinsip
eksperimen, yakni adanya kelompok atau grup
pembanding (reference group atau control group)
dan adanya kontrol yang ketat terhadap
suppressor/nuisance variable.
Penelitian Pra-Eksperimen
Pra-Eksperimen merupakan peneliti yang mengamati suatu kelompok
utama dan melakukan intervensi sepanjang penelitian. Dalam rancangan
ini tidak ada kelompok kontrol untuk diperbandingkan dengan kelompok
eksperimen yang disebut pre-experimental design (Cresswell,2009).
Menurut Sugiyono (1992;82) Pre- Experimental Designs(nondesigns)
belum merupakan eksperimen sesungguhnya karena masihterdapat
variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknyavariabel
dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabeldependen itu
bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen.Hal ini terjadi
karena desain ini belum merupakan eksperimensesungguhnya dan masih
terdapat variabel luar yang ikut berpengaruhterhadap terbentuknya
variabel terikat (dependen). Ada tiga jenis penelitian pra-eksperimen, yaitu
:
One Shoot Case Study (Studi Kasus Bentuk Tunggal)
One-shot study merupakan suatu penelitian pra-Eksperimen yang
dilakukan dengan cara memberikan perlakun pada kelompok studi dan
selanjutnya di observasi efeknya. Peneliti dalam melakukan penelitian tidak
melakukan randomisasi tetapi dengan menetapkan kelompok studi. Perlakuan
adalah variabel independen, dan hasilnya adalah variabel dependen.
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat di gambarkan sebagai
berikut:

X=Treatment yang diberikan (variabel independen)


XO O=Observasi (Variabel dependen)
One Group Pretest-Posttest Design (Test Awal- Test Akhir Kelompok Tunggal)
Penelitian pre-eksperimen (one group pretest-postest) adalah sesuatu
penelitian pra-eksperimen dimana peneliti memberikan perlakuan pada
kelompok studi tetapi sebelumnya diukur atau di test dahulu (pretest)
selanjutnya setelah perlakuan kelompok study diukuratau ditest kembali
(protest) dalam penelitian ini tidak dilakukan randomisasi dan dilakukan pada
satu kelompok studi. Design ini dapat digambarkan sebagai berikut:

O1= nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)


O1 X O2 O2 = nilai posttest( setelah diberi perlakuan)
Pengaruh perlakuan= (O2- O1)
Static Group Comparison
Desain ini mengunakan dua kelompok subyek yang diberi perlakuan yang berbeda.
Kedua kelompok itu ditetapkan tanpa acak(misalnya diambil kelas yang telah terbentuk)
namun diasumsikanmemiliki kemampuan yang setara dalam semua aspek yang
relevan,yang berbeda hanyalah didalam pemberian perlakuan. Contoh desain
perbandingan dua kelompok statis adalah sebagai berikut:
Kelompok acak Perlakuan Tes akhir

Eksperimen X1 Y1

Kontrol X2 Y2
Adanya kelompok kontrol menyebabkan desain ini dapat mengontrol ancaman
beberapa variabel luar, misalnya: sejarah, kematangan dan regresi statistik. Pada
desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi
dua yaitu: setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan
setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan. Paradigama
penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut:

O1= Hasil pengukuran setengah kelompok yang


X O1 diberi perlakuan
O2= Hasil pengukuran setengah kelompok yang
O2
tidak di beri perlakuan
Pengaruh perlakuan = O1 – O2
QUASI EKSPERIMENTAL

• Quasi eksperimen adalah eksperimen yang


memiliki perlakuan (treatments), pengukuran-
pengukuran dampak, dan unit-unit eksperiment
(experimental units) namun tidak menggunakan
penempatan secara acak
Tujuan Penelitian Quasi Eksperimental

• Untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat


dengan cara melibatkan kelompok kontrol
disamping kelompok eksperimen, namun
pemilahan kedua kelompok tersebut tidak dengan
teknik random. Penelitian quasi eksperimental juga
bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan,
mengklarifikasi penyebab terjadinya suatu
peristiwa, atau keduanya.
Langkah Langkah Penelitian
Quasi Eksperimental
• Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan
dengan masalah yang akan di teliti.
• Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian
• Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian
• Menyusun rencana eksperimen, yang biasanya mencakup
• Melakukan pengumpalan data tahap pertama
• Melakukan pengumpalan data tahap pertama (pretest)
• Melakukan eksperimen
• Mengumpulkan data tahap kedua (posttest)
• Mengolah dan menganalisis data.
• Menyusun  laporan
Jenis Rancangan Metode
Quasi Eksperimental
• Non-Equivalent Grup Desain
Desain yang paling sering digunakan dalam
penelitian sosial. Hal ini terstruktur seperti sebuah
eksperimen pretest posttest-acak.
• Pretest dan Posttest Desain
Dari banyak desain eksperimental sebenarnya
, pretest posttest desain-metode yang disukai untuk
membandingkan kelompok peserta dan mengukur
tingkat perubahan yang terjadi sebagai hasil dari
perlakuan.
• Desain Regresi-Diskontinuitas
Untuk kebanyakan orang “regresi” menyiratkan
reversi mundur atau kembali, sebelumnya yang lebih
primitif sementara “diskontinuitas” menunjukkan
lonjakan yang tidak wajar atau pergeseran dalam apa
yang dinyatakan mungkin menjadi proses yang halus,
lebih terus menerus.
TRUE EXPERIMENTAL
(EKSPERIMENTAL MURNI)
• Dikatakan true experimental (eksperimen yang
sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini
peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan
demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan
rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri
utama dari true experimental adalah bahwa, sampel
yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai
kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari
populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya
kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara
random.
1. Post Test-Only Control Design

• Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing


dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X)
dan kelompok lain tidak.
• Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
• Pengaruh adanya perlakuan adalah (O1:O2). Dalam penelitian,
pengaruh perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan
statistik t-test.
• Jika ada perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan
grup kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara
signifikan.
Lanjut…

• Contoh: Peneliti ingin mengetahui pengaruh


pemberian madu untuk penyembuhan luka. Subyek
penelitian mencit, sebelum melakukan penelitian
dilakukan randomisasi untuk kepompok perlakuan
yaitu dengan madu dan kelompok tidak
mendapatkan perlakuan atau plasebo.
2. Pretest-Post test Control Group Design

• Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih


secara acak/random, kemudian diberi pretest untuk
mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
• Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah
perlakuan diberikan pada kelompok kontrol dan
eksperimen.
• Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok
eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Pengaruh perlakuan adalah: (O2 - O1) - (O4 - O3).
Lanjut…

• Contoh: Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat


anti hipertensi baru (X), pengelompokan dilakukan
dengan random, kemudian kelompok perlakuan dan
tanpa perlakuan (placebo) diukur dahulu tekanan
darahnya, setelah itu, kelompok perlakuan diberikan
obat hipertensi (X). kemudian setelah pelakuan
diukur tekanan darah baik pada kelompok perlakuan
maupun yang tanpa perlakuan
3. The Solomon Four-Group Design

• Dalam desain ini, subjek dibagi menjadi empat secara random.


• Kelompok 1 dan 2 dilakukan pre-test dan kelompok 3 dan 4 tidak ada pre-test.
• Kemudian satu dari kelompok prestest dan satu dari kelompok non-pretest diberi
perlakuan eksperimen, setelah itu keempat kelompok ini diberi post-test.
• Kombinasi dua desain ini menghasilkan desain yang mengontrol interaksi
perlakuan-pretes.

Anda mungkin juga menyukai