Anda di halaman 1dari 12

PENELITIAN EKSPERIMENTAL

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan percobaan terhadap

kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan

perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol. Kekhususan

penelitian ini adalah :1) Di dalam eksperimen terdapat kelompok yang dikenal

perlakuan eksperimental dan kelompok yang dikenal perlakuan pembanding. 2)

Menggunkan sedikitnya dua kelompok eksperimen. 3) Harus memperhatikan

benar-benar perbedaan pengaruh yang diakibatkan oleh perlakuan eksperimental

dengan perlakuan pembanding. 4) Menggunakan agar pengaruh perlakuan

eksperimen maksimal dan pengaruh ubahan penyangga menjadi minimal.

A. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen menurut Faisal merupakan suatu metode yang

sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan: ”Jika sesuatu dilakukan pada

kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akan terjadi?”.

Selanjutnya, Sugiyono menyatakan bahwa penelitian eksperimen dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

 Hamid Darmadi menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah satu-

satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis hubungan

sebab-akibat. Metode ini menyajikan pendekatan yang paling valid untuk

menyelesaikan masalah-masalah sosial/pendidikan; suatu metode yang sistematis

dan logis untuk menjawab pertanyaan: “Jika penyelidikan dilakukan pada kondisi-

kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akan terjadi?”.

Penelitian eksperimen, peneliti memanipulasi variabel bebas, kemudian

mengobservasi pengaruh yang diakibatkan dari manipulasi yang dilakukan. Untuk

mendapatkan pengaruh yang betul-betul bersih dari pengaruh luar peneliti

melakukan kontrol yang cermat terhadap masuknya pengaruh faktor luar.

Penelitian eksperimen variabel-variabel yang ada termasuk variabel bebas atau

independen variabel dan variabel terikat dependen variabel sudah ditentukan

secara tegas oleh peneliti sejak awal penelitian.


B. Karakteristik Penelitian Eksperimen

Secara umum karakteristik penelitian eksperimen dalam bidang pendidikan

mempunyai ciri utama, yaitu 1) ada perlakuan, 2) dilakukan manipulasi variabel,

3) ada kontrol dan 4) dilakukan penugasan random. Ini berarti, pada eksperimen

pada bidang pendidikan penugasan random merupakan unsur yang menjadi ciri

yang membedakannya dari eksperimen secara umum.90

Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian

eksperimen, anatara lain:

 Variabel bebas yang dimanipulasi

Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas

dasar pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan

secara terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait.

 Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan

Menurut Gay (1982), control is an effort on the part of researcher to

remove the influence of any variable other than the independent variable that

ought affect performance on a dependent variable. Mengontrol merupakan usaha

peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain yang mungkin dapat

mempengaruhi variabel terkait. Dalam pelaksanaan eksperimen, group

eksperimen dan group kontrol sebaiknya diatur secara intensif agar karakteristik

keduanya mendekati sama.

C. Bentuk-bentuk Desain Penelitian Eksperimen

Menurut Sugiyono (2017:109) terdapat beberapa bentuk desain eksperimen

yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis yaitu: Pre-Eksperimental Design,

True Eksperimental Design, Factorial Design dan Quasi Eksperimental Design.

Penjelesan tersebut dapat dikatakan bahwa ada 4(empat) bentuk desain

penelitian eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis.

1. Pre-experimental design, yang meliputi one-shot case studi, one group

pretest-posttest, intec-group comparison;

2. True-experimental, meliputi posttest only control design, pretest-control


group design;

3. Factorial experimental; dan

4. Quasi experimental, meliputi time series design dan nonequivalent control

group design.

Penjelasan mengenai bentuk-bentuk desain tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pre-Eksperimental Designs

Disebut preexperimental design karena desain ini belum merupakan

ekssperimen sungguh-sungguh. Masih terdapat variabel luar yang ikut

berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hasil eksperimen yang

merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel

independen. Hal ini dikarenakan tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak

dipilih secara random.

Dalam preexperimental design terdapat tiga alternatif desain sebagai berikut.

1. one-shot case study

Jenis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan

pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain penelitian. Adapun bagan dari one-shot

case study adalah sebagai berikut.

XO

X = treatment yang diberikan (Variabel independen)

O = Observasi (variabel independen)

Paradigma diatas memberikan penjelasan bahwa terdapat suatu kelompok

diberi treatment/perlakuan dan selanjutnya di obsevasi hasilnya. (Treatment

adalah sebagai variabel independen sedang hasil adalah variabel dependen).94

Contoh: Pengaruh Ruang Kelas ber AC (X) terhadap daya tahan belajar siswa (O)

2. One group pretest-posttest design

Perbedaan dengan desain pertama adalah, untuk the one group pretest-

posttestdesign, terdapat pretest sebelum diberi perlakuan, hasil perlakuan dapat

diketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan

sebelum diberi perlakuan.

Bentuk bagan desain tersebut adalah sebagai berikut.


O1 X O2

O1 = nilai pretest (sebelum diberi diklat).

O2 = nilai posttest (setelah diberi diklat).

O2 - O1 = pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai.95

Desain ini mempunyai beberapa kelemahan karena akan menghasilkan beberapa

ukuran perbandingan. Kelemahan tersebut antara lain disebabkan oleh faktor

historis (tidak menghasilkan perbedaan O1 dan O2), maturitation (subjek

penelitian dapat mengalami kelelahan, kebosanan atau kelaparan dan kadang

enggan menjawab jika dinilai tidak sesuai dengan nilai yang berlaku) serta

pembuatan instrument penelitian. Kejelekannya yang paling fatal adalah tidak

akan menghasilkan apapun.

3. Intact-group comparison.

Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua, yang

satu memperoleh stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang lain tidak

mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang akan muncul

dalam desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian terhadap subjek yang

akan diteliti. Oleh karena itu, grup tersebut harus dipilih secara acak.

Adapun bagan desain penelitian Intact Group Comparison sebagai berikut.

X O1

O2

O1: hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan, dan

O2: hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan.

Pengaruh perlakuan: O1 – O2.

Ketiga bentuk desain preexperiment itu jika diterapkan untuk penelitian

akan banyak variabel luar masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga

validitas internal penelitian menjadi rendah.

b. True Eksperimental Design

Disebut sebagai true experiments karena dalam desain ini peneliti dapat

mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi

validitas internal (kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi.


Sejalan dengan hal tersebut tujuan dari true experiments menurut Suryabrata

(2011: 88) adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat

dengan cara mengenakan perlakuan. True experiments ini mempunyai ciri utama

yaitu sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok

kontrol diambil secara random dari populasi tertentu atau dengan kata lain dalam true experiments
pasti ada kelompok kontrol dan pengambilan sampel secara

random. Selanjutnya jenis penelitian yang termasuk dalam true experiments

adalah: pretestposttes control group design, posttest-only control group design,

extensions of true experimental design, multigroup design, randomized block

design, latin square design, factorial design.

Adapun penjelasan mengenai jenis-jenis penelitian tersebut dapat

dielaborasi sebagai berikut.

1. Pretest-posttes control group design

Dalam desain ini terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian

diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara group eksperimen

dan group kontrol. Hasil pretest yang baik adalah jika nilai group eksperimen

tidak berbeda secara signifikan.

Bagan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

R O1 X O2

R O3 O4

Pengaruh perlakuan adalah: (O2 – O1) – (O4 – O3).

2. posttest-only control group design

Desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara

random (R). Grup pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain tidak.

Bagan penelitian ini adalah sebagai berikut.

R X O1

R O2

Pengaruh adanya perlakuan adalah (O1:O2). Dalam penelitian pengaruh

perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan statistik t-test. Jika ada

perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol maka

perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.


c. Factorial Design

Desain merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan

memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi

perlakuan terhadap hasil. Semua grup dipilih secara random kemudian diberi

pretest. Grup yang akan digunakan untuk penelitian dinyatakan baik jika setiap

kelompok memperoleh nilai pretest yang sama.

d. Quasi Eksperiment

Quasi experiments disebut juga dengan eksperimen pura-pura. Bentuk

desain ini merupakan pengembangan dari trueexperimental design yang sulit

dilaksanakan. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan

sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen. Desain digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai

variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang

sesungguhnya.Dalam eksperimen ini jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek

kesetaraan maupun grup kontrol. Bentuk-bentuk quasi experiments antara lain:

1. Time Series Design

Ciri desain ini adalah grup yang digunakan tidak dapat dipilih secara random.

O1 O2 O3 O4 x O5 O6 O7 O8

Dalam desain ini, kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat

dipilih secara acak. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan
maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan

kelompok sebelum diberi perlakuan.

Jika hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti

kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah

kestabilan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi perlakuan.

Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan

yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besar pengaruhnya perlakuan

adalah (O5 + O6 + O7 + O8) – O1 + O2 + O3 + O4).

Sebelum diberi perlakuan, grup diberi pretest sampai empat kali, dengan

maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan grup sebelum diberi
perlakuan.

Jika hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti

grup tersebut dalam kondisi tidak stabil dan tidak konsisten. Setelah kondisi tidak

labil maka perlakuan dapat mulai diberikan.

2. Nonequivalent control group design

Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design tetapi

pada desain ini group eksperimen maupun group kontrol tidak dipilih secara

random.

D. Tujuan Experimental Research

Experimental research ialah penelitian yang bersifat sistematis, teliti, dan logis

untuk melakukan kendali terhadap suatu kondisi. Peneliti memanipulasi stimuli,

keadaan / kondisi eksperimental, serta mengobservasi pengaruh akibat perlakuan.

Secara garis besar tujuan penelitian ini; pertama menguji hipotesis yang diajukan;

kedua memprediksi kejadian dalam eksperimental; ketiga menarik generalisasi

hubungan antarvariabel (Widi Winarni, 2018).

Issac dan Michael mengungkapkan bahwa, tujuan dari penelitian eksperimen yaitu

untuk meneliti sebuah kemungkinan sebab akibat menggunakan satu atau lebih

perlakuan terhadap satu atau lebih kelompok eksperimen dan mengkomparasikan hasil

akhir dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Tujuan

dari experimental research adalah untuk mengetahui ada atau tidak hubungan sebab

akibat, dan seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan memberi beberapa

perlakuan tertentu terhadap kelompok eksperimental, serta menyiapkan kontrol untuk

perbandingan (Ade, 2018). Penelitian eksperimen memfasilitasi inferensi kausal melalui

transparansi isi prosedur eksperimental (Green, 2006).

Terdapat enam kriteria umum dari metode eksperimen yang berbeda dengan

metode lain, yaitu :

a. Masalah harus jelas, penting, dan dapat dipecahkan

b. Faktor-faktor serta variable dalam eksperimen harus didefinisikan sejelas-jelasnya.

c. Percobaan harus dilaksanakan dengan desain percobaan yang cocok, sehingga dapat
memaksimalkan variable perlakuan dan meminimalisasikan variable pengganggu dan

variable random

d. Ketelitian observasi dan ketetapan alat ukur

e. Metode, material, dan dan referensi yang digunakan dalam penelitian harus

digambarkan sejelas-jelasnya

f. Interpretasi serta uji statistic harus dinyatakan dalam beda signifikasi dari parameterparameter
yang dicari

E. Karakteristik Experimental Research

Penelitian merupakan upaya sadar manusia dalam mendapatkan pengatahuan baru,

menciptakan pengetahuan baru, serta memecahkan atau memberi solusi terhadap

permasalahan – permasalahan ilmiah. Upaya penelitian harus dilaksanakan secara logis

/ rasional serta sistematik sehingga informasi serta pengetahuan baru dapat diperoleh

serta bermanfaat (Asrin, 2022). Dalam memahami metodologi penelitian merupakan hal

yang tidaklah mudah, dikarenakan konsep penelitian yang rumit, dan mempunyai

karakteristik tersendiri (Arifin, 2020). Salah satu jenis penelitian adalah penelitian

eksperimen, penelitian tersebut mempunyai karakteristik tersendiri. (M Ross , 2018)

menyatakan bahwa penelitian eksperimental telah memiliki tradisi panjang dalam dunia

psikologi dan pendidikan.

(Danuri, 2019) menyebutkan, terdapat enam ciri khusus atau karakteristik dalam

penelitian eksperimen. Adapun ciri khusus atau karakteristik tersebut adalah sebagai

berikut :

a. Ekuvalensi statistik dari subyek kelompok yang berbeda.

Hal tersebut bisa didapatkan secara acak kepada subjek yang dipilih sehingga

kelompok-kelompok yang mempunyai perbedaan tersebut mempinyai kesamaan

dalam seluruh aspek yang berkaitan dengan varibel dependen, kecuali perlakuan

yang yang diberikan sebagai fokus dari eksperimen. Ekuvalensi ini dibutuhkan dalam

upaya meminimalisir terjadinya suatu ancaman terhadap validitas internal dan

seleksi.

b. Terdapat suatu perbandingan diantara dua kelompok atau lebih.

Dalam experimental research, dibutuhkan paling minimal dua kelompok subjek


atau lebih, hal tersebut bertujuan agar bisa melakukan sebuah perbandingan. Fokus

inti dari penelitian eksperimen ialah untuk mengkomparasikan pengaruh sebuah

kondisi terhadap kelompok yang lain dengan pengaruh kondisi yang lain terhadap

kelompok yang berbeda.

c. Terdapat manipulasi perlakuan.

Dalam experimental research dibutuhkan suatu manipulasi perlakuan. Manipulasi

perlakuan tersebut setidaknya terdapat pada satu variabel independen. Manipulasi

perlakuan merupakan peneliti mengkontrol terhadap kelompok subjek mana yang

akan diperlakukan khusus. Pada kasus ini, hal yang dimanipulasi merupakan variabel

independen, variabel tersebut diberi perlakuan khusus terhadap subjek. Oleh karena

itu, experimental research dapat dilakukan apabila variabel independen dapat

dimanipulasi, dalam hal ini setidaknya diperlukan satu variabel yang dimanipulasi.

d. Terdapat pengukuran untuk masing-masing variabel dependen.

Dalam experimental research terdapat sebuah pengukuran terhadap masingmasing variabel


dependen. Dalam hal ini bermaksud bahwa variabel dependen yang

hasil perubahannya sebagai fokus penelitian eksperimen bisa diukur secara

kuantitatif. Apabila hal tersebut tidak dapat dilakukan, maka experimental research

tidak dapat dilakukan atau diteruskan.

e. Penggunaan statistik inferensial

Statistik inferensial digunakan untuk mewujudkan pernyataan probabilitas

mengenai hasil. Hal tersebut dikarenakan, statistik inferensial dapat menggeneralkan

hasil terhadap kelompok individu yang lebih luas diluar populasi atau subjek.

f. Terdapat desain yang bisa mengontrol dengan kuat variabel asing.

Selain experimental research, penelitian lain juga menggunakan desain ini.

Mengontrol sebuah variabel dalam experimental research dilaksanakan secara

sengaja. Hal tersebut meyakinkan jikalau tidak terdapat suatu variabel lain yang

dapat dikontrol, sehingga meyakinkan bahwa tidak terdapat suatu variabel lain yang

bisa mengontrol, dan bisa memberikan hipotesis tandingan yang menerangkan hasil

penelitian. Mengontrol variabel ini dilaksanakan agar meyakinkan variabel tersebut

tidak akan memberi pengaruh pada variabel dependen, dengan kata lain menjaga

supaya pengaruhnya sama terhadap seluruh kelompok subjek.


Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat enam

karakteristik dalam penelitian eksperimen, karakteristik tersebut adalah ekuvalensi

statistik dari subyek kelompok yang berbeda, terdapat suatu perbandingan diantara dua

kelompok atau lebih, terdapat manipulasi perlakuan, terdapat pengukuran untuk masingmasing
variabel dependen, penggunaan statistik inferensial, dan terdapat desain yang

bisa mengontrol dengan kuat variabel asing.

F. Langkah – Langkah Metode Experimental Research

(Sinambela, 2021) dalam karyanya yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif”

menuliskan bahwa Kempthorne menyatakan dalam melakukan eksperimen perlu

memperhatikan enam langkah, yaitu:

a. Rumuskan masalah

Masalah harus dirumuskan dengan jelas, mempertanyakan perbedaan variable

yang diuji cobakan, apakah terdapat perbedaan dan seberapa besar perbedaan yang

diakibatkannya.

b. Formulasikan hipotesis

Hipotesis sebagai jawab dari permasalahan haruslah diajukan untuk diuji.

Sebelum hipotesis diajukan terlebih dahulu dilakukan kajian teoretik yang dapat

mengarahkan perumusan hipotesis dan studi komparasi berbagai penelitian

terdahulu.

c. Tetapkan desain penelitian

Sebelum dilakukan pencarian data, terlebih dahulu ditetapkan rancangan

percobaannya, yakni tahap-tahap apa yang akan dilakukan dan bagaimana urutanurutannya. Ciri –
ciri rancangan yang baik dapat mencakup 4 hal, yaitu :

1) Dapat mengatur berbagai variable yang diamati, dan kondisi eksperimen secara

utuh dan ketat

2) Berbagai perlakuan harus dapat dibandingkan dengan jela dan variable control

yang ketat

3) Dapat mengoptimalisasi varian dari berbagai variable yang berhubungan dengan

hipotesis yang akan diuji sehingga efek positifnya variable random yang berada

diluar penelitian dapat diminimalisasi

4) Dapat menjawab dua pertanyaan pokok, yaitu validitas internal tentang apakah
manipulasi percobaan dapat menimbulkan perbedaan, serta validitas eksternal

tentang sejauh mana temuan dalam eksperimen dapat representative untuk

menggeneralisasi kondisi sejenis.

d. Pengkajian

Pengakajian kemungkinan hasil yang akan diperoleh dengan tujuan


Penelaahan atas berbagai kemungkinan hasil yang diperoleh dilapangan, dan

menghubungkan Kembali alas an mengapa eksperimen harus dilakukan

e. Mempersiapkan analisis data

Melalui hasil analisis dilakukan pembahasan unutk melihat hasil dan

hubungannya dengan masalah yang dirumuskan, apakah telah terjawab atau belum.

Disamping itu, persiapan analisis data akan memberikan berbagai pertimbangan atas

teknik dan prosedur statistic yang akan digunakan untuk meyakinkan bahwa kondisi

yang diperlukan adalah valid dan reliabel

f. Laksanakan percobaan

Percobaan dapat dilakukan dengan mengikuti secara ketat apa yang sudah

ditetapkan pada poin a sampai dengan poin d.

g. Analisis data

Didasarkan atas percobaan yang diimpementasikan, dilakukan pengukuran untuk

memperoleh data.

h. Tarik kesimpulan dan lihat implikasinya.

Hasil pengujian yang dilkukan secara statistic haruslah dimaknai

i. Berikan evaluasi

Evaluasi secara keseluruhan rangkaian eksperimen yang telah dilaksanakan untuk

melihat kekuatan dan kelemahan proses eksperimen.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian

eksperimen terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, langkah yang harus

dilakukan adalah merumuskan masalah, memformulasikan masalah, menetapkan desain

penelitian, mengkaji kemungkinan hasil penelitian, mempersiapkan analisis data,

melaksanakan percobaan, menganalisis data, menarik kesimpulan serta implikasinya,

dan memberikan evaluasi.


Dafpus

Experimental Reseacrch Dalam Metodologi Pendidikan

Rahmatullah Akbar1

, Weriana2

, Rusdy A Siroj3

, M Win Afgani4

Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, Januari 2023, 9 (2), 465-474

DOI: https://doi.org/10.5281/zenodo.7579001

p-ISSN: 2622-8327 e-ISSN: 2089-5364

METODOLOGI PENELITIAN

Penulis

Andi Ibrahim, Asrul Haq Alang, Madi, Baharuddin, Muhammad Aswar Ahmad,

Darmawati

Editor

Dr. H. Ilyas Ismail, M.Pd., M.Si

Cet I : Agustus 2018

Anda mungkin juga menyukai