Anda di halaman 1dari 6

METODE PENELITIAN

EKSPERIMEN PADA PENDIDIKAN


Pengertian
Metode penelitian eksperimen adalah: metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan. Contohnya dalam bidang fisika penelitianpenelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat
dipilih dan variabel lain dapat mempengaruhi proses eksperimen dan dapat
dikontrol secara tepat, adapun contohnya dalam bidang fisika mencari pengaruh
panas terhadap muai panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi panas dan muai
panjang dapat di ukur secara teliti, dan penelitian dilakukan dilaboratorium,
sehingga pengaruh-pengaruh variabel lain dari luar dapat di kontrol. Sedangkan
dalam penelitian sosial khususnya pendidikan, desain eksperimen yang digunakan
untuk penelitian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat, karena banyak variabel
luar yang berpengaruh dan sulit mengontrolnya adapun contohnya mencari
pengaruh metode kontekstual terhadap kecepatan pemahaman murid dalam
pelajaran fisika.

Beberapa bentuk desain eksperimen


1.

Pre- Experimental Designs (Nondesigns). Pre- Experimental Designs


(nondesigns) belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih
terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependen. Bentuk Pre- Experimental Designs (nondesigns) ada beberapa macam
yaitu:
a. One-Shot Cose Study. Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat di
gambarkan sebagai berikut:
X

X= Treatment yang diberikan (variabel independen)


O= Observasi (Variabel dependen)
Adapun cara membacanya sebagai berikut terdapat suatu kelompok diberi trikmen
atau perlakuan dan selanjutnya di observasi hasilnya.
b. One- Group Pretest-Posttest Design. Bila dalam one-shot case study tidak di beri
pretest, maka pada paradigma ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan
sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

O1 X O2
O1= nilai pretest (misal sebelum diberi diklat)
O2 = nilai posttest( misal setelah diberi diklat)
Pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai = (O2- O1)
c.

Intact-Group Comparison. Terdapat 1 kelompok yang digunakan untuk


penelitian tetapi dibagi 2 yaitu setengah kelompok eksperimen dan setengah
kelompok untuk kontrol
X

O1
O2

O1= Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan


O2= Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak di beri perlakuan
Pengaruh perlakuan = O1 O2
2. Tru-Experimental design. Dikemukakan 2 bentuk yaitu:
a. Posttest-Only Control Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang
masing-masing di pilih secara randum (R). Kelompok pertama diberi perlakuan
(X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang di beri perlakuan disebut
kelompok eksperimen dan kelompok yang di beri (treatment) adalah (O1 : O2).
Dalam penelitian yang sesungguhnya pengaruh treatment dianalisis dengan uji
beda, pakai statistik t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang di
berikan berpengaruh secara signifikan.
R X O2
R O4

b. Pretest-posttest control group design. Terdapat dua kelompok yang di pilih


secara randum, kemudian di beri pretest untuk mengetahui keadaan awal adalah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang
baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh
perlakuan adalah (O2 O1) (O4 O3)
R

O1 X
O2
R O3
O4
c. Factorial Design. Merupakan modifikasi dari design true
experimental, yaitu dengan memperlihatkan kemungkinan adanya variabel

moderator yang mempengaruhi perlakuan ( variabel independen) terhadap hasil


(variabel dependen). Paradigma design faktorial dapat digambarkan seperti
berikut:
R

O1
Y1 O2

O3
Y1
O4

O5
X
Y2 O6

O7

Semua kelompok di pilih secara random,


kemudian masing-masing diberi pretest.
Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik ,
bila setiap keompok nilai pretestnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7
Y2

O8

3. Quasi Experimental Design. Merupakan pengembangan dari true experimental


design, yang sulit dilaksanakan. Mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dua bentuk eksperimen ini yaitu:
a. Time series design. Desain ini tidak dapat di pilih secara randum. Sebelum diberi
perlakuan kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk
mengetahui keistabilan dan kejelasan kelompok sebelum di beri perlakuan. Bila
hasil pretest selama empat kali ternyata nilanya berbeda-beda, berarti kelompok
tersebut labil, dan konsisten. Hasil pre test yang baik adalah O1 = O2= O3 = O4
dan perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. besarnya pengaruh
perlakuan adalah= (O5 + O6 + O7 O8) (O1 + O2 + O3 + O4). Dibawah ini
merupakan grafik berbagai kemungkinan hasil penelitian yang menggunakan
desain time series

O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7
O8
b. Nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretestposttest control group desain, hanya pada desain ini kelompok eksperimen
maupun kelompk kontrol tidak dipilih secara random.
POPULASI DAN SAMPEL

Populasi. Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemungkinan ditarik kesimpulannya.
Sampel. Adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili).
Teknik Samping. Merupakan teknik pengambilan sampel, teknik sampling pada
dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probablility sampling dan
nonprobabbility sampling.

a.
b.
c.
d.

Probability Sampling. Merupakan pengambilan sampel yang memberikan


peluang yang samabagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu.
Proportionate Stratified random Sampling. Digunakan bila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Disproortionate Stratified Random Sampling. Digunakan untuk menentukan
jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
Cluster sampling (Area Samling)

Nonprobabbility sampling. Merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak


memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.
a. Sampling Sistematis. Merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi
yang terdiri dari 100 orang.

b. Sampling kuota. Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c. Sampling insidental. Adalah teknik penetuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan insidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui ini cocok
sebagai sumber data.
d. Sampling purposive. Adalah penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
e. Sampling jenuh. Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggopta populasi
digunakan sebagai sampel
f. Snowball Sampling. Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian membesar.
Menentukan ukuran sampel. Cara menentukan ukuran sampel seperti yang
dikemukakan didasarkan atas asumsi bahwa populasi berdistribusi normal, bila
tidak normal maka cara tersebut tidak perlu dipakai.
Contoh menentukan ukuran sampel. Misalnya:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya:pria-wanita, pegawai negeri-swasta
dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivarite (korelasi atau
regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari
jumlah variabel yang diteliti
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing-masing
antara 10 s/d 20
Cara Mengambil anggota sampel. Pengambilan sampel secara randum/acak
dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer, maupun dengan undian. Jika
teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi diberi
nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota populasi.
Sumber:
oyostwartoyo.blogspot.com/2011/12/metode-penelitian-eks... diunduh tg18 Okt
2015

Anda mungkin juga menyukai