Anda di halaman 1dari 18

SKEMA RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN SEMU, VARIABEL PENELITIAN, PRA EKSPERIMEN DAN EKSPERIMEN SEMU

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 :


Ayu Rohani Nainggolan
Ernawati Lubis
Veronika Susanna Rumapea
PEMBAHASAN :

1. Skema Rancangan Penelitian Eksperimen Semu


2. Variabel Penelitian, Pra Eksperimen dan Eksperimen
Semu
Pengertian

Eksperimen kuasi adalah eksperimen yang memiliki perlakuan


(treatments), pengukuran-pengukuran dampak (outcome measures),
dan unit-unit eksperiment (experimental units) namun tidak
menggunakan penempatan secara acak.
Variabel adalah suatu besaran kuantitatif atau kualitatif yang dapat
bervariasi atau berubah pada situasi tertentu.
Dalam mengidentifikasi atau menuliskan variabel, peneliti harus
menyebutkan atau menuliskan bagaimana tiap variabel akan diukur.
Tujuan Dan Langkah-Langkah Ekperimen Semu

1) Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan di
teliti.
2) Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian
3) Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian
4) Menyusun rencana eksperimen, yang biasanya mencakup
5) Melakukan pengumpalan data tahap pertama
6) Melakukan pengumpalan data tahap pertama (pretest)
7) Melakukan eksperimen
8) Mengumpulkan data tahap kedua (posttest)
9) Mengolah dan menganalisis data
10) Menyusun  laporan
Rancangan-Rancangan Dalam Metode Eksperimen
Semu

Dalam kaitannya dengan pemilihan subjek penelitian,


penelitian tidak selalu sanggup melaksanakan pemilihan
subjek secara random (individual randum). Dalam
penetapan random (random assignment), peneliti tidak
memungkinkan menentukan dan memilah subjek sesuai
dengan rancangannya. Akan tetapi, peneliti terpaksa harus
mendapatkan kelas atau kelompok subjek yang sudah
ditentukan oleh sekolah, sesuai dengan kebijakan sekolah.
1. Times Series Design

Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak


sanggup dipilih secara random. Sebelumnya didiberi perlakuan,
kelompok didiberi pretest hingga empat kali, dengan maksud untuk
mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum
didiberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya
tidak sama-beda, berate kelompok tersebut keadaannya goyah, tidak
menentu, dan tidak konsisten. Sesudah kestabilan keadaan kelompok
daoat diketahui dengan terang maka gres didiberi treatment. Desain
penelitian ini spesialuntuk memakai satu kelompok saja., sehingga tidak
memerlukan kelompok kontrol.
2. Single Subject Design

Penelitian ibarat ini disebut sebagai penelitian single subject. Penelitian ini
sangat mempunyai kegunaan bagi guru yang sedang melaksanakan
penelitian terhadap individual siswa, contohnya dalam melaksanakan
penelitian bimbingan dan konseling atau dalam melaksanakan rehabilitasi
dan terapi fisik yang perlakuannya spesialuntuk didiberikan pada satu
individu saja. Desain single subject umumnya memakai pengukuran yang
berulang dan spesial untuk mengimpleentasikan variabel bebas tunggal
yang dibutuhkan sanggup merubah spesialuntuk satu variabel terikat.
Pengukuran variabel dilakukan pada kondisi normal yang disebut baseline.
3. Rancangan rangkaian waktu dengan kelompok
pembanding ( control time series desaign) 

Rancangan  ini yaitu rancangan rangkaian


waktu, dengan kelompok pembanding
(control ). Rancangan ini lebih memungkinkan
adanya control terhadap validitas internal,
sehingga laba dari rancangan ini lebih
menjamin adanya validitas internal yang tinggi.
4. Rancangan “separate sample pretest-
postest”
Rancangan ini sering digunakan dalam penelitian-penelitian
kesehatan dan keluarga berencana, pengukuran pertama
(pretest) dilakukan terhadap sample yang dipilih secara acak
dari populasi tertentu. Kemudian dilakukan intervensi atau
aktivitas pada seluruh populasi tersebut. Selanjutnya
dilakukan pengukuran kedua (posttest) pada kelompok
sampel lain, yang dipilih secara acak (random) dari populasi
yang sama. Rancangan ini sangat baik untuk menghindari
imbas atau imbas dari “test”, meskipun tidak sanggup
mengontrol “sejarah”, “maturitas”.
5. Kelompok bekerjasama (intact group
comparison)
Rancangan penelitian intact group comparison atau desebut
juga rancangan static group comparison. Rancangan penelitian
intac group desain ini sebetulnya berasal dari kelompok subjek
yang sama dan berhubungan. Dalam rancangan ini
sekelompok subjek yang diambil dari populasi tertentu
dikelompokan secara rambang menjadi dua, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen
didiberi perlakukan tertentu dalam waktu tertentu, sedangkan
kelompok control tidak. Kedua kelompok subjek itu kemudian
dikenakan pengukuran atau observasi (tes) yang sama.
6. Rancangan kelompok kontrol yang tidak
sama (non-equivalent control group design)

Rancangan peneitian ini sering digunakan dalam


penelitian. Dalam rancangan ini, subjek
penelitian atau partisipasi penelitian tidak dipilih
secara acak untuk dilibatkan dalam kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Pada
dasarnya, langkah-langkah dalam rancangan ini
sama ibarat pada rancangan pretest-posstest
experimental control group design.
IDENTIFIKASI VARIABEL merupakan bagian dari langkah penelitian yang
dilakukan peneliti dengan cara menentukan variabel-variabel yang ada dalam
penelitiannya. Misalnya variabel manipulasi (variabel bebas/ variabel independen),
variabel respon (variabel dependen/variabel terikat), dan variabel kontrol.

1. Variabel Manipulasi Variabel manipulasi merupakan faktor yang menjadi


sebab atau terjadinya perubahan variabel lain (yaitu variabel respon).
Variabel manipulasi disebut juga variabel bebas karena variabel ini secara
bebas dapat mempengaruhi variabel laiN
2. Variabel Respon
Variabel yang berubah sebagai hasil atau akibat dari perubahan variable
bebas atau pemanipulasian disebut variabel respon. Perubahan pada faktor
ini karena dipengaruhi oleh variabel manipulasi. Karena perubahan itu
sebagai tanggapan dari faktor lain (variabel manipulasi) maka disebut
variabel respon (variabel terikat).
3. Variabel Kontrol adalah Variabel yang dapat mempengaruhi hasil ekseprimen, tetapi dijaga
agar tidak memberikan pengaruh disebut variabel kotrol. Eksperimen yang dilakukan dengan
pengontrolan variabel seperti itu baru dapat disebut prosedur eksperimen yang benar. Dengan
demikian kita dapat mendefinisikan variabel kontrol adalah variabel yang dijaga agar tidak
mempengaruhi hasileksperimen .
Rancangan Pra-Eksperimen (Pra
-Experiment Design)
Rancangan ini digunakan untuk mengungkap hubungan sebab-akibat hanya
dengan cara melibatkan satu kelompok subjek, sehingga tidak ada control yang
ketat terhadap variabel. Terdapat tiga jenis rancangan penelitian yang dapat
dimasukkan dalamkelompok rancangan penelitian ini, yaitu:

1. Studi Kasus Bentuk Tunggal (One - Shot Case Study)


Yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok
pembanding dan juga tanpa adanya tes awal. Dengan modelini peneliti
tujuannya sederhana yaitu ingin mengetahui efek dari perlakuan yang diberikan
pada kelompok tanpa mengindahkan pengaruh factor yang lain.
2. Pratest-Postest Kelompok Tunggal (The One Group Pratest Posttest)
Rancangan eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa
kelompok pembanding.

3. Perbandingan Kelompok Statis (The Static Group Comparison Group)


Pada rancangan ini, ada kelompok yang diberikan treatmen eksperimental, dan ada
kelompok lainnya yang tak diberikan treatmen, dua-duanya adalah kelompok yang sudah
ada.

4. Rancangan penelitian dua kelompok matching randomisasi


Pada rancangan penelitian ini, selain melakukan randomisasi pada kelompok eksperimen
maupun control juga dilakukan teknik control tambahan dengan dilakukannya matching.
Matching dilakukan agar kedua kelompok menjadi setara pada beberapa
variabeltergantung yang diduga dapat berpengaruh pada variabel terikat. Matching
dilakukan sebelum dilakukan randomisasi.
Rancangan Eksperiment Semu (Quasi-
Experimental Design)

Penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang


dilaksanakan dengan menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact
group) untuk diberi perlakuan (treatment) dan bukan menggunakan subjek yang
diambil secara acak.
Penggunaan rancangan ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan
perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya
dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau
memanipulasikan semua variabel yang relevan. Ciri-ciri rancangan eksperimen semu
adalah :
1. Manipulasi eksperimen hanya pada variabel bebas
2. Tidak ada pemilihan secara acak untuk kelompok dan atau
3. Tidak ada kelompok kontrol
Beberapa jenis rancangan penelitian antara lain :

1. Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design, Rancangan ini pada dasarnya sama
dengan rancangan secara acak dengan tes akhir dan kelompok control diatas tadi. Perbedaannya
hanyalah terletak pada teknik yang digunakan di dalam upaya mengekuivalenkan/menyamakan
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

2. Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design, Rancangan ini pada dasarnya


sama dengan rancangan secara acak pratest-posttest dan kelompok control diatas tadi.
Perbedaannya hanyalah terletak pada teknik yang digunakan di dalam upaya
mengekuivalenkan/menyamakan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol .
3. Rancangan rangkaian waktu (A basic time-series design)
Pada design time series,peneliti melakukan pengukuran di depan selama tiga kali berturut,
kemudian peneliti memberikan perlakuan pada obyek yang diteliti. Kemudian peneliti
melakukan pengukuran selama tiga kali lagi setelah perlakuan dilakukan. Design ini
merupakan pengembangan dari One Group Pretest-Posttest Design, jika pengukuran
dilakukan secara berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu.
4. Rancangan rangkaian waktu dengan kelompok pembanding (control time
series design), Pada dasarnya rancangan ini adalah rancangan rangkaian
waktu, hanya dengan menggunakan kelompok pembanding (kontrol).
Rancangan ini lebih memungkinkan adanya control terhadap validitas internal,
sehingga keuntungan dari rancangan ini lebih menjamin adanya validitas
internal yang tinggi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai