Tien
• Intervensi
• Observasi terhadap efek perlakuan
• Pengendalian variabel luar/ non eksperimen
• Kelompok Kontrol/ pembanding
Ciri Penelitian Eksperimental
1. pengendalian,
2. manipulasi, dan
3. pengamatan
PENELITIAN EKSPERIMEN
K. Perlakuan : O1 O2
K. Kontrol : O3 O4
UPAYA PENGENDALIAN
K. Eksp. O1 (x) O3
Randomisasi
K Kontrol: O2 O4
Langkah-langkah pokok
1) Lakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan digarap.
2) Identifikasi dan definisikan masalah.
3) Rumuskan hipotesis-hipotesis berdasarkan atas penelaahan kepustakaan.
4) Definisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel-variabel utama.
5) Susun rencana eksperimen:
6) Laksanakan eksperimen.
7) Aturlah data kasar itu dalam cara yang mempermudah analisis selanjutnya;
tempatkan dalam rancangan yang memungkinkan memperhitungkan efek
yang diperkirakan akan ada.
8) Terapkan test/uji signifikansi untuk menentukan taraf signifikansi hasilnya.
9) Buatlah interpretasi mengenai hasil testing, berikan diskusi seperlunya, dan
tuliskan laporannya
Ciri-ciri:
Menuntut penggunaan variabel-variabel dan kondisi-kondisi
eksperimental secara tertib-ketat, baik dengan kontrol atau dengan
manipulasi langsung maupun dengan randomisasi (pengaturan secara
acak).
Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis-dasar”
untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental yang dikenakan
perlakuan.
Memusatkan usaha pada pengontrolan varians
Internal validity, pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Apakah
manipulasi eksperimental pada studi ini memang benar-benar
menimbulkan perbedaan?
External validity, yang menanyakan persoalan: seberapa
representatifkah penemuan-penemuan penelitian ini dan seberapa
jauh hasil-hasilnya dapat digeneralisasikan kepada subyek-subyek
atau kondisi-kondisi yang sama?
Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel lain
diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara
sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN EKSPERIMEN MURNI
Keunggulan :
• Pengendalian terhadap variabel luar dapat secara maksimal
• Timbulnya efek semata-mata karena perlakuan
Kelemahan
• Pengendalian berlebihan terhadap kondisi penelitia berlebihan sehingga tidak
sesuai dengan situasi riil populasi.
• Hambatan Etis : sengaja membiarkan kelompok kontrol tidak mendapatkan
perlakuan yang optimal
Penelitian Eksperimental-Semu (Quasi-Experimental Research)
Contoh-contoh
Penelitian tentang perbedaan penerapan sikap kerja ergonomis
sebelum adanya penyuluhan dan sesudah adanya penyuluhan.
Berbagai penelitian mengenai berbagai problem sosial seperti
kenakalan remaja, keresahan, merokok, dan sebagainya, yang
didalamnya kontrol dan manipulasi tidak selalu dapat dilakukan.
Penelitian pendidikan yang menggunakan pretest-postest yang
didalamnya variabel-varibel seperti kematangan, efek testing, regresi
statistik, atrisi selektif dan adaptasi tidak dapat dihindari atau bahkan
terlewat dari penelitian
RANCANGAN EKSPERIMEN KUASI
Suatau alternatif ketika randonmisasi subjek atau kontrol sulit di dapatkan
Eksp : O1 (x) O3
Kontr.: O2 O4
C i r i - c i r i:
Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang
didalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang
relevan kecuali beberapa dari variabel-variabel tersebut.
Peneliti mengusahakan untuk sampai sedekat mungkin dengan ketertiban
penelitian eksperimental yang sebenarnya, dengan hati-hati menunjukkan
perkecualian dan keterbatasannya. Karenanya, penelitian ini ditandai oleh
metode kontrol parsial berdasar atas identifikasi secara hati-hati mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi internal validity dan external validity.
Perbedaan antara penelitian eksperimental-sungguhan dengan
eksperimental-semu adalah kecil, terutama kalau yang dipergunakan sebagai
subyek adalah manusia, misalnya sosial, ekonomi, dan psikologi.
Walaupun penelitian tindakan dapat mempunyai status eksperimental-semu,
namun seringkali penelitian tersebut sangat tidak formal, sehingga perlu
diberi kategori tersendiri. Sekali rencana penelitian telah dengan sistematis
menguji masalah validitas, bergerak menjauhi alam intuitif dan penjelajahan
maka permulaan metode eksperimental telah terwujud
PRE-EXP. DESIGN
• Sebelum adanya True Experimental Design
(1). One-shot case study (X O)
(2). One-group Pretest-posttest
(O1 X O2)
(3). Static-group Comparison Design
X O1 (Kel. I)
(-) O2 (Kel. II)
X: perlakuan/treatment
(-): tidak diberi perlakuan
O: observasi/pengukuran
Penggambaran (notasi) desain
QUASI-EXPERIMENTAL DESIGN*
O1 O2 O3 X O4 O5 O6 (KP)
O1 O2 O3 - O4 O5 O6 (KK)
O1 X O2
R
O3 - O4
(3). PRETEST-POSTTEST (R) CONTROL
GROUP DESIGN WITH EXTENTION
(Solomon Four Group Design)
O1 X O2
O3 - O4
R
X O5 (Ex-
- O6tention)
RANDOMIZED CLINICAL TRIAL
(RCT)
OC: +
SUBJ.
OC: -
R Treatment
POP SAMPLE OC: +
R
CONTR.
OC: -
(Time)