Anda di halaman 1dari 43

Penelitian Eksperimen:

Murni & Quasi

Tien

Bagian Biokimia FK UHO


Metodologi Penelitian
Tahun 2021
Rancangan penelitian kesehatan berdasar
klasifikasi penelitian

Rancangan Jenis Contoh

Observasional Deskriptif Laporan kasus


(non-eksperimen) Studi kasus
Survei
Analitik Cross sectional
Kasus kontrol
Kohort
Eksperimen Laboratorium Biomedik
Klinik Trial klinik
Epidemiologi Intervensi komunitas
Pengertian
• Penelitian eksperimental adalah penelitian di mana peneliti
memanipulasi satu variabel bebas atau lebih, mengendalikan
variabel di luar variabel bebas, dan melakukan observasi
(pengukuran) terhadap satu atau lebih variabel terikat untuk
menemukan variasi yang muncul seiring dengan manipulasi
variabel bebas tersebut.
• Dalam penelitian non-eksperimental peneliti tidak dapat
memanipulasi variabel karena sifat-sifat tertentu dari
variabel-variabel yang digunakan tidak memungkinkan adanya
manipulasi.
• Penelitian non-eksperimental sering disebut penelitian ex post
facto.
SIFAT PENELITIAN EKSPERIMEN

• Intervensi
• Observasi terhadap efek perlakuan
• Pengendalian variabel luar/ non eksperimen
• Kelompok Kontrol/ pembanding
Ciri Penelitian Eksperimental

1. pengendalian,
2. manipulasi, dan
3. pengamatan
PENELITIAN EKSPERIMEN

• Peneliti dengan sengaja memberi intervensi(perlakuan) kepada


subjek.
• Pengamatan dilakukan terhadap efek perlakuan.
• Perbedaan hasil pengamatan sebelum dan sesudah atau antar
kelompok dianggap sebagai efek perlakuan.

K. Perlakuan : O1 O2

K. Kontrol : O3 O4

Efek perlakuan : O1/O2 atau O2/O4


VARIABEL LUAR YANG HARUS DIKENDALIKAN

1. Kondisi Internal Subjek


2. Kondisi lingkungan subjek
3. Bias pengukuran
4. Subjektivitas Peneliti

UPAYA PENGENDALIAN

1. Pembatasan Kriteria subjek (Inkulsi/ eksklusi)


2. Randomisasi kelompok subjek/ matching
3. Uji validitas/ reliabilitas alat ukur
4. Pengukuran tersamar (blinded) tunggal, ganda
Prosedur Meningkatkan Kesamaan

1. penempatan secara acak (random),


2. pemadanan (matching), dan
3. pemilihan kelompok-kelompok yang
homogen (cluster)
Manipulasi
• Manipulasi suatu variabel menunjuk pada tindakan
yang sengaja dilakukan oleh peneliti.
• Pemanipulasian variabel mempunyai bentuk khas di
mana peneliti memberikan seperangkat kondisi yang
berbeda-beda dan yang telah ditentukan sebelumnya
kepada subjek.
Manipulasi
• Seperangkat kondisi yang berbeda-beda itu disebut
variabel bebas yang merupakan variabel
eksperimental atau variabel perlakuan.
• Kondisi yang berbeda-beda itu dirancang untuk
mewakili dua atau lebih nilai suatu variabel bebas,
yang dapat berupa perbedaan tingkatan atau
perbedaan jenis.
• Peneliti dapat memanipulasi satu variabel bebas saja
atau sejumlah variabel bebas sekaligus.
Pengamatan
• Dalam penelitian eksperimental, kita tertarik pada
pengaruh pemanipulasian variabel bebas terhadap variabel
jawaban (response variable).
• Pengamatan dilakukan terhadap ciri-ciri tingkah laku subjek
yang diteliti.
• Nilai pengamatan yang bersifat kuantitatif (atau yang dapat
dikuantitatifkan) ini disebut variabel terikat.
• Dalam penelitian eksperimental, variabel terikat sering
berupa hasil dari sesuatu.
• Prinsip: semakin besar variasi variabel terikat semakin baik.
Validitas Internal
• Validitas internal (internal validity)
mempertanyakan apakah suatu variabel
eksperimental telah sungguh-sungguh
menyebabkan perbedaan.
• Segala sesuatu yang berkaitan dengan kendali
atau kontrol terhadap variabel-variabel lain di
luar variabel bebas berkaitan dengan validitas
internal ini.
Validitas Eksternal
• Validitas eksternal (external validity)
mempertanyakan kerepresentatifan atau
kemungkinan generalisasi.
• Persoalan apakah hasil yang diperoleh dapat
digeneralisasikan kepada populasi merupakan
persoalan validitas eksternal.
• Misalnya, apakah kesimpulan yang diperoleh dapat
digeneralisasikan ke satu sekolah saja, atau ke semua
sekolah di suatu kecamatan, atau ke semua sekolah
di suatu kabupaten.
Langkah-langkah
1. Identifikasikan dan rumuskan masalah
penelitian.
2. Lakukan telaah pustaka yang berkaitan
dengan variabel penelitian.
3. Rumuskan hipotesis berdasarkan penelaahan
kepustakaan.
Langkah-langkah
4. Definisikan secara operasional variabel-variabel
penelitian.
5. Susunlah rencana eksperimen.
6. Laksanakan eksperimen.
7. Kumpulkan data dan aturlah dalam cara yang
mempermudah analisis selanjutnya dan tempatkan
dalam rancangan yang memungkinkan
memperhitungkan efek yang diperkirakan ada.
Langkah-langkah
8. Lakukan uji statistik yang relevan. Biasanya
adalah uji komparasi, misalnya uji t, analisis
variansi, atau analisis kovariansi.
9. Buatlah interpretasi mengenai uji yang telah
dilakukan, berikan diskusi (pembahasan)
seperlunya, dan tuliskan laporan hasil
penelitiannya.
Rencana Eksperimen
• Identifikasikan macam-macam variabel yang
relevan
• Identifikasikan variabel-variabel non-
eksperimental yang mungkin mencemarkan
eksperimen, dan tentukan bagaimana
caranya mengendalikan variabel-variabel
tersebut
Rencana Eksperimen
• Tentukan rancangan eksperimennya
• Tentukan sampel yang representatif bagi
populasi tertentu, tentukan siapa-siapa yang
masuk kelompok pembanding dan siapa-
siapa yang masuk kelompok eksperimen
• Tetapkan perlakuan yang diperlukan
Rencana Eksperimen
• Pilihlah atau susunlah alat untuk mengukur
hasil eksperimen dan validasikan alat
tersebut
• Rencanakan prosedur pengumpulan data
dan jika mungkin lakukan suatu pilot atau
trial run test untuk menyempurnakan alat
pengukur atau rancangan eksperimen
Rancangan Faktorial
(untuk dua atau lebih variabel bebas)

• Terdapat dua jenis rancangan faktorial (factorial


design).
• Pada rancangan jenis pertama, semua variabel bebas
merupakan variabel eksperimental. Peneliti tertarik
pada beberapa variabel bebas dan ingin menilai
pengaruh variabel-variabel bebas itu baik secara
terpisah maupun secara bersama-sama.
Rancangan Faktorial
• Pada rancangan kedua, salah satu dari dua (atau lebih)
variabel bebas merupakan variabel eksperimental. Kecuali itu,
peneliti dapat juga mempertimbangkan variabel-variabel lain
yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terikat, yang
bukan variabel eksperimental. Pada umumnya variabel lain itu
adalah variabel atributif, yaitu variabel yang pada dasarnya
tidak dapat dimanipulasi, misalnya jenis kelamin, kecerdasan,
ras, status sosial ekonomi, dan sebagainya.
• Memasukkan variabel atributif ke dalam disain faktorial bukan
saja meningkatkan ketepatan eksperimen, melainkan juga
akan meningkatkan kemampuan generalisasi hasil eksperimen
tersebut.
Penggolongan
• Disebut penelitian eksperimental sungguhan (true
experimental research) apabila peneliti dapat
mengendalikan semua variabel luaran dengan ketat
• Disebut penelitian eksperimental semu (quasi
experimental research) apabila peneliti tidak
memungkinkan mengendalikan semua variabel
luaran yang relevan.
JENIS RANCANGAN EKSPERIMEN

1. Ekseprimen Murni : pengedalian terhadap variabel luarsangat


ketat (Randomisasi Kelompok, homogenisasi subjek, atau
penggunaan kelompok kontrol)
2. Eksperimen Kuasi (Semu) : Pengendalian terhadap variabel luar
tidak sekuat eksperimen murni tetapi mendekati situasi
eksperimen murni
Penelitian Eksperimental-Murni (True-Experimental Research)

Tujuan: untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat


dengan cara menggunakan satu atau lebih perlakuan kepada satu
atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya
dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenakan
kondisi perlakuan
Contoh-contoh
1) Penelitian untuk menyelidiki pengaruh dua metode penyuluhan K3
terhadap perilaku “Unsafe Action” pekerja.
2) Penelitian untuk menyelidiki efek program pencegahan penyalahgunaan
obat terhadap sikap mahasiswa, dengan menggunakan kelompok
eksperimen (yang diperkenalkan dengan program itu), dan kelompok
kontrol (yang tidak diperkenalkan dengan program itu),
3) Penelitian untuk menyelidiki efek pemberian tambahan makanan di
sekolah kepada murid-murid SD di suatu daerah dengan memperhatikan
keadaan sosial-ekonomi orang tua dan taraf intelegensi
RANCANGAN EKSPERIMEN MURNI

1. Rancangan Eksperimen Sederhana (post-test only control group design) :


K. Eksp. (x) O1
Randonisasi
K. Kontrol O2

2. Rancangan Ekasperimen Ulang (pre and post-test control group design);

K. Eksp. O1 (x) O3
Randomisasi
K Kontrol: O2 O4
Langkah-langkah pokok
1) Lakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan digarap.
2) Identifikasi dan definisikan masalah.
3) Rumuskan hipotesis-hipotesis berdasarkan atas penelaahan kepustakaan.
4) Definisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel-variabel utama.
5) Susun rencana eksperimen:
6) Laksanakan eksperimen.
7) Aturlah data kasar itu dalam cara yang mempermudah analisis selanjutnya;
tempatkan dalam rancangan yang memungkinkan memperhitungkan efek
yang diperkirakan akan ada.
8) Terapkan test/uji signifikansi untuk menentukan taraf signifikansi hasilnya.
9) Buatlah interpretasi mengenai hasil testing, berikan diskusi seperlunya, dan
tuliskan laporannya
Ciri-ciri:
 Menuntut penggunaan variabel-variabel dan kondisi-kondisi
eksperimental secara tertib-ketat, baik dengan kontrol atau dengan
manipulasi langsung maupun dengan randomisasi (pengaturan secara
acak).
 Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis-dasar”
untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental yang dikenakan
perlakuan.
 Memusatkan usaha pada pengontrolan varians
 Internal validity, pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Apakah
manipulasi eksperimental pada studi ini memang benar-benar
menimbulkan perbedaan?
 External validity, yang menanyakan persoalan: seberapa
representatifkah penemuan-penemuan penelitian ini dan seberapa
jauh hasil-hasilnya dapat digeneralisasikan kepada subyek-subyek
atau kondisi-kondisi yang sama?
 Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel lain
diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara
sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN EKSPERIMEN MURNI

Keunggulan :
• Pengendalian terhadap variabel luar dapat secara maksimal
• Timbulnya efek semata-mata karena perlakuan

Kelemahan
• Pengendalian berlebihan terhadap kondisi penelitia berlebihan sehingga tidak
sesuai dengan situasi riil populasi.
• Hambatan Etis : sengaja membiarkan kelompok kontrol tidak mendapatkan
perlakuan yang optimal
Penelitian Eksperimental-Semu (Quasi-Experimental Research)

Tujuan : untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi


informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang
sebenarnya dalam keadaan tidak memungkinkan untuk
mengontrol dan atau memanipulasikan semua variabel yang
relevan

Contoh-contoh
 Penelitian tentang perbedaan penerapan sikap kerja ergonomis
sebelum adanya penyuluhan dan sesudah adanya penyuluhan.
 Berbagai penelitian mengenai berbagai problem sosial seperti
kenakalan remaja, keresahan, merokok, dan sebagainya, yang
didalamnya kontrol dan manipulasi tidak selalu dapat dilakukan.
 Penelitian pendidikan yang menggunakan pretest-postest yang
didalamnya variabel-varibel seperti kematangan, efek testing, regresi
statistik, atrisi selektif dan adaptasi tidak dapat dihindari atau bahkan
terlewat dari penelitian
RANCANGAN EKSPERIMEN KUASI
Suatau alternatif ketika randonmisasi subjek atau kontrol sulit di dapatkan

1. Rancangan Ekspwerimen pre - post test menggunakan satu kelompok.


Eksp: O1 (X) O2

2. Rancangan Ekasperimen Seri


Eksp: O1 O2 O3 dst

3. Rancangan Ekasperimen Ulang non Randomisasi

Eksp : O1 (x) O3

Kontr.: O2 O4
C i r i - c i r i:
 Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang
didalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang
relevan kecuali beberapa dari variabel-variabel tersebut.
Peneliti mengusahakan untuk sampai sedekat mungkin dengan ketertiban
penelitian eksperimental yang sebenarnya, dengan hati-hati menunjukkan
perkecualian dan keterbatasannya. Karenanya, penelitian ini ditandai oleh
metode kontrol parsial berdasar atas identifikasi secara hati-hati mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi internal validity dan external validity.
 Perbedaan antara penelitian eksperimental-sungguhan dengan
eksperimental-semu adalah kecil, terutama kalau yang dipergunakan sebagai
subyek adalah manusia, misalnya sosial, ekonomi, dan psikologi.
 Walaupun penelitian tindakan dapat mempunyai status eksperimental-semu,
namun seringkali penelitian tersebut sangat tidak formal, sehingga perlu
diberi kategori tersendiri. Sekali rencana penelitian telah dengan sistematis
menguji masalah validitas, bergerak menjauhi alam intuitif dan penjelajahan
maka permulaan metode eksperimental telah terwujud
PRE-EXP. DESIGN
• Sebelum adanya True Experimental Design
(1). One-shot case study (X O)
(2). One-group Pretest-posttest
(O1 X O2)
(3). Static-group Comparison Design
X O1 (Kel. I)
(-) O2 (Kel. II)

X: perlakuan/treatment
(-): tidak diberi perlakuan
O: observasi/pengukuran
Penggambaran (notasi) desain
QUASI-EXPERIMENTAL DESIGN*

(1). NONRANDOMIZED PRETEST-POSTTEST


CONTROL GROUP DESIGN
O1 X O2 (Kel. Perlakuan)
O3 - O4 (Kel. Kontrol)
(2). TIME-SERIES EXPERIMENTAL
DESIGN (TREND STUDY)
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
*RANDOMISASI
SELECTION/ASSIGNMENT: -
(3). CONTROL GROUP TIME SERIES EXPERIMENTAL
DESIGN

O1 O2 O3 X O4 O5 O6 (KP)

O1 O2 O3 - O4 O5 O6 (KK)

(KP: Kelomp. Perlakuan;


KK: Kelomp. Kontrol)
TRUE EXPERIMENTAL DESIGN*

(1). POST-TEST ONLY (R) CONTROL


GROUP DESIGN
(SIMPLE EXPERIMENTAL DESIGN)
X O1 (Kel. I)
R
- O2 (Kel. II)
* RANDOMISASI: +
R: randomisasi; O: observasi; X: perlakuan;
- : tanpa perlakuan
(2). PRETEST-POSTTEST (R) CONTROL
GROUP DESIGN

O1 X O2
R
O3 - O4
(3). PRETEST-POSTTEST (R) CONTROL
GROUP DESIGN WITH EXTENTION
(Solomon Four Group Design)

O1 X O2
O3 - O4
R
X O5 (Ex-
- O6tention)
RANDOMIZED CLINICAL TRIAL
(RCT)
OC: +
SUBJ.
OC: -
R Treatment
POP SAMPLE OC: +
R

CONTR.
OC: -
(Time)

Onset R: randomization; Subj.: subject;


OC: outcome
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai