Selection-maturation
interaction
Dalam
pemilihan
kelompok
b. Validasi Eksternal
Validitas Populasi
extend to which one can genaralize from the experimental sampel to
defined population: Sejauhmana kesimpulan yang diperoleh dari
eksperimen terhadap sampel dapat berlaku bagi polulasi.
The extend to which personalogical variables interact with treatment
effect: Sampai sejauhmana faktor-fakror personalogi atau faktor-faktor
kepribadian, terutama kepribadian peneliti bisa berpengaruh terdahadap
perlakuan.
Validitas Ekologis
Definisi
Validitas ekologis menunjukan sejauh mana hasil dari eksperimen yang
dirancang dalam lingkungan tertentu dapat diterapkan dalam lingkungan
lain.
Explicit description of the experimental design : Peneliti hendaknya
menjelaskan desain perlakuan yang diberikan sejelas mungkin, agar
peneliti lain atau pengguna dapat melakukan perlakuan yang sama
dengan mudah.
Amatilah apa yang secara nyata dilakukan oleh partisipan (siswa) selama
eksperimen berlangsung.
Siapkan dengan baik para partisipan yang akan ikut dalam eksperimen.
2. Ketepatan perlakuan
Sampel acak
Dalam eksperimen baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol harus
merupakan sampel acak. Pengambilan sampel dapat dilakukan secara acak apabila
sampel tersebut homogin atau memiliki karakteristik yang sama. Sampel homogin
diperoleh karena telah diselesaikan berdasarkan pengontrolan variabel.
Macam desain eksperimen
Pre eksperimen
One-shot case Study
Kelompok
Perlakuan
Pascates
X1
Prates
Perlakuan
Pascates
Perlakuan
Pascates
Satu kelompok digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua yaitu setengah
kelompok untuk eksperimen dan setengah kelompok untuk kontrol. Kemudian
kedua kelompok diberi tes yang sama sebagai tes akhir (pascates).
EKSPERIMEN MURNI
Desain kelompok kontrol prates-pascates bercak (Randomized PretestPosttest Control Grup Design)
Desain
kelompok
kontrol/pembanding
prates-pascates
bercak
Desain kelompok pembanding pascates beracak (Randomized PosttestOnly Comparison Grup Design)
Desain kelompok kontrol prates-pascates bercak (Randomized PretestPosttest Control Grup Design)
Kelompok
Prates
Perlakua
Pascates
O
O
Acak
A (KE)
n
X
Acak
B (KK)
Prate
Perlakua
Pascate
k
Acak A
Acak B
s
O
O
n
X1
X2
s
O
O
Acak C
X3
Hasil dari tes awal dan akhir serta tes akhir masing-masing kelompok
diperbandingkan.
Desain
kelompok
kontrol/pembanding
prates-pascates
beracak
Kelompok
A
B
C
D
Prates
O
O
O
O
Perlakuan
X1
X2
X3
-
Pascates
O
O
O
O
Perlakuan
Pascates
Acak
A (KE)
Acak
B (KK)
Kelompok
Perlakuan
Pascates
Acak
X1
Acak
X2
Acak
X3
Kemudian ketiga kelompok diberi tes yang sama sebagai tes akhir (pascates)
Eksperimen faktorial
Desain faktorial merupakan modifikasi dari eksperimen murni, yaitu
dengan
memperhatikan
kemungkinan
adanya
variabel
moderator
yang
k
A
B
C
D
Tes
Perlakua
Perlakua
Tes
O
O
O
O
n
X1
X2
X1
X2
n
Y1
Y1
Y2
Y2
O
O
O
O
variabel-variabel
luar
yang
mempengaruhi
pelaksanaan
eksperimen.
Eksperimen kuasi digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan
kelompok kontrol untuk penelitian
Eksperimen Kuasi
Kelompo
k
A
Prates
O1
O2
O3
Perlakuan
O4
Pascates
O5
O6
O7
O8
Kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random.
Sebelum diberi perlakuan kelompok diberi tes awal sampai empat kali dengan
maksud untuk mengetahui kestabilan keadaan kelompok sebelum diberi
perlakuan.
Setelah diberi perlakuan kelompok diberi tes akhir sampai empat kali dengan
maksud untuk mengetahui kestabilan keadaan kelompok setelah diberi
perlakuan.
Nonequivalent control group desing
Kelompok
Prates
Perlakuan
Pascates
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control grup design namun
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
Kedua kelompok diberi tes awal (prates) dengan tes yang sama.
Perlakua
Tes
Perlakuan
Tes
Perlakuan
Tes
k
A
n
X1
X2
X3
X2
X3
X1
X3
X1
X2